PENDAHULUAN
A. Rasional
1. Hasil Evaluasi KTSP Tahun Sebelumnya
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan yang
menjadi pedoman dan arahan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah,
diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 serta Peraturan Pemerintah no. 13 tahun
2015. Peraturan pemerintah tersebut memberikan arahan tentang perlunya
disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu:
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Delapan Standar Nasional Pendidikan terus dikembangkan dan
disesuaikan dengan perkembangan zaman. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun
oleh Satuan Pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Berdasarkan Evaluasi KTSP SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan
Olahraga) tahun pelajaran 2017/2018, SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan
Olahraga) perlu melakukan saran dan perbaikan pada beberapa komponen
berikut ini :
Umum Cover, Lembar Cover dan daftar isi sudah sesuai dengan
Pengesahan, panduan penyusunan KTSP 2017/2018
Kata
Pengantar, dan
daftar isi
1 1
Hasil Evaluasi Diri Sekolah perlu
Sekolah akan membuatkan hasil EDS
dibuatkan tindak lanjutnya. Deskripsi
beserta tindak lanjut dan sekolah akan
perbandingan kondisi nyata dan kondisi
mendeskripsikan perbandingan kondisi
Pendahuluan ideal untuk masing-masing indikator pada
nyata dan kondisi ideal untuk masing-
instrumen EDS yang terdapat pada 5 SNP
masing indikator pada instrumen EDS
(SKL, Standar Isi, Standar Proses, Standar
yang terdapat pada 5 SNP.
Penilaian, dan Standar Pengelolaan)
Sekolah perlu menetapkan tema, jenis Sekolah akan menetapkan tema, jenis
PBKL yang merupakan program PBKL yang merupakan program
keunggulan lokal yang menggambarkan keunggulan lokal yang menggambarkan
kewirausahaan dan ekonomi kreatif kewirausahaan dan ekonomi kreatif
Program PBKL
dalam bentuk uraian program dan dalam bentuk uraian program dan
strategi pelaksanaan. Program PBKL ini strategi pelaksanaan. Program PBKL ini
terintegrasi kemata pelajaran pada KD terintegrasi kemata pelajaran pada KD
yang relevan. yang relevan.
2
pada sebagian RPP belum dikembangkan Sekolah akan mengembangan RPP
berdasarkan materi pokok yang ditulis berdasarkan materi pokok yang ditulis
dalam bentuk poin-poin sesuai IPK. Belum dalam bentuk poin-poin sesuai IPK.
semua RPP yang dilengkapi Media, Alat, Belum semua RPP yang dilengkapi Media,
Sumber Belajar yang ditulis seperti halnya Alat, Sumber Belajar yang ditulis seperti
daftar pustaka. Penilaian perlu memuat halnya daftar pustaka. Penilaian perlu
rubrik penilaian yang lengkap, serta memuat rubrik penilaian yang lengkap,
III RPP program remedi dan pengayaan, serta program remedi dan pengayaan,
perumusan tujuan, pemilihan model dan perumusan tujuan, pemilihan model dan
strategi pembelajaran dan pemanfaatan strategi pembelajaran dan pemanfaatan
alatmedia pembelajaran. Menggunakan alatmedia pembelajaran. mMenggunakan
pendekatan saintifik. belum semua RPP pendekatan saintifik. belum semua RPP
mengintegrasikan 4C Critical Thinking, mengintegrasikan 4C Critical Thinking,
Creatifity, Collaboration dan Creatifity, Collaboration dan
Communication. Comminication.
3
SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan Olahraga). Namun ketersediaan guru
sesuai dengan mata pelajaran dan jam mengajar masih belum cukup,
sehingga masih banyak mengunakan tenaga honorer yang di bayar
dengan dana BOP dari Dinas Provinsi Sumatera Barat.
c. Tuntutan Lingkungan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan. Tujuan ini meliputi tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan keharusan, kondisi dan potensi daerah
satuan pendidikan dan peserta didik.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu kurikulum
yang disusun dan dilaksanakan dimasing–masing satuan pendidikan
yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin
pencapain tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan
terdiri atas Standar Isi, Proses, Kompetensi Lulusan, Tenaga
Kependidikan, Sarana dan prasarana, Pengelolaan, Pembiayaan dan
Penilaian Pendidikan. Dari delapan standar nasional pendidikan
4
tersebut standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses dan
standar penilaian serta panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) merupakan acuan utama dalam
mengembangkan kurikulum SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan Olahraga
) ini.
Kurikulum 2013 berfungsi sebagai pedoman penyelengaraan
kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan keseimbangan antara
pengembangan sikap spiritual, sosial, pengetahuan dan ketrampilan.
Pada struktur Kurikulum 2013 elemen perubahan yang mendasar
berfokus pada empat standar dari delapan standar nasional pendidikan.
Perubahan tersebut dilandasi dengan diterbitnya Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 (PP nomor 32/2013)
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan. PP nomor 32/2013
mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah agar menyusun kurikulum mengacu
kepada peraturan menteri pendidkan dan kebudayaan yang baru, antara
lain; 1) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, 2) Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi,
3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses, 3) Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian, 4)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, dan 5) Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum.
5
dilakasanakan untuk siswa kelas XI dan kelas XII sedangkan Kurikulum
2013 akan dilaksanakan pada siswa kelas X Tahun Pelajaran 2018/2019.
Perbandingan kondisi nyata sekolah (potret sekolah saat ini) dengan
kondisi ideal yang diharapkan berdasarkan SNP (Isi, SKL, Proses,
Penilaian dan Pengelolaan) dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Standar Isi :
Kondisi Ideal :
Kerangka Dasar Kurikulum 2006
Kelompok Mata Pelajaran : Kelompok mata pelajaran disusun
sesuai dengan PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, terdiri atas:
1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. kelompok mata pelajaran estetika;
5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
6
tingkat kompetensi untuk SMA, Tingkat kelas,
Kompetensi dan ruang lingkup materi pada masing-
masing mata pelajaran di kelas X
Rencana Tindak Lanjut : Sekolah akan melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan kelompok mata
pelajaran kurikulum 2006 untuk kelas XI dan XII
dan sesuai kurikulum 2013 untuk kelas pada tahun
pelajaran 2018/2019
7
Kondisi Riil : Penyusunan Kurikulum telah diupayakan sesuai
dengan prinsip pengembangan kurikulum diatas
tetapi belum maksimal pada penyusunan
kompetensi yang memperhatikan tingkat
kompleksitas materi.
Rencana Tindak Lanjut : Penyusunan Kurikulum akan
diupayakan sesuai dengan prinsip
pengembangan kurikulum diatas.
8
pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan,
kesosialan dan moral.
4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik
dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab,
terbuka, dan hangat, dengan prinsip ” tut wuri handayani, ing
madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada” (di belakang
memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat
dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang
memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang
terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan
sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar,
contoh dan teladan).
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam,
sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan
dalam keseimbangan, keterkaitan dan kesinambungan yang cocok
dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
Kondisi Riil : Pelaksanaan kurikulum secara umum telah
menerapkan prinsip-prinsip tersebut namun
belum sepenuhnya maksimal pada beberapa
prinsip tertentu misalnya belum menggunakan
multistrategi dan multi media dalam
pembelajaran.
Rencana Tindak Lanjut : Pelaksanaan kurikulum akan
diusahakan sepenuhnya menerapkan prinsip-prinsip
pelaksanaan kurikulum tersebut.
