Anda di halaman 1dari 17

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Beriman Kepada Malaikat

2.2. Adab kepada Orang Tua dan Guru

2.3. Adab Berpakaian

2.4. Analisis Materi Pembahasan

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

Daftar pustaka

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rukun iman adalah tiang fondasi keimanan dari seseorang Muslim, apabila ia
memiliki dan mengamalkan Rukun Iman maka dia akan memiliki keimanan yang kuat.
Sebagai salah satu rukun iman seseorang yang mengaku dirinya muslim harus meyakini
dan beriman kepada malaikat yang diciptakan Allah SWT. Dengan beriman kepada
malaikat, diharapkan kita dapat menghindari sifat bangga diri terhadap amal yang kita
lakukan. Dan menyadari pergaulan dan menyadari pengawasan malaikat yang selalu
mencatat setiap amal perbuatan sehingga berusaha keras untuk menjauhi segala yang
dilarang Allah SWT.

Orang tua adalah ayah dan ibu dari seorang anak, baik melalui hubungan biologis
maupun sosial. Umumnya, orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam
membesarkan anak. Kedua orang tua terutama ibu telah mengawali melakukan kewajiban
dengan kasih sayang yang dilimpahkan kepada kita. Sejak masih dalam kandungan sampai
kita dewasa, ibu yang merawat dan membesarkan kita tanpa pamrih.

Pakaian adalah salah satu kebutuhan pokok manusia disamping makanan dan tempat
tinggal. Selain berfungsi untuk menutup tubuh, pakaian juga menjadi lambang status
seseorang dalam masyarakat, sebab berpakaian merupakan perwujudan dari sifat dasar
manusia yang mempunyai rasa malu. Islam menetapkan batasan-batasan tertentu untuk
laki-laki maupun perempuan khususnya seorang muslimat mereka memiliki pakaian
khusus yang menunjukkan jati dirinya sebagai seorang muslim .Bila pakaian adat
umumnya bersifat lokal pakaian Muslimat bersifat Universal.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan tugas-tugas Malaikat?


2. Bagaimana adab kepada orang tua dan guru?
3. Bagaimana adab berpakaian?
1.3. Tujuan Penulisan

2
1. Untuk mengetahui pengertian dan tugas-tugas malaikat
2. Untuk mengetahui adab kepada orang tua dan guru
3. Untuk mengetahui adab berpakaian

3
BAB II

PEMBAHASAN

Materi Inti Aqidah Akhlak di SMA Kelas 10 Semester 2

2.1. Beriman Kepada Malaikat

A. Pengertian malaikat

Menurut bahasa, kata malaikat merupakan kata jamak yang berasal dari Arab yaitu
malak yang berarti kekuatan, yang berasal dari kata masdar al alukah yang berarti risalah
atau misi. Malaikat adalah makhluk Allah Swt. yang gaib atau tidak bisa dilihat oleh mata
manusia karena alam manusia dan alam malaikat berbeda. Malaikat tidak berjenis
kelamin, tidak makan, tidak tidur, dan tidak mempunyai hawa nafsu. Karena tidak
dikaruniai hawa nafsu, malaikat senantiasa patuh dan taat kepada Allah Swt. sehingga
mereka tidak pernah mau membangkang. Adapun beriman kepada malaikat adalah
mempercayai dan menyakini di ngan sepenuh hati bahwa malaikat itu benar-benar adam
dan diciptakan Allah Swt. untuk senantiasa melaksanakan perintah-Nya.

Kita harus beriman kepada malaikat karena beriman kepada malaikat merupakan
salah satu perintah Allah Swt. yang digariskan dalam ajaran Islam. Hal tersebut
ditegaskan Allah dalam firman-Nya:

‫لنفرق بين احد من رسله‬ ‫كل امن باا وملئكته وكتبه ورسله‬ ‫امن الرسول بما انزل اليه من ربه والمؤمنون‬
‫وقالوا سمعنا واطعنا غفرانك ربنا واليك المصير‬

Artinya: Rasul (Muhammad) telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, dan (demikian pula) orang-orang yang beriman. Semuanya
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-
rasul-Nya, (seraya mereka berkata), "Kami tidak membeda-bedakan antara
seorang (dengan lain) dari pada rasul-rasul-Nya". Dan mereka berkata "Kami
dengan dan kami taat". Ampunilah kami wahai Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali. (Q.S. Al-Baqarah, 2:285)

