Anda di halaman 1dari 38

MODUL AJAR 2

A. Informasi Umum
Kode Modul Kimia Fase E
Penyusun/Tahun Fitri Ameita Sary, S.Pd./2023
Kelas/Fase Capaian X/E
Elemen/Topik Pemahaman Kimia/Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Alokasi Waktu 20 Jam Pelajaran
Profil Pelajar Bernalar Kritis dan Berkebhinekaan Global
Pancasila
Sarana Prasarana Proyektor, Papan Tulis, dan Laptop
Target Peserta Didik Reguler/tipikal
Model Pembelajaran Problem Based Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

Capaian Pembelajaran :
Peserta didik mampu mengamati, menyelidiki dan menjelaskan fenomena sesuai kaidah kerja
ilmiah dalam menjelaskan konsep kimia dalam kehidupan sehari hari; menerapkan konsep kimia
dalam pengelolaan lingkungan termasuk menjelaskan fenomena pemanasan global; menuliskan
reaksi kimia dan menerapkan hukum-hukum dasar kimia; memahami struktur atom dan
aplikasinya dalam nanoteknologi.

Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi partikel-partikel penyusun atom dengan sifat-sifatnya.
2. Mengartikan tanda atom sebagai informasi awal sifat atom suatu unsur.
3. Mengkritisi perkembangan teori atom untuk memahami perkembangan ilmu pengetahuan.
4. Mendeskripsikan konfigurasi elektron dari suatu atom.
5. Mendeskripsikan Sistem Periodik Unsur sebagai suatu cara mempelajari sifat unsur.
6. Mendeskripsikan keperiodikan sifat unsur dalam Sistem Periodik Unsur.

Pertanyaan Pemantik
1. Apakah kalian pernah menggosokan sisir ke rambut? Apa yang akan terjadi?
2. Apakah kalian tahu bahwa setiap atom memiliki lambang khusus?
3. Apakah yang kalian tahu tentang atom?
4. Bagaiman partikel-partikel penyusun atom bergerak di dalam atom?
5. Apakah kalian tau bahwa terdapat banyak unsur yang ada di alam? Bagaimana cara
mengelompokkannya?
6. Apakah kalian tau masing-masing unsur memiliki sifat yang unik?
Persiapan Pembelajaran
1. Guru menyiapkan bahan ajar/bahan diskusi terkait struktur atom dan sistem periodik unsur.
2. Guru menyiapkan bahan diskusi.
3. Guru membentuk kelompok peserta didik.

Kegiatan Pembelajaran
 Pertemuan Ke-1
1. Pendahuluan
a. Guru membuka kegiatan belajar mengajar dengan mengucapkan salam.
b. Guru meminta peserta didik untuk memimpin doa.
c. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang partikel penyusun atom.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dalam materi partikel penyusun atom.

2. Kegiatan Inti
Pemberian Rangsangan
a. Guru bertanya “Apakah kalian pernah menggosokan sisir ke rambut? Apa yang akan
terjadi?”
b. Peserta didik diminta untuk menggosokan penggaris ke rambutnya jika belum pernah
melakukan mengosokan sisir ke rambut.
c. Peserta didik diminta mengamati keadaan penggaris setelah digosokan ke rambut.
d. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
tentang apa yang terjadi dengan penggaris setelah digosokan ke rambut.

Identifikasi Masalah
a. Guru membagi peserta didik ke dalam 8 kelompok.
b. Peserta didik diminta melakukan keerja kelompok dengan Kegiatan 2.1 dan 2.2 halaman
52 pada Buku Kimia dan LKPD yang disediakan.
c. Peserta didik diminta mengidentifikasi permasalah yang terdapat dalam lembar kerja
tersebut.

Pengumpulan Data
a. Peserta didik diminta mencari informasi tentang masalah yang diberikan dengan
berbagai macam sumber.
b. Guru membimbing masing-masing kelompok dengan berkeliling melihat pekerjaan
yang dilakukan peserta didik.

Pengolahan Data
a. Peserta didik diminta mengelompokkan informasi yang diperoleh dan saling
menguatkan pendapat antar anggota kelompoknya.
b. Guru memberikan bantuan apabila ada peserta didikan yang bertanya/kesulitan.
Pembuktian
a. Peserta didik diminta untuk memeriksa ulang informasi yang sudah dikumpulkan.
b. Peserta didik diminta untuk merumuskan jawaban sementara atas masalah.
c. Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

Menarik Kesimpulan
a. Peserta didik lain dan guru memberikan tanggapan dari presentasi tentang partikel atom
kegiatan 2.1 dan 2.2 dan LKPD yang disediakan.
b. Guru meluruskan jawaban/pernyataan peserta didik yang kurang tepat.

