Anda di halaman 1dari 32

Pengembangan

Pembelajaran
Berdiferensiasi
Sebagai Wujud
Merdeka Belajar
Drs. Nanang Triono Basuk, M.Pd.
PELATIH AHLI SEKOLAH PENGGERAK ANGKATAN I TAHUN
2021
Salah Mindset “ Kecerdasan”

Tidak sedikit orang tua yang frustasi ketika melihat


Nilai Rapor anaknya buruk (di bawah KKM). Rasa
frustasi muncul karena mindset kecerdasan hanya
diukur dari nilai akademik. Nilai mata pelajaran
dianggap satu-satunya tolok ukur kecerdasan anak.
Anak yang memiliki nilai buruk dianggap tidak cerdas.
Benarkah demikian?
Teori Kecerdasan Majemuk “ Horward
Gerner “
1. Musikal;
2. Naturalis;
3. Linguistik;
4. Intrapersonal;
5. Interpersonal;
6. Visual Spacial;
7. Logika Matematika’
8. Kinestetik; dan
9. Kecerdasan moral.
GAYA BELAJAR
SISWA
Auditori
CIRI-CIRI ORANG AUDITORIAL DALAM
BELAJAR
CARA BELAJAR TIPE AUDITORI

1. Membaca dengan suara/bercerita


2. Menulis ulang yang dipelajari/ringkasan
3. Diskusi, berdebat, wawancara
4. Mendengar melalui kaset, seminar, lokakarya
CIRI-CIRI ORANG VISUAL
DALAM BELAJAR
CARA BELAJAR TIPE VISUAL

1. Belajar dengan gambar, diagram dan peta


2. Membuat coretan, simbol, tanda2 penting
3. Gunakan video, gambar2 berwarna
4. Membuat pengelompokan
Ciri Siswa Kinestetik Dalam Belajar

1. Bicara dengan pelan


2. Banyak bergerak, sulit duduk diam waktu belajar dalam
jangka waktu lama
3. Menghafal dengan berjalan bolak balik
4. Ketika bicara banyak menggunakan isyarat tubuh
5. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika sedang
membaca
CARA BELAJAR TIPE KINESTETIK
1. Melakukan praktik
2. Mengamati demo/contoh konkret
3. Drama, permainan, aktivitas lapangan
4. Menggunakan model, lego, alat-alat
praktek, kerajinan tangan, puzzle
5. Menggunakan gerak dalam belajar
Manusia Lahir Ditakdirkan Berbeda?

Manusia dilahirkan memiliki keberagaman:

1. Multiple Intelligences / Kecerdasan Ganda/Kecerdasan


Majemuk Howard Gerner ada 9 Kecerdasan Manusia
2. Learning Style Yang berbeda.
Gaya Belajar Audio,Visual, Audio - Visual, Kinestetik.
3. Kecepatan Belajar Yang Berbeda:
Di bawah Rerata (Lambat) , Rerata, Di atas Rerata (Cepat)
4. Watak / Kepribadian yang berbeda:
Sanguinis, Koleris, Melankolis, Plegmatis.
5. Status Sosial / Latar Belakang Orang tua yang berbeda :
Ekonomi dan pendidikan
Dia gra m
Ni Wayan Eka Pratiwi, S.Pd_CGP Kabupaten Karangasem

Fra yer
Definisi

Cii-Cir i/ Kar akter is t ik
Pembelajaran dengan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk
Usaha menyesuaikan proses belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi
serta adanya dukungan di sepanjang proses pembelajaran.
pembelajaran di keLas untuk • Pembelajaran dengan kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran
yang didefinisikan secara jelas serta dipahami guru dan siswa.
memenuhi kebutuhan beLajar • Pembelajaran dengan penilaian berkelanjutan

individu • Pembelajaran dimana guru selalu menanggapi atau merespon

Tomlinson (2000) Pembelajaran kebutuhan belajar muridnya.Pembelajaran dengan manajemen


kelas yang efektif dimana
Berdiferensiasi • memungkinkan prosedur, rutinitas, dan metode yang fleksibel.