9
d. Struktur Kurikulum
1. Substansi Pembelajaran:
Kondisi Ideal
Substansi pembelajaran yang ditempuh di Kelas X dan kelas XI
dilaksanakan berdasarkan standar isi kurikulum 2013 dan Kelas XII
dilaksanakan sesuai struktur kurikulum yang dimuat dalam Standar Isi
kurikulum 2006
Kondisi Riil dan Rencana Tindak Lanjut
Pembelajaran kelas X akan dilaksanakan berdasarkan standar isi
kurikulum 2013 dan kelas X, XII telah dilaksanakan berdasarkan
standar isi kurikulum 2006
2. Pengorganisasian Kelas
Kondisi Ideal
Pengorganisasian kelas-kelas menurut kurikulum 2006 pada SMA/MA
dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program
umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII
merupakan program penjurusan yang terdiri atas empat program: (1)
Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu Pengetahuan
Sosial, (3) Program Bahasa, dan (4) Program Keagamaan, khusus
untuk MA
Pada kurikulum 2013 peserta didik yang baru masuk ke SMA
yaitu kelas X sudah ditentukan peminatan berdasarkan nilai rapor di
SLTP, nilai UN, rekomendasi dari guru BK SLTP, hasil tes
penempatan, atau tes bakat/minat oleh psikotes. Program peminatan
terdiri atas : (1) Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, (2)
Peminatan Ilmu–ilmu Sosial, (3) Peminatan ilmu Bahasa dan Budaya
Kondisi Riil dan Rencana Tindak lanjut: Kelas XI dan kelas XII
dibagi kedalam dua program yaitu program Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan program Ilmu
10
Pengetahuan Sosial (IPS). Program IPA terdiri dari
2 kelas dan Program IPS terdiri dari 3 kelas reguler.
Kelas X melaksanakan kurikulum 2013 maka dibagi
kedalam 2 kelompok peminatan yaitu : peminatan
matematika ilmu alam dan peminatan ilmu-ilmu
sosial
3. Alokasi tatap Muka
Kondisi Ideal
Jam tatap muka untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum. Alokasi waktu satu jam
pembelajaran adalah 45 menit.
Kondisi Riil : Jam tatap muka telah ditetapkan selama 45 menit
untuk satu jam pembelajaran.
Rencana Tindak Lanjut : Jam Tatap muka akan ditetapkan selama
45 menit untuk satu mata pelajaran
11
5. Mata Pelajaran
Kondisi ideal
Kurikulum 2006 SMA Kelas XI, XII Program IPA, Program IPS,
Program Bahasa, dan Program Keagamaan terdiri atas 13 mata
pelajaran.. sedangkan pada kurikulum 2013 terdiri dari 15 mata
pelajaran
Kondisi Riil dan Rencana tindak lanjut: Penetapan mata pelajaran
telah dan akan disesuaikan dengan yang tertuang
dalam standar Isi. struktur kurikulum 2006 dan 2013
6. Muatan Lokal
Kondisi Ideal
Muatan lokal ditentukan berdasarkan identifikasi kebutuhan dan
potensi daerah lingkungan serta potensi sekolah. Silabus Muatan Lokal
disusun dan dikembangkan oleh sekolah
Kondisi Riil dan Rencana Tindak Lanjut: Muatan lokal telah
disusun berdasarkan identifikasi dan potensi
daerah lingkungan dan potendi sekolah sehingga
Program muatan yang ditetapkan adalah
Pendidikan Alqur’an kelas XI, XII dan kelas X
muatan lokalnya terintegrasi PAQ dan BAM pada
masing-masing mata pelajaran.
12
Kondisi Riil: Program pengembangan diri: Pengembangan diri
yang dilakukan adalah bidang sains dan teknologi
(olimpiade sains), pramuka, bimbingan rohani
islam (Rohis), PMR dan pramuka sebagai
ekstrakurikuler wajib di kurikulum 2013
.
8. Proses pembelajaran dilaksanakan melalui kegiatan Tatap Muka
(TM), Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri (KM).
Kondis Riil dan Rencana Tindak Lanjut: proses pembelajaran telah
dilaksanakan melalui kegiatan tatap muka (45 menit
untuk 1 jam pelajaran), penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur.
13
10. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria yang ditentukan
oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan
untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan batas ambang kompetensi.
Kriteria Ketuntasan belajar ditetapkan dengan mempertimbangkan 3
aspek yaitu: Intake siswa, kompleksitas dan daya dukung.
Kondisi Riil dan Rencana Tindak Lanjut : Ketuntasan belajar atau
KKM telah disusun Sesuai kondisi sekolah dengan
melihat 3 aspek yaitu daya dukung, intakes siswa,
kompleksitas. Secara umum KKM kelas XI, XII
yang diperoleh berdasarkan analisi tersebut adalah
76 sedangkan untuk kelas X adalah 75.
11. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semester
genap, dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada
semester ganjil, harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang
ditetapkan, sebelum akhir semester genap.
Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery learning),
dimana peserta yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan
KKM yang ditetapkan, maka yang bersangkutan harus mengikuti
pembelajaran remidi sampai yang bersangkutan mampu mencapai
KKM dimaksud
Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3
(tiga) mata pelajaran
Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3
(tiga) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program
atau yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal
pada salah satu atau lebih mata pelajaran ciri khas program.
14
Kondisi Riil dan Rencana Tindak Lanjut :
- Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil
belajar pada semester genap, dengan
pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas
pada semester ganjil
- Peserta didik dinyatakan naik ke kelas XI maupun
kelas XII mata pelajaran yang tidak mencapai
KKM maksimum lebih 3 mata pelajaran
- Kehadiran minimal 80%
- Untuk jurusan IPA semua mata pelajaran yang
menjadi ciri khas mencapai nilai ketuntasan
minimal/ KKM
- Untuk peminatan matematika dan ilmu alam,
ilmu-ilmu sosial semua mata pelajaran yang
menjadi ciri khas mencapai nilai ketuntasan
minimal/ KKM
- Untuk jurusan IPS semua mata pelajaran yang
menjadi ciri khas mencapai ketuntasan minimal
/KKM
- Penetapan Kurikulum disesuaikan dengan kondisi
sekolah sesuai acuan BSNP disusun dan
disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk
mengatur waktu kegiatan pembelajaran mengacu
pada standar isi sesuai dengan kebudayaan
daerah, karakteristik sekolah, peserta didik,
masyarakat serta ketentuan dari pemerintah
menggunakan sistem semester menjadi 2 semester
15
ditetapkan oleh satuan pendidikan. Apabila terjadi perbedaan antara
potensi/minat dengan nilai akademik seorang peserta didik, maka guru
harus mengkaji dan melakukan perbaikan dalam memberikan layanan
belajar kepada yang bersangkutan.
Kondis Riil dan Rencana Tindak Lanjut: Pada kurikulum 2006
Menetapkan hanya 2 jurusan yaitu Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). Penentuan–penentuan IPA & IPS
dilakukan diakhir semester 2 kelas X, XI.
Pelaksanaan penjurusan di semester I kelas XI, XII,
Peserta yang masuk jurusan IPA apabila yang
bersangkutan berminat kejurusan IPA dan memiliki
nilai mata pelajaran yang menjadi ciri khas jurusan
mencapai kategori tuntas. Peserta yang masuk
jurusan IPS apabila yang bersangkutan berminat
kejurusan IPS dan memiliki nilai mata pelajaran
yang menjadi ciri khas jurusan mencapai mencapai
kategori tuntas.
Untuk kelas X dengan kurikulum 2013 menetapkan 2
pemintan yaitu matematika ilmu alam, ilmu-ilmu
sosial. Pelaksanaan peminatan pada awal masuk
sekolah berdasarkan kriteria : nilai rapor di SLTP,
nilai UN, tes hasil penempatan, tes bakat/minat oleh
psikotes
2) Standar Proses
a. Perencanaan Proses Pembelajaran :
Pembelajaran dirancang supaya bersifat interaktif, inspiratif,
menyenangkan menantang, memotivasi/berpartisipasi aktif,
memberikan ruang yang cukup prakarsa kreatifitas dan kemandirian
16
sesuai bakat minat dan perkembangan fisik serta psikologi peserta
didik.
Proses pembelajaran dirancang supaya pendidik memberikan
keteladanan terhadap peserta didik.
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus & RPP yang disusun
sesuai dengan format yang telah ditentukan
Kondisi Riil dan Rencana Tindak Lanjut : pembelajaran telah
dirancang untuk bersifat interaktif, inspiratif,
menyenangkan, memberikan ruang untuk bakat,
minat dan perkembangan peserta disik. Hal ini
dapat dilihat dari silabus dan RPP yang disusun
guru masing-masing mata pelajaran.
17
Kondisi Riil: Penilaian pada kelas XI, XII telah dilakukan berupa tes
tertulis, praktek, penugasan dan observasi, akan tetapi
belum untuk semua mata pelajaran dan
pelaksanaannya juga belum maksimal dan akan
dilaksanakan sesuai dengan permendikbud no 66
tahun 2013 untuk kelas X
18
c. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
bertujuan: mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan analisis
peserta didik.
d. Kelompok mata pelajaran Estetika bertujuan: membentuk karakter
peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan
pemahaman budaya. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau
kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal
yang relevan.
e. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
bertujuan: membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan
rohani, dan menumbuhkan rasa sportivitas. Tujuan ini dicapai
melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga,
pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal
yang relevan.
