Daftar Isi...................................................................................................................................1
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................................2
A. Latar Belakang..............................................................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
A. Kesimpulan...................................................................................................................8
B. Saran.............................................................................................................................8
Daftar Pustaka.........................................................................................................................9
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
1) Nilai Dasar
Nilai dasar adalah nilai yang ada dalam ideologi Pancasila yang merupakan
representasi dari nilai atau norma dalam masyarakat, bangsa, dan negara
Indonesia. Nilai dasar merupakan nilai yang tidak bisa berubah-ubah
sepanjang bangsa Indonesia berpedoman pada nilai tersebut. Contoh nilai dasar
adalah sila-sila Pancasila yang ada dalam alinea IV, UUD 1945 yang ditetapkan
pada tanggal 18 Agustus 1945.
2) Nilai Instrumental
Nilai instrumental adalah nilai yang merupakan pendukung utama dari nilai
dasar (Pancasila). Nilai ini dapat mengikuti setiap perkembangan zaman, baik
dalam negeri maupun dari luar negeri. Nilai ini ini dapat berupa TAP MPR, UU,
PP dan peraturan perundangan yang ada untuk menjadi tatanan dalam
pelaksanaan ideologi Pancasila sebagai pegangan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Nilai dapat berubah sesuai perkembangan zaman.
3) Nilai Praktis
Nilai ini adalah nilai yang harus ada dalam bentuk praktik penyelenggaraan
negara. Sifat ini adalah abstrak. Artinya berupa semangat para penyelenggara
negara dari pusat hingga ke tingkat yang terbawah dalam struktur
sistem pemerintahan negara Indonesia. Semangat yang dimaksud adalah
semangat para penyelenggara negara untuk membangun sila-sila dalam Pancasila
secara konsekuen dan istiqomah. Contoh, memberi teladan untuk tidak KKN, dan
lain-lain.1
1
Diambil di http://sampaiujungpelangi.blogspot.com/2016/03/makalah-implementasi-nilai-nilai.html
Tgl 3 November 2018, pukul 19:15 wita.
3
B. Maksud Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
4
3. Dalam Bidang Sosial dan Budaya
Dalam membangun maupun mengembangkan aspek sosial budaya di
masyarakat hendaknya berdasarkan pada sistem nilai. Sebuah sistem yang
memiliki kesesuaian dengan nilai-nilai luhur budaya yang telah dimiliki oleh
masyarakat. Sebab fungsi kebudayaan bagi masyarakat, terutama dalam rangka
guna melakukan reformasi di segala bidang. Dengan adanya stagnansi nilai sosial
budaya yang ada di masyarakat, sehingga tak jarang timbul berbagai macam
konflik sosial yang dapat menimbulkan dampak ketimpangan sosial di
masyarakat secara luas.
Sehingga sangat dibutuhkan peran akhlak dalam pembentukan karakter
bangsa supaya menjadi bangsa yang memiliki karakter Pancasila. Karenanya
sebagai cara melestarikan budaya harus mengangkat nilai-nilai budaya yang
dimiliki bangsa Indonesia Yakni nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Yang bersumber
pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.
1. Pertama
Nilai Ketuhanan sebagai sumber etika dan spiritual yang bersifat vertikal
transendental memiliki peranan penting sebagai dasar beretika dalam kehidupan
bernegara. Dalam kaitannya, Indonesia bukan meupkan negara sekuler yang
memisahkan “agama” dari ”negara”.
2. Kedua
Nilai kemanusiaan secara umum bersumber dari hukum Tuhan, hukum alam,
dan sifat manusia sebagai makhluk sosial sangat penting sebagai dasar dalam etika
dalam kehidupan berpolitik dan bernegara dalam pergaulan dunia. Prinsip
kebangsaan secara luas mengarah pada persatuan dunia tersebut diwujudkan
melalui jalan eksternalisasi dan internalisasi.
5
Eksternalisasi, bangsa Indonesia menggunakan segenap daya upaya dan
khazanah yang dimiliki guna bebas-aktif “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.” Internalisasi,
bangsa Indonesia mengakui serta memuliakan hak warga dan penduduk negeri
secara mendasar dalam hubungan negara dengan warga negara.
3. Ketiga
Penerapan nilai-nilai kemanusiaan terlebih dulu harus tertanam kuat dalam
lingkungan pergaulan masyarakat secara mendalam, sebelum lebih jauh ingin
menjangkau pergaulan dunia. Dalam internalisasi nilai-nilai persatuan kebangsaan
ini, Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki kemajeukan bangsa yang
dapat mengatasi paham golongan dan perseorangan. Persatuan dari kemajemukan
masyarakat dikelola berdasarkan konsep kebangsaan yang mencerminkan
persatuan dalam keragaman, dan keragaman dalam persatuan, seperti semboyan
yang dinyatakan dengan ungkapan “Bhinneka Tungal Ika.”
4. Keempat
Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan serta cita-cita kebangsaan
itu dalam penerapannya harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam
semangat permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Dalam visi
demokrasi permusyawaratan, demokrasi memperoleh kekuatannya dalam
kedaulatan rakyat. Pada prinsipnya, keputusan yang diambil dalam musyawarah
mufakat tidak didikte oleh golongan mayoritas, namun dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan yang menjunjung tinggi rasionalisme deliberatif serta kearifan setiap
warga demi mencerminkan manfaat musyawarah itu sendiri.
5. Kelima
Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, merupakan nilai dan cita-cita
kebangsaan, serta demokrasi permusyawaratan dalam pengertian agar dapat
mewujudkan keadilan sosial. Di satu sisi, perwujudan keadilan sosial itu harus
merefleksikan nilai imperatif etis keempat sila yang lainnya. Di sisi lain, otentisitas
pengamalan sila-sila Pancasila bisa diukur dari perwujudan keadilan sosial dalam
kehidupan berbangsa.2
2
Dambi di https://guruppkn.com/implementasi-nilai-nilai-pancasila
Tgl 3 November 2018, pukul 18:20 wita
6
D. Contoh Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
3
Diambil di https://tekoneko.net/pancasila-sebagai-dasar-negara/
Tgl 3 November 2018, pukul 20:25 wita
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Nilai paling mendasar dalam Pancasila yaitu nilai dasar, nilai instrumental dan
nilai praktis.
2. Implementasi pancasila merupakan usaha untuk mewujudkan setiap nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila dengan cara mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari hari serta menjadikan pancasila sebagai pedoman atau landasan
dalam bertindak dan berperilaku.
3. Dalam kehidupan sehari hari, implementasi nilai pancasila dapat diwujudkan
dalam berbagai bidang, misalnya bidang politik, sosial budaya, ekonomi dan
bidang keamanan.
4. Salah satu contoh pengimplementasian nilai Pancasila yaitu beriman, dan
bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah Tuhan. Setiap umat
harus mempelajari agama dan mengamalkannya.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan.Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan
8
Daftar Pustaka
http://sampaiujungpelangi.blogspot.com/2016/03/makalah-implementasi-nilai-nilai.html
https://guruppkn.com/implementasi-nilai-nilai-pancasila
https://tekoneko.net/pancasila-sebagai-dasar-negara/