1 Pembelajaran yang memberikan kebebasan siswa


Pembelajaran dengan 32 cara yang berbeda
membuat produk sesuai dengan perbedaan minat murid,
untuk 1
untuk mengajar 32 orang murid.
misalnya pembelajaran prakarya membuat karya dari barang
2 Pembelajaran dimana guru harus memperbanyak jumlah soal untuk murid
bekas murid diberikan kebebasan membuat benda sesuai yang lebih cepat bekerja dibandingkan yang lain.
minatnya
2 Pembelajaran dengan proses yang memperhatikan kesiapan 3
Pembelajaran yang mengelompokkan yang pintar dengan yang pintar dan
belajar murid, misalnya pembelajaran kimia daya hantar listrik larutan yang kurang dengan yang kurang.
yang prosesnya berbeda sesuai dengan kesiapan murid 4 Pembelajaran dengan tugas yang berbeda untuk setiap anak.
Pembelajaran dengan konten yang memperhatikan Profil belajar murid, Pembelajaran dengan beberapa perencanaan pembelajaran
5
makanan
3 misalnya pembelajaran prakarya makanan internasional dengan materi gambar
sekaligus.
untuk murid visual, materi dengan suara untuk murid auditori dan beberapa 6
display disetiap sudut kelas untuk murid kinestetik Pembelajaran dimana guru harus berlari ke sana kemari untuk membantu
si A, si B atau si C dalam waktu yang bersamaan.
Contoh Bukan Contoh (non
(exampl e) exampl e)
Diversifikasi Kurikulum Satuan
Pendidikan
Profile Pelajar
Pancasila
Pendekatan
Heterogen
Pengertia
n
Menurut Thomlinson (2000) Pembelajaran
berdiferensiasi adalah usaha menyesuaikan
proses pembelajaran di kelas untuk
memenuhi kebutuhan belajar individu.
Pengerti
an
Pengertia
n
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal
(common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan
murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:
1. Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang
“mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai
tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di
kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang
prosesnya.

2. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan


secara jelas. Jadi bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan
pembelajaran, namun juga muridnya.
Pengertia
n
3. Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru tersebut menggunakan informasi yang
didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat
menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, murid mana yang
sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.
4. Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya.
Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi
kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber
yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda.
5. Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas,
metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas. Namun juga struktur yang jelas,
sehingga walaupun mungkin melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat
berjalan secara efektif.
Pengertia
n
Pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada
pemenuhan kebutuhan belajar murid dan
bagaimana guru merespon kebutuhan belajar
tersebut. Dengan demikian Guru perlu melakukan
identifikasi kebutuhan belajar dengan lebih
komprehensif, agar dapat merespon dengan lebih
tepat terhadap kebutuhan belajar murid-muridnya
Iklim Belajar di Kelas (Guru yang
Ramah, Sikap Murid)
Setiap Orang dalam di dalam Kelas
saling Menghargai
Murid Merasa Aman dalam Kelas
(Fisik, Psychis)
Lingkungan Ada Harapan Untuk Bertumbuh
Belajar “ Guru Mengajar Mencapai
Learning Kesuksesan Murid
Community” Ada Keadilan dalam bentuk yang
nyata
Guru dan Murid berkolaborasi
untuk pertumbuhan dan
Kesuksesan bersama
Kebutuhan Belajar
Siswa
Tomlinson (2001) dalam bukunya How to Differentiate Instruction in Mixed
Ability Classroom mengkategorikan kebutuhan belajar murid berdasarkan 3
aspek.

