Anda di halaman 1dari 31

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK DIPONEGORO DEPOK


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X / 1
Materi Pelajaran : Ikatan Kimia
Submateri : 1. Konsep Kestabilan Unsur
2. Struktur Lewis
3. Ikatan Ion / Elektrovalen
4. Ikatan Kovalen (Tunggal, Rangkap 2, Rangkap 3 dan
Koordinasi)
5. Kepolaran Senyawa Kovalen
6. Ikatan Logam
Alokasi Waktu : 9 JP ( 9 x 45 menit )

A. KOMPETENSI INTI
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan
Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Teknologi dan Rekayasa
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.

KI-4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,


dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan
masalah sesuai dengan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital,
dan Dasar Bidang Teknologi dan Rekayasa.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

1
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)

3.4 Menganalisis proses 3.4.1 Menerapkan proses pembentukan


pembentukan ikatan ikatan ion pada beberapa senyawa.
kimia pada beberapa 3.4.2 Menerapkan proses pembentukan
senyawa dalam ikatan kovalen beberapa senyawa.
kehidupan sehari-hari. 3.4.3 Menerapkan proses pembentukan
ikatan logam beberapa senyawa.
3.4.4 Memperagakan sesuai prosedur
mengenai kepolaran senyawa
kovalen.
3.4.5 Menganalisis proses pembentukan
ikatan ion pada beberapa senyawa.
3.4.6 Menganalisis proses pembentukan
ikatan kovalen pada beberapa
senyawa.
3.4.7 Menganalisis proses pembentukan
ikatan logam pada beberapa
senyawa.
3.4.8 Menganalisis kepolaran senyawa
kovalen.
3.4.9 Mengevaluasi proses pembentukan
ikatan ion beberapa senyawa.
3.4.10 Mengevaluasi proses pembentukan
ikatan kovalen beberapa senyawa.
3.4.11 Mengevaluasi proses pembentukan
ikatan logam beberapa senyawa.
3.4.12 Memeriksa kepolaran senyawa
kovalen.

4.4 Mengintegrasikan 4.4.1 Menerapkan proses pembentukan


proses pembentukan ikatan kimia pada beberapa senyawa
ikatan kimia pada dengan elektron valensi atom-atom
beberapa senyawa penyusunnya.
dalam kehidupan 4.4.2 Menghubungkan proses pembentukan
sehari-hari dengan ikatan kimia pada beberapa senyawa
elektron valensi atom- dengan elektron valensi atom-atom
atom penyusunnya. penyusunnya.

2
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pendekatan saintifik model pembelajaran discovery learning
dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar dan mengolah
informasi, diharapkan peserta didik aktif bekerja sama dalam diskusi
kelompok, memiliki sikap ingin tahu terhadap materi yang dipelajari,
mampu menyampaikan pendapat dan menanggapi pendapat serta
mampu:
1. menjelaskan kecenderungan suatu unsur mencapai kestabilan.
2. menggambarkan lambang lewis untuk unsur gas mulia (duplet dan
oktet) dan unsur bukan gas mulia.
3. menjelaskan proses terjadinya pembentukan ikatan ion.
4. menganalisis proses terjadinya pembentukan ikatan ion.
5. menjelaskan proses terjadinya pembentukan ikatan kovalen tunggal,
ikatan kovalen rangkap dua, dan ikatan kovalen rangkap tiga.
6. menganalisis proses terjadinya pembentukan ikatan kovalen tunggal,
ikatan kovalen rangkap dua, dan ikatan kovalen rangkap tiga.
7. menjelaskan proses pembentukan ikatan logam.
8. menganalisis proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya
dengan sifat fisik logam.
9. menjelaskan kepolaran dari beberapa senyawa.
10. mengklasifikasikan senyawa polar dan senyawa non polar.

D. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Pembelajaran Regular
Pengetahuan factual
1. Unsur golongan gas mulia bersifat stabil.
2. Garam dapur merupakan contoh senyawa ion.
3. Ikatan kovalen terbentuk pada senyawa yang tidak mengandung
unsur logam.
4. Gas oksigen adalah salah satu contoh senyawa kovalen.
5. Ikatan logam terjadi pada unsur natrium.
6. Minyak sukar larut dalam air sedangkan alkohol larut dalam air.
Pengetahuan konseptual
1. Sifat unsur logam dan nonlogam dalam tabel periodik unsur.
2. Kecenderungan suatu unsur mencapai kestabilan (konsep kestabilan
atom).
3. Struktur Lewis pada proses pembentukan ikatan ion.
4. Pembentukan ikatan kovalen didasarkan pada pembentukan molekul
dari atom-atom yang tidak dapat melepas atau menyerap elektron,
sehingga akan menggunakan pasangan elektron bersama – sama
agar memenuhi kaidah kestabilan (oktet atau duplet).

3
5. Pembentukan ikatan logam terjadi karena adanya delokalisasi
elektron (unsur memiliki sedikit elektron valensi sehingga bebas
berpindah).
6. Ikatan yang terjadi antar atom yang memiliki keelektronegatifan sama
disebut kovalen nonpolar sedangkan kovalen bersifat polar apabila
distribusi elektron ikatan yang ada tidak persis berada di tengah-
tengah kedua atom yang berikatan.
Pengetahuan prinsip
1. Unsur penyusun senyawa ion, kovalen dan logam terdapat dalam
tabel periodik unsur.
2. Dalam suatu senyawa apabila atom-atomnya memiliki perbedaan nilai
keelektronegatifan maka akan terbentuk ikatan kovalen polar.
3. Kepolaran senyawa ditentukan oleh harga momen dipolnya.
Pengetahuan prosedural
1. Proses terbentuknya ikatan ion dan kovalen pada beberapa senyawa.
2. Prosedur identifikasi kepolaran senyawa kovalen.

