Anda di halaman 1dari 25

Nama : Hans Raynadhi

NIM : 201910110311 (338)

Mata Kuliah : AIK II 


Bobot SKS : 1 (satu) 
Semester : II (dua)
Fakultas : Hukum
Jurusan : Ilmu Hukum
Pengajar : H.ImamAbda’I, SH,SE,MM

1. Diantara makhluk ghoib Allah adalah Malaikat, Jin,Setan dan Iblis , Coba
berikan pengertian dan cara mengimaninya , serta sebutkan cara setan
mengganggu manusia?
Pengertian Jin, Iblis dan Syaitan
- Jin adalah nama jenis, bentuk tunggalnya adalah Jiniy (dalam bahasa arab
dahulu kala, dan Genie dalam bahasa Inggris) artinya “yang tersembunyi” atau
“yang tertutup” atau “yang tak terlihat”. Hal itulah yang memungkinkan kita
mengaitkannya dengan sifat yang umum “alam tersembunyi”, sekalipun akidah
Islam memaksudkannya dengan makhluk-makhluk berakal, berkehendak, sadar
dan punya kewajiban, berjasad halus dan hidup bersama-sama kita di bumi ini.
Dalam sebuah hadits dari Abu Tha’labah yang bermaksud : “Jin itu ada tiga
jenis yaitu: Jenis yang mempunyai sayap dan terbang di udara, Jenis ular dan
jengking dan Jenis yang menetap dan berpindah-pindah.”
- Kata Iblis menurut sebagian ahli bahasa berasal dari ablasa artinya putus asa.
Dinamai iblis karena dia putus asa dari rahmat atau kasaih saying Allah SWT.
(Sayid Sabiq, 1986, hal. 219).
- Kata Syaitan berasal dari kata syatana artinya menjauh. Dinamai Syaitan
karena jauhnya dari kebenaran. (Shabuni, 1977, hal. 17)

- Jin
Adalah salah satu jenis makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memiliki sifat
fisik tertentu, berbeda dengan jenis manusia atau malaikat. Jin diciptakan dari
bahan dasar api, sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala firmankan, “Dia
menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. Dan Dia menciptakan
jin dari nyala api.” (QS. Ar-Rahman: 14 – 15).
Namun jin hampir sama dengan manusia yaitu memiliki kewajiban
menyembah allah swt. Bangsa jin itu ada yang patuh dan ada yang durhaka
kepada Allah SWT tatkala Allah SWT memerintahkan kepada bangsa jin untuk
sujud kepada Adam bersama dengan para malaikat, salah satu dari mereka
menentang. Yang menentang itulah dikenal dengan iblis. Iblis itulah nenek
moyang seluruh syaitan, yang seluruhnya selalu durhaka kepada Allah SWT dan
bertekad untuk menggoda umat mausia (anak cucu Adam) mengikuti langkah
mereka menentang perintah Allah SWT.
- Setan
Untuk memahami setan, satu prinsip yang harus Anda pegang: Jin itu makhluk
dan setan itu sifat. Karena setan itu sifat, maka dia melekat pada makhluk dan
bukan berdiri sendiri. Setan adalah sifat untuk menyebut setiap makhluk yang
jahat, membangkang, tidak taat, suka membelot, suka maksiat, suka melawan
aturan, atau semacamnya. Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar mengatakan, “Setan
dalam bahasa Arab digunakan untuk menyebut setiap makhluk yang
menentang dan membangkang.” (Alamul Jinni was Syayathin). Dinamakan
setan, dari kata; syutun yang artinya jauh. Karena setan dijauhkan dari rahmat
Allah. (Al-Mu’jam Al-Wasith). Kembali pada keterangan sebelumnya, karena
setan itu sifat maka kata ini bisa melekat pada diri manusia dan jin.
Sebagaimana penjelasan Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa ada setan dari
golongan jin dan manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, setelah
menjelaskan sifat-sifat setan, “(setan yang membisikkan itu) dari golongan jin
dan manusia.” (QS. An-Nas: 6).
- Iblis
Siapakah iblis? Iblis adalah nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para
pembangkang. Dalil bahwa iblis dari golongan jin adalah firman Allah, “Ingatlah
ketika Kami berkata kepada para maialakt, ‘Sujudlah kallian kepada Adam!’
maka mereka semua-pun sujud kecuali Iblis. Dia dari golongan jin dan
membangkang dari perintah Allah.” (QS. Al-Kahfi: 46).
Iblis juga memiliki keturunan, sebagaimana umumnya jin lainnya. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Iblis itu dari golongan jin, dan dia
membangkang terhadap perintah Rab-nya. Akankah kalian menjadikan dia dan
keturunannya sebagai kekasih selain Aku, padahal mereka adalah musuh bagi
kalian…” (QS. Al-Kahfi: 46).

- Malaikat
Secara etimologis (lughawi), kata malaikah yang dalam bahasa Indonesia
disebut malaikat, adalah bentuk jamak dari kata malak, berasal dari mashdar
al-alukah yang berarti ar-risalah (misi atau pesan). Yang membawa misi disebut
ar-rasul (utusan). Dalam beberapa ayat Al-Qur`an, malaikat juga disebut
dengan rusul (utusan-utusan), misalnya pada surat Huud ayat 69. Bentuk
jamak lainnya dari kata malak adalah mala`ik. Dalam bahasa Indonesia, kata
malaikat bermakna tunggal (satu malaikat), bentuk jamaknya menjadi
malaikat-malaikat.
Secara terminologis (isthilahi), makaikat adalah makhluk gaib yang diciptakan
oleh Allah SWT dari cahaya (nur) dengan wujud dan sifat-sifat tertentu.
Tentang penciptaan malaikat, Rasulullah SAW menginformasikan bahwa
malaikat diciptakan dari cahaya (nur), berbeda dengan jin yang diciptakan dari
api (nar).

Cara untuk meyakini dan mengimani keberadaan malaikat ada 2 cara:


- Pertama, melalui berita (akhbar) yang disampaikan oleh firman Allah dalam
Al-Quran maupun sabda Rasulullah SAW dalam Hadits. Banyak sekali ayat-ayat
Al-Quran dan hadits yang menjelaskan perihal malaikat. Karena kita
mengimani kebenaran sumber (Al-Quran dan Hadits), maka berita tentang
malaikat pun kita imani.
- Kedua, kita dapat mengetahui dan mengimani wujud malaikat melalui bukti-
bukti nyata yang ada di alam semesta yang menunjukkan bahwa malaikat itu
benar-benar ada. Misalnya, Malaikat Maut yang bertugas mencabut nyawa
manusia, dapat dibuktikan secara nyata dengan adanya peristiwa kematian
manusia. Demikian pula dengan keberadaan Malaikat Jibril, bisa dibuktikan
secara nyata dengan adanya Al-Quran yang disampaikannya kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai pedoman.

(Cara-cara Syaitan Mengganggu Manusia):

Syaitan adalah musuh besar bagi manusia seperti yang telah di katakana
didalam Al-Quran. Dan cara-cara syaitan mengganggu manusia untuk
mengikuti langkah-langkahnya dengan 2 cara: pertama, Tadhil (menyesatkan),
yang kedua, takhwif (menakut-nakuti). Berikut ini kami akan menjelaskan
kedua cara tersebut secara terperinci:

a) Tadhil

Allah SWT sudah menjelaskan melalui para rasul yang Dia utus, mana yang hak
dan mana yang batil, mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang terpuji
dan mana yang tidak terpuji, mana yang boleh dikerjakan dan mana yang tidak
boleh dikerjakan. Allah SWT sudah memberikan hidayah kepada umat manusia
bagaimana menempuh kehidupan di dunia supaya mendapatkan kebaikan
didunia maupun kebaikan di akhirat. Akan tetapi syaithan berusaha memutar
balikkan, sehingga manusia akan mudah tersesat dan mengikutinya. Langkah-
langkah syaitan untuk menyesatkan manusia paling kurang ada delapan yaitu:
1) Waswashah (Bisikan).

Syaithan membisikkan keraguan, kebimbangan dan keinginan untuk


melakukan kejahatan ke dalam hati manusia. Firman Allah SWT:
Artinya: “Katakanlah: “Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan
menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan
(bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke
dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia. Dari (golongan) jin dan
manusia.” (QS. An-Nas: 1-6)

2) Nisyan (Lupa)

Lupa memang sesuatu yang manusiawi. Tapi syaitan berusaha membuat


manusia lupa engan Allah SWT, atau paling kurang membuat manusia
menjadikan lupa sebagai alas an untuk menutupi kesalahn atau menghindari
tanggung jawab. Firman Allah SWT:

Artinya: “Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-


ayat kami, Maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan
pembicaraan yang lain. dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan
ini), Maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah
teringat (akan larangan itu).” (QS. Al-An’am: 68)

3) Tamani (Angan-angan)

Syaitan berusaha memperdayakan pikiran manusia dengan khayalan yang


mustahil terjadi dan dengan angan-angan kosong, Allah mengingatkan kita
akan tekad Syaitan untuk membangkitkan angan-angan kosong pada diri
manusia. Firman Allah SWT:

Artinya: “Dan Aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan


membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka
(memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar
memotongnya, dan akan Aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu
benar-benar mereka meubahnya”. barangsiapa yang menjadikan syaitan
menjadi pelindung selain Allah, Maka Sesungguhnya ia menderita kerugian
yang nyata.” (QS. An-Nisa: 119)

4) Tazyin (Memandang Baik Perbuatan Maksiat)

Syaitan berusaha dengan segala macam cara menutupi keadaan yang


sebenarnya sehingga yang batil keliatan terpuji dan sebagainya. Allah SWT
mengingatkan tekad syaitan untuk melakukan tazyin tersebut:
Artinya: “Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau Telah memutuskan
bahwa Aku sesat, pasti Aku akan menjadikan mereka memandang baik
(perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti Aku akan menyesatkan mereka
semuanya, Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka”.”
(QS. Al-Hijr: 39-40)

5) Wa’dun (Janji Palsu)

Syaitan berusaha membujuk umat manusia supaya mau mengikutinya dengan


memberikan janji-janji yang menggiurkan yaitu keuntungan yang akan peroleh
jika mau menuruti ajakannya. Di akhirat nanti syaitan akan mengakui bahwa
janji-janji yang diberikannya kepada umat manusia dahulu di dunia adalah
janji-janji palsu yang pasti tidak mampu menepatinya. Firman Allah SWT:

Artinya: “Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) Telah diselesaikan:


“Sesungguhnya Allah Telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan
akupun Telah menjanjikan kepadamu tetapi Aku menyalahinya. sekali-kali tidak
ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) Aku menyeru kamu
lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca Aku
akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu
dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya Aku tidak
membenarkan perbuatanmu mempersekutukan Aku (dengan Allah) sejak
dahulu”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang
pedih.” (QS. Ibrahim: 22).

6) Kaidun (Tipu Daya)

Syaitan berusaha dengan segala macam tipu daya untuk menyesatkan umat
manusia. Akan tetapi sebenarnya tipu daya syaitan itu tidak aka nada
pengaruhnya bagi orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah SWT.
Firman Allah SWT:

Artinya: “Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang


yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan
syaitan itu, Karena Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.” (QS. An-
Nisa: 76)

7) Shaddun (Hambatan)
Syaitan berusaha untuk menghalang-halangi umat manusia menjalankan
perintah-Nya dengan menggunakan segala cara macam hambatan. Firman
Allah SWT:

Artinya: “ Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah;
dan syaitan Telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan
mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak
dapat petunjuk,” (QS. An-Naml: 24)

8) ‘Adawah (Permusuhan)

Syatan berusaha menimbulkan permusuhan dan rasa saling membenci di


antara sesame manusia, karena dengan permusuhan tiu manusia akan lupa diri
dan melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan oleh Allah untuk membinasakan
musuh-musuhnya. Firman Allah SWT:

Artinya: “Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan


permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan
berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang;
Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (QS. Al-Maidah: 91)

Demikianlah delapan langkah syaitan memperdaya, menyesatkan manusia


untuk mengikuti segla langkahnya, yaitu kufur. Dan sebagai seorang manusia
kita jangan sampai mengikutinya karena syaitan adalah musuh bagi kita
(manusia).

b) Takhwif

Jika syaitan tidak berhasil dengan delapan cara tersebut, syaitan masih
mempunyai cara lain yaitu takhwif (menakut-nakuti). Takut yang dimaksud
disini bukan takut yang tabi’I (alami). Seperti takut dengan binatang buas, atau
takut mengerjakan kemaksiatan. Akan tetapi taku disini adalah takut
melaksanakan kebenaran. Takut melakukan amar ma’ruf nahi munkar karena
khawatir dengan segala risiko dan konsekwensinya. Misalnya risiko jatuh
miskin, turun jabatan, dipecat atau lainnya. Allah berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-
nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), Karena
itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaku, jika kamu
benar-benar orang yang beriman.” (QS. Ali-Imran: 175)
2. Iman pada pada Rosul dan kitabnya adalah bagian dari rukun iman, coba
anda jelaskan cara beriman kepada kitab dan Rosul Allah serta sebutkan
isi kandungan 4 macam kitab Allah itu? 

1. Percaya bahwa rasul adalah utusan Allah


Hal pertama yang harus kita lakukan adalah percaya bahwa rasul adalah
manusia pilihan Allah yang diutus untuk keselamatan manusia. Allah
berfirman, “Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, dan Rasul-rasul-Nya (mereka mengatakan):’ Kita tidak membeda-
bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dan rasul-rasul-Nya’, dan
mereka mengatakan “Kami dengar dan kami taat…” (QS. Al Baqarah: 285)

2. Percaya pada ajaran yang dibawa


Keimanan kepada rasul juga dapat ditunjukkan dengan percaya bahwa ajaran
yang dibawa adalah agama Allah. Maka dari itu, kita wajib menerima segala
ajaran rasul tanpa memilah-milahnya lagi.

Allah Ta’ala berfirman, “Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa
yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan
kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa
yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya….
”(QS. Asy Syuuraa:13)

3. Percaya pada semua rasul


Kita diwajibkan percaya pada rasul yang telah diketahui namanya maupun
yang tidak kita ketahui namanya karena memang jumlah nabi dan rasul hanya
Allah yang mengetahui pastinya.
Allah Ta’ala berfirman, “Dan sesungguhnya telah Kami utus bebrapa orang
rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan
di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu” (QS. Al
Mukmin:78)

4. Berdoa seperti doa para nabi


Dalam Al Quran, telah banyak diketahui beberapa doa para nabi dalam
menghadapi setiap kesulitan. Maka dari itu, kita juga sebaiknya berdoa pada
Allah dengan menggunakan doa layaknya doa para nabi.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu (dia berkata), “Sesungguhnya Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Setiap Nabi memiliki do’a yang
mustajab yang dia berdo’a dengan do’a yang mustajab itu, maka aku ingin
menyimpan do’aku sebagai syafa’at untuk umatku di akherat.” [HSR. Bukhari
(6304 –dan ini lafazhnya- dan 7474) dan Muslim (198 & 199)].

5. Selalu bershalawat
Orang yang beriman pada rasul akan menunjukkan kecintaannya pada rasul
dengan selalu bershalawat. Hal ini juga disebutkan Allah dalam firmanNya,

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah dan Malaikat-


malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman,
bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya.” [Al-Ahzaab: 56]

6. Meneladani akhlak para rasul


Tanda keimanan seseorang pada rasul juga meneladani akhlak para rasul. Rasul
bersabda, ”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang
sholeh”. (HR: Bukhari dalam shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab
syu’bil Iman dan Hakim).

7. Memperbanyak amalan
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melaksanakan puasa yang
lebih banyak dalam sebulan melebihi puasa beliau di bulan Sya’ban. Beliau
melaksanakan puasa bulan Sya’ban seluruhnya. Beliau bersabda, “Lakukanlah
amal-amal yang kalian sanggup melaksanakannya, karena Allah tidak akan
bosan (dalam memberikan pahala) sampai kalian yang lebih dahulu bosan (dari
mengerjakan amal).” Dan salat yang paling Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
cintai adalah salat yang dijaga kesinambungannya sekalipun sedikit. Dan bila
beliau sudah terbiasa melaksanakan salat (sunah), Beliau menjaga
kesinambungannya.” (HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 741)

Cara beriman kepada Kitab-kitab Allah:

- Beriman kepada Kitab-kitab sebelum Al Qur'an, caranya sebagai berikut :


1. Meyakini jika kitab-kitab tersebut benar-benar wahyu Allah, bukan karangan
dari para rasul.
2. Meyakini akan kebenaran isinya.

- Beriman kepada Al Qur'an, caranya sebagai berikut :


1. Meyakini jika Al Qur'an itu benar-benar wahyu Allah, bukan karangan dari
Nabi Muhammad SAW.
2. Meyakini jika isi Al Qur'an dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan
sedikitpun.
3. Mempelajari, memahami, dan mencoba menghayati isi dari kandungan Al
Qur'an.
4. Mengamalkan ajaran Al Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.

Isi kandungan 4 macam Kitab Allah:


Taurat :
- Perintah untuk mengesakan Allah.
- Larangan menyembah patung / berhala.
- Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia.
- Perintah menyucikan hari Tuhan (hari ke-7 atau hari Sabtu).
- Perintah menghormati kedua orang tua.
- Larangan membunuh sesama manusia.
- Larangan berbuat zina.
- Larangan mencuri.
- Larangan menjadi saksi palsu.
- Larangan mengambil hak orang lain.

Injil :
- Perintah untuk kembali mengesakan Allah Swt.
- Membenarkan keberadaan Kitab Taurat.
- Menghapus beberapa hukum dalam Kitab Taurat yang tidak lagi sesuai
dengan perkembangan zaman.
- Menjelaskan bahwa kelak akan datang kembali rasul setelah Nabi Isa As yaitu
Nabi Muhammad SAW.

Zabur :
Kitab Zabūr berisi kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Ada 150 surah
dalam Kitab Zabūr yang tidak mengandung hukum-hukum, tetapi hanya berisi
nasihat-nasihat, hikmah, pujian, dan sanjungan kepada Allah Swt.

Al-Qur'an :
- Aqidah atau keimanan
- 'Ibādah, baik 'ibādah mahdah maupun gairu mahdah.
- Akhlaq seorang hamba kepada Khāliq, kepada sesama manusia dan alam
sekitarnya.
- Mu’āmalah, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia.
- Qissah, yaitu cerita nabi dan rasul, orang-orang saleh, dan orang-orang
yangingkar.
- Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan.
3. Berikan penjelasan apa kiamat itu, apa tanda – tandanya serta jelaskan
fase-fase proses menuju akhirat?
Menurut bahasa, Iman adalah “percaya/meyakini”, sedangkan Hari Akhir
adalah dimana seluruh alam semesta akan hancur, dan ketentuan itu sudah
dirumuskan oleh Allah SWT.
Sedangkan menurut istilah ,iman kepada hari kiamat ialah meyakini dan
mempercayai bahwasanya hari akhir pasti akan tiba yang sesuai dengan
keterangan-keterangan Allah melalui firman-firmanya dalam Al-quran. Iman
kepada hari kiamat berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa dunia ini
akan hancur, binasa dan berganti dengan kehidupan akhirat yang kekal dan
abadi sebagai tempat pembalasan amal perbuatan manusia di dunia,
kemudian mempersiapkan bekal yang sebanyak-banyaknya untuk kebahagiaan
hidup di akhirat tersebut.
Tanda-tanda Kiamat Sugra ( kiamat kecil ):
1. Ajaran Islam kurang diperhatikan dan bahkan ditinggalkan oleh kaum
Muslim.
2. Perzinahan dilakukan secara terang-terangan .
3. Begitu pula mabuk-mabukan yang banyak dilakukan seolah bukan perbuatan
yang diharamkan.
4. Semakin banyak fitnah yang menimpa umat Islam.
5. Sering terjadi bencana alam, pembunuhan, dan peperangan.
6. Jumlah wanita semakin lebih banyak dibandingkan dengan pria, dan mereka
sudah tidak malu lagi berpakaian setengah telanjang.

Tanda-tanda Kiamat Kubra (kiamat besar):


1. Waktu berputar semakin cepat, sehingga setahun terasa sebulan, sebulan
terasa seminggu.
2. Matahari terbit di sebelah barat.
3. Keluarnya Dajjal, yaitu sosok pembohong yang menutupi kebenaran
4. Adanya Ya’juj dan Ma’juj, yaitu segolongan umat manusia yang mempunyai
kekuatan besar dan berpikiran sesat.
5. Turunnya Imam Mahdi ke dunia untuk meluruskan syari’at Islam dan
menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah saw.
6. Turunnya Nabi Isa as. dari langit yang akan memperjuangkan kebenaran
bersama Imam Mahdi. Dialah yang menumpas Dajjal serta mengajak umat
manusia mengesakan Allah swt dan menyembah-Nya.
7. Hilangnya Al Quran dari mushaf dan hati umat manusia hingga hilang
pedoman.
Peristiwa Sesudah Hari Akhir:
a. Yaumul Barzakh
adalah hari penantian seluruh umat manusia yang telah meninggal. Yaitu nanti
masa dibangkitkan manusia dari alam kubur untuk menghadap kepada Allah
guna mempertanggung-jawabkan seluruh amal perbuatan ketika di dunia.
b. Yaumul Ba'ats
Hari Kebangkitan adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur.
• Setelah Israfil meniup sangkala Kedua. Dunia yang hancur dan rata berubah
menjadi alam akhirat.
• Manusia dibangkitkan dari Alam Barzakh dengan bentuk yang bermacam-
macam sesuai amal perbuatannya (Az-Zalzalah : 6).

c. Yaumul Mahsyar
adalah hari dikumpulkannya manusia setelah dibangkitkan dari alam kubur,
untuk menunggu pengadilan dari Allah SWT.
• Hari dikumpulkannya manusia di Padang Mahsyar untuk Mempertanggung-
jawabkan amal perbuatannya ( Al-Kahfi : 47).
• Sebelum dimintai Pertanggung-jawaban terlebih dahulu mereka menerima
buku catatan amalnya masing-masing.
• Saat dimintai pertanggung-jawaban semua amal yg tercatat dalam buku
catatannya, manusia hanya dapat bersaksi dengan tangan dan kaki. Mulut
terkunci (Yasin :65).

d. Yaumul Hisab
adalah hari perhitungan amal perbuatan manusia selama selama hidup di
dunia.
e. Yaumul Mizan
adalah penimbangan amal perbuatan manusia setelah diperhitungkan baik
buruknya selama hidup di dunia.
• Hari ditimbangnya amal baik dan buruk manusia.
• Setelah diperiksa , amal manusia tersebut dipilah - pilah antara yang baik
dengan yang buruk, kemudian ditimbang pada sebuah timbangan yang
bernama “MIZAN”.
• Siapa yang timbangan amal baiknya lebih berat akan masuk ke tempat yg
sangat memuaskan dan penuh ridho Allah yaitu Surga (Al-Qori’ah : 6-7).
• Siapa yang timbangan amal baiknya lebih ringan akan masuk neraka Hawiyah
(Al-Qori’ah : 8-9).
f. Yaumus Shiroth (Shiratal Mustaqim)
adalah jalur atau jalan penentu dari masing-masing manusia stelah dihisab dan
ditimbang amal baik buruknya. Proses Pembalasan amal manusia dimulai dari
Shirotol Mustaqim.
Shirotol Mustaqim artinya jembatan yang lurus, yaitu jembatan menuju surga
yang wajib dilalui oleh setiap manusia yang dibawah jembatan itu terdapat
neraka. Siapa yang dapat melaluinya akan masuk surga dan yang jatuh akan
masuk neraka.
g. Syafaat
adalah pertolongan yang diperoleh umat manusia yang beriman, Islam dan
ihsan.
h. Surga dan Neraka
adalah tempat terakhir pembalasan manusia. Bagi yang beramal baik akan
masuk surga dan sebaliknya orang yang beramal buruk akan masuk neraka .
- Surga
Surga adalah tempat bagi orang-orang yang ikhlas beribadah, beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT. Surga merupakan tempat di akhirat yang berisi
penuh dengan kesenangan dan kegembiran. Jika keindahan di dunia bersifat
sementara maka keindahan dan kesenangan di akhirat bersifat kekal.
- Neraka
Neraka adalah suatu tempat di akhirat yang sangat tidak menyenangkan,
tempat ini diperuntukkan bagi orang-orang kafir, munafik dan orang-orang
yang melanggar perintah Allah. Di Neraka orang yang berbuat dosa melebihi
amalnya akan mendapat siksa.

4. Coba anda sebutkan 8 macam surga dan 7 macam neraka dan sebut
keperuntukannya

MACAM – MACAM SURGA


1. SURGA FIRDAUS: surga yang diciptakan dari emas yang merah dan
diperuntukan bagi orang yang khusyuk sholatnya, menjauhkan diri dari
perbuataan sia-sia, aktif menunaikan zakat, menjaga kemaluaannya,
memelihara amanah, menepati janji, dan memelihara sholatnya. Firdaus,
disediakan bagi orang-orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu,
menjauhkan diri daripada perbuatan maksiat, tidak membuat kemungkaran,
serta menjalankan segala yang diperintahkan-Nya. Allah menjadikan penghuni
Surga ini sebagai kekasih-Nya.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, bagi mereka
adalah Surga Firdaus menjadi tempat tinggal. (Al-Kahfi, 18:107)”
Di dalam Surga Firdaus, terdapat empat sungai yaitu:
• Sungai air tawar,
• Sungai susu,
• Sungai arak,
• Sungai madu.
Di dalamnya juga diperolehi berbagai macam buah-buahan. Ada lagi empat
mata air yaitu: Salsabil, Zanjabil, Rohiiq, dan Tasniim. Ada lagi dua mata air
yang mengalir dan dua mata air yang memancar, yaitu Al-kaafuur dan Al-
kautsar.Di dalamnya juga disediakan segala sesuatu yang tidak pernah dilihat,
tidak pernah didengar, tidak pernah terlintas dalam hati manusia.

2. SURGA ‘ADN: surga yang diciptakan dari intan putih dan diperuntukkan bagi
orang yang bertakwa kepada Allah (An Nahl:30-31), benar-benar beriman dan
beramal shaleh (Thaha:75-76), banyak berbuat baik (Fathir: 32-33), sabar,
menginfaqkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikan (Ar-
Ra’ad:22-23) Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala, artinya, (Yaitu)
surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-
orang yang sholeh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya,
sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu,
(sambil mengucapkan), “Salamun ‘alaikum bima shabartum”. Maka alangkah
baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. 13:23-24)

3. SURGA NAIM: surga yang diciptakan dari perak putih dan diperuntukkan
bagi orang-orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah dan beramal
shaleh. Al Qalam: 34
“Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang
penuh kenikmatan di sisi Tuhannya.” (Q.S. Al-Qalam [68]: 34)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh,
bagi mereka surga-surga yang penuh kenikmatan” (Q.S. Luqman [31]: 8)
“Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara
mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah di dalam
surga yang penuh kenikmatan.” (Q.S. Al-Hajj [22]: 56)

4. SURGA MA’WA: surga yang diciptakan dari jamrud hijau dan diperuntukan
bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah (An Najm: 15), beramal shaleh
(As Sajdah: 19), serta takut kepada kebesaran Allah dan menahan hawa nafsu
(An Naziat : 40-41)
a. Orang-orang yang benar-benar beriman dan beramal saleh.
“Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka
bagi mereka surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang
telah mereka kerjakan.” (Q.S. As-Sajdah [32]: 19)
b. Orang-orang yang takut pada kebesaran Allah Swt. dan menahan diri dari
hawa nafsu buruk.
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan
menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. Maka sesungguhnya surga tempat
tinggal(nya).” (Q.S. An-Naazi‘aat [79]: 40-41)

5.SURGA DARUSSALAM: surga yang diciptakan dari yakut merah dan


diperuntukkan bagi orang yang kuat imannya dan Islamnya, memperhatikan
ayat-ayat Allah serta beramal shaleh. Sebagaimana firman Allah subhanahu
wata’ala, artinya, “Bagi mereka (disediakan) darussalam (surga) pada sisi
Tuhannya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang
selalu mereka kerjakan.” (Q.S. Al-An’aam [6]: 127)

6. SURGA DARUL MUQAMAH: surga yang diciptakan dari permataa putih dan
diperuntukkan bagi orang yang bersyukur kepada Allah.
Kata Darul Muaqaamah berarti suatu tempat tinggal dimana di dalamnya
orang-orang tidak pernah merasa lelah dan tidak merasa lesu. Tempat ini
diperuntukkan kepada orang-orang yang bersyukur sebagaimana yg
disebutkan di dalam surat Faathir ayat 35. Sedangkan surga Darul Muaqaamah
ini terbuat dari permata putih. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala,
artinya, “Dan mereka berkata:”Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan
duka cita dari kami.Sesungguhnya Rabb kami benar-benar Maha Pengampun
lagi Maha Mensyukuri.” Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal
(surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula
merasa lesu”. (QS. 35:34-35)

7. SURGA AL-MAQAMUL AMIN: surga yang diciptakan dari permata putih.


Kata Al-Maqamul Amin menurut Dr M Taquid-Din dan Dr M Khan berarti
tempat yang dan diperuntukkan bagi orang-orang yang bertakwa. Sedangkan
surga Al-Maqamul Amin ini terbuat dari permata putih. Karena penduduknya
kekal di dalamnya dan tidak akan berpindah ke alam (tempat) lain. Allah
subhanahu wata’ala berfirman, artinya, ”Katakanlah, “Apakah (azab) yang
demikian itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada orang-
orang yang bertaqwa?” Surga itu menjadi balasan dan tempat kembali bagi
mereka.” (QS. Al-Furqan:15) “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa
berada dalam tempat yang aman.” (Q.S. Ad-Dukhan [44]: 51)

8. SURGA KHULDI: surga yang diciptakan dari marjan merah dan kuning
diperuntukkan bagi orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi
larangannya (orang-orang yang bertakwa).“Katakanlah, ‘Apa (azab) yang
demikian itukah yang baik, atau surga yang kekal yang telah dijanjikan kepada
orang-orang yang bertakwa? Dia menjadi balasan dan tempat kembali bagi
mereka.’” (Q.S. Al-Furqan [25]: 15)

Macam – macam neraka dan penghuninya:


MACAM – MACAM NERAKA
1. NERAKA HAWIYAH: diperuntukkan atas orang-orang yang ringan timbangan
amalnya, yaitu mereka yang selama hidup di dunia mengerjakan kebaikan
bercampur keburukan. Orang muslim laki-laki maupun perempuan yang
perbuatan sehari- harinya tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka Hawiyah
sebagai tempat tinggalnya. Mereka ini yaitu orang yang tidak mau
menerima syariat Islam, tidak mau memakai jilbab (bagi wanita), memakai
sutra dan emas (bagi lak- laki), mencari rejeki dengan cara tidak halal,
memakan riba dan lain sebagainya.

2. NERAKA JAHIM adalah neraka sebagai tempat penyiksaan atas orang-orang


musyrik atau orang-orang yang menyekutukan ALLAH, maka sesembahan
mereka akan datang untuk menyiksa mereka. Orang yang di dunia menyembah
sapi (bangsa Hindu) maka sapi yang akan menyiksa orang itu. Orang yang
menyembah patung berbentuk hewan, maka patung itu yang akan
menyiksanya. Dan demikian selanjutnya. Syirik disebut sebagai dosa yang
paling besar menurut ALLAH, karena syrik berarti mensekutukan ALLAH atau
menganggap ada mahluk yang lebih hebat dan berkuasa sehebat ALLAH. Syirik
dapat pula berarti menganggap ada Tuhan lain selain ALLAH.

3. NERAKA SAQAR adalah tempat untuk orang-orang munafik, yaitu orang-


orang yang mendustakan (tidak mentaati) perintah ALLAH dan Rasulullah.
Mereka mengetahui bahwa ALLAH sudah menentukan hukum Islam melalui
lisan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tetapi mereka
meremehkan syariat (hukum) Islam. Maka dibakar dalam api adalah hukuman
untuk mereka.

4. NERAKA LAZZA: neraka yang bergejolak apinya dan mengelupaskan kulit


kepalanya. [QS:70. Al Ma´aarij] 15-18

5. NERAKA HUTHAMAH: itu disediakan untuk orang yang suka mengumpulkan


harta, serakah dan menghina orang-orang miskin. Mereka berpaling dari
agama, tidak mau bersedekah dan tidak mau pula membayar zakat. Mereka
juga memasang wajah masam apabila ada orang miskin yang meminta
bantuan. Maka ALLAH membalas dengan menyiksa mereka dengan cara
menguliti dan mengelupaskan kulit muka mereka. Serta membakar mereka
semau yang ALLAH mau. NERAKA HUTHAMAH disediakan untuk gemar
mengumpulkan harta berupa emas, perak atau platina, mereka serakah tidak
mengeluarkan zakat hartanya dan mencela menghina orang-orang miskin.
Maka di Huthamah harta mereka dibawa dan dibakar untuk diminumkan
sebagai siksa kepada manusia pengumpat pengumpul harta.

6. NERAKA SAIR diisi oleh orang-orang kafir. Dan orang yang memakan harta
anak yatim. Kafir berasal dari kata kufur yang berarti ingkar atau menolak.
Sehingga kafir dapat diartikan menolak adanya ALLAH atau dengan
membantah perintah ALLAH dan Rasul-NYA. Jadi manusia kafir itu terdiri dari:
Orang yang tidak beragama Islam atau orang yang tidak mau membaca
syahadat. Orang Islam yang tidak mau shalat. Orang Islam yang tidak mau
puasa. Orang Islam yang tidak mau berzakat
7. NERAKA WAIL disediakan untuk para pengusaha dan pedagang yang culas,
mengurangi timbangan, mencalo barang dagangan untuk mendapatkan
keuntungan yang berlipat. Maka dagangan mereka dibakar dan dimasukkan ke
dalam perut mereka sebagai azab atas dosa-dosa mereka.
8. NERAKA JAHANAM: Neraka tempat penyiksaan itu kemudian banyak disebut
orang dengan nama jahanam. Neraka yang paling dalam dan berat siksaannya.
[QS: 15. Al Hijr] 43-44
Penghuni Neraka seperti yang diterangkan dalam surah Al Baqarah 24
maksudnya: “Maka takutlah kamu kepada neraka yang bahan bakarnya ialah
manusia dan batu-batu.
Neraka itu disediakan bagi mereka yang kafir”. Tingkatan Neraka antara lain;
neraka Jahannam, Luza, Hathamah, Sair, Saqru, Jahim dan Hawiyah. ” Asyhadu
ala ila ha ilallah Astaghfirullah Nas alluka ridhoka wal jannah ta wa naudzubika
min sakhotika wannaar “.

5. Apa hakekat ibadah itu,  apa beda antar ibadah maghdho dan ghoiru
maghdhoh serta sebut macamnya dan unsur-unsur ibadah itu?

Perbedaan :
Ibadah mahdhah :
• ibadah mahdhah juga ditunjukkan dengan maksud pokok orang yang
mengerjakannya, yaitu dalam rangka meraih pahala di akhirat.
• ibadah mahdhah hanya bisa diketahui melalui jalan wahyu, tidak ada jalan
yang lainnya, termasuk melalui akal atau budaya.
Macam dan unsur :
1. Keberadaannya sesuai dengan dalil/perintah dari Allah
Suatu ibadah mahdhah hanya bisa dilaksanakan jika ada perintah untuk
melakukannya. Baik dalam al-Qur’an ataupun sunnah. Dan jika tidak ada dasar
perintahnya, maka tidak boleh ditetapkan keberadaannya.
2. Tata cara pelaksanaannya harus sesuai dengan yang dicontohkan oleh
Rasulullah SAW
Selain itu, tata cara dan pelaksanaan suatu ibadah mahdhah juga harus sesuai
dengan cara ibadah tersebut dilakukan oleh rasul. Tidak diizinkan adanya
improvisasi atau mengada-adakan tata cara tersendiri.
3. Sifatnya supra rasional atau di luar kemampuan akal manusia
Ibadah mahdhah bukanlah ibadah yang berada dalam lingkup akal, namun
wahyu. Dalam hal ini, akal hanya berfungsi untuk memahami rahasia di balik
syariat dari penerapan ibadah tersebut dan bukan untuk menetapkan
keabsahannya.
4. Dilaksanakan dengan azas ketaatan
Setiap ibadah mahdhah dilaksanakan dengan azas ketaatan atau kepatuhan
kepada Allah. Karena, pelaksanaan ibadah mahdhah adalah sebagai bukti
ketaatan dan penghambaan seorang manusia kepada Tuhannya.

unsur ibadah yang termasuk mahdhah, adalah :


1. Wudhu,
2. Tayammum
3. Mandi hadats
4. Adzan
5. Iqamat
6. Shalat
7. Membaca al-Quran
8. I’tikaf
9. Shiyam ( Puasa )
10. Haji
11. Umrah
12. Tajhiz al- Janazah

Ibadah ghairu mahdhah


• ibadah (perkataan atau perbuatan) tersebut pada asalnya bukanlah ibadah.
Akan tetapi, berubah status menjadi ibadah karena melihat dan menimbang
niat pelakunya.
• maksud pokok perbuatan tersebut adalah untuk memenuhi urusan atau
kebutuhan yang bersifat duniawi, bukan untuk meraih pahala di akhirat.
Macam dan unsur :
a. Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang. Selama
Allah dan Rasul-Nya tidak melarang maka ibadah bentuk ini boleh diseleng
garakan.
b. Tatalaksananya tidak perlu berpola kepada contoh Rasul, karenanya dalam
ibadah bentuk ini tidak dikenal istilah “bid’ah” , atau jika ada yang menyebut
nya, segala hal yang tidak dikerjakan rasul bid’ah, maka bid’ahnya disebut
bid’ah hasanah, sedangkan dalam ibadah mahdhah disebut bid’ah dhalalah.
c. Bersifat rasional, ibadah bentuk ini baik-buruknya, atau untung-ruginya,
manfaat atau madharatnya, dapat ditentukan oleh akal atau logika. Sehingga
jika menurut logika sehat, buruk, merugikan, dan madharat, maka tidak boleh
dilaksanakan.
d. Azasnya “Manfaat”, selama itu bermanfaat, maka selama itu boleh
dilakukan.

Ibadah ghairu mahdhah :


Ibadah Ghairu Mahdhah adalah segala amalan ang diizinkan Allah walaupun
tidak ada dalil yang jelas memerintahkan pelaksanaan amal tersebut.

