Anda di halaman 1dari 3

Tugas Sesi 1

Berbagai reformasi dan inovasi dilakukan oleh sejumlah negara-negara maju untuk
mewujudkan pendidikan yang berorientasi pada keterampilan abad 21. Reformasi
dan inovasi tersebut antara lain adalah pendidikan STEM (STEM Education). Saat ini
pendidikan STEM sedang menjadi isu yang penting dalam tren pendidikan (Kuenzi,
2008). STEM diluncurkan oleh National Science Foundation (NSF) di Amerika Serikat
yang kemudian berkembang di beberapa negara lain. Di Indonesia, reformasi
kurikulum persekolahan sudah diarahkan untuk membekali peserta didik pada
karakteristik warga negara abad 21, namun khususnya kurikulum untuk mata
pelajaran sains belum secara eksplisit mengintegrasikan STEM. Walaupun demikian,
kurikulum nasional (Kurikulum 2013) memiliki semangat yang mendukung para guru
dan sekolah untuk mengeksplorasi dan menerapkan STEM sebagai pendekatan
pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (PJBL), atau
model pembelajaran lainnya, seperti siklus belajar 5E dan LOI (learning of Inquiry).

Untuk menerapkan integrasi STEM dalam kurikulum nasional perlu diperhatikan hal-
hal penting yaitu, adanya dukungan kebijakan dari pemerintah dan semua
pemangku kepentingan di lingkungan pendidikan, bahan ajar, cara
pengajaran/pembelajaran, dan keyakinan khususnya Guru.

Untuk menerapkan integrasi STEM dalam pembelajaran, Anda sebagai guru kimia
dihadapkan tiga hal yang harus dikembangkan yaitu bahan ajar, cara
pengajaran/pembelajaran, dan keyakinan  Anda. Deskripsikan pendapat Anda
mengenai tiga hal tersebut yang dapat memenuhi harapan untuk integrasi STEM di
sekolah Anda!
JAWABAN :

Nama : Muhamad Afriawan, S.Pd

Instansi: SMA N 1 Boja Kendal

Menurut pendapat saya mengenai tiga hal yang harus dikembangkan untuk
menerapkan integrase STEM dalam pembelajaran antara lain:

1. Bahan Ajar
Tentunya bahan ajar merupakan salah satu aspek utama untuk
melaksanakan penerapan STEM ini di sekolah. Jadi sebelum kita melaksanakan
pembelajaran STEM ini, kita harus mempersiapkan bahan ajar yang telah
dikembangkan berdasarkan penerapan STEM ini. Bahan ajar dapat kita susun
dengan berkolaborasi Bersama guru-guru lain di sekolah kita, agar dapat
terlaksana pembelajaran yang berkesinambungan, tidak hanya maple kimia
tapi juga dengan mapel lain sehingga akan memeperoleh hasil yang
maksimal.
Bahan ajar yang akan kita gunakan harus disusun sedemikian rupa
supaya dapat memudahkan siswa dalam menerapkan STEM ini. Materi yang
akan disampaikan juga harus mengikuti perkembangan teknologi saat ini,
sesuai dengan perkembangan Pendidikan Abad 21 agar peserta didik siap
menghadapi tantangan di dunia nyata nantinya.

2. Cara Pengajaran
Untuk melakasanakan penerapan STEM ini tentunya cara pengajaran
sudah tidak bias dilaksanakan dengan metode yang biasa, kita harus
menyesuaikan pembelajaran dengan perkembangan jaman dan juga
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Guru hanya sebagai fasilitator saja,
siswa diberikan pembelajaran berbasis proyek. Di sekolah saya saat ini
dilaksanakan pembelajaran berbasis integrated learning, dimana suatu maple
dapt berkolaborasi dengan mapel lain dalam memberikan tugas atau
pembelajaran kepada peserta didik. Misalkan mapel kimia bias berkolaborasi
dengan mapel Bahasa Indonesia dan PKWU untuk memberikan penugasan
berupa proyek maupun suatu karya ilmiah.

3. Keyakinan Guru
Sebagai pendidik di abad 21 ini kita dihadapkan pada peserta didik
yang lebih mandiri dan diberikan bekal kemampuan teknologi yang lebih baik
disbanding pendahulunya, sehingga akan lebih memudahkan kita dalam
mengenalkan materi kepada peserta didik. Saat ini peserta didik sudah tidak
seperti peserta didik dulu yang hanya duduk dan mendengarkan guru, mereka
akan lebih tertarik dan semangat belajar apabila mendapatkan pengetahuan
baru dengan cara mengeksplor sendiri dengan guru sebagai fasilitator
tentunya. Hal ini menjadikan guru yakin bahwa penerapan STEM sebagai
penyokong Pendidikan abad 21 ini bias berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai