Anda di halaman 1dari 89

BBPMP

PARADIGMA ASESMEN KURIKULUM


MERDEKA, ASESMEN FORMATIF,
SUMATIF & DIAGNOSTIK,

PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA


SMAN 1 WONOTUNGGAL

Batang, 12-13 Desember 2022


Tujuan Pembelajaran
1. Memahami Paradigma Asesmen
1.
Kurikulum Merdeka

2. Memahami Asesmen Formatif,


2.
Sumatif, dan Diagnostik

3. Presentasi/Simulasi dan
3
Konfirmasi
PARADIGMA ASESMEN
ICE BREAKING
PARADIGMA ASESMEN KURIKULUM
MERDEKA
ASESMEN DIAGNOSTIK
Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik dilakukan di awal
pembelajaran/diawal sub materi.
Bertujuan untuk mengidentifikasi
kompetensi, kekuatan, kelemahan
peserta didik.
Hasilnya digunakan pendidik sebagai
rujukan dalam merencanakan
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran peserta didik.
Contoh tahapan Asesmen Diagnostik
Menyusun Instrumen
2 asesmen peserta didik.
1 3
Instrumen asesmen yang
Menganalisis
laporan hasil dapat digunakan antara
Mengidentifikasi lain:
belajar (Rapor)
kompetensi yang • Tes tertulis/lisan
peserta didik
akan diajarkan dan/atau
tahun
sebelumnya • Keterampilan (produk,
praktik)
Bila diperluka
• Observasi
menggali 4 informasi 5 6 menjadi
peserta didik dalam Hasil diagnosis
aspe: latar belakang data/informasi untuk
keluarganya, Pelaksanaan merencanakan
motivasi, minat, Asesmen dan pembelajaran sesuai
sarana dan pengolahan nilai tahap capaian dan
prasarana belajar, karakteristik peserta
serta aspek lain didik.
sesuai kebutuhan
peserta
didik/sekolah
ASESMEN DIAGNOSTIK
NON KOGNITIF & KOGNITIF
kesulitan
menjawab
pertanyaan
RUANG DISKUSI KELOMPOK
LK-Asesmen

Petunjuk Pengerjaan LK asesmen:

1. Buatlah kelompok kecil tiap klp mapel!


2. Unduhlah file LK pada link:
https://bit.ly/3exnOeu
3. Kerjakan secara berkelompok!
4. Hasil diskusi kelompok dikirim di link
pengumpulan tugas.
ASESMEN FORMATIF DAN SUMATIF
Asesmen As Learning

Digunakan untuk refleksi pada proses


pembelajaran
Berfungsi sebagai asesmen formatif.
Lebih melibatkan peserta didik secara
aktif dalam kegiatan penilaian.
Siswa diberi pengalaman untuk belajar
menjadi penilai bagi diri sendiri dan
temannya. Misalnya: self assesmen dan
peer assement.
Pelibatan siswa?

Siswa dilibatkan dalam


merumuskan:
Prosedur
Kriteria,
Rubrik /pedoman penilaian
Assesment for Learning
Digunakan untuk perbaikan
pembelajaran
Sebagai umpan balik guru dalam
memperbaiki cara mengajar
Berfungsi sebagai asesmen formatif,
karena duanya berorientasi pada
proses pembelajaran, agar PD
mendapatkan umpan balik dari guru
dan melakukan perbaikan.
Contoh 1 Self Assesment
Nama/Kelas Anton/ X-Kartini-1
Mapel/materi Bhs. Indonesia/teks fiksi

RENCANA CAPAIAN (2 CATATAN


- 4)
Menyebutkan 2 Masih kesulitan
elemen cerita
Membedakan 2 Masih bingung
sudut pandang membedakannya
Menentukan tokoh 4 Ini bagian penting dan
cerita menarik
Menyusun alur 3 Ini menarik
cerita
Menulis cerpen 2 Sulit mengembangkan
Contoh 2 Self Assesment
Nama/Kelas Indah/ X-Sudirman-1
Mapel/Materi Kimia/ Menghitung Konsentrasi Larutan

Tandai (√) penilaian diri terhadap kompetensi menghitung konsentrasi


larutan elektrolit & non elektrolit. Sampai dimanakah pemahamanmu?

Saya dengan mudah menghitung konsentrasi larutan


elektrolit & non elektrolit

Saya kesulitan menghitung konsentrasi larutan elektrolit


& non elektrolit

Saya kesulitan menghitung jumlah ion suatu senyawa


elektrolit

Saya masih bingung dalam menghitung jumlah mol


suatu senyawa
Contoh Peer Assesment
Tugas Presentasi Poster

Nama Peniliai : …………………………………………..


Nama Teman yang dinilai : …………………………………………...
Centang yang menurutmu sesuai!

Pesan yang disampaikan jelas

Tatanan visual poster sesuai pada


temanya

Informasi poster lengkap dengan


bukti data
RUANG DISKUSI KELOMPOK
LK-2

Petunjuk Pengerjaan LK-2:

1. Buatlah kelompok kecil yang terdiri dari


kelompok mata pelajaran.
2. Unduhlah file LK-2 pada link:
https://bit.ly/3odeQEO
3. Kerjakan secara berkelompok!
4. Hasil diskusi kelompok dikirim di link
pengumpulan tugas.
PENGOLAHAN ASESMEN
Nilai Akhir

Penting untuk diperhatikan bahwa


pendidik tidak mencampur penghitungan
dari hasil asesmen formatif dan sumatif
karena asesmen formatif dan sumatif
memiliki fungsi yang berbeda.
Asesmen formatif bertujuan untuk
memberikan umpan balik pada proses
sehingga asesmen formatif bukan menjadi
penentu atau pembagi untuk nilai akhir.
Dalam mengolah dan menentukan hasil
akhir asesmen sumatif, pendidik perlu
membagi asesmennya ke dalam beberapa
kegiatan asesmen sumatif agar peserta
didik dapat menyelesaikan asesmen
sumatifnya dalam kondisi yang optimal
(tidak terburu-buru atau tidak terlalu padat).
Nilai akhir merupakan gabungan dari
beberapa kegiatan asesmen tersebut.
Contoh proses pengolahan
tujuan pembelajaran menjadi
nilai akhir
Misalnya, dalam 1 semester ada:
- mapel IPA : 6 tujuan pembelajaran
- B. Indonesia : 7 tujuan pembelajaran
- mapel Agama : 5 tujuan pembelajaran
- (contoh hanya 3 mapel, namun cara ini
dapat berlaku untuk semua mapel).
Ketuntasan ketercapaian TP
Ketuntasan ditentukan untuk setiap
tujuan pembelajaran, bukan hasil akhir
pengolahan nilai sumatif per mata
pelajaran.
Ketidaktuntasan ditandai (*) di tujuan
pembelajaran tertentu saja.
Hal ini bertujuan untuk
mengkomunikasikan kepada orang tua
dan peserta didik tentang tujuan
pembelajaran mana yang belum
dituntaskan oleh peserta didik.

PELAPORAN HASIL ASESMEN
➢ Dalam penyusunan deskripsi capaian
kompetensi, pendidik harus mengidentifikasi
capaian kompetensi tertinggi dan
terendah.
➢ Untuk melihat capaian kompetensi tertinggi
ditandai dengan warna hijau dan capaian
kompetensi terendah ditandai dengan
warna merah.

Capaian kompetensi
tertinggi
Capaian kompetensi
terendah
MEKANISME KENAIKAN KELAS &
KELULUSAN
A. Mekanisme Kenaikan Kelas

Satuan pendidikan memiliki keleluasaan


untuk menentukan kriteria kenaikan
kelas.
Penentuan kenaikan kelas dilakukan
dengan mempertimbangkan laporan
kemajuan belajar yang mencerminkan
pencapaian peserta didik pada semua
mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta
prestasi lain selama 1 (satu) tahun ajaran.
Lanjutan kenaikan kelas….

Sebagai dasar penentuan kenaikan


kelas dapat berdasarkan penilaian
sumatif.
Penilaian pencapaian hasil belajar
peserta didik untuk kenaikan kelas
dilakukan dengan membandingkan
pencapaian hasil belajar peserta didik
dengan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran
Ilustrasi 1: kenaikan kelas
dalam fase yang sama
Ketika ada peserta didik yang tidak
dapat mencapai tujuan pembelajaran
tertentu hingga akhir tahun ajaran di
Kelas III, maka guru kelas III perlu
menyampaikan hal tersebut kepada
guru Kelas IV agar pembelajaran di
kelas IV tersebut dapat menyesuaikan
dengan kebutuhan peserta didik.
Ilustrasi 2: kenaikan kelas antara
dua fase yang berbeda.

Contoh lain adalah kenaikan kelas dari


Kelas IV (Fase B) ke Kelas V (Fase C).
 Apabila terdapat peserta didik yang
belum mencapai kompetensi yang
ditetapkan dalam Fase B, hal ini perlu
diidentifikasi oleh guru Kelas V sejak awal
tahun ajaran.
 Informasi tentang tahap capaian peserta didik
ini perlu dikomunikasikan oleh guru Kelas IV, dan
 juga diidentifikasi melalui asesmen di awal
pembelajaran Kelas V.
 Untuk peserta didik yang belum menuntaskan
Fase B, pendidik dapat mengulang konsep
atau materi pelajaran yang belum dikuasai
peserta didik sebelum peserta didik tersebut
mempelajari materi yang terkandung dalam
Capaian Pembelajaran Fase C.
 Dengan demikian, peserta didik dapat terus
naik kelas.
B. Mekanisme Kelulusan

 Untuk menilai pencapaian hasil belajar


peserta didik sebagai dasar kelulusan dapat
berdasarkan penilaian sumatif, yang dapat
dilakukan dalam bentuk: tes tulis, tugas untuk
performa, portofolio, atau kombinasi.
 Penilaian pencapaian hasil belajar peserta
didik untuk kelulusan dilakukan dengan
membandingkan pencapaian hasil belajar
peserta didik dengan kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran.
Lanjutan mekanisme
kelulusan….
Peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan/ program pendidikan
setelah:
a. menyelesaikan seluruh program
pembelajaran; dan
b. mengikuti penilaian sumatif
yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
• Kerangka 4P adalah salah satu contoh kerangka
yang jamak digunakan dalam refleksi (melihat
apa yang sudah terjadi, menarik pembelajaran,
dan merencanakan ke depan)
Kerangka 4P
• Kerangka ini diperkenalkan dan dilatihkan
karena dinilai relevan untuk merancang
sesi/exercise refleksi

• Dalam kerangka ini, percakapan disusun dengan


alur:
• Membicarakan “peristiwa” (fakta2)
• Mengakui “perasaan” (emosi)
• Menganalisis dan menarik “pembelajaran”
• Memutuskan tindakan atau “penerapan ke
depan”
Peristiwa:
Apa yang terjadi?

Perasaan:
Perasaan apa yang muncul?
Kerangka 4P Pembelajaran:
Pertanyaan Apa penilaian kita akan
pengalaman/pengamatan tersebut?
umum/generik Mengapa sesuatu terjadi sebagaimana kita
lihat/rasakan?

Penerapan ke depan:
Apa yang bisa kita lakukan ke depannya?
Apa yang bisa kita sarankan?
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai