Anda di halaman 1dari 62

KURIKULUM OPERASIONAL

SD NEGERI PATIHAN

NPSN: 20509283

Alamat : Jl. Salak No. 311, Ds. Patihan Kec. Karangrejo


Email : sdn.patihan.01@gmail.com
Kode Pos 63395

MAGETAN

BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Karakteristik Satuan Pendidikan
Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri Patihan
disesuaikan kekhasan, kondisi dan pontensi daerah dengan menyelaraskan kondisi satuan
pendidikan dan karakteristik peserta didik dalam satuan pendidikan. Dalam
pengembangannya, kurikulum operasional sekolah akan mengacu pada capaian
pembelajaran yang telah disusun oleh pusat dan diterjemahkan dalam alur tujuan
pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD
Negeri Patihan berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan
mengembangkan kompetensi yang berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.:
1. Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan Daerah.

SD Negeri Patihan berdomisili pada daerah dataran rendah di wilayah pemerintahan


Kabupaten Magetan. Lokasi yang mudah ditempuh dengan sarana transportasi yang ada.
Lingkungan sekolah pun berada dekat dengan jalan raya, sehingga menjadi salah satu
kekuatan pendukung dalam proses pembelajaran.
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah ke bawah
dengan sarana prasarana yang cukup memadai dalam mendukung proses pembelajaran
baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Latar belakang keagamaan yang mayoritas
peserta didik beragama Islam. Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar belakang
orang tua yang hampir sama yaitu bermata pencaharian sebagai penghasil/pembuat batu
bata merah, dengan kondisi sosial ekonomi yang beragam. Selain itu, minat bakat peserta
didik juga yang sangat beragam. Berdasarkan perbedaan latar belakang tersebut maka
memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di SD
Negeri Patihan dengan motto ”Belajar sepanjang hayat”. Maka dalam penyusunan
Kurikulum Operasional, karakteristik peserta didik dengan segala latar belakangnya
menjadi satu pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan dalan
kebhinekaan.

2
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila
secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan
iman, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan
global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif dengan mengakomodir
keragaman tersebut.

Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SDN Patihan Kecamatan


Karangrejo merupakan salah satu upaya untuk mengakomodasi potensi seluruh
sumberdaya yang ada di sekolah baik sumberdaya manusia, lingkungan, maupun sarana
dan prasarana yang tersedia. Dengan mempertimbangkan hasil analisis SWOT/kekepan
(kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman).

Kekuatan SD Negeri Patihan terletak pada PTK, sarana dan prasarana, manajemen
sekolah, serta dukungan masyarakat. SD Negeri Patihan mempunyai Pendidik dan
Tenaga Kependidikan yang berkualifikasi S1= 8 orang (80%), dan SLTA = 1 orang
(10%). Jika dilihat status kepegawaian, terdapat 4 orang GTK berstatus PNS, 1 orang
guru P3K, 3 orang guru GTT, serta 1 orang penjaga sekolah berstatus PTT. Terdapat 5
guru yang bersertifikat pendidik dan 2 guru yang lulus seleksi guru penggerak di tahun
2023. Profil siswa juga menjadi kekuatan dalam mengembangkan sekolah. Jumlah siswa
pada tahun pelajaran 2023/2024 sebanyak 98 siswa, 49 laki-laki dan 49 perempuan.
Semua siswa termasuk siswa reguler yang artinya tidak ada yang berkebutuhan khusus

Kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan parsisal pada semua mata
pelajaran serta fasilitas yang menunjang proses pembelajaran diantaranya penataan tempat
pertemuan/aula, ruang perpustakaan, ruang UKS, sarana kesenian Kerawitan dan sarana
olahraga. Alat pembelajaran berupa alat peraga, Laptop, PC all in one dan LCD Projektor
juga menjadi kekuatan pendukung proses penbelajaran. Implementasi MBS telah berjalan
dan mengedepankan demokrasi, transparansi, dan akuntabilitas

Kelemahan Siswa SD Negeri Patihan berasal dari input biasa, berasal dari TK di
Desa Patihan dengan sistem PPDB melalui Golden Tiket yang artinya terdaftar di SDN
Patihan karena rekom dari guru-guru TK dan SD Negeri Patihan. Siswa yang terdaftar di
SDN Patihan bisa juga karena perpindahan orang tua siswa ke Desa Patihan. Lahan sekolah
yang terbatas dan sarana prasarana sekolah menjadi kelemahan dalam mengembangkan
sekolah. Sekolah hanya memiliki 11 ruangan yang digunakan untuk 6 ruang kelas dan 1
ruang guru, 1 ruang tamu, 1 ruang UKS, 1 Lab dan 1 ruang perpustakaan.

Peluang SD Negeri Patihan untuk mengembangkan proses pembelajaran dan


3
pembiasaan yang memasukkan Sekolah Religius Nasionalis dan Berbudaya dan Profil Pelajar
Pancasila. Adanya perubahan mindset tenaga pendidik tentang pola pembelajaran yang lebih
berpusat pada siswa dan pembelajaran yang berbasis IT menjadi peluang SD Negeri Patihan
untuk mengembangkan digitalisasi pembelajaran, Status Sekolah Ramah Anak menjadi
jaminan pemenuhan hak siswa untuk memperoleh pendidikan yang berpihak pada siswa
sehingga siswa akan merasa aman dan nyaman di sekolah, Status Sekolah Siaga
Kependudukan (SSK) untuk mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga
berencana, ke dalam beberapa mata pelajaran sebagai pengayaan materi pembelajaran,
dimana di dalamnya terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta
didik.

Ancaman SD Negeri Patihan bersumber dari pergeseran nilai yang menjadi


kecenderungan sikap hidup peserta didik. Penggunaan handphone yang tidak bijak bisa
menjadi ancaman bagi siswa. Pendampingan dan pengawasan penggunaan handphone
pada siswa perlu dilakukan baik oleh guru maupun orangtua siswa saat di rumah. Oleh
karena itu, untuk menyikapi ancaman tersebut dilakukan pembentukan budi pekerti yang
baik melalui kegiatan pembiasaan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

B. Landasan Pengembangan Kurikulum


1. Landasan Yuridis
Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD
Negeri Patihan, mengacu pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional sebagai
arah tujuan pendidikan sekolah. Dan juga mengacu pada :
1. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Presiden No 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
4. PP No. 19 Tahun 2005 Junto PP No. 13 Tahun 2015, Junto PP No. 57 Tahun 2021,
Junto PP No. 4 Tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Permendikbud Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
6. Permendikbud RI No 63 Th 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegialan
Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
7. Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal
8. Permendikbud Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan
Dan Konseling Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
9. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
10. Permendikbud No 82 Th 2015 ttg Pencegahan Penanggulangan Tindak Kekerasan
4
11. Permendikbud No. 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada
Saluan Pendidikan Formal
12. Permendikbudristek Nomor. 5 tahun 2022 tentang Standar kompetensi lulusan
13. Permendikbudristek Nomor. 7 tahun 2022 tentang Standar Isi
14. Permendikbudristek Nomor. 16 tahun 2022 tentang Standar Proses
15. Keputusan Mendikbudristek No. 262/M/2022 tentang Perubahan Kepmendikbudristek
No 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran
16. Keputusan Kepala BSKAP Kemdikbudristek No.033/H/KR/2022 Tahun 2022 tentang
Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar,
Dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka
17. Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/ KR/ 2022 Tahun 2022 tentang Dimensi,
Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
18. Peraturan Gubemur Jatim No.19 Th 2014 tgl 3 April 2014 tentang mata pelajaran
bahasa daerah sbg muatan lokal wajb pada semua jenis dan jenjang pendidikan
19. Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur No.30 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Inklusi
20. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magetan
tentang hari efektif, hari efektif fakultatif, dan hari libur bagi satuan pendidikan TK,
SD, SMP, dan sederajat.

2. Landasan filosofis

Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di satuan


pendidikan SD Negeri Patihan adalah dengan mempertimbangkan budaya bangsa
sebagai akar penopang pendidikan yang akan tumbuh membentuk pendidikan
berkelanjutan. Generasi penerus tetaplah menjadi generasi penjaga kelestarian budaya
namun peka terhadap perkembangan zaman. Pengalaman belajar menjadi poin utama
dalam menguasai kompetensi.

a. Pcndidikan berakar pada budaya bangsa. kehidupan masa kini dan membangun
landasan kehidupan masa depan.
b. Pendidikan aclalah proses pewarisan dan pengembang budaya.
c. Pendidikan memberikan dasar bagi untuk pesena didik berpartisipasi dalam
membangun kehidupan masa kini,
d. Pendidikan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik
e. Pendidikan adalah proses pengembangan jatidiri peserta didik.
5
f. Pcndidikan menempatkan peserta didik sebagai subjek yang belajar
Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan inovatif.
Proses pendidikan sebagai suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang
sesuai minat bakat yang mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.

Berdasarkan landasan tersebut, UPT satuan Pendidikan SDN Patihan dengan


kekuatan, kemampuan dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan
menjawab tantangan pendidikan dalam memfasilitasi suatu suasana belajar penuh aktivitas,
berkarya dan menyenangkan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan membentuk peserta didik sebagai agen Profil Pelajar
Pancasila yang memiliki kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang
lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).

