Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH PANCASILA

(DINAMIKA PANCASILA PADA ERA REFORMASI)

DISUSUN OLEH

1. AZIZ AULIA AMRI (112022075)


2. AHMAD VIGO SANDY AUGUST (112022082)
3. M. MIFTAH HULFI FIKRI (112022077)
4. M. RIZKY GUSTIANDA (112022083)
5. MUKSITU AL HAFIZ (112022074)
6. AKBAR AL GHAZALI (112022061)
7. DINDA RAHMANIA (112022076)
8. SITI FARADIBA (112022067)
9. JELITA KARUNIA (112022045)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rida dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul konstitusi. Tidak lup
a, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Nurhayati, M.Pd. yang yang telah membi
mbing dan membantu kami dalam proses pembelajaran mata kuliah Pendidikan kewarganega
raan ini.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan pengetahuan


kami sebagai penyusun serta mahasiswa yang lain. Makalah ini diharapkan bisa memberikan
manfaat bagi kami dan pembaca yang memerlukan informasi yang terkandung di dalamnya
serta menjadi sumbangsih dalam bidang Pendidikan Kewarganegaraan, khususnya mengenai
permasalahan yang kami bahas.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam makalah yang disusun.
Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut. Kritik dan saran dari pembaca s
enantiasa ditunggu oleh penulis guna meningkatkan kualitas tulisan ke depannya.

Palembang, 24 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH ...............................................................................................................
1.3 TUJUAN PENELITIAN ................................................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN DINAMIKA PANCASILA ..................................................................................
2.2 PANCASILA SEBAGAI PRADIGMA DI ERA REFORMASI ...................................................
2.3 SIKAP ANAK MUDA MENGHADAPI PANCASILA DI ERA REFORMASI .........................
2.4 PENERAPAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DI ERA ........................
REFORMASI

BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN .............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia. Pancasila bersifat terbuka (dinamis) yang mampu menyesuaikan
dengan berbagai perubahan zaman ataupun pemikiran.
Sejak November 1945 sampai sebelum dekrit presiden 5 juli 1959 pemerintah Indonesia
mengubah huluan politiknya dengan mempraktikkan system demokrasi liberal. Deviasi ini
dikoreksi dengan keluarnya dektrit presiden 5 juli 1959. Peristiwa pemberontakan Gerakan
30 september 1965 menjadi pemicu tumbangnya pemerintahan oerde lama (Ir. Soekarno) dan
berkuasanya pemerintahan orde baru (jenderal soeharto). Pemerintah orde baru berusaha
mengoreksi segala penyimpangan yang dilakukan oleh regim sebelumnya dalam pengalaman
Pancasila dan UUD 1945. Namun regim orde barupun akhirnya dianggap penyimpangan dari
garis politik Pancasila dan UUD 1945, ia dianggap cenderung ke praktik liberalisme-
kapitalistik dalam mengelola negara.
Pada tahun 1998 munculah Gerakan reformasi yang dasyat dan berhasil mengakhiri 32
tahun kekuasaan orde baru. Setelah tumbangnya regim orde baru telah muncul 4 regim
pemerintah reformasi sampai saat ini. Reformasi merupakan suatu Gerakan yang
menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara kea rah
yang lebih baik secara konstitusional. Reformasi lahir dengan tujuan untuk memperbaiki
krisis yang berkepanjangan, serta menata kearah yang lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Dinamika Pancasila?
2. Seperti apa Pancasila sebagai paradigma di era reformasi?
3. Bagaimana sikap anak muda menghadapi Pancasila di era reformasi?
4. Bagaimana peranan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di era reformasi?
1.3 Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian Dinamika Pancasila
2. Untuk mengetahui Pancasila sebagai paradigma di era reformasi
3. Untuk mengetahui bagaimana sikap anak muda dalam menghadapi Pancasila di era
reformasi
4. Untuk mengetahui peranan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di era reformasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dinamika Pancasila

