PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah
Didalam Makalah ini akan dirumuskan beberapa masalah diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Iman, Islam, dan Ihsan?
2. Bagaimana Hubungan antara Iman, Islam, dan Ihsan?
3. Apa Perbedaan antara Iman, Islam, dan Ihsan?
4. Apa Keutamaan Iman, Islam, dan Ihsan bagi manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
َ ذَاتn ِس ْو ِل هللا ُ س ِع ْن َد َر ٌ َب ْي َن َما نَحْ ُن ُجلُ ْو:ع ْنهُ أ َ ْيضًا قَا َل َ ُع َم َر َر ِض َي هللا ُ ع َْن
علَ ْي ِه َ ََل يُ َرى،ش ْع ِر َّ س َوا ِد ال َ ش ِد ْي ُد
َ ٬ب ِ اض ال ِث ِّ َيا ِ ش ِد ْي ُد َب َيَ علَ ْينَا َر ُج ٌل َ طلَ َع َ ِإ ْذ٬َي ْوم
سنَ َد ُر ْكبَت َ ْي ِه إِ َلى ْ َ فَأn س إِ َلى النَّ ِب ِِّي َ َ َحتَّى َجل،ٌ َو ََل يَ ْع ِرفُهُ ِمنَّا أ َ َحد،سفَ ِر َّ أَث َ ُر ال
فَقَا َل.س ََل ِم ْ أ َ ْخ ِب ْرنِي ع َِن اْ ِإل٬ َيا ُم َح َّم ُد: َوقَا َل٬ع َلى فَ ِخذَ ْي ِه َ ض َع َكفَّ ْي ِه َ ُر ْكبَت َ ْي ِه َو َو
٬ِس ْو ُل هللا ٰ
ُ ش َه َد أ َ ْن ََل ِإلهَ ِإ ََّل هللاُ َوأ َ َّن ُم َح َّمدًا َر ْ َ س ََل ُم أ َ ْن ت ِ ((اْ ِإل:n ِس ْو ُل هللا ُ َر
ط ْعتَ ِإلَ ْي ِه َ َ ست
ْ َوت َ ُح َّج ا ْل َبيْتَ ِإ ِن ا٬ان َ ض َ ص ْو َم َر َم ُ َ َوت٬َالزكَاة َّ َوت ُ ْؤ ِت َي٬َص ََلة َّ َوت ُ ِق ْي َم ال
.ان ِ فَأ َ ْخ ِب ْرنِي ع َِن اْ ِإل ْي َم: قَا َل.ُص ِ ِّدقُه َ ُسأَلُهُ َوي ْ َ ي٬ُ فَ َع ِج ْبنَا َله. َص َد ْقت َ :س ِب ْي ًَل)) قَا َل َ
َوت ُ ْؤ ِم َن٬اآلخ ِر ِ ُ َو ُر٬ َو ُكتُبِ ِه٬ َو َم ََلئِ َكتِ ِه٬ِ ((أ َ ْن ت ُ ْؤ ِم َن بِالل:قَا َل
َوا ْليَ ْو ِم٬س ِل ِه
((أ َ ْن: قَا َل.ان ِ س َ ْ فَأ َ ْخ ِب ْرنِي ع َِن اْ ِإلح: قَا َل. َص َد ْقت َ :ِبا ْلقَد َِر َخ ْي ِر ِه َوش ِ َِّر ِه)) قَا َل
.ع ِة َ سا َّ فَأ َ ْخبِ ْرنِي ع َِن ال: قَا َل.)) َ فَ ِإ ْن لَ ْم تَك ُْن ت َ َراهُ فَ ِإنَّهُ يَ َراك٬ُت َ ْعبُ َد هللاَ َكأَنَّكَ ت َ َراه
.ارا ِت َها َ فَأ َ ْخ ِب ْر ِني ع َْن أ َ َم: قَا َل.))سا ِئ ِل َّ ع ْن َها ِبأ َ ْعلَ َم ِم َن ال َ سئ ُو ُل ْ (( َما ا ْل َم:قَا َل
٬َّاءِ َوأ َ ْن ت َ َرى ا ْل ُحفَاةَ ا ْلعُ َراةَ ا ْلعَالَةَ ِرعَا َء الش٬ ((أ َ ْن ت َ ِل َد اْأل َ َمةُ َربَّت َ َها:قَا َل
أَتَد ِْري َم ِن٬ع َم َر ُ ((يَا: ث ُ َّم قَا َل، فَلَبِثْتُ َم ِليًّا٬ َط َلق َ ث ُ َّم ا ْن.))ان ِ َاولُ ْو َن فِي ا ْلبُ ْني َ ط َ َ يَت
أَتـَا ُك ْم يُ َع ِلِّ ُم ُك ْم٬ ((فَ ِإنَّهُ ِج ْب ِر ْي ُل: قَا َل.س ْولُهُ أ َ ْعلَ ُم ُ هللاُ َو َر: ُسائِ ُل؟)) قُ ْلت َّ ال
.ِد ْينَ ُك ْم)) رواه مسلم[1]
Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata: Ketika kami duduk-duduk disisi
Rasulullah n suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang
mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak
padanya bekas-bekas perjalanan dan tidak ada seorangpun diantara kami
yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi, lalu kedua
lututnya disandarkan kepada lututnya Rasulullah n, dan meletakan kedua
tangannya diatas paha Nabi, kemudian dia berkata: “Ya Muhammad,
beritahukan aku tentang Islam?”, maka Rasulullah n menjawab: “Islam
adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi melainkan
hanyalah Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau
melaksanakan shalat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhan dan
menunaikan haji jika telah mampu“, kemudian dia berkata: “anda benar“.
[2] Louis Ma’luf, Kamus al-Munjid, Beirt : al-Maktabah al-Katulikiyah, T.th, hlm.16
اَليمان هو اَلقرار والتصديق
“Iman ialah mengikrarkan (dengan lidah) dan membenarkan (dengan
hati)”.
Menurut Hasbi As-Shiddiqy :
القول باللسان والتصد يق بالجنان والعمل باَلركان
“Iman ialah mengucapkan dengan lidah, membenarkan dengan hati dan
mengerjakan dengan anggota tubuh”.
Menurut Imam Ahmad bin Hanbal mendefinisikannya dengan:
قول وعمل ونية وتمسك بالسنة
“Ucapan diiringi dgn ketulusan niat dan dilandasi dengan berpegang
teguh kepada Sunnah”.[3]
[3] Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, (Terjemahan) H. Firdaus, Jakarta : Bulan Bintang, 1976,
hlm.257
Allah yang Maha Agung dan Mulia telah menurunkan kepada para
Rasul-Nya kitab-kitab, mengandung petunjuk dan kebaikan.
Diantaranya: kitab taurat diturunkan kepada Nabi Musa, Injil
diturunkan kepada Nabi Isa, Zabur diturunkan kepada Nabi Daud,
Shuhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa, Al-quran diturunkan Allah Swt
kepada Nabi Muhammad Saw.
d. Beriman kepada para Rasul
Allah telah mengutus kepada maakhluk-Nya para rasul, rasul pertama
adalah Nuh dan yang terakhir adalah Muhammad Saw, dan semua itu
adalah manusia biasa, tidak memiliki sedikitpun sifat ketuhanan,
mereka adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan dengan
kerasulan. Dan Allah telah mengakhiri semua syari’at dengan syari’at
yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw,yang diutus untuk seluruh
manusia, maka tidak ada nabi sesudahnya.
e. Beriman kepada Hari Akhirat
Yaitu hari kiamat, tidak ada hari lagi setelahnya, ketika Allah
membangkitkan manusia dalam keadaan hidup untuk kekal ditempat
yang penuh kenikmatan atau ditempat siksaan yang amat pedih.
Beriman kepada hari akhir meliputi beriman kepada semua yang akan
terjadi setelah itu, seperti kebangkitan dan hisab, kemudian surga atau
neraka.
f. Beriman kepada (Taqdir) Ketentuan Allah
Taqdir artinya: beriman bahwasanya Allah telah mentaqdirkan semua
yang ada dan menciptakan seluruh mahluk sesuai dengan ilmu-Nya
yang terdahalu, dan menurut kebijaksanaan-Nya, Maka segala sesuatu
telah diketahui oleh Allah, serta telah pula tertulis disisi-Nya, dan
Dialah yang telah menghendaki dan menciptakannya.
2. Pengertian Islam
Kata Islam berasal dari Bahasa Arab adalah bentuk masdar dari kata kerja
اسالما- اسلم – يسلمYang secara etimologi mengandung makna : Sejahtera,
tidak cacat, selamat. Seterusnya kata salm dan silm, mengandung
arti: kedamaian, kepatuhan, dan penyerahan diri. Dari kata-kata ini,
dibentuk kata salam sebagai istilah dengan pengertian: Sejahtera, tidak
tercela, selamat, damai, patuh dan berserah diri. Dari uraian kata-kata itu
pengertian islam dapat dirumuskan taat atau patuh dan berserah diri
kepada Allah.[4]
Secara istilah kata Islam dapat dikemukan oleh beberapa pendapat :
a. Imam Nawawi dalam Syarh Muslim :
االسالم وهو االستسالم واالنقياد الظاهر
“Islam berarti menyerah dan patuh yang dilihat secara zahir”.
b. Ab A’la al-Maudud berpendapat bahwa Islam adalah damai.
Maksudnya seseorang akan memperoleh kesehatan jiwa dan raga
dalam arti sesungguhnya, hanya melalui patuh dan taat kepada Allah.
c. Menurut Hammudah Abdalati Islam adalah menyerahkan diri kepada
Allah SWT.Maksudnya patuh kepada kemauan Tuhan dan taat kepada
Hukum-Nya.
[4] Asmaran AS, Pengantar Study Tauhid, Jakarta : Rajawali Prees, 1992, hlm.84
a. Syahadat
b. Shalat
c. Zakat
d. Puasa
e. Haji
3. Pengertian Ihsan
Kata ihsan berasal dari Bahasa Arab dari kata kerja (fi’il) yaitu :
احسن – يحسن – احسا ناartinya : ( فعل الحسنPerbuatan baik ).
Menurut istilah ada beberapa pendapat para ulama,yaitu:
a. Muhammad Amin al-Kurdi, ihsan ialah selalu dalam keadaan diawasi
oleh Allah dalam segala ibadah yang terkandung di dalam iman dan
islam sehingga seluruh ibadah seorang hamba benar-benar ikhlas
karena Allah.
b. Menurut Imam Nawawi Ihsan adalah ikhlas dalam beribadah dan
seorang hamba merasa selalu diawasi oleh Tuhan dengan penuh
khusuk, khuduk dan sebagainya.
QS Ali-Imron ayat 19 :
ٰ اإل
سل ُم َّ إِنَّ الدِّينَ ِعن َد
ِ َِّللا
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam”.
Di dalam ayat tersebut dijelaskan kata Islam selalu diikuti dengan kata
addin yang artinya agama. Addin terdiri atas 3 unsur yaitu, Iman,
Islam, dan Ihsan. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa iman
merupakan keyakinan yang membuat seseorang ber-Islam dan
menyerahkan sepenuh hati kepada Allah dengan menjalankan syareatnya
dan meninggalkan segala yang dilarang oleh syariat Islam.
BAB II
1. Ilmu
Kata ilmu berasal dari kata kerja ‘alima, yang berarti memperoleh hakikat
ilmu,mengetahui, dan yakin. Ilmu, yang dalam bentuk jamaknya adalah ‘ulum,
artinya ialah memahami sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan
pengetahuan.Jadi ilmu merupakan aspek teoritis dari pengetahuan.Dengan
pengetahuan inilah manusia melakukan perbuatan amalnya[1].
2. Amal
Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau
tindakan, sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut.Menurut istilah, amal
saleh ialah perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia
dan balasan pahala yang berlipat di akhirat.
Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau
setiap perbuatan kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT.Dengan demikian, amal
dalam Islam tidak hanya terbatas pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam Islam
tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama.Ilmu dalam dalam
ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia seperti meliputi ilmu agama,
ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain[2].
Ilmu-ilmu ini jika dikembangkan dengan benar dan baik maka
memberikan dampak yang positif bagi peradaban manusia. Misalnya
pengembangan sains akan memberikan kemudahan dalam lapangan praktis
manusia. Demikian juga pengembangan ilmu-ilmu sosial akan memberikan solusi
untuk pemecahan masalah-masalah di masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata ilmu berasal dari kata kerja ‘alima, yang berarti memperoleh hakikat
ilmu, mengetahui, dan yakin.Ilmu, yang dalam bentuk jamaknya adalah ‘ulum,
artinya ialah memahami sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan
pengetahuan.Dan secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti
perbuatan atau tindakan, sedangkan saleh berarti yang baik atau yang
patut.Menurut istilah, amal saleh ialah perbuatan baik yang memberikan manfaat
kepada pelakunya di dunia dan balasan pahala yang berlipat di akhirat.
Integritas antara ilmu dan amal:
1. Buah Ilmu adalah Amal
2. Ancaman Bagi Orang Yang Tidak Mengamalkan Ilmunya
3. Celaan Bagi Orang Yang Tidak Menyibukkan Diri Dengan Beramal
Jadi kita makhluk yang paling sempurna dibumi Allah ini kita patut
mengamalhan ilmu yang kita miliki, apa gunanya jika kita memiliki ilmu tapi
tidak di amalkan. Maka dari itu kita harus pandai-pandai bersyukur atas limpahan
nikmat-Nya kepada kita.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Iman adalah ucapan yg disertai dgn perbuatan diiringi dgn ketulusan niat
dan dilandasi dengan Sunnah.Islam adalah inisial seseorang masuk ke
dalam lingkaran ajaran Ilahi. Sedangkan Ihsan adalah adalah cara
bagaimana seharusnya kita beribadah kepada Allah.
2. Iman,Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu
dengan lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah.
Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima
rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara
Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah.
3. Iman lebih menekankan pada segi keyakinan di dalam hati.Islam adalah
sikap aktif untuk berbuat atau beramal.Sedangkan Ihsan merupakan
perwujudan dari iman dan islam yang sekaligus merupakan cerminan dari
kadar iman dan islam itu sendiri.
4. Iman, Islam dan Ikhsan mempunyai keutamaan yang sangat besar dalam
pandangan islam ini karena bagi para pelakunya akan diberikan Syurga
oleh Allah SWT sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT
didalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.
B. Saran
Dari pembahasan di atas, penulis hanya bisa menyarankan agar pembaca
senantiasa meningkatkan semangat keagamaandan lebih meningkatkan
keimanan dan lain sebagainya.