Anda di halaman 1dari 21

IMPLEMENTASI NILAI NILAI PANCASILA DALAM

KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pancasila

Lolla Suryani Pratiwi


NIM 1114120004

Pembimbing :

Astri Rumondang B, SE, SH, MM, MPdK

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCUBUANA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan
judul “Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan
Bernegara”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat sehingga dapat
menyelesaikan jenjang pendidikan Sarjana-1 di Jurusan Teknik Sipil Universitas
Mercubuana. Pada penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Sehingga penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
diantaranya:
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya.
2. Kedua orang tua, yang senantiasa memberikan doa, motivasi dan dukungan
dalam proses penulisan Proyek Akhir ini.
3. Astri Rumondang B, SE, SH, MM, MPdK selaku dosen pengajar yang dengan
kesabarannya selalu memberikan pengarahan, pengetahuan dan yang telah
membimbing kami sejak awal hingga akhir dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
Makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kedepannya. Akhir kata, semoga Makalah ini dapat bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam kehidupan sehari – hari bagi
yang membacanya.

Jakarta, November 2018


Penulis

i
ABSTRAK

Implementasi pancasila merupakan usaha untuk mewujudkan setiap nilai-nilai yang


terkandung dalam pancasila dengan cara mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari
hari serta menjadikan pancasila sebagai pedoman atau landasan dalam bertindak dan
berperilaku. Dalam kehidupan sehari hari, implementasi nilai pancasila dapat
diwujudkan dalam berbagai bidang, misalnya bidang politik, sosial budaya, ekonomi
dan bidang keamanan. Untuk dapat mempertahankan, memantapkan, memapankan,
dan mengokohkan Pancasila ada empat faktor yang dapat menjadikan suatu ideologi
tetap dapat bertahan dan menjadi ideologi yang tangguh.

Kata Kunci : Implementasi pancasila, nilai pokok dalam pancasila, mempertahankan,


memantapkan, memapankan, dan mengokohkan Pancasila

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

ABSTRAK .................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ..................................................................................... 1

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 14

3.1 KESIMPULAN .................................................................................................. 14

3.2 SARAN .............................................................................................................. 15

BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman. Tiap-tiap daerah
memiliki ciri khas, adat istiadat dan budaya yang berbeda-beda. Semua perbedaan
itu dibingkai menjadi satu dalam “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya berbeda beda
tetapi tetap satu, selama perbedaan itu masi dalam satu bingkai maka negara akan
selalu kondusif. Selama nilai-nilai Pancasila masi diimplementasikan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara maka NKRI akan tetap kokoh. Inilah pentingnya
daripada implementasi nilai-nilai tersebut.
Kita sebagai warga negara harus sadar akan hal tersebut demi tercapainya
tujuan bangsa. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam setiap sila Pancasila belum dapat diimplementasikan secara menyeluruh dalam
sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan tidak menutup
kemungkinan bahwa sebagian warga negara tidak sadar akan hal tersebut.
Pentingnya impelementasi dari nilai-nilai pancasila masi kurang dipahami oleh
masyarakat, terutama generasi kita saat ini yang biasa dikenal dengan generasi
milenial.
Untuk mengulang kembali ingatan kita mengenai implementasi nilai-nilai
dalam setiap sila Pancasila yang kita jadikan sebagai pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara itulah yang melatar belakangi pembuatan makalah ini. Adapun judul
dari makalah ini yaitu “implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari”.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah yang menjadi nilai pokok dalam Pancasila?
2. Apa yang dimaksud dengan Implementasi nilai-nilai Pancasila?
3. Bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari?
4. Bagaimana contoh pengimplementasian daripada nilai-nilai dalam tiap sila
pancasila?
5. Bagaimana mempertahankan, memantapkan, memapankan, dan
mengokohkan Pancasila ?

1
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mahasiswa menjadi lebih mengetahui implementasi pancasila pada berbagai
bidang.
2. Mahasiswa dapat mengamalkan butir-butir pancasila.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Nilai-Nilai Pokok Dalam Pancasila


Adapun nilai-nilai Pokok dalam Pancasila yaitu:
a. Nilai Dasar
Nilai dasar adalah nilai yang ada dalam ideologi Pancasila yang merupakan
representasi dari nilai atau norma dalam masyarakat, bangsa, dan negara
Indonesia. Nilai dasar merupakan nilai yang tidak bisa berubah-ubah
sepanjang bangsa Indonesia berpedoman pada nilai tersebut. Contoh nilai
dasar adalah sila-sila Pancasila yang ada dalam alinea IV, UUD 1945 yang
ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.

b. Nilai Instrumental
Nilai instrumental adalah nilai yang merupakan pendukung utama dari nilai
dasar (Pancasila). Nilai ini dapat mengikuti setiap perkembangan zaman, baik
dalam negeri maupun dari luar negeri. Nilai ini ini dapat berupa TAP MPR, UU,
PP dan peraturan perundangan yang ada untuk menjadi tatanan dalam
pelaksanaan ideologi Pancasila sebagai pegangan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Nilai dapat berubah sesuai perkembangan zaman.

c. Nilai Praktis
Nilai ini adalah nilai yang harus ada dalam bentuk praktik penyelenggaraan
negara. Sifat ini adalah abstrak. Artinya berupa semangat para penyelenggara
negara dari pusat hingga ke tingkat yang terbawah dalam struktur
sistem pemerintahan negara Indonesia. Semangat yang dimaksud adalah
semangat para penyelenggara negara untuk membangun sila-sila dalam
Pancasila secara konsekuen dan istiqomah. Contoh, memberi teladan untuk
tidak KKN, dan lain-lain.

3
B. Maksud Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Makna dari implementasi yaitu penerapan. Implementasi nilai-nilai pancasila
dapat diartikan sebagai wujud penerapan dari setiap nilai-nilai yang terkandung dalam
setiap sila pancasila, baik dari nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan
dan keadilan. Bentuk implementasi pancasila dalam kehidupan sehari hari sangat
banyak, bahkan bisa jadi setiap yang kita lakukan merupakan implementasi dari nilai-
nilai Pancasila. Jadi disini dapat disimpulkan bahwa implementasi pancasila
merupakan usaha untuk mewujudkan setiap nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila dengan cara mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari hari serta
menjadikan pancasila sebagai pedoman atau landasan dalam bertindak dan
berperilaku.

C. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari


Setelah hakikat Pancasila dapat dipahami secara tepat, benar dan mendalam
terutama mengenai konsep, prinsip dan nilai yang terkandung di dalamnya, maka
Pancasila diyakini memiliki kapasitas yang handal untuk mengarahkan perjuangan
mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Di depan telah diuraikan bahwa
kebenaran dan ketangguhan Pancasila tidak perlu diragukan lagi. Namun tanpa
pemahaman oleh masyarakat luas secara mendalam terhadap konsep, prinsip dan
nilai yang terkandung di dalamnya, disertai dengan sikap, kemauan dan kemampuan
untuk mengembangkan serta mengantisipasi perkembangan zaman, Pancasila akan
memudar dan tidak dapat bertahan. Oleh karena itu setiap upaya pengembangan
melalui implementasi Pancasila perlu dilaksanakan secara tepat dan benar, sehingga
masyarakat dapat bersikap dan bertindak secara tepat dalam memperkokoh dan
mempertahankan Pancasila. Untuk itulah diperlukan suatu pedoman yang dapat
dipergunakan oleh masyarakat, sebagai pegangan mengimplementasikan Pancasila
dengan baik dan benar dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.
Adapun implementasi nila-nilai pancasila untuk bidang politik, ekonomi, sosial
budaya dan keamanan yaitu:
1) Dalam Bidang Politik
Pembangunan serta pengembangan dalam bidang politik haruslah
berdasarkan pada dasar ontologis manusia. Hal tersebut berdasarkan kenyataan
objektif bahwa manusia merupakan subjek negara, oleh karenanya kehidupan

4
politik harus sungguh-sungguh merealisasikan tujuan demi menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia. Pengembangan politik negara haruslah
berdasarkan pada moralitas seperti yang tercantum di dalam sila-sila Pancasila
dan maknanya, sehingga dalam praktek-praktek politik paham yang menghalalkan
segala cara haruslah ditiadakan segera.

