Anda di halaman 1dari 6

Ujian Tengah Semester

1. Jelaskan Tujuan dan Fungsi manusia di dalam Al-qur'an serta ayat yang menjelaskannya...
Jawab :
Manusia pada hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan
tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan kesadaran. Perbedaan
diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan keunggulan yang dimiliki manusia
dibanding dengan mahluk lain.Allah SWT berfirman dalam surat Ad-dzariyat:56 bahwasannya:”Allah
tidak menciptakan manusia kecuali untuk mengabdi kepadanya”mengabdi dalam bentuk apa?ibadah
dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya seperti tercantum dalam Al-qur’anArtinya :
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Fungsi dan peranan manusia
Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang telah ditetapkan Allah,
diantaranya adalah :Belajar (surat An naml : 15-16 dan Al Mukmin :54) belajar yang dinyatakan pada
ayat pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu Allah yaitu Al Qur’an.Mengajarkan ilmu
(al Baqoroh : 31-39) ilmu yang diajarkan oleh khalifatullah bukan hanya ilmu yang dikarang
manusia saja, tetapi juga ilmu Allah.Membudayakan ilmu (al Mukmin : 35 ) Ilmu yang telah
diketahui bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain melainkan dipergunakan untuk
dirinya sendiri dahulu agar membudaya.Seperti apa yang telah dicontohkan oleh Nabi SAW. Yaitu :
1. Belajar
2. Mengajar kn ilmu
3 membudaya kan ilmu
2. Tuliskan sunah nabi Muhammad SAW yang bisa menjadi Inspirasi bagi anda serta manfaat dalam
tatanan sosial...
Jawab:
1.Selalu merasa takut pada Allah SWT (Khasyyah)
Khasyyah adalah salah satu dari beberapa sifat yang bisa menempatkanmu pada derajat tinggi di
sisi Allah SWT. Inilah salah satu syarat yang menunjukkan kesungguhan iman seorang hamba.
Saat kita merasa takut, maka kita gak akan sembrono berucap karena ada Allah yang Maha
Mendengar. Segala perbuatan juga bakal terhindar dari maksiat saat hati merasa takut pada Allah SWT
yang senantiasa mengawasi.
2. Rendah diri di hadapan Allah SWT (Khusyu')
Seseorang yang punya sikap khusyu' akan selalu tunduk dan pasrah pada setiap ketentuan dari
Allah SWT. Sepelik apa pun persoalan hidup, akan selalu dihadapi dengan sikap tenang dan wajah teduh.
Hati yang merendah pada Allah SWT, seharusnya membuatmu berserah diri sepenuhnya dalam
rasa ikhlas. Inilah yang membuatmu jadi muslim yang tangguh.

3. Tidak sombong pada siapa pun (Tawadhu)


Muslim yang tangguh justru dialah yang menghormati semua lapisan baik kaya atau miskin, tau
atau pun muda. Gak ada rasa sombong meski banyak kelebihan yang dia punya. Biar pun nasehat itu
datangnya dari anak kecil atau yang lebih muda, selama itu baik tetap diterima dengan rendah hati.
3. Jelaskan deskripsi tentang syethan serta tuliskan ayat Al-qur'an yang menjelaskan tentang Syethan ....
Jawab :
Menurut slam, kata setan pada dasarnya memiliki arti sebagai kata sifat, yang bisa digunakan
kepada makhluk dari golongan jin, manusia, dan hewan. Kemudian Ibnu Katsir menyatakan pula, bahwa
setan adalah semua yang keluar dari tabiat jenisnya dengan kejelekan.

“ ...dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari
jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-
perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). (Al-An’am: 112) ”
Dalam ayat ini menjelaskan bahwa Allah menjadikan setan dari jenis manusia, seperti halnya
setan dari jenis jin, dan hanyalah setiap yang durhaka disebut setan, karena akhlak dan perbuatannya
menyelisihi akhlak dan perbuatan makhluk yang sejenisnya, dan karena jauhnya dari kebaikan.
Setan dalam Al-Quran (Bag 1)
Ada satu makhluk yang selalu menyertai manusia. Dia adalah musuh paling berbahaya. Dia
menyimpan dendam pada seluruh anak Adam. Dendam yang tak pernah terbalaskan.
Kita semua tau, dia adalah setan. Dia tidak pernah lepas dari manusia tapi kita sering
melupakannya. Dia selalu berusaha menjerumuskan anak Adam namun kita kurang mengenalnya. Kita
jarang membicarakan musuh yang satu ini padahal dia lah yang paling bersemangat menghancurkan kita.
Para Ahli Tafsir menyebutkan bahwa Allah swt menyebut kata Syaiton (dalam bentuk mufrod
dan jama’) sebanyak 88 kali. Dan kata iblis disebut sebanyak 11 kali. Allah selalu mengingatkan karena
Iblis adalah musuh Adam dan musuh seluruh keturunan Adam sampai hari kiamat. Musuh yang harus
selalu diwaspadai.
Ketika Allah menyuruh para malaikat untuk bersujud pada Adam, semua malaikat bersujud
kecuali Iblis, “Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, kecuali Iblis. Ia enggan ikut
bersama-sama para (malaikat) yang sujud itu.” (Al-Hijr 30-31)
Semenjak itulah dimulai peperangan antara kebenaran dan kebatilan. Namun apakah Iblis itu
termasuk malaikat sehingga termasuk yang mendapat perintah sujud kepada Nabi Adam as?
Iblis bukanlah dari golongan malaikat, tapi mereka hidup bertaun-taun bersama malaikat.
Beribadah bersama mereka hingga disebut burung meraknya para malaikat. Karena banyaknya ibadah
mereka kepada Allah. Bahkan dalam Nahjul Balaghah, Imam Ali bin Abi tholib pernah menyebutkan
bahwa Iblis pernah solat selama 6000 tahun.
Karena itu, ketika malaikat mendapat perintah sujud kepada Nabi Adam, iblis pun termasuk
didalam perintah itu. Karena ia selalu bersama malaikat. Jika malaikat saja mendapat perintah apalagi
iblis yang derajatnya dibawah malaikat. Buktinya adalah ketika Allah menegur iblis karena tidak
menuruti perintah-Nya, “(Allah) Berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak
bersujud (kepada Adam) ketika Aku Menyuruhmu?” (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia.
Engkau Ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau Ciptakan dari tanah.”(Al-A’raf 12)
Makna kata Iblis dan Setan
Secara bahasa, Iblis berasal dari kata ablasa yang artinya putus asa dan menyesal. Saat dia
mendapat kutukan dari Allah, saat itu pula dia telah putus asa dari rahmat Allah. Dia juga menyesal tapi
bukan menyesali kesalahannya. Dia menyesal karena Allah menciptakan Adam yang membuatnya
mendapat kutukan Allah swt.
Sementara kata Syaiton (atau dalam bahasa indonesia “setan”) berasal dari kata Syatona yanga
artinya jauh. Karena dia jauh dari rahmat Allah swt.
Menurut istilah, syaiton adalah setiap makhluk yang melanggar hukum Allah dan melampaui
batas ketentuan Allah swt. Baik dari bangsa jin atau manusia. Dan segala sesuatu berupa kejelekan dan
keburukan dinisbatkan kepadanya.

Tercipta dari apakah setan itu?