Pada kurikulum 2013 Standar Kompetensi Lulusan mencakup 3
dimensi yakni :
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri.
19
Kondisi Riil : Untuk kelas XI, XII Sekolah telah melaksanakan
pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi
lulusan yang diinginkan, akan tetapi pelaksanaan ini
belum maksimal untuk semua mata pelajaran
Rencana Tincak Lanjut : Pembelajaran dikelas XI, XII akan
dilaksanakan untuk mencapai SKL kurikulum 2006
dan SKL kurikulum 2013 untuk kelas X.
20
5) Standar Pengelolaan :
Adanya perencanaan program meliputi, Visi, Misi, Tujuan dan
rencana kerja sekolah. Adanya pedoman pengelolaan sekolah seperti
KTSP, Kelender Pendidikan, struktur organisai sekolah, pembagian tugas
guru, pembagian tugas tenaga kependidikan,
peraturan akademik, tatatertib sekolah, kode etik sekolah, biaya
operasional sekolah, pedoman pembelajaran, pedoman pemilihan mata
pelajaran, pedoman menjajaki potensi peserta didik dan pedoman
penilaian Sekolah telah memiliki rencana kerja jangka menengah untuk
mendukung pencapaian tujuan jangka empat tahunan. Rumusan rencana
kerja jangka menengah dapat diukur ketercapaiannya. Adanya rencana
kerja tahunan dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKA-S)
Kesiswaan panduan PPDB, program BK, Program Ekstrakurikuler,
pembinaan prestasi pengawasan dalam bentuk supevisi, evaluasi, pedoman
dan tindak lanjut dari hasil pengawasan. Adanya evaluasi terhadap kinerja
sekolah
Kondisi Riil : Sekolah telah memiliki dokumen pengelolaan seperti
KTSP, Kalender pendidikan, peraturan akademik, tatatertib sekolah,
kode etik sekolah, biaya operasional sekolah, pedoman pembelajaran,
pedoman pemilihan mata pelajaran, pedoman menjajaki potensi peserta
didik dan pedoman penilaian. Sekolah telah memiliki rencana kerja
jangka menengah untuk mendukung pencapaian tujuan jangka empat
tahunan. Akan tetapi pemanfaatan semua dokumen pengelolaan belum
maksimal.
Rencana Tindak Lanjut : Sekolah akan dikelola sepenuhnya
berdasarkan standar pengelolaan yang ditetapkan.
21
SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan Olahraga) adalah sekolah khusus
yang siswanya merupakan atlet-atlet berprestasi dari beberapa cabang
olahraga. Cabang olahraga dari siswa terdiri atas : Tinju, Gulat, Sepak
Bola, Pencak Silat, Taekwondo, Atletik, Judo, Bola Volly Pantai , Sepak
Takraw, Panahan, Angkat Besi dan Bulu Tangkis.
Prestasi siswa tidak hanya dibidang olahraga tapi siswa juga
mempunyai prestasi dibidang seni dengan dibuktikannya juara 3 japanese
solo song yang diadakan di SMA N 5 Padang Tingkat Provinsi Sumatera
Barat dan tak kalah pentingnya siswa juga dituntut untuk berprestasi
dibidang akademik.
Kegiatan dibidang akademik yang telah dilakukan sekolah adalah
Pembinaan siswa menghadapi olimpiade sains nasional dibidang
matematika, fisika, kimia, biologi, komputer, kebumian, geografi dan
ekonomi.
Kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan selain Pramuka sebagai
kegiatan ekstrakurikuler wajib SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan Olahraga)
juga melaksanakan PMR dan Rohis. Diluar jam pelajaran setiap pulang
sekolah dan selesai shalat shubuh siswa-siswi juga diwajibkan mengikuti
latihan sesuai dengan cabang olahrganya masing-masing dan dipandu oleh
pelatih-pelatih profesional dan hal ini merupakan kekhasan dan
keunggulan dari SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan Olahraga)
B. Dasar Hukum
Dasar Hukum dalam penyusunan KTSP SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan
Olahraga) adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang No 20 thn 2003 tentang Sisdiknas
Undang –undang No 23 tahun 2014 tentangPemerintahandaerah
2. PP No 19 tahun 2005 tentang SNP dan/atau PP No 32 tahun 2013 dan PP No. 13
thn 2015 ttng Perubahan PP No 19 tahun 2005 tentang SNP
3. Perpres No. 87 Tahun 2017 ttng Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
22
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24Tahun 2006Tentang
Pelaksanaan Permendiknas No.22 dan 23 Tahun 2006
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 06 Tahun 2007 Tentang Perubahan
Permen No.24 Tahun 2006
6. Permendiknas no 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
7. Permendikbud No 61 thn 2014 tentang Penyusunan KTSP
8. PermendikbudNo. 59 thn 2014 tentang Kerangka Dasar Kurikulum SMA
9. Permendikbud No 20 tahun 2016 dan/atau Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006
Tentang SKL
10. Permendikbud No 21 tahun 2016 dan/atau permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
Tentang Standar Isi
11. Permendikbud No 22 tahun 2016 dan/atau Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007
Tentang Standar Proses
12. Permendikbud No 23 tahun 2016 dan/atau Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007
Tentang Standar Penilaian
13. Permendikbud No 24 tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Inti dan
kompetensi Dasar
14. Permendikbud No. 23 thn 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
15 Pemendikbud No. 111 thn 2014 ttng penyelenggaraan BK di Sekolah
16. Permendikbud No 62 tahun 2014 ttng Pelaksanaan Ekstra Kurikuler
17. Permendikbud No 63 tahun 2014 ttng Pelaksanaan Ekstra Kurikuler Pramuka
18. Permendikbud No 18 Tahun 2016 ttng Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi
Siswa Baru
23
dalam membuat RPP nya tidak melenceng dari standar yang telah
ditetapkan. Begitu juga dengan memahami standar kompetensi lulusan,
setiap guru dalam menyususn RPP dan mengajarnya akan selalu
menitikberatkan pada kompetensi siswa.
3. Mengembangkan muatan lokal. Muatan lokal yang telah dikembangkan di
SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan Olahraga) adalah Pendidikan Alqur’an
untuk kelas XI dan XII sedangkan kelas X muatan lokalnya terintegrasi
PAQ dan BAM pada setiap mata pelajaran.
4. Mengembangkan kegiatan pengembangan diri. Pengembangan diri yang
diterapkan antara lain adalah:
a. Pramuka
Merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib bagi kurikulum 2013.
b. PMR
c. Rohis
d. Olimpiade sains
Kegiatan pengembangan diri ini dilaksanakan pada hari sabtu pagi sebelum
jam PBM dimulai.
24
BAB II
TUJUAN SMAN 4 SUMBAR (KEBERBAKATAN OLAHRAGA)
25 25
Agar pengelolaan sekolah tersebut dapat berjalan dengan baik,
dibutuhkan renccana strategis sebagai suatu upaya/cara untuk mengendalikan
organisasi (sekolah) secara efektif dan efisien, sampai kepada kepada
implementasi garis terdepan, sedemikian rupa sehingga tujuan dan sasarannya
tercapai. Perencanaan strategis merupakan landasan bagi sekolah dalam
menjalankan proses pendidikan. Komponen dalam perencanaan strategis
paling tidak terdiri dari visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi (cara mencapai
tujuan dan sasaran). Perumusan terhadap visi, misi, tujuan, sasaran dan
strategi tersebut harus dilakukan pengelola sekolah, agar sekolah memiliki
arah kebijakan yang dapat menunjang tercapainya tujuan yang diharapkan.
26
d. Memacu prestasi dibidang olahraga sesuai bakat dan minat peserta didik.
e. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengakses
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
27
2. Tujuan Khusus
a. Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah
b. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
c. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan
ramah agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
d. Menjaga keberlajutan pembelajaran dengan menhadirkan beragam
buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.
