Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian iman
Iman menurut bahasa adalah percaya atau kepercayaan.
Sedangkan iman bila dilihat dari istilah syari’at, iman adalah
menyakinkan dalam hati, mengucapkan dengan lisan serta
melakukan segala sesuatu yang menjadi kewajiban dan
menjadi tuntunan dari iman itu sendiri. ‘Iman itu berupa
pembenaran hati’ artinya hati menerima semua ajaran
yang dibawa oleh Rasul shallallahu ‘alahi wa sallam.
‘Pengakuan dengan lisan’ artinya mengucapkan dua
kalimat syahadat ‘asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu
anna Muhammadar rasulullah’. Sedangkan ‘perbuatan
dengan anggota badan’ artinya amal hati yang berupa
keyakinan-keyakinan dan beramal dengan anggota badan
yang lainnya dengan melakukan ibadah-ibadah sesuai
dengan kemampuannya (Lihat Kitab At Tauhid li Shaff Ats
Tsaani Al ‘Aali, hal. 9)
2. Pengertian Malaikat.
Menurut bahasa, kata “Malaikat” merupakan kata jamak
yang berasal dari Arab malak (‫ )ملك‬yang berarti kekuatan,
yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti
risalah atau misi, kemudian sang pembawa misi biasanya
disebut dengan Ar-Rasul. Malaikat diciptakan oleh Allah
terbuat dari cahaya (nur), berdasarkan salah satu hadist
Muhammad, “Malaikat telah diciptakan dari cahaya.”
Wujud para malaikat telah dijabarkan di dalam Al Qur'an
ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir
35:1 yang berbunyi:
“ Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang
menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk
mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai
sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah
menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-
Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(Faathir 35:1) ”
Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril
memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana
satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir
dikatakan bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki 2400 sayap
dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.
Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda,
keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka
diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin
lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat,
karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya
sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki
pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu
dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi
alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi.
Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak
berkeluarga.

3. Pengertian iman kepada malaikat


Iman kepada Malaikat merupakan salah satu landasan
agama Islam. AllahTa`ala berfirman yang artinya: “Rasul
telah beriman kepada al-Quran yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian juga orang-orang yang
beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya….” (QS.
Al-Baqarah: 285) Rasulullah ketika ditanya oleh Jibril
`alaihis salam tentang iman, beliau menjawab: “(Iman
yaitu) Engkau beriman dengan Allah, para malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan beriman
dengan takdir yang baik dan buruk.” (Muttafaq `alaih)
Barangsiapa yang ingkar dengan keberadaan malaikat,
maka dia telah kafir, keluar dari Islam. Allah Ta`ala
berfirman yang artinya: “Barangsiapa yang kafir kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-
Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu
telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa`: 136). Syaikh
Shalih bin `Abdul `Aziz Alu Syaikh hafidzahullah
mengatakan: “Batas minimal (iman kepada malaikat)
adalah keimanan bahwasanya Allah menciptakan makhluk
yang bernama malaikat. Mereka adalah hamba-hamba
Allah yang senantiasa taat kepada-Nya. Mereka merupakan
makhluk yang diatur sehingga tidak berhak diibadahi sama
sekali. Diantara mereka ada malaikat yang ditugasi untuk
menyampaikan wahyu kepada para Nabi.” (Syarh Arbain
Syaikh Shalih Alu Syaikh)
4. Contoh perilaku beriman kepada malaikat

 Selalu yakin terhadap kebesaran Allah Swt.


 Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt.
 Selalu meningkatkan ibadah kepada Allah Swt.
 Terus-menerus menambah pengetahuan.

5. Penerapan Perilaku yang Beriman kepada Malaikat dalam kehidupan


Sehari-hari

 Menyakini dalam hati bahwa malaikat-malaikat itu ada dan diciptakan


oleh Allah Swt.
 Menyakini bahwa malaikat berperan aktif dalam kehidupan manusia,
sehingga selalu bersikap hati-hati dan waspada dalam bertindak.
 Menyakini bahwa malaikat tidak pernah dusta dan durhaka kepada
Allah Swt. sehingga muncul rasa takut berbuat dosa dan maksiat.
 Menyakini bahwa beriman kepada malaikat termasuk rukun iman dan
mengingkarinya adalah berdosa dan kufur.
 Menyakini bahwa malaikat memiliki sifat-sifat mulia sehingga berusaha
meneladani dalam kehidupan.

6. Hikmah beriman kepada malaikat


 Merupakan bentuk dari taqwa kita kepada Allah
Ta’ala.
 Memperkuat rasa keimanan kita terhadap Allah
Ta’ala.
 Semakin takjub akan kebesaran Allah Ta’ala.
 Merasa diawasi sehingga berpikir dulu sebelum
berbuat.
 Semangat dalam berbuat kebaikan karena ada
malaikat yang mencatat.
 Tidak menjadi takabur dengan amal sholeh.
 Menghindari keinginan untuk berbuat dosa dan
maksiat.
 Menumbuhkan rasa pengagungan kita kepada Allah
Ta’ala.
 Membuat kita sadar akan adanya alam ghaib yang
kita tidak tahu.
 Menjadi semakin yakin akan pertolongan dari Allah
Ta’ala.

7. Dalil beriman kepada allah


”Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah
turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,
dan hari kemudian, maka Sesungguhnya orang itu telah
sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An Nisaa’: 136)

“(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan (malaikat)


yang berada di sekelilingnya[16] bertasbih dengan memuji
Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta
memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman
(seraya berkata), “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang
ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah
ampunan kepada orang-orang yang bertobat[21] dan
mengikuti jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari
azab neraka.” (QS. Al Mu’min: 7).

Anda mungkin juga menyukai