PENGEMBANGAN KTSP
3 Pengaturan Beban Belajar dan Beban Pengaturan Beban Belajar dan Beban Kerja sebagai
Kerja sebagai Pendidik Pendidik.
Penguatannya pada beban belajar tidak hanya untuk
intrakurikuler, termasuk kokurikuler dan ekstrakurikuler.
Analisis konteks terhadap Analisis konteks terhadap situasi Analisis konteks lingkungan satuan pendidikan dan
terhadap peserta didik berupa: internal satuan pendidikan antara kondisi masyarakat antara lain dilakukan
• Bakat lain meliputi: terhadap:
• Minat • Jenjang Pendidikan • potensi alam misalnya maritim, dataran dan
• Kemampuan • Jenis Pendidikan pegunungan, pertambangan, pertanian
• Layanan tertentu: Satap, satuan
• Tingkat emosional, ketekunan, pendidikan Alam, satuan pendidikan • sosial ekonomi misalnya industri pertanian dan
dan kepercayaan diri Berasrama, dll manufaktur, wisata, kerajinan, dll
• Latar belakang sosial ekonomi • Lokasi • adat dan budaya tercermin dari beragamnya
• Latar belakang budaya • Sarpras seni, tari, alat musik, pakaian, bahasa, dan
• Cita-cita • Arah pengembangan satuan norma-norma yang berlaku di setiap suku dan
pendidikan daerah
• Arah pengembangan daerah
WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
HASIL ANALISIS KONTEKS
PROSES ANALISIS KONTEKS
DI SATUAN PENDIDIKAN
HASIL ANALISIS
KARAKTERISTIK
/ KEKHASAN KTSP
BERDIVERSIFIKASI
SATUAN
Keragaman Peserta
PENDIDIKAN
Didik
Keragaman Satuan
Pendidikan
Keragaman Potensi
Daerah
VISI, MISI, DAN TUJUAN
1. Rumusan visi memuat:
a. cita-cita bersama dan mempromosikan nilai yang ada secara
ringkas, menarik perhatian, dan mudah diingat;
b. identitas lembaganya dan dengan jelas menyatukan esensi
organisasi;
c. titik temu dengan stakeholders dan memungkinkan kreativitas
VISI dan fleksibilitas; dan
d. inspirasi, motivasi, dan tantangan berprestasi.
2. Rumusan visi berdasarkan masukan dari segenap pihak dan
merupakan hasil keputusan rapat dewan guru, tenaga kependidikan,
dan steakholder lainnya, dan disosialisasikan kepada warga satuan
pendidikan.
3. Rumusan visi dapat ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala.
VISI, MISI, DAN TUJUAN
1. Rumusan misi memuat:
a. upaya yang akan dilakukan untuk mewujudkan visi dan apa yang
akan diharapkan, serta gambaran identitas lembaganya;
b. kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang merupakan
arah dan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
c. pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program
satuan Pendidikan;
MISI d. dasar program pokok satuan Pendidikan; dan
e. keluwesan dan ruang gerak.
2. Rumusan misi berdasarkan masukan dari segenap pihak dan merupakan
hasil keputusan rapat dewan guru, tenaga kependidikan, dan
steakholder lainnya, dan disosialisasikan kepada warga satuan
pendidikan.
3. Rumusan dapat ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala.
VISI, MISI, DAN TUJUAN
1. Rumusan tujuan mengacu pada:
a. visi dan misi;
b. tujuan pendidikan nasional;
c. relevan dengan kebutuhan masyarakat; dan
d. standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh
satuan pendidikan dan pemerintah;
TUJUAN 2. Rumusan tujuan memuat tingkat kualitas karakter peserta didik
dan identitas lembaga (sesuai kekhasan satuan pendidikan).
3. Rumusan tujuan mengakomodasi masukan dari segenap pihak
dan merupakan hasil keputusan rapat dewan guru, tenaga
kependidikan, dan steakholder lainnya, dan disosialisasikan
kepada warga satuan pendidikan.
4. Rumusan tujuan dapat ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala.
MUATAN KURIKULUM
1. Intrakurikuler
2. Kokurikuler
3. Pembiasaan (menciptakan budaya satuan
pendidikan)
4. Ekstrakurikuler
5. Kriteria Ketuntasan Minimal
6. Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan
7. Perencanaan Pembelajaran
MUATAN KURIKULUM
KEGIATAN • Struktur kurikulum mengacu pada peraturan yang berlaku.
INTRAKURIKULER • Muatan lokal ditetapkan oleh pemerintah daerah dan/atau
ditentukan satuan pendidikan berdasarkan hasil analisis
konteks.
• Kegiatan intrakurikuler menumbuhkembangkan karakter dan
masyarakat belajar (Learning Community).
• Pengembangan literasi dan numerasi.
• Pengembaangan keterampilan 4 C.
• Pengelolaan pembelajaran mempertimbangkan hasil analisis
konteks.
• Fasilitasi satuan pendidikan terhadap pelaksanaan bimbingan
https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/
konseling (alokasi waktu dan pengadaan sarana pendukung).
MUATAN KURIKULUM
• Kegiatan yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman,
KEGIATAN dan/atau pengayaan kegiatan intrakuriler.
KOKURIKULER
• Pelaksanaan kegiatannya di luar jam pelajaran intrakurikuler
(termasuk waktu libur), dapat dilakukan di satuan pendidikan
ataupun di luar satuan pendidikan untuk menunjang
pelaksanaan intrakurikuler.
• Kegiatan kokurikuler dikembangkan berdasarkan hasil analisis
konteks.
• Mengembangkan literasi dan numerasi.