4
Berikut beberapa malaikat yang wajib kita ketahui nama-namanya dan tugas-
tugasnya menurut al-qur'an.

1. Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan wahyu dari Allah Swt. kepada para nabi dan
rasul. Perhatikan firman Allah berikut ini:
‫قل من كان عدوا لجبريل فانه نزله على قلبك باذن ا مصدقالما بين يديه وهدى وبشرى للمؤمنين‬
Artinya: Katakanlah, "Siapa saja yang menjadi musuh Jibril, maka sesungguhnya
Jibril itu telah menurunkan Al-Qur'an ke dalam hatimu dengan seizin Allah,
membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya, dan menjadi petunjuk serta
kabar gembira bagi orang-orang yang beriman". (Q.S. Al-Baqarah, 2:97)
2. Malaikat Mikail, tugasnya menurunkan hujan, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan,
membagi rezeki atau karunia atas seizin Allah Swt., dan lain sebagainya. Nama
Malaikat Mikail dinyatakan dalam Al-qur'an. Perhatikan firman Allah berikut ini:
‫من كان عدوا وملئكته ورسله وجبريل وميكل فان ا عدوللكفرين‬
Artinya: Barang siapa yangmenjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-
rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh
orang-orang kafir. (Q.S. Al-Baqarah, 2:98)
3. Malaikat Israfil, tugasnya meniup sangkakala (trompet) dihari kiamat dan hari
kebangkitan setelah mati kelak. Perhatikan firman Allah berikut ini:
‫ونفخ فى الصرفاذاهم من الجداث الى ربهم ينسلون‬
Artinya: Dan ditiuplah sangkakala, maka mereka keluar dengan segera dari kubur
menemui Tuhannya. (Q.S. Yasin, 36:51)
4. Malaikat Izrail (malaikat maut), tugasnya mencabut nyawa manusia dan makhluk
hidup lainnya. Perhatikan firman Allah berikut ini:
‫قل يتوفكم ملك الموت الذي وكل بكم ثم الى ربكم ترجعون‬
Artinya: Katakanlah, "Malaikat maut akan mematikan kamu yang telah diwakilkan
untuk kamu. Kemudian kamu dikembalikan kepada Tuhanmu". (Q.S. As-
Sajdah, 32:11)
5. Malaikat Rakib dan Atid, bertugas mencatat amal perbuatan manusia di dunia.
Malaikat Rakib mencatat amal kebaikan manusia sedangkan Malaikat Atid mencatat
amal keburukannya. Perhatikan firman Allah berikut ini:
‫مايلفظ من قول اللديه رقيب عتيد‬ ‫اذ يتلقى المتلقين عن اليمين وعن الشمال قعيد‬

5
Artinya: (Ingatlah) ketika mencatat dua (malaikat) yang mencatat, duduk di sebelah
kanan dan di sebelah kiri. Tidaklah diucapkan suatu perkataan melainkan
ada di sisinya (malaikat) pengawas yang hadir. (Q.S. Qaf, 50:17-18)
6. Malaikat Munkar dan Nakir, keduanya bertugas memberi pertanyaan kepada
manusia yang telah mati dalam alam barzah tentang siapa Tuhannya, apa agamanya,
siapa nabinya, dan siapa imannya (pedoman Al-qur'an dan sunah nabi). Bagi orang
islam yang didunianya taat dan patuh terhadap ajaran islam, maka ia akan menjawab
pertanyaan kubur dari malaikat dengan jawaban yang tepat dan tetap. Perhatikan
sabda Rasulullah berikut ini:
‫يشبت اللهالذين امنوا بالقول الثابت‬ ‫المسلم اذاسئل فى القبر شهد ان لاله الا وان محمدارسول ا فذلك قوله‬
‫رواه البخار ومسلم‬ ‫فى الحيوة الدينا والخارة‬
Artinya: Seorang muslim apabila ditanya di dalam kubur, memberikan kesaksian
bahwa tuada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad Rasulullah, itulah
maksud dari firman Allah, Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang
beriman dengan ucapan yang teguh (Al-Qaulus as-Sabit) dalam kehidupan
di dunia dan akhirat. (H.R. Bukhari dan Muslim)
7. Malaikat Malik, bertugas menjaga neraka dan memimpin malaikat penyiksa
penghuni neraka. Dalam surat Al-Muddassir dijelaskan bahwa mereka jumlahnya
sembilan belas malaikat, untuk menyiksa orang yang kafir. Selain itu, dalam surat Az-
Zukhruf disebut juga mengenai Malaikat Malik. Perhatikan firman Allah berikut ini:
‫قال انكم ماكثون‬ ‫ونادوا يملك ليقض عليناربك‬
Artinya: Dan mereka memanggil, "Hai Malik, kiranya Tuhanmu mematikan kami".
(Q.S. Az-Zukhruf, 43:77)
8. Malaikat Ridwan, mendapatkan tugas menjaga surga dan memimpin para malaikat
pelayan surga yang penuh damai, ketentraman, dan kenikmatan. Perhatikan firman
Allah berikut ini:
‫حتى اذا جاءوهاوفتحت ابوابها وقال لهم خازنتهاسلم عليكم طبتم‬ ‫وسيق الذين اتقواربهم الى الجنة زمرا‬
‫فادخالو هاخالدين‬
Artinya: Orang-orang yang takwa kepada Tuhan mereka, dibawa ke syurga
berombongan, hingga apabila mereka datang kepadanya, dibukakan pintu-
pintunya, dan berkatalah penjaga-penjaganya kepada mereka,

6
"Kesejahteraan atas kamu, berbahagialah kamu, maka masuklah kamu ke
dalamnya dalam keadaan kekal". (Q.S. Az-Zumar, 39:73)
B. Sifat-sifat Malaikat

Adapun sifat-sifat malaikat adalah sebagai berikut:

a. Tidak laki-laki dan yidak perempuan (tidak berjenis kelamin).


b. Selalu taat kepada Allah, dan tidak pernah durhaka kepada-Nya.
c. Tidak makan, tidak minum, tidak tidur, dan tidak mempunyai nafsu.
d. Dapat menjelma bentuk sesuai kehendak Allah.
e. Tidak berayah atau tidak beribu.
f. Selalu bertasbih dan beribadah.
g. Tidak pernah berbohong.
h. Selalu terjaga dari berbuat salah.
i. Merasa bahagia dan mendoakan orang yang memperoleh lailatul qodar.
j. Selalu memintakan ampun terhadap irang yang beriman.
Berikut dalil yang menjelaskan tentang sifat malaikat.

‫يسبحون اليل والنهار ليفترون‬ ‫ومن عنده ليستكبرون عن عبادته وليستحسرون‬. . .

Artinya: Dan siapa yang di sisi-Nya (malaikat) tidak sombong untuk beribadah
kepada-Nya dan tidak merasa lelah. Meraka bertasbih malam dan siang
tidak terputus. (Q.S. Al-Anbiya',21: 19-20)

C. Contoh Perilaku Beriman Kepada Malaikat dan Penerapan dalam Kehidupan.

1. Contoh-contoh Perilaku Beriman kepada Malaikat

a. Selau yakin terhadap kebesaran Allah Swt.


b. Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt.
c. Selalu meningkatkan ibadah kepada Allah Swt.
d. Terus-menerus menambah pengetahuan
2. Penerapan Perilaku Beriman kepada Malaikat dalam Kehidupan Sehari-hari.

7
a. Meyakini dalam hati bahwa malaikat-malaikat itu ada dan diciptakan oleh
Allah Swt.
b. Menyakini bahwa malaikat berperan aktif dalam kehidupan manusia
sehingga selalu bersikap heti-hati dan waspada dalam bertindak.
c. Meyakini bahwa malaikat tidak pernah dusta dan durhaka kepada Allah
Swt. sehingga muncul perasaan takut berbuat dosa dan maksiat.
d. Menyakini bahwa beriman kepada malaikat termasuk rukun iman dan
mengingkarinya adalah berdosa atau kufur.
e. Menyakini bahwa malaikat memiliki sifat-sifat mulia sehingga berusaha
meneladani dalam kehidupan.
2.2. Adab Kepada Orang Tua dan Guru

