Anda di halaman 1dari 102

Batang, 12-13 Desember 2022

BIODATA
Nama : Dr. Siti Ismuzaroh, S.Pd.,M.Pd
No WA/HP : 081325554870
E-mail : iisthoha70@gmail.com
Unit Kerja : Cabdin Wilayah 13 Dikbud
Jateng
MODEL PEMBELAJARAN DI KELAS
“PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI”

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengantar pembelajaran
A paradigma baru
Agenda
Pembelajaran berdeferensiasi
Pembelajaran paradigma
B
baru
Strategi pembelajaran
C berdeferensiasi

Penggunaan Teknologi dalam


D pembelajaran
SDM yang unggul merupakan pelajar sepanjang hayat
yang memiliki kompetensi global dan berperilaku
VISI PENDIDIKAN INDONESIA sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
2035
Beriman,


bertakwa kepada
Tuhan Yang Berkebinekaa
Membangun rakyat Maha Esa, dan n Global
berakhlak mulia
Indonesia untuk menjadi
pembelajar seumur hidup
yang unggul, terus Mandiri PELAJAR Bergotong
Royong
berkembang, sejahtera, PANCASILA
dan berakhlak mulia
dengan menumbuh kan Bernalar
Kritis Kreatif
nilai-nilai budaya“
Indonesia dan Pancasila

erroos 2022
9
Intervensi Program Sekolah Penggerak

03 Pembelajaran
dengan paradigma
baru
Pembelajaran yang berorientasi pada
penguatan kompetensi dan
pengembangan karakter yg sesuai
nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan
pembelajaran di dalam dan luar kelas
Platform Teknologi Program Sekolah Penggerak
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, 7
Gambaran
Penerapan profil
Pelajar Pancasila di
Satuan Pendidikan Intrakurikuler
Muatan Pelajaran
Profil Pelajar Pancasila Kegiatan/pengalaman belajar.
adalah karakter dan
kemampuan yang dibangun Beriman,
bertakwa
dalam keseharian dan
dihidupkan dalam diri setiap
kepada Tuhan
Yang Maha Esa, Projek penguatan
berakhlak mulia
individu peserta didik melalui Mandiri
profil Pelajar
Berkebineka
budaya sekolah, an global Pancasila
pembelajaran Pelajar
intrakurikuler, projek Indonesia
Projek Lintas Disiplin Ilmu
penguatan profil Pelajar yang kontekstual dan
Pancasila, maupun berbasis pada kebutuhan
ekstrakurikuler. Bernalar kritis Bergotong
royong masyarakat/permasalahan di
lingkungan sekolah.
Budaya Sekolah Kreatif

Ekstrakurikuler
Iklim sekolah, kebijakan, pola
interaksi dan komunikasi, serta Kegiatan untuk
norma yang berlaku di sekolah. mengembangkan minat
dan bakat.
Pembelajaran Paradigma Baru
Guru akan mengajar berdasarkan tingkat kemampuan para
01 siswa serta memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran

Pembelajaran dilaksanakan berpusat pada pengembangan karakter


02 dan kompetensi yang holistik

Pembelajaran lintas mapel berbasis Projek yang dilakukan


03 di dalam dan di luar kelas untuk menguatkan Profil Pelajar
Pancasila
Bayangkanlah kelas
yang Bp/Ibu ajar saat ini!
Mulai dari diri

Jambord: https://bit.ly/3QJjO85
Ceritakan pengalaman Anda yang paling berkesan pada
saat Anda melakukan proses pembelajaran di dalam
kelas dengan murid yang beragam!