Setan itu termasuk dari golongan jin. Allah berfirman, “Dan (ingatlah) ketika Kami Berfirman kepada
para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Dia adalah dari
(golongan) jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhan-nya.”(Al-Kahfi 50)
Iblis itu adalah setan. Dan dia lah yang pertama menolak untuk sujud kepada Nabi Adam as. Dia
telah putus asa dari rahmat Allah dan jauh dari kasih sayang-Nya, karena itu disebut setan. Dan golongan
jin itu diciptakan dari api, “Dan Dia Menciptakan jin dari nyala api tanpa asap.” (Ar-Rahman 15)
“Dan Kami telah Menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.”
(Al-Hijr 27)
Iblis dan setan-setan yang lain termasukd dari golongan jin. Kenapa jin itu dinamakan jin?
Karena mereka tersembunyi dari kita, “Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu
tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (Al-A’raf 27)
Kata jin itu bermakna tersembunyi. Apa yang tersembunyi dalam perut ibu misalnya, disebut
Janin dalam bahasa arab. Semua itu berawal dari kalimat Janna yang bermakna sembunyi.
Pendapat lain menyebutkan bahwa setan pertama tercipta dari api tapi keturunannya belum tentu.
Seperti manusia pertama diciptakan dari tanah tapi keturunannya tercipta dari air sperma. Namun Al-
Qur’an tidak menjelaskan hal itu. Hanya saja, Al-Qur’an dengan jelas menyebutkan bahwa mereka
memiliki keturunan yang lebih banyak dari manusia.
4. Jelaskan proses penciptaan alam semesta serta ciri-ciri alam semesta akan berakhir...
Jawab :
Proses penciptaan alam semesta
Banyak terdapat penjelasan tentang proses terbentuknya langit dan bumi di dalam Al Qur’an,
salah satunya: “Dan sumgguh, kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya
dalam enam masa, dan kami tidak merasa letih sedikitpun.” (Qs. Qaf: 38).
Dari ayat di atas sudah dapat dipahami bahwa pencipta langit dan bumi beserta seluruh isinya
ialah Allah proses penciptaan tersebut terjadi selama enam masa, namun sebenarnya banyak yang berbeda
pendapat dalam menafsirkannya mulai dari enam hari, enam masa, enam periode, dan enam tahapan. Satu
hari bukan berarti 24 jam, dalam Al Qur’an pun diumpamakan secara berbeda-beda, ada yang 1.000 tahun
(Qs. Al Hajj: 47) dan 50.000 tahun (Qs. Al-Ma’arij: 4), belum ada penafsiran pasti tentang itu.
Dalam Qs. An-Nazi’at:27-33, para ahli mengambil kesimpulan bahwa proses penciptaan langit
dan bumi terjadi dalam enam masa atau enam periode, urutan masa tersebut sesuai dengan urutan
ayatnya, yang artinya sebagai berikut:
“Apakah penciptaanmu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya? [27], Dia telah
meninggikan bangunannya lalu menyemperunakannya [28], dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita)
dan menjadikan siangnya (terang benderang) [29], dan setelah itu bumi Dia hamparkan [30], darinya Dia
pancarkan mata air dan (ditumbuhkan) tumbuhan-tumbuhannya [31], dan gunung-gunung Dia
pancangkan dengan teguh [32], (semua itu) untuk kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu. [33]”. (Qs.
An-Nazi’at: 27-33).
big_bang1The Big Bang Theory
Masa Pertama (Qs. An-Nazi’at: 27)
Pada masa atau periode ini, alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar yang disebut
Big Bang, ledakan besar tersebut sebagai awal lahirnya ruang dan waktu, termasuk materi.
Dari ledakan besar tersebut terbentuklah awan debu atau dukhan, ketika dunkhan berkondensasi
sambil berputar dan memadat disitu terbentuk unsur hidrogen, saat temperature dunkhan mencapai 20 juta
derajat selsius, terbentuklah helium dari reaksi inti sebagian atom hidrogen, lalu sebagian hidrogen yang
lain berubah menjadi energi berupa pancaran sinar infra-red.

Masa Kedua (Qs. An-Nazi’at:28)


Ayat ini menerangkan tentang proses pengembangan dan penyempurnaan, dalam ayat ini terdapat
kata “meninggikan bangunan” yang memberi pengertian bahwa alam semester mengembang, galaksi-
galaksi saling menjauh dan langit makin tinggi, sedangkan kata “menyempurnakan” memiliki arti bahwa
alam ini tidak semata mata terbentuk, melainkan sebuah proses evolutif atau bertahap.

Masa ketiga (Qs. An-Nazi’at: 29)


Di ayat tersebut terdapat kalimat “Dia menjadikan malamnya (gelap gulita) dan menjadikan
siangnya (terang benderang)” Masa ini adalah dimana terbentuknya matahari sebagai sumber cahaya dan
bumi berotasi sehingga terjadi siang dan malam.

Masa keempat (Qs. An-Nazi’at: 30)


Pada masa ini daratan bumi muncul, dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah
komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi
planet diantaranya adalah Bumu. Penghamparan yang dimaksudkan adalah pembentukan superkontinen
pangaea di permukaan Bumi. Ketika bumi baru terbentuk belum ada daratan yang ada hanyalah batuan-
batuan yang berpijar dengan suhu ratusan derajat selsius.
comet-hartley-2-earth-oceanhidrogen yang terdapat pada komet bereaksi dengan unsur-unsur yang ada
dibumi kemudian menjadi uap dan turun sebagai hujan (space)

Masa kelima (QS.An-Nazi’at:31)


Dalam ayat 31 ini menunjukan bahwa dimana terjadi evolusi bumi dari tidak ada air menjadi ada
air, air tersebut berasal dari komet yang menghantam bumi, hydrogen yang terdapat pada komet berekasi
dengan unsur-unsur yang terdapat di bumi dan terbentuk uap air, uang air ini kemudian turun sebagai
hujan. Bukti air berasal dari komet ialah rasio deuterium dan hidrogen pada air laut sama dengan rasio
pada komet, semua kehidupan berasal dari air, setelah air muncul kehidupan seperti tumbuhan-tumbuhan
pun bermunculan.

