Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam agama Islam kita mengenal lima pilar agama yang lebih kita
kenal dengan rukun iman. Salah satu pilar agama tersebut ialah iman kepada
Malaikat-malaikat Allah. Para Malaikat sendiri hanya menyembah Allah dan
selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tidak ada satu pun
manusia yang mengetahui ada berapa banyak jumlah Malaikat-malaikat
Allah.
Walaupun manusia tidak dapat melihat Malaikat tetapi jika Allah
berkehendak maka Malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasa terjadi
pada Nabi dan Rasul. Kendati demikian, Malaikat merupakan makhluk
kepercayaan Allah yang menjadi perantara dalam menyampaikan wahyu-Nya
kepada Rasul.
Meskipun iman kepada Malaikat merupakan salah satu pilar agama,
kita sendiri terkadang kurang memahami tentang apa itu Malaikat dan
bagaimana cara beriman kepadanya. Maka dari itu, tanpa kita mengetahui
bagaimana cara beriman kepada Malaikat kurang sempurnalah pilar agama
yang kita bangun.
Rukun Iman yang kedua ialah iman kepada malaikat. Para malaikat berada
di alam ghaib yang tidak bersifat materi, tetapi sebagai tabiatnya dia dapat menjelma
ke alam materi. Pengetahuan kita tentang malaikat semata-mata berdasarkan Al-
Qur’an dan keterangan-keterangan Nabi Saw.
Malaikat pernah datang menjelma ke tempat Nabi Ibrahin as yang
terkandung di dalam surat Hud ayat 69-71. Allah SWT menciptakan malaikat
lebih dahulu daripada manusia. Ini dimengerti dari dialog Allah dengan para
malaikat yang termuat dalam surat Al-Baqarah ayat 30. Pembawaan malaikat
secara sempurna berbakti kepada Allah, tunduk dan patuh kepada kekuasaan
dan keagungan-Nya serta melaksanakan semua perintah-Nya.
Malaikat diciptakan Allah dari nur (cahaya). Bentuk tubuh dan rupanya
hanya Allah-lah yang lebih mengetahuinya. Adapun jumlahnya sangat banyak

1
dan tidak terhitung jumlahnya, yang tidak bertambah ataupun berkurang dan
tidak akan mati sebelum tibanya hari kiamat. Para malaikat merupakan hamba-
hamba Allah yang sangat taat, berbakti dan selalu menuruti apa-apa yang
diperintahkan-Nya. Karena itu mereka sangat dimuliakan oleh Allah SWT.
Malaikat tidak membutuhkan makan dan minum dan dapat menjelma seperti
manusia. Hanya para Nabi dan Rasul yang dapat mengenal jasadnya yang asli
maupun pada waktu menjelma seperti manusia biasa. Malaikat itu hanya
mempunyai akal dan tidak mempunyai hawa nafsu. Karena itu malaikat
terpelihara dari kesalahan dan dosa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan malaikat ?
2. Apa saja macam-macam malaikat?
3. Bagaimana tugas-tugas malaikat?
4. Bagaimana cara iman kepada malaikat ?
5. Bagaimana cara penerapan iman kepada malaikat ?
6. Apa saja hikmah beriman kepada malaikat ?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian malaikat.
2. Untuk mengetahui macam-macam malaikat.
3. Untuk mengetahui tugas-tugas malaikat.
4. Untuk mengetahui cara iman kepada malaikat.
5. Untuk mengetahui cara penerapan iman kepada malaikat.
6. Untuk mengetahui hikmah beriman kepada malaikat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Malaikat
Menurut bahasa “ ٌ‫ ” َمالَِئ َك< ة‬bentuk jama’ dari “‫ك‬
ٌ < َ‫” َمل‬. Konon malaikat
berasal dari kata “ُ‫( ” َألُوْ َكة‬risalah) atau menyampaikan pesan, dan ada yang
َ ‫( ” َأل‬mengutus) dan ada pula yang berpendapat selain
menyatakan dari “ ‫ك‬
dari keduanya.
Adapun menurut istilah, ia adalah salah satu jenis mahluk Allah yang Ia
ciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta mengerjakan
semua tugas-tugas-Nya (Q.S. al-Anbiya’:19-20). Malaikat berarti mahluk
langit. Sedangkan menurut istilah syara’, malaikat berarti Mahluk ghaib yang
diciptakan Allah yang berasal dari nur atau cahaya dengan wujud dan sifat-
sifat tertentu dan senantiasa mengabdi dan taat kepada Allah. Tidak diperoleh
penjelasan kapan malaikat diciptakan, tetapi diciptakan lebih awal daripada
Adam, manusia pertama (Q.S. al-Baqarah:30).
Allah telah menciptakan sejenis mahluk ghaib, yaitu malaikat di samping
mahluk lainnya. Sebagai mahluk ghaib wujud malaikat tidak dapat dijangkau
oleh pancaindra manusia, kecuali jika malaikat menampilkan diri dalam rupa
tertentu, seperti rupa manusia. Malaikat adalah hamba Allah yang mulia (Q.S.
Al-Anbiya’:26). Malaikat dibekali akal tetapi tidak mempunyai nafsu, oleh
karena itu senantiasa menyembah kepada Allah patuh atas segala perintah-
Nya dan tidak pernah berduhaka kepada-Nya (Q.S. Al-Anbiya’:27). Atas
dasar ketaatan kepada Allah pula malaikat bersedia sujud kepada manusia.
Hal ini berbeda dengan iblis yang terbuat dari nar (api) yang menentang
perintah bersujud tersebut. Dikisahkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah
ayat 34:
“Dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepda para malaikat: “sujudlah
kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan

3
takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Q.S. Al-
Baqarah : 34)
Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukan sujud
memperhambakan diri. Karena sujud memperhambakan diri hanya kepada
Allah.
Malaikat diberi tugas-tugas yang ada hubugannya dengan wahyu, rasul,
manusia, alam semesta, akhirat, di samping ada malaikat yang diberi tugas
untuk melakukan sujud kepada Allah swt. Secara terus menerus.
Malaikat mempunyai sifat yang berbeda dengan mahluk lainnya. Percaya
kepada adanya malaikat terdapat dalam enam rukun iman yaitu pada rukun
iman kedua. Yaitu iman kepada malaikat Allah. Iman kepada malaikat,
artinya percaya bahwa malaikat adalah mahluk Allah yang senantiasa patuh
pada-Nya dan tidak pernah mendurhakai-Nya. Beriman kepada malaikat
hukumnya wajib bagi setiap orang islam (fardlu ‘ain). Orang islam yang tidak
mengimani adanya malaikat dianggap murtad dan Allah mengkafirkan orang-
orang yang mendurhakai-Nya. Perintah untuk beriman kepada malaikat
ditegaskan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits (Q.S. Al-Baqarah:285).
Keberadaan malaikat ditetapkan berdasarkan dalil-dalil yang qath’iy (pasti),
sehingga mengingkarinya adalah kufur berdasarkan ijma’ umat islam, karena
ingkar kepada mereka berarti menyalahi kebenaran al-Qur’an dan As-Sunnah.
Dengan izin Allah sewaktu-waktu dapat menjelma ke alam materi,
sebagaimana pernah terjadi pada zaman rasul dahulu.
Tanda-tanda beriman pada malaikat ada yang berupa sikap mental yakni
pikiran dan perasaan, ada pula yang berupa sikap lahir yaitu ucapan dan
perbuatan. Tanda-tanda beriman yang berupa sikap mental itu bersiat abstrak,
tidak dapat diketahui dengan pancaindra dan yang mengetahuinya individu itu
sendiri dan Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui segala yang ghaib dan yang
nyata (syahadah).
Mengacu kepada ajaran-ajaran Allah yang terkandung dalam Al-Qur’an
dan Hadits, tanda-tanda beriman kepada malaikat yang berupa sikap mental
itu seperti:

