hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" Diagnosis Virus hepatitis B (HBV) adalah virus DNA rantai ganda yang merupakan penyebab hepatitis akut pada kehamilan yang paling sering. Masa inkubasi dari waktu terpapar sampai muncul gejala adalah 6 minggu sampai 6 bulan. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan virus Hepatitis B ini menular.
Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu
yang mengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.
Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat
suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama serta hubungan seksual dengan penderita. Infeksi Hepatitis pada Ibu Hamil
Infeksi hepatitis B ditularkan melalui cara
horizontal yaitu melalui parenteral dengan terpapar darah, semen, sekresi vagina, saliva dan vertikal ibu ke janin. Penularan secara vertikal dapat melalui beberapa cara yaitu melaui plasenta, kontaminasi darah selama melahirkan, transmisi fekal-oral pada masa puerperium atau permulaan partus, transmisi melalui laktasi Pengaruh Hepatitis B Terhadap Janin/Neonatus
3,5 % Risiko keseluruhan dari infeksi neonatal
kira-kira 75% jika ibu terinfeksi pada trimester ketiga atau masa nifas ; dan risiko ini jauh lebih rendah (5-10%) jika ibu terinfeksi pada awal kehamilan. Sebagian besar infeksi pada bayi baru lahir kemungkinan terjadi saat persalinan dan kelahiran atau melalui kontak ibu bayi, daripada secara transplasental. Walaupun sebagian besar bayi-bayi menunjukkan tanda infeksi ikterus ringan, mereka cenderung menjadi carrier. Status carrier ini dipertimbangkan akan menjadi sirosis hepatis dan karsinoma hepatoseluler. Infeksi kronik terjadi kira- kira 90% pada bayi yang terinfeksi, 60% pada anak < 5 tahun dan 2%-6% pada dewasa. Yang harus dilakukan oleh ibu hamil
a. Mendapat kombinasi antibodi pasif (immunoglobulin) dan imunisasi
aktif vaksin hepatitis B, b. Tidak minum alkohol, c. Menghindari obat-obatan yang hepatotoksis seperti asetaminofen yang dapat memperburuk kerusakan hati, d. Tidak mendonor darah, bagian tubuh dan jaringan. Tidak menggunakan alat pribadi yang dapat terpapar darah dengan orang lain, e. Menginformasikan pada dokter anak, dokter Kebidanan dan bidan bahwa mereka carrier hepatitis B, Memastikan bahwa bayi mereka mendapat vaksin hepatitis B waktu lahir, umur 1 bulan, dan 6 bulan. f. Kontrol sedikitnya setahun sekali ke dokter, g. Mendiskusikan risiko penularan dengan pasangan mereka dan mendiskusikan pentingnya konseling dan pemeriksaan Persalinan Walaupun persalinan secara seksio sesarea sudah dianjurkan dalam arti untuk penurunan transmisi HBV dari ibu ke anak, jenis persalinan ini tidak berarti secara bermakna dapat menghentikan transmisi HBV. Bayi Baru Lahir
Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi
(termasuk carrier HBsAg kronik) harus di terapi dengan kombinasi dari antibodi pasif (immunoglobulin) dan aktif imunisasi dengan vaksin hepatitis B. Apakah boleh Menyusui
Dengan imunoprofilaksis hepatitis yang sesuai,
menyusui tidak memperlihatkan risiko tambahan untuk penularan dari carrier virus hepatitis B Asalkan bayi sudah mendapatkan HBIG dan vaksin hepatitis B selama 12 jam pertama kelahiran, maka ibu dapat menyusui tanpa khawatir si kecil tertular. Awasi juga keadaan puting ibu, agar tidak terluka atau lecet. Setiap ibu selesai menyusui, puting susu dibersihkanlah dengan air hangat tanpa sabun. Sabun dapat membuat kulit kering dan mudah luka. Siapa yang harus menjalani pemeriksaan
Semua wanita hamil saat ANC pertama kali harus di
cek HBsAg. Setiap wanita yg akan melahirkan yang tidak menjalani pmeriksaan HBsAg saat kunjungan ANC-nya. Lebih dari 90% dari perempuan ditemukan HBsAg positif pada rutin pemutaran film akan Semua rentan kontak (termasuk semua anggota keluarga) dengan panel hepatitis B (HBsAg, antiHBc, antiHBs). Skrining dan vaksinasi yang rawan kontak harus dilakukan Terima Kasih