Materi Pembelajaran Remidial


Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar diberikan
penjelasan ulang mengenai materi yang belum dikuasai dan dilakukan tes
dengan soal yang sama.

Materi Pembelajaran Pengayaan


Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberikan tugas
berupa mencari informasi dari situs internet mengenai struktur kimia,
tempat diperolehnya, industri pembuatan dan pengolahan senyawa
garam dapur (NaCl) serta mencari informasi mengenai unsur dengan
struktur kovalen raksasa seperti berlian dan grafit.

E. STRATEGI PEMBELAJARAN
Model : Discovery Learning
Sintak Discovery Learning :
1. Stimulation / Pemberian rangsangan
2. Problem Statement / Identifikasi masalah
3. Data Collecting / Pengumpulan Data
4. Data Processing / Pengolahan Data
5. Verification / Pembuktian
6. Generalization / Kesimpulan
Metode : diskusi kelompok, demonstrasi, presentasi, dan tanya
jawab
Pendekatan : saintifik (5M)

F. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN

4
Media pembelajaran : power point, tayangan gambar, tayangan video,
dan LKPD
Alat pembelajaran : laptop, LCD, white board dan spidol

G. SUMBER BELAJAR
1. Purba, M dan Aas Saidah. 2017. Kimia Bidang Keahlian Teknologi
dan Rekayasa untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga
2. Chang, R. 2004. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
3. Brady, J. 1999. Kimia Universitas Asas & Struktur Edisi Kelima Jilid 1.
Jakarta: Binarupa Aksara
4. Bahan ajar (handout)

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan Pertama

Karakter/ Estimasi
No Tahap Uraian Kegiatan
4C/Literasi Waktu

1 PENDAHU 1. Guru mengucapkan salam dan Religius 10 menit


LUAN membuka kegiatan pembelajaran
dengan doa dan pembacaan surat
pendek.
2. Peserta didik menyanyikan lagu
wajib Indonesia Raya dilanjutkan
dengan Shubannul Wathon.
3. Guru mengecek kehadiran dan
kesiapan peserta didik.
4. Guru memberikan apersepsi untuk
mendorong rasa ingin tahu dengan
memberikan pertanyaan dan
mengingat materi yang dahulu
kepada peserta didik.
Apa yang terpikirkan oleh kalian
ketika mendengar kata “ion”?
Mengapa si kaya seharusnya
memberikan sebagian hartanya
untuk si miskin?
Materi ini juga dikaitkan dengan
konfigurasi elektron.
5. Guru memberikan motivasi kepada
peserta didik.

5
Sifat unsur Na sangat reaktif dan
unsur Cl yang beracun, tetapi ketika
kedua unsur membentuk senyawa
garam dapur maka sangat
dibutuhkan oleh tubuh.
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran mengenai proses
pembentukan ikatan ion.

2 INTI 7. Peserta didik terbagi dalam 10 menit


kelompok belajar sesuai dengan
arahan guru.
8. Peserta didik menerima Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) dari
guru.
Stimulation/ 9. Peserta didik mengamati tabel data Ingin tahu
pemberian konfigurasi electron gas mulia dan
rangsangan tayangan video animasi mengenai
struktur Lewis serta proses
pembentukan ikatan ion.

Problem 10.Peserta didik mengidentifikasi 5 menit


statement/ masalah-masalah berdasarkan
Identifikasi tayangan video terkait proses
masalah pembentukan ion serta menanyakan
hal-hal penting yang masih menjadi
pertanyaan dengan batasan sebagai
berikut.
- Bagaimana suatu atom dapat
mencapai kestabilan seperti unsur
gas mulia?
- Bagaimana cara menggambarkan
struktur Lewis?
- Mengapa unsur natrium cenderung
melepas elektron sehingga
membentuk ion positif?
- Mengapa unsur klorin cenderung
menerima elektron dari unsur lain
sehingga membentuk ion negatif?
- Bagaimana proses terbentuknya
ikatan ion?

Data 11. Peserta didik melalui diskusi Collaboratio 20 menit


collection/ kelompok mencari informasi dari n

6
Pengumpul berbagai sumber mengenai
an data kestabilan unsur, struktur Lewis
dan pembentukan ikatan ion.
12. Peserta didik mencari data
mengenai hubungan elektron
valensi suatu unsur dengan proses
pembentukan ikatan ion.

Data 13. Peserta didik mengolah data dari 50 menit


processing/ hasil analisis hubungan elektron
Pengolahan valensi dengan proses
data pembentukan ikatan ion.
14. Peserta didik menggambarkan
kation dan anion dalam struktur
Lewis.
15. Peserta didik menggambarkan Creativity
proses terbentuknya ikatan ion.
16. Peserta didik menganalisis proses
pembentukan ikatan ion.
17. Peserta didik menentukan rumus
kimia senyawa ion serta
menuliskan hasil diskusi kelompok
dalam LKPD.

Verification/ 18. Peserta didik melakukan 20 menit


Pembuktian pembuktian pada kasus senyawa
ion yang lain.
19. Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas dan kelompok lain
memperhatikan serta saling
memberikan maupun menerima
tanggapan terkait hasil diskusi.

Generalizati 20. Peserta didik dengan dibimbing 10 menit


on/Menarik dan difasilitasi guru membuat
kesimpulan kesimpulan tentang kestabilan
unsur dan hubungan proses
pembentukan ikatan ion dengan
elektron valensi atom-atom
penyusunnya.

3 PENUTUP 21. Guru merefleksi kegiatan 10 menit


pembelajaran dengan

7
menanyakan materi yang belum
dipahami.
22. Sebagai tindak lanjut, peserta didik
diberikan tugas individu terkait
materi konsep kestabilan atom dan
proses terbentuknya ikatan ion
untuk dikerjakan di rumah dan
dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.
23. Mengucapkan salam untuk
menutup kegiatan pembelajaran.

Pertemuan Kedua

Karakter/ Estimasi
No Tahap Uraian Kegiatan
4C/Literasi Waktu

1 PENDAHU 1. Guru membuka kegiatan Religius 10 menit


LUAN pembelajaran dengan mengucapkan
salam dilanjutkan dengan doa dan
pembacaan surat pendek.
2. Peserta didik menyanyikan lagu
wajib Indonesia Raya dan
dilanjutkan dengan Shubannul
Wathon.
3. Guru mengecek kehadiran dan
kesiapan peserta didik.
4. Guru memberikan apersepsi untuk
mendorong rasa ingin tahu dengan
memberikan pertanyaan mengenai
gambar oksigen pada akuarium dan
mengingat materi yang dahulu
mengenai konsep kestabilan unsur
serta struktur Lewis kepada peserta
didik.
Berapakah jumlah elektron valensi
yang dibutuhkan unsur untuk
mencapai kestabilan? Bagaimana
cara atom melengkapi elektron
valensi menjadi dua atau delapan?
Apa yang dimaksud struktur Lewis?

8
Jenis ikatan kimia apa yang kita
pelajari minggu lalu? Coba kalian
perhatikan gambar berikut.

Pernahkah kalian mengamati


gelembung gas pada akuarium?
Gas apa yang terdapat dalam
akuarium? Jenis ikatan kimia apa
yang terdapat dalam molekul
oksigen?
5. Guru memberikan motivasi kepada
peserta didik bahwa ikatan kovalen
ada dalam kehidupan sehari-hari.
Tanpa disadari, setiap hari kita
menghirup udara (oksigen) sebuah
zat yang tidak berbau, tidak
berwarna dan tidak dapat kita
rasakan. Hal ini merupakan suatu
nikmat Allah yang mutlak diberikan
bagi keberlangsungan kehidupan di
bumi. Bayangkan apa yang akan
terjadi jika oksigen tidak lagi gratis
atau jika bumi kehilangan oksigen
selama 5 detik?
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran mengenai proses
pembentukan ikatan kovalen
(tunggal, rangkap dua, rangkap
tigan dan kovalen koordinasi).

2 INTI 7. Peserta didik terbagi dalam 10 menit


kelompok belajar sesuai dengan
arahan guru dan menerima LKPD.
Stimulation/ 8. Peserta didik mengamati tayangan Ingin tahu
pemberian video animasi mengenai proses
rangsangan pembentukan ikatan kovalen pada
senyawa F2, O2 dan N2.
https://www.youtube.com/watch?

9
v=LkAykOv1foc
Problem 9. Peserta didik mengidentifikasi 10 menit
statement/ masalah berdasarkan tayangan
Identifikasi video terkait proses pembentukan
masalah ikatan kovalen serta menanyakan
hal-hal penting yang masih menjadi
pertanyaan dengan batasan sebagai
berikut.
- Mengapa fluor, oksigen, dan
nitrogen cenderung menggunakan
elektron secara bersama untuk
membentuk ikatan dengan unsur
lain?
- Unsur apakah yang membentuk
ikatan kovalen?
- Apakah perbedaan ikatan kovalen
tunggal, rangkap dua maupun
rangkap tiga?
- Bagaimana proses terbentuknya
ikatan kovalen tunggal, rangkap
dua maupun rangkap tiga dan
kovalen koordinasi?

Data 10. Peserta didik melalui diskusi Collaboratio 20 menit


collection/ kelompok mencari informasi dari n
Pengumpul berbagai sumber (buku, handout
an data dan internet) mengenai proses
pembentukan ikatan kovalen.
11. Peserta didik mencari data
mengenai hubungan elektron
valensi suatu unsur dengan proses
pembentukan ikatan kovalen
tunggal, rangkap dua, rangkap tiga
dan kovalen koordinasi.
12. Peserta didik mencari data
perbedaan proses pembentukan
ikatan kovalen tunggal, rangkap
dua, rangkap tiga dan kovalen
koordinasi.

Data 13. Peserta didik mengolah data dari 45 menit


processing/ hasil analisis hubungan elektron
Pengolahan valensi dengan proses
data pembentukan ikatan kovalen

10
tunggal, rangkap dua, rangkap tiga
dan kovalen koordinasi.
14. Peserta didik menggambarkan
proses terbentuknya ikatan Creativity
kovalen tunggal, rangkap dua,
rangkap tiga dan kovalen
koordinasi.
15. Peserta didik menganalisis proses
pembentukan ikatan kovalen.
16. Peserta didik menuliskan hasil
diskusi kelompok dalam LKPD.

