Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TAFSIR AYAT AQIDAH


KEYAKINAN TENTANG MALAIKAT

DISUSUN OLEH :
1. M. IQBAL DWI AGUSTY
2. RUDHITYA AGIL
3. ALFRIAS
4. LAILA HAFIZAH SALMA
5. TASYA

KELAS 5 A EKSTENSION
SEKOLAH TINGGI ILMU QUR’AN KEPULAUAN RIAU
SEMESTER V / GANJIL
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini . Shalawat dan
salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-
sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.
Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang
membantu terhadap usaha kami, mengingat hal itu dengan segala hormat kami sampaikan
rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini
Ustad Munawir
2. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo' a dan
memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di
mata Allah SWT. Amin. dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan keritikan positif, sehingga bisa
diperbaiki seperlunya.
Akhirnya kami tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan kami
dan bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh pembaca. Amin Yaa Robbal
'Alamin.

17 Oktober 2022

i
Daftar Isi
BAB I...................................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN................................................................................................................................iii
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................iii
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................iii
C. TUJUAN PENULIS................................................................................................................iii
BAB II...................................................................................................................................................1
PEMBAHASAN...................................................................................................................................1
A. ISLAM DAN KEBUDAYAAN BATAK.....................................Error! Bookmark not defined.

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini pengetahuan tentang agama sedikit banyak mulai luntur darikalangan
umat islam sendiri, khusunya kaula muda. Mereka yang mengaku islam, justru kebanyakan
tidak tahu mengenai ajaran ( syariat) islam, pedoman islam, asas-asas agamaislam, dan lain-
lain yang berkaitan dengan islam. Hal semacam ini tentu membuat hati semakin miris. Apalagi
kita yang notabene sebagai mahasiswa muslim yang sepatutnya mengenal agama lebih dalam
sebagai pedoman hidup, malah tidak mengerti bahkan tidak perduli sama sekali terhadapnya.
Banyak sekali sebenarnya persoalan dalam islam yang memang seharusnya
patutuntuk kita ketahui sebagai umat islam. Berkaitan mengenai asasnya, agama islam
memiliki dua asas yaitu, islam dan iman yang tertuang dalam lima rukun islam dan enam rukun
iman.Berbicara masalah rukun iman, kita disini akan lebih membahas tentang rukun iman yang
kedua ialah beriman kepada Malaikat.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengetian dari malaikat ?


2. Apa saja Nama-nama Malaikat ?
3. Bagaimana Sifat-sifat Malaikat ?
4. Apa saja Tugas Malaikat ?
C. TUJUAN PENULIS
1. Mengetahui Pengertian dari malaikat serta mengetahui nama-nama , sifat dan tugas-
tugas dari malaikat.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MALAIKAT

Malaikat merupakan makhluk ciptaan Allah yang memiliki kesamaan dengan manusia
yaitu untuk beribadah kepada Allah. Malaikat sendiri harus diyakini keberadaannya, karena
yakin dengan adanya malaikat termasuk rukun iman yang kedua. Malaikat diciptakan oleh
Allah dari Nur (cahaya). Malaikat diciptakan memiliki tugas yang telah diberikan oleh Allah.
Malaikat adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah tidak makan dan minum dan
juga tiak mempunyai nafsu seperti manusia. Malaikat merupakan makhluk yang selalu taat
kepada Allah dan tidak pernah membangkang kepadaNya. Malaikat selalu beribadah kepada
Allah tiada henti dan mereka senang mencari dan mengelilingi majlis dzikir. Malaikat
mempunyai kemampuan yang diberikan oleh Allah yaitu mereka dapat mengubah bentknya
seperti manusia atau yang lainnya.
Demikianlah pengrrtian dari malakat, malaikat makhluk yang tidak nyata dan tidak
bisa diliat oleh panca indra manusia. Malaikat harus kita percaua akan keberdannya oleh setiap
manusia yang beriman.

B. NAMA NAMA MALAIKAT

1) Jibril
Allah Ta’ala berfirman,

َ ‫يل فَِإنَّهُ نَ َّزلَهُ َعلَى قَ ْلبِكَ بِِإ ْذ ِن هّللا ِ ُم‬


‫ لِّ َما بَ ْينَ يَ َد ْي ِه َوهُدًى َوبُ ْش َرى‬Tً‫صدِّقا‬ َ ‫قُلْ َمن َكانَ َع ُد ّواً لِّ ِجب ِْر‬
َ‫لِ ْل ُمْؤ ِمنِين‬
“Katakanlah, ‘Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya
(Al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang
sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.’”
(QS. Al-Baqarah: 97)

Allah Ta’ala berfirman,

َ‫صالِ ُح ْال ُمْؤ ِمنِين‬


َ ‫َت قُلُوبُ ُك َما َوِإن تَظَاه ََرا َعلَ ْي ِه فَِإ َّن هَّللا َ ه َُو َموْ اَل هُ َو ِجب ِْري ُل َو‬ َ ‫ِإن تَتُوبَا ِإلَى هَّللا ِ فَقَ ْد‬
ْ ‫صغ‬
‫ر‬Tٌ ‫ك ظَ ِهي‬ َ ِ‫َو ْال َماَل ِئ َكةُ بَ ْع َد َذل‬
“Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah
condong (untuk menerima kebaikan). Dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan
Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang
mukmin yang baik. Dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.” (QS. At-
Tahrim: 4)

Dari sahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

1
ُ‫ضانَ ِحينَ يَ ْلقَاه‬ َ ‫ َو َكانَ َأجْ َو ُد َما يَ ُكونُ فِي َر َم‬،‫اس‬ ِ َّ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َأجْ َو َد الن‬
َ ِ ‫َكانَ َرسُو ُل هَّللا‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬َ ِ ‫ فَلَ َرسُو ُل هَّللا‬، َ‫َار ُسهُ القُرْ آن‬
ِ ‫ضانَ فَيُد‬ َ ‫ َو َكانَ يَ ْلقَاهُ فِي ُكلِّ لَ ْيلَ ٍة ِم ْن َر َم‬،ُ‫ِجب ِْريل‬
ِ ‫َأجْ َو ُد بِال َخي ِْر ِمنَ الر‬
‫ِّيح ال ُمرْ َسلَ ِة‬
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia yang paling lembut terutama pada
bulan Ramadan ketika malaikat Jibril ‘alaihissalam menemuinya. Dan Jibril ‘alaihissalam
mendatanginya setiap malam di bulan Ramadan, di mana Jibril ‘alaihissalam mengajarkan Al-
Qur’an. Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jauh lebih lembut daripada angin
yang berhembus.” (HR. Bukhari no. 6)

Nama lain dari malaikat Jibril yang terdapat dalil dari Al-Qur’an adalah Ar-Ruuh, Ruhul
Qudus, dan Ar-Ruuh Al-Amiin.

Allah Ta’ala berfirman,

َ ‫م ِح َجابا ً فََأرْ َس ْلنَا ِإلَ ْيهَا ر‬Tْ ‫ت ِمن دُونِ ِه‬


ً ‫ُوحنَا فَتَ َمثَّ َل لَهَا بَ َشراً َس ِويّا‬ ْ ‫فَاتَّ َخ َذ‬

“Maka dia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka, lalu Kami mengutus roh
Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.”
(QS. Maryam: 17)

Allah Ta’ala berfirman,

ُ‫نَزَ َل بِ ِه الرُّ و ُح اَأْل ِمين‬

“Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril).” (QS. Asy-Syu’ara’: 193)

Allah Ta’ala berfirman,

َ‫ لِ ْل ُم ْسلِ ِمين‬T‫وا َوهُدًى َوبُ ْش َرى‬


ْ ُ‫ق لِيُثَبِّتَ الَّ ِذينَ آ َمن‬
ِّ ‫ك بِ ْال َح‬ ِ ‫قُلْ نَ َّزلَهُ رُو ُح ْالقُد‬
َ ِّ‫ُس ِمن َّرب‬
“Katakanlah, ‘Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur’an itu dari Tuhanmu dengan benar,
untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).’” (QS. An-Nahl: 102)

Malaikat Jibril ‘alaihissalam disebut dengan “ruh” karena malaikat Jibril bertugas membawa
wahyu kepada para rasul dari kalangan manusia. Sedangkan wahyu adalah merupakan sumber
hidupnya hati, sebagaimana roh adalah sebab hidupnya badan (manusia. (Lihat Syarh
Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyyah, hal. 301 karya Ibnu Abil ‘Izz Al-Hanafi rahimahullah)

