LOGO ISM
Disusun Oleh :
STIE ISM
(Indonesia School of Management)
Kompleks Mahkota Mas
Jalan MH Thamrin Cikokol
Tangerang 15117
DAFTAR ISI
Daftar Isi.............................................................................................................................................. i
Kata Pengantar................................................................................................................................... .ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.....................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Etika dan Pengertiannya.................................................................................................................
2.1.1 Pengertian Etika..........................................................................................................................
2.1.2 Pengertian Moral........................................................................................................................
2.1.3 Pengertian Norma.......................................................................................................................
2.1.4 Pengertian Nilai..........................................................................................................................
2.2 Aliran dan Teori tentang Etika.......................................................................................................
2.3 Nilai dan Fungsi Pancasila.............................................................................................................
2.4 Implementasi 5 Sila dalam Pancasila............................................................................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya berkat
karunia Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul PANCASILA SISTEM
ETIKA SEBAGAI SOLUSI PROBLEM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA
DAN BERNEGARA ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Kami juga ucapkan terimakasih
kepada Bapak ......... selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan STIE
ISM.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan semester I (satu). Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu
pembaca baik mahasiswa mahasiswi maupun dosen sekalian untuk lebih memahami lagi mengenai
arti penting maupun peranan dari Pancasila sebagai solusi dari propblem kehidupan sehari hari
baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara.
Dalam penyusunan makalah ini tak jarang ada hambatan maupun kesulitan yang kami
hadapi. Namun berkat dorongan, bantuan dan bimbingan dari orang tua maupun teman teman
sekalian makalah ini dapat kami diselesaikan dengan baik.
Kami sangat terbuka atas usulan, kritik dan saran dari dosen pembimbing agar kedepannya
kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Akhir kata semoga makalah yang telah kami susun
ini senantiasa dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan dapat menambah ilmu bagi pembaca
sekalian. Makalah ini pun tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu jika ada kesalahan baik yang
disengaja maupun yang tidak disengaja dalam hal penyampaian materi, isi maupun penulisan kami
mohon maaf. Terimakasih.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak lepas dari peran penting
Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa. Sebuah pedoman luhur yang dicetuskan oleh para pendiri
bangsa. Pandangan visioner bagaimana sebuah ideologi tersebut bisa mengawal dan mengarahkan
cita-cita bangsa. Bukan hanya satu atau dua tahun ke depan, namun Pancasila diharapkan sebagai
pedoman abadi bangsa ini.
Berkenaan Pancasila sebagai Sistem Etika, kita menyadari bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila merupakan satu kesatuan antara untaian sila dengan sila lainnya. Setiap
sila mengandung makna dan nilai tersendiri.
Masalah etika merupakan masalah yang makin mendapat perhatian di dunia, bahwa cita-cita
Pancasila untuk membangun Indonesia dari berbagai aspek. Selain sebagai sebuah ideologi.
Pancasila juga memperhatikan nilai, norma, etika, moral bangsa Indonesia.
Masyarakat Indonesia kehilangan jati diri. Citra bangsa ini sebagai bangsa yang besar dan
ramah semakin memudar. Budaya ketimuran berubah dengan cepat menjadi kebaratan. Hal ini
memang tidak berlaku hanya di Indonesia. Banyak bangsa-bangsa timur yang budayanya tergesar
oleh budaya barat.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Pancasila memiliki peranan penting bagi bangsa
ini dalam pembangunan bangsa dan pembangunan jiwa bangsa ini serta untuk kehidupan sehari-hari
(bermasyarakat).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ETIKA DAN PENGERTIANNYA
2.1.1 Pengertian Etika
Etika merupakan suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan
seseorang secara sadar untuk mentaati ketentuan dan norma yang berlaku. Etika berasal dari bahasa
Yunani yaitu ethikos yang artinya timbul dari kebiasaan, adalah sebuah sesuatu di
mana
bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi
mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan
konsep
dan
studi
seperti
Istilah moral senantiasa mengaku kepada baik buruknya perbuatan manusia sebagai manusia. Inti
pembicaraan tentang moral adalah menyangkut bidang kehidupan manusia dinilai dari baik
buruknya perbutaannya selaku manusia. Norma moral dijadikan sebagai tolak ukur untuk
menetapkan betul salahnya sikap dan tindakan manusia, baik buruknya sebagai manusia.
2.2.3 Pengertian Norma
Norma dalam sosiologi adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan
sosialnya. Sanksi yang diterapkan oleh norma ini membedakan norma dengan produk sosial lainnya
seperti budaya dan adat. Adan atau tidaknya norma diperkirakan mempunyai dampak dan pengaruh
atas bagaimana seseorang berperilaku.
Norma merupakan aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan yang bertujuan untuk
mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa. Namun masih ada segelintir orang
yang masih melanggar norma-norma dalam masyarakat, itu dikarenakan beberapa faktor,
diantaranya adalah faktor pendidikan, ekonomi dan lain-lain.
Macam macam norma yang berlaku di masyarakat diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Norma Agama
Adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran aqidah suatu agama. Norma ini bersifat mutlak yang
mengharuskan ketaatan para penganutnya. Apabila seseorang tidak memiliki iman dan keyakinan
yang kuat, orang tersebut cenderung melanggar norma-norma agama.
2. Norma Kesusilaan
Norma ini didasarkan pada hati nurani atau ahlak manusia. Melakukan pelecehan seksual adalah
salah satu dari pelanggaran dari norma kesusilan.
3. Norma Kesopanan
Adalah norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyrakat. Cara
berpakaian dan bersikap adalah beberapa contoh dari norma kesopanan.
4. Norma Kebiasaan (Habit)
Norma ini merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk
yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Orang-orang yang tidak melakukan norma ini dianggap
aneh oleh anggota masyarakat yang lain. Kegiatan melakukan acara selamatan, kelahiran bayi dan
mudik atau pulang kampung adalah contoh dari norma ini.
5. Norma Hukum
Adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu
masyarakat (negara). Sangsi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa. Melanggar ramburambu lalulintas adalah salah satu contoh dari norma hukum.
kewajiban yang harus dilakukan sesuai dengan norma sosial yang berlaku. Etika deontologi
memandang bahwa tindakan dinilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau
tidak dengan kewajiban. Sesuatu itu dianggap baik karena tuntutan norma sosial dan moral, apapun
dampaknya dan tidak tergantung dari apakah ketaatan atas norma itu membawa hasil yang
menguntungkan atau tidak, menyenangkan atau tidak. Istilah ini, digunakan kedalam suatu sistem
etika. Istilah ini digunakan pertama kali oleh filsuf dari Jerman yaitu Immanuel Kant.
Teori etika Immanuel Kant dikategorikan sebagai etika deontologis karena beberapa alasan yaitu :
1. Immanuel Kant menyatakan bahwa seseorang harus bertindak berdasarkan kewajibannya (deon)
bila ingin berbuat sesuatu yang benar secara moral.
2. Immanuel Kant juga menekankan bahwa suatu tindakan dianggap benar atau salah bukan
berdasarkan dampaknya, tetapi berdasarkan niatan dalam melakukan tindakan tersebut.
Tiga hal yang dirumuskan oleh Immanuel Kant yang berkaitan dengan Etika Deontologi :
1. Bertindaklah demikian seakan-akan maksim tindakanmu dapat, melalui kehendakmu, menjadi
hukum alam umum
2. Bertindaklah sedemikian rupa sehingga Anda selalu memperlakukan umat manusia entah di
dalam pribadi Anda maupun di dalam pribadi setiap orang lain sekaligus sebagai tujuan, bukan
sebagai sarana belaka.
3. Semua maksim dari perundangan sendiri harus dapat dicocokkan menjadi satu kerajaan tujuan
yang mungkin, satu kerajaan alam.
b. Etika Teleologi
Teleologi berasal dari bahas kata Yunani telos, yang berarti akhir, tujuan, maksud, dan
logos, perkataan. Teleologi adalah ajaran yang menerangkan segala sesuatu dan segala
kejadian menuju pada tujuan tertentu.
Etika teleologi mengukur baik dan buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang ingin
dicapai dengan tindakan itu atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Artinya, teleologi bisa diartikan sebagai pertimbangan moral akan baik buruknya suatu
tindakan yang dilakukan.
Teleologi mengerti benar mana yang benar, dan mana yang salah, tetapi itu bukan ukuran
yang
terakhir. Yang lebih penting adalah tujuan dan akibat. Walaupun sebuah tindakan
dinilai salah menurut hukum, tetapi jika itu bertujuan dan berakibat baik, maka tindakan itu
dinilai baik. Namun dengan demikian, tujuan yang baik tetap harus diikuti dengan tindakan
yang benar menurut hukum.
tanggal
17
Agustus
Kita harus bersikap positif terhadap nilai nilai Pancasila yang didasari oleh fungsi Pancasila.
Macam nilai, fungsi, dan kedudukan pancasila, yaitu :
1) Pancasila Sebagai Jatidiri Bangsa Indonesia
1945.
Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia. Dalam pengertian ini, Pancasila disebut juga way of
life, weltanschaung, wereldbeschouwing, wereld en levens beschouwing, pandangan dunia,
pandangan hidup, pegangan hidup dan petunjuk hidup. Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai
petunjuk arah semua semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan dalam segala bidang.
2) Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia
Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia. Ideologi berasal dari kata Idea
yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita cita dan logos berarti
ilmu. Jadi Ideologi dapat diartikan sebagai Ilmu tentang ide atau gagasan yang
bersifat mendasar. Ideologi ialah seperangkat nilai yang diyakini kebenarannya
oleh suatu bangsa dan digunakan untuk menata masyarakatnya. Pancasila
sebagai
ideologi
kebenarannya
nasional
oleh
Bangsa
merupakan
Indonesia
kumpulan
dan
nilai
yang
diyakini
digunakan
untuk
menata
masyarakat.
3) Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Negara
Pancasila sebagi filsafat bangsa harus mampu menjadi perangkat dan pemersatu dari berbagai ilmu
yang dikembangkan di Indonesia. Fungsi filsafat akan terlihaat jelas, kalau di negara itu sudah
berjalan keteraturan kehidupan bernegara.
Pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Dalam sistem itu masing-masing silanya saling kait
mengkait merupakan satu kesatuan yang menyeluruh. Di dalam Pancasila tercakup filsafat hidup
dan cita-cita luhur bangsa Indonesia tentang hubunagan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia
dengan sesame manusia, hubungan manusia dengan lingkungannya. Menurut Driyakarya, Pancasila
memperoleh dasarnya pada eksistensi manusia sebagai manusia, lepas dari keadaan hidupnya yang
tertentu. Pancasila merupakan filsafat tentang kodrat manusia. Dalam pancasila tersimpul hal-hal
yang asasi tentang manusia. Oleh karena itu pokok-pokok Pancasila bersifat universal.
4) Pancasila Sebagai Asas Persatuan dan Kesatuan bangsa Indonesia.
Pancasila sangat menekankan dan menjunjung tinggi persatuan bangsa. Selain menyadari
pentingnya persatuan bagi kelangsungan hidup bangsa, fungsi Pancasila sebagai asas persatuan dan
kesatuan bangsa juga menunjukkan adanya pemahaman bahwa perbedaan itu suatu realita yang
tidak mungkin dihilangkan oleh manusia. Perbedaan sesungguhnya adalah suatu hikmah yang harus
disukuri, dan bukan sesuatu yang harus diingkari. Oleh karena itu, perbedaan-perbedaan tersebut
dipesatukan dan disatukan oleh Pancasila yaitu sila ketiga.
5) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila juga
merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. Maka manusia Indonesia
menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan
kehidupan kengaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara
Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman
Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di
daerah.
Masyarakat harus bisa memaknai arti dari Pancasila. Karena pancasila itu merupakan Jati Dirinya
bangsa Indonesia itu sendiri. Yang mana di dalam pancasila memiliki lima sila yang didalam sila
tersebut mempunyai makna yang sangat berarti dan bermanfaat.
6)Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan Bangsa Indonesia.
Pancasila
merupakan
sarana
yang
ampuh
untuk
mempersatukan
negara
harus
sesuai
dengan
nilai
nilai
Pancasila.
Pancasila dalam asas kerohanian merupakan asas pemersatu dan asas hidup bersama. Makalah ini
memberi pengertian makna tentang Indonesia yang terdiri dari berbagai keanekaragaman mulai dari
berbagai suku, agama, bahasa daerah, adat istiadat, dan kebudayaan yang berbeda beda. Sehingga
mampu mendorong semangat untuk menjadikan satu tujuan membangun Indonesia sesuai dalam
kandungan setiap sila Pancasila.
2.3 IMPLEMENTASI 5 SILA DALAM PANCASILA
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta : paca berarti lima dan la berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila adalah dijiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada
bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin
baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Pancasila mulai dibicarakan sebagai dasar negara mulai tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang
BPUPKI oleh Ir. Soekarno dan pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila resmi dan sah
menurut hukum menjadi dasar negara Republik Indonesia. Kemudian mulai Dekrit Presiden
5 Juli 1959 dan Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 berhubungan dengan Ketetapan No.
I/MPR/1988 No. I/MPR/1993, Pancasila tetap menjadi dasar falsafah Negara Indonesia
hingga sekarang. Akibat hukum dari disahkannya Pancasila sebagai dasar negara, maka
seluruh kehidupan bernegara dan bermasyarakat haruslah didasari oleh Pancasila. Landasan
hukum Pancasila sebagai dasar negara memberi akibat hukum dan filosofis; yaitu kehidupan
negara dari bangsa ini haruslah berpedoman kepada Pancasila.
Berikut adalah Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari (bermasyarakat) :
IMPLEMENTASI SILA KE-1 :
Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah Tuhan. Setiap umat
harus mempelajari agama dan mengamalkannya;
Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama dalam bidang sosial,
perekonomian, dan keamanan lingkungan;
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu :
Kehidupan bernegara bagi Negara Republik Indonesia berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa;
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama serta untuk
beribadah menurut agama dan kepercayaannnya;
Negara menghendaki adanya toleransi dari masing-masing pemeluk agama dan aliran
kepercayaan yang ada serta diakui eksistensinya di Indonesia;
Negara Indonesia memberikan hak dan kebebasan setiap warga negara terhadap agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kemanusiaan yang adil dan beradab yaitu :
Pengakuan negara terhadap hak bagi setiap bangsa untuk menentukan nasib sendiri;
Pengakuan negara terhadap hak perlakuan sama dan sederajat bagi setiap manusia;
Jaminan kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan serta kewajiban menjunjung
tinggi hukum dan pemerintahan yang ada bagi setiap warga negara.
Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah :
Manusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya.
Hal ini berarti bahwa manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan hukum.
IMPLEMENTASI SILA KE-3 :
Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar pajak, tidak KKN;
Perlindungan negara terhadap segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia;
Negara mengatasi segala paham golongan dan segala paham perseorangan, serta pengakuan
negara terhadap kebhineka-tunggal-ikaan dari bangsa Indonesia dan kehidupannya.
Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara, dan mengawasi wakil rakyat ;
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawarata perwakilan, yaitu :
Penerapan kedaulatan dalam negara Indonesia yang berada di tangan rakyat dan dilakukan
oleh MPR;
Penerapan asas musyawarah dan mufakat dalam pengambilan segala keputusan dalam
negara Indonesia, dan baru menggunakan pungutan suara terbanyak bila hal tersebut tidak.
Jaminan bahwa seluruh warga negara dapat memperoleh keadilan yang sama sebagai
formulasi negara hukum dan bukan berdasarkan kekuasaan belaka, serta penyelenggaraan
kehidupan bernegara yang didasarkan atas konstitusi dan tidak bersifat absolute.
Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan adalah :
Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang diambil secara
bulat.
Kebijaksaan ini merupakan suatu prinsip bahwa yang diputuskan itu memang bermanfaat bagi
kepentingan rakyat banyak.
IMPLEMENTASI SILA KE-5 :
Menghormati orang lain: tidak menghalangi orang lain hidup lebih baik ;
Menghargai karya orang lain: tidak membajak dan membeli produk bajakan;
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Keadlan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
antara lain :
Penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara serta menguasai hajat hidup
orang banyak oleh negara, negara menghendaki agar kekayaan alam yang terdapat di atas
dan di dalam bumi dan air Indonesia dipergunakan untuk kemakmuran rakyat banyak;
Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia mendapat perlakuan yang adil di
segala bidang kehidupan, baik material maupun spiritual;
Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia memperoleh pengajaran secara
maksimal;
Pencanangan bahwa pemerataan pendidikan agar dapat dinikmati seluruh warga negara
Indonesia menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga;
Arti dan Makna Sila Keadila Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah :
Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang lain.
Jadi seseorang bertindak adil apabila dia memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan
haknya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pancasila sebagai konsep etika dapat disimpulkan bahwa sebernarnya arti dari Pancasila
mengandung suatu ajaran yeng mengatur secara sistematis mengenai etika dan beretika dalam
kuhidupan. Di mana etika itu sendiri merupakan cabang filsafat yang membicarakan tingkah laku
manusia dipandang dari segi baik dan buruk.
Pancasila dijadikan pedoman, dasar, ideologi, pandangan hidup berbangsa, bernegara bahkan dalam
implementasi dalam kehidupan sehari-hari. Peranan Pancasila begitu pentingnya sehingga tidak ada
satu hal pun yang dapat memisahkan Pancasila dari bangsa Indonesia.
Dengan adanya Pancasila sebagai suatu landasan ataupun tolak ukur berkehidupan maka setiap
warga negara wajib menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan mengimplementasikannya demi
terwujudnya cita-cita bangsa untuk mewujudkan masyarakat adil makmur, damai dan sejahtera.