Apa yang telah saya ketahui tentang pembelajaran


berdiferensiasi?
Prinsip Pembelajaran
pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap
perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai
dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan
1
perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran
menjadi bermakna dan menyenangkan;

pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun


2
kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat;

proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi


3 dan karakter peserta didik secara holistik;
Prinsip Pembelajaran
pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang
dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta
4 didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai
mitra; dan

5 pembelajaran berorientasi pada masa depan yang


berkelanjutan.
14

TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta mampu memahami konsep


1.
Pembelajaran Berdiferensiasi

2.
2.
Peserta mampu merumuskan Langkah-
Langkah pembelajaran berdiferensiasi
Menurut Bapak/Ibu, mengapa pembelajaran
diferensiasi diperlukan?
“Guru Serupa seperti para pengukir
yang memiliki pengetahuan me nda lam
tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya,
keindahan ukiran, dan cara-cara
mengukirnya.
Seperti itulah seorang guru seharusnya
memiliki pengetahuan m e n d alam tentang
seni mendidik.
Bedanya, guru mengukir manusia yang
memiliki hidup lahir dan batin.”
Ki Hajar Dewantara
Bentuk Keragaman Pelajar
Simak kasus berikut!
Ibu Dian adalah guru kelas 3 SD dengan jumlah murid
sebanyak 32 murid. Di antara 32 murid di kelasnya
tersebut, Bu Dian memperhatikan bahwa 3 murid
selalu selesai lebih dahulu saat diberikan tugas
menyelesaikan soal-soal perkalian.

Karena dia tidak ingin ketiga anak ini tidak ada


pekerjaan dan malah mengganggu murid lainnya,
akhirnya ia berinisiatif untuk menyiapkan lembar kerja
tambahan untuk 3 anak tersebut. Jadi jika anak-anak
lain mengerjakan 15 soal perkalian, maka untuk 3
anak tersebut, Bu Nur menyiapkan 25 soal perkalian.
Mari Diskusi :

Berdasarkan ilustrasi kelas tersebut, jawablah


pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Menurut Bp/Ibu, apakah strategi yang
dilakukan oleh Ibu Nur tepat? Jika ya,
mengapa? Jika tidak, mengapa?
2. Jika Bp/Ibu adalah Ibu Nur, apakah yang akan
Bp/Ibu lakukan? Jelaskanlah mengapa Bp/Ibu
melakukan hal tersebut.
Definisi Pembelajaran Diferensiasi
❑ Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses
belajar mengajar dimana peserta didik dapat
mempelajari materi pelajaran sesuai dengan
kemampuan, apa yang disukai, dan
kebutuhannya masing-masing sehingga
mereka tidak frustasi dan merasa gagal dalam
pengalaman belajarnya (Breaux dan magee,
2010; Fox & Hoffman, 2011; Tomlinson, 2017).

❑Fokus pembelajaran berdiferensiasi: kualifikasi


pencapaian tujuan belajar yang beragam,
termasuk cara menumbuhkan identitas unik
sebagai pelajar dan sosialisasi normma/nilai
masyarakat sesuai kondisinya.
Memperhatikan Mengembangkan pola
keberagaman, Melakukan refleksi, growth mindset, semangat,
komunikasi, pilihan dan suara (choice &
tujuan, voice) pada peserta didik
pembelajaran, membimbing,
untuk terus mengembangkan
asesmen, strategi memandu,
potensi dirinya
memotivasi
1. Perancang Pembelajaran
1. Fokus pada tujuan bermakna yang ingin dicapai.
2. Merancang pembelajaran dan asesmen yang
bermakna yang melibatkan fisik, emosi, dan
stimulus yang tepat untuk proses berpikir.
3. Menyadari adanya keberagaman dan melakukan
intervensi
4. Merancang rencana pembelajaran untuk
mengkonkritkan hal-hal yang akan dilakukan di
kelas.
5. Guru menyusun strategi proses implementasi
pembelajaran serta kemungkinan hambatan yang
perlu disiapkan dan diantisipasi.
Contoh pemetaan Ibu Lusi akan mengajar pelajaran Matematika. Tujuan Pembelajaran yang ia
kebutuhan belajar tetapkan adalah: murid dapat menyajikan dan menyelesaikan masalah yang
berdasarkan Kesiapan berkaitan dengan keliling bangun datar.
Belajar Murid (Readiness)
Ia kemudian membuat pemetaan kebutuhan belajar dan memberikan penugasan
seperti di bawah ini:

Kesiapan Beberapa murid telah memahami Beberapa murid telah memahami konsep keliling Beberapa murid belum
belajar konsep keliling; dapat melakukan namun belum lancar dalam melakukan operasi hitung memahami konsep keliling.
(Readiness) operasi hitung dasar. dasar.