6
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN

A. Visi Sekolah
Menjadikan sekolah yang Berbudaya, Berkarakter, berwaWasan global berdasarkan
keimanan dan ketaqwaan serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
( Berkawan IMTAQ dan IPTEK )
B. Indikator
a. Terwujudnya pribadi yang religius, berbudi pekerti luhur, dan nasionalis
b. Terwujudnya capaian prestasi akademik dan non akademik.
c. Terwujudnya budaya sekolah yang dinamis sejalan dengan perkembangan iptek
d. Terwujudnya pembelajaran inovatif berbasis iptek berlandaskan imtaq.
e. Terwujudnya budaya peduli lingkungan, bersih, dan sehat sesuai konsep adiwiyata.

C. Misi Sekolah
a. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan
b. Unggul dalam bidang akademik dan non akademik.
c. Melaksanakan pembelajaran yang Inovatip yang bernuasa PAKEM
d. Mengintegrasikan Pendidikan Budaya Karakter Bangsa pada pembelajaran
e. Membiasakan/menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui pembiasaan sehari-hari
f. Penata lembaga dengan menerapkan M P B S
g. Menumbuhkan semangat berkompetisi secara efektif dan efisien.
h. Mengantarkan siswa untuk berprestasi dalam Intelektual, Emosional, dan spiritual
serta pengembangkan IPTEK dengan penguat Imtag.
i. Menjalin kerja sama yang harmonis antara sekolah, komite, masyarakat dan
lingkungannya.
j. Melengkapi sarana dan Prasarana serta media pembelajaran yang sesuai dengan
teknologi yang berkembangan.

D. Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah
dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.
 Tujuan Jangka Panjang :
1. Terwujudnya siswa yang berprestasi baik akademik dan non akademik yang memiliki
kompetensi.
2. Terwujudnya siswa yang memiliki aklah mulia dan berbudi luhur.
7
3. Terwujudnya bakat dan minat yang dimiliki siswa serta memiliki ketrampilan hidup.
4. Terwujudnya perilaku peserta didik yang mempunyai karakter/cirri dari budaya
bangsa Indonesia
5. Terwujudnya budaya santun, budi pekerti luhur peserta didik.
6. Mendapatkan nilai baik dari hasil UAS sebagai syarat untuk melanjutkan sekolah
yang lebih tinggi.
7. Memiliki daya pikir (IQ ) rasional, memiliki rasa yang baik (EQ) dan memiliki jiwa
social yang baik ( SQ ).
8. Menjadikan sekolah sebagai pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar
dimana anak berada.
9. Menjadikan sekolah yang diminati dan dipercaya oleh masyarakat ramah anak dan
lingkungan.
10. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di lingkungan
sekolah.
 Tujuan Jangka Menengah
1. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan sistem
digitalisasi.
2. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek.
3. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.
4. Meningkatkan kecintaan dan kebanggan terhadap potensi daerah.
5. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social
Responsibility (CSR) perusahaan untuk merancang program pembelajaran berbasis
budaya lokal.
6. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk memberikan
solusi dalam kehidupannya.
7. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam mengembangkan
prestasi sesuai bakat dan minta dan potensi peserta didik.
 Tujuan Jangka Pendek :
1. Terwujudnya siswa yang lancar membaca, menulis dan menghitung 80 %.
2. Lulus dan tamat belajar dengan nilai baik dan di atas standar, serta budi pekeriti yang
luhur, santun dalan berucap dan bertindak
3. Meraih kejuaraan setiap lomba (Siswa Prestasi, MIPA, Mapel,
Kesenian, Olah Raga)
4. Mampu melaksanakan pembiasaan yang baik (Upacara, Berdoa, berteman, belajar,
atau kegiatan kegiatan yang lain)
8
5. Tersalurnya bakat dan minat siswa dari pengembangan diri.
6. Memiliki jiwa patriotisme dan cinta tanah air.
7. Memiliki kepedulian hidup sehat, bersih dan segar.
8. Melestarikan budaya daerah terutama berbahasa jawa yang baik dan memiliki
kemampuan menginformasi dengan teknologi.
9. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan numerasi.

9
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

B. Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional di Satuan


Pendidikan
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri Patihan merupakan sebuah
bentuk kurikulum operasional untuk melaksanakan Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
yang telah dibuat oleh pusat, baik capaian pembelajaran, prinsip pembelajaran dan asesmen serta
Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan ini merupakan bentuk
penyesuaian dari kerangka yang disusun pusat dengan menyelaraskan potensi daerah,
kemampuan sekolah dan latar belakang peserta didik.

Gambar 1. Alur Perancangan Kurikulum

Kurikulum operasional di satuan pendidikan disusun mulai dengan menganalisis mata


pelajaran yang akan dimuat dalam kegiatan intrakurikuler dengan sistem reguler. Kegiatan
intrakurikuler ini dikemas sebagai pembelajaran rutin enam hari efektif setiap minggunya. Hasil
analisis mata pelajaran akan dilanjutkan dengan mengemas pilihan pembelajaran dalam
bentuk tematik dan atau parsial dengan mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila di
dalamnya, kemudian dikemas dalam bentuk yang lebih mengerucut dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran yang bersifat reflektif.
Dalam menentukan pembelajaran tematik dan parsial. SD Negeri Patihan
mempertimbangkan prinsip pembelajaran, penentuan materi esensial dan juga pengolaborasian

10
pembelajaran terpadu dengan mengambil tema-tema yang kontekstual dengan peserta didik,
mudah dipahami dan dieksplorasi, dan up-date dengan perkembangan informasi.

B. Intrakurikuler
1. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh SD Negeri Patihan tahun pelajaran 2023/2024
adalah Pendidikan Agama Islam sebagai agama mayoritas peserta didik, Pendidikan
Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, Seni dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Untuk Pendidikan Agama yang lain maka
tetap mendapatkan porsi yang sama dengan Pendidikan Agama Islam dengan melakukan
kerjasama dengan pihak terkait untuk penyediaan tenaga pendidik. Sedangkan untuk mata
pelajaran Seni, SD Negeri Patihan mengakomodir Seni Rupa dan Seni Tari.

Pembelajaran dibuat parsial (mata pelajaran). Modul ajar yang disusun berdasarkan
Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, serta Alur Tujuan Pembelajaran memuat
kegiatan pembelajaran dan penilaian yang lengkap. Tujuan pembelajaran dibuat terukur,
sehingga dapat terlihat progress dan umpan balik yang jelas pencapaiannya. Dalam kegiatan
inti harus tersirat implentasi model pembelajaran problem based learning, project based
learning dan inquiry based learning dan lainnya) dan berdiferiansi (strategi pembelajaran
yang beragam untuk mengakomodir perbedaan karakteristik peserta didik). Diharapkan
variasi model pembelajaran bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
menyampaikan ide dan gagasan, menemukan solusi, menghasilkan produk dan mengasah
kemampuan literasi numerasi.
Rencana pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran dapat terlihat
dengan harapan tidak terjadi gap dan miskonsepsi dari pembelajaran sebelumnya.
Pembelajaran disusun mingguan yang tertuang ke dalam jadwal pembelajaran mingguan,
namun catatan refleksi menjadi tambahan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya

Rencana pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran dapat terlihat


dengan harapan tidak terjadi gap dan miskonsepsi dari pembelajaran sebelumnya. Dapat
disusun mingguan yang tertuang ke dalam jadwal pembelajaran mingguan, namun catatan
refleksi menjadi tambahan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.

11
Doing

Communicating
Planning

Reflecting

Integrasi dengan Profil Pelajar Pancasila


dan Literasi

Gambar 2. Alur Pelaksanaan Pembelajaran

2. Mata Pelajaran Bahasa Jawa


Selain mata pelajaran umum, SD Negeri Patihan pun mengakomodir bahasa daerah
sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu bagi masyarakat
diwilayah Kecamatan Karangrejo khususnya dan di Kabupaten Magetan. Bahasa Jawa inipun
juga menjadi bahasa pengantar dalam pembelajaran di SD Negeri Patihan khususnya untuk
kelas awal (Kelas 1, 2, dan 3). Melalui pembelajaran bahasa Jawa diperkenalkan kearifan
lokal sebagai landasan etnopedagogis. Pembelajaran bahasa dan sastra Jawa diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Jawa dengan
baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap budaya
dan hasil karya sastra daerah.
Desain pembelajaran mata pelajaran Bahasa Daerah diturunkan dari kompetensi yang
telah disusun oleh tim pengembang kurikulum Bahasa Daerah Provinsi Jawa Timur Konten
dalam Bahasa Daerah sama halnya dengan Bahasa Indonesia yang terdiri dari 4 elemen
kebahasaan. Berikut Kompetendi Dasar Bahasa Jawa yang dikembangkan.

C. KOMPETENSI DASAR BAHASA DAERAH


1. Tujuan

12
Mata pelajaran Bahasa Jawa bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika dan estetika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis.
b. Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Jawa sebagai salah satu bahasa
pengantar/bahasa ibu Propinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta.
c. Memahami Bahasa Jawa dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai
tujuan.
d. Menggunakan Bahasa Jawa untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan
emosional dan sosial.
e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperluas budi
pekerti serta meningkatkan pengetahuan berbahasa.
f. Menghargai dan membanggakan Sastra Jawa sebagai khasanah budaya dan intelektual
manusia khususnya di Propinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Mendengarkan
2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis
5. Apresiasi sastra

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA DAERAH PADA KURIKULUM


MERDEKA TINGKAT SD
(BAHASA JAWA)

A. Rasional Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah

Bahasa daerah memiliki peran dan fungsi sebagai sarana komunikasi


antar anggota masyarakat sekaligus sebagai sebuah identitas daerah. Bahasa,
sastra, seni dan budaya daerah memuat nilai-nilai kearifan lokal yang perlu
dilestarikan dan dikembangkan melalui pendidikan formal di sekolah.
Pembelajaran bahasa daerah dapat dieksplorasi melalui keterampilan
berbahasa, bersastra, dan serta berpikir sebagai fondasi kemampuan literasi.

Kemampuan literasi perlu dikembangkan dalam pembelajaran bahasa


daerah melalui kemampuan menyimak, membaca dan memirsa, menulis,
13
berbicara dan mempresentasikan dalam berbagai tujuan dengan
memanfaatkan bahasa, sastra, dan budaya daerah. Berbagai tipe teks terdapat
alur pikir, struktur, dan khas teks yang dapat digunakan dalam
mengoptimalkan kemampuan penggunaan bahasa daerah dalam berbagai
situasi dan sebagai sarana belajar sepanjang hayat.

Pembelajaran bahasa daerah (Jawa dan Madura) pada peserta didik berkebutuhan
khusus mempertimbangkan dasar sebagai berikut: 1) membangun kemandirian dan
pengembangan keterampilan adaptif anak, 2) satuan pendidikan dapat mengembangkan
jenis keterampilan secara mandiri sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah dan
ketersediaan SDM, 3) program kebutuhan khusus bertujuan untuk membantu anak
memaksimalkan indera yang dimilikinya dan mengatasi keterbatasannya, 4) peserta didik
berkebutuhan khusus yang tidak memiliki hambatan intelektual di SLB atau Satuan
Pendidikan Penyelenggara Pendidikan Inklusif dapat menggunakan struktur kurikulum
dan capaian pembelajaran pendidikan reguler sesuai jenjangnya dengan menerapkan
prinsip-prinsip modifikasi kurikulum (Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 262/M/2022). Bagi peserta didik
berkebutuhan khusus yang memiliki hambatan intelektual di SLB atau Satuan
Pendidikan Penyelenggara Pendidikan Inklusif, maka menyesuaikan dengan
kemampuan, kebutuhan dan karakteristik ketunaan.

Pembelajaran bahasa daerah (Jawa dan madura) menggunakan model


utama pedagogi genre. Model pedagogi genre memiliki empat tahapan yang
dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi penjelasan untuk membangun
konteks (explaining, building the context), pemodelan (modelling),
pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent
construction). Model-model lain yang dapat digunakan dalam pembinaan dan
pengembangan bahasa daerah akan membentuk pribadi yang berkarakter
sesuai dengan identitas daerah yang selaras dengan Profil Pelajar Pancasila
yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
berpikir kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong, dan berkebhinekaan
global.

14
Rasional sebagaimana diuraikan di atas dapat dipaparkan pada gambar
1 berikut.

Gambar 1: Rasional Pembelajaran Bahasa Daerah (Bahasa Jawa)

B. Tujuan Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah


Kurikulum muatan lokal bahasa daerah bertujuan untuk mengarahkan peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis;
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa daerah sebagai sarana
berkomunikasi dan lambang kebanggaan serta identitas daerah;
3. Memahami dan menggunakan bahasa daerah dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan;
4. Menggunakan bahasa daerah untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
kematangan emosional, spiritual dan sosial;
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra dan budaya daerah untuk memperhalus
budi pekerti, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa;
6. Menghargai dan membanggakan sastra daerah sebagai khasanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah


Pembelajaran bahasa daerah memiliki karakteristik bahasa, sastra, dan budaya
yang memuat nilai-nilai untuk memperkuat identitas lokal, mewujudkan masyarakat yang
berbudaya sekaligus sebagai pengembangan karakter Pancasila. Secara spesifik mata
pelajaran muatan lokal bahasa daerah memiliki karakteristik sebagai berikut.
15
1. Mata pelajaran bahasa daerah mencakup kemampuan menyimak, membaca dan
memirsa sebagai kemampuan reseptif, dan kemampuan berbicara,
mempresentasikan dan menulis sebagai kemampuan produktif.

2. Mata pelajaran bahasa daerah menggunakan pendekatan dengan metode utama


berbasis genre melalui pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimoda (lisan,
tulis, visual, audio, audiovisual). Model pembelajaran menggunakan pedagogi
genre, yaitu: penjelasan (explaining, building the context), pemodelan (modelling),
pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independen construction);
serta kegiatan yang mendorong pelajar untuk berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif
dalam proses pembelajaran.
3. Mata pelajaran bahasa daerah dibelajarkan untuk membangun karakter, budi
pekerti, dan identitas diri dengan mendayagunakan bahasa, sastra, dan budaya
daerah.
4. Mata pelajaran bahasa daerah dibelajarkan dengan memanfaatkan teknologi,
informasi, dan komunikasi serta mengadaptasi situasi pembelajaran yang selaras
dengan tuntutan zaman.

Area Pembelajaran Kemampuan Sub-Kemampuan


Bahasa, Sastra, dan Aksara Reseptif Menyimak
(Jawa dan Madura) Membaca dan
memirsa
Produktif Berbicara dan
mempresentasikan
Menulis

Pengertian kemampuan berbahasa diuraikan sebagai berikut.

Elemen Deskripsi

Menyimak Menyimak adalah kemampuan peserta didik menerima,


memahami, dan memaknai informasi yang didengar
dengan sikap yang baik agar dapat menanggapi mitra
tutur. Proses yang terjadi dalam menyimak mencakup
kegiatan seperti mendengarkan dengan konsentrasi,
mengidentifikasi, memahami pendapat,

16
menginterpretasi tuturan bahasa, dan memaknainya
berdasarkan konteks yang melatari tuturan tersebut.
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam
menyimak di antaranya kepekaan terhadap fonem,
sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa),
makna, dan metakognisi.
Membaca dan Membaca adalah kemampuan peserta didik untuk
Memirsa memahami, memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi
teks sesuai tujuan dan kepentingannya untuk
mengembangkan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan
potensinya. Memirsa merupakan kemampuan peserta
didik untuk memahami, memaknai, menginterpretasi,
dan merefleksi sajian cetak, visual dan/atau audiovisual
sesuai tujuan dan kepentingannya untuk
mengembangkan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan
potensinya. Komponen-komponen yang dapat
dikembangkan dalam membaca dan memirsa di
antaranya kepekaan terhadap fonem, huruf, sistem
isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna,
dan metakognisi.
Berbicara dan Berbicara adalah kemampuan peserta didik untuk
Mempresentasikan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam
bentuk lisan dengan santun. Mempresentasikan
merupakan kemampuan memaparkan gagasan atau
tanggapan secara fasih, akurat, bertanggung jawab,
mengajukan dan / atau menanggapi
pertanyaan/pernyataan, dan/atau menyampaikan
perasaan secara lisan sesuai konteks dengan cara yang
komunikatif dan santun melalui beragam media (visual,
digital, audio, dan audiovisual). Komponen-komponen
yang dapat dikembangkan dalam berbicara dan
mempresentasikan. di antaranya kepekaan terhadap
bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa
(tata bahasa), makna, dan metakognisi.

17
bentuk lisan dengan santun. Mempresentasikan
merupakan kemampuan memaparkan gagasan atau
tanggapan secara fasih, akurat, bertanggung jawab,
mengajukan dan / atau menanggapi
pertanyaan/pernyataan, dan/atau menyampaikan perasaan
secara lisan sesuai konteks dengan cara yang komunikatif
dan santun melalui beragam media (visual, digital, audio,
dan audiovisual). Komponen-komponen yang dapat
dikembangkan dalam berbicara dan mempresentasikan. di
antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem
isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna,
dan metakognisi.
Menulis Menulis adalah kemampuan menyampaikan gagasan,
tanggapan, dan perasaan dalam bentuk tulis secara fasih,
akurat, bertanggung jawab, dan/atau menyampaikan
perasaan sesuai konteks. Komponen-komponen yang
dapat dikembangkan dalam menulis di antaranya
penggunaan ejaan, kosakata, kalimat, paragraf, struktur
bahasa, makna, dan metakognisi dalam beragam jenis
teks.

D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Daerah Setiap Fase

1. Fase A (Umumnya untuk Kelas I dan II SD/SDLB)

Peserta didik pada akhir Fase A diharapkan memiliki kemampuan berbahasa


daerah dalam melafalkan bunyi huruf, suku kata, dan kata tentang nama-nama
anggota tubuh dan kata kerja dalam ragam ngoko dan krama. Peserta didik
memiliki kemampuan memahami, memaknai berbahasa daerah dari media audio, teks
aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar) pada jenis
dongeng/dhungngèng, tembang dolanan/kèjhung èn-maènan, instruksi lisan,
dan percakapan. Peserta didik mampu berbicara sesuai dengan unggah-
ungguh basa/onḍhâgghâ bhâsa tentang beragam topik yang dikenali
menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik
mampu menunjukkan keterampilan menulis permulaan huruf latin dengan
18
benar (cara memegang alat tulis, jarak mata dengan buku, menebalkan
garis/huruf, dll.).

1. Fase A Berdasarkan Elemen.


Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu bersikap menjadi penyimak
bunyi huruf, suku kata, dan kata tentang nama-
nama anggota tubuh dan kata kerja dalam ragam
bahasa ngoko dan krama/onḍhâgghâ bhâsa.
Peserta didik mampu memahami pesan lisan dan
informasi dari media audio, teks aural (teks yang
dibacakan dan/atau didengar) pada jenis
dongeng/dhungngèng, tembang dolanan /
kèjhung èn-maènan, instruksi lisan, dan percakapan
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi
tentang diri sendiri dan lingkungan terdekat
(keluarga, sekolah dan masyarakat).
Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca
Membaca dan dan pemirsa yang menunjukkan minat terhadap
Memirsa teks dongeng/dhungngèng dan tembang
dolanan/laghu èn-maènan yang dibaca atau
dipirsa. Peserta didik mampu membaca kata-kata
yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih.
Peserta didik mampu memahami informasi dari
bacaan dan tayangan yang dibaca dan dipirsa
tentang diri sendiri dan lingkungan terdekat
(keluarga, sekolah dan masyarakat) pada teks
deskripsi imajinatif dan puisi anak sederhana.
Peserta didik mampu memaknai kosa kata baru
dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa
dengan bantuan ilustrasi.
Berbicara dan Peserta didik mampu berbicara dengan santun
Mempresentasikan sesuai dengan unggah-ungguh basa/onḍhâgghâ
bhâsa tentang beragam topik yang dikenali
menggunakan volume dan intonasi yang tepat

19
sesuai konteks. Peserta didik mampu merespons
dengan bertanya tentang sesuatu,menjawab, dan
menanggapi komentar orang lain (teman, guru,
dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam
suatu percakapan. Peserta didik mampu
mengungkapkan gagasan secara lisan dengan
atau tanpa bantuan gambar/ilustrasi. Peserta
didik mampu menceritakan kembali suatu isi
informasi yang dibaca atau didengar dan
menceritakan kembali teks narasi yang
dibacakan atau dibaca dengan topik diri sendiri
dan lingkungan terdekat (keluarga, sekolah, dan
masyarakat). Peserta didik mampu melagukan
tembang dolanan/ kèjhung èn-maènan.
Menulis Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan
menulis permulaan huruf latin (cara memegang
alat tulis, jarak mata dengan buku, menebalkan
garis/huruf, dll.) di atas kertas dan/atau melalui
media digital dengan benar. Peserta didik
mengembangkan tulisan tangan yang semakin
baik. Peserta didik mampu menulis teks deskripsi
dengan beberapa kalimat sederhana, menulis teks
rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali
narasi berdasarkan teks fiksi yang dibaca atau
didengar. Peserta didik mampu menulis teks
prosedur sederhana tentang kehidupan sehari- hari,
dan menulis teks eksposisi sederhana
tentang kehidupan sehari- hari.

2. Fase B (Umumnya untuk Kelas III dan IV SD/SDLB)

Peserta didik pada akhir fase B diharapkan mempunyai kemampuan berbahasa


Jawa/Madura untuk berkomunikasi dan bersikap sesuai dengan unggah-ungguh
basa/onḍhâgghâ bhâsa kepada teman sebaya dan orang yang lebih tua. Peserta didik
mampu memahami dan menyampaikan pesan atau makna yang terdapat dalam teks narasi
20
dongeng anak, geguritan/puisi anak dan basa rinengga/lalongèt. Peserta didik mampu
mengungkapkan gagasan secara mandiri maupun berkelompok/diskusi menggunakan
bahasa Jawa/Madura. Peserta didik mampu memahami penggunaan aksara Jawa (legena
dan sandhangan swara)/carakan Madhurâ (aksara ghâjâng, sanḍhângan, pangangghuy).
Peserta didik mampu membaca dan menulis kalimat sederhana menggunakan aksara
Jawa/carakan Madhurâ serta fasih membaca teks berbahasa Jawa/Madura. Peserta didik
mahir menulis tegak bersambung dengan benar. Peserta didik mampu mempresentasikan
dan menulis teks sederhana berjenis teks narasi teks deskripsi, teks rekon, teks
prosedural, ataupun teks eksposisi menggunakan bahasa Jawa/Madura. Peserta didik
mampu meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Jawa/Madura melalui berbagai
kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

2. Fase B Berdasarkan Elemen


Elemen Capaian Pembelajaran

Menyimak Peserta didik mampu memahami ide pokok


(gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media
audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau
didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan
tujuan berkomunikasi. Peserta didik mampu
memahami dan memaknai teks narasi (dongeng
anak) yang dibacakan atau dari media audio. Peserta
didik mampu memahami aksara Jawa (legena
dan sandhangan swara)/carakan Madhurâ
(aksara ghâjâng, sanḍhângan, pangangghuy)
yang dibacakan atau dari media audio visual.
Peserta didik mampu memahami dan memaknai
basa rinengga (entar, saroja, garba)/lalongèt
(parèbhâsan, èbhârât, saloka) dari teks yang dibaca
atau didengar melalui media audio.

21
Membaca dan Peserta didik mampu memahami pesan dan
Memirsa informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi
(dongeng anak), dan puisi anak dalam bentuk cetak
atau elektronik. Peserta didik mampu membaca
kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang
telah dikenalinya dengan fasih. Peserta didik
mampu memahami ide pokok dan ide pendukung
pada teks informatif. Peserta didik mampu
menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita
pada teks narasi (dongeng anak). Peserta didik
mampu memaknai kosa kata baru dari teks yang
dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan
topik. Peserta didik mampu membaca kata dalam
aksara Jawa legena dan sandhangan
swara)/carakan Madhurâ (aksara ghâjâng,
sanḍhângan, pangangghuy). Peserta didik mampu
memahami dan memaknai basa rinengga (entar,
saroja, garba)/lalongèt (parèbhâsan, èbhârât,
saloka) dari teks yang dibaca.
Berbicara dan Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata
Mempresentasikan dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan
volume dan intonasi yang tepat sesuai unggah-
ungguh basa/onḍhâgghâ bhâsa. Peserta didik
mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban,
pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan
diskusi dengan aktif. Peserta didik mampu
mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan
dan diskusi dengan mematuhi tatacaranya. Peserta
didik mampu menceritakan kembali suatu
informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi
dengan topik yang beraneka ragam. Peserta didik
mampu melagukan tembang dolanan/kèjhung èn-
maènan.

22
Menulis Peserta didik mampu menulis teks narasi (dongeng
anak), teks deskripsi, teks rekon (diri sendiri), teks
prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian
kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan
akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik
terampil menulis tegak bersambung. Peserta didik
mampu menulis kata dan kalimat sederhana dalam
aksara Jawa (legena dan sandhangan
swara)/carakan Madhurâ (aksara ghâjâng,
sanḍhângan, pangangghuy).

3. Fase C (Umumnya untuk Kelas V dan VI SD/SDLB)

Peserta didik pada akhir fase C diharapkan memiliki kemampuan berbahasa


daerah dalam memahami, mengolah, dan menginterpretasi berbagai jenis teks
informatif, fiksi, dan tembang macapat (Pucung, Gambuh, Kinanthi). Peserta
didik menganalisis basa rinengga (paribasan, bebasan dan saloka)/lalongèt
(parèbhâsan, èbhârât, saloka) dalam teks yang dibacakan atau didengar.
Peserta didik mampu membaca aksara Jawa (pasangan dan
sandhangan)/carakan Madhurâ (aksara ghâjâng, sanḍhângan,
pangangghuy) sesuai kaidah. Peserta didik mampu menyampaikan informasi
secara lisan menggunakan bahasa daerah sesuai kaidah dan konteks.
Menggunakankosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan
kiasan; pilihan kata yang tepat sesuai dengan norma budaya; menyampaikan
informasi dengan fasih dan santun (menggunakan bahasa krama/èngghi
bhunten). Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan
kesastraan untuk menulis teks prosa, puisi dan teks lain secara kreatif sesuai
dengan konteks dan norma budaya; menggunakan kosakata baru yang
memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik
menuliskan aksara Jawa (pasangan dan sandhangan)/carakan Madhurâ
(aksara ghâjâng, sanḍhângan, pangangghuy) sesuai dengan kaidah.

23
3. Fase C Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran

Menyimak Peserta didik mampu menganalisis informasi berupa


fakta, prosedur dengan mengidentifikasikan ciri
objek dan urutan proses kejadian dan nilai-nilai dari
berbagaijenis teks informatif dan fiksi (cerita rakyat
sederhana yang berkembang di daerah) yang
disajikan dalam bentuk lisan, teks aural (teks yang
dibacakan dan/atau didengar) dan audio. Peserta
didik memparafrasekan tembang macapat (Pucung,
Gambuh, Kinanthi). Peserta didik menganalisis
basa rinengga (paribasan, bebasan dan
saloka)/lalongèt (parèbhâsan, èbhârât, saloka)
dalam teks yang dibacakan atau didengar.
Membaca dan Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan
Memirsa berbagai pola kombinasi huruf dengan fasih dan
indah serta memahami informasi dan kosa kata baru
yang memiliki makna denotatif, literal, konotatif,
dan kiasan meliputi basa rinengga (paribasan,
bebasan dan saloka)/lalongèt (parèbhâsan,
èbhârât, saloka) untuk mengidentifikasi objek,
fenomena, dan karakter. Peserta didik mampu
mengidentifikasi ide pokok dari teks deskripsi,
narasi (cerita rakyat sederhana daerah setempat) dan
eksposisi, serta nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya. Peserta didik mampu membaca aksara
Jawa (pasangan dan sandhangan)/carakan
Madhurâ (aksara ghâjâng,
sanḍhângan,pangangghuy).

24
Berbicara dan Peserta didik mampu menyampaikan informasi
Mempresentasikan secara lisan untuk tujuan menghibur dan
meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks.
Menggunakankosakata baru yang memiliki makna
denotatif, konotatif, dan kiasan; pilihan kata yang
tepat sesuai dengan norma budaya; menyampaikan
informasi dengan fasih dan santun (menggunakan
bahasa krama/èngghi bhunten). Peserta didik
menyampaikan perasaan berdasarkan fakta,
imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara
indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi
dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta
didik mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan,
dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif,
kreatif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi
secara kreatif. Peserta didik mampu melagukan
tembang macapat (Pucung, Gambuh, dan
Kinanthi) dan tembhâng Madhurâ.
Menulis Peserta didik mampu menggunakan kaidah
kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks
sesuai dengan konteks dan norma budaya;
menggunakan kosakata baru yang memiliki makna
denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik
menyampaikan perasaan berdasarkan fakta,
imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara
indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi
dengan penggunaan kosa kata secara kreatif.
Peserta didik menuliskan aksara Jawa (pasangan
dan sandhangan)/carakan Madhurâ (aksara
ghâjâng, sanḍhângan, pangangghuy).

25
3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial
belajar, dan pengembangan karir peserta didik
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Adapun tahapan kegiatan
pengembangan diri dilakukan dengan cara:
1) Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta didik dan
potensi daerah.
Peserta didik di SD Negeri Patihan yang berasal dari berbagai daerah/desa mempunya
keberagaman baik bakat, minat, sosial ekonomi. Sebagian besar mempunyai bakat dalam
bidang Seni (Lukis, Menyanyi, Tari, BTQ)
2) Pemetaan untuk :
a) Jenis layanan pengembangan diri
a) Seni Tari
b) Seni Lukis
c) BTQ (Baca Tulis Qur’an)
b) Petugas yang melayani
a) Seni tari dibimbing langsung oleh Ibu Winarsih
b) Seni Lukis mendatangkan tenaga oleh Bapak Mujiyo
c) BTQ di bimbing oleh Bapak Teguh
c) Peserta didik yang dilayani
Peserta didik dapat mengikuti kegiatan pengembangan diri ini mulai dari Kelas 1
sampai kels 6 di semester 1 dan 2
3) Pelaksanaan program
a) Pelaksanaan
o Orientasi Program disosislaisaikan oleh sekolah melalui kegiatan masa orientasi
sekolah bagi peserta didik kelas 1. Sedangkan bagi peserta didik di kelas atasnya
dilakukan melalui paguyuban kelas
26
o Untuk memantabkan program dilakukan penelusuran bakat dan minat peserta
didik, lalu dikelompokkan sesuai dengan bakat minatnya
o Pengembangan dilakukan melalui kegiatan secara terprogram dan terencana
secara berkala
b) Monitoring Pelaksanan
Monitoring dilakukan selama proses kegiatan berjalan
c) Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
penilaian dilakukan melalui penilaian proses melalui pengamatan,
angket, dan penilaian hasil melalui gelar karya
4) Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid, transparan dan
akuntabel)
5) Pelaporan dilakukan terpadu dengan pelaporan Pendidikan peserta didik

4. Program Inklusif
SD Negeri Patihan Kec. Karangrejo Kabupaten Magetan belum termasuk sekolah
inklusif, namun SD Negeri Patihan tetap mengusung keadilan dalam pendidikan dimana satuan
pendidikan menerima peserta didik dengan berbagai latar belakang kemampuan diri. SD Negeri
Patihan sudah mendeklarasikan sebagai Sekolah Ramah Anak (SRA). Untuk itu, SD Negeri
Patihan merancang program inklusif dalam bentuk program individu yang dapat memfasilitasi
peserta didik berkebutuhan khusus dengan kategori rendah. Dengan pertimbangan bahwa SD
Negeri Patihan belum mempunyai guru yang mempunyai keterampilan atau kompetensi khusus
untuk menangani anak berkebutuhan khusus.
Program individu disusun dengan penyesuaian kebutuhan masing-masing peserta
didik, baik akademik maupun non-akademik. Program ini disusun oleh tim guru dengan
melibatkan orang tua dan terapis atau psikolog. Hal utama yang diperhatikan dalam proses
penyusunan program ini adalah bagaimana peserta didik dengan kebutuhan khusus mampu
melakukan kecakapan dasar, keterampilan hidup, dan penumbuhan percaya diri. Kegiatan yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi baca, tulis hitung, cara bersosialisasi dan
kemandirian merupakan bentuk program individu tersebut. Program ini pun akan dilakukan
evaluasi secara berkala setiap tiga bulan sekali atau bisa lebih cepat jika ada kondisi khusus
untuk penyesuaian sehingga dapat terlihat bagaimana perkembangan peserta didik.
Pengondisian dalam lingkungan belajar dan bermain menjadi fokus utama lainnya
27
sehingga peserta didik mampu belajar hal positif dari lingkungan sekitarnya, penerimaan yang
baik dari lingkungan sekitar dan terhindar dari kasus bullying.

d. Penguatan Profil Pelajar Pancasila (Ko-Kurikuler)


Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri Patihan Kec.
Karangrejo dirancang pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang sesuai tema besar yang telah
ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sebagai bentuk proyek
implementasi Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan. Projek Profil Pelajar Pancasila
ditentukan berdasarkan keunggulan dan kearifan local serta budaya sekolah di SD Negeri
Patihan Kecamatan Karangrejo.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama yang dapat
ditampilkan secara terpadu untuk kelas 1 (satu) dan Kelas IV (empat) di tahun pelajaran
2023/2024
Pengalokasian waktu untuk kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini
dilakuan secara terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler sehingga tidak
mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain kedua proyek besar tersebut, dimensi Profil
Pelajar Pancasila pun dikembangkan dan diinternalisasikan ke dalam proses pembelajaran
intrakurikuler dalam pembelajaran parsial/ mata pelajaran , dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila diselaraskan
dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan, capaian operasional
pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat bakat peserta didik dan mampu
mengembangkan kecakapan hidup peserta didik. Penguatan Profil Pelajar Pancasila terdiri
dari enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, Berkebhinekaan global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis dan Kreatif.

28
Gambar 3. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek

Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis proyek terdapat langkah- langkah yang
harus disusun secara bertahap mulai dari mengidentifikasi masalah dengan pertanyaan
pemicu/pemantik yang diambil dari permasalahan kontekstual implementasi Profil Pelajar
Pancasila kemudian merancang proyek secara kolaboratif antara guru dan peserta didik disertai
program penjadwalan yang disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian akhir
ada presentasi hasil yang akan dievaluasi dan kemudian menjadi refleksi untuk perbaikan.

Gambar 4. Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek

Pada tahun pelajaran 2023/2024, pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil


Pelajar Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila. Projek ini diawali dengan
menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kemudian
menentukan proyek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa kewirausahaan dan
potensi sumber daya alam dan budaya lokal di sekitar satuan pendidikan. Proyek ini
dikembangkan di kelas I (satu) II (dua), IV (empat) dan V (lima). dengan bimbingan guru kelas
dan guru mata pelajaran yang kemudian digabungkan dalam satu event/ kegiatan di akhir proyek
di tiap-tiap akhir semester. Proyek pertama yang akan dilaksanakan pada bulan Juli - Desember
2023 dengan mengambil tema Kearifan lokal yang mengambil ciri khas kebudayaan yang
berada di area desa patihan dan sekitarnya adalah kesenian kerawitan. Melalui tema kesenian ini
29
siswa di harapkan mampu mempertahankan warisan budaya luhur yang berada di desa patihan
dan sekitarnya. Proyek kedua dilaksanakan pada bulan Januari – Juni 2024 mengambil Tema
Kewirausahaan, mengusung tema kewirausahaan yang pemanfaatannya mengadopsi dari home
industri yang ada di lingkungan sekitar sekolah yaitu proses pembuatan kripik usus.

Tahap terakhir dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini adalah tercapainya
tujuan akhir dari pembelajaran berbasis proyek ini, yaitu selain untuk mengimplementasikan
dalam keseharian sebagai agen Profil Pelajar Pancasila, juga untuk merancang pembelajaran ko-
kurikuler yang inovatif, menarik dan capaian pembelajaran yang terkemas berbeda.
Pembelajaran ini juga bentuk penguatan karakter yang membudaya pada satuan pendidikan.
Kegiatan projek ini dirancang juga untuk selalu menumbuhkan dan mengenalkan anak akan
berbagai rona kehidupan dilingkungan masyarakat baik dilingkungan sekolah maupun
dilingkungan masyarakat dimana peserta didik berdomisili.

d. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SD Negeri Patihan
Kecamatan Karangrejo sebagai suplemen/pelengkap dalam pendidikan untuk meningkatkan
kecerdasan, keterampilan, wawasan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat serta
kompetensi yang dimilikinya
Kegiatan ekstrakurikuler SD Negeri Patihan Kecamatan Karangrejo meliputi:

Indikator Keberhasilan dan Implemetasi


Nomor Jenis Kegiatan Sasaran
Profil Pelajar Pancasila
A Studi Club
1. Science Club Mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi Kelas 3, 4, dan 5
2. Math Club kompetisi atau kejuaraan OSN (Olimpiade Kelas 3, 4, dan 5
Science Nasional) untuk menjadi yang terbaik Kelas 1 sampai 6
dalam bidangnya masing-masing dengan
3. Hifdzil Quran
menumbuhkan jiwa / karakter yang mandiri ,
berfikir kritis, dan memiliki kreativitas.
B Olah raga
3 Bola Volly Mini Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 3, 4, dan 5
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan Kelas 3, 4, dan 5
olah raga catur, silat, bulu tangkis, bola volley Kelas 3, 4, dan 5
mini, dan dan futsal dengan menumbuhkan Kelas 3, 4, dan 5
karakter berfikir kritis, mandiri, gotong royong,
dan kreatig

30
Indikator Keberhasilan dan Implemetasi
Nomor Jenis Kegiatan Sasaran
Profil Pelajar Pancasila
C Seni Budaya
1 Seni Karawitan Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 2, 3, 4, dan 5
2 Seni tari mengembangkan dan meningkatkan kemampuan Kelas 2, 3, 4, dan 5
seni lukis tari, dan Pantomim untuk Kelas 2, 3, 4, dan 5
menumbuhkan karakter kebhinekaan global,
mandiri gotong royong, dan kreatif.
D Keorganisasian
Mempersiapkan peserta didik agar memiliki sikap
yang mengutamakan kebersihan sebagaimana Kelas 1, 2, 3, 4, 5,
1
Pramuka slogan kebersiahan Sebagian daripada iman yang dan 6
mengembangkan nilai Ketakwaan Kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia dalam
kemandirian, bergotong royong, bernalar kritis
2 UKS dan Dokter Kelas 3, 4, dan 5
dan kreatif dalam menjadi agen pelopor cinta
Kecil
kebersihan, peduli lingkungan dan kesehatan

1. Aktualisasi Budaya Sekolah

Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang dilaksanakan setiap hari sebagai
upaya pembentukkan karakter peserta didik sebagai implementasi Profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan pembiasaan dilaksanakan secara rutin,terprogram dan spontan baik harian, mingguan,
bulanan dan tahunan, dan tehnik pelaksanaannya ada yang terstruktur dan spontan atau berupa
direct dan indirect learning, yang bertujuan melatih dan membimbing peserta didik bersikap
dan berperilaku dengan menanamkan nilai-nilai karakter baik sehingga menjadi habituasi yang
terinternalisasi dalam hati dan jiwa peserta didik.

Berikut adalah budaya sekolah yang dilaksanakan di SD Negeri Patihan Kecamatan Karangrejo
sebagai berikut:
a) Kegiatan Harian, terdiri dari kegiatan:
1) Penyambutan peserta didik
2) Salam 5-S : Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun
3) One day one surah (Surat pendek Al Quran)

31
4) Menyanyikan lagu kebangsaan dan daerah
5) Infaq shodaqoh ( Amal Jum’at)
6) Sholat Dhuha berjamaah
7) Sholat Dhuhur berjamaah
8) Gerakan Pungut Sampah (GPS)
9) Literasi pagi

b) Kegiatan Mingguan, terdiri dari kegiatan:


1) Upacara
2) Pramuka
3) Ektrakurikuler, TIK, Drumband Dll.

c) Kegiatan bulanan merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan pada hari Sabtu
ke-4 bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kompettitif, sportif dan keberanian, yaitu
dengan melaksanakan student’s performances. Kegiatan bulanan terdiri dari kegiatan:
1) Readaton (Gerakan Lierasi Sekolah)
Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi
pekerti peserta didik yang bertujuan agar peserta didik memiliki budaya membaca dan
menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Pembiasaan ini dilakukan
dengan kegiatan 15 menit membaca (sebagai contoh guru membacakan buku dan
peserta didik sekolah membaca dalam hati, yang sesuai konteks atau target sekolah).
2) Pembelajaran Outdoor

d) Kegiatan tahunan ini dilaksanakan setahun sekali yang bertujuan menanamkan dan
meningkatkan kesadaran peserta didik untuk menjalankan perintah Tuhan Yang Maha
Esa, menumbuhkan rasa cinta tanah air, membentuk kecakapan hidup dan
mengembangkan minat bakat peserta didik yang percaya diri, seperti:
1) Bakti sosial di hari Ulang Tahun Sekolah, bulan Ramadhan, bulan Dzulhijah
2) Peringatan hari kemerdekaan Indonesia
3) PHBI (Peringatan hari besar Islam)

e) Kegiatan insidentil yaitu kegiatan yang dilakukan sewaktu-waktu disesuaikan dan kondisi
32
riil dan situasi nyata seperti aksi donasi gempa bumi, menengok teman yang sakit, aksi
donasi buku dan lain sebagainya.

f) Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksanakan baik di sekolah maupun di
rumah yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik untuk berinteraksi
dalam sosial kemasyarakatan dan keterampilan dirinya. Materi pengembangan life skill
antara lain:
1) Cara mengambil dan menyimpan buku.
2) Cara mengucapkan salam.
3) Cara berbicara yang santun.

e. Pengaturan Waktu Belajar

Pengaturan waktu belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran di SD Negeri Patihan


Kecamatan Karangrejo dari kelas 1 dan 4 akan dikemas secara parsial per minggu. Selain itu
terdapat pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam bentuk
kegiatan kokurikuler.
Pengaturan waktu belajar adalah sebagai berikut
Pengaturan waktu belajar kelas 1 dan 2
Jumlah Alokasi Total JP Jumlah Alokasi Total JP
Jam per- Projek Per Jam per- Projek Per
Tahun Profil Tahun Tahun Profil Tahun
(per- Pelajar (per- Pelajar
No Mata Pelajaran
minggu) Pancasila minggu) Pancasila
Per Tahun Per
Tahun
KELAS I (SATU) KELAS II (DUA)
1 Pendidikan Agama
108 (3) 36 (1) 144 108 (3) 36 (1) 144
dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 (1) 180 144 (4) 36 (1) 180
3 Bahasa Indonesia 216 (6) 72 (2) 288 252 (7) 72 (2) 324
4 Matematika 144 (4) 36 (1) 180 180 (5) 36 (1) 216
Seni (Pilihan
5 minimal 1)
- Seni Musik/Suara 108 (3) 36 (1) 144 108 (3) 36 (1) 144
- Seni Rupa
- Seni Tari
6 Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan 108 (3) 36 (1) 144 108 (3) 36 (1) 144
Kesehatan (PJOK)
7 Bahasa Inggris 72 (2) - 72 76 (2) - 72
8 Muatan Lokal 72 (2) - 72 76 (2) - 72
33
(Bahasa Jawa)
Total 828 (23) 252 (7) 1.080 900 (25) 252 (7) 1.152
Ket: Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata
pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan
Tabel 3
Pengaturan waktu belajar kelas 4 dan 5
Jumlah Alokasi Total JP Jumlah Alokasi Projek
Jam per- Projek Per Jam per- Projek Profil
Tahun Profil Tahun Tahun Profil Pelajar
(per- Pelajar (per- Pelajar Pancasila
No Mata Pelajaran
minggu) Pancasila minggu) Pancasila Per
Per Per Tahun
Tahun Tahun
KELAS IV (EMPAT) KELAS V (LIMA)
1 Pendidikan Agama dan
108 (3) 36 (1) 144 108 (3) 36 (1) 144
Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 (1) 180 144 (4) 36 (1) 180
3 Bahasa Indonesia 216 (6) 36 (1) 252 216 (6) 36 (1) 252
4 Matematika 180 (5) 36 (1) 216 180 (5) 36 (1) 216
5 Ilmu Pengetahuan Alam
180 (5) 36 (1) 216 180 (5) 36 (1) 216
dan Sosial (IPAS)
Seni (Pilihan minimal 1)
6 - Seni Musik/Suara
108 (3) 36 (1) 144 108 (3) 36 (1) 144
- Seni Rupa
- Seni Tari
7 Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan 108 (3) 36 (1) 144 108 (3) 36 (1) 144
(PJOK)
8 Bahasa Inggris 72 (2) - 72 72 (2) - 72
9 Muatan Lokal (Bahasa 72 (2) - 72 72 (2) - 72
Jawa)
Total 1044 1044
252 (7) 1.296 252 (7) 1.296
(29) (29)
Ket: Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan

Berdasarkan pada tabel di atas pembelajaran dikemas secara parsial pada semua mata
pelajaran, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, mata pelajaran Pendidikan Pancasila, Bahasa
Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Seni. Seni dapat dipilih minimal
satu sub mata pelajaran, yaitu seni music, seni rupa, seni teater atau seni tari. Pendidikan jasmani
Olahraga dan Kesehatan (PJOK), Muatan Lokal (Bhasa jawa).
Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam pembelajaran
regular/intrakurikuler dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga
proyek ini tidak mengganggu atau mengurangi jumlah jam pembelajaran intrakurikuler.