3. Penutup
a. Guru Bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah
dilakukan, yaitu partikel penyusun atom.
b. Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

 Pertemuan Ke-2
1. Pendahuluan
a. Guru membuka kegiatan belajar mengajar dengan mengucapkan salam.
b. Guru meminta peserta didik untuk memimpin doa.
c. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang lambang atom.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dalam materi lambang atom.

2. Kegiatan Inti
Pemberian Rangsangan
a. Guru bertanya “Apakah kalian tahu bahwa setiap atom memiliki lambang khusus?”
b. Peserta didik diminta untuk membaca buku Kimia halaman 53 tentang lambing atom.
c. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
tentang lambing atom.

Identifikasi Masalah
a. Peserta didik secara mandiri diminta mengerjakan kegiatan 2.3 halaman 53 pada Buku
Kimia dan LKPD yang disediakan.
b. Peserta didik diminta mengidentifikasi permasalah yang terdapat dalam lembar kerja
tersebut.

Pengumpulan Data
a. Peserta didik diminta mencari informasi tentang masalah yang diberikan dengan
berbagai macam sumber.
b. Guru membimbing masing-masing kelompok dengan berkeliling melihat pekerjaan
yang dilakukan peserta didik.

Pengolahan Data
a. Peserta didik diminta mengelompokkan informasi yang diperoleh dan saling
menguatkan pendapat antar anggota kelompoknya.
b. Guru memberikan bantuan apabila ada peserta didikan yang bertanya/kesulitan.

Pembuktian
a. Peserta didik diminta untuk memeriksa ulang informasi yang sudah dikumpulkan.
b. Peserta didik diminta untuk merumuskan jawaban sementara atas masalah.
c. Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kegiatan 2.3.

Menarik Kesimpulan
a. Peserta didik lain dan guru memberikan tanggapan dari presentasi tentang lambang
atom kegiatan 2.3 dan LKPD yang disediakan.
b. Guru meluruskan jawaban/pernyataan peserta didik yang kurang tepat.

3. Penutup
a. Guru Bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah
dilakukan, yaitu lambang atom.
b. Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

 Pertemuan Ke-3
1. Pendahuluan
a. Guru membuka kegiatan belajar mengajar dengan mengucapkan salam.
b. Guru meminta peserta didik untuk memimpin doa.
c. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang perkembangan teori atom.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dalam materi perkembangan teori atom.

2. Kegiatan Inti
Pemberian Rangsangan
a. Guru bertanya “Apakah yang kalian tahu tentang atom?”
b. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
tentang atom.

Identifikasi Masalah
a. Guru membagi peserta didik ke dalam 8 kelompok.
b. Peserta didik diminta melakukan kerja kelompok dengan Kegiatan 2.5 halaman 57 pada
Buku Kimia dan LKPD yang disediakan.
c. Peserta didik diminta mengidentifikasi permasalah yang terdapat dalam lembar kerja
tersebut.

Pengumpulan Data
a. Peserta didik diminta mencari informasi tentang masalah yang diberikan dengan
berbagai macam sumber.
b. Guru membimbing masing-masing kelompok dengan berkeliling melihat pekerjaan
yang dilakukan peserta didik.

Pengolahan Data
a. Peserta didik diminta mengelompokkan informasi yang diperoleh dan saling
menguatkan pendapat antar anggota kelompoknya.
b. Guru memberikan bantuan apabila ada peserta didikan yang bertanya/kesulitan.

Pembuktian
a. Peserta didik diminta untuk memeriksa ulang informasi yang sudah dikumpulkan.
b. Peserta didik diminta untuk merumuskan jawaban sementara atas masalah.
c. Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

Menarik Kesimpulan
a. Peserta didik lain dan guru memberikan tanggapan dari presentasi tentang
perkembangan teori atom kegiatan 2.5 dan LKPD yang disediakan.
b. Guru meluruskan jawaban/pernyataan peserta didik yang kurang tepat.

3. Penutup
a. Guru Bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah
dilakukan, yaitu perkembangan teori atom.
b. Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

 Pertemuan Ke-4
1. Pendahuluan
a. Guru membuka kegiatan belajar mengajar dengan mengucapkan salam.
b. Guru meminta peserta didik untuk memimpin doa.
c. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang konfigurasi elektron.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dalam materi konfigurasi elektron.

2. Kegiatan Inti
Pemberian Rangsangan
a. Guru bertanya “Bagaiman partikel-partikel penyusun atom bergerak di dalam atom?”
b. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
tentang konfigurasi elektron.

Identifikasi Masalah
a. Guru membagi peserta didik ke dalam 8 kelompok.
b. Peserta didik diminta melakukan keerja kelompok dengan Kegiatan 2.6 halaman 59
pada Buku Kimia dan LKPD yang disediakan.
c. Peserta didik diminta mengidentifikasi permasalah yang terdapat dalam lembar kerja
tersebut.

Pengumpulan Data
a. Peserta didik diminta mencari informasi tentang masalah yang diberikan dengan
berbagai macam sumber.
b. Guru membimbing masing-masing kelompok dengan berkeliling melihat pekerjaan
yang dilakukan peserta didik.

Pengolahan Data
a. Peserta didik diminta mengelompokkan informasi yang diperoleh dan saling
menguatkan pendapat antar anggota kelompoknya.
b. Guru memberikan bantuan apabila ada peserta didikan yang bertanya/kesulitan.

Pembuktian
a. Peserta didik diminta untuk memeriksa ulang informasi yang sudah dikumpulkan.
b. Peserta didik diminta untuk merumuskan jawaban sementara atas masalah.
c. Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

Menarik Kesimpulan
a. Peserta didik lain dan guru memberikan tanggapan dari presentasi tentang konfigurasi
elektron kegiatan 2.6 dan LKPD yang disediakan.
b. Guru meluruskan jawaban/pernyataan peserta didik yang kurang tepat.

3. Penutup
a. Guru Bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah
dilakukan, yaitu konfigurasi elektron.
b. Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

 Pertemuan Ke-5
1. Pendahuluan
a. Guru membuka kegiatan belajar mengajar dengan mengucapkan salam.
b. Guru meminta peserta didik untuk memimpin doa.
c. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang komponen sistem periodik unsur.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dalam materi komponen sistem periodik
unsur.

2. Kegiatan Inti
Pemberian Rangsangan
a. Guru bertanya “Apakah kalian tau bahwa terdapat banyak unsur yang ada di alam?
Bagaimana cara mengelompokkannya?”
b. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
tentang pengelompokkan unsur.

Identifikasi Masalah
a. Guru membagi peserta didik ke dalam 8 kelompok.
b. Peserta didik diminta melakukan keerja kelompok dengan Kegiatan 2.7 halaman 63
pada Buku Kimia dan LKPD yang disediakan.
c. Peserta didik diminta mengidentifikasi permasalah yang terdapat dalam lembar kerja
tersebut.

Pengumpulan Data
a. Peserta didik diminta mencari informasi tentang masalah yang diberikan dengan
berbagai macam sumber.
b. Guru membimbing masing-masing kelompok dengan berkeliling melihat pekerjaan
yang dilakukan peserta didik.

Pengolahan Data
a. Peserta didik diminta mengelompokkan informasi yang diperoleh dan saling
menguatkan pendapat antar anggota kelompoknya.
b. Guru memberikan bantuan apabila ada peserta didikan yang bertanya/kesulitan.

Pembuktian
a. Peserta didik diminta untuk memeriksa ulang informasi yang sudah dikumpulkan.
b. Peserta didik diminta untuk merumuskan jawaban sementara atas masalah.
c. Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

Menarik Kesimpulan
a. Peserta didik lain dan guru memberikan tanggapan dari presentasi tentang komponen
sistem periodik unsur kegiatan 2.7 dan LKPD yang disediakan.
b. Guru meluruskan jawaban/pernyataan peserta didik yang kurang tepat.
3. Penutup
c. Guru Bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah
dilakukan, yaitu komponen sistem periodik unsur.
d. Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

 Pertemuan Ke-6
1. Pendahuluan
a. Guru membuka kegiatan belajar mengajar dengan mengucapkan salam.
b. Guru meminta peserta didik untuk memimpin doa.
c. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang sifat keperiodikan unsur.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dalam materi sifat keperiodikan unsur.

2. Kegiatan Inti
Pemberian Rangsangan
a. Guru bertanya “Apakah kalian tau masing-masing unsur memiliki sifat yang unik?”
b. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
tentang sifat keperiodikan unsur.

Identifikasi Masalah
a. Guru membagi peserta didik ke dalam 8 kelompok.
b. Peserta didik diminta melakukan keerja kelompok dengan Kegiatan 2.8 halaman 64
pada Buku Kimia dan LKPD yang disediakan..
c. Peserta didik diminta mengidentifikasi permasalah yang terdapat dalam lembar kerja
tersebut.