Masa keenam (Qs. An-Nazi’at: 32-33)


Gunung-gunung dipancangkan artinya, gunung terbentuk setelah penciptaan daratan,
pembentukan air dan munculnya tumbuhan. Gunung memiliki akar di dalam tanah atau bisa disebut juga
pasak, fungsi gunung ialah menyetabilkan kerak bumi mencegah goyangnya tanah. Sebagaimana yang
disebutkan dalam ayat 33, setelah terbentuknya gunung, terciptalah hewan dan manusia.

Terjadinya kiamat atau akhir dari dunia bisa dijelaskan secara sains oleh peneliti. Peneliti
menggunakan hitungan energi, di mana alam semesta terus menerus mengalami penambahan.
Penelitian menghasilkan perkiraan bahwa suatu saat energi yang terdapat di alam semesta akan
melampaui batas keseimbangan dan memungkinkan terjadinya kehancuran.
Seperti diketahui, sains menjelaskan bahwa benda-benda di alam semesta terbentuk akibat
terjadinya peristiwa Big Bang atau ledakan besar. Maka, benda-benda ini juga akan hancur karena terjadi
ledakan besar akibat kekuatan energi yang melampaui batas.
Alquran menjelaskan bahwa alam semesta akan menyerupai awal pembentukannya. “(Ingatlah)
pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana kami telah
memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami
tepati. Sesungguhnya Kami akan melaksanakannya," bunyi Surah Al-Anbiya Ayat 104.

Menggulung pada ayat tersebut bisa menggambarkan penyusutan alam semesta karena energi
yang terdapat di dalamnya melebihi batasan. Dalam ayat yang lain, Allah berfirman tentang penciptaan
kembali alam semesta.
“(Yaitu) pada hari (ketika) Bumi diganti dengan Bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan
mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa,”
bunyi Surah Ibrahim Ayat 48.
Seperti dikutip dari buku 'Sains berbasis Alquran' karangan Ridwan Abdullah Sani, kondisi
kehancuran alam semesta saat kiamat juga digambarkan pada Surah At-Takwir ayat 1-2.
"Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan," bunyi ayat tersebut. Jika
diperhatikan, ayat ini menjelaskan mengenai berkurangnya materi dan energi matahari, sehingga berubah
menjadi bintang yang lebih redup. Selanjutnya, matahari akan berubah gelap tanpa mengeluarkan cahaya.
5. Jelaskan apa yang anda pahami dengan Ijtihad serta mengapa umat islam masih membutuhkan Ijtihad...
Jawab :
Pengertian ijtihad
Kata Ijtihad sendiri berasal dari kata ijtahada yajtahidu ijtihadan yang memiliki arti mengerahkan
segala kemmpuan yang ada pada diri dalam menanggung beban. Menurut bahasa, ijtihad dapat di artikan
dengan bersungguh-sungguh dalam mencurahkan semua isi pikiran.
Sedangkan untuk pengertian ijtihad dilihat dari isitilah adalah mencurahkan semua tenaga serta
pikiran dan bersungguh-sungguh dalam menetapkan suatu hukum. Maka dari itu tidak disebut ijtihad jika
tidak adanya unsur kesulitan pada suatu pekerjaan.
Secara terminologis, berijtihad merupakan mencurahkan semua kemampuan dalam mencari
syariat dengan menggunakan metode tertentu. Ijtihad sendiri dipandang sebagai sumber hukum Islam
yang ketiga setelah Al-Qur’an dan hadits. Ijtihad juga menjadi pemegang fungsi penting dalam penetapan
hukum Islam. Orang yang melaksanakan Ijtihad disebut dengan Mujtahid, dimana orang tersebut adalah
orang yang ahli tentang Al-quran dan hadits.
Mengapa umat manusia masih membutuhkan istirahat karena ayat-ayat Alquran dan hadis
jumlahnya terbatas dan banyak yang bersifat umum sementara permasalahan umat terus berkembang
setiap saat tidak semua orang tahu maksud ayat-ayat Alquran dan hadis dengan segala perinciannya
sehingga diperlukan ijtihad untuk menentukan hukum dari atlet yang sudah ada.

Anda mungkin juga menyukai