A. Pengertian
1. Pengertian Iman Kepada Malaikat
Beriman kepada malaikat ialah mempercayai dan membenarkan dengan
sepenuh hati bahwa Allah SWT menciptakan makhluk ghaib bernama
malaikat yang diciptakan dari cahaya yang tidak pernah durhaka dan ia
selalu mentaati perintah-perintah-Nya. Keimanan kepada malaikat-malaikat
Allah SWT dapat ditempuh dengan du acara. Pertama melalui informasi yang
disampaikan oleh Rasulullah saw baik berupa Al-Qur’an maupun al-Hadist.
Kedua, kita dapat menge tahui dan mengimani wujud malaikat melalui bukti-
bukti nyata yang ada dalam alam semesta yang menunjukkan bahwa
malaikat itu ada, misalnya malaikat maut yang ditugaskan oleh Allah SWT
mencabut nyawa manusia dapat dibuktikan dengan peristiwa kematian, dan
bukti-bukti lainnya.
2. Pengertian Malaikat
Secara Bahasa kata malaikah (dalam bahawa Indonesia disebut
malaikat) adalah bentuk jama’ dari kata malak, berasal dari mashdar al-
alukah yang berarti ar-risalah, yaitu misi atau pesan. Jadi malaikat berarti
mekhluk yang menyampaiak sesuatu. Dalam beberapa ayat Al-Qur’an
malaikat juga disebut dengan rusl yang berarti utusan-utusan. Sedangkan
menurut istilah malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah
Swt dari cahaya denga wujud dan sifat-sifat tertentu, yang selalu mematuhi
perintah-Nya dan tidak pernah sedikitpun membangkang.
Malaikat adalah makhluk Allah Swt yang ghaib, tidak dapat dicapai oleh
pancaindera, dan oleh karenanya malaikat termasuk golongan makhluk
immaterial (rohani). Tidak seperti halnya makhluk Allah Swt yang mempunyai
unsur badaniah, para malaikat tidak makan dan minum, tidak bernafsu
hayawaniah, dan tidak berjenis kelamin.
Allah Swt memberi kemampuan kepada para malaikat untuk menjelma
dalam bentuk rupa manusia. Malaikat ditempatkan Allah Swt di langit dan bila
diperintahkan turun ke bumi, barulah malaikat turun. QS. Maryam [19]: 64
menjelaskan :
ار َو ُخل َِق ِ ور َو ُخل َِق ْال َجانُّ ِمنْ َم
ٍ ار ٍج ِمنْ َن ٍ ت ْال َمالَِئ َك ُة ِمنْ ُن
ِ ُخلِ َق
ف َل ُك ْم
َ ِآ َد ُم ِممَّا وُ ص
“Malaikat itu diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api dan
Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepadamu semua.” (HR.
Muslim).
Yang dimaksud denga cahaya sebagai unsur penciptaan malaikat bukan
cahaya dalam pengertian materiil, namun cahaya dalam pengertian majazi,
yaitu “Nur” dalam makna esensial yang berarti kesempurnaan. Adapun
tentang kapan malaikat diciptakan oleh Allah Swt tidak ada penjelasan pasti.
Jika menilik QS. Al-Baqarah [2]: 3, malaikat diciptakan lebih dahulu daripada
manusia pertama (Adam As).
2. Wujud Malaikat
Malaikat adalahmakhluk ghaib, sebagai makhluk ghaib wujud malaikat
tidak dapat dilihat atau tidak dapat dijangkau oleh panca indera manusnia,
kecuali jika malaikat menampilkan diri dalam rupa tertentu seperti rupa
manusia. Penjelasan ini ada dalam QS. Hud [14]: 69 yang artinya :
“Dan sesungguhnya utusan-utusan kami (malaikat) telah dating kepada
Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan “selamat”,
Ibrahim menjawab “selamat”. Maka tidak lama kemudian Ibrahim
menyuguhkan daging sapi yang dipanggang.”
Malaikat kadang menampakkan wujudnya dalam bentuk rupa manusia.
Dalam suatu hadist riwayat Muslim disebutkan bahwa malaikat Jibril pernah
datang dalam rupa manusia menemui Rasulullah saw disaksikan oleh para
sahabat antara lain Umar bin Khatab, dan malaikat Jibril menanyakan
tentang Islam, Iman, Ihsan dan hari kiamat. Setelah malaikat pergi barulah
Rasulullah saw bertanya kepada Umar : “ya Umar tahukah kamu siapa yang
bertanya tadi?”. Umar menjawab : “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu”.
Lalu Rasulullah sawbersabda : “Sesungguhnya ia adalah Jibril yang dating
mengajarkan Agama kepada kalian”.
Malaikat tidak dilengkapi denga hawa nafsu, tidak memiliki keinginan
seperti manusia, tidak berjenis kelamin dan tidak pula berkeluarga. Malaikat
hidup di alam yang berbeda dengan kehidupan alam semesta yang kita
saksikan. Yang mengetahui hakikat wujud malaikat hanya Allah Swt.
C. Mengimani Malaikat
1. Perintah Iman Kepada Malaikat
Dalil naqli yang menjelaskan tentang iman kepada malaikat antara lain :
a. QS. Al-Baqarah [2] : 285
ۤ
َّس ْو ُل بِ َم ٓا اُ ْن ِز َل اِلَ ْي ِه ِم ْن َّرب ِّٖه َو ْال ُمْؤ ِمنُ ْو ۗ َن ُك لٌّ ٰا َم َن بِاهّٰلل ِ َو َم ٰل ِٕى َكتِ ٖه ُ ﴿ ٰا َم َن الر
كَ َق بَي َْن اَ َح ٍد ِّم ْن رُّ ُس لِ ٖه ۗ َوقَ الُ ْوا َس ِم ْعنَا َواَطَ ْعنَ ا ُغ ْف َران ُ َو ُكتُبِ ٖه َو ُر ُسلِ ٖ ۗه اَل نُفَ ِّر
ِ ْك ْال َم
﴾ ٢٨٥ ص ْي ُر َ َربَّنَا َواِلَي
Artinya : Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-rang yang beriman.
Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya
dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan) : “Kami tidak membeda-
bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”,
dan mereka mengatakan : “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa)
: “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat
kembali”.
b. HR. Bukhari-Muslim
2. Tugas Malaikat
Nama-nama malaikat dan tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Jibril
Nama lain dari malaikat Jibril adalah ruh al-Qudus (QS. An-Nahl[16] :
102) dan ruh al-Amin (QS. Asy-Syu’ara’ [26] : 193). Tugas utama malaikat
Jibril adalah menyampaikan wahyu dari Allah Swt kepada para nabi dan
rasul-Nya. Malaikat Jibril juga dikenal sebagai penghulu para malaikat. Ia
adalah salah satu dari tiga malaikat yang Namanya disebut dalam Al-
Qur’an yaitu surat al-Baqarah [2] ayat 87-98 dan at-Tahrim [66] ayat 4.
b. Mikail
Malaikat mikail adalah malaikat yang diberi tugas untuk mengatur urusan
makhluk Allah Swt sekaligus mengatur rizki terutama kepada manusia. Ia
bertugas mengatur air, menurunkan hujan atau petir, membagikan rizki
kepada manusia, tumbuh-tumbuhan juga hewan. Sebagaimana malaikat
Jibril, Nama malaikat Mikail juga disebut dalam surat al-Baqarah [2] ayat
98 :
ٰۤ
ىل فَاِ َّن هّٰللا َ َع ُد ٌّو لِّ ْل ٰكفِ ِري َْن ٰ يم و ْل
ي ْر
ب جو ه لسُ ر
ُ و ه ت ك ى ل هّٰلِّل
َ ِ َ َ ِ ِ َ ٖ ِ َ ٖ ِ ِٕ ان َع ُد ًّوا ِ َو َم
ْك َ َ َم ْن َك
٩٨
Artinya : Siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-
rasul-Nya, Jibril, dan Mikail, sesungguhnya Allah adalah musuh orang-
orang kafir.
c. Izrail
Malaikat izrail diberi tugas untuk mencabut nyawa semua makhluk
termasuk dirinya, karenya ia juga disebut dengan malaikat maut
sebagaimana yang dijelaskan dalam surat as-Sajdah [32] ayat 11 yang
artinya :
Katakanlah :”Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu
akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan
dikembalikan.”
d. Israfil
Namanya tidak disebut secara khusus dalam al-Qur’an tetapi tugasnya
dijelaskan sebagai peniup sangkakala atau terompet pertanda datangnya
hari kiamat. Keterangan tersebut terdapat dalam surat az-Zumar [39] ayat
68 yang artinya :
Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua (makhluk) yang (ada) di
langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ia
ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun (dari kuburnya dan)
menunggu (keputusan Allah).
Ketika itu para sahabat meminta Nabi agar segera berperang melawan
kezaliman kafir Quraisy. Tetapi Nabi tidak tergesa-gesa. Untuk beberapa
saat ia menunggu petunjuk dan perintah dari Allah lalu ia bicarakan dengan
para sahabatnya tentang strategi apa yang dilakukan. Berkat ketelitian dan
usaha kerja dari Nabi dan para sahabat, perang Badar yang tidak seimbang
itu (313 orang Islam melawan 1000 tentara kafir Quraisy) akhirnya
dimenangkan umat Islam.
Hikmah yang akan kita raih dengan sikap teliti adalah kita akan bekerja
penuh dengan keyakinan, dan dapat memperoleh hasil yang memuaskan.
Dengan sikap teliti akan menghindarkan kita dari kesalahan dan kekeliruan
dalam melakukan pekerjaan sehingga hasil usaha dapat
dipertanggungjawabkan secara professional. Ketelitian akan memudahkan
untuk memperoleh kesuksesan dan menghindarkan kita dari penyesalan
akibat kegagalan yang disebabkan ketergesa-gesaan.
b. Disiplin
Iman kepada malaikat akan membentuk kepribadian disiplin bagi seorang
mukmin. Disiplin adalah sikap patuh dalam melaksanakan aturan, ketentuan
atau tata tertib yang berlaku secara sadar, tanpa paksaan dan tanpa pamrih.
Disiplin merupakan karakteristik malaikat, ia selalu taat dalam melaksanakan
setiap perintah Allah Swt tanpa membangkang sedikitpun. Smikap disiplin
dalam Islam sangat dianjurkan, bahkan diwajibkan. Sebagaimana manusia
dalam kehidupan sehari-hari memerlukan aturan-aturan atau tata tertib
dengan tujuan segala tingkah lauknya berjalan sesuai dengan aturan yang
ada.
ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا اَ ِط ْيعُوا هّٰللا َ َواَ ِط ْيعُوا ال َّرس ُْو َل َواُولِى ااْل َ ْم ِر ِم ْن ُك ۚ ْم
Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi
Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. (QS. An-
Nisa [4]: 59)