Anda di halaman 1dari 3

GERAKAN LITERASI SEKOLAH

Oleh Thomas Anton Wibowo

1.1        Latar Belakang
Inkuiri apresiatif model BAGJA merupakan salah satu pendekatan kolaboratif untuk
mengetahui kondisi suatu organisasi atau komunitas dalam mengembangkan perilaku suatu
organisasi melalui pengajuan pertanyaan yang tersusun dalam tahapan BAGJA dan dijalankan
dalam suasana yang positif dan apresiatif. Dimana sekolah harus mengaplikasikan pendekatan
tersebut dengan tahapan BAGJA agar kami sebagai guru penggerak bisa mewujudkan visi dan
misi guru penggerak untuk mewujudkan merdeka belajar terutama dalam hal kemandirian
siswa. Prinsip IA dan ajaran filosofi Ki Hadjar Dewantara tentang merdeka belajar dan percaya
bahwa setiap murid memiliki potensi dan mampu untuk melakukannya. Tentu  dalam hal ini,
guru mengerti serta memahami bahwa murid memiliki potensi yang sama tingginya. Maka dari
itu tugas guru adalah memfasilitasi dan menjadi jembatan bagi murid untuk menunjukkan
potensi dan bakat terbaiknya.
Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai
elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca peserta
didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 5 - 10 menit membaca (guru membacakan buku
dan warga sekolah membaca dalam hati, yang disesuaikan dengan konteks atau target sekolah).
Ketika pembiasaan membaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap pengembangan, dan
pembelajaran (disertai tagihan berdasarkan Kurikulum 2013). Variasi kegiatan dapat berupa
perpaduan pengembangan keterampilan reseptif maupun produktif.

1.2  Tujuan
Adapun tujuan dari aksi nyata ini adalah sebagai berikut.
a. Menumbuhkembangkan budi pekerti
b. Membangun ekosistem literasi sekolah
c. Menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajar
d. Mempraktikkan kegiatan pengelolaan pengetahuan (knowledge  management)
e. Menjaga keberlanjutan budaya literasi

1.3  Tolak Ukur


Yang menjadi Tolak Ukur dalam aksi nyata ini adalah peserta didik memiliki
kebiasaan membaca (budaya membaca). 

1.4  Lini Masa Tindakan Aksi Nyata


1.  Mengajukan rencana kepada kepala sekolah tentang gerakan literasi sekolah
2.  Melakukan diskusi bersama kepala sekolah dan rekan guru.
3.  Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam melaksanakan pembelajaran yang berpihak
pada siswa melalui pembiasaan literasi
4.  Melaksanakan evaluasi dan refleksi pada kegiatan aksi nyata.

1.5 Dukungan yang dibutuhkan


Adapun dukungan yang dibutuhkan, antara lain:
1.    Dukungan dari Kepala Sekolah
2.    Rekan Guru
3.    Pesrta didik
4.    Wali Murid/komite sekolah
5.    Sarana dan prasarana

1.6  Hasil Aksi Nyata


Pelaksanaan aksi nyata ini mendapatkan hasil yang baik, dan sangat bermanfaat bagi peserta
didik. Kegiatan literasi dapat memberikan manfaat yang baik di antaranya bertambahnya
wawasan, memperkaya pengetahuan kosa kata, meningkatkan pemahaman mata pelajaran
Bahasa Indonesia, meningkatkan kreativitas peserta didik dalam menulis dan menyusun kata-
kata, mengasah daya ingat melalui membaca, meningkatkan kepekaan terhadap situasi sekitar.

1.7  Keberhasilan dan kegagalan


Setiap kegiatan yang dilakukan tentunya tidak terlepas dari kata keberhasilan dan
kegagalan. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan pada aksi nyata modul 1.3 “Visi Guru
Penggerak”, keberhasilan yang diperoleh yaitu peserta didik dapat berkembang sesuai usianya,
memperoleh pembelajaran yang menyenangkan, lebih mandiri dan berpeluang sukses di masa
depan. Sedangkan kegagalan yang terjadi selama pelaksanaan aksi nyata ini adalah berkaitan
dengan konsistensi para guru kelas dalam melaksanakan kegiatan pembiasaan literasi setiap di
kelasnya masing-masing.

1.5        Rencana Perbaikan
Rencana perbaikan dan pengembangan di masa yang akan datang yaitu dengan
melaksanakan kegiatan perbaikan dan solusi untuk meminimalisir kekurangan tersebut di
antaranya adalah berusaha semaksimal mungkin agar semua kelas dapat secara konsisten dapat
melaksanakan pembiasaan literasi harian. Selain itu, perlu untuk meningkatkan kolaborasi
dengan rekan sejawat agar kegiatan yang dilakukan dapat bersinergi dengan kegiatan
pembelajaran tematik sehingga kegiatan literasi bisa lebih menyenangkan dan tidak
memberatkan siswa, serta memberikan pemahaman kepada rekan sejawat bahwa kegiatan ini
akan sangat bermanfaat untuk peserta didik kedepannya dan mampu melahirkan generasi yang
sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
DOKUMENTASI

Pembiasaan Literasi

Anda mungkin juga menyukai