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua
kata dari Sanskerta : panca artinya lima dan sila artinya prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.Pancasila sebuah kesatuan filsafat terorganisir dan hirarkis , sila
kesatu sampai lima saling berkaitan satu sama lain. Pancasila juga bagian dari fisafat
bangsa, Pancasila juga menjawab masalah. Pancasila memiliki ideologi ,Ideologi
adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang
bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil,mengatur
tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.
Dinamika adalah gerak masyarakat secara terus-menerus yang menimbulkan
perubahan dalam tata hidup masyarakat yang bersangkutan. Dinamika Pancasila
dimungkinkan apabila ada daya refleksi yang mendalam dan keterbukaan yang
matang untuk menyerap, menghargai, dan memilih nilai-nilai hidup yang tepat dan
baik untuk menjadi pandangan hidup bangsa bagi kelestarian hidupnya di masa
mendatang. Sedangkan penerapan atau penolakan terhadap nilai-nilai budaya luar
tersebut berdasar pada relevansinya. Dalam konteks hubungan internasional dan
pengembangan ideologi, bukan hanya Pancasila yang menyerap atau dipengaruhi oleh
nilai-nilai asing, namun nilai-nilai Pancasila bisa ditawarkan dan berpengaruh, serta
menyokong kepada kebudayaan atau ideologi lain.

2.2 Pancasila Sebagai Pradigma Di Era Reformasi

A. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Ketatanegaraan

Pancasila sebagai paradigma ketatanegaraan mengandung arti bahwa pancasila


sebagai dasar Negara menjadi kerangka berpikir dalam melaksanakan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Sebagai dasar negara, Pancasila tercantum di dalam Alinea
IV pembukaan UUD 1945 yang merupakan landasan yuridis konstitusional dan dapat
disebut sebagai ideologi Negara. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, tata negara
adalah seperangkat prinsip dasar peraturan suatu negara. Ketatanegaraan adalah
segala sesuatu mengenai tata negara. Menurut hukumnya, tata negara adalah suatu
kekuasaan sentral yang mengatur kehidupan bernegara yang menyangkut sifat,
bentuk, tugas negara dan pemerintahannya serta hak dan kewajiban para warga
terhadap pemerintah atau sebaliknya.

B. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Politik

Pancasila sebagai paradigma dalam bidang politik memiliki penertian bahwa


dalam melaksanakan kehidupan politik itu harus didasarkan pada pancasila. Pancasila
berfungsi sebagai landasan dan sekaligus tujuan dalam kehidupan politik bangsa
Indonesia. Tampak dalam keberhasilan bangsa Indonesia menjabarkannya menjadi
program-program dan aturan-aturan permainan dalam proses mewujudkan dan
mengembangkan jati diri bangsa sebagai system politik Demokrasi Pancasila.

C. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Ekonomi

Pancasila sebagai paradigma di bidang ekonomi, yaitu mengandung


pengertian bagaimana falsafah itu diimplementasikan secara riil atau dengan kata lain
dalam pelaksanaan ekonomi di Indonesia harus sesuai dengan sila-sila yang ada pada
pancasila. Kebijaksanaan yang selama ini diterapkan hanya mendasarkan pada
pertumbuhan dan mengabaikan prinsip nilai kesejahteraan bersama seluruh bangsa,
dalam kenyataannya hanya menyentuh kesejahteraan sekelompok kecil orang bahkan
penguasa.

D. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Ilmu Pengetahuan

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertetup, namun
bersifat reformasi, dinamis dan terbuka. Pancasila sebagai paradigma dalam bidang
ilmu pengetahuan, bahwa pemanfaatan dan pengembangan ilmu pengetahuan tidak
boleh bertentangan dengan pancasila juga mendukung dalam mewujudkan nilai-nilai
pancasila.

2.3 Sikap Anak Muda Menghadapi Pancasila Di Era Reformasi

Reformasi dipandang sebagai gerakan yang tidak boleh ditawar-tawar lagi dan karena
itu, tidak hanya anak muda tetapi hampir seluruh rakyat Indonesia mendukung sepenuhnya
Gerakan reformasi tersebut. Dengan semangat reformasi, rakyat Indonesia menghendaki
adanya pergantian kepemimpinan nasional sebagai langkah awal menuju terwujudnya
masyarakat yang adil dan makmur.
Sikap anak muda pada era ini terhadap pancasila bermacam-macam. Ada yang peduli
dan ada juga yang acuh. Banyak anak muda tidak pancasilais, namun masih ada anak yang
pancasilais. Banyak factor penyebab perubahan sikap anak muda. Didukung oleh pengaruh
dari luar, serta juga pengamalan nilai pancasila yang kurang.