4
1.    Meyakini dalam hati bahwa malaikat adalah mahluk yang lebih dulu
diciptakan Allah daripada manusia, asal kejadiannya dari nur atau cahaya.
Tempat tinggal tetap malaikat adalah di langit, dan dalam rangka
melaksanakan perintah Allah setiap saat mereka turun ke bumi(Q.S.
Maryam:64).
2.    Meyakini dalam hati bahwa malaikat bersifat ghaib, tidak dapat
dilihat oleh manusia biasa, senantiasa mentaati perintah Allah dan tidak
pernah mendurhakai-Nya, tidak berjenis laki-laki ataupun wanita, tidak
memiliki hawa nafsu dan tidak beranak atau diperanakkan, tidak
membutuhkan makanan dan segala apa yang bermateri, para malaikat tidak
akan mengalami kematian sebelum datang hari kiamat, para malaikat hanya
bisa mengerjakan apa yang hanya diperintahkan oleh Allah, tidak memiliki
inisiatif untuk berbuat lain, dan para malaikat itu diciptakan Allah untuk
tugas-tugas tertentu(Q.S An-Nur:50 dan Q.S. At-Tahrim:6).
3.    Meyakini bahwa tugas malikat itu bermacam-macam, ada yang
berkaitan dengan alam ruhani dan ada pula yang berhubungan dengan alam
dunia, khususnya umat manusia.
4.    Meyakini bahwa orang-orang beriman dan beramal shaleh itu
kedudukannya lebih tinggi dari pada para malaikat. Karena ilmu para manusia
lebih tinggi daripada para malaikat (Q.S. Al-Baqarah:30-34).
Mengenai tanda-tanda beriman kepada para malaikat yang berupa sikap
lahir, yaitu ucapan dan perbuatan,antara lain:
1.    Pernyataan lisan bahwa ia percaya kepada adanya malaikat dan sifat-
sifatnya sesuai dengan penjelasan Al-Qur’an dan Hadits.
2.    Melakukan perbuatan-perbuatan yang mencerminkan beriman kepada
malaikat.
Contoh perilaku beriman kepada para malaikat:
1.    Selalu berkata yang baik-baik dan kalau tidak bisa lebih baik diam
(H.R. Bukhari dan Muslim).
2.    Perilakunya senantiasa mendatangkan manfaat bagi pelakunya dan
orang lain.

5
3.    Perilaku orang beriman dan orang beriman lainnya akan saling
membantu dan menguatkan dalam hal-hal positif yang diridhai Allah (H.R.
Muslim).
4.    Kalau berada pada situasi yang menyenangkan ia akan bersyukur
kepada Allah dengan cara dengan cara memelihara dan meningkatkan takwa.
Sedangkan kalau berada pada situasi susah, ia akan bersabar, tidak gelisah
dan berkeluh kesah dan tetap bertakwa kepada Allah.
5.    Malu kalau berbuat dosa, karena ia yakin perbuatannya selalu dicatat
malaikat.
Sebagai mahluk immaterial, malaikat mempunyai ciri-ciri diantaranya:
1. Mereka adalah mahluk yang selalu takut dan patuh kepada Allah.
2. Mereka adalah mahluk yang tidak pernah berbuat dosa dan bermaksiat.
3. Mereka dalah mahluk yang tidak pernah sombong dan selalu bertasbih
kepada Allah.
a. Ibadah Para Malaikat
Para malaikat diciptakan untuk senantiasa beribadah dan menaati
perintah Allah. Dalam ibadahnya tidak dikenal istilah patah semangat dan
mengendur. Ibadah-ibadah yang dilakukan oleh para malaikat adalah:
 Senantiasa membaca tasbih sebagai dzikir paling agung yang dikerjakan para
malikat secara terus menerus.
 Malaikat melakukan shalat.
 Melaksankan ibadah haji. Malaikat memiliki ka’bah khusus di langit ketujuh
yang dengannya mereka menjalankan ibadah haji. Allah menamainya dengan
Baitul Ma’mur.
 Sangat takut kepada Allah. Pengetahuan yang mendalam terhadap Allah
menyebabkan rasa takut mereka kepada Allah sangat besar.
b. Rasa Malu dan Disiplin Para Malaikat
Di samping rasa malu, para malaikat pun memiliki kedisiplinan tinggi
dan teratur dalm berbagai perkara. Pada hari kiamat para malaikat akn
berbaris dengan teratur. Kita pun dapat melihat keisiplinan malaikat melalui
hadist Isra’ Mi’raj. Di dalam hadist tersebut I sebutkan bahwa malikat Jibril

6
tidak diiizinkan masuk di setiap pintu langit sebelum di tanya dengan
beberapa pertanyaan.
c. Kepercayaan Manusia Tentang Malaikat Sebelum Islam
Wujud malaikat diakui dan tidak diperselisihkan oleh umat manusia sejak
dahulu kala. Sebagaimana tidak seorang jahiliyah pun diketahui
mengingkarinya, meskipun cara penetapannya berbeda-beda antara pengikut
para Nabi dan yang lainnya.
Orang-orang musyrik menyangka para malaikat itu anak-anak perempuan
Allah –Subhanallah (Mahasuci Allah)-. Allah telah membantah mereka dan
menjelaskan tentang ketidaktahuan mereka dalam (Q.S. Ash-Shaffat:150-
152).

B. Macam-macam Malaikat
Malaikat adalah hamba Allah yang dimuliakan dan utusan Allah yang
dipercaya. Allah menciptakan mereka khusus untuk beribadah kepada-Nya.
Mereka bukanlah putra putri Allah dan bukan pula putra putrid selain Allah.
Mereka membawa risalah Tuhannya, dan menunaikan tugas masing-masing
di ala mini. Mereka juga bermacam-macam dan masing-masing mempunyai
tugas khusus.
Jumlah malaikat sangat banyak, tidak terhingga dan hanya Allah yang
mengetahuinya (Q.S. Al-Mudatsir:31). Mereka memiliki tugas dan pangkat
yang berbeda satu sama lain. Sebagian dari mereka disebut namanya, dan
sebagian lainnya disebutkan tugasnya saja.
Diantara nama-nama malaikat adalah sebagai berikut:
1.    Malaikat Jibril
2.    Malaikat Mikail
3.    Malaikat Israfil
4.    Malaikat Izrail
5.    Malaikat Raqib dan Atid
6.    Malaikat Munkar dan Nakir
7.    Malaikat Malik

7
8.    Malaikat Ridwan

C. Tugas-tugas Malaikat
Pengetahuan manusia tentang malaikat terbatas pada keterangan yang
diungkapakan dalam Alquan dan Hadist Rasul. Iman kepada malaikat akan
memberikan pengaruh kejiwaan yang cukup besar, seperti kejujuran,
ketabahan, dan keberanian. Adapun tugas-tugas malaikat sebagaimana di
jelaskan dalam Alquran. Jumlah malaikat sangat banyak, tidak terhingga dan
hanya Allah yang mengetahuinya. Mereka memiliki tugas dan pangkat yang
berbeda satu sama lain. Sebagian dari mereka disebut namanya, dan sebagian
lainnya disebutkan tugasnya saja.
Diantara nama-nama dan tugas-tugas malaikat adalah sebagai berikut:
1.    Malaikat Jibril: bertugas menyampaikan wahyu kepda para nabi dan rasul,
sejak nabi Adam sampai dengan Rasul Nabi Mmuhammad. Nama lain dari
Jibril adalah Ruhul Quds (Q.S. An-Nahl:102) dan Ruh al-Amin (Q.S. Asy-
Syuara:193).
2.    Malaikat Mikail: mengatur pembagian rizki kepada seluruh mahluk,
seperti: makanan, minuman, dan menurunkan hujan.
3.    Malaikat Israfil: bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat dan hai
kebangkitan (Q.S. Al-Haqqah:13-16, Q.S. Az-Zumar:68, Q.S. Ibrahim:48).
4.    Malaikat Izrail: malaikat maut bertugas mencabut nyawa manusia dan
seluruh mahluk hidup lainnya.
5.    Malaikat Raqib dan Atid: bertugas mencatat seluruh tingkah laku,
perbuatan manusia. Raqib untuk yang baik, dan Atid untuk yang jahat
(Q.S. Qaf: 16-18).
6.    Malaikat Munkar dan Nakir: bertugas memberikan pertanyaan-pertanyaan
pada setiap manusia, di alam kubur.
7.    Malaikat Malik: bertugas sebagai penjaga neraka dan meminpin para
malaikat menyiksa penghuni neraka (Q.S. At-Tahrim:6, Q.S. Al-Zukhruf:
77).
8.    Malaikat Ridwan: bertugas sebagai penjaga surge (Q.S. Ar-Ra’d:23-24).