A. Adab kepada orang tua

Orang tua merupakan orang yang secara jasmani menjadi asal keturunan anak.
Seorang anak kandung merupakan bagian dari darah daging orang tuanya. Sehingga apa
yang dirasakan anak kandung juga dirasakan orang tuanya, begitu pula sebaliknya.
Perhatikan firman Allah berikut:

‫يخرج منبين الصلب والترائب‬ ‫خالقمن ماءدافق‬ ‫فلينظر النسان مم خالق‬

Artinya: Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan. Dia
diciptakan dari air (mani) yang terpancar, yang keluar dari antara sulbi (tulang
punggung) dan taraib (tulang dada). (Q. S. At-Tariq, 86:5-7)

Secara kodrati setiap orang tua akan menyayangi dan mencintai anaknya. Kasih
sayang itu mulai dicurahkan sejak anak dalam kandungan sampai ia lahir kemudian
menyusuinya, bahkan sampai usia dewasa. Seorang anak dikandung ibunya kurang lebih
selama sembilan bulan sepuluh hari dengan penuh kepayahan dan kesusahan. Namun,
dibalik kepayahan dan kesusahan itu tersimpan rasa kebanggaan dan kebahagiaan sang
ibu. Dia tidak pernah bosan dan kesal atas kandungannya. Setelah lahir ibu menyusuinya
selama dua tahun, sedangkan sang ayah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sang
ibu dan anaknya. Setelah berpisah dari susuan, orang tua bertanggung jawab merawat dan
memperhatikan pertumbuhan jasmani dan rohaninya dengan harapan nanti dapat menjadi

8
anak yang saleh dan salehah yang nantinya mau mendoakan orang tuanya. Segala
pengorbanan orang tua tidak mengharapkan balas jasa dari anaknya.

Atas dasar itulah diantaranya mengapa anak harus berbakti kepada orang tuanya
baik ketika masih hidup atau setelah meninggal dunia.

B. Perilaku hormat dan petuh kepada orang tua

Perilaku seorang anak kepada orang tuanya ditunjukkan dalam firman Allah dalam
Q. S. Al-Isra', 17:23 berikut.

‫امايبلغن عندك الكبراحدهما اوكلهما فل تقل لهما اف ولتنهر هما‬ ‫وقضى ربك التعبدوا الاياه وبالوالدين احسنا‬
‫وقل لهما قول كريما‬

Artinya: Dan Tuhanmu menetapkan bahwa janganlah kamu menyembah melainkan


kepada-Nya dan berbuat baiklah kepada ibu bapak. Jika sampai salah seorang
mereka atau keduanya telah tua dalam pemeliharaanmu (berusua lanjut),maka
janganlah engkau katakan kepafa keduanya "ah" dan janganlah engkau bentak
keduanya, dan berkatalah kepada keduanya perkataan yang mulia. (Q.S. Al-
Isra', 17:23)

Dari ayat di atas dapat kita simpulkan bahwa perilaku anak kepada orang tuanya
antara lain:

1. Tidak boleh mengucapkan perkataan "ah" kepada orang tua.


2. Tidak boleh membentak atau memarahi kedua orang tua.
3. Selalu mengucapkan kata-kata yang mengangkat kemuliaan dan kehormatan kedua
orang tua.
4. Merendahkan diri di hadapan kedua orang tua.
5. Memberinya nafkah dan memelihara kedua orang tua sampai usia lanjut.
Seorang anak yang apabila bersama orang tuanya tetapi ia tidak bisa
memeliharanya dengan baik dan berbakti kepada keduanya, maka ia termasuk orang yang
merugi karena tidak dapat meraih surga. Hal ini disampaikan dalam sabda Rasulullah saw.
berikut:

9
‫قال رسول اللهصلي ا وسلم رغم انفه ثم رغم انفه قيل من يارسول ا قال‬ ‫عن سهيل عن ابيه عن ابي هريرة قال‬
‫من ادرك ولديه عندالكبراحد هما اوكل هما ثم لم يدخال الجنة‬

Artinya: Dari Suhail, dari ayahnya dan dari Abu Hurairah. Rasulallah saw. bersabda,
"Merugilah ia (sampai 3 kali)". Para sahabat bertanya, "Siapa ya Rasulallah?".
Rasulallah saw. bersabda "Merugilah seseorang yang hidup bersama kedua
orang tuanya atau salah satunya di saat mereka tua renra, tetapi ia tidak masuk
surga". (H.R. Muslim)

C. Adab kepada guru

Orang tua tidak mempunyai banyak waktu untuk mengajarkan berbagai macam
ilmu pengetahuan serta memberikan pendidikan yang baik dan bermanfaat kepada anak-
anaknya karena seorang ibu sangat sibuk mengatur rumah tangga, sedangkan seorang
ayah sibuk mencari nafkah. Di sisi lain dalam lapangan pendidikan dan pengajaran
diperlukan keahlian yang mungkin tidak dimiliki orang tua. Oleh sebab itu, anak-anak
dimasukkan ke sekolah agar memperoleh pelajaran dan pendidikan dari guru. Dengan
perantara mereka anak-anak dengan mudah memperoleh berbagai macam ilmu
pengetahuan dan pendidikan.

Setelah hormat dan menghargai kedua orang tua, setiap muslim wajib hormat dan
menghargai gurunya karena gurulah yang telah berjasa memberikan pelajaran dan
pendidikan kepada muridnya agar menjadi manusia yang berbudi luhur, cakap, serta
menjadi warga negara yang berguna bagi tanah air, agama, dan bangsa. Begitu pula akan
menjadi manusia yang bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan negara.

Oleh karena itu, sudah seharusnya seorang siswa menghargai dan menghormati
gurunya. Sebagaimana diperintahkan dalam sabda Nabi Muhammad saw. yang berbunyi:

(‫وقروا من تتعلمون منه )رواه هسن ومورد‬

Artinya: Muliakanlah orang-orang yang telah memberikan pelajaran kepadamu. (H. R.


Abu Hasan Mawardi)

10
Dalam kitab suci alquran diriwayatkan kepada nabi musa a.s. bersama muridnya
berguru kepada Khidir. Dalam kisah itu nabi musa a.s. menyatakan tunduk kepada
gurunya dan berjanji tidak melanggar perintah gurunya.

Perhatikan firman Allah dalam surat al kahfi yang artinya:

Mereka menemukan seorang hamba dari hamba-hamba Kami (Khidir) yang telah
kami berikan kepadanya rahmat dari Kami dan yang telah kami ajarkan kepadanya
sesuatu ilmu dari sisi kami. Musa berkata kepadanya, "Bolehkah aku mengikut engkau
agar engkau ajarkan kepadaku sebagian yang telah diajarkan kepadamu sebagai
petunjuk?". Dia berkata, "Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup sabar bersamaku,
dan bagaimana engkau dapat sadar terhadap sesuatu yang engkau belum mengalami?".
Musa berkata, "insyaallah engkau akan mendapati aku orang yang sabar dan aku tidak
mengingkari perintahmu". Dia (Khidir) berkat, "Jika engkau mengikutiku, maka
janganlah engkau menanyakan sesuatu kepadaku hingga aku menerangkan kepadamu
pelajaran dari kejadian itu". (Q.S. Al-Kahfi, 18:65-70)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang murid terhadap
gurunya antara lain sebagai berikut:

1. Mengucapkan salam atau rasa hormat terlebih dahulu kepada guru jika bertemu
dengan mereka.
2. Mentaati, mematuhi, dan melakukan perintah guru asalkan tidak bertentangan dengan
ajaran agama dan undang-undang.
3. Memperhatikan pelajaran ketika guru sedang memberikan pelajaran dan jangan terlalu
banyak bertanya jika tidak diizinkan.
4. Menunjukkan sikap yang rendah hati serta selalu hormat dan sopan terhadap guru baik
dalam tutur kata maupun dalam tingkah laku sehari-hari.
5. Tidak berjalan di depan guru tetapi usahakan tetap berjalan di belakang guru kecuali
jika diizinkan atau pada kondisi dan situasi tertentu.
2.3. ADAB BERPAKAIAN

A. Fungsi Pakaian

11
Berpakaian adalah mengenakan pakaian untuk menutupi aurat dan sekaligus
sebagai perhiasan untuk memperindah jasmani seseorang. Berpakaian merupakan salah
satu wujud dari tatakrama yang sangat dianjurkan oleh Islam .