28
mempunyai kesempatan untuk memperoleh penghargaan sekolah. Selain
itu, literasi diharapkan dapat mewarnai semua perayaan penting di
sepanjang tahun pelajaran. Ini bisa direalisasikan dalam bentuk festival
buku, lomba poster, mendongeng, karnaval tokoh buku cerita, dan
sebagainya. Pimpinan sekolah selayaknya berperan aktif dalam
menggerakkan literasi, antara lain dengan membangun budaya
kolaboratif antarguru dan tenaga kependidikan. Dengan demikian, setiap
orang dapat terlibat sesuai kepakaran masing-masing. Peran orang tua
sebagai relawan gerakan literasi akan semakin memperkuat komitmen
sekolah dalam pengembangan budaya literasi.
c. Lingkungan Akademik
Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat.
Lingkungan fisik, sosial, dan afektif berkaitan erat dengan lingkungan
akademik. Ini dapat dilihat dari perencanaan dan pelaksanaan gerakan
literasi di sekolah. Sekolah sebaiknya memberikan alokasi waktu yang
cukup banyak untuk pembelajaran literasi. Salah satunya dengan
menjalankan kegiatan membaca dalam hati dan guru membacakan buku
dengan nyaring selama 15 menit sebelum pelajaran berlangsung. Untuk
menunjang kemampuan guru dan staf, mereka perlu diberikan
kesempatan untuk mengikuti program pelatihan tenaga kependidikan
untuk peningkatan pemahaman tentang program literasi, pelaksanaan,
dan keterlaksanaannya.
Gerakan Literasi di SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan
Olahraga) sudah mulai dicanangkan pada semester ganjil tahun
pelajaran 2017/2018. Pelaksanaannya guru menugaskan setiap peserta
didik untuk membaca satu buku selain buku mata pelajaran dibuktikan
dengan mengumpulkan tugas risensi buku tersebut. Masing-masing
peserta didik mengumpulkan satu risensi untuk setiap mata pelajaran.
Untuk mencapai hal di atas perlu perhatian terhadap perpustakaan
dalam bentuk menambah jumlah koleksi perpustakaan yang bersifat
29
literature penunjang mata pelajaran , ilmu komunikasi dan ilmu lainnya
dalam usaha menumbuhkan minat baca siswa dan warga sekolah .
30
membaca Basmallah dan Do’a, komunikasi verbal dan nonverbal yang
santun, membiasakan kalimat-kalimat tayyibah, mengedepankan
penghargaan dan menutup pembelajaran dengan membaca
hamdalah/bersyukur.
2. PPK Berbasis Ekstrakurikuler dan Program PHBI/PHBN
Implementasi pendidikan karakter di SMAN 4 Sumbar
(Keberbakatan Olahraga) yang terintegrasi dalam kegiatan ekstrakurikuler
dan program PHBI/PHBN. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan setiap
minggu dihari sabtu pada awal pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler
tersebut antara lain adalah:
a. Pramuka
Merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib bagi kurikulum 2013.
b. PMR
c. Rohis
d. Olimpiade sains
Sedangkan kegiatan PHBI yang dilaksanakan di SMAN 4 Sumbar
(Keberbakatan Olahraga) antara lain :
a. Maulid Nabi Muhammad SAW
b. Isra’ Mi’raj
c. Tahun Baru Islam (1 Muharram Hijriyah)
Dan kegiatan PHBN yang dilaksanakan di SMAN 4 Sumbar
(Keberbakatan Olahraga) antara lain :
a. Hardiknas
b. Hari Kemerdekaan RI
c. Hari Guru
d. Hari Olahraga
3. PPK Berbasis Kemitraan dan partisipasi Orang Tua/Masyarakat
Implementasi pendidikan karakter di SMAN 4 Sumbar
(Keberbakatan Olahraga) juga terintegrasi dalam kegiatan kemitraan dan
partisipasi Orang Tua/Masyarakat berupa komite sekolah.
31
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
32 32
Kurikulum Kelas X terdiri atas:
a. Mata Pelajaran Umum Kelompok A (Wajib) terdiri dari 6 mata pelajaran,
b. Mata Pelajaran Umum Kelompok B (Wajib) terdiri dari 3 mata pelajaran
c. Mata Pelajaran Peminatan Kelompok C terdiri dari 4 mata pelajaran
d. Mata Pelajaran Lintas Minat terdiri dari 2 mata pelajaran
e. Program pengembangan diri (Olimpiade, Pramuka, PMR, dan Rohis)
33
- Ekonomi,
- Geografi,
- Sosiologi,
*Mata Pelajaran Lintas Minat untuk peminatan IIS
- Fisika,
- Kimia,
Pembelajaran setiap mata pelajaran dilaksanakan dalam
suasana yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
hangat dan menyenangkan antara peserta didik dan pendidik.
Metode pembelajaran diarahkan berpusat pada peserta
didik. Guru sebagai fasilitator mendorong peserta didik agar mampu
belajar secara aktif, baik fisik maupun mental. Selain itu, dalam
pencapaian setiap kompetensi pada masing-masing mata pelajaran
diberikan secara kontekstual dengan memperhatikan perkembangan
kekinian dari berbagai aspek kehidupan.
KELAS JUMLAH
NO MATA PELAJARAN
JAM
X IA X IS 1 X IS 2
KELOMPOK A (WAJIB)
Pendidikan Agama dan Budi 3 3 3 9
1 Pekerti
Pendidikan Pancasilan dan 2 2 2 6
2 Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 12
4 Matematika 4 4 4 12
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 6
6 Bahasa Inggris 2 2 2 6
Jumlah 17 17 17
KELOMPOK B (WAJIB)
7 Seni Budaya 2 2 2 6
Pendidikan Jasmani, Olahraga 3 3 3 9
8 dan Kesehatan
34
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 6
Jumlah 7 7 7
Peminatan IA
10 Matematika 3 3
11 Biologi 3 3
12 Fisika 3 3
13 Kimia 3 3
Jumlah 12
Lintas Minat
14 Geografi 3 3
15 Ekonomi 3 3
Jumlah 6
Peminatan IS
16 Sejarah 3 3 6
17 Ekonomi 3 3 6
18 Geografi 3 3 6
19 Sosiologi 3 3 6
Jumlah 12 12
Lintas Minat IS
20 Fisika 3 3 6
21 Biologi 3 3 6
Jumlah 6 6
Jumlah Jam Mapel yang di tempuh per
42 42 42
minggu
Keterangan :
1. Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata
pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata
pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan
konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
2. Satu jam pelajaran tatap muka 45 menit per minggu dan mapel
yang memiliki alokasi waktu belajar 2 jp/minggu berarti
memiliki beban belajar tatap muka 2 X 45 menit per minggu;
3. Kegiatan ekstra kurikulum terdiri atas Pramuka (wajib), PMR,
olah raga, Rohis, pembinaan bidang studi. .
4. Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan
minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan
minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk
mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau
ketrampilan tertentu
35
Kurikulum Kelas XI IPA dan XII IPA terdiri atas:
e. 13 mata pelajaran,
f. Muatan lokal ( PAQ)
g. Program pengembangan diri terdiri dari pembinaan olimpiade, PMR,
Pramuka, Rohis.
36
Metode pembelajaran diarahkan berpusat pada peserta
didik. Guru sebagai fasilitator mendorong peserta didik agar mampu
belajar secara aktif, baik fisik maupun mental. Selain itu, dalam
pencapaian setiap kompetensi pada masing-masing mata pelajaran
diberikan secara kontekstual dengan memperhatikan perkembangan
kekinian dari berbagai aspek kehidupan.
2. Pengaturan Alokasi Waktu per Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum Kelas XI IPA dan XII IPA T.P. 2018/2019
KELAS
JUMLAH
NO MATA PELAJARAN
XI XII JAM
XI IPA XII IPA
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 2 2 4
Pendidikan
2 2 2 4
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 8
4 Bahasa Inggris 4 4 8
5 Matematika 4 4 8
6 Fisika 5** 5** 10
7 Kimia 5** 5** 10
8 Biologi 4 4 8
10 Seni Budaya 2 2 4
Pendidikan Jasmani,
11 2 2 4
Olahraga dan Kesehatan
12 TIK 2 2 4
13 Bahasa Jepang 2 2 4
B. Muatan Lokal
1 Pendidikan Alqur'an 2 2 4
C Pengembangan Diri/BK
1 Bimbingan Konseling 2)* 2)*
Jumlah 42 42
2)* = Ekuivalen 2 jam pembelajaran ** = Penambahan satu jam pemb.
37
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit, total waktu
perminggu 42 jam. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester)
adalah 34-38 minggu. Sekolah menambah jam pembelajaran untuk mata pelajaran
Fisika, Kimia dan Sejarah, sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing mata
pelajaran.
38
Olahraga). Mata pelajaran ini dimungkinkan dapat diterapkan pada
saat peserta didik ikut pada event-event perlombaan ke luar negeri.
Pembelajaran setiap mata pelajaran dilaksanakan dalam
suasana yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
hangat dan menyenangkan antara peserta didik dan pendidik.
Metode pembelajaran diarahkan berpusat pada peserta
didik. Guru sebagai fasilitator mendorong peserta didik agar mampu
belajar secara aktif, baik fisik maupun mental. Selain itu, dalam
pencapaian setiap kompetensi pada masing-masing mata pelajaran
diberikan secara kontekstual dengan memperhatikan perkembangan
kekinian dari berbagai aspek kehidupan.
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 2 2 2 6
Pendidikan
2 2 2 2 6
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 12
4 Bahasa Inggris 4 4 4 12
5 Matematika 4 4 4 12
6 Sejarah 3 3 3 9
39
9 Sosiologi 4** 4** 4** 12
10 Seni Badaya 2 2 2 6
Pendidikan Jasmani,
11 Olahraga dan 2 2 2 6
Kesehatan
12 TIK 2 2 2 6
13 Bahasa Jepang 2 2 2 6
B. Muatan Lokal
1 Pendidikan Alqur'an 2 2 2 6
C Pengembangan Diri/BK
Jumlah 42 42 42
40
Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan.
Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal
setiap semester. Hal ini berarti bahwa dalam satu tahun, satuan pendidikan
dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.
SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan Olahraga) menetapkan muatan
lokal berdasarkan kebutuhan dan budaya daerah yaitu memberikan wawasan
dan keterampilan yang utuh terhadap penguasaan Keterampilan sesuai
kebutuhan peserta didik dan tuntutan masyarakat lokal, nasional maupun
global, maka SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan Olahraga) menetapkan
Pendidikan Alqur’an sebagai muatan lokal dan ditetapkan jumlah jam setiap
minggu 2 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII, sedangkan untuk kelas X
karena SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan Olahraga) menggunakan kurikulum
2013 maka sekolah mengintegrasikan PAQ dan BAM keseluruh mata
pelajaran.
41
C. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan / Kurikulum Unggulan Sekolah
1. Penerapan pendidikan kecakapan hidup yang menggambarkan
kewirausahaan dan ekonomi kreatif.
SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan Olahraga) bukan merupakan sekolah
PBKH, namun pendidikan kecakapan hidup tetap diterapkan di sekolah
merupakan bagian integrasi dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran.
Dengan demikian, materi kecakapan hidup yang diperoleh melalui kegiatan
pembelajaran sehari-hari yang diemban oleh setiap mata pelajaran.
D. Pengembangan Diri
42
untuk peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan
kebutuhan khusus peserta didik.
43
Layanan pengembangan diri yang merupakan upaya pembentukan
watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui:
1. Layanan Bimbingan dan Konseling (BK)
a. Jenis Program Layanan Konseling
A. Layanan Dasar Bimbingan
Layanan dasar bimbingan adalah layanan bimbingan yang bertuja
n untuk membantu seluruh peserta didik mengembangkan prilaku
efektif dan keterampilanketerampilan hidupnyayang mengacu pad
a tugastugas perkembangan peserta didik. Layanan dasar bimbin
gan ini juga berisi layanan bimbingan belajar, bimbingan sosial,
bimbingan pribasi dan bimbingan karir.Layanan ini ditujukan unt
uk seluruh peserta didik, disajikan atau dilunsurkan dengan meng
gunakan setrategi klasikal dan dinamika kelompok.
B. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan bimbingan yang bertujuan untu
k membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting
oleh peserta didik saat ini. Layanan ini lebih bersifatpreventif atau
mungkin kuratif. Isi layanan responsif adalah:
1) Bidang Pendidikan.
2) Bidang Belajar.
3) Bidang Sosial.
4) Bidang Pribadi.
5) Bidang Karir.
6) Bidang Tata Tertib Sekolah.
7) Bidang Narkotika dan Perjudian.
8) Bidang Prilaku Seksual.
9) Bidang Kehidupan Lainnya.
C. Layanan Perencanaan Individual
Layanan perencanaan individual adalah layanan bimbingan yang
bertujuan membantu seluruh peserta didik membuat dan mengimp
elementasikan rencana-
44
rencana pendidikan, karir, dansosial pribadinya. Tuuan utama dari
layanan ini adalah membantu peserta didik memantau dan mema
hami pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri, kemudian
merencanakan danmengimplementasikan itu atas dasar hasil pema
ntauan dan pemahamannya pada dirinya itu. Setrategi pelaksanaa
nnya adalah dengan konsultasi dan konseling.
D. Dukungan Sistem
Dukungan system adalah kegiatankegiatan manajemen yang yang
bertujuan untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan p
rogram bimbingan secara menyeluruh melaluipengembangan prof
essional, manajemen program, dan penelitian dan pengembangan.
Kegiatan utama dari keempat layanan bimbingan dan konseling d
iatas dalam ilmplementasinya didukungdengan beberapa jenis lay
anan bimbingan dan konseling.
45
mereka. Layanan informasi untuk bimbingan klasikal dapat
mempergunakan jam pengembangan diri. Agar semua siswa
terlayani kegiatan bimbingan klasikal perlu terjadwalkan secara
pasti untuk semua kelas.
2. Bimbingan Kelompok
Konselor memberikan layanan bimbingan kepada siswa melalui
kelompok-kelompok kecil. Bimbingan ini ditujukan untuk
merespon kebutuhan dan minat para siswa. Topik yang
didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah
yang bersifat umum dan tidak rahasia, seperti: cara-cara belajar
yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian, dan mengelola stress.
Layanan bimbingan kelompok ditujukan untuk mengembangkan
keterampilan atau perilaku baru yang lebih efektif dan produktif.
3. Berkolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas
Program bimbingan akan berjalan secara efektif apabila didukung
oleh semua pihak, yang dalam hal ini khususnya para guru mata
pelajaran atau wali kelas. Konselor berkolaborasi dengan guru
dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang siswa
(seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu
memecahkan masalah siswa, dan mengidentifikasi aspek-aspek
bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran.
4. Berkolaborasi (Kerjasama) dengan Orang Tua
Dalam upaya meningkatkan kualitas program bimbingan,
konselor perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua siswa.
Kerjasama ini penting agar proses bimbingan terhadap siswa tidak
hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga oleh orang tua di
rumah. Melalui kerjasama ini memungkinkan terjadinya saling
memberikan informasi, pengertian, dan tukar pikiran antar
konselor dan orang tua dalam upaya mengembangkan potensi
siswa atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi
siswa. Dalam hal ini, berhubung SMAN4 Sumbar (Keberbakatan
46
Olahraga) adalah sekolahBoarding maka konselor berkolaborasi d
engan Pembina asrama dan pelatih olahraga siswa untuk mengeta
hui perkembangan siswa di asrama.
B. Strategi Layanan Responsif
1. Konsultasi
Konselor memberikan layanan konsultasi kepada guru, orang
tua, atau pihak pimpinan sekolah dalam rangka membangun
kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan kepada para
siswa.
2. Konseling Individual atau Kelompok
Pemberian layanan konseling ini ditujukan untuk membantu
para siswa yang mengalami kesulitan, mengalami hambatan
dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Melalui
konseling, siswa dibantu untuk mengidentifikasi masalah,
penyebab masalah, penemuan alternatif pemecahan masalah,
dan pengambilan keputusan secara lebih tepat. Konseling ini
dapat dilakukan secara individual maupun kelompok.
Konseling kelompok dilaksanakan untuk membantu siswa
memecahkan masalahnya melalui kelompok. Dalam konseling
kelompok ini, masing-masing siswa mengemukakan masalah
yang dialaminya, kemudian satu sama lain saling memberikan
masukan atau pendapat untuk memecahkan masalah tersebut.
3. Bimbingan Teman Sebaya (Peer Guidance/Peer
Facilitation)
Bimbingan teman sebaya ini adalah bimbingan yang dilakukan
oleh siswa terhadap siswa yang lainnya. Siswa yang menjadi
pembimbing sebelumnya diberikan latihan atau pembinaan
oleh konselor. Siswa yang menjadi pembimbing berfungsi
sebagai mentor atau tutor yang membantu siswa lain dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya, baik akademik
maupun non-akademik.
47
C. Strategi Layanan Perencanaan Individual
1. Penilaian Individual atau Kelompok (Individual or small-
group Appraisal)
Konselor bersama siswa menganalisis dan menilai kemampuan,
minat, keterampilan, dan prestasi belajar siswa. Dapat juga
dikatakan bahwa konselor membantu siswa menganalisis
kekuatan dan kelemahan dirinya, yaitu yang menyangkut
pencapaian tugas-tugas perkembangannya, atau aspek-aspek
pribadi, sosial, belajar, dan karier. Melalui kegiatan penilaian
diri ini, siswa akan memiliki pemahaman, penerimaan, dan
pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif.
2. Individual or Small-Group Advicement
Konselor memberikan konseling kepada siswa untuk
menggunakan atau memanfaatkan hasil penilaian tentang
dirinya, atau informasi tentang pribadi, sosial, pendidikan dan
karir yang diperolehnya.
48
diberikannya kepada para siswa, menciptakan lingkungan
sekolah yang kondusif bagi perkembangan siswa, melakukan
referal, serta meningkatkan kualitas program bimbingan dan
konseling. Dengan kata lain strategi ini berkaitan dengan
upaya sekolah untuk menjalin kerjasama dengan unsur-unsur
masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu
layanan bimbingan. Jalinan kerjasama ini seperti dengan
pihak-pihak:
a) instansi pemerintah
b) instansi swasta
c) organisasi profesi, seperti ABKIN (Asosiasi Bimbingan
dan Konseling Indonesia)
d) para ahli dalam bidang tertentu yang terkait, seperti
psikolog, psikiater, dokter, dan orang tua siswa
e) MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling)
3. Manajemen Program
Suatu program layanan bimbingan dan konseling tidak mungkin
akan terselenggara, dan tercapai bila tidak memiliki suatu sistem
pengelolaan (manajemen) yang bermutu, dalam arti dilakukan
secara jelas, sistematis, dan terarah.
49
Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi di SMAN4SUMBA
R(KeberbakatanOlahraga) dilaksanakan oleh konselor kepada waki
l kesiswaan, kemudian kepada kepala sekolah. konselor memberika
n laporan setiapkegiatan yang dilaksanakan, hal tersebut dibuktikan
dengan lembaran laporan kegiatan konseling oleh guru BK.
50
b. Strategi pelaksanaan program Ekstra Kurikuler
Dilaksanakan setiap minggu dihari sabtu pagi sebelum
kegiatan PBM dimulai. Instrukturnya ada yang berasal dari sekolah
ada yang didatangkan dari luar.
c. Penilaian dan Pelaporan kegiatan Ekstra Kurikuler
Penilaiannya dilakukan oleh masing-masing instruktur
sesuai dengan programnya masing-masing dan dilaporkan per-
semester ke wakil kesiswaan dan diteruskan pada masing-masing
walas.
1554 jampel
X 45 menit 42 17 mg + 20 = 37 1166
(69930menit)
51
1628 jampel
XI 45 menit 42 17mg + 20= 37 1166
(69930menit)
1218 jampel
XII 45 menit 42 17 mg + 12 = 29 914
(54810 menit)
52
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
adalah 0% -60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan
potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
Kegiatan Tatap Muka adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa proses interaksi antara peserta didik,materi pembelajaran, guru,
dan lingkungan. Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran
yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi
dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan TM. Waktu penyelesaian
penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur
termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan.
Kegiatan Mandiri adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain
oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata
pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan
mandiri (KM) maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari
mata pelajaran yang bersangkutan
Tidak semua KD memerlukan kegiatan PT dan KM, akan tetapi
mempertimbangkan kompleksitas materi, daya dukung, intake peserta
didik,dan alokasi waktu. Pemanfaatan alokasi waktu kegiatan terstruktur
dan tidak terstruktur sebanyak maksimum 60 % dari jumlah alokasi waktu
tatap muka per mata pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing mata pelajaran. Alokasi waktu dimaksud, digunakan untuk
pelaksanaan remedial dan pendalaman/pengayaan materi.
53
mempertimbangkan analisis standar isi, kebutuhan sekolah serta bobot
materi yang ada serta esensial materi dari mata pelajaran yang dilaksanakan
dengan jalan:
Sejarah
1 XI IPA dan 1
Fisika
XII IPA 1
Kimia 1
Geografi
2 XI IPS dan 1
Ekonomi
XII IPS 1
Sosiologi 1
F. Penjurusan/Peminatan
1. Deskripsi dan Kriteria Penjurusan/Peminatan
Untuk siswa kelas X TP. 2017/2018 kriteria penjurusannya
berpedoman kepada SK Dirjen Dikdasmen No. 12/C/Kep/TU/2008, dan sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan Olahraga),
54
maka ditetapkan penjurusan sebagai berikut: (karena masih menggunakan
kurikulum 2006)
Peserta didik yang naik kelas XI, namun memiliki 3 (tiga) mata pelajaran
tidak tuntas, penempatan program dilakukan sebagai berikut :
• Jika mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Kimia, dan Geografi
(2 mata pelajaran ciri khas Program IPA dan 1 ciri khas program IPS),
maka peserta didik tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke
program Bahasa.
55
• Jika mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, dan Fisika, (2 mata pelajaran ciri khas program Bahasa dan 1 ciri
khas program IPA), maka peserta didik tersebut secara akademik dapat
dimasukkan keprogram IPS.
• Jika mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Ekonomi, Sosiologi, dan
Bahasa Inggris (2 mata pelajaran ciri khas program IPS dan 1 ciri khas
program Bahasa), maka peserta didik tersebut secara akademik dapat
dimasukkan keprogram IPA
• Jika mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Bahasa Indonesia, Ekonomi,
dan Fisika, (mencakup semua mata pelajaran ciri khas program), maka
perlu diperhatikan minat dan prestasi akademik peserta didik tersebut
dalam mata pelajaran yang menjadi ciri khas masing-masing program,
serta masukan wali kelas dan guru BK.
56
Kurikulum 2013 dirancang untuk memberi kesempatan kepada
peserta didik belajar berdasarkan minatnya. Peserta didik diberi kesempatan
untuk memilih mata pelajaran kelompok peminatan dan mata pelajaran
lintas minat. Ada 3 kolompok mata pelajaran peminatan yang dapat dipilih
peserta didik yaitu peminatan matematika dan ilmu alam, peminatan ilmu-
ilmu social , peminatan ilmu budaya dan bahasa
Sejak masuk kelas X peserta didik sudah harus memilih kelompok
peminatan yang diinginkanya sesuai dengan bakat dan minatnya. Peserta
didik masih boleh pindah kepeminatan lain setelah semester 2 kelas X
berdasarkan nilai rapor dan rekomendasi guru BK. Disamping peserta didik
memilih peminatan maka mereka juga memilih kelompok lintas minat dan/
pendalaman minat.
3. Mekanisme penjurusan/peminatan
Untuk kelas X TP. 2017/2018 Penentuan penjurusan dilakukan
mulai akhir semester 2 (dua) kelas X Pelaksanaan penjurusan program
IPA, IPS dimulai di semester 1 (satu) kelas XI
G. Ketuntasan Belajar
1. Mekanisme, prosedur dan analisis penetapan KKM
Sekolah menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta
kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Sekolah diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus
menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Ketuntasan belajar setiap
57
indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara
0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%.
