Anda di halaman 1dari 6

 Refleksi:

Apakah sikap dan perilaku saat ini telah menjadi saksi tanda kehadiran dan karya keberbagian
Allah? Apakah saya telah menunjukkan keberpihakan dan keberbagian kepada kebenaran,
kejujuran, kesejahteraan umum untuk yang lemah serta miskin?
Jawab :
Ya, saya selalu mencoba untuk bersikap dan berperilaku sesuai ajaran-NYA, demi
menjadi saksi tanda kehadiran dan karya keberbagian Allah. Saya selalu mencoba untuk berkata
yang sesuai kejadian, hal ini mencerminkan sikap kebenaran dan kejujuran. Saya juga selalu
mencoba untuk menolong antar umat agama, hal ini mencerminkan keberbagian untuk mencapai
kesejahteraan umum, sebagai saksi akan adanya kehadiran Allah di sekitar saya. Saya selalu
mencoba untuk memperbaiki diri dari segi sikap maupun perilaku saya agar tetap menjaga
kesaksian saya kepada-NYA.

 Rencana Aksi:
Tuliskanlah, kesaksian-kesaksian konkret apa saja yang dapat kamu lakukan di tengah
lingkunganmu sebagai seorang Kristiani! Tuliskan juga alasan mengapa kamu memilih bentuk
kesaksian itu!
Jawab :
1) Menjalin dialog dengan kelompok masyarakat lain
Hal ini perlu dilakukan agar tercipta komunikasi yang baik antar sesama manusia.
Sebagai umat Katolik pun kita harus sering bertukar pikiran atau sekedar berdialog dengan
teman-teman beragama lain. Dialog tsb akan menumbuhkan pemahaman baru mengenai teman
beragama lain. Melakukan dialog antarsesama turut membawa kesaksian Allah dengan cara kita
sendiri.

2) Menebarkan kebaikan serta cinta kasih kepada sesama


Hal ini merupakan salah satu cara sederhana menjadi saksi Kristus. Hal ini sama seperti
Kristus yang menebarkan cinta kasih pada orang sekitarnya.

3) Menolong antar sesama umat agama Katolik untuk datang kepada-NYA


Hal ini menjadi contoh untuk menjadi saksi Kristus. Kita harus menolong antar sesama
umat agama Katolik agar terus mengingat Kristus dan tidak melakukan maksiat apapun. Jika ada
kesulitan, saling mengingatkan untuk meminta tolong kepada-NYA.

 Tugas

Tentang lima orang yang berani menyerahkan jiwanya (mati sebagai martir) demi iman
mereka kepada Kristus. Tulislah riwayat singkat kelima martir tersebut.
Jawab :

1. Stefanus

Orang pertama yang menderita dan mati bagi gereja adalah Stefanus, yang namanya
berarti "mahkota" (Kisah Para Rasul 6-8 ). Ia menjadi martir karena memberitakan Injil kepada
orang-orang yang telah membunuh Yesus dengan setia. Mereka menjadi begitu marah
mendengar hal yang ia katakan kepada mereka sehingga mereka mendorongnya keluar kota dan
melemparinya dengan batu sampai mati. Kemartiran Stefanus terjadi 8 tahun setelah penyaliban
Tuhannya. Itu berarti kematiannya terjadi pada tahun 35 M karena sesungguhnya Yesus
dianggap lahir pada tahun 6 S.M. sekitar dua tahun sebelum Herodes Agung mati pada tahun 4
S.M. (lihat Matius 2:16).

2. Yustinus Martir

Flavius Yustinus (juga disebut Yustinus dari Kaisarea atau Yustinus sang filsuf, 103-165)


adalah salah seorang penulis Kristen paling terkenal lewat karyanya Liber Apologeticus -
"Apologi Pertama". Pada akhir hayatnya ia menjadi martir sehingga namanya disebut
sebagai Yustinus Martir.

Pada suatu perjalanannya ke Roma, ia pernah bersikap tidak ramah terhadap seseorang
yang bernama Crescens, seorang Cynic. Ketika Yustinus kembali ke Roma pada tahun 165,
Crescens mengadukannya kepada penguasa atas tuduhan memfitnah. Yustinus pun ditangkap,
disiksa dan akhirnya dipenggal kepalanya bersama-sama enam orang percaya lainnya.

3. Philipus
Ia lahir di Bethsaida, daerah Galilea. Tepat 10 tahun setelah kematian Yakobus, pada
tahun 54 M Rasul Filipus dikatakan te1ah dihukum cambuk dan dilemparkan ke dalam penjara
serta kemudian disalibkan di Hierapolis di Phrygia.

4.Matius

Hanya sedikit yang diketahui ten tang akhir hidup Rasul Matius, kapan dan bagaimana
cara kematiannya, tetapi menurut legenda ia pergi ke Ethiopia dan bertemu dengan Kandake
(lihat Kisah Para .Rasul 8:27). Beberapa tulisan mengatakan bahwa ia direbahkan di tanah dan
dipancung kepalanya dengan halberd (atau halbert, senjata abad ke 15 atau ke-16 yang memiliki
mata pisau seperti kapak dan ujung logam yang runcing pada ujung batangnya yang panjang) di
kota Nadabah (atau Naddayar), Ethiopia, sekitar tahun 60 M.
5. John Huss
Jan Hus, juga dikenal sebagai Yohanes Hus (sekitar 1369 - 1415) adalah seorang pemikir
dan reformator agama dari Ceko (yang saat itu tinggal di wilayah itu dan dikenal
sebagai Bohemia). Ia memulai suatu gerakan keagamaan yang didasarkan pada gagasan-
gagasan John Wycliffe. Para pengikutnya dikenal sebagai kaum Hussit. Gereja
Katolik menganggap ajaran-ajarannya sesat, dan Hus dikucilkan pada 1411, dikutuk oleh Konsili
Konstanz, dan dibakar di tiang pada 6 Juli 1415, di Konstanz, Jerman.
 Pendalaman Cerita
a. Apa makna KBG?
Jawab :
Komunitas Basis Gerejawi (KBG) adalah suatu komunitas yang terdiri dari kelompok
kecil, umumnya terkelompok dalam jumlah limabelas sampai dua puluh kepala keluarga, di
suatu wilayah, biasanya di satu paroki. Kelompok kecil ini memiliki nama yang berbeda bahkan
menghidupi aspek-aspek hidup bergereja yang berbeda pula, entah kelompok evangelisasi, kajian
Kitab Suci, doa, renungan.
Makna KBG sendiri adalah :
Istilah KBG berasal dari tiga kata kunci antara lain Komunitas, Basis, dan Gerejawi.

 “Komunitas” berarti ikatan persaudaraan antar anggota yang saling meneguhkan dan
berbelarasa. Jadi KBG bukanlah sekedar kumpulan orang-orang, dan tidak hanya sebuah
organisasi, tetapi sebuah persekutuan yang saling “sehati-sejiwa” (Kis 4:32).  
 “Basis” menunjuk pada hal yang inti dan mendasar, yang membentuk sesuatu. KBG
adalah inti gereja (CELAM, Medellin, 1968). KBG bukan hal pinggiran dalam hidup gereja, juga
bukan sesuatu yang ditambahkan dari luar, tetapi merupakan inti kehidupan gereja itu sendiri.
 “Gerejawi ” menegaskan ciri iman dari komunitas itu. KBG adalah sebuah persekutuan
umat beriman Katolik, yang karena itu berada dalam Gereja dan terikat dengan kepemimpinan
hierarki Gereja.

b. Apa hubungan KBG dengan Persekutuan Umat?


Jawab :
Hubungan Komunitas Basis Gerejani dengan Persekutuan Umat ialah, KBG merupakan
suatu persekutuan umat beriman atau Gereja yang berupaya meragakan suatu pola hidup
Kristiani yang bersifat kolektif dan sangat berbeda dengan pola hidup individualistis, egois dan
konsumptif yang sudah menjadi bagian yang tidak terelakan dari budaya global saat ini.
Komunitas ini hadir di tengah masyarakat sebagai Gereja yang hidup, bergerak dan
dinamis dalam pergumulan iman kristiani dalam terang lnjil.
Melalui KBG, Umat dapat mengalami komunio sebagai relationship dengan Tuhan dan.
mewujudkan persekutuan dan persaudaraan sebagai satu keluarga Allah
KBG pun dibuat dengan tujuan membimbing seluruh Gereja, menciptakan persekutuan
umat beriman yang harmonis.

c. Apa fungsi KBG?


Jawab :
Fungsi KBG :
Meragakan suatu pola hidup Kristiani yang bersifat kolektif dan sangat berbeda dengan
pola hidup individualistis, egois dan konsumptif yang sudah menjadi bagian yang tidak
terelakan dari budaya global saat ini.
Menggalakkan umat pada akar rumput agar terwujudlah suatu misi pelayanan yang saling
mendukung saling menghargai dan mendengarkan.
Mengadakan sharing  pengalaman, berusaha mencari solusi bagi permasalahan yang ada
Melakukan tindak sosial yang nyata bagi sesama anggota, masyarakat, dan lingkungan
alam sekitarnya.

 Diskusi Kelompok
1) Apa makna persekutuan menurut Kitab Suci,?
Jawab :
Persekutuan para kudus apabila merujuk pada orang-orang, berarti kesatuan rohani dari
para anggota Gereja Kristen, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia, yakni
mereka yang berada di surga dan mereka yang berada dalam keadaan pemurnian Mereka semua
adalah bagian dari satu "tubuh mistik", dengan Kristus sebagai kepala, di mana masing-masing
anggota berkontribusi terhadap kebaikan semua anggota dan berbagi dalam keselamatan semua
anggota.
Makna persekutuan menurut Kitab Suci dan Gereja Katolik :
Artinya bahwa kesatuan dan kebersamaan orang-orang percaya di dalam Kristus disebut
persekutuan. Koinonia adalah persekutuan jemaat di dalam Kristus, walaupun banyak anggota
namun membentuk satu tubuh Kristus.

 Apa ciri-ciri persekutuan umat?


Jawab :
- Hidup persaudaraan karena iman dan harapan yang sama
- Keikutsertaan semua umat dalam hidup menggereja
- Hukum dan peraturan dibutuhkan dari hati nurani dan tanggungjawab pribadi
- Sikap miskin, sederhana, dan terbuka: rela berdialog dengan siapapun karena diluar
Gereja masih ada keselamatan juga.

 Apa fungsi persekutuan umat?


Jawab :
- Bisa berbagi cerita dengan sesama anggota
- Membantu orang yang lemah
- Berbagi solusi, dll
Dalam persekutuan /komunio /paguyuban ada : Komunikasi yang terus menerus, mereka
saling memperhatikan satu sama lain, saling memiliki, saling memberi, saling mendukung,
saling menasehati, saling mengembangkan, saling melayani dan saling berusaha menjaga
kebersaman demi keutuhan dan kebahagiaan bersama.

 Apa kaitan persekutuan umat dalam Kitab Suci dengan Komunitas Basis Gerejani yang
sedang dikembangkan di Gereja Indonesia?
Jawab :
Kaitannya adalah KBG sebagai wadah yang tepat bagi Gereja untuk berperan serta dalam
membangun masyarakat yang lebih adil, sejahtera, demokratis dan manusiawi.
Karena itu, gerakan pemberdayaan KBG dapat dipahami sebagai tanggapan atas
panggilan murid Kristus untuk berpihak dan berjuang bagi kaum tersisih sehingga Kerajaan
Allah sungguh meraja di tengah dunia.
KBG adalah suatu pesekutuan umat yang relatif kecil, saling mengenal, tinggal
berdekatan atau memiliki kepentingan bersama, yang secara berkala mengadakan pertemuan.
Mereka berdoa, membaca dan mengadakan sharing Kitab Suci.
Dengan terang Injil pula, mereka mengadakan sharing pengalaman keseharian,mencari
solusi dan mengadakan kegiatan nyata bersama-sama untuk anggota, masyarakat dan lingkungan
alam sekitarnya dan yang terpenting bahwa mereka berada dibawah naungan Gereja universal.
Bentuk Gereja yang fokus pada kelompok kecil mengambil jemaat perdana sebagai
model dan teladan, ia berakar dalam Kitab Suci dan gambaran tentang Gereja yang kita temukan
dalam Kitab Suci.

Anda mungkin juga menyukai