2) Mikail
Allah Ta’ala berfirman,

َ‫ال فَِإ َّن هّللا َ َع ُد ٌّو لِّ ْل َكافِ ِرين‬ َ ‫َمن َكانَ َع ُد ّواً هّلِّل ِ َو َمآلِئ َكتِ ِه َو ُر ُسلِ ِه َو ِجب ِْر‬
َ ‫يل َو ِمي َك‬
“Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril, dan
Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 98)

2
Dari Samurah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫ َوَأنَا ِجب ِْري ُل َوهَ َذا ِمي َكاِئي ُل‬،‫ار‬


ِ َّ‫َازنُ الن‬
ِ ‫كخ‬ٌ ِ‫ْت اللَّ ْيلَةَ َر ُجلَي ِْن َأتَيَانِي قَاالَ الَّ ِذي يُوقِ ُد النَّا َر َمال‬
ُ ‫َرَأي‬

“Aku bermimpi pada suatu malam, ada dua laki-laki yang datang kepadaku. Keduanya
berkata, ‘Malaikat yang menyalakan api adalah Malik sebagai penunggu neraka, sedangkan
aku adalah Jibril dan ini Mikail.’” (HR. Bukhari no. 3236)

3) Israfil

Dari Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf, beliau berkata, “Saya bertanya kepada ‘Aisyah
Ummul mukminin, ‘Doa iftitah apakah yang dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika
membuka salat malamnya?’

‘Aisyah menjawab, ‘Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam salat malam, beliau
membaca doa iftitah sebagai berikut,

َ‫ َأ ْنت‬،‫ب َوال َّشهَا َد ِة‬


ِ ‫ عَالِ َم ْال َغ ْي‬،‫ض‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫ فَا ِط َر ال َّس َما َوا‬،‫يل‬
َ ِ‫ َوِإ ْس َراف‬،‫ َو ِمي َكاِئي َل‬،‫اللهُ َّم َربَّ َج ْب َراِئي َل‬
‫ ِإنَّكَ تَ ْه ِدي َم ْن‬، َ‫ق بِِإ ْذنِك‬ ِّ ‫اختُلِفَ فِي ِه ِمنَ ْال َح‬ ْ ‫ ا ْه ِدنِي لِ َما‬، َ‫ك فِي َما َكانُوا فِي ِه يَ ْختَلِفُون‬
َ ‫تَحْ ُك ُم بَ ْينَ ِعبَا ِد‬
ِ ‫تَ َشا ُء ِإلَى‬
‫ص َرا ٍط ُم ْستَقِ ٍيم‬
“ALLAHUMMA RABBA JABRAA`IIL WA MIIKAA`IIL WA ISRAAFIIL FAATHIRAS
SAMAAWAATI WAL ARDLI ‘AALIMAL GHAIBI WASY SYAHAADAH ANTA
TAHKUMU BAINA ‘IBAADIKA FIIMAA KAANUU FIIHI YAKHTALIFUUN IHDINII
LIMA UKHTULIFA FIIHI MINAL HAQQI BIIDZNIKA INNAKA TAHDII MAN
TASYAA`U ILAA SHIRAATHIN MUSTAQIIM”

(Ya Allah, Tuhan Jibril, Mikail, dan Israfil, Maha Pencipta langit dan bumi, Maha
Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Engkaulah hakim di antara hamba-hamba-Mu tentang
apa yang mereka perselisihkan, tunjukilah aku jalan keluar yang benar dari perselisihan
mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus, bagi siapa
yang Engkau kehendaki.)” (HR. Muslim no. 770)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Pembesar malaikat ada tiga, yaitu malaikat Jibril,
Mikail, dan Israfil. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda …. “ (kemudian beliau
rahimahullah menyebutkan hadis di atas)

Ibnul Qayyim rahimahullah melanjutkan, “Maka dalam hadis tersebut, Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bertawassul dengan dengan sifat rububiyyah yang bersifat umum dan bersifat
khusus berkaitan dengan tiga malaikat tersebut, yang diberi tugas mengurusi kehidupan.