Ketuntasan belajar pada SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan Olahraga)
ditetapkan atas dasar kesepakatan dari KKG di SMAN 4 Sumbar
(Keberbakatan Olahraga) setelah menganalisis Indikator, SK, KD dengan
mempertimbangkan : kemampuan peserta didik (intake siswa ), kompleksitas
dan daya dukung yang tersedia dalam penyelenggaraan pembelajaran
KELOMPOK A (WAJIB)
3 75
Bahasa Indonesia
4 Matematika 75
5 Sejarah Indonesia 75
6 Bahasa Inggris 75
KELOMPOK B (WAJIB)
7 Seni Budaya 75
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga 75
dan Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 75
Peminatan IA
10 Matematika 75
11
Biologi 75
12 Fisika 75
13 Kimia 75
Lintas Minat
14 Geografi 75
15 Ekonomi 75
Peminatan IS
58
16 Sejarah 75
17 Ekonomi 75
18 Geografi 75
19 Sosiologi 75
Lintas Minat IS
20 Fisika 75
21 Kimia 75
Jadi KKM sekolah untuk kelas X IA dan X IS adalah 75
59
Kelas XI IPS dan XII IPS
Kriteria Ketuntasan
Komponen
Minimal
A. Mata Pelajaran 76
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan 76
3. Bahasa Indonesia 76
4. Bahasa Inggris 76
5. Matematika 76
6. Geografi 76
7. Ekonomi 76
8. Sosiologi 76
9. Sejarah 76
10. Seni Budaya 76
11.Pend. Jasmani, Olahraga & 76
Kesehatan
12.Teknologi Informasi & 76
Komunikasi
13. Keterampilan/Bahasa Asing 76
B.Muatan Lokal 76
I. Pengembangan Diri -
60
1. Upaya sekolah untuk mencapai KKM ideal
SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan Olahraga) menargetkan menargetkan
agar angka ketuntasan belajar tersebut semakin meningkat setiap tahunnya
sehingga dapat dicapai KKM ideal (100%) dengan berbagai upaya
diantaranya :
H.Rancangan penilaian
1. Pelaksanaan penilaian akademik
61
1) Penilaian Autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan
keluaran (output) pembelajaran.
2) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta
didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan
kriteria yang telah ditetapkan.
3) Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan
untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk
penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar
kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
4) Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses
pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar
peserta didik.
5) Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodic
untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
6) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan
tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
seluruh KD pada periode tersebut.
7) Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresen
tasikan semua KD pada semester tersebut.
8) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi
sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti
pada tingkat kompetensi tersebut.
62
9) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK
merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk
mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi
sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti
pada tingkat kompetensi tersebut.
10) Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan
pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam
rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang
dilaksanakan secara nasional.
11) Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh
satuan pendidikan
2. ULANGAN HARIAN
Ulangan Harian dilakukan setelah menyelesaikan satu KD/ lebih.
Ulangan harian dilakukan untuk 2 jam pelajaran sesuai dengan
program yang telah diatur oleh guru mata pelajaran. Waktunya
dialokasikan pada program semester.
63
3. TUGAS INDIVDU
Diberikan kepada siswa untuk dikerjakan secara perorangan dapat
berupa tugas terstruktur maupun penugasan tidak terstruktur.
4. TUGAS KELOMPOK
Diberikan kepada siswa untuk dikerjakan secara berkelompok
melalui tugas terstruktur dan penugasan tidak terstruktur.
1. NKD.1 = 4.UH.1 + 2. K + 2. TI + 1. TK
64
Keterangan Rumus :
Keterangan Rumus :
65
4. N = jumlah KD
No
Nama
PELAKSANAAN PENILAIAN
KETENTUAN PENILAIAN
66
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan
pembelajaran.
67
Proses pembelajaran selama 9 minggu tersebut dilaporkan kepada
orang tua siswa berupa rapor mid semester. Siswa yang bermasalah
akan dibina oleh wali kelas guru BK yang bekerja sama dengan orang
tua siswa.
Setelah mengikuti PBM selama 18 minggu maka siswa akan
mengikuti ulangan akhir semester yang hasilnya dilaporkan kepada
orang tua siswa dalam bentuk rapor semester ganjil.
Pada akhir semester genap diadakan ujian kenaikan kelas.
Hasil yang diperoleh siswa dilaporkan kepada orang tua siswa dalam
bentuk rapor semester genap. Pelaporan ini juga sebagai penentu bagi
siswa untuk dapat/tidak dapat naik ke tingkat/kelas yang lebih tinggi.
68
(c). Kesulitan belajar berat dijumpai pada peserta didik yang
mengalami ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna rungu, tuna
netra¸ tuna daksa, dsb.
(a). Peserta didik yang belum mencapai KKM pada ulangan harian dan
semester harus mengikuti pembelajaran remedial
(b). Pembelajaran remedial diberikan setelah dilakukan analisis
terhadap hasil ulangan harian ( untuk beberapa KD ) atau ujian
tengah semester (untuk beberapa SK)
(c). Pembelajaran remedial dapat diselenggarakan dengan berbagai
kegiatan antara
lain :
i. Pemberian pembelajaran ulangan dengan metode dan media
yang berbeda melalui kegiatan tatap muka di luar jam efektif
jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 50%;
i. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan
perorangan jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial
maksimal 20%;
ii. Pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang
mengikuti remedial lebih dari 20 % tetapi kurang dari 50%
iii. Pemanfaatan tutor sebaya
(d). Tes ulang diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti
program pembelajaran remedial dan dilaksanakan di luar jam tatap
muka
(e). Nilai hasil remedial tidak melebihi nilai KKM.
69
PROGRAM REMEDIAL
70
4) Pemadatan kurikulum
e. Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang
belum diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu
bagi peserta didik untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau
bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas
maupun kapabilitas masing-masing. Pembelajaran pengayaan dapat
pula dikaitkan dengan kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur.
f. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan, tentu tidak sama
dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk
portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari
peserta didik yang normal.
I.Kenaikan Kelas
1. Kriteria kenaikan kelas
Kenaikan kelas diatur oleh sekolah dengan mengacu kepada
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan SK dirjen
Dikdasmen No 12/C/Kep/TU/2008, tentang Bentuk dan Tata Cara
Penyusunan laporan Hasil Belajar Peserta Didik Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah.
71
tidak mencapai ketuntasan belajar minimal pada salah satu atau lebih
mata pelajaran ciri khas program.
5. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, 3 ( tiga ) mata
pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program yang diikuti, atau
tidak mencapai ketuntasan belajar minimal pada salah satu atau lebih
mata pelajaran ciri khas program.
6. Kehadiran peserta didik minimal 85 %
Peserta didik yang tidak naik ke kelas XI dan XII dianjurkan mengulang
di kelas yang sama.
J. Kelulusan
1. Kriteria kelulusan dari SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan Olahraga)
Kelulusan peserta didik dari SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan Olahraga)
ditentukan oleh rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga,
dan kesehatan;
72
3) lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan
4) lulus Ujian Nasional
Bentuk Ujian
No Mata Pelajaran
Tertulis Praktik
1. Pendidikan Agama V V
2. Pendidikan Kewarganegaraan V -
3. Bahasa Indonesia V V
4. Bahasa Inggris V V
5. Fisika V V
6. Kimia V V
7. Biologi V V
8. Sejarah V -
9. Seni Budaya V V
73
Komunikasi
Bentuk UJian
No Mata Pelajaran
Tertulis Praktik
1. Pendidikan Agama V V
2. Pendidikan Kewarganegaraan V -
3. Bahasa Indonesia V V
4. Bahasa Inggris V V
5. Ekonomi V
6. Geografi V
7. Sosiologi V
8. Sejarah V
9. Seni Budaya V V
74
c. Kelompok Mata Pelajaran yang Dinilai oleh Pendidik
Pendidik menilai secara afektif melalui pengamatan pada kelompok mata
pelajaran :
75
vii. Sekolah penyelenggara Ujian Sekolah menyusun Rencana
Kebutuhan Biaya Ujian Sekolah.
76
1. Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir SMAN 4
Sumbar (Keberbakatan Olahraga).
2. Peserta didik yang memiliki rapor lengkap penilaian hasil
belajar pada SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan Olahraga)
sampai dengan semester I tahun terakhir.
3. Peserta didik yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain
yang setara, atau berpenghargaan sama, dengan ijazah dari
satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah. Penerbitan
ijazah yang dimaksud sekurang-kurangnya 3 tahun sebelum
mengikuti ujian sekolah/madrasah, atau sekurang-kurangnya 2
tahun untuk peserta program akselerasi dan/atau SKS.
4. Peserta UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang
sah tidak dapat mengikuti UN di satuan pendidikannya, dapat
mengikuti UN di sekolah/madrasah lain pada jenjang dan jenis
yang sama.
5. Peserta UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang
sah tidak dapat mengikuti UN dapat mengikuti UN susulan.
2) Pendaftaran Peserta Ujian
1. Sekolah penyelenggara UN melaksanakan pendataan calon
peserta.
2. Sekolah penyelenggara UN mengirimkan data calon peserta ke
Penyelenggara UN Tingkat Provinsi melalui Penyelenggara
UN Tingkat Kabupaten/Kota paling lambat tanggal 30
Desember 2018.
6. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi mengkoordinasikan
pendataan calon peserta dengan menggunakan perangkat lunak
sesuai dengan POS pendataan peserta yang diterbitkan oleh
Balitbang Kemdikbud.
7. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota mencetak dan
mendistribusikan daftar nominasi sementara (DNS) ke sekolah.
77
8. Sekolah melakukan verifikasi DNS dan mengirimkan hasil
verifikasi ke Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota.
9. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi melakukan:
a. pemutakhiran data;
b. pencetakan daftar nominasi tetap (DNT);
c. pengiriman DNT peserta UN SMA/MA dan SMK ke
Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah melalui
Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota paling lambat
tanggal 31 Januari 2019;
d. pengiriman DNT peserta UN SMP/MTs, SMPLB, dan
SMALB ke Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah
melalui Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota paling
lambat tanggal 29 Februari 2019;
10. Kepala sekolah penyelenggara UN/US menerbitkan,
menandatangani, dan membubuhkan stempel sekolah/madrasah
pada kartu peserta UN/US yang telah ditempel foto peserta.
78
Kimia 40 120 menit
5.
121n
Biologi 40 i
6.
t
4) Penyelenggara Ujian
A. Penyelenggara
1. Penyelenggara Ujian Nasional adalah SMAN 4 Sumbar (Keberbakatan
Olahraga) yang ditetapkan oleh kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Barat berdasarkan status akreditasi dan/atau memiliki
kelayakan sebagai penyelenggara Ujian Nasional.
2. Penyelenggara Ujian Nasional bertanggung jawab atas
penyelenggaraan ujian mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai
dengan pelaporan.
B. Penanggung Jawab
1. Kepala Sekolah penyelenggara bertanggung jawab atas penyelenggara
Ujian Nasional
79
2. Kepala Sekolah membentuk dan menetapkan panitia penyelenggara
Ujian Nasional yang terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara, dan
seksi-seksi/anggota sesuai dengan kebutuhan.
a. Ujian susulan diperuntukan bagi peserta yang tidak dapat mengikuti satu
atau lebih mata ujian utama berdasarkan alasan yang sah.
b. Ujian susulan menggunakan naskah soal ujian susulan.
c. Ujian susulan dilaksanakan paling lambat satu minggu setelah ujian
utama.
80
3. Menyusun kumpulan soal UN 5 tahun terakhir sesuai SKL UN 2019,
dan membuat pembahasannya.
4. Menyusun kumpulan soal prediksi UN 2019 masing-masing mata
pelajaran. Masing-masing indikator soal setiap mata pelajaran
dipersiapkan 4 prediksi soal UN 2019
5. Mengikuti bedah SKL UN 2019
6. Melaksanakan Try Out UN Sekolah, PRA UN Kabupaten dan PRA
UN Provinsi secara berkala.
7. Melaksanakan belajar tambahan sore untuk semua siswa kelas XII.
8. Memberikan perlakuan berupa belajar sore tambahan khusus kepada
siswa yang belum mampu menyelesaikan 50 % soal-soal TO
sekolah., Pra UN kab dan Pra UN Provinsi
9. Melaksanakan Training Motivasi dalam rangka mempersiapkan siswa
mengikuti UN 2019
10. Memberikan tugas tambahan kepada guru untuk menjadi Pembimbing
Akademis (PA) bagi semua siswa kelas XII dimana masing –masing
guru membina empat orang siswa.
11. Menyusun kumpulan soal SNMPTN 3 tahun terakhir dan membuat
pembahasannya.
12. Melaksanakan Analisa Materi SNMPTN.
13. Membahas soal-soal SNMPTN dalam pembelajaran dikelas
14. Melaksanakan Bimbel SNMPTN yang akan dilaksanakan setelah UN
2019.
15. Mengadakan latihan penyelesaian soal-soal ujian Nasional dan soal-
soal SNMPTN.
a. Cara cepat, mudah dan benar menyelesaikan soal.
b. Praktek Listening Comprehention bahasa Inggris.
c. Latihan analisa wacana Bahasa Indonesia.
d. Latihan mengisi LJK.
16. Melaksanakan Try Out SNMPTN 2019.
17. Melaksanakan remedial materi UN dan SNMPTN
81
18. Sosialisasi POS UN 2019 kepada siswa, guru dan orang tua.
19. Sosialisasi program sukses SNMPTN kepada siswa, guru dan orang
tua.
82
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Keterangan:
Istirahat 2 kali, masing-masing istirahat 1 : 15 menit dan istirahat ke 2 : 1
jam (60 menit) pada jam 10.15 – 10.30 dan 12.00 – 13.00 WIB
Hari Jumat Istirahat jam 10.00 – 10.30 wib.
83
a. Jumlah minggu efektif semester I
No Bulan Jumlah Keterangan
minggu efektif
1 Juli 3
2 Agustus 5 UH I
3 September 4 Jeda Tengah Semester
4 Oktober 5 UH II
5 November 4 UH III
6 Desember 1 Ujian Semester
Jumlah 22
84
Jumlah hari efektif pada semester satu tahun pelajaran 2018/2019
berjumlah 128 hari
b. Jumlah hari efektif semester II
No Bulan Jumlah Hari Keterangan
Efektif
1 Januari 26
2 Februari 23 UH I
3 Maret 25 Ujian tengah semester
UN dan USBN
4 April 15 2018/2019 dan UH II
5 Mei 15 UH III, libur awal puasa,
ujian semester, pesantren
ramadhan
Ujian Semester
6 Juni 1 Penyerahan rapor
105
Jumlah hari efektif pada semester II tahun pelajaran 2018/2019
berjumlah 105 hari
85
Sekolah mengambil kebijakan hari libur sebagai berikut:
Libur awal Ramadhan 2-4 Mei 2019
Libur semester I tanggal 24 Desember 2018 – 1 Januari 2019
Libur semester II tanggal 24-30 Juni 2019
Hari Libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
86
6 Rapat Koordinasi Wali Kelas Setiap Sabtu Minggu ke
dua
7 Rapat Koordinasi Pembina Osis Setiap Sabtu minggu 1
8 Rapat Koordinasi Staf dan Wakil Setiap Sabtu minggu 1
9 Peringatan Kemerdekaan RI 17 Agustus 2018
10 Ulangan Harian 1 21-26 Agustus 2018
11 Ulangan Harian/Remedi/Pengayaan 28 Agus-02 Sep 2018
12 Ulangan Tengah Semester 1 25-30 September 2018
13 Ulangan Harian 2 16-21 Oktober 2018
14 Ulangan Harian/Remedi/Pengayaan 23-28 Oktober 2018
15 Ulangan Harian 3 20-25 November 2018
16 Ulangan Harian/Remedi/Pengayaan 27 Nov-02 Des 2018
17 Ulangan Semester I 04-09 Desember 2018
18 Class Meeting 11-20 Desember 2018
19 Rapat Wali Kelas dan 21 Desember 2018
20 Pembagian Rapor Semester I 23 Desember 2018
21 Libur semester I 2017/2018 26-31 Desember 2018
22 Hari Pertama Sekolah Semester II 02 Januari 2019
23 Ulangan Harian I / Remedi 11-16 Februari 2019
24 Ujian Mid Semester II 18-23 Maret 2019
25 Ulangan Harian II/Remedi 12-18 April 2019
26 Ulangan Harian III/Remedi 29,30Apr-06-11Mei2019
27 Libur Awal Ramadhan 02-04 Mei 2019
28 Ulangan Semester II 23-29 Mei 2019
29 Rapat Kenaikan Kelas 19 Juni 2019
30 Pembagian Rapor Kenaikan Kelas 22 Juni 2019
31 Pesantren Ramadhan Tahun 1440 H 06-22 Mei 2019
32 Libur Semester II 24-30 Juni 2019
87
LAMPIRAN
88 88