Anda di halaman 1dari 5

INSTRUMEN PENGEMBANGAN LITERASI

Nama Sekolah: ……
Jumlah Siswa: …….

Hasil
No Komponen dan Indikator Butir Pemantauan Verifikasi
Ya Tidak
Pengembangan Ruang kelas diberi label dengan kata dan
Lingkungan Kaya Teks gambar pada semua bahan, media, dan
pojok-pojok pembelajaran.
Ruang kelas dihiasi dengan gambar,
ilustrasi, tugas siswa, dan kata-kata yang
diambil dari tema pembelajaran.
Ruang kelas memiliki kalendar besar
yang mencatat kegiatan sehari-hari.
Nama-nama siswa ditempel di semua
meja dan bahan pembelajaran

Ada dinding kata yang dikembangkan


dari tema pembelajaran.

Tersedia papan untuk menempelkan


jadwal pelajaran.
Siswa memiliki akses terhadap berbagai
bahan teks (kamus, daftar menu, label,
tanda, tugas siswa, alfabet, dsb.) yang
digunakan dalam pembelajaran
Siswa memiliki akses terhadap teknologi
pembelajaran yang mendukung literasi
(software, teks audio, alat komunikasi,
computer, dsb.).
Tersedia berbagai media untuk menulis
(stempel huruf, tabel besar, grafik, kartu
resep, papan tulis, flip chart, dsb.).

Tersedia sudut baca yang berisi buku-buku


berjenjang untuk pembiasaan dan
pembelajaran.
Buku-buku dikelompokkan dan diatur
dengan rapi berdasarkan genre dan
jenjang).
Ada keseimbangan antara buku
informasional dan fiksi .
Sudut baca kelas memiliki buku yang
mencakup berbagai genre dan topik (buku
bergambar, novel, puisi, dongeng, fiksi ,
sejarah, fantasi, biografi, buku berrseri,
buku budaya, nonfiksi, dsb.).
Ruang kelas memiliki sudut belajar (literasi,
sains, matematika, seni).
Ruang kelas dapat diatur fleksibel untuk
pembelajaran dengan kelompok besar,
kelompok kecil, berpasangan, dan individu.

Ruang kelas memungkinkan


pembelajaran yang dibedakan
(differentiated instruction) dalam waktu
yang sama
2 Pengembangan Pengakuan atas prestasi dan pencapaian
Lingkungan Sosial siswa selama tahun ajaran.
Emosional Kepala sekolah mengenal siswa ketika
masuk ke kelas.
Kepala sekolah aktif terlibat
mempromosikan literasi.
Ada perayaan literasi selama tahun ajaran
berlangsung.

Ada budaya kolaboratif yang membangun


kepakaran dan bakat staf dan guru.

Ada waktu tersedia bagi staf dan guru


untuk berkolaborasi dalam mengelola
masalahmasalah literasi.

Staf terlibat dalam pengambilan


keputusan.
3 Penguatan Literasi di
Guru telah mendapatkan pelatihan
Lingkungan Akademik
dan pendampingan untuk
mengembangkan kapasitasnya
dalam seluruh aspek pembelajaran

Kelas memiliki sarana untuk mendukung


pembelajaran dalam bentuk alat peraga,
buku pengayaan, dan media multimodal.
Tersedia waktu bagi siswa untuk
berkegiatan dengan buku pengayaan baik
secara terstruktur (dalam bimbingan guru
atau berkolaborasi dengan teman atau
secara mandiri) baik untuk tujuan
pembelajaran maupun untuk tujuan
kesenangan.
Tersedia kegiatan penguatan literasi baik
pada ranah intrakurikuler, kokurikuler,
maupun ekstrakurikuler.
4 Lingkungan Akademik Memahami muatan kurikulum sehingga
yang Literat bagi guru dapat merancang pembelajaran dengan
strategi literasi.
4 Lingkungan Akademik
yang Literat bagi guru

Mengembangkan sistem asesmen untuk


memetakan kecakapan literasi siswa
sehingga mendapatkan pendampingan dan
penanganan yang tepat.

Mengakses, mengkurasi, dan


memanfaatkan ragam media pembelajaran,
terutama buku pengayaan siswa.

Menganalisis dan merefleksi perancangan


dan pelaksanaan pembelajaran.
Mengembangkan riset sederhana untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.

Meningkatkan profesionalisme baik secara


mandiri maupun berjejaring dengan
kelompok profesional dan komunitas guru.

Berkolaborasi dengan tim guru untuk


merancang proyek lintas mapel dan proyek
kokurikuler lintas kelas.
Mengelola kelas dengan baik dan efektif.
Membangun jejaring dengan orang tua dan
komunitas di luar sekolah untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
Mengkurasi dan memanfaatkan sarana
untuk mendukung pembelajaran dalam
bentuk alat peraga, buku pengayaan, dan
media multimodal.
Menyediakan waktu bagi siswa untuk
berkegiatan dengan buku pengayaan baik
secara terstruktur (dalam bimbingan guru
atau berkolaborasi dengan teman atau
secara mandiri) baik untuk tujuan
pembelajaran maupun untuk tujuan
kesenangan.
Berkolaborasi dengan guru lain
mengembangkan kegiatan penguatan
literasi pada ranah kokurikuler dan
ekstrakurikuler.
5 Asesmen di Lingkungan Melakukan asesmen diagnosis nonkognitif
Akademik di awal tahun ajaran dengan metode yang
yang Literat bagi guru disesuaikan dengan kompetensi siswa
(wawancara, siswa menggambar, atau
menulis karangan).
Mengolah hasil asesmen diagnosis
nonkognitif dan mendiskusikan rencana
tindak lanjutnya dengan tim guru, kepala
sekolah, dan orang tua siswa.
Melakukan asesmen diagnosis kognitif di
awal tahun ajaran untuk mengukur
pencapaian kompetensi siswa.
Mengolah hasil asesmen diagnosis kognitif
dan mendiskusikan rencana penanganan
siswa remedial dengan tim guru, kepala
sekolah, dan orang tua siswa.

Mengembangkan riset sederhana untuk


meningkatkan mutu pembelajaran.
Mengelola pembelajaran (merencanakan
materi, media, penjadwalan, pengelolaan
kelas) berdasarkan pemetaan siswa yang
dihasilkan dari asesmen kognitif dan
nonkognitif.
Melakukan asesmen diagnosis nonkognitif
dan kognitif secara berkala untuk
mengetahui perkembangan belajar siswa.
Menganalisis Kompetensi Dasar dan
menentukan Indikator Pencapaian
Kompetensi sebagai rujukan asesmen
formatif dan sumatif.
Mengembangkan asesmen formatif dan
sumatif dalam bentuk kegiatan literasi
produktif, baik secara tertulis dan tak
tertulis.
Mengumpulkan portfolio siswa untuk
mendata kemajuan pencapaian kompetensi
siswa.
Memberikan umpan balik secara
komunikatif terhadap hasil belajar siswa
kepada siswa dan orang tua dengan
menitikberatkan kepada pencapaian yang
telah dilakukan oleh siswa.
Memfasilitasi kegiatan refleksi
pembelajaran untuk memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
merenungkan proses belajarnya (kesulitan
yang dihadapi, solusi yang dilakukan, serta
seberapa puaskah ia terhadap upayanya
tersebut).
Memfasilitasi kegiatan penilaian antar
teman dengan rubrik yang jelas dan
terukur. 14. Meluangkan waktu untuk
melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran

Jawaban "ya" diberi skor 1 dan jawaban "tidak" diberi skor 0 Jumlah Skor 0
Capaian = jumlah skor/52 x 100 0
Kategori tingkat efektifitas
Sangat efektif : 91% - 100%
Efektif : 76% - 90%
Cukup efektif : 51% - 75%
Kurang efektif : 0% - 50%

Anda mungkin juga menyukai