Malaikat Jibril diberi tugas membawa wahyu yang merupakan sumber hidupnya hati dan roh
manusia. Mikail diberi tugas mengatur hujan yang merupakan sumber hidupnya bumi,
tumbuhan, dan hewan. Sedangkan Israfil diberi tugas meniup terompet (sangkakala) yang
dengannya hiduplah manusia setelah kematian mereka. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam meminta kepada Allah Ta’ala dengan rububiyyah-Nya untuk memberikan petunjuk
yang benar dari perkara yang diperselisihkan dengan seizin-Nya. Karena hal itu merupakan
kehidupan yang bermanfaat.” (Ighatsatul Lahfan, 2: 829)

Ibnu Abil ‘Izz Al-Hanafi rahimahullah mengatakan, “Pembesar malaikat ada tiga, yaitu
malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil yang diberi tugas mengurusi kehidupan. Malaikat Jibril

3
diberi tugas membawa wahyu yang hati dan roh manusia menjadi hidup dengan wahyu
tersebut. Mikail diberi tugas mengatur hujan yang bumi menjadi hidup dengannya. Sedangkan
Israfil diberi tugas meniup trompet (sangkakala) yang dengannya hiduplah manusia setelah
kematian mereka.” (Syarh Ath-Thahawiyyah, hal. 300)

4) Malik, malaikat penjaga neraka

Allah Ta’ala berfirman,

َ‫ض َعلَ ْينَا َربُّكَ قَا َل ِإنَّ ُكم َّما ِكثُون‬


ِ ‫ك لِيَ ْق‬
ُ ِ‫َونَادَوْ ا يَا َمال‬

“Mereka berseru, ‘Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.’ Dia menjawab, ‘Kamu
akan tetap tinggal (di neraka ini).’” (QS. Az-Zukhruf: 77)

Dari Samurah, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ َوَأنَا ِجب ِْري ُل َوهَ َذا ِمي َكاِئي ُل‬،‫ار‬


ِ َّ‫َازنُ الن‬
ِ ‫كخ‬ٌ ِ‫ْت اللَّ ْيلَةَ َر ُجلَي ِْن َأتَيَانِي قَاالَ الَّ ِذي يُوقِ ُد النَّا َر َمال‬
ُ ‫َرَأي‬

‘Aku bermimpi pada suatu malam, ada dua laki-laki yang datang kepadaku. Keduanya
berkata, ‘Malaikat yang menyalakan api adalah Malik sebagai penunggu neraka, sedangkan
aku adalah Jibril dan ini Mikail.’” (HR. Bukhari no. 3236)

5) Munkar dan Nakir

Dua malaikat ini adalah malaikat yang diberi tugas untuk menanyai manusia di dalam kubur.
Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,

ِ ‫ َولِآْل‬،ُ‫ ْال ُم ْن َكر‬:‫ يُقَا ُل َأِل َح ِد ِه َما‬،‫ان‬


T:‫خَر‬ ِ َ‫َان َأ ْز َرق‬
ِ ‫ َأ َح ُد ُك ْم – َأتَاهُ َملَ َكا ِن َأس َْود‬:‫ِّت – َأوْ قَا َل‬
ُ ‫ِإ َذا قُبِ َر ال َمي‬
‫النَّ ِكي ُر‬
“Jika salah seorang dari kalian dimakamkan, maka akan datang kepadanya dua malaikat yang
hitam dan biru. Salah satunya bernama Munkar, dan yang lainnya bernama Nakir.” (HR.
Tirmidzi no. 1071, dinilai hasan oleh Al-Albani)

6) Malaikat Maut (Malakul Maut)

Allah berfirman,

ِ ْ‫ك ْال َمو‬


َ‫ت الَّ ِذي ُو ِّك َل بِ ُك ْم ثُ َّم ِإلَى َربِّ ُك ْم تُرْ َجعُون‬ ُ َ‫م َمل‬Tْ ‫قُلْ يَتَ َوفَّا ُك‬

“Katakanlah, ‘Malaikat maut yang diserahi tugas untuk mencabut nyawa kalian, kemudian
hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.’” (QS. As-Sajdah: 11)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menceritakan proses kematian hamba yang beriman.
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan,

‫ ِإلَى‬T‫ُجى‬ ْ ُ‫س ِع ْن َد َرْأ ِس ِه فَيَقُو ُل َأيَّتُهَا النَّ ْفسُ الطَّيِّبَة‬


ِ ‫اخر‬ ِ ْ‫ك ْال َمو‬
َ ِ‫ت َعلَ ْي ِه ال َّسالَ ُم َحتَّى يَجْ ل‬ ُ َ‫ثُ َّم يَ ِجى ُء َمل‬
Tٍ ‫َم ْغفِ َر ٍة ِمنَ هَّللا ِ َو ِرضْ َو‬
‫ان‬

4
“Kemudian datanglah Malaikat maut ‘alaihissalaam. Dia duduk di samping kepalanya, dan
mengatakan, ‘Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan rida-Nya.’” (HR.
Ahmad no. 18543 dan Abu Dawud no. 4753. Dinilai sahih oleh Syu’aib Al-Arnauth)

7) Harut dan Marut

Allah Ta’ala menurunkan malaikat Harut dan Marut sebagai ujian bagi manusia. Allah Ta’ala
berfirman,

ْ ‫ْاطينَ َكفَر‬
َ َّ‫ُوا يُ َعلِّ ُمونَ الن‬
‫اس‬ ِ ‫اطينُ َعلَى ُم ْل‬
ِ ‫ك ُسلَ ْي َمانَ َو َما َكفَ َر ُسلَ ْي َمانُ َولَـ ِك َّن ال َّشي‬ ْ ُ‫ُوا َما تَ ْتل‬
ِ َ‫وا ال َّشي‬ Tْ ‫َواتَّبَع‬
ُ‫ان ِم ْن َأ َح ٍد َحتَّى يَقُوالَ ِإنَّ َما نَحْ ن‬
ِ ‫نز َل َعلَى ْال َملَ َك ْي ِن بِبَابِ َل هَا ُروتَ َو َما ُروتَ َو َما يُ َعلِّ َم‬ ‫ُأ‬
ِ ‫السِّحْ َر َو َما‬
ْ‫فِ ْتنَةٌ فَالَ تَ ْكفُر‬
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan
mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir
(tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setanlah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka
mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di
negeri Babil, yaitu Harut dan Marut. Sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada
seorang pun sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu
jangnalah kamu kafir.” (QS. Al-Baqarah: 102)

Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah berkata, “Tidak ada dosa berkaitan dengan
diturunkannya sihir kepada dua malaikat tersebut. Demikian juga tidak ada dosa berkaitan
dengan pengajaran malaikat kepada manusia yang belajar dari mereka berdua. Hal ini karena
pengajaran kepada manusia tersebut berdasarkan izin dari Allah Ta’ala untuk
mengajarkannya, setelah mereka mengabarkan bahwa mereka berdua itu adalah fitnah (ujian),
dan setelah mereka melarang dari (belajar) sihir, mengamalkan sihir, dan kekafiran. Dosa itu
hanyalah bagi mereka yang belajar sihir dan mengamalkan sihir.” (Tafsir Ath-Thabari, 2: 423)

Nama-nama malaikat yang tidak ada dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah
Nama-nama di atas adalah nama-nama malaikat yang terdapat dalil dari Al-Qur’an dan As-
Sunnah. Adapun nama selain itu, maka bisa jadi dalilnya lemah (dha’if) atau bahkan tidak ada
asal usulnya.

Di antara nama yang tidak terdapat dalilnya dari hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
adalah menyebut malaikat “Izrail”, sebagai nama untuk Malaikat Maut. Hal ini perlu
mendapakan perhatian, karena banyaknya kaum muslimin yang menyebutkan nama malaikat
“Izrail”.

Syekh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah berkata dalam catatan beliau


terhadap kitab Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyyah,

‫ وإنما‬،‫ وأما تسميته بـ “عزرائيل” كما هو الشائع بين الناس فال أصل له‬،‫هذا هو اسمه في القرآن‬
‫هو من اإلسرائيليات‬
“Nama ini (Malaikat Maut) itulah nama yang ada di dalam Al-Qur’an. Sedangkan nama
“Izrail”, yang terkenal di masyarakat, tidak ada dasarnya. Ini adalah nama yang bersumber
dari berita israiliyat.” (Takhrij Al-‘Aqidah at-Thahawiyah)

5
Yang juga dianggap sebagai nama malaikat, padahal tidak ada dalilnya adalah malaikat
“Raqib” dan “Atid”. Dua kata ini merupakan sifat malaikat, dan bukan nama untuk malaikat.
Dua kata ini disebutkan dalam Al-Qur’an,

‫ِإ ْذ يَتَلَقَّى ْال ُمتَلَقِّيَا ِن َع ِن ْاليَ ِمي ِن َو َع ِن ال ِّش َما ِل قَ ِعي ٌد َّما يَ ْلفِظُ ِمن قَوْ ٍل ِإاَّل لَ َد ْي ِه َرقِيبٌ َعتِي ٌد‬
“Ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan
yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di
dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 17-18)

Al-Baghawi rahimahullah berkata, “Raqib artinya penjaga (pengawas), sedangkan ‘Atid


artinya selalu hadir di mana saja berada.” (Tafsir Al-Baghawi, 7: 359)

Meskipun kita tidak mengetahui nama malaikat tersebut, tetapi kita wajib beriman bahwa ada
dua malaikat, satu di sebelah kanan dan satu di sebelah kiri, yang bertugas mengawasi dan
mencatat amal perbuatan manusia.

C. SIFAT SIFAT MALAIKAT

Sebagai makhluk ciptaan Allah, malaikat juga mempunyai sifat seperti


makhluk Allah yang lainnya. . Macam-macam sifat yang dimiliki oleh malaikat
yaitu:
1. Mereka selalu patuh dan taat atas perintah Allah.
2. Malaikat tidak memiliki jenis kelamin dan juga tidakn makan dan minum.
3. Malaikat mampu merubah dirinya sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah
4. Malaikat selalu mendoakan hamba Allah yangg duduk menunggu untuk salat berjamaah

ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬
َ‫ض ۚ َو َم ْن ِعن َد ۥهُ اَل يَ ْستَ ْكبِرُونَ ع َْن ِعبَا َدتِِۦه َواَل يَ ْستَحْ ِسرُون‬ ِ ‫َولَ ۥهُ َمن فِى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
19. Dan kepunyaan-Nya-lah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di
sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa
letih. (Qs. Al anbiya:19)

‫وا قُ ٓو ۟ا َأنفُ َس ُك ْم َوَأ ْهلِي ُك ْم نَارًا َوقُو ُدهَا ٱلنَّاسُ َو ْٱل ِح َجا َرةُ َعلَ ْيهَا َم ٰلَِٓئ َكةٌ ِغاَل ظٌ ِشدَا ٌد اَّل‬
۟ ُ‫يََٰٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
َ
ُ ْ ‫َأ‬ ‫هَّلل‬
Tَ ‫يَ ْعصُونَ ٱ َ َمٓا َم َرهُ ْم َويَف َعلونَ َما يُْؤ َمر‬
‫ُون‬

6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan. (Qs. At Tahrim:6)

۟ ‫وا ْٱلم ٰلَِٓئ َكةَ ٱلَّ ِذينَ هُ ْم ِع ٰبَ ُد ٱلرَّحْ ٰمن ِإ ٰنَثًا ۚ َأ َش ِهد‬
َ‫م َويُ ْسـَٔلُون‬Tُْ‫ُوا َخ ْلقَهُ ْم ۚ َستُ ْكتَبُ َش ٰهَ َدتُه‬ ۟
ِ َ َ T ُ‫َو َج َعل‬
19. Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah
Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan
malaika-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai
pertanggung-jawaban.(Qs. Az Zuhkruf:19)

6
‫عَلَّ َم ۥهُ َش ِدي ُد ْٱلقُ َو ٰى‬
‘allamahụ syadīdul-quwā

5. yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.)Qs. An Najm:5

D. TUGAS MALAIKAT

َ َ‫اع ِل ْٱل َم ٰلَِٓئ َك ِة ُر ُساًل ُأ ۟ولِ ٓى َأجْ نِ َح ٍة َّم ْثن َٰى َوثُ ٰل‬
‫ث َو ُر ٰبَ َع ۚ يَ ِزي ُد فِى‬ ِ ‫ض َج‬ ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬ ِ َ‫ْٱل َح ْم ُد هَّلِل ِ ف‬
ِ ‫اط ِر ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
ِ ‫ْٱل َخ ْل‬
‫ق َما يَ َشٓا ُء ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ َعلَ ٰى ُك ِّل َش ْى ٍء قَ ِدي ٌر‬

Artinya: 1. Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat
sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap,
masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa
yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS.Fatir:1)