Tugas Murid diminta mengerjakan Murid menggunakan bantuan benda-benda konkret Murid akan mendapatkan
soal-soal tantangan yang untuk menghitung keliling bangun datar (misalnya pembelajaran eksplisit
mengaplikasikan konsep keliling menggunakan lidi atau sedotan). Jika mengalami tentang konsep keliling.
dalam kehidupan sehari-hari. kesulitan, murid diminta menerapkan strategi “3 Guru akan memberikan
murid akan diminta untuk bekerja before me” (bertanya kepada 3 teman sebelum scaffolding yang lebih
secara mandiri dan saling bertanya langsung pada guru). Guru akan sesekali banyak dalam proses ini.
memeriksa pekerjaan datang ke kelompok ini untuk memastikan tidak ada
masing-masing. miskonsepsi.
B. MINAT MURID (INTEREST)

Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk


CeKJaM “terlibat aktif” dalam proses pembelajaran (Tomlinson, 2001)

Koneksikan Jembatani
Menggunakan keterampilan atau ide yang
Menunjukkan
familiar bagi murid sebagai jembatan untuk
keterhubungan antara
mempelajari ide atau keterampilan yang
semua pembelajaran
kurang familiar atau baru bagi mereka

Cocokkan Memotivasi
Membantu murid Meningkatkan
menyadari bahwa motivasi murid
ada kecocokan untuk belajar
antara sekolah dan
keinginan mereka
sendiri untuk belajar
Photo by Akram Huseyn on Unsplash
Minat?
Beberapa ide untuk meningkatkan &
mempertahankan minat, al:
1. Meminta murid untuk memilih apakah mereka ingin
mendemonstrasikan pemahaman dengan menulis lagu, melakukan
pertunjukan atau menari atau bentuk lain sesuai minat mereka.
2. Menggunakan teknik Jigsaw dan pembelajaran kooperatif.
3. Menggunakan strategi investigasi kelompok berdasarkan minat.
4. Membuat kegiatan “sehari di tempat kerja”.
5. Murid diminta mempelajari bagaimana sebuah keterampilan tertentu
diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Mereka boleh memilih profesi
yang sesuai minat mereka.
6. Membuat model.
7. Ada pojok baca, out door learning.
● Minat murid berbeda-beda
Minat Murid (interest) ● Minat murid bisa berkembang

Ibu Zaenab ingin mengajarkan murid-muridnya keterampilan membuat tulisan teks prosedur.
Ia kemudian melihat pada catatan yang dimilikinya. Ia menemukan bahwa di kelasnya ada:

● 8 orang murid yang sangat menyukai kegiatan olahraga;


● 6 orang yang menyukai hal-hal yang berkaitan dengan sains;
● 4 orang senang membuat prakarya dan;
● 2 orang senang memasak.

Setelah selesai mendiskusikan tentang apa dan bagaimana membuat tulisan berbentuk prosedur, Bu
Zaenab lalu meminta murid berlatih membuat sendiri tulisan berbentuk prosedur tersebut. Setiap
murid diperbolehkan untuk menulis dengan topik sesuai dengan minat mereka. Ada murid yang
memilih membuat tulisan prosedur memasak nasi goreng, ada murid yang memilih membuat tulisan
tentang prosedur membuat bunga dari sedotan, dsb.
C. PROFIL BELAJAR MURID (LEARNING PROFILES)
Bagaimana mengidentifikasi kebutuhan belajar murid?

mengidentifikasi mereview dan melakukan refleksi


mengamati perilaku
pengetahuan awal terhadap praktik pengajaran
murid-murid

membaca rapor murid menggunakan


dari kelas mereka berbagai penilaian
berbicara dengan guru penilaian formatif
sebelumnya
murid sebelumnya dan diagnostik
Contoh pertayaan diagnostik non
kognitif:
Pelajaran apa yang kamu sukai?
Jika ada waktu senggang, kamu ngapain sih kalo
di rumah?
(beri option: ngobrol dengan teman, membaca
buku, bermain bola, maen game, dll)
Agar bikin pembelajaran lebih menyenangkan,
sebaiknya kita ngapain ya?
(beri option: ice breaking, game, nyanyi, cerita
lucu)
Tahapan Diferensiasi

3. Lakukan
pemetaan
kurikulum
2. Lakukan
pemetaan peserta
didik berdasarkan
kesiapan, minat,
dan cara belajar!
(awal bergabung,
1. Lakukan asesmen dan/ awal tahun
diagnosis yang pelajaran)
dilakukan
dengan
berbagai
cara!
Dalam pembelajaran berdiferensiasi ada
tiga cara membuat konten pelajaran
berbeda, yaitu:
1. Menyesuaikan apa yang akan diajarkan oleh guru atau apa
yang akan dipelajari oleh peserta didik berdasarkan
tingkat kesiapan.
2. Menyesuaikan apa yang akan diajarkan oleh guru atau apa
yang akan dipelajari oleh peserta didik berdasarkan minat
peserta didik
3. Menyesuaikan bagaimana konten yang akan diajarkan
atau dipelajari itu akan disampaikan oleh guru atau
diperoleh oleh peserta didik berdasarkan profil belajar yang
dimiliki oleh masing-masing peserta didik.
Strategi yang dapat dilakukan oleh guru untuk
dapat mendiferensiasi konten yang akan dipelajari
oleh peserta didik adalah:

1. Menggunakan materi yang bervariasi


2. Menggunakan kontrak belajar
3. Menyediakan lokakarya murid dengan durasi
pendek (mini workshop)
4. Menyajikan materi dengan berbagai moda
pembelajaran
5. Menyediakan berbagai sistem yang mendukung
seperti fasilitas, kebijakan, rutinitas atau program.
Strategi yang dapat dilakukan oleh guru untuk
dapat mendiferensiasi proses yang akan
dipelajari oleh peserta didik adalah:

1. Menggunakan pertanyaan sebagai


pemantik
2. Membagi kelompok diskusi
3. Menggunakan graphic organizer yang
sesuai.
Strategi yang dapat dilakukan oleh guru untuk
dapat mendiferensiasi produk yang akan
dipelajari oleh peserta didik adalah:
1. Kegiatan pembelajaran berbasis proyek, yang tidak hanya
kegiatan membuat suatu produk saja, namun melalui suatu
proses inkuiri yang bertahap, dari pemilihan permasalahan, riset,
desain produk, hingga presentasi produk.
2. Guru memberikan pilihan produk akhir yang dapat dipilih sesuai
minat peserta didik, untuk menunjukkan pengetahuan,
pemahaman, dan keterampilan yang dituju sebagai indikator.
3. Produk yang akan dikerjakan oleh peserta didik tentu saja harus
berdiferensiasi sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil belajar
peserta didik.
4. Membuat kriteria penilaian dalam rubrik sejelas mungkin.
Contoh memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar
Pak Herman akan mengajar pelajaran IPA, dengan tujuan pembelajaran yaitu agar murid dapat mendemonstrasikan
pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup.

Berdasarkan identifikasi yang ia lakukan, Pak Herman telah mengetahui bahwa sebagian muridnya adalah pembelajar visual ,
sebagian lagi adalah pembelajar auditori, dan pembelajar kinestetik.

Untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya tersebut, Pak Herman lalu memutuskan untuk melakukan beberapa hal
berikut ini:

Saat mengajar, Pak Herman melakukan hal-hal berikut ini:


- Ia menggunakan banyak gambar atau alat bantu visual saat menjelaskan.
- Ia juga menyediakan video yang dilengkapi penjelasan lisan yang dapat diakses oleh murid.
- Pak Herman juga membuat beberapa sudut belajar atau display yang ditempel di tempat-tempat berbeda untuk
memberikan kesempatan murid bergerak saat mengakses informasi.

Saat memberikan tugas, Pak Herman memperbolehkan murid-muridnya memilih cara mendemonstrasikan pemahaman
mereka tentang habitat makhluk hidup. Murid boleh menunjukkan pemahaman dalam bentuk gambar, rekaman wawancara
maupun performance atau role-play
3. Lingkungan belajar yang mengundang untuk belajar

4. Manajemen kelas efektif

picture source: https://www.theispot.com/whatsnew/2012/4/tom-richmond-school-s-out.htm


Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Riset dan Teknologi

Bentuk Nyata Strategi Diferensiasi

Guru Ani adalah guru kelas 1 SD yang ingin mengajarkan materi penjumlahan. Guru Anti membagi
peserta didiknya menjadi tiga kelompok. Guru Anti telah melakukan analisis pemetaan kebutuhan
peserta didik sebelumnya. Kelompok 1 adalah peserta didik yang masih memerlukan bantuan benda
konkrit dalam belajar penujmlahan, kelompok 2 sudah bisa mengerjakan soal penjumlahan dengan
mandri lalu kelompok 3 yaitu peserta didik yang memerlukan bantuan visual dalam memahami
penjumlahan. Guru Ani kemudian menyiapkan 3 jenis aktivitas yaitu kelompok 1 dimana peserta
didik menggunakan kancing dan manik untuk menyelesaikan soal penjumlahan, kelompok 2 yaitu
peserta didik menggunakan komik atau soal cerita bergambar untuk menyelesaikan soal dalam
bentuk gambar dan kelompok 3 yaitu menggunakan soal angka seperti biasa.
Asesmen Awal /
Diagnostik
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi
Kapan asesmen awal kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik.
Hasilnya digunakan pendidik sebagai rujukan dalam
/ diagnostik merencanakan pembelajaran sesuai dengan
dilakukan dan untuk kebutuhan pembelajaran pesertadidik.

apa? Dalam kondisi tertentu, informasi terkait latar


belakang keluarga, kesiapan belajar, motivasi belajar,
minat peserta didik, dll, dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan dalam merencanakanpembelajaran.
Contoh Kegiatan AsesmenDiagnostik

3
Menyusun instrumen asesmen
1 2 untuk mengukur kompetensi
Menganalisis laporan hasil belajar peserta didik. Instrumen asesmen
Mengidentifikasi kompetensi yang
(rapor) peserta didik tahun yang dapat digunakan antara lain
akan diajarkan
sebelumnya. :
● Tes tertulis/lisan
● Observasi

4
Bila diperlukan menggali 6
informasi peserta didik dalam
aspek : Latar belakang keluarga,
5 Hasil diagnosis menjadi data
informasi untuk merencanakan
Pelaksanaan asesmendan
motivasi, minat, sarana dan pembelajaran sesuai tahap
pengolahan hasil
prasarana belajar, serta aspek capaian dan karakteristik peserta
sesuai kebutuhan peserta didik.
didik/sekolah.
Contoh Tahapan AsesmenDiagnostik
Penyesuaian
Pembelajaran dengan
Tahap Capaian
dan Karakteristik Peserta
Didik
Penyesuaian pembelajaran
dapat dilakukan meliputi
hal-hal berikut ini:
Strategi:
• Pendidik mengidentifikasi kesiapanbelajar,
minat, dan tingkat penguasaan kompetensi
peserta didik dengan melakukan asesmen
diagnosis.
Ruang lingkup materi pembelajaran adalah apa • Menyesuaikan lingkup materi yang akan
yang akan diajarkan oleh pendidik di kelas atau dipelajari oleh peserta didik berdasarkan
apa yang akan dipelajari oleh peserta didik di kesiapan, minat dan tingkat penguasaan
kelas. kompetensi pesertadidik.
• Merancang strategi bagaimana lingkup
Tujuan: Untuk memfasilitasi pembelajaran bagi
materi dipelajari oleh peserta didik.
peserta didik yang memiliki kesiapan, minat dan
tingkat penguasaankompetensiyang berbeda.
Peserta didik yang belum menguasai kompetensi prasyarat atau
01 belum siap untuk belajar di suatu lingkup materi, diberikan
kesempatan untuk mempelajari kompetensi pada tingkat yang
lebih rendah atau dengan cakupan lingkup materi yang lebih
sederhana.