Berikut adalah tiga macam fungsi pakaian .

1. Sebagai Penutup Aurat

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu menutup aurat. Jika saat saat
sholat ada anggota tubuh yang kelihatan auratnya, maka shalatnya tidak sah .

Islam telah menetapkan kaitannya dengan aurat laki-laki maupun perempuan.


Aurat laki-laki adalah dari pusar sampai kedua lutut, sedangkan bagi perempuan adalah
seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.

2. Sebagai Perhiasan atau keindahan

Hal ini akan mendorong manusia untuk mengembangkan kreasinya sehingga


bermunculan mode pakaian. Kita diperkenankan memakai pakaian dengan model apapun
sesuai dengan budaya masyarakat setempat asalkan pakaian tersebut memenuhi
persyaratan sebagai penutup aurat. Namun, apabila pakaian tersebut dibuat ketat maka
dilarang dalam Islam. Demikian halnya pakaian yg terlampau tipis.

Pakaian yang ketat akan menampilkan bentuk tubuh pemakainya, sedangkan


pakaian yang terlampaui tipis akan menampakkan warna kulit pemakaiannya. Kedua cara
pemakaian tersebut dilarang oleh Islam karena akan menarik perhatian dan mengunggah
nafsu syahwat lawan jenisnya.

Perhatikan Sabda Rasulullah berikut:

‫صنفان من اهل النر لم ارهما قوم معهم سياط كأذنأب البقريضربون بهاالناس ونساء كاسيات عاريات مميلت مأئلت‬
‫رءوسهن كاشنمة البخت المائلة ليدخالن الجنة وليجدن ريحهاوان ريحها ليوجد من مسيرة كذاوكذا‬

Artinya: Ada 2 golongan orang dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya
yaitu 1.) kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai
buat memukul orang(penguasa yang kejam) 2). Perempuan-perempuan yang

12
berpakaian tapi telanjang yang cenderung kepada perbuatan maksiat,
rambutnya sebesar punuk unta mereka itu tidak akan masuk surga dan tidak
akan mencium bau surga padahal bahwa Surga itu dapat tercium sejauh
perjalanan demikian dan demikian. (H.R Muslim).

Dari hadis di atas dapat dipahami bahwa mereka dikatakan berpakaian karena
memang mereka menempelkan pakaian pada tubuhnya, tetapi pakaian tersebut tidak
berfungsi sebagai penutup aurat sehingga dikatakan telanjang.

3. Sebagai pelindung.

Sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal yang dapat menyebabkan tubuh
menjadi sakit misalnya melindungi tubuh dari udara dingin sengatan matahari, gigitan
serangga, bahkan sebagai pelindung dari senjata tajam atau peluru (baju Anti peluru).

B. Tata cara berpakaian

Kewajiban berpakaian dalam Islam termasuk ibadah ghoiru mahdhoh Hal ini dapat
kita lihat dalam firman Allah sebagai berikut :

‫ذلك من ايت اللهلعلهم يذكرون‬ ‫ولباس التقواى ذلك خاير‬ ‫يبني ادم قدانزلنا عليكم لباسا يواري سواتكم وريشا‬

Artinya: Hai keturunan Adam Sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian
untuk menutup aurat dan pakaian indah untuk perhiasan, sedang pakaian takwa
itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda
kekuasaan Allah supaya mereka selalu ingat. (Q.S. Al-A'raf 7:26)

Berikut adalah adab berpakaian dalam pandangan Islam

1. Pakaian harus menutup aurat.


2. Memakai pakaian yang bersih dan rapi.
3. Disunahkan memakai pakaian berwarna putih.
4. Mendahulukan anggota badan yang kanan dan kemudian yang kiri.
5. Tidak menyerupai pakaian wanita bagi laki-laki dapat dan pakaian laki-laki
bagi wanita.
6. Tidak berlebihan atau sengaja melebihkan lebar kainnya.

13
7. Tidak terlalu ketat dan transparan.
8. Bagi laki-laki muslim tidak boleh memakai emas dan sutra.
9. Berdoa terlebih dahulu sebelum memakai pakaian.

2.4. Analisis Materi Pembahasan

A. Analisa tulisan atau kata

No Kesalahan Benar Hal, Poin

1 Lailatulkadar Lailatul qadar 17, poin 1 yang i

2 Beribadat Beribadah 17, poin a

3 Ghoiru mahdah Ghoiru mahdhah 41, poin3

4 Ar-Ra'du Ar-Ra'd 20, poin c

B. Analisis bahasa

Bahasa Indonesia yang digunakan pada buku ini sudah cukup dapat dipahami mengingat
tidak banyak kesalahan penggunaan kata-kata yang sia-sia. Secara umum bahasa yang digunakan
baik. Alur yang dipaparkanpun menggunakan bahasa yang mudah dipahami, walaupun ada juga
kalimat yang diulang-ulang.

C. Kesesuaian materi

Materi ini secara keseluruhan telah sesuai dengan standar kompetensi inti dan standar
kompetensi dasar yang cukup jelas yaitu dimulai dengan membahas dari tujuan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar.

14
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

 Beriman kepada malaikat adalah mempercayai dan menyakini di ngan sepenuh hati
bahwa malaikat itu benar-benar adam dan diciptakan Allah Swt. untuk senantiasa
melaksanakan perintah-Nya.
Berikut beberapa malaikat yang wajib kita ketahui yaitu Malikat Jibril, Mikail, Israfil,
Izrail, Rakib, Malaikat Atid, Mungkar, Nakir, Malik, Ridwan.
 Adab kepada Orang tua yaitu: 1) tidak boleh mengucapkan perkataan "ah" kepada orang
tua, 2) tidak boleh membentak atau memarahi kedua orang tua, 3) selalu mengucapkan
kata-kata yang mengangkat kemuliaan dan kehormatan kedua orang tua, 4) merendahkan
diri di hadapan kedua orang tua, 5) memberinya nafkah dan memelihara kedua orang tua
sampai usia lanjut.
Adab kepada Guru yaitu: 1) mengucapkan salam atau rasa hormat terlebih dahulu kepada
guru jika bertemu dengan mereka, 2) mentaati, mematuhi, dan melakukan perintah guru
asalkan tidak bertentangan dengan ajaran agama dan undang-undang, 3) memperhatikan
pelajaran ketika guru sedang memberikan pelajaran dan jangan terlalu banyak bertanya
jika tidak diizinkan, 4) menunjukkan sikap yang rendah hati serta selalu hormat dan
sopan terhadap guru baik dalam tutur kata maupun dalam tingkah laku sehari-hari, 5)
tidak berjalan di depan guru tetapi usahakan tetap berjalan di belakang guru kecuali jika
diizinkan atau pada kondisi dan situasi tertentu.
 Adab Berpakaian yaitu: 1) Pakaian harus menutup aurat. 2) Memakai pakaian yang
bersih dan rapi. 3) Disunahkan memakai pakaian berwarna putih. 4) Mendahulukan
anggota badan yang kanan dan kemudian yang kiri. 5) Tidak menyerupai pakaian wanita
bagi laki-laki dapat dan pakaian laki-laki bagi wanita. 6) Tidak berlebihan atau sengaja
melebihkan lebar kainnya. 7) Tidak terlalu ketat dan transparan. 8) Bagi laki-laki muslim
tidak boleh memakai emas dan sutra. 9) Berdoa terlebih dahulu sebelum memakai
pakaian.
3.2. Saran

15
Demikianlah makalah yang kami buat yang berisikan tentang Analisis Akidah Akhlak di
SMA kelas 1 semester 2. Makalah inipun tak luput dari kesalahan dan kekurangan maupun
target yang ingin dicapai. Adapun kiranya terdapat kritik, saran maupun teguran digunakan
sebagai penunjang pada makalah ini. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih.

16
Daftar Pustaka

Buku Lks Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Sma kelas 1 semester 2.

Ilham, Muhammad. 2011. Pengertian Arti dari Makna Orang Tua, (online),
(www.kompasiana.com diakses 10 maret 2019).

17

Anda mungkin juga menyukai