8
Di bawah ini di antara malaikat yang tidak di ketahui nama-namanya
namun diketahui tugas-tugasnya sebagai berikut:
1.    Malaikat lain ada yang menurunkan wahyu kepada abdi-abdi Allah yang
dikehendaki-Nya.
2.    Malaikat ada yang bertugas meneguhkan hati mukminin atau Rasul.
3.    Malaikat ada yang mendoakan kaum muslimin.
4.    Malaikat ada yang menjadi kawan atau penjaga orang-orang mukmin.
5.    Malaikat ada yang bertugas melaksanakan hukuman Allah bagi manusia.
6.    Ada malaikat yang memohonkan ampunan bagi manusia.
7.    Ada malaikat yang membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw.
8.    Malaikat ada yang bertugas member salam dan keselmatan kepada ahli
surga.
a. Tugas Malaikat bagi Manusia pada Umumnya
Malaikat mengawasi dan memberikan perhatian pada manusia ketika
diciptakan, memelihara manusia ketika dilahirkan, serta mengambil ruh
manusia ketika ajal datang. Malaikat pun bbertugas membawa wahyu dari
Allah bagi manusia.
Tugas lain yang diemban malaikat adalah menjadi pendaming manusia.
Hadits yang terdapat pada shahih muslum telah mempertegas hal itu. Dapat
dikatakan bahwa malaikat yang menjadi pendamping manusia itu adalah
malikat yang ditugaskan untuk memelhara amal manusia. Sementara itu dua
pendamping manusia yang terdiri atas jin dan malikat senantiasa berada
dalam kondisi bertentangan. Jin mengajak manusia untuk berbuat jahat,
sedangkat malaikat mengajak manusia untuk berbuat kebaikan. Siapapun
yang mmemperoleh bisikan malaikat harus bersyukur dan memuji Allah. Jika
yang diperolehnya adalah bisikan syetan, secepatnya dia harus berlindung
kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk.
Lain halnya dengan malaikat Jibril, setiap malam bulan Ramadhan, biasa
mendatangi Rasulullah saw, untuk bertadarus Al-qur’an. Tugas lain yang
diemban oleh malaikat adalah mengawasi amal perbuatan manusia.
b. Tugas Malaikat Bagi Orang Beriman

9
Salah satu syarat seseorang diktkn beriman adalah keimanan kepada
malikat yang mulia. Tugas yang dibebankan Allah kepada malikat untuk
kepentingan manusia, adalah meniupkan ruh kepada janin, baik itu manusia
beriman maaupun kafir, memelihara seluruh manusia, menyampaikan wahyu,
mengawasi dan mencatat amal perbuatan manusia serta mencabut ruh
manusia atas perintaah llah. Malaikat pun memiliki tugas khusus terhadap
orang-oraang beriman, yaitu:
1) Memberikan kecintaan kepada orang-orang beriman
2) Meluruskan jalan kehidupan orang-orang yang beriman
3) Membacakan shalawat bagi orang-orang yang melakukaan hal-hal
berikut ini:
a) Mengajarkan kebaikan kepada orang lain;
b) Mengimami shalat di masjid;
c) Shalat pada shaf pertama;
d) Tidak lansung beranjak dari tempat shalat;
e) Merapatkan (mengisi) shaf yang kosong ketika shalat;
f) Makan saur untuk shaum;
g) Membaca shalwat untuk Rasululah saw; serta
h) Menjenguk orang yang sakit.
4) Mengamini doa-doa orang yang beriman
5) Membacakan isighfar atau permohonan ampunan Allah bagi orang-orang
yang beriman
6) Menghadiri majelis ilmu dan dzikir, serta enaungi orang-orang beriman
yang berad di mjelis tersebut dengan sayap-sayapnya
7) Mencatat pahala bagi orang yang melaksanakan shalat jum’at
8) Melakukan pergiliran dalam tugas
9) Turun di tempat yang di dalamnya terdapat pembacaan Al-Qur’an
10) Menyampaikan salam dari Rasul dari umatnya
11) Memasuki barisan orang-orang beriman ketika berperang dalam
meneguhkan jiwa mereka
12) Memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman

10
13) Memelihara atau melindungi Rasulullah saw
14) Memelihara orang beriman yang shaleh dan senantiasa meneguhkan
pendirian mereka
15) Melayat jenazah orang shaleh
16) Menaungi orang yang mati syahid dengan sayapnya
17) Melindungi Mekkah dan Madinah dari dajjal
18) Mengucapkan amin ketika orang muslim mengucapkan amin dan itu
menambah pahala bagi seseorang yang mengucapkan amin
19) Menghibur orang beriman ketika mereka berada dalam ketakutan.

D. Cara Beriman Kepada Allah


Iman kepada Malaikat adalah yakin dan membenarkan bahawa Malaikat
itu ada, diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya atau nur. Beriman kepada
malaikat adalah perbuatan baik dan merupakan tanda-tanda kebenaran,
kepercayaan, serta ketaqwaan. Sebenarnya keimanan itu belum dapat
dianggap sebagai keimanan yang haqiqi, kecuali seseorang itu sudah beriman
dengan alam rohani yakni alam malaikat dengan keyakinan yang sedikitpun
tidak dicampuri oleh kebimbangan dan tidak pula diselundupi oleh angan-
angan dan prasangka yang bukan-bukan. Beriman kepada malaikat dengan
cara:
Pertama, iman kepada wujud mereka sambil mengkai apakah mereka
hanya ruh, memiliki jasad, atau memiliki ru dan jasad. Jika kita menganggap
para malaikat memiliki jasad, jasad mereka tentu halus dan lembut. Jika halus
dan lembut, berarti jasad mereka terbuat dari cahaya dan udara.
Kedua, meyakini bahwa mereka suci dan bebas dari kesalahan. Allah
berfirman tentang para malaikat; “mereka takut kepada tuhan mereka yang
berkuasa atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada
mereka) An-Nahl;50
Ketiga, meyakini bahwa mereka adalah perantara antara Allah dan
manusia. Setiap malaikat ditugasi mengurus satu bagian dari alam semesta
ini.

11
Keempat, meyakini bahwa kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada
nabi melalui perantaraan malaikat.
Jadi salah satu untuk mema’rifati alam malaikat adalah dengan
mempercayai wahyu yang telah diturunkan kepada Rasulullah SAW, sebab
hal itu memang termasuk dalam salah satu keghoiban dari sekian banyak
keghoiban yang masih di rahasiakan oleh Allah SWT.

E. Cara Penerapan Iman Kepada Malaikat


Setelah mengetahui cara beriman kepada malaikat Allah SWT maka yang
selanjutnya harus kita lakukan adalah menerapkan iman kepada malaikat
dalam perilaku kita sehari hari, seperti:
1.      Menjauhi dosa dan maksiat
Perbuatan yang paling menyakiti para malaikat adalah perbuatan dosa,
maksiat, kekufuran, dan kesyirikan. Karena itu salah satu perkara paling
penting yang dilakukan manusia agar dapat iman kepada malaikat ialah
menghindari hal-hal tersebut. Sungguh para malaikat tidak akan mauk
ketempat-tempat dan rumah-rumah yang di dalamnya terdapat perbuatan
maksiat kepada Allah atau di dalamnya sesuatu yang di benci-Nya; seperti
berhala, patung, gambar-gambar.
Kita tahu bahwasannya di kanan kiri kita terdapat malaikat yang siap
mencatat amal kita baik dan buruk. Maka dari itu ada baiknya jika kita
mengerjakan amal-amal baik dan merasa malu jika mengerjakan amal-amal
buruk.
2.      Tidak menganggu malaikat
Dinyatakan dalam hadist-hadist shahih bahwa para malaikat juga bisa
terganggu sebagaimana halnya seperti manusia. Mereka merasa terganggu
dengan aroma-aroma yang tidak sedap, kotoran, dan sampah. Bahkan,
Rasulullah pernah memerintahkan orang yang datang ke masjid, sementara
bau bawang merah dan bawang putih tercium olehnya, agar mereka keluar
menjauh dari tempat tersebut.
3.      Tidak meludah ke sebelah kanan ketika sholat

12
Rasulullah melarang orang yang sedang sholat meludah ke sebelah
kanan, karena ada malaikat yang berdiri di sebelah kanan orang yang sedang
shalat.
4.      Mencintai seluruh malaikat
Seorang muslim wajib mencintai seluruh malaikat tanpa membeda-
bedakan antara satu dengan yang lainnya. Sebab, mereka semua adalah
hamba Allah yang senantiasa melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan
larangan-Nya. Mereka adalah satu kesatuan, yang tidak pernah berselisih dan
tidak pula bercerai berai.
5.      Bersikap rendah hati
Seseorang yang telah beriman kepada Allah SWT akan bersikap rendah
hati karena ia merasa bahwasannya ibadah yang ia lakukan belum ada apa-
apanya dibanding ibadah yang dilakukan para malaikat.

F. Hikmah Beriman Kepada Malaikat


Adapun hikmah beriman kepada malaikat, antara lain.
1. Semakin meyakini tentang kebesaran Allah SWT.
2. Bersyukur kepada Allah SWT, karena telah menciptakan malaikat untuk
membantu segala kehidupan dan kepentingan manusia.
3. Cinta kepada Malaikat karena kedekatan ibadahnya kepada Allah, dan
karena mereka selalu membantu dan selalu mendoakan kita.
4. Bertaqwa dan beriman kepada Allah SWT serta berlomba-lomba dalam
kebaikan.
5. Meningkatkan keimanan untuk mengikuti sifat dan perbuatan Malaikat.
6. Selalu berfikir dan berhati-hati setiap melakukan suatu perbuatan, karena
perbuatan yang baik maupun yang buruk akan selalu
dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
7. Meningkatkan keimanan manusia kepada Allah, mengingat Malaikat
merupakan salah satu ciptaan-Nya

13
8. Membentuk jiwa seorang muslim yang benar-benar bertakwa kepada
Allah, karena iman kepada Allah dan iman kepada Malaikat merupakan
satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan
9. Mendorong manusia untuk senantiasa bertindak hati-hati, karena dia
menyadari bahwa setiap perbuatannya selalu diawasi oleh para Malaikat
10. Mendorong manusia untuk selalu meningkatkan amal baik, karena
manusia menyadari bahwa sekecil apapun tindakan baiknya akan dicatat
oleh Malaikat.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Malaikat merupakan kekuatan-kekuatan yang patuh dan tunduk
terhadap perintah-perintah Allah. Malaikat merupakan perantara Allah dalam
menyampaikan wahyu-Nya kepada Rasulullah.
Tidak ada seorang pun manusia yang mengetahui berapa banyak
jumlah Malaikat yang ada. Namun manusia wajib mengetahui sepuluh
Malaikat beserta tugas tugasnya yang telah Allah tentukan.
Malaikat memiliki sifat yang berbeda dengan manusia. Manusia
memang diciptakan sempurna oleh Allah, akan tetapi Malaikat lebih patuh
dan tunduk kepada Allah dibanding manusia.
Beriman kepada Malaikat kita harus yakin tanpa ada keraguan, karena
itu merupakan salah satu rukun agar sempurnanya agama dan keyakinan kita.
Setelah kita beriman kepada Malaikat ada baiknya kita menerapkan dengan
baik dan benar bagaimana saja perilaku beriman kepada Malaikat dalam
kehidupan kita.

B. Saran
Dengan makalah ini diharapkan masyarakat islam khususnya kita sebagai
generasi muda penerus bangsa agar dapat mengetahui tentang seluk beluk
malaikat Allah baik pengertian, macam-macam, tugas-tugas, serta lebih
meningkatkan kadar keimanan kita kepada malaikat Allah.
1.      Kepada penulis selanjutnya diharapkan dapat mencari referensi yang lebih
banyak lagi mengenai malaikat Allah.

15
2.      Marilah kita bersama-sama menjaga keimanan kita terhadap enam rukun
iman yang ada untuk kelanjutan hidup kita dan selama hayat masih di
kandung badan agar kita selamat dunia dan akhirat.

DAFTAR PUSTAKA

Al Faruq, Habibullah. 2018. 19 Hikmah Beriman Kepada Malaikat Allah, Apa


Saja? http://www.habibullahurl.com/2018/05/hikmah-beriman-kepada-
malaikat-allah.html. Diakses pada tanggal 27 Januari 2020.

Al, Yugi. 2020. Iman Kepada Malaikat Allah. https://cerdika.com/iman-kepada-


malaikat-allah/. Diakses pada tanggal 27 Januari 2020.

Cheche, Wardah. 2014. Beriman Kepada Malaikat-malaikat Allah.


http://wardahcheche.blogspot.com/2014/04/beriman-kepada-malaikat-
malaikat-allah.html. Diakses pada tanggal 27 Januari 2020.

Husna, Ikramatul. 2013. Makalah Iman Kepada Malaikat. Allah.


http://ikrimatulhusna1.blogspot.com/2013/11/makalah-iman-kepada-
malaikat-allah.html. Diakses pada tanggal 27 Januari 2020.

ILMUFALAKBUINWS. 2018. Makalah Iman Kepada Malaikat.


http://pennamahasiswa.blogspot.com/2018/02/makalah-iman-kepada-
malaikat.html. Diakses pada tanggal 27 Januari 2020.

Rosalia, Anggi. 2016. 4 Hikmah Beriman Kepada Malaikat beserta Dalilnya.


https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/hikmah-beriman-kepada-
malaikat. Diakses pada tanggal 27 Januari 2020.

16
17

Anda mungkin juga menyukai