Disusun Oleh :
Kelompok 8
Putri Ra’ina : 202213500112
Jenny Aulia Defira : 202213500115
Naza Aulia Rahmah : 202213500129
Nur Zahratul Wardah : 202213500185
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini sebagai tugas mata kuliah Pancasila.
Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar
lebih baik lagi dari sebelumnya.
Tak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen Sumiah
Nasution, S.S., M.A. S.S., M.A. atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah
diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya dan insyaAllah sesuai yang kami harapkan. Dan
kami ucapkan terimakasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait
dalam penyusunan makalah ini.
Pada dasarnya makalah yang kami sajikan ini khusus mengupas tentang
Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Politik. Untuk lebih jelas simak
pembahasannya dalam makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran
sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya. Amin.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan ............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3
2.1 Pengertian Paradigma ....................................................................... 3
2.2 Pengertian Reformasi ........................................................................ 4
2.3 Pancasila Sebagai Paradigma Politik ................................................ 5
2.4 Reformasi Partai Politik .................................................................... 8
2.5 Reformasi Atas Kehidupan Politik ................................................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 12
3.2 Kesimpulan ....................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak orang yang tidak mengerti akan arti penting dari Pancasila
sebagai paradigma reformasi politik. Paradigma menempati posisi tinggi dan
penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia. Pancasila
secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolak ukur segenap aspek
pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai
konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas pancasila
sebagai dasar Negara.
Hal ini sesuai kenyataan objektif bahwa pancasila adalah dasar Negara
Indonesia, sedangkan Negara merupakan organisasi atau persekutuan hidup
manusia maka tidak berlebihan apabila pancasila menjadi landasan dan tolak
ukur prnyelenggaraan bernegara termasuk dalam melaksanakan pembangunan.
1.3 Tujuan
1
2. Dapat menjelaskan tentang perngertian reformasi.
3. Dapat menganalisis teori tentang Pancasila sebagai paradigma
reformasi politik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pertahanan keamanan. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Meskipun sampai sekarang pemikiran tentang pancasila masih
bergerak disekitar pemahaman etnis, berupa sejumlah daftar kebajikan dan
keharusan dalam hubungan manusia. Implementasinya kedalam penghayatan
dan pengamalan nampaknya dipengaruhi oleh pemikiran theologies, seolah-
olah pancasila sudah mempunyai sistem smbol yang memenuhi diri.
4
pada bangsa Indonesia sendiri. Maka dalam kehidupan politik kenegaraan
dewasa ini yang sedang melakukan reformasi bukan berarti kita akan
mengubah cita-cita, dasar nilai serta pandang hidup bangsa melainkan
melakukan perubahan dengan menata kembali dalam suatu platform yang
bersumber pada nilai-nilai dari sila-sila tersebut dalam segala bidang
reformasi, antara lain dalam bidang hukum, politik, ekonomi serta bidang-
bidang lainnya.
Reformasi dengan melakukan perubahan dalam berbagai bidang
yang sering diteriakkan dengan jargon reformasi total tidak mungkin
melakukan perubahan terhadap sumbernya itu sendiri. Mungkinkah reformasi
total dewasa ini akan mengubah kehidupan bangsa Indonesia menjadi tidak
berketuhanan, tidak berkemanusiaan, tidak berpersatuan, tiak berkerakyatan
serta tidak berkeadilan, dan kiranya hal itu tidak mungkin dilakukan. Oleh
karena itu justru sebaliknya reformasi itu harus memiliki tujuan , dasar , cita-
cita serta platform yang jelas dan bagi bangsa Indonesia Nilai-nilai Pancasila
itulah yang merupakan paradigma Reformasi Total tersebut.
5
“Kedaulatan adalah ditangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat”
Perlu diketahui pula bahwa rakyat adalah asal mula kekuatan negara,
oleh sebab itu paradigma ini merupakan dasar pijak dalam reformasi politik.
Dan reformasi politik atas sistem politik harus melalui Undang-undang yang
mengatur sistem politik tersebut, dengan tetap mendasarkan pada paradigma
nilai-nilai kerakyatan sebagaimana terkandung dalam Pancasila.
6
Untuk melakukan suatu perubahan terhadap susunan keanggotaan
MPR, DPR dan DPRD, terlebih dahulu harus melakukan reformasi terhadap
peraturan perundang-undangan yang merupakan dasar acuan penyusunan
keanggotaan MPR DPR. Susunan MPR yang termuat dalam Undang-undang
politik no.2/1985 dianggap tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila bahwa
kedaulatan adalah ditangan rakyat seperti yang tertuang dalam semangat UUD
1945. maka dari itu rakyat bertekad melakukan reformasi dengan mengubah
sistem politik tersebut melalui sidang istimewa MPR tahun 1998 yang
kemudian dituangkan dalam UU Politik tahun 1999, adapun perubahan yang
telah dilakukan antara lain pasal 2 ayat 2 yang menyatakan bahwa
7
Namun berkaitan dengan keanggotaan ABRI di DPR masih ada
sebagian masyarakat yang menolak, akhirnya berdasarkan sidang istimewa
MPR tahun 1998 anggota ABRI dikurangi secara bertahap. hal ini berdasar
pada pertimbangan dan hasil musyawarah masih perlu partisipasi ABRI dalam
sistem demokrasi demi persatuan dan kesatuan bangsa.
8
terkandung dalam sila keempat Pancasila yang merupakan Paradigma
demokrasi.
a) Pancasila sebagai dasar negara dari NKRI dalam anggaran dasar partai
b) Asas atau ciri, aspirasi dan program partai politik tidak bertentangan
dengan pancasila
c) Keanggotaan partai politik bersifat terbuka untuk setiap warga negara
Republik Indonesia yang telah mempunyai hak pilih
d) Partai politik tidak boleh menggunakan nama atau lambang yang sama
dengan lambang negara asing, bendera kesatuan RI sang merah putih,
bendera negara asing gambar perorangan dan nama serta lambang partai
lain yang telah ada.
9
dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bebas dan mandiri,
yang terdiri atas unsur-unsur partai politik peserta pemilu dan unsur
pemerintah yang bertanggung jawab terhadap Presiden. Dengan adanya
ketentuan UU tersebut sistemik pelaksanaan Pemilu tahun 1999 akan bersifat
demokratis, bahkan ditambah dengan adanya kebebasan untuk membentuk
pemantau Pemilu baik dari dalam maupun luar negeri.
Target yang sangat vital dalam proses reformasi dewasa ini adalah
menyangkut penjabaran sistem kekuasaan rakyat dalam sistem politik
Indonesia. Walaupun gelombang protes dari masyarakat yang merupakan
aspirasi murni dari rakyat untuk melakukan perubahan terhadap susunan
keanggotaan DPR, MPR tidakmungkin dilakukan hanya dengan sekedar copot
dan diganti dengan orang lain yang dianggap aspiratif tanpa melalui dasar-
dasar aturan normatif dan konstitusional. Oleh karena itu untuk melakukan
perubahan terhadap susunan keanggotaan MPR, DPR, maka terlebih dahulu
harus melakukan reformasi terhadap peraturan perundangan yang merupakan
dasar acuan penyusunan keanggotaan MPR, DPR.
10
Para pendiri Negara serta penggali nilai-nilai pancasila menentukan
pancasila sebagai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta
memformalkan UUD 1945 sebagai sebagai Undang-undang dasar Negara
dimaksudkan untuk mewujudkan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Tetapi dalam praktek pelaksanaannya tetapi ternyata berbeda
dengan nilai Pancasila serta semangat dalam UUD 1945. Pancasila sebagai
Dasar Negara, Asas Kerohanian Negara, sebagai Sumber Nilai dan Norma
Negara, suasana kerohanian dari UUD Negara dalam implementasinya
diperalat sebagai sarana legitimasi politik penguasa, untuk mempertahankan
kekuasaannya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/10092527/Pancasila_sebagai_Paradigma_Reformasi
https://bonaventura21.wordpress.com/2014/01/25/makalah-pancasila-sebagai-
paradigma-pembangunan-kehidupan-politik/
https://ojs.universitastabanan.ac.id/index.php/majalah-ilmiah-untab/article/
download/9/8
13