Peserta didik yang sudah siap belajar diberikan


02 kesempatan untuk mempelajari seluruh lingkup
materi dengan penugasan yang sesuai.

Peserta didik yang memiliki tingkat penguasaanyang


03 tinggi dapat diminta untuk menyelesaikan tugas
dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi atau
menantang.

Contoh penyesuaian ruang


lingkup pembelajaran:
Strategi :
Dalam penyesuaian produk, aspek yang perlu
diperhatikan yaitu pertama menyediakan
tantangan yang berbeda dalam bentuk penugasan
untuk peserta didik, kedua menyediakan ragam
pilihan tugas untuk diambil oleh peserta didik,
sesuai dengan keterampilan mereka, ketiga,
pendidik memberikan kebebasan bagi peserta
didik untuk menunjukkan pemahaman melalui cara
Tujuan: Agar peserta didik bisa menunjukkan
yang sesuai dengan ketertarikan dan keahliannya,
pemahaman dan penerapannya, memperlihatkan misal: membuat poster, bermain peran dll. Ketika
kepemilikan akan produknya, merasa termotivasi pendidik ingin menerapkan penyesuaian
serta bertanggung jawab dengan produk yang produk, perlu memahami prinsipsebagai
dibuat. berikut:
1. Terlihat secara fisik. Contoh: brosur,presentasi,
poster.
2. Mencerminkan tingkat pemahaman peserta
didik.
3. Dapat digunakan sebagai bentuk asesmen
sumatif maupun formatif.
Untuk kelompok peserta didik yang gemar menulisdan visual,
01 bisa dengan tugas menulis laporan dengan ilustrasi atau
infografis.

Untukkelompok yang yang gemar bercerita tugas


02 berupa membuat rekaman sandiwara radio atau
rekaman siaran tentang siklus air.

Untuk kelompok peserta didik yang kinestetik, bisa


03 melakukan presentasi dalam bentuk drama singkat
atau gerakan yang menunjukkan siklus air.

Contohpenyesuaian KETERANGAN
Produk : Catatan: Diterapkan pada aktivitas belajar yang mensyaratkan peserta didik
menghasilkan produk. Penyesuaian disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
dan karakteristik matapelajaran.
Strategi :
• Mengubah tata letak ruang kelas secara
fleksibel untuk menyesuaikan dengan
aktivitas pembelajaran.
Lingkungan belajar meliputi susunan kelas secara
personal, sosial, dan fisik. Lingkungan belajar juga harus
• Memanfaatkan lingkungan sekolah untuk
disesuaikan dengan kesiapan dan minat peserta didik
memfasilitasi pembelajaran seperti perpustakaan,
dalam belajar, agar memiliki motivasi yang tinggi.
laboratorium, kantin, kebun sekolah dan fasilitas
lainnya.
Tujuan: Memberikan dukungan untuk keleluasaan,
kenyamanan dan keamanan belajar bagi peserta didik
dari segi fisik dan psikis. • Menyepakati aturan bersama pesertadidik
dalam pelaksanaan pembelajaran.
Contoh Pengondisian Lingkungan Belajaar:

1 2 3
Menyiapkan meja dan kursi Sediakan sudut baca kelas Buat jam kunjung perpustakaan,
peserta didik yang mudah untuk untuk mendekatkan peserta agar peserta didik dapat
dipindah tempatkan dan diatur didik pada buku sebagaisalah meluangkan waktu secara khusus
tata letaknya untuk menyesuaikan satu sumber belajar. mengakses informasi dalam buku
dengan aktivitas pembelajaran. tanpa terganggu tugas atau
aktivitas lainnya.
Contoh Pengondisian Lingkungan Belajar:

4 5
Gunakan semua tempat di sekolah Melibatkan peserta didik untuk membantu
untuk memfasilitasi pembelajaran, mengatur, menata, menyusun tempat yang
misal: kantin untuk mengajarkan dan aman dan nyaman dimana mereka bisa
mencontohkan gaya hidup sehat, mengakses dan memilih sumber belajar
kebun sekolah untuk pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan
IPAS, dll. berani mencoba aktivitas belajar baru.
Contoh Metode/Teknik yang digunakan
dalam
Pembelajaran Berdiferensiasi?

https://tinyurl.com/6ruvffym
Contoh Skenario
Pembelajaran Berdiferensiasi

https://tinyurl.com/sp5meu45
Bagaimana merumuskan Langkah-
Langkah pembelajaran berdiferensiasi
dalam RPP/MA?
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Inti :
Langkah-Langkah Diferensiasi Konten
Langkah-Langkah Diferensiasi Konten
Langkah-Langkah Diferensiasi Konten
Langkah-Langkah Diferensiasi Proses
Langkah-Langkah Diferensiasi Proses
Langkah-Langkah Diferensiasi Proses
Langkah-Langkah Diferensiasi Produk
Langkah-Langkah Diferensiasi Produk
Langkah-Langkah Diferensiasi Produk
5. AsesmenBerkelanjutan
AKU BILANG, AKU
AKU AKU TIDAK SUDAH AJARI DIA,
SUDAH DENGAR DIA AKU TIDAK
AJARI BERSIUL BILANG DIA
BERSIUL
4 Pertanyaan BESAR
ANJINGKU
SUDAH BELAJAR
BERSIUL
1. Kita berharap murid belajar apa?
2. Bagaimana kita tahu bahwa murid telah belajar?
3. Bagaimana kita merespons murid yang belum paham?
4. Bagaimana kita merespons murid yang sudah paham?
Sekilas Tentang Asesmen

A s e s m e n berasal dari kata latin “as


sedere”

Artinya duduk bersama atau bersebelahan.


Jadi, ini merupakan sesuatu yang
kita lakukan bersama dengan- dan untuk- murid,
bukan sesuatu yang kita lakukan kepada- murid.
Wiggins, cited in Green, 1998
Sekilas tentang asesmen
Asesmen & Pembelajaran Berdiferensiasi

Praktik pembelajaran berdiferensiasi haruslahberakar


pada asesmen. Asesmen formatif me mu n g k i n kan guru
untuk mengenal murid mereka dengan lebih baik, oleh
karena itu, mereka dapat me mb u a t keputusan terbaik
demi menantang murid dengan tepat dan melibatkan
murid dalam pembelajaran.
Praktek merumuskan
langkah- Pembelajaran
Berdiferensiasi (30 menit)
1. Pilihlah satu tujuan pembelajaran dari ATP yang Anda buat sebelumnya
2. Pastikan rencana pembelajaran tersebut:
• Dibuat dengan menganalisis kebutuhan belajar murid terlebih
dahulu.
• Mengidentifikasi minimal satu strategi diferensiasi konten, proses
atau produk.
• Secara berkelompok per mata pelajaran, rumuskan langkah-langkah
pembelajaran berdiferensiasi!
https://bit.ly/3Lyg9ZY
TERIMA KASIH

Photo by Dr. S.Ismuzaroh, S.Pd., M.Pd., Pengawas SMA Cabdin 13-Disdikbud Jateng

Anda mungkin juga menyukai