Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN POLITIK

Muhammad Yudana Aditya Pratama


NIM: 03051382227109
SEPTA DEWANTARA
NIM: 03051282227055
DEVLIN MASRULLOH
NIM: 03051182227021

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

karunia dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun

makalah untuk menambah ilmu, yakni di bidang mata kuliah

Pancasila. Sumber baik modul,internet, buku-buku manual maupun

interaktif dengan mengacu pada Standar kompetensi. Dengan

makalah ini, diharapkan para mahasiswa dapat mengerti

menggunakannya sebagai sumber belajar pokok untuk mencapai

kompetensi kerja standar.

Makalah ini dapat terselesaikan, tentu dengan banyaknya

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak dan kerja sama antara

mahasiswa. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini tidak

berlebihan bila mana disampaikan rasa terima kasih


sebesar-besarnya kepada berbagai pihak, terutama pada dosen

Mata Kuliah Pancasila. Sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami mengharapkan saran dan kritik dalam rangka peningkatan

kualitas makalah. Demikian, semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua,khususnya para mahasiswa

Universitas Sriwijaya

BAB I

1.1 Latar Belakang

Pancasila sering disebut sebagai dasar falsafah/filsafah negara dan ideologi negara. Pancasila
dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan dan mengatur penyelenggaraan
negara. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945.

Pancasila dalam pengertian ini sering disebut sebagai pandangan hidup/pegangan


hidup/pedoman hidup/petunjuk hidup. Dalam hai ini, Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk
hidup atau perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, Pancasila digunakan sebagai
petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan masyarakat di segala bidang.
Semua tingkah laku dan perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan
pancaran dari semua sila Pancasila.Dengan berpedoman pada nilai-nilai pancasila, apapun yang
diperoleh manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan akan sangat bermanfaat untuk
mencapai tujuan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang bertujuan untuk
melaksanakan pembangunan nasional.

1.2 Rumusan Masalah

a) Apa pengertian dari Pancasila

b) Apa pengertian dari paradigma


c) Apa yang dimaksud dengan etika politik dan apa fungsinya?

d) Apa saja prinsip dasar etika politik pancasila

e) Apakah peranan Pancasila sebagai paradigma kehidupan dibidang politik?

f) Perwujudan Nilai Pancasila dalam Pembangunan Kehidupan Politik

g) Bagaimana penerapan etika politik di Indonesia saat ini?

1.3 Tujuan

Mengetahui peranan Pancasila sebagai paradigma pembangunan politik.

1.4 Batasan Masalah

Dalam makalah ini akan dibahas penjabaran paradigma, Pancasila sebagai paradigma

pembangunan, Pancasila sebagai paradigma pembangunan kehidupan Politik, Perananan


pancasila dalam reformasi politik, dan perwujudan nilai-nilai pancasila dalam pembangunan
kehidupan politik.

BAB II

PEMBAHASAN

1) Pengertian pancasila

Pancasila adalah sebuah dasar negara yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia,
pancasila juga dikenal sebagai dasar falsafah negara dan juga ideologi negara. Dalam
penggunaanya, Pancasila merupakan sebuah dasar dalam pemerintahanan negara Republik
Indonesia. Pancasila juga digunakan sebagai dasar dalam mengatur seluruh penyelnggaraan
negara Rebublik Indonesia. Dalam pembukaan UUD 1945 Aliena ke-4 jelas digambarkan jika
Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia, berikut adalah bunyi dari Pembukaan UUD
1945 Aliena ke-4 tersebut :

“Kemudian dari pada itu untuk dapat membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut dalam
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi serta keadilan
sosial maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
suatu Dasar Negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil serta beradab, Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta untuk mewujudkan suatu
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Sebagai dasar negara Republik Indonesia, Pancasila digunakan agar mampu untuk mengatur
segala tatanan kehidupan negara Republik Indonesia. Yang dimaksud dalam hal ini adalah semua
yang memiliki hubungan dengan pelaksanaan kenegaraan harus selalu berlandaskan Pancasila.
Selain itu dalam seluruh pembentukan suatu peraturan dan juga peraturan yang telah berlaku di
negara Republik Indonesia juga harus belandaskan kepada Pancasila. Jadi dapat dikatakan
pancasila merupakan landasan/yang mengatur berbagai aspek tak terkecuali dalam aspek
perkembangan Etika Politik, yang bertujuan dalam perkembangannya Etika Politik tidak
melanggar nilai-nilai sila pancasila yang merupakan sebuah dasar negara Republik
Indonesia.Pancasila memiliki fungsi utama sebagai sumber dari segala sumber hukum di negara
Repbulik Indonesia, yang membuat peraturan perundang-undangan yang ada di negara Republik
Indonesia haruslah berlandaskan kepada Pancasila dan tidak boleh bertentangan dengan
Pancasila. Adapun fungsi-fungsi lain dari Pancasila adalah sebagai berikut:

1. Sebagai asas kerohanian tertib hukum bagi negara Republik Indonesia

2. Sebagai suasana kebatinan dari Undang Undang Dasar

3. Merupakan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara Republik Indonesia

4. Merupakan pandangan hidup bagi masyarakat Indonesia

5. Merupakan jiwa dari bangsa Indonesia

6. Merupakan kepribadian bangsa Indonesia, dalam hal ini Pancasila lahir bersamaan dengan

lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia dimana hal tersebut menjadikan suatu ciri

khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam berprilaku yang membedakan bangsa

Indonesia dengan bangsa lainnya

7. Merupakan perjanjian luhur, dalam hal ini Pancasila sudah disepakati secara nasional pada

tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang PPKI dimana pancasila disepakatkan untuk menjadi

dasar negara Repbulik Indonesia

8. Merupakan ideologi dari Bangsa Indonesia


9. Merupakan falsafah hidup yang menyatukan Bangsa Indonesia

Sebagai dasar untuk mewujudkan cita-cita dan juga tujuan yang ingin diraih oleh bangsa

Indonesia, adapun cita-cita tersebut adalah dapat terciptanya masyarakat yang adil serta makmur

dan juga terpenuhnya segala materi dan spiritual.

2.2 Pengertian Paradigma

Istilah “Paradigma” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI) adalah 1 daftar semua
bentukan dr sebuah kata yg memperlihatkan konjugasi dan deklinasi kata tsb; 2 model dl teori
ilmu pengetahuan; 3 kerangka berpikir. Sedangkan menurut Thomas S.Khun dalam bukunya
yang berjudul The Structure of Scientific Revolution (1970:49), paradigma merupakan suatu
asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang umum (merupakan suatu sumber nilai).
Sehingga merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode, serta penerapan dalam ilmu
pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.

Ilmu pengetahuan sifatnya sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya
hasil-hasil penelitian manusia, sehingga dalam berkembangnya terdapat suatu kemungkinan yang
sangat besar ditemukannya kelemahan-kelemahan pada teori yang telah ada, dan jikalau
demikian maka ilmuwan akan kembali pada asumsi-asumsi dasar serta asumsi teoritis sehingga
dengan demikian perkembangan ilmu pengetahuan kembali mengkaji paradigma dari ilmu
pengetahuan tersebut atau dengan lain perkataan ilmu pengetahuan harus mengkaji dasar
antologis dari ilmu itu sendiri. Misalnya dalam ilmu-ilmu sosial manakala suatu teori yang
didasarkan pada suatu hasil penelitian ilmiah yang mendasarkan pada metode kuantitatif yang
mengkaji manusia dan masyarakat berdasarkan pada sifat-sifat parsial, terukur, korelatif dan
positivistik maka ternyata hasil dari ilmu pengetahuan tersebut secara epistemologis hanya
mengkaji satu aspek saja dari objek ilmu pengetahuan yaitu manusia. Oleh karena itu, kalangan
ilmuwan sosial kembali mengkaji paradigma ilmu tersebut yaitu manusia. Berdasarkan
hakikatnya manusia dalam kenyataan objektivnya bersifat ganda bahkan multidimensi. Atas
dasar kajian paradigma ilmu pengetahuan sosial tersebut kemudian dikembangkanlah metode
baru berdasarkan hakikat dan sifat paradigma ilmu tersebut yaitu manusia, yaitu metode
kualitatif.

Istilah ilmiah tersebut kemudian berkembang dalam berbagai bidang kehidupan manusia
serta ilmu pengetahuan lain misalnya politik, hukum, ekonomi, budaya, serta bidang-bidang
lainnya. Dalam masalah yang populer ini istilah “Paradigma” berkembang menjadi terminologi
yang mengandung konotasi pengertian sumber nilai, kerangka pikir, orientasi dasar, sumber asas
serta arah dan tujuan dari suatu perkembangan, perubahan serta proses dalam suatu bidang
tertentu termasuk dalam bidang pembangunan, reformasi maupun dalam pendidikan.

*Pengertian Etika Politik

Sebagai salah satu cabang etika, khususnya etika politik termasuk dalam lingkungan filsafat.
Filsafat yang langsung mempertanyakan praksis manusia adalah etika. Etika mempertanyakan
tanggung jawab dan kewajiban manusia. Ada bebagai bidang etika khusus, seperti etika individu,
etika sosial, etika keluarga, etika profesi, dan etika pendidikan.dalam hal ini termasuk etika
politik yang berkenaan dengan dimensi politis kehidupan manusia.Etika berkaitan dengan norma
moral, yaitu norma untuk mengukur betul salahnya tindakan manusia sebagai manusia. Dengan
demikian, etika politik mempertanyakan tanggung jawab dan kewajiban manusia sebagai
manusia dan bukan hanya sebagai warga negara terhadap negara, hukum yang berlaku dan lain
sebagainya.

Fungsi etika politik dalam masyarakat terbatas pada penyediaan alat-alat teoritis untuk
mempertanyakan serta menjelaskan legitimasi politik secara bertanggung jawab. Jadi, tidak
berdasarkan emosi, prasangka dan apriori, melainkan secara rasional objektif dan argumentative.
Etika politik tidak langsung mencampuri politik praktis. Tugas etika politik membantu agar
pembahasan masalah-masalah idiologis dapat dijalankan secara obyektif.

Hukum dan kekuasaan negara merupakan pembahasan utama etika politik. Hukum sebagai
lembaga penata masyarakat yang normatif, kekuasaan negara sebagai lembaga penata
masyarakat yang efektif sesuai dengan politik membahas hukum dan kekuasaan. Prinsip-prinsip
etika politik yang menjadi titik acuan orientasi moral bagi suatu negara adalah adanya cita-cita
the rule of law, partisipasi demokratis masyarakat, jaminan ham menurut kekhasan paham
kemanusiaan dan sturktur kebudayaan masyarakat masing-masing dan keadaan sosial.

A.Lima Prinsip Dasar Etika Politik Pancasila

Pancasila sebagai etika politik maka mempunyai lima prinsip itu berikut ini disusun menurut
pengelompokan pancasila, karena pancasila memiliki logika internal yang sesuai dengan
tuntutan-tuntutan dasar etika politik modern.

1. Pluralisme

Pluralisme adalah kesediaan untuk menerima pluralitas, artinya untuk hidup dengan positif,
damai, toleran, dan biasa/normal bersama warga masyarakat yang berbeda pandangan hidup,
agama, budaya, adat. Pluralisme mengimplikasikan pengakuan terhadap kebebasan beragama,
kebebasan berpikir, kebebasan mencari informasi, toleransi. Pluralisme memerlukan kematangan
kepribadian seseorang dan sekelompok orang.

2. Hak asasi manusia


Jaminan hak-hak asasi manusia adalah bukti kemanusian yang adil dan beradab. Karena hak-hak
asasi manusia menyatakan bagaimana manusia wajib diperlakukan dan wajib tidak diperlakukan.
Jadi bagaimana manusia harus diperlakukan agar sesuai dengan martabatnya sebagai manusia.
Karena itu, hak-hak asasi manusia adalah baik mutlak maupun kontekstual dalam pengertian
sebagai berikut.

a) Mutlak karena manusia memilikinya bukan karena pemberian negara, masyarakat, melainkan
karena pemberian sang pencipta .

b) Kontekstual karena baru mempunyai fungsi dan karena itu mulai disadari, diambang
modernitas di mana manusia tidak lagi dilindungi oleh adat/tradisi, dan seblaiknya diancam oleh
negara modern.

3. Solidaritas bangsa

Solidaritas bermakna manusia tidak hanya hidup demi diri sendiri, melainkan juga demi orang
lain, bahwa kita bersatu senasib sepenanggungan. Manusia hanya hidup menurut harkatnya
apabila tidak hanya bagi dirinya sendiri, melainkan menyumbang sesuatu pada hidup
manusiamanusia lain. Sosialitas manusia berkembang secara melingkar yaitu keluarga, kampung,
kelompok etnis, kelompok agama, kebangsaan, solidaritas sebagai manusia.

Maka di sini termasuk rasa kebangsaan. Manusia menjadi seimbang apabila semua lingkaran
kesosialan itu dihayati dalam kaitan dan keterbatasan masing-masing.

4. Demokrasi

Prinsip “kedaulatan rakyat” menyatakan bahwa tak ada manusia atau sebuah elit atau
sekelompok ideologi berhak untuk menentukan dan memaksakan orang lain harus atau boleh
hidup. Demokrasi berdasarkan kesadaran bahwa mereka yang dipimpin berhak menentukan
siapa yang memimpin mereka dan kemana mereka mau dipimpin. Jadi demokrasi memerlukan
sebuah system penerjemah kehendak masyarakat ke dalam tindakan politik.

5. Keadilan sosial

Keadilan merupakan norma moral paling dasar dalam kehidupan masyarakat. Moralitas
masyarakat mulai dengan penolakan terhadap ketidakadilan. Tuntutan keadilan sosial tidak boleh
dipahami secara ideologis, sebagai pelaksanaan ide-ide, ideologi-ideologi, agama-agama
tertentu, keadilan sosial tidak sama dengan sosialisme. Keadilan sosial adalah keadilan yang
terlaksana. Dalam kenyataan, keadilan sosial diusahakan dengan membongkar ketidakadilan-
ketidakadilan yang ada dalam masyarakat. Ketidakadilan adalah diskriminasi di semua bidang
terhadap perempuan, semua diskriminasi atas dasar ras, suku dan budaya.

2.3 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik


Manusia Indonesia selaku warga negara harus ditempatkan sebagai subjek atau pelaku politik
bukan sekadar objek politik. Pancasila bertolak dari kodrat manusia maka pembangunan politik
harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang bertolak
dari manusia sebagai subjek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat.
Kekuasaan adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem
politik demokrasi bukan otoriter Berdasar hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan
atas asas kerakyatan (sila IV Pancasila).Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik
didasarkan pada asas-asas moral daripada sila-sila pada pancasila. Oleh karena itu, secara
berturut-turut sistem politik Indonesia dikembangkan atas moral ketuhanan, moral kemanusiaan,
moral persatuan, moral kerakyatan, dan moral keadilan. Perilaku politik, baik dari warga negara
maupun penyelenggara negara dikembangkan atas dasar moral tersebut sehingga menghasilkan
perilaku politik yang santun dan bermoral.Pancasila sebagai paradigma pengembangan sosial
politik diartikan bahwa Pancasila bersifat sosial-politik bangsa dalam cita-cita bersama yang
ingin diwujudkan dengan menggunakan nilai-nilai dalam Pancasila. Pemahaman untuk
implementasinya dapat dilihat secara berurutan-terbalik:

a) Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik, budaya, agama, dan
ekonomi dalam kehidupan sehari-hari,

b) Mementingkan kepentingan rakyat atau bersama (demokrasi) dalam pengambilan keputusan,

c) Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan konsep


mempertahankan persatuan,

d) Dalam pencapaian tujuan keadilan menggunakan pendekatan kemanusiaan yang adil dan
beradab,

e) Tidak dapat tidak, nilai-nilai keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan
(keadilankeberadaban) tersebut bersumber pada nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.

Di era globalisasi informasi seperti sekarang ini, implementasi tersebut perlu direkonstruksi
kedalam pewujudan masyarakat-warga (civil society) yang mencakup masyarakat tradisional
(berbagai asal etnik, agama, dan golongan), masyarakat industrial, dan masyarakat purna
industrial. Dengan demikian, nilai-nilai sosial politik yang dijadikan moral baru masyarakat
informasi adalah,

a) Nilai toleransi,

b) Nilai transparansi hukum dan kelembagaan,

c) Nilai kejujuran dan komitmen (tindakan sesuai dengan kata),

d) Bermoral berdasarkan konsensus.