Verification/ 17. Peserta didik melakukan 20 menit


Pembuktian pembuktian pada kasus senyawa
kovalen lain.
18. Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas dan kelompok lain
memperhatikan serta saling
memberikan maupun menerima
tanggapan terkait hasil diskusi.

Generalizati 19. Peserta didik dengan dibimbing 10 menit


on/Menarik dan difasilitasi guru membuat
kesimpulan kesimpulan mengenai ikatan
kovalen tunggal, rangkap dua,
rangkap tiga dan kovalen
koordinasi.

3 PENUTUP 20. Guru merefleksi kegiatan 10 menit


pembelajaran dengan menanyakan
materi yang belum dipahami.
21. Sebagai tindak lanjut, peserta didik
diberikan tugas individu terkait
materi ikatan kovalen tunggal,
rangkap dua, rangkap tiga dan
kovalen koordinasi untuk
dikerjakan di rumah dan
dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.
22. Mengucapkan salam untuk
menutup kegiatan pembelajaran.

11
Pertemuan Ketiga

Karakter/ Estimasi
No Tahap Uraian Kegiatan
4C/Literasi Waktu

1 PENDAHU 1. Guru membuka kegiatan Religius 10 menit


LUAN pembelajaran dengan mengucapkan
salam dilanjutkan dengan doa dan
pembacaan surat pendek.
2. Peserta didik menyanyikan lagu
wajib Indonesia Raya dan
dilanjutkan dengan Shubannul
Wathon.
3. Guru mengecek kehadiran dan
kesiapan peserta didik.
4. Guru memberikan apersepsi untuk
mendorong rasa ingin tahu dengan
memberikan pertanyaan mengenai
unsur-unsur logam yang ada di alam
ataupun yang diketahui peserta
didik.
Benda apa saja yang terbuat dari
logam? Unsur terdiri dari logam dan
nonlogam. Dapatkah kalian
menyebutkan kembali unsur yang
tergolong logam apa saja? Pada
unsur logam tersebut membentuk
ion positif atau negatif? Jenis ikatan
kimia apa yang terdapat dalam
unsur logam? Bagaimana proses
pembentukan ikatannya? Mengapa
minyak dan air ketika dicampur tidak
dapat menyatu? Apa hubungannya
dengan kepolaran senyawa
kovalen?
5. Guru memberikan motivasi kepada
peserta didik bahwasannya dengan
mempelajari ikatan logam kita dapat
mengetahui sifat logam dan
kepolaran senyawa kovalen.
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran mengenai proses
pembentukan ikatan logam dan

12
kepolaran senyawa kovalen.

2 INTI 7. Peserta didik terbagi dalam 10 menit


kelompok belajar sesuai dengan
arahan guru dan menerima LKPD.
Stimulation/ 8. Peserta didik mengamati tayangan Ingin tahu
pemberian video mengenai:
rangsangan - proses pembentukan ikatan
logam.
https://www.youtube.com/watch?
v=VtRP6RDwQIg (penjelasan
ikatan logam)
https://www.youtube.com/watch?
v=iDbZxzeUZQw&t=81s (sifat
ikatan logam)
- tayangan gambar

- demonstrasi identifikasi
kepolaran senyawa kovalen
https://www.youtube.com/watch?
v=67FMcTVlHXM

Problem 9. Peserta didik mengidentifikasi 10 menit


statement/ masalah berdasarkan tayangan
Identifikasi video terkait proses pembentukan
masalah ikatan logam dan identifikasi serta
menanyakan hal-hal penting yang
masih menjadi pertanyaan dengan
batasan sebagai berikut.
- Apakah hanya terjadi pada atom
logam saja?
- Mengapa atom logam dapat
berpindah/bergerak bebas?
- Bagaimana proses terbentuknya
ikatan logam?
- Apakah elektron valensi
berpengaruh dalam mementukan
kekuatan ikatan logam?
- Mengapa minyak tidak dapat larut
dalam air sedangkan alkohol larut

13
dalam air?

Data 10. Peserta didik melalui diskusi Collaboratio 20 menit


collection/ kelompok mencari informasi dari n
Pengumpul berbagai sumber (buku, handout
an data dan internet) mengenai proses
pembentukan ikatan logam dan
kepolaran senyawa kovalen.
11. Peserta didik mencari data
mengenai proses pembentukan
ikatan logam dan kepolaran
senyawa kovalen.
12. Peserta didik mencari data proses
pembentukan ikatan logam dan
kepolaran senyawa kovalen.

Data 13. Peserta didik mengolah data 45 menit


processing/ berdasarkan hasil pengumpulan
Pengolahan informasi dan demonstrasi
data praktikum yang telah diamati.
14. Peserta didik menganalisis proses Creativity
pembentukan ikatan logam dan
kepolaran senyawa kovalen.
15. Peserta didik menuliskan hasil
diskusi kelompok dalam LKPD.

Verification/ 16. Peserta didik melakukan 20 menit


Pembuktian pembuktian pada kasus senyawa
kovalen polar dan nonpolar lain.
17. Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas dan kelompok lain
memperhatikan serta saling
memberikan maupun menerima
tanggapan terkait hasil diskusi.

Generalizati 18. Peserta didik dengan dibimbing 10 menit


on/Menarik dan difasilitasi guru membuat
kesimpulan kesimpulan mengenai proses
pembentukan ikatan logam dan
kepolaran senyawa kovalen.

3 PENUTUP 19. Guru merefleksi kegiatan 10 menit


pembelajaran dengan menanyakan

14
materi yang belum dipahami.
20. Sebagai tindak lanjut, peserta didik
diberikan tugas individu terkait
materi proses pembentukan ikatan
logam dan kepolaran senyawa
kovalen untuk dikerjakan di rumah
dan dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.
21. Mengucapkan salam untuk
menutup kegiatan pembelajaran.

I. PENILAIAN

1. TEKNIK PENILAIAN

Sikap

Bentuk Waktu
No Teknik Tujuan Keterangan
Instrumen Pelaksanaan

1 Observasi Lembar Mengetahui sikap Saat 5 indikator


observasi ilmiah peserta didik pembelajaran
(rasa ingin tahu dan
kerja sama) selama
diskusi kelompok
mengenai ikatan
kimia.

Pengetahuan

Bentuk Waktu
No Teknik Tujuan Ket
Instrumen Pelaksanaan

1 Tes Soal uraian Mengukur kemampuan Saat 5 butir


tertulis peserta didik dalam pembelajaran soal
menganalisis proses
pembentukan ikatan kimia
pada beberapa senyawa
dalam kehidupan sehari-hari.

15
Keterampilan

Bentuk Waktu
No Teknik Tujuan Keterangan
Instrumen Pelaksanaan

1 Observasi Lembar Mengukur kemampuan Saat 5 indikator


penilaian discovery peserta didik pembelajaran
keterampilan dalam menggambarkan
proses pembentukan
ikatan kimia.

2. Pembelajaran Remidial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian
Kompetensi Dasarnya belum tuntas minimal 50%.
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial
teaching (klasikal) atau menggunakan tutor sebaya atau tugas dan
diakhiri tes.
c. Tes remedial dilakukan sebanyak 2 kali, dan apabila setelah 2 kali
tes remedial belum mencapai ketuntasan maka remedial dilakukan
dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.

3. Pembelajaran pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai standar ketuntasan belajar
minimal diberikan pendalaman materi sebagai pengetahuan
tambahan.

Yogyakarta, 31 Juli 2019


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Suwarno, S.T Wulandari Ratna Timur, S.Pd.Si


NIP. - NIP. -

Lampiran Penilaian Sikap

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN

16
RASA INGIN TAHU DAN KERJA SAMA

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas / Semester :X/1
Materi : Ikatan Kimia
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku rasa ingin tahu dan
kerja sama sebagai wujud kemampuan menganalisis
proses pembentukan ikatan kimia pada beberapa senyawa
dalam kehidupan sehari-hari.
Waktu Pengamatan : Saat pembelajaran (diskusi kelompok)

No Nama Sikap Individu Jumla Nilai


Peserta Rasa Ingin Tahu Kerja sama h Skor
Didik Antusias Penasaran Membangun Efektivitas
mencari terhadap hal hubungan kerja dalam diskusi
jawaban baru sama
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7
dst

jumlah skor
Nilai = x 100
20

Konversi data kuantitatif ke dalam data kualitatif

Data kuantitatif Data kualitatif


x ≥ 80 Sangat Baik
60 ≤ x < 80 Baik
40 ≤ x < 60 Cukup
20 ≤ x < 40 Kurang
x ≤ 20 Sangat Kurang

Sikap Ilmiah
1. Rasa Ingin tahu

17
Rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat
dan didengarnya.

Berikut rubrik penilaian sikap rasa ingin tahu.

No Kriteria Skor Indikator


1 Antusias mencari 5 Peserta didik memecahkan masalah untuk
jawaban menemukan jawaban materi pelajaran
dengan cara membaca buku, handout dan
internet.
4 Peserta didik memecahkan masalah untuk
menemukan jawaban materi pelajaran
dengan cara membaca buku dan internet.
3 Peserta didik memecahkan masalah untuk
menemukan jawaban materi pelajaran
dengan cara membaca handout dan
internet.
2 Peserta didik memecahkan masalah untuk
menemukan jawaban materi pelajaran
dengan cara membaca buku dan handout.
1 Peserta didik memecahkan masalah untuk
menemukan jawaban hanya dengan cara
membaca handout.
2 Penasaran terhadap 5 Memiliki rasa penasaran yang sangat tinggi
hal baru terhadap materi baru yang ditunjukkan
dengan mencari informasi
4 Memiliki rasa penasaran yang tinggi
terhadap materi baru dengan mencari
informasi sedapatnya
3 Memiliki rasa penasaran yang biasa saja
terhadap materi baru tetapi malas mencari
informasi
2 Memiliki rasa penasaran yang rendah
terhadap materi baru dan malas mencari
informasi
1 Tidak memiliki rasa penasaran terhadap
materi baru

2. Kerja sama

18
Kerjasama merupakan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama oleh
lebih dari satu orang guna mewujudkan tujuan bersama.