Allah menciptakan Malaikat memiliki jumlah yang sangat banyak


dan tidak bisa dihitung jumlahnya. Namun, pada bagian ini akan dikenalkan
nama malakat dan tugasnya yang diberikan Allah, yaitu:
1. Jibril
Malaikat Jibril diberikan tugas oleh Allah untuk memberikan wahyu
kepada nabi dan rasul.
2. Mikail
Malaikat Mikail mempunyai tugas menurunkan hujan dan memberi
rezeki kepada hamba Allah.
3. Israfil
Malaikat Israfil bertugas meniupkan terompet sangkakala pada saat
kiamat tiba waktunya.
4. Izrail
Malaikat Izrail diberikan tugas oleh Allah untuk mencabut nyawa
semua makhluk hidup yang ada di seluruh dunia.
5. Munkar
Malaikat Munkar memiliki tugas yaitu menanyakan makhluk Allah
yang meninggal di alam kubur.
6. Nakir
Malaikat Nakir memiliki tugas yaitu menanyakan makhluk Allah yang
meninggal di alam kubur.
14
7. Raqib
Malaikat Raqib diberikan tugas oleh Allah untuk mencatat amal baik
seluruh manusia semasa hidupnya.
8. Atid
Malaikat Atid diberikan tugas oleh Allah untuk mencatat amal buruk
seluruh manusia semasa hidupnya.
9. Ridwan
Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga
10. Malik
Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka

7
BAB III
PENUTUP

8
A. KESIMPULAN

iman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah itu mempunyai suatumahluk bernama
malaikat, yang selalu taat kepadanya dan mengerjakan dengan sebaik- baiknya tugas yang
diberikan Allah kepada mereka. malaikat adalah mahluk halus,mahluk ghaib (Karena itu
bersifat abstrak dan immaterial), malaikat diciptakan tuhandari Nur (cahaya), tidak makan dan
minum, bukan berjenis laki-laki dan juga bukan berjenis wanita, Mereka mempunyai
keistimewaan, dapat menjelma kealam materi,malaikat tidak ada yang maksiat atau durhka.
Nama-
nama malaikat : jibril, mika’il,israfil, izra’il, ridwan, malik, munkar, nakir, raqib, atid.
jin termasuk mahluk halus sebagaimana malaikat, Asal kejadian jin adalah dariapi, Mereka
terbagi dua ada yang mukmin dan ada yang kafir, ada yang sholeh dan adayang jahat.Manusia
dibanding dengan golongan jin mempunyai beberapa persamaanMereka diciptakan agar
berbakti kepada tuhan, akan dipinta pertanggung jawabannyaoleh Tuhan atas amal perbuatan
mereka, ada yang mukmin ada yang kafir, Mereka banyak disebut secara bergandengan dalam
ayat-ayat Al-Qur’an,

Hikmah iman kepada Malaikat : Bertindak hati-hati dalam berperilakukeseharian, Memiliki


kepedulian sosial dalam hidup dengan masyarakat sekitar, Perilakuyang ditampilkan mampu
menjadi suri tauladan bagi lingkungannya, Selalu berusahauntuk memperbaiki diri sendiri
dari waktu ke waktu, Berpikiran positif terhadap berbagaikejadian yang terjadi sekitarnya,
Mengetahui akan keagungan Allah SWT, kekuatannyaserta kekuasaanya. Keagungan mahluk
merupakan bagian dan keagungan khaliq,Terimakasih (syukur) kepada Allah SWT atas
perhatian-NYA terhadap bani adam,dimana dia telah memasrahkan kepada sebagian dari pada
malaikat itu untuk menjaga(mengawasi) mereka, mencatat amal perbuatan mereka, serta
kemaslahatan-kemaslahatan mereka yang lainya, Mencintai para malaikat atas apa yang telah
merekatunaikan berupa penyembahan (ibadah) kepada Allah SWT.

B. DAFTAR PUSAKA

Tatapangarsa,humaidi ,1979, Kuliah Aqidah Lengkap, Surabaya: Bina IlmuMuhammad bin Shalih
Al-Utsaimin,1977,

9
Syarah Tsalatsul Ushul , Surakarta :Darul Tsarya.

Drs. Humaidi Tata Pangarsa, Kuliah aqidah lengkap. (Surabaya: Bina Ilmu.1979) hal. 81
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin,
Syarah Tsalatsul Ushul , (Surakarta :Darul Tsarya.1997) hal. 164-165

Drs. Humaidi Tata Pangarsa.Kuliah aqidah lengkap. (Surabaya: Bina Ilmu.1979) hal. 83

Drs. Humaidi Tata Pangarsa. Kuliah aqidah lengkap. (Surabaya: Bina Ilmu.1979) Hal.83-85

Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Syarah Tsalatsul Ushul , (Surakarta :Darul Tsarya.1997) hal.
166

10

Anda mungkin juga menyukai