2) Dalam Bidang Ekonomi


Di dalam ilmu ekonomi terdapat sebuah istilah siapa yang kuat maka ialah
yang akan menang, sehingga umumnya dalam pengembangan ekonomi
selalunya mengarah pada persaingan bebas. Dan sangat jarang yang
mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal tersebut tentunya sangat tidak sesuai
dengan ciri-ciri demokrasi Pancasila yang lebih mengarah pada ekonomi
kerakyatan, yakni perekonomian yang manusiawi yang berdasarkan pada tujuan
guna mensejahterakan rakyat secara luas (Mubyarto,1999).
Pengembangan dalam segi ekonomi bukan hanya untuk mengejar
pertumbuhan belaka namun juga demi kemanusiaan juga kesejahteraan
masyarakat secara menyeluruh. Maka dari itu sistem perekonomian di Indonesia
berdasarkan pada asas ekonomi kekeluargaan untuk seluruh bangsa.

3) Dalam Bidang Sosial dan Budaya


Dalam membangun maupun mengembangkan aspek sosial budaya di
masyarakat hendaknya berdasarkan pada sistem nilai. Sebuah sistem yang
memiliki kesesuaian dengan nilai-nilai luhur budaya yang telah dimiliki oleh
masyarakat. Sebab fungsi kebudayaan bagi masyarakat, terutama dalam rangka
guna melakukan reformasi di segala bidang. Dengan adanya stagnansi nilai sosial
budaya yang ada di masyarakat, sehingga tak jarang timbul berbagai macam
konflik sosial yang dapat menimbulkan dampak ketimpangan sosial di masyarakat
secara luas.
Sehingga sangat dibutuhkan peran akhlak dalam pembentukan karakter
bangsa supaya menjadi bangsa yang memiliki karakter Pancasila. Karenanya
sebagai cara melestarikan budaya harus mengangkat nilai-nilai budaya yang
dimiliki bangsa Indonesia Yakni nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Yang bersumber
pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.

5
4) Dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan
Pada hakikatnya sebuah negara merupakan kumpulan suatu masyarakat
hukum. Demi tegaknya hak dan kewajiban warga negara maka sangat dibutuhkan
adanya peraturan perundang-undangan negara, guna mengatur ketertiban
maupun keteraturan warga serta sebagai landasan hukum persamaan kedudukan
warga negara.
Adapun Implementasi Nilai dalam Pancasila sebagai Pokok Moralitas Bangsa
yaitu:
1. Pertama
Nilai Ketuhanan sebagai sumber etika dan spiritual yang bersifat vertikal
transendental memiliki peranan penting sebagai dasar beretika dalam kehidupan
bernegara. Dalam kaitannya, Indonesia bukan meupkan negara sekuler yang
memisahkan “agama” dari ”negara”.
Karena hal tersebut dapat berpotensi menyudutkan peran agama ke ruang
privat komunitas. Negara menurut nilai dasar Pancasila diharapkan dapat
memberi perlindungan dalam mengembangkan kehidupan beragama. Dan juga
agama diharapkan dapat berperan dalam penguatan etika sosial. Pada saat yang
sama, Indonesia juga bukan “negara agama”, yang hanya mendukung salah satu
(unsur) agama yang memungkinkan agama tertentu dapat mendikte ketentuan
negara.

2. Kedua
Nilai kemanusiaan secara umum bersumber dari hukum Tuhan, hukum alam,
dan sifat manusia sebagai makhluk sosial sangat penting sebagai dasar dalam
etika dalam kehidupan berpolitik dan bernegara dalam pergaulan dunia. Prinsip
kebangsaan secara luas mengarah pada persatuan dunia tersebut diwujudkan
melalui jalan eksternalisasi dan internalisasi.
Eksternalisasi, bangsa Indonesia menggunakan segenap daya upaya dan
khazanah yang dimiliki guna bebas-aktif “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.” Internalisasi,
bangsa Indonesia mengakui serta memuliakan hak warga dan penduduk negeri
secara mendasar dalam hubungan negara dengan warga negara.

6
3. Ketiga
Penerapan nilai-nilai kemanusiaan terlebih dulu harus tertanam kuat dalam
lingkungan pergaulan masyarakat secara mendalam, sebelum lebih jauh ingin
menjangkau pergaulan dunia. Dalam internalisasi nilai-nilai persatuan
kebangsaan ini, Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki kemajeukan
bangsa yang dapat mengatasi paham golongan dan perseorangan. Persatuan dari
kemajemukan masyarakat dikelola berdasarkan konsep kebangsaan yang
mencerminkan persatuan dalam keragaman, dan keragaman dalam persatuan,
seperti semboyan yang dinyatakan dengan ungkapan “Bhinneka Tungal Ika.”

4. Keempat
Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan serta cita-cita kebangsaan
itu dalam penerapannya harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam
semangat permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Dalam visi
demokrasi permusyawaratan, demokrasi memperoleh kekuatannya dalam
kedaulatan rakyat. Pada prinsipnya, keputusan yang diambil dalam musyawarah
mufakat tidak didikte oleh golongan mayoritas, namun dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan yang menjunjung tinggi rasionalisme deliberatif serta kearifan
setiap warga demi mencerminkan manfaat musyawarah itu sendiri.

5. Kelima
Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, merupakan nilai dan cita-cita kebangsaan,
serta demokrasipermusyawaratan dalam pengertian agar dapat mewujudkan
keadilan sosial. Di satu sisi, perwujudan keadilan sosial itu harus merefleksikan
nilai imperatif etis keempat sila yang lainnya. Di sisi lain, otentisitas pengamalan
sila-sila Pancasila bisa diukur dari perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan
berbangsa.

7
D. Contoh Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Berikut merupakan contoh implementasi dari setiap sila Pancasila
Contoh Implementasi / penerapan Sila Ke-1 :
1. Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah
Tuhan. Setiap umat harus mempelajari agama dan mengamalkannya
2. Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama dalam
bidang sosial, perekonomian, dan keamanan lingkungan
3. Setiap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah agama lain
4. Mengembangkan toleransi agama sejak dini
5. Tidak menyebarkan agama kepada manusia yang sudah ber-Tuhan.

Contoh Implementasi / penerapan Sila Ke-2 :


1. Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan
2. Sesama manusia punya rasa memiliki (mau berkorban)
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain
5. Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim dll
6. Mentaati hukum dan tidak diskriminatif.

Contoh Implementasi / penerapan Sila Ke-3 :


1. Menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan
2. Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar pajak, tidak KKN
3. Cinta tanah air: meningkatkan prestasi di segala bidang
4. Bangga sebagai bangsa Indonesia: percaya diri sebagai Orang Indonesia.

Contoh Implementasi / penerapan Sila Ke-4 :


1. Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara, dan mengawasi wakil rakyat
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
3. Mengutamakan musyawarah dengan menggunakan akal sehat
4. Menerima hasil musyawarah apapun hasilnya dan melaksanakan dengan
tanggungjawab
5. Mempunyai itikad baik dalam melakukan sesuatu

8
Contoh Implementasi / penerapan Sila Ke-5 :
1. Mengembangkan perbuatan luhur: saling membantu dan gotong royong
2. Berbuat adil: tidak pilih kasih
3. Menghargai karya orang lain: tidak membajak dan membeli produk bajakan
4. Tidak merusak prasarana umum dan menjaga kebersihan ditempat umum.

Sistem, Struktur dan Strategi Implementasi Pancasila. Setiap upaya untuk


mengimplementasikan Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan
bernegara, pertama-tama perlu didasari oleh pemahaman terhadap maksud dan
tujuannya, selanjutnya apa dan bagaimana implementasi tersebut diselenggarakan,
siapa saja yang terlibat di dalamnya, dan bagaimana cara yang sebaiknya diterapkan,
serta bentuk kelembagaan yang diperlukan. Hal ini perlu dicantumkan dalam
Pedoman Umum agar semua pihak faham mengenai siapa melakukan apa, kapan
dan bagaimana.
a. Maksud dan Tujuan Implementasi Pancasila
Maksud Implementasi Pancasila :
1) Mengembangkan pola fikir dan pola tindak berdasar pada konsep, prinsip, dan
nilai yang terkandung dalam Pancasila.
2) Mengembangkan sikap dan perilaku dalam mempertahankan dan menjaga
kelestarian Pembukaan UUD 1945.
3) Mengembangkan kemampuan mengoperasionalisasikan demokrasi dan HAM
berdasarkan Pancasila.
4) Mengembangkan kemampuan dalam penyusunan peraturan perundang-
undangan yang sejalan dan tidak bertentangan dengan Pancasila sebagai
dasar negara.
5) Mengembangkan kemampuan mengoperasionalisasikan perekonomian
nasional berdasarkan Pancasila.
6) Mengembangkan pola pikir Bhinneka Tunggal Ika yang berwujud sikap,
tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan bangsa yang pluralistik.
7) Mengembangkan pemikiran baru dalam menghadapi perkembangan zaman
tentang Pancasila tanpa meninggalkan jatidirinya.

9
Tujuan implementasi Pancasila :
1) Masyarakat memahami secara mendalam konsep, prinsip, dan nilai Pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2) Masyarakat memiliki keyakinan akan ketangguhan, ketepatan, dan kebenaran
Pancasila sebagai ideologi nasional, pandangan hidup bangsa, dan dasar
negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3) Masyarakat memiliki pemahaman, kemauan dan kemampuan
mengimplementasi-kan Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Sasaran Implementasi. Berdasarkan kesepakatan bangsa, Pancasila adalah


dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka konsekuensinya setiap
warganegara harus memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung
di dalam Pancasila. Pada dasarnya setiap warga negara telah memiliki pemahaman
terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, dengan latar belakang
pengalaman dan pendidikan masing-masing. Demi efektivitas dan efisiensi, perlu
dipilih kelompok sasaran yang strategis yang mempunyai dampak ganda (multiplier
effect) yang tinggi, antara lain :
1. Elit politik
2. Insan pers
3. Anggota legislatif, eksekutif dan yudikatif pusat dan daerah;
4. Tokoh agama, pendidikan, cendekiawan, pemuda, wanita, adat dan masyarakat;
serta pengusaha dengan harapan agar mereka menjadi teladan dalam
mengimplementasikan Pancasila. Sasaran berikutnya baru masyarakat secara
luas.

Pendekatan dan Metoda Implementasi


1. Pendekatan
Pendekatan yang dipergunakan dalam implementasi Pancasila adalah
pendekatan kontekstual, yakni menerapkan konsep, prinsip dan nilai Pancasila
langsung pada permasalahan aktual yang dihadapi masyarakat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Untuk maksud ini diperlukan ketentuan standar yang
menggambarkan pola pikir, sikap, tingkah laku dan perbuatan masyarakat dalam