• Kegiatan kokurikuler menumbuhkembangkan karakter dan
masyarakat belajar (Learning Community).
https://www.liputan6.com/regional/read/4
• Kokurikuler yang tercantum pada dokumen 1 KTSP berisi
082870/foto-kepiawaian-siswa-smp-sulap-
limbah-jadi-karya-kreatif?page=3
tentang gambaran umum tentang pengelolaan kokurikuler
berupa deskripsi atau matriks.
MUATAN KURIKULUM
CONTOH MATRIKS KEGIATAN KOKURIKULER PADA DOKUMEN 1 KTSP
KEGIATAN URAIAN PENANGGUNG
NO MAPEL KELAS KARAKTER PENILAIAN
KOKURIKULER KEGIATAN JAWAB
1
2
3
MUATAN KURIKULUM
PEMBIASAAN
Berikut contoh kegiatan pembiasan yang dapat dikembangkan satuan
pendidikan:
No JENIS PEMBIASAAN KEGIATAN NILAI KARAKTER
1. Terprogram LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) Tanggun jawab, mandiri, gotong royong
GLS (Gerakan Literasi Siswa) Bernalar kritis
Pesantren Ramadhan Berakhlak Mulia
Catatan:
Nilai Karakter disesuai dengan hasil analisis konteks, visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan
MUATAN KURIKULUM
➢ Kegiatan yang dilaksanakan untuk mengembangkan bakat dan minat.
KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER ➢ Kegiatan ekstrakurikuler dapat ditentukan melalui angket bakat minat
peserta didik.
➢ Pelaksaannya di luar jam pelajaran intrakurikuler (termasuk waktu libur)
dilakukan di satuan pendidikan ataupun di luar satuan pendidikan.
➢ Kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan berdasarkan hasil analisis
konteks.
➢ Mengembangkan literasi dan numerasi.
➢ Kegiatan ekstrakurikuler menumbuhkembangkan karakter dan
masyarakat belajar (Learning Community).
➢ Kegiatan ektrakurikuler yang tercantum pada dokumen 1 KTSP berisi
tentang gambaran umum tentang pengelolaan ektrakurikuler berupa
deskripsi atau matriks.
MUATAN KURIKULUM
CONTOH MATRIKS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA DOKUMEN 1 KTSP
KEGIATAN PEMBINA/
NO CAPAIAN KOMPETENSI KARAKTER WAKTU PENILAIAN
EKTRAKURIKULER PELATIH
1
4
MUATAN KURIKULUM
PERENCANAAN
Perencanaan pembelajaran guru yang disusun adalah:
PEMBELAJARAN
1. pemetaan kompetensi dasar;
2. perhitungan alokasi waktu berisi format jumlah minggu efektif dalam satu
tahun;
3. pogram tahunan, merupakan sebaran materi dalam satu tahun, komponen yang
terdapat semester, kegiatan pembelajaran, alokasi waktu, dan keterangan;
4. distribusi alokasi waktu berisi format jumlah kegiatan yang dilakukan dalam satu
tahun;
5. silabus disusun dengan memuat komponen tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
alokasi waktu, dan penilaian;
6. RPP mengacu pada aturan dan panduan RPP yang berlaku; dan
7. perencanaan remedial dan pengayaan.
Catatan:
Pembelajaran mengembangkan nilai karakter, literasi,
numerasi, kecakapan abad 21, dan diharapkan menciptakan
masyarakat belajar.
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
Beban belajar sebagaimana yang tertuang dalam struktur kurikulum berdasarkan
Permendikbud nomor 35 tahun 2018 perubahan atas Permendikbud nomor 58
tahun 2014.
• Jumlah jam pelajaran per minggu 38 (tigu puluh delapan)
• Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 40 (empat puluh) menit
(selama Pandemi Covid-19 dapat disesuaikan sesuai aturan pendukung).
• Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, paling banyak 50% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
• Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta faktor lain yang dianggap penting.
Berdasarkan perhitungkan pemerintah, maksimal 2 (dua) jam/minggu.
https://nasional.tempo.co/ • Jumlah minggu belajar efektif dalam satu tahun minimal 36 minggu (disesuaikan
dengan kalender akademik)
Catatan:
Pengaturan Beban belajar kegiatan kokurikuler termasuk pada struktur
kurikulum dengan alokasi waktu sesuai KD untuk kegiatan kokurikuler
MANAJEMEN KURIKULUM
Berikut contoh manajemen kurikulum yang dapat dikembangkan satuan
pendidikan:
Perencanaan Pelaksanaan Supervisi Monitoring dan
Evaluasi
1. Membentuk Tim 1. Pelaksanaan 1. Supervisi akademis 1. Manual Monev
penyusun KTSP, Tim intrakurikuler 2. Supervisi pengelolaan 2. Pelaksana Monev
Supervis, dan Tim 2. Pelaksanaan kokurikuler kurikulum 3. Tindak lanjut hasil
Monev. 3. Pelaksanaan evaluasi
2. Menyusun rencana dan pembiasaan 4. Rekomendasi hasil
jadwal kegiatan 4. Pelaksanaan Monev untuk rencana
3. Menyamakan persepsi ekstrakurikuler tahun berikutnya
tentang KTSP
4. Menyusun draft KTSP
5. Sosialisasi draft
6. Finalisasi dan
Pengesahan KTSP
EVALUASI KURIKULUM
Evaluasi kurikulum terkait dengan dokumen perencanaan kurikulum, pelaksanaan
kurikulum, dan keberhasilan kurikulum. Evaluasi kurikulum dilaksanakan setiap
tahun berjalan, sesuai kebutuhan evaluasinnya.
TERIMA KASIH