Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aldi Ariyansyah

Npm : 10070320115

Kelas :C

QUIZ TO MATERI IX

1. Apa yang dimaksud dengan gaib dan apa saja sifat serta jenisnya?

2. Makna penting apakah dengan iman kepada yang gaib bagi kehidupan?

3. Apa arti malaikat menurut bahasa dan istilah?

4. Bagaimana keyakinan orang musyrik tentang malaikat?

5. Apa hukum beriman kepada malaikat? Sebutkan dalilnya?

6. Siapakah malaikat yang ditugasi menyampaikan wahyu? Sebutkan dailnya!

7. Bagaimana hubungan malaikat dengan manusia di dunia?

8. Apa arti Jin menurut bahasa (etimologis) dan istilah (terminologi)?

9. Apa hubungan Jin dengan Iblis? Jawaban lengkapi dalil naqli (Al-Quran dan hadits!)

10. Apa makna syaithan, dan apa kaitannya dengan Jin dan Iblis?

JAWABAN!

1. PENGERTIAN

Ghâ‘ib secara lughawī (bahasa) berasal dari kata-kata “ghâba-yaghîbughâ‘iban” yang bermakna
istatara (tersembunyi). Istatara al-syams, misalnya, artinya “matahari tak terlihat dalam pandangan
mata” (Louis Ma’luf, Kamus Al-Munjid, Bairūt, Dār al-Masyriq, 1997: 562). Dengan kata lain, gaib secara
bahasa dapat diartikan tidak hadir, hilang, tidak tampak, tertutup dari pandangan kasat mata. Jadi, gaib,
menunjukkan sebuah eksitensi yang pasti keberadaannya namun tidak tampak secara kasat mata,
tertutup, tersembunyi, dan tidak hadir dalam pandangan lahir manusia karena sesuatu hal atau sebab.

SIFAT-SIFAT

Kegaiban memiliki dua sifat, yaitu: gaib nisbi/gaib relatif dan gaib yang absolut/mutlaq. Atau
dengan istilah lain ghâ‘ib muqayyad dan ghâ‘ib muţlaq.

JENISNYA

Malaikat dan Jin.

2. Manusia sendiri dibagi menjadi 2, jika manusia percaya terhadap hal yang ghaib maka mereka
percaya terhadap Allah SWT dan begitupun sebaliknya.
3. Menurut Bahasa

Dalam bahasa Arab – dari mana katakata itu berasal– keduanya merupakan bentuk jamak dari
kata malak (߶‫( م‬untuk malaikat dan ‘alim (‫̊( الم‬untuk ulama. Ada ulama yang berpendapat bahwa kata
malak, terambil dari kata alaka (ߵ‫ ا‬,(ٔmalakah (‫( ملكة‬yang berarti mengutus atau perutusan/ risalah
(Quraish Shihab, 1999).

Menurut Istilah

Secara terminologis, malaikat adalah makhluk gaib yang diciptakan oleh Allah Swt dari cahaya
(nur) dengan wujud dan sifat-sifat tertentu. Atau Makhluk halus yang diciptakan Allah dari cahaya yang
dapat berbentuk dengan aneka bentuk, taat mematuhi perintah Allah dan sedikit pun tidak pernah
membangkang

4. Orang-orang musyrik menyangkan bahwa para malaikat merupakan anak-anak perempuan Allah SWT.
Dan Allah membantahnya pada surah Al-Zulfikar ayat 19 dan surah As-Shaffaat ayat 150-152.

5. Hukum beriman kepada Malaikat merupakan Fardhu’ain yang mana besifat wajib. Dalilnya terdapat
pada surah An-Nisa ayat 136 dan Al-Baqarah ayat 285

6. Tugas menyampaikan wahyu adalah pada Malaikat Jibril. Dalilnya pada surah An-Nahl ayat 102

7. HUBUNGANNYA.

1)Menggiatkan kekuatan rohani yang terdapat di dalam diri manusia dengan diilhamkan kebenaran (QS.
2:268)

2) Memohonkan ampunan bagi orang mukmin & bertaqwa (QS. 4:7-9)

3) Membaca Âmîn bersama orang-orang yang shalat (HR. Abu Hurerah)

4) Hadir pada waktu shalat Shubuh dan Ashar (HR. Bukhari & Muslim)

5) Malaikat turun ketika al-Qur’an dibaca (HR. dari Al-Khudry)

6) Malaikat hadir di tempat-tempat dzikir (HR. Bukhary)

7) Malaikat membaca shalawat kepada orang-orang mukmin, khususnya ahli ilmu (HR. Tirmudy)

8) Malaikat menjamin manusia (HR. Muslim)

9) Malaikat mengumunkan orang yang dicintai Allah dan orang-orang yang dibenci-Nya (HR. Muslim)

10) Malaikat mencatat amal manusia (QS. 50:16-17; QS. 82:10-12; QS. 43:79-80)
11) Malaikat menetapkan orang-orang mukmin (QS. 8:12; QS. 58:22)

12) Malaikat yang diserahi tugas mencabut roh (QS. 6:61 dan QS. 32:11)

13) Malaikat memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin dengan sorga (QS. 41:30-32)

14) Malaikat melemahkan orang-orang fasik dengan dipukul wajah dan punggungnya (QS. 16:28; QS.
8:50)

8. secara terminologi, menurut Sayid Sabiq (1978: 208) bahwa “Jin itu adalah suatu makhluk yang
termasuk dalam golongan ruh yang berakal yang juga diberi perintah taklif (beban untuk menjalankan
syari’at agama) sebagaimana manusia, hanya saja mereka itu tidak mempunyai bahan-bahan kebendaan
sebagaimana yang dipunyai manusia sebab itu ditutup dari pancaindera. Atau tidak dapat terlihat
sebagaimana keadaannya yang sebenarnya atau bentuknya yang sesungguhnya dan mereka mempunyai
kemampuan untuk tampil dalam berbagai bentuk.

Secara etimologis, kata Jin berasal dari kata janana yang artinya tertutup atau tidak kelihatan.
Bisa juga berasal dari kata janna atau ajanna yang artinya menutupi, merahasiakan, atau
menyembunyikan. Itulah kenapa Jin tak bisa terlihat secara kasat mata. Karena kerja mereka menutupi,
merahasiakan, atau menyembunyikan misi rahasia mereka. 

9. Iblis berasal dari golongan jin. Namun sejak pembangkangannya atas perintah Allah untuk bersujud
(menghormat) kepada Adam As. Atau dengan kata lain, keengganan dan keanggkuhan Iblis dimulai
ketika enggan sujud kepada Adam Iblis memandang dirinya lebih mulia daripada Adam yang diciptakan
oleh dari tanah maka Iblis ditetapkan oleh Allah menjadi makhluq terlaknat yang tidak akan pernah lagi
beriman.

Dalil naqli

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka
sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya.
Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang
mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang
zalim. QS Al-Kahfi [18]: 50

Aku berlindung dengan kemuliaan-Mu yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Dzat
yang tidak akan mati. Sementara jin dan manusia akan mati.” (HR. Bukhari no. 7383 dan Muslim no.
2717)

10. Syaithân mengandung makna “jauh, sesat, berkobar, terbakar, serta ekstrim”. Syaithân terambil dari
kata syathana yang berarti “jauh”, karena syetan menjauh dari kebenaran atau menjauh dari rahmat
Allah. Atau terambil dari kata Syâtha dalam arti “melakukan kebatilan atau terbakar”. “segala sesuatu
yang membangkang terhadap seruan Allah, baik Jin, manusia, atau apa saja dinamai syetan”. Jadi
kaitannya adalah istilah syetan juga dipakai untuk mensifati mereka yang kafir dan jahat dari golongan
jin dan manusia, karena keserupaannya dengan syetan (yang asli keturunan Iblis). Namun, sebutan
syetan di sini hanya merupakan sifat, yang tidak permanen dan akan terlepas sewaktu-waktu ketika
mereka kembali beriman dan taat

Anda mungkin juga menyukai