Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

AKTUALISASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN


Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Dosen Pengampu : Wildan Ansori Hasibuan, M.Sos
Mata Kuliah : Pancasila

Disusun Oleh:
Sem 1 / KPI A ( Kel.9 )
1. Faatihah Az Zahra ( 0101231002 )
2. Najwa ( 0101231018 )
3. Safaruddin Hanif ( 0101231026 )
4. Fadhilah Awliyah Ritonga ( 0101231015 )

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUMATERA UTARA MEDAN
2023 / 2024
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN .....................................................................................................
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................................... 2
PEMBAHASAN
A. Cara mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan kita .................................... 3
B. Perbedaan Aktualisasi Pancasila Objektik dan Subjektif ....................................... 5
C. Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila ........................................................................... 8
PENUTUP
KESIMPULAN .......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji Syukur kami kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan izin-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan mudah guna memenuhi
tugas kelompokuntuk mata kuliah Pancasila yang berjudul “ Aktualisasi Pancasila
Dalam Kehidupan ” dari Dosen Pengampu Bapak Wildan Ansori Hasibuan, M.Sos.
Shalawat serta salam kami tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad
SAW terimakasih kepada anggota kelompok kami yang telah berkontribusi dalam
bentuk pikiranatau materi dalam menyelesaikan masalah ini. Kami sangat berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta menambah pengetahuan bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini dapat di
praktikum dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi penulis umumnya bagi
pembaca.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami , maka dari itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalahini.

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aktualisasi merupakan suatu bentuk kegiatan untuk melakukan realisasi antara
pemahaman akan nilai dan norma dengan tindakan dan perbuatan yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Sedangkan aktualisasi Pancasila, berarti penjabaran nilai-nilai
Pancasila dalam bentuk norma-norma, serta merealisasikannya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara diwujudkan


guna menghadapi perkembangan dunia serta kemajuan teknologi. Pancasila ideologi
dasar bagi negara Indonesia. Panca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Masyarakat Indonesia terbiasa melakukan musyawarah mufakat, pluralis, serta


bersikap toleran dan gotong – royong namun kini mulai cenderung berubah menjadi
hegemoni – hegemoni kelompok yang saling mengalahkan dan berprilaku tidak jujur.
Semua ini menegaskan bahwa terjadi ketidakpastian jati diri dan karakter bangsa yang
bermuara pada disorientasi dan belum dihayatinya nilai – nilai Pancasila sebagi filosofi
dan ideologi bangsa, serta memudarnya kesadaran terhadap nilai – nilai budaya bangsa,
dan bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana cara kita mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan kita?


2. Perbedaan Aktualisasi Pancasila Objektik dan Subjektif
3. Apa Aktualisasi niai-nilai Pancasila?

1
C. TUJUAN PEMBAHASAN

1. Mengetahui cara mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari


2. Mengetahui perbedaan aktualisasi Pancasila Objektif dan Subjektif
3. Mengetahui Aktualisasi nilai-nilai Pancasila

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Cara mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan kita

Aktualisasi Pancasila adalah mengaplikasikan atau mewujudkan nilai – nilai


Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Aktualisasi merupakan suatu bentuk aktivitas melakukan realisasi antara


pemahaman terhadap penjabaran nilai dan norma dengan perbuatan dan tindakan yang
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan aktualisasi nilai-nilai pancasila
adalah melaksanakan dan merealisasikan nilai-nilai pancasila dalam bentuk norma-norma
baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bentuk norma-norma dalam aktualisasi nilai-nilai Pancasila adalah seperti norma


hukum, norma kenegaraan, dan norma moral. Tujuan dari aktualisasi nilai-nilai Pancasila
adalah agar terealisasinya antara pemahaman dan nilai norma-norma dengan tindakan dan
perbuatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari- hari maupun dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia mengandung konsekuensi setiap


aspek dalam penyelenggaraan negara dan sikap dan tingkah laku bangsa Indonesia dalam
bermasyarakat dan bernegara harus berdasar pada nilai – nilai Pancasila. Hakikat
Pancasila adalah bersifat universal, tetap dan tidak berubah. Nilai – nilai tersebut perlu
dijabarkan dan dalam wujud norma – norma baik norma hukum, kenegaraan, maupun
norma – norma moral yang harus dilaksanakan oleh setiap warga negara Indonesia.

Pancasila merupakan dasar dan ideologi negara yang berasal dari kesepakatan
politik para tokoh politik pada zaman awal berdirinya negara Indonesia. Dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, Pancasila sering mengalami penyimpangan dalam
mengaktualisasi nilai-nilai pancasila. Penyimpangan yang dialami berupa penyimpangan
dari makna pancasila yang seharusnya, adanya penambahan dan pengurangan dalam
mengaktualisasi nilai-nilai pancasila.