6. Apa yang anda ketahui tentang ibadah maliah  serta sebutkan macam-
macamnya dengan divinisinya?

Ibdah maliyah bisa disebut Ibadah harta merupakan investasi amal yang tidak
akan berhenti pahalanya,walaupun yang bersangkutan sudah meninggal dunia,
yang dikenal dengan Amal Jariyah. Hartayang dititipkan kepada manusia harus
dijadikan sebagai bekal kepada Allah SWT. Banyak harta,harus mendorong
seseorang untuk lebih banyak beribadah kepada-Nya.
Macam-macam :
1. infaq
infaq berasal dari kata nafaqa yang berarti telah lewat, berlalu, habis,
mengeluarkan isi, menghabiskan miliknya, atau belanja.
2. zakat
Zakat menurut istilah bahasa artinya tumbuh, beerkat atau kebaikan. Menurut
istilah (ahli fiqih) artinya kadar harta tertentu yang harus diberikan kepada
kelompok-kelompok tertentu dengan berbagai syarat.
3. shodaqoh
Ibadah harta pada umumnya disebut shadaqah.Shadaqah yang wajib dan
ditentukan standar pelaksanaannya disebut zakat.Shadaqah yang wajib tapi
tidak ditentukan standar pelaksanaannya disebut infaq.Adapun shadaqah yang
sunat disebut dengan kata shadaqah itu sendiri.
4. fidyah
Fidyah adalah menempatkan sesuatu pada tempat lain sebagai tebusan
(pengganti) nya, baik berupa makanan atau lainnya.
5. kifarat
Kifarat sumpah (bersumpah palsu), salah satu caranya adalah dengan memberi
makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa diberikan kepada
keluarga sendiri atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan
seorang hamba sahaya.
6. qurban
Udhiyyah adalah menyembelih binatang tertentu pada Hari Raya Qurban (Idul
Adha) atau Hari Tasyriq (11,12 dan 13 Dzulhijjah)dengan niat taqarub atau
qurban (mendekatkan diri) kepada Allah SWT.
7. aqiqah
Aqiqah adalah binatang (kambing atau domba)yang disembelih dalam rangka
menyambut anak yang baru dilahirkan.
8. Al-hadyu
Al-Hadyu adalah melakukan penyembelihan binatang ternak (domba) sebagai
pengganti pekerjaan wajib haji yang ditinggalkan atau sebagai denda karena
melanggar hal-hal yang terlarang mengerjakannya dalam prosesi ibadah umrah
atau haji atau bagi mereka yang memiliki kemampuan melakukannya atau bagi
mereka yang melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap larangan-larangan
tertentu dalam ibadah haji.
9. Dam
Dam adalah menyembelih binatang tertentu sebagai sanksi terhadap
pelanggaran atau karena meninggalkan sesuatu yang diperintahkan dalam
rangka pelaksanaan ibadah haji dan umrah atau karena mendahulukan umrah
daripada haji (haji tamattu) atau karena melakukan haji dan umrah secara
bersamaan (haji qiran).

7. Apa sesungguhnya Hakekat dan keutamaan ibadah haji itu ? dan jelas
rukun haji dan istitho’ahnya
Keutamaan Pelaksanaan Ibadah haji
Haji merukana suatu bentuk peribadahan yang sangat mulia, dimana terdapat
berbagai macam keutamaan dalam pelaksaan ibadah tersebut, diantaranya :

Ibadah Haji merupakan salah satu bentuk amalan yang paling afdhol
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu pernah berkata :
yang Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam ditanya, “Amalan apa yang
paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang
bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari)
Allah telah menjanjikan balasan syurga bagi mereka yang melaksanakannya
Bagi mereka yang mampu melaksanakan ibadah haji tanpa bercampur dengan
dosa seperti syirik serta kemaksiatan, maka Allah SWT telah menjanjikan
syurga bagi mereka. Hal ini sebagaimana sabda Rosulullah Sholallahu Alaihi
Wassalam berikut :
Artinya “Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Ibadah haji termasuk dalam perbuatan jihad di jalan Allah


Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah berkata :
Artinya:

“Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling
afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama
adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari)
Dengan melaksanakan ibadah haji akan dapat menghapuskan dosa-dosa dan
kesalahan, dan ia kembali suci layaknya bayi yang baru dilahirkan ibunya.
Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :
Artinya: “Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan
tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika
dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari)

Haji merupakan ibadah yang dapat menghapuskan kefakiran atau kemiskinan


Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda :
Yang artinya:
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan
dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi,
emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali
surga.” (HR. An Nasai, Tirmidzi, dan Ahmad)

Mereka yang melaksanakan ibadah haji merupakan tamu Allah SWT


Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda :
Artinya:
“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh
adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi
panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah
beri” (HR. Ibnu Majah)
Keutamaannya lainnya :
- Allah akan memberikan rezeki 700kali dari biaya haji
- Seseorang yang berhaji selalu mendapatkan perlindungan dari Allah
- Berhaji dapat menghapus dosa
- Jihad bagi laki-laki tua, dan lemah bagi wanita

Rukun Haji
Ihram
Ihram merupakan niat untuk memenuhi, memasuki, atau melakukan ibadah
haji dan umroh serta menghindari hal-hal yang dilarang selama ihram. Saat
berihram, para jama’ah haji dianjurkan untuk menegnakan pakaian ihrom.
Adapun hal-hal yang dilarang / tidak diperbolehkan selama berihrom adalah :
 Mengenakan pakaian yang dijahit (bagi kaum pria). Mengapa? Karena
dalam syariat islam pakaian ihram bagi pria adalah berupa 2 lembaran
kain, dimana satu lembar digunakan sebagai sarung, dan satu lembar
lainnya digunakan sebagai selendang yang digeraikan di bahu.
 Menutup kepala bagi jama’ah haji laki-laki dan menutup muka serta
kedua telapak tangan bagi jama’ah haji wanita.
 Memakai wewangian
 Memakai minyak rambut
 Mencukur atau mencabut rambut
 Memotong atau memendekkan kuku
 Berburu binatang
 Jima’ (bersetubuh)
 Melakukan akad nikah
 Memotong tanaman di tanah suci.
 Hal-hal tersebut tidak akan membatalkan haji, kecuali perbuatan jima’,
karena perbuatan tersebut dapat membatalkan haji. Dan bagi mereka
yang melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang tersebut diwajibkan
untuk membayar denda (dam).

Wukuf
Wukuf adalah berhenti di padang Arafah mulai dari saat tergelincirnya
matahari di hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) hingga waktu menyingsingnya
fajar di hari berikutnya, yaitu pada hari Nahar (tanggal 10 Dzulhijjah). Adapun
kegiatan yang dilakukan saat itu adalah berdiam diri, berdzikir, serta berdo’a
kepada Allah SWT. Dengan dilaksanakan wukuflah yang membedakan antara
ibadah haji dan umroh, karena dalam ibadah umroh tidak dirukunkan untuk
melakukan wukuf.
Thawaf
Thawaf merupakan kegiatan mengelilingi Ka’bah setelah pelaksanaan wukuf,
dimana dalam pelaksanaannya para jama’ah haji disunnahkan untuk
mengelilingi Ka’bah dengan berjalan kaki, mencium Hajar Aswad, membaca
dzikir dan do’a, serta melakukan sholat sunnah 2 raka’at di belakang makam
Nabi Ibrahim Alaihissalam setelah pelaksanaan thawaf selesai.
Terdapat beberapa macam pelaksanaan thawaf, yaitu :

Thawaf Qudum, yaitu thawaf yang dilakukan pada saat para jama’ah mulai
masuk Mekkah setelah pelaksanaan ihrom
Thawaf Rukun, yaitu Thwaf yang dilakukan setelah pelaksanaan wukuf di
padang Arafah
Thawaf Sunnah, yaitu Thawaf yang dikerjakan kapanpun oleh para jama’ah haji
setiap datang ke Masjid Haram
Thawaf Wada’, yaitu Thawaf yang dilakukan ketika hendak pulang
meninggalkan Mekkah.
Dalam pelaksanaan thawaf ini, ada beberapa persyaratan bagi para jama’ah
haji, yaitu :

Suci dari hadast


Suci dari Najis pada tubuh, pakaian, dan tempat
Menutup Aurat
Pelaksanaannya adalah di Ka’bah dan kedudukan Ka’bah adalah di sebelah kiri
para jama’ah yang thawaf
Pelaksanaan Thawaf dimulai dari Hajar aswad
Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali
[/tab]

4. Sa’i

Setelah thawaf ifadah dilakukan, rujkun haji yang harus dikerjakan oleh para
jama’ah haji selanjutnya adalah sa’i, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara
safa dan marwah sebanyak tujuh kali.

5. Tahallul

Tahallul adalah bercukur atau menggunting rambut bagi para jama’ah haji
paling sedikit tiga helai rambut setelah sa’i selesai dikerjakan oleh para
jama’ah.
6. Tertib
Tertib yaitu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menjadi rukun haji yaitu
dengan mendahulukan hal-hal yang harus didahulukan, atau dengan kata lain
melaksakana rukun-rukun haji sesuai dengan urutan yang telah ditentukan.

8. Coba anda sebutkan hakekat,tujuan dan keutamaan ibadah SHOLAT


serta apa ancaman bagi yang meninggalkannya

- Hakekat sholat: menghadapkan hati dan jiwa kepada Allah dengan cara yang
dapat mendatangkan perasaan takut dan cinta kepada-Nya.
- keutamaan sholat : dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar.
- Tujuan Sholat : Dasar dan pedoman dari setiap aktifitas kehidupan manusia.
Karena sholat adalah amalan yang pertamakali akan dihisap di akhirat kelak.
Ancaman : ancaman bagi orang-orang yang meninggalkan shalat adalah
Bentuk-bentuk ancaman tersebut, di antaranya adalah azab neraka saqar.
“Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang yang lalai dari
shalatnya”. (QS, al-Maun: 4-5)

9. Coba anda sebutkan hakekat,tujuan dan keutamaan ibadah PUASA serta


apa ancaman bagi yang meninggalkannya

Puasa maknanya secara bahasa adalah menahan.

Adapun maknanya secara istilah adalah,


“Ibadah kepada Allah ta’ala yang disertai niat, dengan menahan diri dari
makan, minum dan seluruh pembatal puasa, sejak terbit fajar kedua sampai
terbenam matahari, yang dilakukan oleh orang yang tertentu dengan syarat-
syarat yang tertentu.” [Ash-Shiyaamu fil Islam, hal. 8]

1) Puasa adalah ibadah kepada Allah ta’ala yang disertai niat, yaitu niat karena
Allah ta’ala dan niat jenis puasanya, apakah wajib, sunnah, dan lain-lain.

2) Menahan diri dari makan, minum dan seluruh pembatal puasa, yaitu tidak
melakukan pembatal-pembatal puasa tersebut, sebagaimana akan datang
rinciannya insya Allah.

3) Sejak terbit fajar kedua sampai terbenam matahari, yaitu sejak masuk waktu
sholat Shubuh sampai masuk waktu sholat Maghrib.
4) Yang dilakukan oleh orang yang tertentu, yaitu muslim, baligh, berakal,
mampu, muqim dan tidak memiliki penghalang-penghalang, sebagaimana akan
datang penjelasannya lebih detail insya Allah.

5) Syarat-syarat yang tertentu, yaitu syarat-syarat puasa menurut syari’at yang


insya Allah akan datang pembahasannya lebih terperinci.

Tujuan Puasa:
1) Puasa bertujuan menggapai ketakwaan.

2) Puasa bertujuan mensyukuri nikmat.

3) Puasa melatih diri untuk mengekang jiwa, melembutkan hati dan


mengendalikan syahwat.

4) Puasa memfokuskan hati untuk berdzikir dan berfikir tentang keagungan


dan kebesaran Allah.

5) Puasa menjadikan orang yang kaya semakin memahami besarnya nikmat


Allah kepadanya

6) Puasa memunculkan sifat kasih sayang dan lemah lembut terhadap orang-
orang miskin.

7) Puasa menyempitkan jalan peredaran setan dalam darah manusia.

8) Puasa melatih kesabaran dan meraih pahala kesabaran tersebut, karena


dalam puasa terdapat tiga macam kesabaran sekaligus, yaitu sabar
menghadapi kesulitan, sabar dalam menjalankan perintah Allah dan sabar
dalam menjauhi larangan-Nya.

9) Puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan.

10) Tujuan puasa terbesar adalah penghambaan kepada Allah tabaraka wa


ta’ala dan peneladanan kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.

Keutamaan puasa:
Diantara keutamaan ibadah puasa adalah:

1) Puasa adalah jalan meraih ketakwaan.


2) Puasa adalah sebab dosa-dosa diampuni, apabila dikerjakan berdasar iman,
ikhlas serta meneladani Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.

3) Pahala puasa melimpah ruah, apabila dilakukan sesuai dengan adab-


adabnya.

4) Puasa adalah perisai dari perbuatan yang haram.

5) Puasa adalah perisai dari api neraka.

6) Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari aroma kasturi.

7) Meraih dua kebahagiaan dengan puasa, yaitu kebahagiaan ketika berbuka


dan ketika berjumpa dengan Allah tabaraka wa ta’ala.

8) Masuk surga dari pintu khusus yang bernama Ar-Royyan.

9) Berpuasa dan membaca Al-Qur’an adalah dua amalan yang akan memberi
syafa’at bagi pemiliknya di hari kiamat.

10) Doa orang yang berpuasa tidak akan ditolak.

10.Isilah tabel macam-macam zakat maal dibawah ini


N HARTA ZAKAT NISHOB WAJIB ZAKAT
O MAAL

PERNIAGAAN 85 GRAM selama 1 tahun 2,5 % dari harga barang


PERTANIAN 750 Kilogram 5 sampai 10 %
PETERNAKAN 30-39 ekor sapi 1 ekor sapi
TAMBANG/ Senilai 642 gram perak 2,5 %

Anda mungkin juga menyukai