34
Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional sebagai
turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah disediakan pusat.
Analisis ini akan diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi daerah juga program sekolah
dengan menghitung alokasi waktu yang tidak membebani peserta didik agar kenyamanan dan
kebahagiaan dalam belajar tetap terjaga utuh. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan SD
Negeri Patihan mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan
mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya sehingga tujuan
akhir profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi dan tujuan sekolah.

f. Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengembangan Kalender Pendidikan SD Negeri
Patihan. mengacu pada rambu-rambu sebagai berikut:
a) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan, yaitu pada bulan Juli 2023.
b) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan dan Kepala
Daerah tingkat kabupaten/kota.
c) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal.
d) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari
libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.
e) Kalender Pendidikan SD Negeri Patihan disusun dengan berpedoman kepada kalender
pendidikan Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur yang disesuaikan dengan program
sekolah.

35
36
Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
beserta kalender pendidikan SD Negeri Patihan tahun pelajaran 2023/2024.
Tabel 4
Alokasi waktu minggu efektif belajar
No Kegiatan Alokasi Keterangan
Waktu
1 Minggu efektif Minimum Digunakan untuk
belajar 36 minggu dan kegiatan pembelajaran
maksimum efektif pada setiap
40 minggu satuan pendidikan
2 Jeda tengah Maksimum Satu minggu setiap
semester 2 minggu semester
3 Jeda antar Maksimum
semester 2 minggu Antara semester I dan II
4 Libur Maksimum Digunakan untuk
akhir 3 minggu persiapan kegiatan dan
tahun administrasi akhir dan
pelajar awal tahun pelajaran
an
5 Hari libur 2 – 4 minggu Libur keagamaan yang
keagamaan disesuaikan dengan
kebijakan pemerintah
daerah
6 Hari libur Maksimum Disesuaikan dengan
umum/nasional 2 minggu Peraturan Pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum
1 minggu Untuk kegiatan tertentu
8 Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan
sekolah Minggu yang diprogramkan secara
khusus oleh sekolah tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

37
KALENDER PENDIDIKAN
SD NEGERI PATIHAN KECAMATAN KARANGREJO
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Juli 2023
Senin 3 1 1 24/3
0 7 1
Selasa 4 1 1 25
1 8
Rabu 5 1 1 26
2 9
Kamis 6 1 2 27
3 0
Jum’at 7 1 2 28
4 1
Sabtu 1 8 1 2 29

38
5 2
Mingg 2 9 1 2 30
u 6 3

Agustus 2023
Senin 7 14 21 28
Selasa 1 8 15 22 29
Rabu 2 9 16 23 30
Kamis 3 10 17 24 31
Jum’at 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26
Minggu 6 13 20 27

September 2023
Senin 4 1 1 2
1 8 5
Selasa 5 1 1 2
2 9 6
Rabu 6 1 2 2
3 0 7
Kamis 7 1 2 2

39
4 1 8
Jum’at 1 8 1 2 2
5 2 9
Sabtu 2 9 1 2 3
6 3 0
Mingg 3 1 1 2
u 0 7 4

Oktober 2023
Senin 2 9 16 23/30
Selasa 3 10 17 24/31
Rabu 4 11 18 25
Kamis 5 12 19 26
Jum’at 6 13 20 27
Sabtu 7 14 21 28
Mingg 1 8 15 22 29
u

40
November 2023
Senin 6 13 20 27
Selasa 7 14 21 28
Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 2 9 16 23 30
Jum’at 3 10 17 24
Sabtu 4 11 18 25
Minggu 5 12 19 26

Desember 2023
Senin 4 1 18 25
1
Selasa 5 1 19 26
2
Rabu 6 1 20 27
3
Kamis 7 1 21 28
4
Jum’at 1 8 1 22 29
5
Sabtu 2 9 1 23 30
41
6
Minggu 3 10 1 24 31
7

Januari 2024
Senin 1 8 15 22 29
Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 10 17 24 31
Kamis 4 11 18 25
Jum’at 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27
Mingg 7 14 21 28
u

Februari 2024
Senin 5 1 1 2
2 9 6
Selasa 6 1 2 2
3 0 6
Rabu 7 1 2 2
4 1 7

42
Kamis 1 8 1 2 2
5 2 8
Jum’at 2 9 1 2 2
6 3 9
Sabtu 3 1 1 2
0 7 4
Mingg 4 1 1 2
u 1 8 5

Maret 2024
Senin 4 11 18 25
Selasa 5 12 19 26
Rabu 6 13 20 27
Kamis 7 14 21 29
Jum’at 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30
Minggu 3 10 17 24 31

43
Juli 2024
Senin 1 8 15 22 29
Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 1 17 24 31
0
Kamis 4 1 18 25
1
Jum’at 5 1 19 26
2
Sabtu 6 1 20 27
3
Minggu 7 1 21 28
4
April 2024
Senin 1 8 1 2 2
5 2 9
Selasa 2 9 1 2 3
6 3 0
Rabu 3 1 1 2
0 7 4
Kamis 4 1 1 2

44
1 8 5
Jum’at 5 1 1 2
2 9 6
Sabtu 6 1 2 2
3 0 7
Mingg 7 1 2 2
u 4 1 8

Mei 2024
Senin 6 13 20 27
Selasa 7 14 21 28
Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 2 9 16 23 30
Jum’at 3 1 17 24 31
0
Sabtu 4 1 18 25
1
Minggu 5 1 19 26

45
2

Juni 2024
Senin 3 10 17 24
Selasa 4 11 18 25
Rabu 5 12 19 26
Kamis 6 13 20 27
Jum’at 7 14 21 28
Sabtu 1 8 15 22 29
Mingg 2 9 16 23 30
u

KALENDER AKADEMIK SDN PATIHAN


B TANGGAL
N U
O L
A
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

46
47
KALENDER PENDIDIKAN
SD NEGERI PATIHAN KEC.KARANGREJO
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Bulan Juli 2023


Sn Sl R K J Sb M Keterangan
1 2 17-22 Juli : MPLS
3 4 5 6 7 8 9 18 Juli : Menyambut TB Islam 1445 H
10 11 12 13 14 15 16 19 Juli Tahun Baru Islam 1445 H
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31

Bulan Agustus 2023


Sn Sl R K J Sb M Keterangan
1 2 3 4 5 6 17 Agustus HUT RI
7 8 9 10 11 12 13 19 Agustus Lomba HUT RI
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31
Bulan September 2023
Sn Sl R K J Sb M Keterangan
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 28 Sep : Maulid Nabi Muhammad saw
11 12 13 14 15 16 17 29 Sep : Peringatan Maulid Nabi saw
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30

Bulan Oktober 2023


Sn Sl R K J Sb M Keterangan
1 5-7 Oktb : KTS
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31
Bulan November 2023
Sn Sl R K J Sb M Keterangan
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30

Bulan Desember 2023


Sn Sl R K J Sb M Keterangan
1 2 3 11-16 Des : Asesmen akhir smt 1
4 5 6 7 8 9 10 20 Des : Outing Class
11 12 13 14 15 16 17 22-30 Desember Libur smt 1
18 19 20 21 22 23 24 25-26 Desember Hari Natal dan CB
25 26 27 28 29 30 31

51
Bulan Januari 2024
Sn Sl R K J Sb M Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 1 Januari Tahun baru Masehi
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31

Bulan Februari 2024


Sn Sl R K J Sb M Keterangan
1 2 3 4 8 Feb : Isra Mi’raj Nabi saw
5 6 7 8 9 10 11 9 Feb : Peringatan Isra Mi’raj
12 13 14 15 16 17 18 10 Feb : Tahun Baru Imlek
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29

52
Bulan Maret 2024
Sn Sl R K J Sb M Keterangan
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 Maret : Hari Raya Nyepi
11 12 13 14 15 16 17 12-14 Maret : LPP
18 19 20 21 22 23 24 21-23 Pondok Ramadhan
25 26 27 28 29 30 31 29 Maret : Wafat Yesus Kristus

Bulan April 2024


Sn Sl R K J Sb M Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 10-11 April : Hari Raya Idul Fitri
8 9 10 11 12 13 14 8-17 April : Libur Raya Idul Fitri
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30

53
Bulan Mei 2024
Sn Sl R K J Sb M Keterangan
1 2 3 4 5 1 Mei : Hari Buruh
6 7 8 9 10 11 12 6-11 Mei : Asesmen Akhir kls 6
13 14 15 16 17 18 19 9 Mei : Kenaikan Isa Almasih
20 21 22 23 24 25 26 23 Mei : Hari Raya Waisak
27 28 29 30 31

Bulan Juni 2024


Sn Sl R K J Sb M Keterangan
1 2 1 Juni : Hari Kelahiran Pancasila
3 4 5 6 7 8 9 3-8 Juni : Asesmen akhir smt (kls 1-5)
10 11 12 13 14 15 16 16-17 Jun : Hari Raya Idul Adha + CB
17 18 19 20 21 22 23 20 Juni : Outing Class
24 25 26 27 28 29 30 24-29 Juni : Libur smt 2

54
BAB IV
RENCANA PEMBELAJARAN / MODUL AJAR

A. Tujuan Pembelajaran
Rencana pembelajaran/ Modul Ajar disusun secara rutin untuk memetakan
dan merencanakan proses pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran
merupakan kompas bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran
berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang
menarik, menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran/ modul ajar adalah sebagai
berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran/ Modul Ajar SD Negeri Patihan terdiri dari
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun rutin secara
sederhana, aktual dan mudah dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang akan dicapai sehingga melalui Rencananya seorang guru bisa memastikan
seluruh proses pembelajaran bisa efektif dan efisien.

B. Alur Tujuan Pembelajaran


Silabus SD Negeri Patihan dibuat dalam bentuk matriks yang memuat alur
tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber
belajar.
1. Alur pembelajaran merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun
secara logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase.
Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan dari hari ke hari Seperti RPP, namun dilengkapi dengan
berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas siswa, dan asesmen untuk
mengecek apakah tujuan pembelajaran dicapai siswa
2. tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian pembelajaran
yang berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi
dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian
55
pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur..
Alur pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai
kebutuhan, meskipun beberapa tujuan pembelajaran harus menggunakan
tahapan tertentu yang meliputi konten/ materi, keterampilan dan konsep inti
untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan
kedalaman setiap konten.

3. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan
pembelajaran.
4. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk
menyusun rencana pelaksaanaan pembelajaran.
5. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran.
Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan merupakan
sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan
mendukung pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan (Student
Weelbeing)
Modul Ajar SD Negeri Patihan disusun dalam bentuk sederhana dengan
keterbacaan yang baik yang memuat tiga poin utama dalam proses pembelajaran,
yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas atau kegiatan pembelajaran dan penilaian.
Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan capaian pembelajaran
yang dapat terukur pencapaian dan keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran
disusun dalam langkah-langkah aktivitas peserta didik yang menarik dan
menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang kontekstual dan menarik
sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu mengakomodir minat
bakat peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan
penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan
pembelajaran disusun prediksi respon peserta didik sehingga menjaga alur
pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian dilakukan
selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran yang dirancang untuk
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Di akhir bagian Modul Ajar, terdapat kolom

56
refleksi untuk mengulas kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran untuk
perbaikan pembelajaran selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup dan dinamis.

C. Asesmen Capaian Pembelajaran


Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil
belajar oleh pendidik, Asesmen hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan
Asesmen hasil belajar oleh pemerintah. Asesmen hasil belajar oleh pendidik
sebagai proses pengumpulan informasi dan data tentang capaian pembelajaran
peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan
yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:
1. memantau proses pembelajaran,
2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
3. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi
hasil belajar,
4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih
memperlihatkan kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen dibuat berdasarkan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya
diperuntukkan peserta didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan
bersifat optional. Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan
sehingga pembelajaran tetap berkelanjutan. Asesmen hasil belajar peserta
didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip asesmen.
Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan karakteristik peserta didik
pada setiap kelas berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai
semua aspek kompetensi yang tertera pada tujuan pembelajaran sehingga
jelas kemampuan yang akan diukur dengan prosedur dan kriteria yang jelas.
Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil
asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen di SD
Negeri Patihan bersifat kontinuitas tidak tersekat per kelas, sehingga hasil
asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk asesmen kemudian. Sistem
asesmen yang sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat

57
dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil
belajar oleh pendidik meliputi:
1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian pembelajaran.
3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai
sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali
kelas atau guru kelas.
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
deskripsi.
5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai disampaikan dalam
bentuk deskripsi.
6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
7. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar.
Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik
terhadap tujuan capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik
pasca penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan
pengayaan. Proses evaluasi ini dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan
post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir
semester serta Asesmen akhir tahun.
Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria, yaitu
pertama, keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, kedua, ketuntasan
mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan, dan ketiga,

58
penilaian baik pada kompetensi sikap.

C Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Profesional


Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional SD Negeri
Patihan dilakukan secara internal oleh satuan pendidikan untuk memastikan
pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Proses ini dikelola oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang dianggap sudah
mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan pengembangan
profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan
kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan
satuan Pendidikan.
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional ditekankan
pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat
penilaian yang jelas dan terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai
kebutuhan dan dilakukan oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang
berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi. Proses
pendampingan dan pengembangan professional ini dilakukan melalui;
a. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal satu bulan sekali
oleh Kepala Sekolah.
b. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) SD Negeri Patihan, yang dilaksanakan
sesuai program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan mingguan untuk
pendampingan penyusunan atau revisi alur tujuan pembelajaran dan modul ajar.
Kegiatan ini merupakan pendampingan oleh Kepala Sekolah dan guru yang
berkompetensi.
c. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion (FGD),
dilakukan minimal enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan dengan
mengundang narasumber yang berkompeten dari beberapa perguruan tinggi yang
telah bekerja sama, instansi terkait dan praktisi pendidikan.
SD Negeri Patihan melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu
jangka pendek satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan
mempertimbangkan perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan maupun
update perkembangan terkini dalam proses pembelajaran. Evaluasi kurikulum

59
dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara
reflektif, yaitu:
1. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah
pembelajaran berdasarkan catatan anekdotal selama proses pembelajaran,
penilaian dan refleksi ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil evaluasi ini
digunakan untuk perbaikan Modul ajar/rencana pembelajaran atau RPP
pada hari berikutnya.
2. Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team teaching)
setelah satu unit pembelajaran atau tema selesai. Hasil ini digunakan untuk
merefleksikan proses belajar, ketercapaian tujuan dan melakukan
perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar dan perangkat ajar,
yaitu alur tujuan pembelajaran dan modul ajar.
3. Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok team teaching) setelah
satu semester selesai. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan refleksi
pembelajaran dan hasil asesmen peserta didik yang telah disampaikan pada
laporan hasil belajar peserta didik.
4. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil lulusan, tujuan
sekolah, misi dan visi sekolah.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum SD Negeri Patihan dilakukan oleh tim
pengembang kurikulum sekolah bersama kepala sekola dan komite sekolah serta
pihak lainnya yang telah mengadakan kerja sama dengan sekolah. Evaluasi
dilaksanakan berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada evaluasi
pembelajaran, hasil supervisi Kepala Sekolah, laporan kegiatan Kelompok Kerja
Guru, hasil kerja peserta didik dan kuesioner peserta didik dan orang tua.
Informasi yang berimbang dan berdasarkan data tersebut diharapkan menjadi
bahan evaluasi untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan sekolah kepada
peserta didik, peningkatan prestasi dan hubungan kerja sama dengan pihak lain.

BAB V
PENUTUP

60
A. Kesimpulan
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri Patihan
disusun sebagai kerangka acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran
di sekolah tahun pelajaran 2023/2024. Kurikulum operasional di satuan
pendidikan juga sebagai panduan ketercapaian pembelajaran bagi peserta didik
dan upaya guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri Patihan yang
telah tersusun ini akan berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak,
yaitu kepala sekolah, guru, komite sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-
mudahan dukungan dan partisipasi aktif semua pihak dapat memajukan SD
Negeri Patihan. sesuai dengan apa yang telah terumuskan dalam visi, misi dan
tujuan sekolah.
Terakhir, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah mendukung diselesaikannya kurikulum operasional di satuan
pendidikan SD Negeri Patihan. Teriring do’a, semoga kontribusi pemikiran, kerja
keras dan dukungannya menjadi amal kebaikan.

B. Saran
Demi tertib dan terlaksananya semua program pendidikan melalui Kurikulum
Operasional UPT Satuan Pendidikan SDN Patihan ini, semua pihak perlu belajar
mengembangkan diri dan menggunakan kurikulum ini sebagai acuan
penyelenggaraan dan menentukan kegiatan belajar mengajar di UPT Satuan
Pendidikan SDN Patihan.
Terakhir, ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang
telah mendukung diselesaikannya kurikulum operasional di satuan pendidikan
UPT Satuan Pendidikan SDN Patihan.Teriring do’a, semoga kontribusi
pemikiran, kerja keras dan dukungannya yang sifatnya membangun menjadi amal
kebaikan.

Patihan, Juli 2023


Kepala SD Negeri Patihan

INDARIYANTI, S.Pd
NIP: 19700929 199403 2 006

61
62
63

Anda mungkin juga menyukai