3
Ketika terjadinya penyimpangan tersebut, akan ada upaya dalam pelurusan
kembali. Selama bangsa Indonesia memiliki keinginan yang sama untuk membangun
bangsa di atas dasar-dasar nilai-nilai Pancasila, maka Pancasila patut untuk
diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pengaktualisasian Pancasila dapat diliat
dari tingkah laku semua warga negara dalam masyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
seluruh aspek penyelengaraan negara.

Nilai-nilai Pancasila merupakan hasil perkembangan yang sangat panjang dari


zaman nenek moyang bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut harus diaktualkan dalam
kehidupan nyata masyarakat dan bangsa Indonesia. Secara harfiah, aktualisasi berarti
pengaktualan atau mengaktualkan. Dalam hal ini, aktualisasi Pancasila bermakna
bagaimana nilai-nilai Pancasila tersebut secara nyata dapat tercermin dalam sikap dan
perilaku seluruh rakyat Indonesia, mulai dari pejabat hingga masyarakat biasa.

Tujuan dari aktualisasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk


menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila tersebut tidak stagnan serta dapat tetap terjaga
dan mampu mengikuti perkembangan zaman. Aktualisasi Pancasila harus terus dilakukan
agar setiap generasi dapat merasakan keluhuran nilai-nilai yang dimiliki Pancasila.
Seluruh komponen masyarakat dan pemerintah memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
mengaktualisasi nilai-nilai tersebut.

Upaya mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila merupakan tugas dan tanggung


jawab seluruh komponen masyarakat, tanpa terkecuali. Aktualisasi Pancasila dapat
dilakukan sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas masing-masing. Aktualisasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ini bisa dilakukan
dengan berbagai cara.

Seluruh masyarakat dapat ikut mengaktualisasikan Pancasila dalam perilaku dan


pergaulan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dengan saling tolong menolong, saling
menghormati dan selalu menjaga sopan dan santun. Nilai-nilai Pancasila harus selalu
diterapkan dan diamalkan sesuai dengan perkembangan zaman.

B. Perbedaan Aktualisasi Pancasila Objektik dan Subjektif

4
1. Aktualisasi Pancasila Objektif

Aktualisasi Pancasila Objektif yang dimaksud, yakni melaksanakan Pancasila


dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, mulai dari bidang legislatif, eksekutif,
yudikatif, dan dalam bidang kehidupan kenegaraan lainnya. Aktualisasi nilai
Pancasila dapat diwujudkan dalam hukum, khususnya hukum tertulis berupa
peraturan perundang-undangan atau kebijakan lainnya yang dibuat penyelenggara
negara, mulai dari pusat hingga daerah.

Nilai-nilai Pancasila harus mendasari seluruh peraturan perundang-undangan atau


kebijakan yang dibuat. Selain itu, aktualisasi juga dapat dilakukan dalam perilaku
para penyelenggara negara dan pemerintahan yang meneladani nilai-nilai luhur
Pancasila.

Aktualisasi Pancasila objektif merupakan aktualisasi nilai-nilai pancasila dalam


berbagai aspek kehidupan kenegaraan yang meliputi lembaga kenegaraan, seperti
lembaga eksekutif, lembaga legislatif, dan lembaga yudikatif.

Selain itu, aktualisasi Pancasila objektif juga meliputi aspek politik, ekonomi,
hukum, terutama dalam penjabaran ke dalam undang – undang, Garis-Garis Besar
Haluan Negara (GBHN), pertahanan keamanan, pendidikan maupun aspek
kenegaraan lainnya. Sehingga dalam penyelengaraan dan pelaksanaan kehidupan
kenegaraan harus didasarkan pada dasar falsafah negara, yaitu Pancasila.

Aktualisasi Pancasila secara objektif dimaksudkan sebagai bentuk penjabaran


nilai-nilai Pancasila secara nyata dalam bentuk norma-norma pada setiap aspek
penyelenggaraan negara, baik dalam bidang legislatif, eksekutif, dan yudikatif
maupun pada semua bidang kenegaraan lain.

Aktualisasi nilai-nilai Pancasila secara objektif terutama berkaitan dengan


peraturan perundang-undangan Indonesia.

2. Aktualisasi Pancasila Subjektif

5
Aktualisasi Pancasila Subjektif adalah pelaksanaan Pancasila dalam setiap
pribadi, perorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap
penguasa dan setiap orang Indonesia dalam aspek moral dalam kaitannya dengan
hidup negara dan masyarakat. Aktualisasi Pancasila yang subjektif ini justru lebih
penting dari aktualisasi yang objektif, karena aktualisasi subjektif ini merupakan
persyaratan keberhasilan aktualisasi yang objektif.

Pelaksanaan Pancasila yang subjektif sangat berkaitan dengan kesadaran,


ketaatan, serta kesiapan individu untuk mengamalkan Pancasila.