Berikut sikap anak muda yang tidak peduli dan acuh terhadap pancasila :

a. Anak muda yang tidak percaya akan Tuhan karena bertentangan dengan sila pertama
pancasila.
b. Anak muda yang tidak memiliki rasa tenggang rasa, semena-mena, dan tidak
memperlakukan sesame sesuai dengan harkat dan martabatnya yang dimana
bertentangan dengan sila kedua pancasila.
c. Anak muda yang tidak mementingkan negaranya sendiri, egois dan tidak cinta tanah
air yang dimana bertentangan dengan sila ketiga dalam pancasila.
d. Anak muda yang tidak mau menerima pendapat orang lain dan suka berkelahi yang
bertentangan dengan sila keempat pancasila
e. Anak muda yang malas, tidak berlaku adil dan tidak berbudi luhur yang bertentangan
dengan sila kelima pancasila.
Namun disamping itu, masih ada anak muda yang memiliki semangat pancasilais dan
berlaku baik dalam pengamalan pancasila. Berikut sikap anak muda yang pancasilais :
a. Anak muda yang memiliki ahlak dan iman dalam beragama sesuai dengan sila
pertama pancasila
b. Anak muda yang memiliki rasa memanusiakan manusia dan merupakan makhluk
yang beradap sesuai dengan sila kedua pancasila
c. Anak muda mementingkan kepentingan negara dan orang lain dari pada kepentingan
pribadi sesuai dengan sila ketiga pancasila
d. Anak muda yang menghargai sesama dan mampu bersosialisasi dalam lingkungan
dengan baik sesuai sila keempat pancasila
e. Anak muda yang dapat berlaku adil dan bijaksana dalam memutuskan sesuatu serta
berbudi luhur.

Dalam konteks ini anak muda kurang pemahamannya akan nilai pancasila dan
Sebagian besar anak muda di Indonesia berperilaku diluar norma pancasila karena
mereka menganggap hal itu biasa, kurangnya penyuluhan dan sanksi membuatmereka
bersikap acuh dan kurang perhatian dalam pengalaman pancasila di negeri sendiri.
2.4 penerapan pancasila dalam kehidupan sehari-sehari di era reformasi

Memahami peran pancasila di era reformasi, merupakan kewajiban setiap warga


negara Indonesia agar paham dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Semenjak ditetapkan sebagai dasar negara (oleh PPKI 18 agustus 1945), pancasila telah
mengalami perkembangan sesuai dengan pasang naiknya sejarah bangsa Indonesia (koento
Wibisono, 2001).

Para pakar hukum ketatanegaraan melakukan penahapan perkembangan pancasila yang


merupakan dasar negara yaitu:

(1) 1945-1949 masa undang-undang dasar 1945 yang pertama ;


(2) 1949-1950 masa konstitusi RIS ;
(3) 1950-1959 masa UUDS 1950 ;
(4) 1959-1965 masa orde lama ;
(5) 1966-1998 masa orde baru dan
(6) 1998-sekarang masa reformasi

Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dari sila ke I sampai sila ke V yang harus
diaplikasikan atau dijabarkan dalam setiap kegiatan pengelolahan lingkungan hidup maupun
kehidupan sehari-hari adalah Sebagian berikut (seojadi 1999 : 88-90)

1. Sila Kehidupan Yang Maha Esa


Kepercayaan terhadap adanya tuhan yang maha esa sebagai penciptaan
segala

penciptaan segala sesuatu dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci.


Ketawaan terhadap tuhan yang maha esa, yakni menjalankan semua
perintahnya dan menjauh larangan-larangannya. Setiap benda dan makhluk
yang ada di sekeliling manusia merupakan amanat tuhan yang harus dijaga
dengan sebaik-baiknya. Penerapan sila I dalam kehidupan sehari-hari :

 Bersembahyang dengan rutin dan menjuhkan larangannya


 Menyayangi dan merawat binatang maupun tumbuh-tumbuhan
 Selalu menjaga kebersihan
 Melestarikan dan mengembangkan kemampuan guna
meningkatkan kualitas hidup

2. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradap

Terkandung nilai-nilai perikemanusian pengakuan harkat dan martabat


manusia dengan segala hak dan kewajibannya, perlakuan adil terhadap selama,
alam, dan tuhan. Manusia sebagai makhluk beradap mamiliki daya cipta rasa
dan karsa. Penerapan sila II dalam kehidupan sehari-hari :

 Mengadakan pengendalian tingkat polusi udara agar udara yang


dihirup bisa tetap nyaman
 Menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan
sekitar
 Mengadakan Gerakan penghijauan
 Peduli akan hak setiap orang untuk memperoleh lingkungan
hidup yang baik dan sehat

3. Sila Persatuan Indonesia

Terkandung nilai persaatuan bangsa. Persatuan Indonesia adalah


persatuan bangsa membela dan menjunjung tinggi (patriotism), pengakuan
wajib kebhineka tunggalikaan suku bangsa (etnis) dan kebudayaan bangsa
(berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan
kesatuan bangsa, cinta dan bangga akan bangsa dan negara Indonesia
(nasionalisme). Penerapan sila III dalan kehidupan sehari-hari :

 Inventarisasi tata nilai tradisional yang harus selalu


diperhitungkan dalam pengambilan kebijaksanaan
 Pengendalian pembangunan lingkungan di daerah-daerah
 Mengembangkan Pendidikan
 Melindungi sumber daya bangsa

4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan Perwakilan
Terkandung nilai kerakyatan. Hal yang terkait adalah kedaulatan negara
berada di tangan rakyat. Pimpinan kerakyatan merupakan hikmat
kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat. Masyarakat mempunyai
kedudukan,hak dan kewajiban yang sama. Keputusan diambil berdasarkan
musyawaran untuk mufakat oleh wakil-wakil. Penerapan sila IV dalam
kehidupan sehari-hari :

 Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan


meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para pengambil
keputusan dalam pengelolahan lingkungan hidup;
 Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan
meningkatkan kemitraan masyarakat, dunia usaha dan
pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup.

5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Terkandung nilai keadilan sosial. Makna lainnya adalah perlakuan yang adil di
segala bidang kehidupan terutama di bidang politik, ekonomi dan sosial
budaya; keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak milik
orang lain; cita-cita masyarakat yang adil dan Makmur yang merata material
spiritual bago seluruh rakyat Indonesia. Penerapan sila V dalam kehidupan
sehari-hari :

 Memperlakukan semua makhluk ciptaan tuhan sesuai dengan


undang-undang
 Berlaku adil dalam memecahkan masalah
 Melakukan konversasi, rehabilitas dan penghematan
penggunaan
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik yaitu dinamika dalam mengaktualisasikan nilai


pancasila kepada anak muda dan seluruh masyarakat Indonesia merupakan suatu hal yang
mutlak.Pancasila tetap selalu relavan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi
pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Agar loyalitas warga masyarakat dan warganegara terhadap pancasila tetap tinggi.Di
lain pihak,apastisme dan resistensi terhadap pancasila bisa diminimalisir.Pemerintahanregim
reformasi sekarang ini semestinya mampu memberikan koreksi terhadap penyimpangan
dalam mengamalkan pancasila dan UUD 1945 dalam praktik bermasyarakat dan bernegara
yang dilakukan oleh Orde Baru.Perlu kita sadari bahea tanpa adanya’pondasi kuat’dalam
dasar negara atau ideologi maka suatu bangsa mustahil akan dapat bertahan dalam
menghadapi berbagai tantangan dan ancaman.Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
dari Sila 1 sampai Sila ke 5 yang haruslah di aplikasikan dalam setiap kegiatan pengelolaan
lingkungan hidup maupun kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai