Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Aqidah & akhlak


IMAN KEPADA MALAIKAT

Ahmad Ridho Riyanto


X MIPA 3/01

SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa


atas terselesainya makalah ini, walaupun masih jauh dari
kesempurnaan. Makalah yang kami buat berisi materi tentang
Iman Kepada Malaikat.
Makalah ini memberi perhatian yang besar terhadap Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi maupun ketaqwaan kita kepada
Allah SWT. Oleh karena itu, selain menyajikan makalah yang di
kehendaki, makalah ini juga menyajikan aplikasi keimanan kita
dalam kehidupan sehari- hari, baik dalam bidang IPTEK maupun
non IPTEK. Di dalam makalah ini, kita temukan tentang keimanan
manusia untuk beribadah kepada Malaikat .
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, kami juga sangat
berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu untuk
kelancaran pembuatan makalah ini. Demikian pula dengan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah dari cahaya,


senantiasa menyembah Allah, tidak pernah mendurhakai perintah Allah
serta senantiasa melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka.
Dalam bab ini, kita akan membahas tentang Iman kepada Malaikat.
Rukun akidah yang kedua setelah iman kepada Allah, adalah iman
kepada adanya malaikat. Iman kepada malaikat lebih didahulukan
daripada iman kepada nabi dan rasul, hal ini dikaitkan dengan salah
satu fungsi utama malaikat, yaitu sebagai penyampai wahyu Allah
kepada nabi-Nya.
Salah satu dalil untuk mengetahui keberadaan malaikat adalah
melalui berita yang mutawatir (akurat), dan satu-satunya berita yang
paling akurat adalah berita yang dibawa Nabi Muhammad SAW, yaitu Al
Qur’an. Dalam Al Qur’an masalah malaikat disebutkan lebih dari 75 kali,
tersebar dalam 33 surat .

A. Latar belakang

Malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada


perintah serta ketentuan Allah SWT. Malaikat berasal dari kata malak
bahasa arab yang artinya kekuatan. Dalam ajaran agama islam terdapat
10 malaikat yang wajib kita ketahui dari banyak malaikat yang ada di
dunia dan akherat yang tidak kita ketahui.
Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada
malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita
tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu
makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka
menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah
berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya
Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah
berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya
terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri
dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada
Nabi Ibrahim.

B. Rumusan masalah
• Bagaimana kita mengimani malaikat?
• Bagaimana perilaku beriman kepada malaikat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Iman Kepada Malaikat


Perlu diketahui, malaikat terkadang disebut Al- mala, Al-ala
(kelompok tertinggi) adalah makhluk tuhan yang diciptakan dari an-
nur(cahaya). Dan Allah menciptakan malaikat terdapat empat malaikat
yang mulia, yaitu: israfil, mikail, jibril dan izrail. Kepada keempat
malaikat yang empat itulah kemudian Allah menyerahkan segala urusan
para makhluk yang berada didalam semesta ini. Kemudian kepada
malaikat jibril Allah msemberi tugas sebagai penyampai wahyu dan
risalah. Pada malaikat mikail Allah memberi tugas sebagai pengatur
hujan dan membagi rizki. Kepada malaikat Izrail Allah memberi tugas
sebagai pencabut nyawa dan pada malaikat Israfil Allah memberinya
tugas sebagai peniup sangkakala.
Dalam suatu riwayat Ibnu Abbas ra. Berkata: bahwasanya malaikat
isrofil memehon kepada Allah SWT agar diberinya kekuatan untuk
membawa langit tujuh. Kemudian Allah mengabulkannya dan
memberinya kekuatan lagi untuk menguasai angin. Allah juga
memberinya kekuatan untuk mencabut gunung. Kemudian Allah
memberinya kekuatan memegang binatang buas dan Allah memberinya
rambut yang lebat yaitu mulai dari bawah kedua telapak kakinya hingga
kepalanya. Sedangkan beberapa mulut dan lisannya ditutup dengan
beberapa hijab yang sama membaca tasbih kepada Allah disetiap
lisannya dengan seribu bahasa. Kemudian dari isrofil itulah Allah
menciptakan sejuta malaikat yang sama membaca tasbih kepada Allh
SWT sampai hari kiamat.
Maksud iman kepada malaikat adalah mengimani bahwa mereka
adalah perantara antara Allah dan rosulnya, dalam menurunkan kitab-
kitab-Nya dan menyampaikan perintah dan larangannya. Mereka
adalah utusan Allah kepada para Rosul-Nya. Oleh karena itu, barang
siapa yang tidak mengimani mereka maka ia kafir terhadap kitab-kitab
dan para rosul-Nya . seperti dijelaskan ayat di bawah ini bahwa sudah
menjadi keharusan bagi setiap umat Islam yang mengaku beriman,
untuk meyakini keberadaan malaikat.
‫َآَم َن الَّرُسوُل ِبَم ا ُأْنِز َل ِإَلْيِه ِم ْن َر ِّبِه َو اْلُم ْؤ ِم ُنوَن ُك ٌّل َآَم َن ِباِهَّلل َو َم اَل ِئَك ِتِه‬
Terjemahan:
“Rasul telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya
beriman kepada Allah Malaikat-malaikat-Nya…”[1]
Sebab itu pula, iman kepada malaikat didahulukan daripada iman
kepada kitab dan rosul-Nya. Sebagaimana yang terdapat dalam Al-
qur'an dan hadist.
Imam Al-jalil alhadhrowi berkata dalam kitab syu'ab al-iman,
"ketahuilah semoga Allah memberikan rahmat padamu bahwa iman
kepada malaikat itu wajib seperti iman kepada para rosul. Orang yang
menentang iman kepada malaikat adalah kafir dan Allah tidak
menerima keimanannya. Karena ia telah mendustai kitab-kitab dan
para rosul-Nya".
Antara malaikat satu dengan yang lainnya memeliki beberapa
perbedaan,seperti kedudukan dan bahwa Allah SWT menciptakan
malaikat bersayap. Jumlah sayap merekapun berbeda-beda tergantung
dengan kehendak Allah SWT. Kedudukan dan status malaikat serta
kemampuan cepat atau lambat serta perpindahan mereka dari satu
tempat ke tempat yang lain.
Jumlah mereka banyak sekali dan tidak diketahui seara pasti, hal ini
terjadi pada perang badar ketika Allah menurunkan beribu- ribu malaikt
yang membantu kaum muslimin untuk melawan musuh islam yaitu
bangsa Quraisy. Akan tetapi jumlahnya mereka yang banyak itu yang
wajib diimani hanyalah 10 malaikat, yaitu:
Jibril, malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu kepada para Nabi.
Para malaikat yang bertugas menyampaikan ilham kepada manusia, jin
dan hewan berada di bawah kepemimpinannya. Bahkan di antara
malaikat yang sepuluh, malaikat Jibril adalah yang paling mulya. Beliau
adalah Ar-Ruhul Qudus yang telah membimbing dan menguatkan Nabi
Isa dalam menjalankan tugas kenabian. Jibril pula yang menyampaikan
firman kepada Nabi Muhammad dan mengajari beliau SAW. Dan Jibril
tidak pernah ‘salah alamat’.
Sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa
oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang
mempunyai kedudukan tinggi di sisi (Allah) Yang mempunyai ‘Arsy,
yang dita’ati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya. [QS. At-Taqwir:
19-21]
2. Mikail, malaikat yang mengurus rizqi semua makhluq Allah.
3. Ridwan, malaikat penjaga surga.
4. Malik, malaikat penjaga neraka. Beliau membawahi banyak malaikat
yang bermuka garang.
Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan
tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi
cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab
menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan
supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mu’min itu
tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada
penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): “Apakah yang
dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?”
Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan
memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada
yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar
itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. [QS. Al-Muddatstsir:
31]
5. Raqib, malaikat pencatat amal baik.
6. ‘Atid, malaikat pencatat amal buruk. Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh
hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya,
ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk
di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu
ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat
pengawas yang selalu hadir. [QS. Qaaf: 16-18]
7. & 8. Munkar & Nakir, para malaikat yang menyoal di alam qubur.
9. Izrail, malaikat pencabut nyawa. Beliau juga punya bawahan yang
sangat banyak.
Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-
Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga
apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia
diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami
itu tidak melalaikan kewajibannya. [QS Al-An'am: 61]
10. Israfil, malaikat peniup sangkakala tanda kiamat dan berbangkit.
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi
kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu
sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya
masing-masing). [QS. Az-Zumar (39): 68].
B. Perilaku Beriman Kepada Malaikat
Sesungguhnya malaikat memenuhialam semesta ini, sampai tak ada satu
jengkalpun didunia ini kecuali mereka ada disana. Sebab itulah, Rasulallah
melarang kita untuk menghadap kiblat atau membelakanginya ketika buang air
kecil dan buang air besar. Untuk menghormati para malaikat yang sedang
melakukan sholat dan menghadap qiblat. Oleh karena itu, iman kepada mereka
hukumnya wajib.
Contoh- contoh perilaku beriman kepada malaikat
• Berkata jujur, menepati janji, dan menjaga amanah.
• Sabar, syukur, ikhlas, tawakal.
• Selalu mengerjakan perintahnya dan menjahui larangannya.

Dan diantara sifat- sifat yang harus dijahui yaitu:


1. Sifat marah dan kesenangan
Kemarahan adalah bencana yang merusak akal. Apabila akal sedang lemah,
menyeranglah bala tentara syaitan itu, lagi pula setiap manusia yang marah,
syaitan selalu mempermainkannya sebagaimana seorang anak kecil
mempermainkan bola. Dan benar- benar telah disebutkan bahwa sementara wali-
wali Allah berkata pada iblis: "perhatikanlah padaku bagaimana cara engkau
menguasai anak cucu Adam". Dia berkata:" aku menangkapnya ketika marah dan
senang.
2. Sifat Tama' (mengharap) Manusia
Benar- benar telah diriwayatkan dari sofwan bin salim, sesungguhnya iblis
menjelma keada Abdullah bin Hadlola dan berkata padanya". hi ibnu hadhola,
hafalkanlah sesuatu dariku, aku akan mengajarkannya padamu". Berkatalah
Abdullah bin Hadholah padanya: aku tidak butuh itu". Iblis berkata: perhatikanlah.
Kalau dia baik bisa kau ambil dan kalau buruk kau bisa menolaknya. Hai ibnu
hadhola, janganlah engkau meminta pada manusia dengan permintaan
mengharap dan perhatikan bagaiman engkau waktu marah, karena aku
menguasaimu ketika engkau marah".
Dari contoh- contoh diatas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa jangan sekali-
kali kalian melakukan perbuatan yang tidak sesuai syariat. Karena malaikat selalu
bersama kita untuk mencatat semua amal perbuatan kita.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

• Malaikat terkadang disebut Al- mala, Al-ala (kelompok tertinggi)


adalah makhluk tuhan yang diciptakan dari an- nur(cahaya).
• Maksud iman kepada malaikat adalah mengimani bahwa mereka
adalah perantara antara Allah dan rosulnya, dalam menurunkan kitab-
kitabNya dan menyampaikan perintah dan larangannya.
• Perilaku beriman kepada malaikat, seperti: berkata jujur, menepati
janji dan menjaga amanah.

Anda mungkin juga menyukai