2.5 Perwujudan Nilai Pancasila dalam Pembangunan Kehidupan Politik

Berikut merupakan poin-poin dari nilai Pancasila yang diterapkan dalam


kehidupan politik, yaitu:

a) Sistem politik Negara harus berdasarkan pada tuntutan hak dasar kemanusiaan. Oleh
karenanya, sistem politik yang berlaku dalam negara harus mampu mewujudkan sistem yang
menjamin tegaknya HAM.

b) Para penyelenggara negara beserta elit politik harus senantiasa memegang budi pekerti
kemanusiaan, serta memegang teguh cita-cita moral rakyat Indonesia

c) Memposisikan rakyat Indonesia sebagai subjek dalam kehidupan politik dan tidak hanya
sekedar menjadikannya sebagai objek politik penguasa semata

d) Mewujudkan tujuan Negara demi meningkatkan harkat dan martabat manusia Indonesia

e) Mencerdaskan rakyat dan memahami politik, tidak hanya menjadikan rakyat sebagai sarana
mencapai tujuan pribadi ataupun golongan.

f) Amanah dalam menjalankan amanat rakyat.

2.6 Penerapan etika politik di Indonesia saat ini

Sekarang ini keadaan politik di indonesia tidak seperti yang diinginkan. Banyak rakyat
beranggapan bahwa politik di Indonesia adalah sesuatu yang hanya mementingkan dan merebut
kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. Pemerintah Indonesia Pun tidak mampu
menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat.

Hal ini ditunjukkan oleh sebagian rakyat yang mengeluh, karena hidup mereka belum
dapat disejahterakan oleh negara. Pandangan masyarakat terhadap politik itu sendiri menjadi
buruk, dikarenakan pemerintah Indonesia yang tidak menjalankan kewajibannya sebagai wakil
rakyat dengan baik.bagi mereka politik hanyalah sesuatu yang buruk dalam mencapai
kekuasaan.Dapat dilihat pada penyelenggara negara misalnya dalam soal pembelian mobil
mewah untuk para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II atau juga pembangunan pagar istana
presiden yang menelan biaya puluhan miliar rupiah. Kebijakan itu jelas mencederai rasa keadilan
publik karena disaat yang sama kemiskinan masih mengharu biru Indonesia.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebagai ideologi terbuka, Pancasila harus mampu menyesuaikan diri dengan zaman. Tetapi tidak
berarti bahwa nilai dasar Pancasila dapat diganti dengan nilai dasar lain. Dengan Meniadakan jati
diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung makna bahwa nilainilai
dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan
tuntutan perkembangan zaman secara kreatif, dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan
perkembangan masyarakat Indonesia sendiri.Pancasila harus memberikan orientasi ke depan,
mengharuskan bangsa Indonesia untuk selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dan akan
dihadapinya, terutama menghadapi globalisasi dan keterbukaan. Ideologi Pancasila menghendaki
agar bangsa Indonesia tetap bertahan dalam jiwa dan budaya bangsa Indonesia dalam ikatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.Kemudian peranan Pancasila dalam bidang Politik itu
sendiri adalah sebagai dasar kemanusiaan.

Oleh karenanya, sistem politik yang berlaku dalam negara harus mampu
mewujudkan sistem yang menjamin tegaknya HAM.Para penyelenggara negara beserta elit
politik harus senantiasa memegang budi pekerti kemanusiaan, serta memegang teguh cita-cita
moral rakyat Indonesia. Memposisikan rakyat Indonesia sebagai subjek dalam kehidupan politik
dan tidak hanya sekedar menjadikannya sebagai objek politik penguasa semata. Mewujudkan
tujuan Negara demi meningkatkan harkat dan martabat manusia Indonesia. Mencerdaskan rakyat
dan memahami politik, tidak hanya menjadikan rakyat sebagai sarana mencapai tujuan pribadi
ataupun golongan.

Anda mungkin juga menyukai