Pancasila bukan hanya akan menimbulkan akibat moral, dan ini lebih ditekankan
pada sikap dan tingkah – laku seseorang. Sehingga Aktualisasi Pancasila yang
subjektif berkaitan dengan norma – norma moral.

Aktualisasi Pancasila subjektif meliputi aspek moral yang berkaitan dengan


kehidupan bermasyarakat serta kehidupan berbangsa dan bernegara. Aktualisasi
Pancasila subjektif harus dilaksanakan oleh setiap individu tanpa terkecuali, baik
warga negara biasa, aparat penyelenggara negara, penguasa negara, maupun kalangan
elit politik.

Aktualisasi Pancasila subjektif sangat berkaitan dengan kesadaran, ketaatan,


maupun kesiapan setiap individu dalam mengaktualisasikan nilai-nilai pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Aktualisasi Pancasila subjektif lebih penting daripada
aktualisasi Pancasila objektif, karena aktualisasi pancasila subjektif memiliki peran
untuk menentukan berhasil atau tidaknya aktualisasi Pancasila objektif. Aktualisasi
Pancasila subjektif dapat tercapai apabila nilai-nilai pancasila tetap melekat di dalam
hati sanubari bangsa Indonesia.

Dinamika dalam aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat


serta kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan suatu keniscayaan, agar
pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman dalam
pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

6
Di dalam mengaktualisasi nilai-nilai Pancasila sangat mungkin ditemukan adanya
masalah yang berkaitan dengan hidup kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan.
Untuk itu solusi terbaik untuk mengatasi persoalan kebangsaan adalah dengan
kembali pada nilai-nilai Pancasila.

Beberapa cara yang dapat dijadikan alternatif untuk kembali dan melakukan
aktualisasi nilai-nilai Pancasila saat ini adalah sebagai berikut.

Pertama, membumikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,


dan bernegara secara terus-menerus dan aktual.

Kedua, aktualisasi melalui internalisasi nilai-nilai Pancasila, baik melalui


pendidikan formal maupun nonformal. Pada tataran pendidikan formal perlu
revitalisasi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di sekolah.Sebagai
sebuah nilai, Pancasila tidak cukup hanya dipelajari, tetapi harus diresapi, dihayati,
dan dipahami secara mendalam.

Ketiga, aktualisasi melalui keteladanan para pemimpin baik pemimpin formal


(pejabat negara) maupun informal (tokoh masyarakat). Dengan keteladanan yang
dijiwai nilai-nilai Pancasila, diharapkan masyarakat luas akan mengikuti.

Pendidik adalah pemimpin pendidikan, yang dalam konteks pembelajaran di


sekolah adalah para guru, sedangkan dalam konteks pendidikan informal adalah orang
tua dan dalam konteks pendidikan non-formal adalah tokoh masyarakat. Melalui
proses sosialisasi, para peserta didik akan belajar tentang sikap dan perilaku yang
relevan dengan lingkungan sosial budaya dari orang tua, guru, teman sebaya, dan
tokoh masyarakat.

Pendidik yang mampu menunjukkan sikap dan ketela-dan-an terpuji akan


menjadikan makin menguatnya nilai-nilai Pancasila di kalangan peserta didik. Tugas
pemimpin pendidikan dalam konteks ini adalah membantu mengondisikan peserta
didik pada sikap, perilaku, atau kepribadian yang benar agar peserta didik mampu
menjadi agents of change dalam mengaktualisasi nilai-nilai Pancasila bagi diri

7
sendiri, lingkungan, masyarakat, dan siapa saja yang dijumpai tanpa harus
membedakan suku, agama, ras, dan golongan.

C. Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila

Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang harus dihayati dan dipedomani seluruh
warga negara Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Penghayatan yang mendalam atas nilai-nilai dasar Pancasila akan memperkuat identitas,
jati diri, dan karakter masya-rakat Indonesia yang berkepribadian Pancasila.

Sebagai ajaran filsafat, Pancasila mencerminkan nilai dan pandangan mendasar


dan hakiki rakyat Indonesia dalam hubungannya dengan sumber kesemestaan, yakni
Tuhan Maha Pencipta. Asas ketuhanan ini sebagai asas fundamental dalam kesemestaan
dan dijadikan asas fundamental kenegaraan (negara atas Ketuhanan Yang Maha Esa).
Asas-asas ini mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia yang religius dan atau teisme
religius. Demikian pula untuk sila-sila yang lain, yang secara bulat dan utuh
mencerminkan asas kekeluargaan, cinta sesama, dan cinta keadilan.

