Anda di halaman 1dari 8

Mengaktualisasikan Keimanan Kepada Malaikat

dalam Kehidupan Sehari-hari

Dosen pembimbing :
Muhammad Taqiyyudin Alawiy

Disusun oleh

AL FITRA PRIBADI (21501051043)

YANUAR AKBAR (21501051035)


KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim.
Alhamdulillah puja dan puji syukur tetap terpanjatkan kehadirat Allah SWT. yang
melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan sederhana.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan limpahkan keharibaan junjungan kita
Nabi Muhammad SAW. sebaik-baiknya insan lintang pemimpin bagi umat manusia karena
berkat beliaulah kita masih dapat merasakan nikmatnya Islam.
Dalam makalah ini, penulis membahas tentang mengaktualisasikan keimanan kepada
malaikat dalam kehidupan sehari-hari. Namun pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan karena tidak ada kesempurnaan sedikitpun di dunia ini. Dengan ini
penulis mengharap kritik dan saran untuk lebih memotivasi menjadi lebih sempurna. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua, Amin
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Malaikat adalah mahluk unik dan istimewa yang telah Allah SWT ciptakan. Serta
percaya kepada malaikat termasuk bagaian dari kesempurnaan iman.
Seiring dalam perkembangan zaman yang mulai akhir ini, kehidupan terlihat lebih
rusak dari pada ketika zaman rasullullah yang sangat dekat dengan sang khaliq, untuk itu
kewajiban seorang muslim untuk beriman kepada Allah, malaikat, rasul, kitab, hari
kiamat dan qodo qodar dapat digunakan sebagai tolak ukur kedekatan kepada sang
khaliq.
Sehingga untuk menjadikan jati diri yang selalu dekat dengan sang khaliq dapat
diaktualisasikan melalui mentaati rukun iman.

B. Rumusan masalah
Memperdalam pengetahuan tentang iman kepada malaikat, serta kewajiban
menghormati, memuliakan malaikat dan bagaimana cara mengaktualisasikan dalam
kehidupan sehari-hari ?

C. Tujuan dan manfaat penulisan


Untuk memperbanyak pengetahuan dan memperuat iman kepada malaikat serta
mengetahui aktualisasinya dalam keidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sekilas tentang iman kepada malaikat Allah


Menurut ulama, kata malaikat berasal dari kata lalaka. Kemudian lahir
kata malaikat yang berarti risalah. Iman kepada malaikat adalah salah satu pokok
imana, sehingga keimanan seseorang tidak sempurna jika tidak beriman kepada para
malaikat.Kita mengimani kebenaran adanya para malaikat Allah dan para malaikat itu,
sebagai firman-Nya, yang artinya :Dan mereka berkata, Tuhan Yang Maha Pengasih
telah menjadikan (malaikat) sebagai anak. Maha Suci Dia. Sebenarnya mereka (para
malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka tidak berbicara
mendahului-Nya dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. (Al-Anbiya 26-
27).
Mereka diciptakan Allah, maka mereka beribadah kepadanya dan mematuhi
segala perintahnya, yang artinya :Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan
di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa
angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih
malam dan siang tiada henti-hentinya. ( Al Anbiya : 19-20).
Para malaikat itu seperti manusia. Mereka itu adalah jisim-jisim yang
diciptakan oleh Allah dari cahaya dan dapat menjelma menjadi berbagai bentuk.
Mereka diciptkan Allah tanpa peraantara ayah dan ibu, tidak makan, tidak minum,
tidak tidur, tidak memiliki nafsu, tidak laki-laki, tidak perempuan dan tidak banci.
Barang siapa yang menyakini malaikat itu laki-laki, maka dia termasuk orang yang
fasik, bahkan ada yang menghukumi kafir.
Barang siapa yang beranggapan, bahawa malaikat itu perempuan, maka dia
kafir, begitu juga yang mengatakan banci juga termasuk kafir. Para malaikat itu
memiliki sayap-sayap. Ada yang memiliki satu, dua, tiga dan seterusnya. Allah
berfirman, yang artinya : Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang
menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan)
yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah
menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu. Mereka tidak ditampakkan Allah kepada kita
hingga kita tidak dapat melihat mereka. Tapi kadangkala Allah memperlihatkan
mereka kepada sebagaian hamba-hambanya. Seperti halnya nabi SAW, pernah melihat
jibril menurut wujudnya yang sebenarnya memiliki enam ratus sayap dan menutupi
ufuk .
JIbril telah datang kepada maryam dan berbicara dengannya. Demikian juga,
telah datang kepada nabi SAW ketika sahabat berada disisi beliau, dengan
menyerupai seorang laki-laki yang berpakaian serba putih dan sangat hitam
rambutnya, tak tampak pada diriya tanda-tanda bekas bepergian jauh, namun tak
seorang sahabatpun yang mengenalinya. Lalu duduklah ia dihadapan Nabi dengan
menyandarkan kedua lututnya kepada kedua lutut beliau dan meletakkan kedua
telapak tangannya ke atas kedua paha beliau, kemudian menanyakan beberapa hal
kepada Nabi dan beliau pun menjawabnya. Setelah pergi dan menghilang, Nabi SAW
memberitahu para sahabat bahwa orang laki-laki tersebut adalah jibril.

B. Nama-nama malaikat beserta tugasnya


Sepuluh para malaikat yang wajib diimani dan mempunyai tugas-tugas yang
dilimpahkan kepada mereka. Adalah:
1. Jibril,
bertugas menyampaikan wahyu yang datang dari Allah kepada para nabi dan rasul yang
dikehendaki. Dia disebut juga sebagai:
Ar-Ruh Al-Amin:
dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar
kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan. (Asy Syuarah :
193-194)
Ruhul Qudus:
Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar,
untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (An nahl : 102).
An Namus.
Seperti diungkapkan oleh Waraqah bin Naufal kepada Rasulullah SAW, pada hadist beliau
yang menerangkan permulaan turunnya wahyu, yang artinya : Telah benar-benar datng
kepadamu An Namus (Jibril) yang telah pernah diutus oleh Allah kepada Musa
2. Mikail, bertugas mengatur kesejahteraan mahkluk. Seperti mengatur hujan, angin,
rizki.
3. Izrail, bertugas mencabut nyawa semua jenis makhluk baik manusia, jin, setan,
iblis dan malaikat.
4. Israfil, bertugas meniup sangkakala maut pada hari kiamat dan hari kebangkitan
dari kubur.
5. Munkar, bertugas menanyai amal buruk manusia didalam kubur.
6. Nakir, bertugas menanyai amal baik manusia didalam kubur.
7. Raqib, bertugas mencatat amal baik manusia.
8. Atid, bertugas mencatat amal buruk manusia.
Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat
pengawas yang selalu hadir (Raqib dan Atid). ( Qaaf : 18)
9. Malik, bertugas menjaga neraka.
10. Ridhwan, bertugas menjaga surga.

C. Aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari

1. Tidak menghina malaikat.


As-suyuti berkata, al qadhi ayadh dalam catatan pinggirnya, sahnun
berkata, orang yang mencela malaikat wajib dibunuh

2. Menjauhi dosa dan maksiat dengan menghinakan malaikat.


Perbuatan terbesar yang menghinakan malaikat adalah, kemaksiatan, kekufuran
dan syirik, karena perbuatan besar yang ditunjukan dan diridhoi para malaikat adalah
mensucikan agamanya yang semata-mata karena tuhannya serta menghindari segala
perbuatan yang menyebabkan kemurkaannya.
Ibnu katsir bertakata dijelaskan dalam hadits yang bermaktub dalam kitab
shahih, musnad, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah sahabat rasulullah
SAW, beliau berkata:para malaikat tidak akan masuk kedalam sebuah rumah yang
didalamnya terdapat gambar, anjing, dan orang junub.

3. Manusia tersiksa para malaikat pun tersiksa.


Para malaikat merasa tersiks karena mencium sejumlah bau yang tidak sedap,
berbagai macam kotoran, dan kesemrawutan.
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari jabir bin Abdullah, dari Nabi SAW, beliau
bersabda : Barang siapa memakan bawang merah, bawang putinh, bawang bakung,
maka hendaklah ia tidak mendekati masjid kami, karena malaikat merasa tersiksa
dengan sesuatu yang manusia merasa tersiksa dengannya (HR. Muslim. Shahih
Musim. 1/396, no. 567)
4. Larang meludah kesebelah kanan ketika sedang sholat
Rasulullah SAW melarang meludah kesebelah kanan ketika sedang sholat,
karena jika seorang sholat maka malaikat berada disebelah kanannya.
Dalam shahih Al bukhari, yang diriwyatkat dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW,
beliau bersabda : Jika salah seorang dari kalian berdiri menuaikan sholat, maka
hendaklah ia tidak meludah kearah muka karena ia sedang bermunajat keapada Allah
selama berada dalam sholatnya, tidak pula(meludah) kesebelah kanannya, karena
disebelah kanannya terdapat seorang malaikat. Sebaiknya meludah ke sebelah kiri
atau kebawah kakinya, keudian menutupinya. ( HR.Bukhari. Shahih Al Bukhari.
1/512. no. 416)
5. Mencintai Seluruh Malaikat
Seorang muslim wajib mencintai seluruh malaikat, sehingga ia tidak
membeda-bedakan kecintaan antara satu malaikat dengan malaikat yang lainnya,
karena mereka semuanya adalah hambah Allah yang selalu patut dalam melaksanakan
perintahnya dan meninggalkan larangannya. Keadaan mereka dalam hal itu adalah
suatu kesatuan, tidak berbeda-beda serta tidak terpisah-pisah.

D. Urgensi Mempelajari Tentang Iman Kepada Malaikat Allah


Hasil dan manfaat yang diperoleh mempelajari tentang iman kepada malaikat Allah,
antara lain :
1. Mengetahui kebesaran, kekuatan dan kekuasaan Allah SWT.
2. Bersyukur kepada Allah atas perhatiannya kepada hamba-hambanya dengan
menugaskan diantara malaikat-malaikat itu ada yang mengjaga mereka, mencatat
amal perbuatan mereka, dan kepentingan-kepentingan lainnya.
3. Mencintai para malaikat karena mereka beribadah dengan sebaik-baiknya kepada
Allah dan memohon ampunan untuk orang-orang mumin

DAFTAR PUSTAKA

http://ar-ryanz.blogspot.co.id/2014/12/iman-kepada-malaikat-allah-
dan.html

https://www.scribd.com/doc/249125296/Hikmah-Iman-Kepada-Malaikat-
Allah-Dan-Aktualisasinya

Anda mungkin juga menyukai