10
kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan Pancasila. Dengan
ketentuan standar tersebut, masyarakat secara mudah dan cepat dapat menilai suatu
sikap atau tindakan sesuai atau tidak sesuai dengan Pancasila.
Diseminasi dan sosialisasi implementasi Pancasila ditempuh melalui tahapan
sebagai berikut :
a. Artikulasi, pemberian penjelasan yang mantap tentang isi, kandungan, kebenaran
rasional, struktur dan tujuan implementasi Pancasila.
b. Internalisasi, usaha memasukkan gagasan tersebut dalam hati sanubari setiap
warganegara, sehingga benar-benar mamahami dan bersedia menerimanya
sebagai suatu kebenaran.
c. Aktualisasi, aplikasi gagasan tersebut dalam berbagai bidang kehidupan secara
nyata, baik dalam pemikiran maupun perbuatan.

Agar implementasi Pancasila dapat mencapai sasaran maka perlu ditempuh proses
pen dekatan sebagai berikut:
a. Menimbulkan atensi, sajian mengenai Pancasila diupayakan menarik perhatian
setiap orang, sehingga khalayak sasaran (target audience) tidak merasa terpaksa,
tetapi dengan senang hati, ikhlas dan sukarela menerimanya.
b. Mengembangkan komprehensi, upaya untuk memahami substansi konsep,
prinsip dan nilai Pancasila secara mendalam, sehingga faham akan makna,
esensi, maksud dan tujuan gagasan yang apabila dilaksanakan bermanfaat dalam
menjangkau masa depan yang lebih baik.
c. Menimbulkan akseptasi, pengakuan secara jujur dan menerima secara sadar
kebenaran konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila.
d. Menimbulkan retensi, terbentuknya keyakinan akan kebenaran dan ketangguhan
gagasan tersebut, sehingga dapat dijadikan pegangan atau pedoman dan
panduan dalam menentukan pilihan tindakan.
e. Mengadakan aksi, menerapkan konsep, prinsip dan nilai Pancasila untuk
memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

11
E. Upaya mempertahankan, memantapkan, memapankan, dan mengokohkan
Pancasila
Menurut Alfian terdapat empat faktor yang dapat menjadikan suatu ideologi tetap
dapat bertahan dan menjadi ideologi yang tangguh, yakni (1) bahwa ideologi tersebut
berisi nilai dasar yang berkualitas, (2) bahwa ideologi tersebut dipahami, dan
bagaimana sikap dan tingkah laku masyarakat terhadapnya, (3) terdapat kemampuan
masyarakat untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan
ideologi tersebut tanpa menghilangkan jatidiri ideologi dimaksud, dan (4) seberapa
jauh nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi itu membudaya dan diamalkan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sejauh mengenai Pancasila sebagai suatu ideologi, faktor kualitas nilai yang
terkandung dalam Pancasila tidak perlu diragukan, tetapi faktor pemahaman dan
sikap masyarakat, faktor kemampuan masyarakat, dan faktor pembudayaan dan
pengamalan ideologi masih memerlukan usaha untuk dapat mempertahankan,
memantapkan, memapankan, dan mengokohkan Pancasila. Untuk itulah perlu
adanya usaha secara serius, dengan jalan mengimplementasikan Pancasila dalam
segala aspek kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
Pancasila memenuhi syarat sebagai dasar negara bagi Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang harus dipertahankan dengan alasan sebagai berikut:
1. Pancasila memiliki potensi menampung keadaan pluralistik yang dialami oleh
bangsa Indonesia, ditinjau dari keanekaragaman agama, suku bangsa, adat
budaya, ras, golongan dan sebagainya. Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa,
menjamin kebebasan bagi warganegara untuk beribadah sesuai dengan agama
dan keyakinannya. Sementara itu Sila ketiga persatuan Indonesia, mengikat
keanekaragaman tersebut di atas dalam suatu kesatuan bangsa dengan tetap
menghormati sifat masing-masing seperti apa adanya.
2. Pancasila memberikan jaminan terealisasinya kehidupan yang pluralistik, dengan
menjunjung tinggi dan menghargai manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan secara berkeadilan, disesuaikan dengan
kemampuan dan hasil usahanya. Hal ini ditunjukkan oleh sila kedua yaitu
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Pancasila memiliki potensi menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, yang terdiri atas ribuan

12
pulau. Sila ketiga Persatuan Indonesia memberikan jaminan bersatunya bangsa
Indonesia.
4. Pancasila memberikan jaminan berlangsungnya demokrasi dan hak asasi
manusia sesuai dengan budaya bangsa. Hal ini dijamin oleh sila keempat
Pancasila yakni Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Pancasila menjamin terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera. Sila kelima
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan acuan dalam mencapai
tujuan tersebut.

13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN
1. Nilai paling mendasar dalam Pancasila yaitu nilai dasar, nilai instrumental dan
nilai praktis.
2. Implementasi pancasila merupakan usaha untuk mewujudkan setiap nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila dengan cara mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari hari serta menjadikan pancasila sebagai pedoman atau
landasan dalam bertindak dan berperilaku.
3. Dalam kehidupan sehari hari, implementasi nilai pancasila dapat diwujudkan
dalam berbagai bidang, misalnya bidang politik, sosial budaya, ekonomi dan
bidang keamanan.
4. Salah satu contoh pengimplementasian nilai Pancasila yaitu beriman, dan
bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah Tuhan. Setiap umat
harus mempelajari agama dan mengamalkannya.
5. Untuk dapat mempertahankan, memantapkan, memapankan, dan
mengokohkan Pancasila ada empat faktor yang dapat menjadikan suatu
ideologi tetap dapat bertahan dan menjadi ideologi yang tangguh, yakni
a. bahwa ideologi tersebut berisi nilai dasar yang berkualitas,
b. bahwa ideologi tersebut dipahami, dan bagaimana sikap dan tingkah laku
masyarakat terhadapnya,
c. terdapat kemampuan masyarakat untuk mengembangkan pemikiran-
pemikiran yang relevan dengan ideologi tersebut tanpa menghilangkan
jatidiri ideologi dimaksud, dan
d. seberapa jauh nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi itu membudaya
dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara

14
3.2 SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan.Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan

15
BAB IV
PENUTUP

Pedoman Umum Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Bernegara ini


dimaksudkan agar konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat
diaktualisasikan oleh setiap warganegara terutama dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pedoman Umum ini dapat dipakai sebagai acuan perumusan berbagai
kebijakan publik, agar tujuan implementasi Pancasila dalam segenap bidang
kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara dapat secara bertahap terwujud
sehingga masyarakat, bangsa dan negara dapat mewujudkan tujuan nasional yang
diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945.
Untuk penerapan Pedoman Umum ini secara langsung pada setiap
pemecahan permasalahan aktual yang berkembang, perlu disiapkan pedoman
khusus sebagai derivasi dari Pedoman umum yang disesuaikan dengan sasaran,
kebijakan dan strategi dengan melibatkan institusi yang kompeten dan terkait dengan
permasalahannya.
Untuk itu semua, diperlukan komitmen yang kuat, kerja keras dengan penuh
kearifan dari segenap komponen bangsa, demi terwujudnya masa depan yang cerah
dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hasil lokakarya nasional tentang Implementasi Pancasila dalam Mewujudkan


Kesejahteraan Masyarakat yang diselenggarakan oleh LPPKB bekerjasama dengan
Yayasan Sinar Wijaya Indonesia Cs, di Jakarta tanggal 9 Oktober 2014

Mubyarto, Prof. Ekonomi Pancasila, Pusat Studi Ekonomi Pancasila, Universitas


Gajah Mada, Yogyakarta. 2014

Pamoe Rahadjo dan Islah Gusmian, Bung karno dan Pancasila, Galang Press 2015.

17

Anda mungkin juga menyukai