Suatu sistem filsafat pada tingkat perkembangan tertentu melahirkan ideologi,


yakni seperangkat nilai ide dan cita-cita beserta pedoman dan metode mewujudkannya.
Umumnya ideologi selalu mengutamakan asas-asas kehidupan politik dan kenegaraan
sebagai satu kehidupan nasional yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan. Secara
teoretis filosofis, ideologi bersumber pada sistem filsafat dan merupakan pelaksanaan
sistem filsafat.

Dengan kata lain, suatu sistem filsafat dikembangkan dan dilaksana-kan oleh
suatu ideologi. Atas dasar konsep teoretis ini, tidak mungkin suatu bangsa menganut dan
melaksanakan suatu sistem ideologi yang tidak bersumber pada filsafat hidup atau filsafat
negara mereka sendiri. Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa menjadikan Pancasila juga
merupakan ideologi bangsa Indonesia.

Nilai filsafat Pancasila pada dasarnya mengandung asas integralistik atau


kekeluargaan. Hal ini tampak pada asasnya bahwa bangsa Indonesia adalah satu keluarga

8
bangsa Indonesia dalam satu susunan (rumah tangga) negara kesatuan yang dilandasi
asas/paham persatuan. Asas ini tampak dalam sila ketiga, keempat, dan kelima yang
berintikan makna persatuan Indonesia dengan asas musyawarah mufakat dan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Secara universal asas
kekeluargaan itu dilandasi sila kedua dan dijiwai nilai sila pertama.

Contoh dari mengaktualisasikan nilai –nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-


hari, yaitu :

Sila I : Ketuhanan yang Maha Esa

Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai sila I tercermin dari

sikap toleransi, menghargai antar umat beragama, dan hidup rukun berdampingan.

• Mengimani akan adanya Tuhan yang Maha Esa dan menjalankan perintah-Nya

serta menjauhi larangan-Nya.

• Saling toleransi antar umat beragama.


• Menghormati kebebasan beragama dan tidak memaksakan suatu agama kepada

orang lain.

Sila II : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai sila II tercermin dari

cara memanusiakan manusia dalam hidup bermasyarakat.

• Pengakuan atas harkat dan martabat kemanusiaan, yakni kedudukan dan derajat

setiap individu adalah sama.

• Tidak membeda-bedakan ras, suku, agama, dan lainnya.


• Mengedepankan sikap tenggang rasa dan toleransi antar masyarakat.

Sila III : Persatuan Indonesia

9
Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai sila III tercermin dari

sikap persatuan antar masyarakat untuk satu tujuan dalam membangun negara ke arah

yang lebih baik.

• Cinta tanah air dan bangsa atau bersikap nasionalisme.


• Mementingkan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi atau golongan.
• Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.

Sila IV : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan

dan Perwakilan

Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai sila IV tercermin dari


sikap

pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah untuk mufakat.

• Melakukan musyawarah dalam mencapai keputusan bersama. untuk kepentingan

bersama.

• Mengedepankan toleransi serta keadilan dalam melakukan musyawarah.


• Hasil keputusan dalam musyawarah harus disepakati oleh semua pihak.

Sila V : Keadilan Bosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai sila V tercermin dari

pemerataan dalam konteks keadilan bersama.

• Mengedepankankan sikap adil antara sesame masyarakat.


• Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
• Mengutamakan kesejateraan seluruh rakyat Indonesia dibandingkan kemakmuran

pribadi atau golongan.

10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keniscayaan, agar Pancasila tetap
selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan
dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Agar loyalitas warga masyarakat dan warganegara terhadap Pancasila tetap tinggi.
Di lain pihak, apatisme dan resistensi terhadap Pancasila bisa diminimalisir. Substansi
dari adanya dinamika dalam aktualisasi nilai Pancasila dalam kehidupan praksis adalah
selalu terjadinya perubahan dan pembaharuan dalam mentransformasikan nilai
Pancasila ke dalam norma dan praktik hidup dengan menjaga konsistensi, relevansi,
dan kontekstualisasinya.

Sedangkan perubahan dan pembaharuan yang berkesinambungan terjadi apabila


ada dinamika internal (self-renewal) dan penyerapan terhadap nilai-nilai asing yang
relevan untuk pengembangan dan penggayaan ideologi Pancasila. Muara dari semua
upaya perubahan dan pembaharuan dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila adalah
terjaganya akseptabilitas dan kredibilitas Pancasila oleh warganegara dan warga
masyarakat Indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, H. W. (1976). Percakapan dengan Sidney Hook tentang Masalah Filsafat. Jakarta:
Jambatan.
Bertens, K. (1992). Ringkasan Sejarah Filsafat . Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Besar, A. (1994). Pancasila dan Alam Pikiran Integrakistik ( Kedudukan dan Peranannya dalam
Era Globalisasi ). Yogyakarta: Panitia Seminar " Globalisasi Kebudayaan dan Ketahanan
Ideologi " 16-17 November 1994 di UGM .

12

Anda mungkin juga menyukai