Rubrik penilaian sikap dapat bekerja sama dapat disusun sebagai berikut

No Kriteria Skor Indikator


1 Membangun 5 Peserta didik dapat membangun kerja sama
hubungan kerja dengan semua anggota dalam kelompok
sama 4 Peserta didik dapat membangun kerja sama
dengan sebagian besar anggota dalam
kelompok
3 Peserta didik dapat membangun kerja sama
dengan separuh anggota dalam kelompok
2 Peserta didik dapat membangun kerja sama
dengan sebagian kecil anggota dalam
kelompok
1 Peserta didik tidak dapat membangun kerja
sama dengan semua anggota dalam
kelompok
2 Efektivitas dalam 5 Peserta didik dapat memberikan pendapat,
diskusi terbuka menerima pendapat anggota lain
dan mendukung hasil keputusan bersama
4 Peserta didik dapat memberikan pendapat,
terbuka menerima pendapat dari sebagian
besar anggota lain dan mendukung hasil
keputusan bersama
3 Peserta didik dapat memberikan pendapat,
terbuka menerima pendapat dari sebagian
kecil anggota lain dan mendukung hasil
keputusan bersama
2 Peserta didik dapat memberikan pendapat,
tidak menerima pendapat anggota lain dan
tidak mendukung hasil keputusan bersama
1 Peserta didik tidak dapat memberikan
pendapat, tidak menerima pendapat
anggota lain dan tidak mendukung hasil
keputusan bersama

KISI-KISI SOAL

19
Sekolah : SMK DIPONEGORO DEPOK
Mapel : Kimia
Kelas / Semester :X/1
Materi Pelajaran : Ikatan Kimia

N KOMPETENSI IPK MATERI INDIKATOR BENTU BUTIR SOAL


O DASAR SOAL K SOAL
1 3.4 3.4.1 Konsep Diketahui nomor Essay 1. Unsur A, B, dan C
Menganalisis Menerapkan kestabila atom beberapa berturut-turut dengan
proses proses n unsur unsur, peserta nomor atom 17, 18,
pembentukan pembentukan didik dapat dan 20. Berdasarkan
ikatan kimia ikatan ion pada menjelaskan data nomor atom tiap
pada beberapa kecenderungan unsur tersebut, maka:
beberapa senyawa. masing-masing a. Tulislah konfigurasi
senyawa 3.4.2 unsur agar elektron dari tiap
dalam Menerapkan dapat mencapai unsur tersebut!
kehidupan proses kestabilan. b. Di antara ketiga
sehari-hari. pembentukan unsur tersebut,
ikatan kovalen unsur manakah
beberapa yang paling stabil?
senyawa. Jelaskan!
3.4.3 c. Bagaimana cara
Menerapkan unsur yang lainnya
proses dapat mencapai
pembentukan kestabilan?
ikatan logam
beberapa Struktur Diketahui tabel Essay 2. Perhatikan lambang
senyawa. Lewis lambang Lewis Lewis unsur-unsur
3.4.4 unsur-unsur periode 2 dan 3
Memperagaka periode 2 dan berikut.
n sesuai periode 3,
prosedur peserta didik
mengenai dapat
kepolaran menggambarka Buatlah lambang
senyawa n lambang Lewis unsur-unsur
kovalen. Lewis unsur golongan utama
3.4.5 periode 4. periode 4 (dari
Menganalisis unsur K hingga
proses unsur Kr)!
pembentukan
ikatan ion pada Proses Diketahui Essay 3. Suatu unsur A
beberapa pembentu pernyataan, mempunyai nomor
senyawa. kan peserta didik massa yaitu 27 dan
3.4.6 ikatan ion dapat neutronnya 14

20
Menganalisis menganalisis sedangkan ion B-
proses proses mempunyai 10
pembentukan pembentukan elektron. Jika unsur A
ikatan kovalen ikatan ion. dan unsur B
pada beberapa berikatan akan
senyawa. membentuk satu
3.4.7 senyawa yang
Menganalisis memenuhi aturan
proses oktet. Berdasarkan
pembentukan pernyataan tersebut,
ikatan logam maka:
pada beberapa a. gambarkan proses
senyawa. pembentukan
3.4.8 ikatan kimia.
Menganalisis b. tentukan rumus
kepolaran kimia yang
senyawa terbentuk dan jenis
kovalen. ikatan yang terjadi
3.4.9 pada kedua unsur.
Mengevaluasi
proses Proses Diketahui Essay 4. Diketahui lambang
pembentukan pembentu lambang Lewis Lewis beberapa
ikatan ion kan dan nomor atom unsur sebagai
beberapa ikatan beberapa unsur, berikut.
senyawa. kovalen peserta didik
3.4.10 dapat H C Cl S
Mengevaluasi menganalisis
proses proses Nomor atom
pembentukan pembentukan H = 1, C = 6, Cl = 17,
ikatan kovalen ikatan kovalen. S = 16
beberapa Berdasarkan data
senyawa. yang diketahui,
3.4.11 bagaimana proses
Mengevaluasi pembentukan ikatan
proses kovalen untuk
pembentukan senyawa:
ikatan logam a. CCl4
beberapa b. CS2
senyawa. c. C2H2
3.4.12
Memeriksa Tentukan pula jenis
kepolaran ikatan kovalen
senyawa berdasarkan
pembentukanya,

21
kovalen. ikatan kovalen
tunggal, rangkap dua
atau rangkap tiga!

Ikatan Peserta didik Essay 5. Jelaskan sifat logam


Logam dapat dikaitkan dengan
menganalisis ikatannya!
sifat-sifat logam
berdasarkan
ikatannya.

KUNCI JAWABAN

1. Unsur A, B, dan C berturut-turut dengan nomor atom 17, 18, dan 20.
Berdasarkan data nomor atom tiap unsur tersebut, maka:

22
Konfigurasi elektron
2
17A : 1s 2s2 2p6 3s2 3p5 atau 2 8 7
2 2 6 2 6
18B : 1s 2s 2p 3s 3p atau 2 8 8
2 2 6 2 6 2
20C : 1s 2s 2p 3s 3p 4s atau 2 8 8 2
Di antara ketiga unsur tersebut, unsur B adalah unsur yang paling stabil.
Unsur B merupakan unsur yang paling stabil karena konfigurasi elektron
penuh sesuai dengan aturan oktet, yaitu terisi 8 elektron pada kulit terluarnya.
Unsur-unsur yang lain dapat mencapai kestabilan (konfigurasi oktet) dengan
membentuk ikatan kimia melalui pelepasan dan penyerapan elektron.
Contohnya unsur natrium mempunyai nomor atom 11 (konfigurasi elektron 2
8 1) maka unsur tersebut mencapai kestabilan dengan melepas 1 elektron
sedangkan unsur fluorin mempunyai nomor atom 9 (konfigurasi elektron 2 7)
maka unsur tersebut mencapai kestabilan dengan menangkap/menyerap 1
elektron).

2. Konfigurasi elektron dari unsur:


19K : 2 8 8 1
20Ca : 2 8 8 2

31Ga : 2 8 18 3

32Ge : 2 8 18 4

33As : 2 8 18 5

34Se : 2 8 18 6

35Br : 2 8 18 7
36Kr : 2 8 18 8

Lambang Lewis unsur-unsur golongan utama periode 4


(dari unsur K hingga unsur Kr)

3. Unsur A mempunyai nomor massa 27 dan neutron 14 sehingga nomor


atomnya adalah 27 – 14 = 13
Ion B- mempunyai 10 elektron berarti dalam keadaan netral elektronnya ialah 9
sehingga nomor atom 9.
a. 13A : 2 8 3 (unsur A melepas 3 elektron)
9B : 2 7 (unsur B menangkap 1 elektron)

B
B
x x

23
xAx + B BxA xB

A3+ + B- → AB3

b. Rumus kimia yang terbentuk ialah XF3


Jenis ikatan yang terjadi adalah ikatan ion

4. Proses pembentukan ikatan kovalen pada senyawa:


a. CCl4
6C = 2 4 ( menyerap 4 elektron )
17Cl = 2 8 7 ( menyerap 1 elektron )

24
5. Konduktivitas Listrik
Logam merupakan konduktor listrik yang sangat baik. Hal itu dapat kita lihat
di sekitar kita dimana saat ini kabel yang digunakan untuk mengalirkan listrik
menggunakan logam tembaga sebagai konduktornya.
Sifat konduktivitas listrik itu bisa terjadi karena keberadaan elektron tak
terlokalisasi pada logam yang memungkinkannya bergerak bebas.
Konduktivitas dapat terjadi karena ada sesuatu partikel yang bergerak untuk
menghantarkan listrik, dalam hal ini partikel yang bergerak tersebut adalah
elektron yang mampu membawa muatan berupa listrik.

Konduktivitas Termal
Selain sebagai penghantar listrik yang baik, logam juga menjadi penghantar
termal yang baik. Sifat ini bisa kita temukan ketika kita memanaskan besi
pada salah satu ujung, maka semakin lama panas akan merambat dan
menuju ujung yang lain.
Hal ini juga lagi lagi disebabkan karena keberadaan elektron bebasnya yang
mampu mentransfer energi dari sumber panas dan menyebarkannya ke
seluruh bagian logam. Itulah mengapa ketika kita memanaskan besi pada
salah satu ujung, maka semua bagian besi akan menjadi panas.

Keuletan
Logam cenderung bersifat elastis atau dapat ditarik menjadi material yang
tipis karena ikatan lokal yang terjadi antar atom dapat dengan mudah
dipatahkan dan juga direformasi.

Kelenturan
Dalam pengolahan logam kita mengenal istilah tempa, cara tersebut
digunakan untuk membentuk logam menjadi bentuk yang kita inginkan
dengan cara ditumbuk. Hal itu didasarkan pada sifat kelenturan logam
dimana ikatan antar atom dapat pecah namun juga dapat kembali lagi untuk
mengikat pada kondisi tertentu.

Sifat Kilap Logam


Logam memiliki tampilan yang terlihat mengkilap atau terdapat kilau. Namun
sifat kilap tersebut dapat hilang atau menjadi buram ketika struktur logam
mencapai ketebalan minimum. Lautan elektron yang ada pada ikatan logam

25
dapat memantulkan foton dari permukaan yang halus. Namun demikian,
terdapat batasan frekuensi cahaya yang dapat dipantulkan oleh logam.

Sifat Fisik
Daya tarik yang kuat antar atom dalam ikatan logam membuat logam bersifat
keras, memiliki kepadatan atau densitas yang tinggi, titik lebur tinggi, titik
didih tinggi, dan volatilitas atau kemudahan untuk menguap yang rendah.
Namun, terdapat pengecualian seperti pada logam pada makna merkuri yang
cenderung memiliki tekanan uap tinggi pada kondisi normal.

KRITERIA PENSKORAN

No Soal Skor
1 10
2 10
3 10
4 52
5 18
Jumlah 100

26
skor perolehan
Nilai= x1
100

27
Lampiran Soal Pengetahuan

SOAL PENGETAHUAN
KONSEP KESTABILAN ATOM DAN IKATAN ION

Jawablah soal berikut dengan benar dan tepat!


1. Unsur A, B, dan C berturut-turut dengan nomor atom 17, 18, dan 20.
Berdasarkan data nomor atom tiap unsur tersebut, maka:
a. Tulislah konfigurasi elektron dari tiap unsur tersebut!
b. Di antara ketiga unsur tersebut, unsur manakah yang paling stabil?
Jelaskan!
c. Bagaimana cara unsur yang lainnya dapat mencapai kestabilan?
2. Perhatikan lambang Lewis unsur-unsur periode 2 dan 3 berikut.

Buatlah lambang Lewis unsur-unsur golongan utama periode 4 (dari unsur K


hingga unsur Kr)!
3. Suatu unsur A mempunyai nomor massa yaitu 27 dan neutronnya 14
sedangkan ion B- mempunyai 10 elektron. Jika unsur A dan unsur B
berikatan akan membentuk satu senyawa yang memenuhi aturan oktet.
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka:
a. gambarkan proses pembentukan ikatan kimia.
b. tentukan rumus kimia yang terbentuk dan jenis ikatan yang terjadi pada
kedua unsur.

4. Diketahui lambang Lewis beberapa unsur sebagai berikut.

28
H C Cl S

Nomor atom
H = 1, C = 6, Cl = 17, S = 16
Berdasarkan data yang diketahui, bagaimana proses pembentukan ikatan
kovalen untuk senyawa:
a. CCl4
b. CS2
c. C2H2
Tentukan pula jenis ikatan kovalen berdasarkan pembentukanya, ikatan
kovalen tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga!
5. Jelaskan sifat logam dikaitkan dengan ikatannya!

29
Lampiran Penilaian Keterampilan

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN MENGANALISIS


PROSES PEMBENTUKAN IKATAN ION

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas / Semester :X/1
Materi : Ikatan Kimia
Waktu Pengamatan : Saat pembelajaran

Keterampilan Individu

Ketepatan posisi, Jumlah Nilai


Nama jumlah elektron Pembentukan Skor Keterampilan
No Peserta valensi dan jumlah senyawa ion dari
Didik unsur pada struktur kation dan anion
Lewis

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
2
3
dst

Pedoman Penilaian :

Jumlah skore
Nilai= ×100
Skore Maksimum

Jumlah skore
Nilai= ×100=100
10

Konversi data kuantitatif ke dalam data kualitatif

Data kuantitatif Data kualitatif


x ≥ 80 Sangat Baik
60 ≤ x < 80 Baik
40 ≤ x < 60 Cukup
20 ≤ x < 40 Kurang
x ≤ 20 Sangat Kurang

30
Rubrik penilaian menggambar proses pembentukan ikatan ion

No Kriteria Skor Indikator

1 Ketepatan posisi, jumlah 5 Peserta didik menempatkan letak elektron valensi sesuai
elektron valensi, dan pada unsur Ca dan unsur F ; elektron valensi 2 pada
jumlah unsur dalam unsur Ca dan elektron valensi 7 pada unsur F ; serta
struktur Lewis jumlah unsur Ca adalah satu dan unsur F adalah dua
4 Peserta didik menempatkan letak elektron valensi sesuai
pada unsur Ca dan unsur F ; elektron valensi 2 pada
unsur Ca dan elektron valensi 7 pada unsur F ; serta
jumlah unsur Ca adalah satu dan unsur F adalah satu
3 Peserta didik menempatkan letak elektron valensi sesuai
pada unsur Ca dan unsur F ; elektron valensi 2 pada
unsur Ca dan elektron valensi 5 pada unsur F ; serta
jumlah unsur Ca adalah satu dan unsur F adalah dua
2 Peserta didik menempatkan letak elektron valensi tidak
sesuai pada unsur Ca dan unsur F ; elektron valensi 7
pada unsur Ca dan elektron valensi 2 pada unsur F ;
serta jumlah unsur Ca adalah satu dan unsur F adalah
dua
1 Peserta didik menempatkan letak elektron valensi tidak
sesuai pada unsur Ca dan unsur F ; elektron valensi 7
pada unsur Ca dan elektron valensi 2 pada unsur F ;
serta jumlah unsur Ca adalah satu dan unsur F adalah
satu
2 Pembentukan senyawa 5 Jumlah muatan dan tanda pada kation anion benar serta
ion dari kation dan anion tepat rumus kimia
4 Jumlah muatan dan tanda pada kation anion benar tetapi
rumus kimia tidak tepat
3 Jumlah muatan dan rumus kimia benar tetapi tanda pada
kation anion tidak tepat
2 Jumlah muatan benar tetapi rumus kimia dan tanda
kation anion tidak tepat
1 Jumlah muatan, tanda pada kation anion, dan rumus
kimia tidak tepat

31

Anda mungkin juga menyukai