Kesiapan belajar (readiness) murid

Minat murid

Profil belajar murid


Kesiapan belajar (readiness)
adalah kapasitas untuk
mempelajari materi baru. Sebuah
Kesiapan tugas yang memper timbangkan
tingkat kesiapan murid akan
Belajar membawa murid keluar dari zona
nyaman mereka, namun dengan
lingkungan belajar yang tepat
dan dukungan yang memadai,
mereka tetap dapat menguasai
materi baru tersebut.
Tingkat
Kesiapan
Belajar
Tingkat Kesiapan
A. Belajar
Bersifat mendasar - transformatif
Siswa perlu waktu untuk berlatih menerapkan ide secara langsung., maka bahan-bahan
materi yang mereka gunakan dan tugas-tugas yang mereka lakukan harus bersifat
mendasar dan disajikan dengan cara yang membantu mereka membangun landasan
pemahaman yang kuat. Suatu saat siswa dihadapkan pada ide-ide yang telah mereka
pahami atau berada di area yang menjadi kekuatan mereka, maka dibutuhkan informasi
yang lebih rinci dari ide tersebut. Mereka perlu melihat bagaimana ide tersebut
berhubungan dengan ide-ide lain untuk menciptakan pemikiran baru. Kondisi seperti itu
membutuhkan bahan dan tugas yang lebih bersifat transformatif.
B.Konkret - Abstrak
Di lain kesempatan, guru mungkin dapat mengukur kesiapan belajar murid dengan melihat
apakah mereka masih di tingkatan perlu belajar secara konkret atau sudah siap bergerak
mempelajari sesuatu yang lebih abstrak.
C. Sederhana - Kompleks
Beberapa siswa perlu bekerja dengan materi lebih sederhana dengan satu abstraksi pada
satu waktu; yang lain mungkin bisa menangani kerumitan berbagai abstraksi.
Tingkat Kesiapan
Belajar
D. Terstruktur - Open Ended
Kadang-kadang siswa perlu menyelesaikan tugas yang ditata dengan cukup baik untuk
mereka, di mana mereka tidak memiliki terlalu banyak keputusan untuk dibuat.
Namun, di waktu lain, murid siap menjelajah dan menggunakan kreativitas mereka.
E. Tergantung (dependent) - Mandiri (Independent)
Walaupun pada akhirnya kita mengharapkan bahwa semua murid kita dapat belajar,
berpikir dan menghasilkan pekerjaan secara mandiri, namun sama seperti tinggi
badan, mungkin seorang anak akan lebih cepat bertambah tinggi daripada yang lain.
Dengan kata lain, beberapa murid mungkin akan siap untuk kemandirian yang lebih
awal daripada yang lain.
F. Lambat - Cepat
Beberapa murid dengan kemampuan yang baik dalam suatu mata pelajaran mungkin
perlu bergerak cepat melalui materi yang telah ia kuasai atau sedikit menantang.
Tetapi di lain waktu, murid yang sama mungkin akan membutuhkan lebih banyak
waktu daripada yang lain untuk mempelajari sebuah topik.
Minat Belajar
Siswa
Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk
dapat ‘terlibat aktif ’ dalam proses pembelajaran.Tomlinson
(2001) menjelaskan bahwa mempertimbangkan minat murid
dalam merancang pembelajaran bertujuan :
1. Membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara
sekolah dan keinginan mereka sendiri untuk belajar;
2. Menunjukkan keterhubungan antara semua pembelajaran;
3. Menggunakan keterampilan atau ide yang familiar bagi murid
sebagai jembatan untuk mempelajari ide atau keterampilan
yang kurang familiar atau baru bagi mereka, dan;
4. Meningkatkan motivasi murid untuk belajar.
Pemetaan
Minat
Belajar
Profil belajar siswa terkait dengan
banyak faktor, seperti: bahasa,
Profile budaya, kesehatan, keadaan
keluarga, dan kekhususan lainnya.
Selain itu juga akan berhubungan
dengan gaya belajar seseorang.
Menurut Tomlinson (dalam Hockett,

Belajar 2018) profil belajar murid ini


merupakan pendekatan
disukai murid untuk belajar, yang
yang

Siswa dipengaruhi oleh gaya


kecerdasan, budaya,
belakang, jenis kelamin, dll.
berpikir,
latar
Komponen Pembelajaran
Berdiferensiasi
1. Diferensiasi Konten adalah Diferensiasi
konten merujuk pada strategi membedakan
pengorganisasian dan format penyampaian
konten. Konten adalah materi pengetahuan,
konsep, dan keterampilan yang perlu
dipelajari murid berdasarkan kurikulum.
Komponen 2. Diferensiasi Produk adalah Merujuk pada
strategi memodifikasi produk hasil belajar
Pembelajaran murid, hasil latihan, penerapan, dan
Berdiferensiasi pengembangan apa yang telah dipelajari.
3. Diferensiasi Proses adalah Merujuk pada
strategi membedakan proses yang harus
dijalani oleh murid yang dapat
memungkinkan mereka untuk berlatih dan
memahami isi (content) materi.
RPP Berdiferensiasi

Hal yang perlu diperhatikan oleh guru sebelum menyusun RPP


berdiferensiasi
adalah :
1. Melakukan pemetaan profil belajar siswa
2. Menganalisis silabus dan mengkaji Capaian Pembelajaran
3. Menentukan materi pokok
4. Merumuskan TP.ATP
5. Menentukan jenis diferensiasi yang akan diakomodir dalam RPP
(konten,
proses, produk pembelajaran)
6. Memilih sumber / media pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai