A. KOMPETENSI INTI
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan
Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Teknologi dan Rekayasa
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
1
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
2
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pendekatan saintifik model pembelajaran discovery learning
dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar dan mengolah
informasi, diharapkan peserta didik aktif bekerja sama dalam diskusi
kelompok, memiliki sikap ingin tahu terhadap materi yang dipelajari,
mampu menyampaikan pendapat dan menanggapi pendapat serta
mampu:
1. menjelaskan kecenderungan suatu unsur mencapai kestabilan.
2. menggambarkan lambang lewis untuk unsur gas mulia (duplet dan
oktet) dan unsur bukan gas mulia.
3. menjelaskan proses terjadinya pembentukan ikatan ion.
4. menganalisis proses terjadinya pembentukan ikatan ion.
5. menjelaskan proses terjadinya pembentukan ikatan kovalen tunggal,
ikatan kovalen rangkap dua, dan ikatan kovalen rangkap tiga.
6. menganalisis proses terjadinya pembentukan ikatan kovalen tunggal,
ikatan kovalen rangkap dua, dan ikatan kovalen rangkap tiga.
7. menjelaskan proses pembentukan ikatan logam.
8. menganalisis proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya
dengan sifat fisik logam.
9. menjelaskan kepolaran dari beberapa senyawa.
10. mengklasifikasikan senyawa polar dan senyawa non polar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Pembelajaran Regular
Pengetahuan factual
1. Unsur golongan gas mulia bersifat stabil.
2. Garam dapur merupakan contoh senyawa ion.
3. Ikatan kovalen terbentuk pada senyawa yang tidak mengandung
unsur logam.
4. Gas oksigen adalah salah satu contoh senyawa kovalen.
5. Ikatan logam terjadi pada unsur natrium.
6. Minyak sukar larut dalam air sedangkan alkohol larut dalam air.
Pengetahuan konseptual
1. Sifat unsur logam dan nonlogam dalam tabel periodik unsur.
2. Kecenderungan suatu unsur mencapai kestabilan (konsep kestabilan
atom).
3. Struktur Lewis pada proses pembentukan ikatan ion.
4. Pembentukan ikatan kovalen didasarkan pada pembentukan molekul
dari atom-atom yang tidak dapat melepas atau menyerap elektron,
sehingga akan menggunakan pasangan elektron bersama – sama
agar memenuhi kaidah kestabilan (oktet atau duplet).
3
5. Pembentukan ikatan logam terjadi karena adanya delokalisasi
elektron (unsur memiliki sedikit elektron valensi sehingga bebas
berpindah).
6. Ikatan yang terjadi antar atom yang memiliki keelektronegatifan sama
disebut kovalen nonpolar sedangkan kovalen bersifat polar apabila
distribusi elektron ikatan yang ada tidak persis berada di tengah-
tengah kedua atom yang berikatan.
Pengetahuan prinsip
1. Unsur penyusun senyawa ion, kovalen dan logam terdapat dalam
tabel periodik unsur.
2. Dalam suatu senyawa apabila atom-atomnya memiliki perbedaan nilai
keelektronegatifan maka akan terbentuk ikatan kovalen polar.
3. Kepolaran senyawa ditentukan oleh harga momen dipolnya.
Pengetahuan prosedural
1. Proses terbentuknya ikatan ion dan kovalen pada beberapa senyawa.
2. Prosedur identifikasi kepolaran senyawa kovalen.
E. STRATEGI PEMBELAJARAN
Model : Discovery Learning
Sintak Discovery Learning :
1. Stimulation / Pemberian rangsangan
2. Problem Statement / Identifikasi masalah
3. Data Collecting / Pengumpulan Data
4. Data Processing / Pengolahan Data
5. Verification / Pembuktian
6. Generalization / Kesimpulan
Metode : diskusi kelompok, demonstrasi, presentasi, dan tanya
jawab
Pendekatan : saintifik (5M)
4
Media pembelajaran : power point, tayangan gambar, tayangan video,
dan LKPD
Alat pembelajaran : laptop, LCD, white board dan spidol
G. SUMBER BELAJAR
1. Purba, M dan Aas Saidah. 2017. Kimia Bidang Keahlian Teknologi
dan Rekayasa untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga
2. Chang, R. 2004. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
3. Brady, J. 1999. Kimia Universitas Asas & Struktur Edisi Kelima Jilid 1.
Jakarta: Binarupa Aksara
4. Bahan ajar (handout)
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Karakter/ Estimasi
No Tahap Uraian Kegiatan
4C/Literasi Waktu
5
Sifat unsur Na sangat reaktif dan
unsur Cl yang beracun, tetapi ketika
kedua unsur membentuk senyawa
garam dapur maka sangat
dibutuhkan oleh tubuh.
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran mengenai proses
pembentukan ikatan ion.
6
Pengumpul berbagai sumber mengenai
an data kestabilan unsur, struktur Lewis
dan pembentukan ikatan ion.
12. Peserta didik mencari data
mengenai hubungan elektron
valensi suatu unsur dengan proses
pembentukan ikatan ion.
7
menanyakan materi yang belum
dipahami.
22. Sebagai tindak lanjut, peserta didik
diberikan tugas individu terkait
materi konsep kestabilan atom dan
proses terbentuknya ikatan ion
untuk dikerjakan di rumah dan
dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.
23. Mengucapkan salam untuk
menutup kegiatan pembelajaran.
Pertemuan Kedua
Karakter/ Estimasi
No Tahap Uraian Kegiatan
4C/Literasi Waktu
8
Jenis ikatan kimia apa yang kita
pelajari minggu lalu? Coba kalian
perhatikan gambar berikut.
9
v=LkAykOv1foc
Problem 9. Peserta didik mengidentifikasi 10 menit
statement/ masalah berdasarkan tayangan
Identifikasi video terkait proses pembentukan
masalah ikatan kovalen serta menanyakan
hal-hal penting yang masih menjadi
pertanyaan dengan batasan sebagai
berikut.
- Mengapa fluor, oksigen, dan
nitrogen cenderung menggunakan
elektron secara bersama untuk
membentuk ikatan dengan unsur
lain?
- Unsur apakah yang membentuk
ikatan kovalen?
- Apakah perbedaan ikatan kovalen
tunggal, rangkap dua maupun
rangkap tiga?
- Bagaimana proses terbentuknya
ikatan kovalen tunggal, rangkap
dua maupun rangkap tiga dan
kovalen koordinasi?
10
tunggal, rangkap dua, rangkap tiga
dan kovalen koordinasi.
14. Peserta didik menggambarkan
proses terbentuknya ikatan Creativity
kovalen tunggal, rangkap dua,
rangkap tiga dan kovalen
koordinasi.
15. Peserta didik menganalisis proses
pembentukan ikatan kovalen.
16. Peserta didik menuliskan hasil
diskusi kelompok dalam LKPD.
11
Pertemuan Ketiga
Karakter/ Estimasi
No Tahap Uraian Kegiatan
4C/Literasi Waktu
12
kepolaran senyawa kovalen.
- demonstrasi identifikasi
kepolaran senyawa kovalen
https://www.youtube.com/watch?
v=67FMcTVlHXM
13
dalam air?
14
materi yang belum dipahami.
20. Sebagai tindak lanjut, peserta didik
diberikan tugas individu terkait
materi proses pembentukan ikatan
logam dan kepolaran senyawa
kovalen untuk dikerjakan di rumah
dan dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.
21. Mengucapkan salam untuk
menutup kegiatan pembelajaran.
I. PENILAIAN
1. TEKNIK PENILAIAN
Sikap
Bentuk Waktu
No Teknik Tujuan Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Pengetahuan
Bentuk Waktu
No Teknik Tujuan Ket
Instrumen Pelaksanaan
15
Keterampilan
Bentuk Waktu
No Teknik Tujuan Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
2. Pembelajaran Remidial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian
Kompetensi Dasarnya belum tuntas minimal 50%.
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial
teaching (klasikal) atau menggunakan tutor sebaya atau tugas dan
diakhiri tes.
c. Tes remedial dilakukan sebanyak 2 kali, dan apabila setelah 2 kali
tes remedial belum mencapai ketuntasan maka remedial dilakukan
dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
3. Pembelajaran pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai standar ketuntasan belajar
minimal diberikan pendalaman materi sebagai pengetahuan
tambahan.
16
RASA INGIN TAHU DAN KERJA SAMA
jumlah skor
Nilai = x 100
20
Sikap Ilmiah
1. Rasa Ingin tahu
17
Rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat
dan didengarnya.
2. Kerja sama
18
Kerjasama merupakan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama oleh
lebih dari satu orang guna mewujudkan tujuan bersama.
Rubrik penilaian sikap dapat bekerja sama dapat disusun sebagai berikut
KISI-KISI SOAL
19
Sekolah : SMK DIPONEGORO DEPOK
Mapel : Kimia
Kelas / Semester :X/1
Materi Pelajaran : Ikatan Kimia
20
Menganalisis menganalisis sedangkan ion B-
proses proses mempunyai 10
pembentukan pembentukan elektron. Jika unsur A
ikatan kovalen ikatan ion. dan unsur B
pada beberapa berikatan akan
senyawa. membentuk satu
3.4.7 senyawa yang
Menganalisis memenuhi aturan
proses oktet. Berdasarkan
pembentukan pernyataan tersebut,
ikatan logam maka:
pada beberapa a. gambarkan proses
senyawa. pembentukan
3.4.8 ikatan kimia.
Menganalisis b. tentukan rumus
kepolaran kimia yang
senyawa terbentuk dan jenis
kovalen. ikatan yang terjadi
3.4.9 pada kedua unsur.
Mengevaluasi
proses Proses Diketahui Essay 4. Diketahui lambang
pembentukan pembentu lambang Lewis Lewis beberapa
ikatan ion kan dan nomor atom unsur sebagai
beberapa ikatan beberapa unsur, berikut.
senyawa. kovalen peserta didik
3.4.10 dapat H C Cl S
Mengevaluasi menganalisis
proses proses Nomor atom
pembentukan pembentukan H = 1, C = 6, Cl = 17,
ikatan kovalen ikatan kovalen. S = 16
beberapa Berdasarkan data
senyawa. yang diketahui,
3.4.11 bagaimana proses
Mengevaluasi pembentukan ikatan
proses kovalen untuk
pembentukan senyawa:
ikatan logam a. CCl4
beberapa b. CS2
senyawa. c. C2H2
3.4.12
Memeriksa Tentukan pula jenis
kepolaran ikatan kovalen
senyawa berdasarkan
pembentukanya,
21
kovalen. ikatan kovalen
tunggal, rangkap dua
atau rangkap tiga!
KUNCI JAWABAN
1. Unsur A, B, dan C berturut-turut dengan nomor atom 17, 18, dan 20.
Berdasarkan data nomor atom tiap unsur tersebut, maka:
22
Konfigurasi elektron
2
17A : 1s 2s2 2p6 3s2 3p5 atau 2 8 7
2 2 6 2 6
18B : 1s 2s 2p 3s 3p atau 2 8 8
2 2 6 2 6 2
20C : 1s 2s 2p 3s 3p 4s atau 2 8 8 2
Di antara ketiga unsur tersebut, unsur B adalah unsur yang paling stabil.
Unsur B merupakan unsur yang paling stabil karena konfigurasi elektron
penuh sesuai dengan aturan oktet, yaitu terisi 8 elektron pada kulit terluarnya.
Unsur-unsur yang lain dapat mencapai kestabilan (konfigurasi oktet) dengan
membentuk ikatan kimia melalui pelepasan dan penyerapan elektron.
Contohnya unsur natrium mempunyai nomor atom 11 (konfigurasi elektron 2
8 1) maka unsur tersebut mencapai kestabilan dengan melepas 1 elektron
sedangkan unsur fluorin mempunyai nomor atom 9 (konfigurasi elektron 2 7)
maka unsur tersebut mencapai kestabilan dengan menangkap/menyerap 1
elektron).
31Ga : 2 8 18 3
32Ge : 2 8 18 4
33As : 2 8 18 5
34Se : 2 8 18 6
35Br : 2 8 18 7
36Kr : 2 8 18 8
B
B
x x
23
xAx + B BxA xB
A3+ + B- → AB3
24
5. Konduktivitas Listrik
Logam merupakan konduktor listrik yang sangat baik. Hal itu dapat kita lihat
di sekitar kita dimana saat ini kabel yang digunakan untuk mengalirkan listrik
menggunakan logam tembaga sebagai konduktornya.
Sifat konduktivitas listrik itu bisa terjadi karena keberadaan elektron tak
terlokalisasi pada logam yang memungkinkannya bergerak bebas.
Konduktivitas dapat terjadi karena ada sesuatu partikel yang bergerak untuk
menghantarkan listrik, dalam hal ini partikel yang bergerak tersebut adalah
elektron yang mampu membawa muatan berupa listrik.
Konduktivitas Termal
Selain sebagai penghantar listrik yang baik, logam juga menjadi penghantar
termal yang baik. Sifat ini bisa kita temukan ketika kita memanaskan besi
pada salah satu ujung, maka semakin lama panas akan merambat dan
menuju ujung yang lain.
Hal ini juga lagi lagi disebabkan karena keberadaan elektron bebasnya yang
mampu mentransfer energi dari sumber panas dan menyebarkannya ke
seluruh bagian logam. Itulah mengapa ketika kita memanaskan besi pada
salah satu ujung, maka semua bagian besi akan menjadi panas.
Keuletan
Logam cenderung bersifat elastis atau dapat ditarik menjadi material yang
tipis karena ikatan lokal yang terjadi antar atom dapat dengan mudah
dipatahkan dan juga direformasi.
Kelenturan
Dalam pengolahan logam kita mengenal istilah tempa, cara tersebut
digunakan untuk membentuk logam menjadi bentuk yang kita inginkan
dengan cara ditumbuk. Hal itu didasarkan pada sifat kelenturan logam
dimana ikatan antar atom dapat pecah namun juga dapat kembali lagi untuk
mengikat pada kondisi tertentu.
25
dapat memantulkan foton dari permukaan yang halus. Namun demikian,
terdapat batasan frekuensi cahaya yang dapat dipantulkan oleh logam.
Sifat Fisik
Daya tarik yang kuat antar atom dalam ikatan logam membuat logam bersifat
keras, memiliki kepadatan atau densitas yang tinggi, titik lebur tinggi, titik
didih tinggi, dan volatilitas atau kemudahan untuk menguap yang rendah.
Namun, terdapat pengecualian seperti pada logam pada makna merkuri yang
cenderung memiliki tekanan uap tinggi pada kondisi normal.
KRITERIA PENSKORAN
No Soal Skor
1 10
2 10
3 10
4 52
5 18
Jumlah 100
26
skor perolehan
Nilai= x1
100
27
Lampiran Soal Pengetahuan
SOAL PENGETAHUAN
KONSEP KESTABILAN ATOM DAN IKATAN ION
28
H C Cl S
Nomor atom
H = 1, C = 6, Cl = 17, S = 16
Berdasarkan data yang diketahui, bagaimana proses pembentukan ikatan
kovalen untuk senyawa:
a. CCl4
b. CS2
c. C2H2
Tentukan pula jenis ikatan kovalen berdasarkan pembentukanya, ikatan
kovalen tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga!
5. Jelaskan sifat logam dikaitkan dengan ikatannya!
29
Lampiran Penilaian Keterampilan
Keterampilan Individu
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
2
3
dst
Pedoman Penilaian :
Jumlah skore
Nilai= ×100
Skore Maksimum
Jumlah skore
Nilai= ×100=100
10
30
Rubrik penilaian menggambar proses pembentukan ikatan ion
1 Ketepatan posisi, jumlah 5 Peserta didik menempatkan letak elektron valensi sesuai
elektron valensi, dan pada unsur Ca dan unsur F ; elektron valensi 2 pada
jumlah unsur dalam unsur Ca dan elektron valensi 7 pada unsur F ; serta
struktur Lewis jumlah unsur Ca adalah satu dan unsur F adalah dua
4 Peserta didik menempatkan letak elektron valensi sesuai
pada unsur Ca dan unsur F ; elektron valensi 2 pada
unsur Ca dan elektron valensi 7 pada unsur F ; serta
jumlah unsur Ca adalah satu dan unsur F adalah satu
3 Peserta didik menempatkan letak elektron valensi sesuai
pada unsur Ca dan unsur F ; elektron valensi 2 pada
unsur Ca dan elektron valensi 5 pada unsur F ; serta
jumlah unsur Ca adalah satu dan unsur F adalah dua
2 Peserta didik menempatkan letak elektron valensi tidak
sesuai pada unsur Ca dan unsur F ; elektron valensi 7
pada unsur Ca dan elektron valensi 2 pada unsur F ;
serta jumlah unsur Ca adalah satu dan unsur F adalah
dua
1 Peserta didik menempatkan letak elektron valensi tidak
sesuai pada unsur Ca dan unsur F ; elektron valensi 7
pada unsur Ca dan elektron valensi 2 pada unsur F ;
serta jumlah unsur Ca adalah satu dan unsur F adalah
satu
2 Pembentukan senyawa 5 Jumlah muatan dan tanda pada kation anion benar serta
ion dari kation dan anion tepat rumus kimia
4 Jumlah muatan dan tanda pada kation anion benar tetapi
rumus kimia tidak tepat
3 Jumlah muatan dan rumus kimia benar tetapi tanda pada
kation anion tidak tepat
2 Jumlah muatan benar tetapi rumus kimia dan tanda
kation anion tidak tepat
1 Jumlah muatan, tanda pada kation anion, dan rumus
kimia tidak tepat
31