Anda di halaman 1dari 11

Strategi PPDB yang mendukung penguatan

transisi PAUD-SD
(khusus untuk jenjang SD)

Oleh : Novi Khusnainy M., S.Pd


Strategi Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB) di SD Negeri Kadudampit
SD Negeri Kadudampit adalah Sekolah dasar yang terletak
di Desa Rancagoong Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur
Provinsi Jawa Barat, sekolah kami berada di lingkungan
tempat tinggal warga, dan tidak jauh dari jalan provinsi,
sehingga penduduk/siswa yang bersekolah di SDN
Kadudampit terbilang banyak dari rasio kelahiran anak di
Desa kami.
jumlah sekolah dalam satu Gugus ada 6 sekolah dan
radius antar satu sekolah dengan sekolah lain tidak terlalu
jauh, sekolah kami melaksanakan kegiatan KKG Gugus
dalam satu bulan satu kalis ehingga terjalin komunitas
praktisi dengan baik.
Apakah melalui PPDB Anda dapat mengenal kebutuhan peserta didik?

Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru yang kami lakukan setiap tahun
memang tidak pernah secara langsung mengadakan test, bahkan ada
saja siswa baru yang berasal dari rumah bukan dari TK/PAUD/RA akan
tetapi sekolah kami selalu menerima dengan harapan seluruh anak bisa
daftar tanpa terkecuali, dan bahkan setiap tahun nya selalu saja ada
anak yang mempunya kelebihan di banding anak-anak yang lainnya.
Dalam kegiatan PPDB hal yang kami lakukan untuk mengenal kebutuhan
peserta didik yaitu dengan cara melakukan wawancara dengan
orangtua/wali dan calon murid baru, melakukan pengecekan biodata
secara administrasi dan backround asal murid setelah itu nantinya kami
melakukan kegiatan MPLS yang biasanya hanya 3 hari sekarang setelah
ada ketentuan dari Kemendikbudristek kami melakukan kegiatan MPLS
selama 2 Minggu.
Menurut Ibu Tina (Guru Kelas 1 yang sellau menjadi Ketua Panitia PPDB mengatakan :
Bahwa dengan PPDB kamis ebagai guru bisa mengenal dasar dari calon peserta
didik abru sebelum nanti di adakan MPLS dan melakukan tes diagnostik awal untuk
penjaringan peserta didik baru dan mengelompokan siswa sesuai dengan profil
serta kebutuhan peserta didik.
sebelum melaksanakan kegiatan PPDB kami melakukan koordinasi bersama Ibu
Kepala Sekolah dan membentuk kepanitian.
Apa dampak melakukan tes calistung kepada anak di masa PPDB?

Dampak yang akan terjadi apabila pada saat PPDB di adakan tes Calistung maka
akan membatasi kemapuan murid calon peserta didik abru (yang belum bisa
calistung/dengan kata lain kalau ingin masuk SD wajib sudah bisa calistung) padahal
pada kenyataannya yang di ungkapkan oleh Menetri Pendidika Indonesia adalah
sebagai berikut : "Bukan berarti calistung itu bukan topik yang penting untuk
diajarkan di PAUD. Saya tidak mau ada salah pengertian di sini.
Pengertiannya adalah ada miskonsepsi bahwa hanya calistung yang terpenting dan
cara ngajarin calistungnya itu salah.
Kenapa salah, karena ini menjadi suatu metode yang mengasosiasikan anak-anak
PAUD kita, mengasosiasikan sekolah menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan," ujar
Nadiem dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-24: Transisi PAUD ke SD yang
Menyenangkan, Selasa (28/3/2023).
Apa alternatif kegiatan selain tes calistung yang dapat mendukung
penguatan transisi PAUD-SD?
alternatif kegiatan yang akan kami lakukan sebagai bentuk transisi PAUD-SD adalah dengan
mengadakan kegiatan yang lebih bermakna terhadap calon peserta didik abru serta tidak
emmbatasi kemampuan anak-anak yaitu dengan cara :
1. menghilangkan tes calistung
2. Menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama (di PAUD
dan SD). Pada dua minggu pertama tahun ajaran baru.
3. Menerapkan pembelajaran yang membangun 6 (enam) kemampuan fondasi anak (di PAUD dan
SD)
a. Mengenal nilai agama dan budi pekerti.
b. Keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi.
c. Kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar.
d. Kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar, seperti kepemilikan dasar literasi,
numerasi.
e. Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan
belajar secara mandiri.
f. Pemaknaan terhadap belajar yang positif.
Kesimpulan Kegiatan PPDB di SDN kadudampit.
Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru yang kami lakukan di Tahun 2023-2024 tidak
menggunakan tes calistung sebagaimana sebelum-psebelumnhya, karena kami
mengetahui betul bahwa :
1. Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan layanan pendidikan dasar. Sangat
tidak tepat apabila anak diberikan syarat tes untuk dapat mendapatkan layanan
tersebut.
2. Masih terdapat anak-anak yang belum pernah mendapatkan kesempatan belajar di
satuan PAUD.
3. Tes baca tulis hitung telah dilarang melalui:
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 1 Tahun
2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru.
oleh karena itu kami tidak melakukan tes pertama masuk SD, kami yakin setiap anak
unik dengan semua kelebihan yang mereka miliki.
Dokumentasi kegiatan diskusi yang kami lakukan setelah
mempelajari modul Strategi PPDB yang mendukung penguatan
transisi PAUD-SD dan membuat aksi nayta sebagai bentuk hasil
refleksi kami selama ini yang selalu tiap tahun nya membuka
Penerimaan Peserta Didik Baru.

Diskusi Terkait kegiatan PPDb di


SDN kadudampit

Anda mungkin juga menyukai