Pengumpulan Data
a. Peserta didik diminta mencari informasi tentang masalah yang diberikan dengan
berbagai macam sumber.
b. Guru membimbing masing-masing kelompok dengan berkeliling melihat pekerjaan
yang dilakukan peserta didik.

Pengolahan Data
a. Peserta didik diminta mengelompokkan informasi yang diperoleh dan saling
menguatkan pendapat antar anggota kelompoknya.
b. Guru memberikan bantuan apabila ada peserta didikan yang bertanya/kesulitan.

Pembuktian
a. Peserta didik diminta untuk memeriksa ulang informasi yang sudah dikumpulkan.
b. Peserta didik diminta untuk merumuskan jawaban sementara atas masalah.
c. Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

Menarik Kesimpulan
a. Peserta didik lain dan guru memberikan tanggapan dari presentasi tentang sifat
keperiodikan unsur kegiatan 2.8 dan LKPD yang disediakan.
b. Guru meluruskan jawaban/pernyataan peserta didik yang kurang tepat.

3. Penutup
a. Guru Bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah
dilakukan, yaitu sifat keperiodikan unsur.
b. Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

Rubrik Penilaian

Rubrik Kerjasama (dinilai oleh guru)

4 Siswa berinisiatif memberikan kontribusi kepada kelompoknya dengan memberikan ide


pada desain atau ide pemecahan masalah.
3 Siswa memberikan kontribusi pada kelompoknya tetapi dengan belum konsisten dan perlu
motivasi.
2 Siswa belum memberikan kontribusi aktif kepada kelompoknya.
1 Siswa tidak menunjukkan antusiasme pada kerja kelompoknya.

Rubrik Evaluasi Diri


Aspek Ya Tidak
Apakah kamu memberikan memahami permasalahan yang diberikan?
Apakah kamu memberikan ide pada pembuatan tugas yang
diberikan?
Apakah kamu memberikan kontribusi dalam pembuatan tugas yang
diberikan?
Apakah kamu ikut serta menyelesaikan permasalahan yang terjadi
pada proses pembelajaran ?
Apakah kamu menjawab pertanyaan refleksi diri dengan baik?

Rubrik penilaian Projek

No Aspek Skor
Maksimal
1. Perencanaan
a. Latar belakang 10
b. Rumusan masalah 10
2. Pelaksanaan
a. Pengumpulan data/informasi 10
b. Kelengkapan data 10
c. Pengolahan dan analisis data 10
d. kesimpulan 10
3. Pelaporan hasil:
a. Sistematika laporan 10
b. Penggunaan Bahasa 10
c. Penulisan/ejaan 10
d. Tampilan 10
Jumlah Skor 100
Keterangan : Nilai = jumlah skor
Nilai maksimal = 10

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN


Nama Kelompok : ………………….
Peserta : ……………………………………………………………………
Kelas : ………………….
Materi Pokok :

Skor
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1. Merumuskan masalah
2. Merumuskan hipotesis
3. Menentukan variabel
4. Merancang dan melakukan pengumpulan
data
5. Menganalisis dan menyimpulkan hasil
diskusi
6. Mengkomunikasikan hasil diskusi

Aspek yang Penilaian


No.
dinilai 1 2 3 4
1. Merumuskan Tidak Rumusan masalah Rumusan masalah Rumusan masalah
masalah merumuskan tidak mengandung mengandung mengandung
masalah variabel penelitian variabel variabel
penelitian, penelitian,
dilakukan dengan dilakukan secara
bantuan guru mandiri
2. Merumuskan Tidak bisa mem- Hipotesis kurang Hipotesis sesuai Hipotesis sesuai
hipotesis buat hipotesis sesuai dengan dengan dengan
permasalahan dan permasalahan, permasalahan,
tidak mengarah ke mengarah ke mengarah ke
percobaan,tetapime percobaan, dan percobaan, dan
mbutuhkan banyak dilakukan dengan dilakukan secara
bantuan guru. sedikit bantuan mandiri
guru. (kelompok)
3. Menentukan Tidak bisa Variabel yang Variabel yang Variabel yang
variabel menentukan ditentukan kurang ditentukan sesuai ditentukan sesuai
variabel sesuai percobaan percobaan yang percobaan yang
yang akan dilakukan akan dilakukan, akan dilakukan,
tetapi variabel dan dilakukan
ditentukan secara mandiri
dengan sedikit (kelompok)
bantuan guru
4. Merancang Langkah-langkah Langkah-langkah Langkah-langkah Langkah-langkah
dan yang dilakukan yang dilakukan urut yang dilakukan yang dilakukan
melakukan tidak urut tetapi membutuhkan urut dan urut dan
pengumpulan banyak bantuandilakukan dengan dilakukan secara
data guru. sedikit bantuan mandiri
guru (kelompok).
5. Menganalisis Tidak mampu Dilakukan dengan Merujuk pada Berdasarkan data,
dan bantuan guru hipotesis, dan merujuk pada
menyimpulka dilakukan secara hipotesis,
n hasil mandiri dilakukan secara
percobaan (kelompok) mandiri
(kelompok).
6. Mengkomuni Tidak dapat Hanya dapat Dapat Dapat
kasikan hasil mengkomunikasi mengkomunikasikan mengkomunikasi mengkomunikasi
percobaan kan dengan tetapi tidak dapat kan dengan kan dengan
bahasa yang baik, dimengerti. bahasa yang baik, bahasa yang baik,
santun, dan santun,tetapi sulit santun, dan
mudah dimengerti. mudah
dimengerti. dimengerti.

Kriteria penilaian
Skor yang diperoleh
Nilai = Skor maksimum x 100 = skor akhir

Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 100 - 80


Baik : apabila memperoleh skor : 79 - 70
Cukup : apabila memperoleh skor : 69 - 60
Kurang : apabila memperoleh skor : > 60

Pengayaan dan Remedial


Peserta didik diminta mengerjakan soal CBT yang ada pada QR Code Refleksi.

Refleksi Peserta Didik


1. Kesulitan apa saja yang Anda temukan untuk memahami partikel-partikel penyusun atom
beserta sifat-sifatnya?
2. Jelaskan cara membuat konfigurasi electron dan menentukan electron valensi suatu unsur?
3. Apa hal menarik yang Anda temukan dalam mempelajari Sistem Periodik Unsur?

Refleksi Guru
1. Apakah kegiatan belajar mengajar berlangsung sesuai rencana?
2. Apakah peserta didik yang mengalami kesulitan dapat teratasi dengan baik?

Glosarium
Atom adalah bagian terkecil dari unsur yang tersusun dari proton dan neutron sebagai inti
atom dan elektron yang mengelilingi inti atom.
Elektron valensi : Elektron yang terletak di kulit terluar yang berperan dalam pembentukan
ikatan kimia
Golongan : Unsur-unsur pada kolom vertikal dalam tabel periodik
Konfigurasi elektron : Distribusi elektron-elektron dalam ruang atom
Periode : Unsur-unsur pada baris mendatar dalam tabel periodik
Tabel periodik : Susunan unsur kimia berdasarkan kenaikan nomor atomnya, unsur seperiode
diletakkan dalam garis mendatar dan unsur-unsur segolongan diletakkan dalam kolom tegak

Daftar Pustaka
Sudarmo, Unggul. 2022. Kimia SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT. Penerbit Erlangga.

Saibi Samukop, Juni 2023


Mengetahui
Kepala SMAN 1 Siberut Tengah Guru Mata Pelajaran

Budi Gefri Ali, S.Pd Fitri Ameita Sary, S.Pd


NIP.19801021 200604 1 007 NIP.19930104 201903 2 009

Lampiran :

Bahan Bacaan Peserta Didik


Bahan Bacaan 1
Perkembangan Teori Atom

Pada beberapa abad sebelum masehi, filsuf-filsuf Yunani, di antaranya Leucippus dan Democritus
berpendapat bahwa semua materi terdiri dari partikel-partikel kecil yang tak terbagi. Democritus menyatakan
bahwa jika suatu materi dibagi menjadi bagian yang lebih kecil kemudian terus dibagi lagi maka akan sampai
pada suatu saat di mana didapat bagian yang sangat kecil yang tidak dapat dihancurkan atau dibagi lagi yang
disebut atom (‘atomos’ dalam bahasa Yunani yang artinya ‘tak terbagi’).

Namun, pemikiran filosofis tersebut tidak begitu diterima pada saat itu hingga pada awal abad ke-18, John
Dalton merumuskan teori atom yang berhasil menjelaskan hukum-hukum dasar kimia – hukum kekekalan massa,
hukum perbandingan tetap, dan hukum kelipatan perbandingan.

Teori Atom Dalton


Teori atom Dalton menyatakan bahwa:

1. Setiap unsur tersusun dari partikel yang sangat teramat kecil


yang disebut atom.
2. Semua atom dari satu unsur yang sama adalah identik,
namun atom unsur satu berbeda dengan atom unsur-unsur
lainnya.
3. Atom dari satu unsur tidak dapat diubah menjadi atom dari
unsur lain melalui reaksi kimia; atom tidak dapat diciptakan
ataupun dimusnahkan dalam reaksi kimia.
4. Senyawa terbentuk dari kombinasi atom-atom dari unsur-
unsur yang berbeda dengan rasio atom yang spesifik.
5. Teori atom Dalton ini memberikan gambaran model atom
seperti model bola pejal atau model bola billiard.

Teori Atom J.J. Thomson


Setiap lintasan orbit elektron berada tingkat energi
yang berbeda; semakin jauh lintasan orbit dari inti,
semakin tinggi tingkat energi. Lintasan orbit elektron
ini disebut juga kulit elektron. Ketika elektron jatuh
dari orbit yang lebih luar ke orbit yang lebih dalam,
sinar yang diradiasikan bergantung pada tingkat
energi dari kedua lintasan orbit tersebut.

Teori Atom Mekanika Kuantum


Pada tahun 1924, Louis de Broglie menyatakan hipotesis
dualisme partikel-gelombang — semua materi dapat memiliki
sifat seperti gelombang. Elektron memiliki sifat seperti partikel
dan juga sifat seperti gelombang. Pada tahun 1926, Erwin
Schrödinger merumuskan persamaan matematis yang kini disebut
persamaan gelombang Schrödinger, yang memperhitungkan sifat
seperti partikel dan seperti gelombang dari elektron. Pada tahun
1927, Werner Heisenberg mengajukan asas ketidakpastian
Heisenberg yang menyatakan bahwa posisi elektron tidak dapat
ditentukan secara pasti, namun hanya dapat ditentukan peluang
posisinya.
Teori-teori — dualisme partikel gelombang, asas ketidakpastian
Heisenberg, dan persamaan Schrödinger—ini kemudian menjadi
dasar dari teori atom mekanika kuantum. Penyelesaian persamaan
Schrödinger menghasilkan fungsi gelombang yang disebut
orbital. Orbital biasanya digambarkan seperti awan elektron, di
mana kerapatan awan tersebut menunjukkan peluang posisi
elektron. Semakin rapat awan elektron maka semakin tinggi
peluang elektron, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, model
atom mekanika kuantum disebut juga model awan elektron.
Sebelumnya, pada tahun 1919, Rutherford berhasil
menemukan partikel bermuatan positif, yang disebut proton, dari
eksperimen penembakkan partikel α pada atom nitrogen di udara.
Lalu, pada tahun 1932, James Chadwick menemukan partikel
netral, yang disebut neutron, dari eksperimen bombardir partikel
α pada berbagai unsur. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa dalam model awan elektron, awan elektron terdiri dari
elektron-elektron bermuatan negatif yang bergerak sangat cepat
mengelilingi inti atom yang tersusun dariproton yang bermuatan
positif dan neutron yang tak bermuatan.

(Diadopsi dari :https://www.studiobelajar.com/teori-atom/)


Bahan Bacaan 2

Sistem Periodik Unsur


Sistem Periodik Modern atau sering disebut dengan Tabel Periodik Unsur adalah daftar
susunan unsur-unsur kimia berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Terdiri atas
lajur horizontal dan lajur vertikal. Lajur horizontal disebut periode, disusun menurut kenaikan
nomor atom sedangkan lajur vertikal disebut golongan, disusun menurut kemiripan sifat unsur.

Gambar berikut ini adalah contoh tabel periodik unsur modern

Dalam tabel periodik unsur, setiap cell (kotaknya) terdapat lambang unsur, nomor atom
dan nomor massa. Perhatikan gambar berikut

Berdasarkan gambar di

atas: Mg adalah lambang


unsur Magnesium, memiliki nomor
atom 12 dan nomor massa
24.305.
Golongan-golongan dalam sistem periodik unsur
antara lain:

Golongan 1. Golongan IA terdiri dari H, Li, Na, K,


Rb,Cs,Fr;

2. Golongan IIA terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr,


Ba, Ra

3. Golongan IIIA terdiri dari B, Al, Ga, In, Ti;

4. Golongan IVA terdiri dari C, Si, Ge, Sn, Pb;

5. Golongan VA terdiri dari N,P, As, Sb, Bi;

6. Golongan VIA terdiri dari O, S,Se,Te, Po;

7. Golongan VIIA terdiri dari F, Cl, Br, I, At;


Periode
8. GolonganVIIIA He,Ne,Ar,Kr,Xe,Rn;

Periode adalah susunan unsur-unsur kimia


dalam sistem periodik unsur arah mendatar
Periode
(horizontal). Penentuan periode
berdasarkan persamaan jumlah kulit
elektron pada unsur-unsur tersebut. Unsur-
unsur yang berada dalam satu periode
memiliki jumlah kulit elektron yang sama.

Golongan-golongan dalam sistem periodik unsur antara lain :


 Periode ke-1 : terdiri atas 2 unsur
 Periode ke-2 : terdiri atas 8 unsur
 Periode ke-3 : terdiri atas 8 unsur
 Periode ke-4 : terdiri atas 18 unsur
 Periode ke-5 : terdiri atas 18 unsur
 Periode ke-6 : terdiri atas 32 unsur, yaitu 18 unsur dan 14
unsur lagi merupakan deret lantanida
 Periode ke-7 : terdiri atas 23 unsur (yang belum lengkap).
Pada periode ini terdapat deret aktinida.
Hubungan Sistem Konfigurasi Elektron dengan Letak Unsur dalam Tabel Periodik Unsur

Untuk mengetahui hubungan antara konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam SPU,
perhatikan 2 tabel konfigurasi elektron berikut ini.
Tabel Konfigurasi Elektron Unsur Golongan IA
Periode Unsur Z K L M N O P Q
Hidrogen 1 1
1
Litium 3 2 1
2
Natrium 11 2 8 1
3
Kalium 19 2 8 8 1
4
Rubidium 37 2 8 18 8 1
5
Sesium 55 2 8 18 18 8 1
6
7Fransium 87 2 8 18 32 18 8 1

Tabel Konfigurasi Elektron Unsur Periode 2


Periode Unsur Z K L M N O P Q
Litium 3 2 1
1

Berilium 4 2 2
2

Boron 5 2 3
3

Karbon 6 2 4
4

Nitrogen 7 2 5
5

Oksigen 8 2 6
6

Fluor 9 2 7
7
Neon 10 2 8
8

Berdasarkan konfigurasi elektron unsur-unsur tersebut dapat ditarik hubungan antara konfigurasi
elektron dengan letak unsur (nomor golongan dan periode) dalam tabel periodik sebagai berikut:
1. Jumlah elektron valensi : nomor golongan
2. Jumlah kulit elektron : nomor periode
Pengecualian untuk unsur helium, elektron valensinya 2 tetapi terletak pada golongan gas mulia
(VIIIA).
Diadopsi dari :https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2017/04/sistem-periodik-unsur-modern.html
Bahan Bacaan 3

KONFIGURASI ELEKTRON, BILANGAN KUANTUM, DIAGRAM


ORBITAL

A. Konfigurasi Elektron

Gambar 1. Lintasan Elektron


Konfigurasi elektron merupakan susunan elektron-elektron pada sebuah atom, ion, atau
molekul yang berdasarkan hukum mekanika kuantum. Berdasarkan teori atom Bohr, gerakan
elektron mengelilingi inti mengikuti lintasan-lintasan tertentu. Lintasan-lintasan elektron itu
dapat dipandang sebagai kulit-kulit atom. Jumlah kulit-kulit atom menentukan konfigurasi
elektron. Konfigurasi elektron mengikuti aturan-aturan berikut:
1. Tiap kulit atom dari yang paling dalam (dekat inti) diberi notasi K, L, M, N, ... untuk
menyatakan kulit atom 1, 2, 3, 4, ... dan seterusnya.
2. Tiap kulit atom maksimum berisi 2n², n adalah nomor kulit atom.
Jadi, kulit K (n = 1) maksimum berisi elektron 2 x 1² = 2 elektron;
kulit L (n = 2) maksimum berisi elektron 2 x 2² = 8 elektron;
kulit M (n = 3) maksimum berisi elektron 2 x 3² = 18 elektron.

Semakin besar nilai n, maka semakin jauh jarak elektron itu dari inti.

Gambar 2. Konfigurasi Elektron

Menurut prinsip Aufbau (Jerman: aufbauen = membangun), konfigurasi elektron dimulai


dari subkulit yang memiliki tingkat energi terendah dan diikuti dengan subkulit yang memiliki
tingkat energi lebih tinggi. Hal itu disebabkan dalam atom (pada kondisi dasarnya), elektron
berada dalam tingkat-tingkat energi terendah. Misalnya, dalam atom hidrogen, elektron
ditempatkan pada subtingkatan energi (subkulit) 1s. Jadi konfigurasi elektron hidrogen adalah
1s¹.

Gambar 3. Diagram Tingkatan Energi dan Cara Pengisian Elektron

Berdasarkan diagram tersebut, pengisian elektron dalam suatu atom disusun berdasarkan urutan:

B. Bilangan Kuantum
Bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron dalam atom yang diwakili oleh suatu
nilai yang menjelaskan kuantitas kekal dalam sistem dinamis, dibedakan menjadi:
1. Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama menunjukkan tingkatan energi elektron dan sesuai dengan tingkatan
energi atom Bohr (menunjukkan lintasan elektron atau kulit atom). Makin besar nilai n, makin
besar ukuran orbital yang dihuni elektron itu. Seperti dalam model atom Bohr, n dapat bernilai 1,
2, 3, ... sampai tak berhingga.
2. Bilangan Kuantum Azimut (l)
Bilangan kuantum azimut menentukan bentuk orbital dan subtingkatan energi. Nilai l bergantung
pada nilai bilangan kuantum utama (n). Untuk setiap nilai n yang diberikan, nilai l dari l = 0
sampai l = n – 1.

Tabel 1. Hubungan Kulit (n) dan Nilai


3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik menyatakan orientasi orbital atau posisi orbital terhadap orbital lain
di dalam ruang. Hal itu disebabkan tiap subkulit tersusun atas satu orbital atau lebih. Nilai
bilangan kuantum magnetik berupa bilangan bulat antara –l dan +l. Subtingkatan energi
(subkulit) s hanya terdiri atas 1 orbital, subkulit p terdiri atas 3 orbital, subkulit d terdiri atas 5
orbital, dan subkulit f terdiri atas 7 orbital.

Tabel 2. Ringkasan Bilangan Kuantum

4. Bilangan Kuantum Spin (s)


Spin muncul karena elektron berperilaku seperti gasing (mirip dengan rotasi bumi). Gerakan itu
menyebabkan elektron bersifat elektromagnet. Hal itu dapat digambarkan seperti mengalirkan
arus listrik pada kumparan yang mengelilingi sebuah paku sehingga bersifat magnet. Karena
elekton hanya dapat berputar pada salah satu dari magnet, maka spin memiliki dua nilai, yaitu
+1/2 dan –1/2.

Gambar 3. Spin Elektron


Pada tahun 1926, Wolfgang Pauli menyelidiki tidak adanya garis pada spektrum pancaran
yang seharusnya ada menurut teori yang berlaku. Berdasarkan penyelidikannya, ia
menyimpulkan bahwa tidak ada elektron dalam sebuah atom yang boleh memiliki keempat
bilangan kuantum yang sama. Kesimpulan itu selanjutnya dikenal dengan nama asas eksklusi
(pengecualian/larangan) Pauli.

Menurut asas ini, dua elektron dapat memiliki bilangan kuantum n, l, dan m yang sama,
tetapi harus memiliki bilangan kuantum spin (s) yang berbeda. Jadi, asas ini membatasi jumlah
elektron dalam tiap orbital. Tiap orbital maksimum diisi oleh dua elektron dan keduanya harus
memiliki rotasi yang berlawanan.

Berdasarkan asas pengecualian Pauli, jumlah elektron maksimum di setiap orbital adalah
dua. Jumlah elektron maksimum yang dapat ditempatkan pada subtingkatan energi (subkulit) s,
p, d, dan f sebagai berikut:

C. Diagram Orbital
Orbital merupakan wilayah atau daerah dalam ruang di sekitar inti atom di mana
memiliki kemungkinan tertinggi untuk bisa menemukan elektron atau tempat kebolehjadian
elektron. Pasangan elektron dalam satu orbital dinyatakan dengan spin yang berlawanan arah.
Hal ini sesuai dengan asas eksklusi Pauli.

Berdasarkan hasil eksperimen, diagram yang terakhir menunjukkan konfigurasi elektron


dengan energi terendah. Hasil eksperimen itu diringkas dalam aturan Hund, yaitu dalam suatu
subkulit tertentu, tiap orbital dihuni oleh satu elektron terlebih dahulu sebelum ada orbital yang
memiliki sepasang elektron. Elektron-elektron tunggal dalam orbital itu mempunyai spin searah
(paralel).

Elektron valensi adalah elektron yang berada di kulit terluar. Kulit terluar ditandai
dengan bilangan kuantum utamanya (n) tertinggi. Besar elektron valensi dari 1 sampai 8. Besar
elektron valensi itu selanjutnya digunakan untuk menyatakan golongan unsur pada tabel
periodik.

Disusun oleh: Yasmin


Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UPR
( http://www.chem.co.id/2020/07/konfigurasi-elektron.html)
Bahan Bacaan 4

Materi Sifat-sifat Keperiodikan Unsur

Atom merupakan bagian terkecil dari unsur, sehingga dapat disimpulkan bahwa sifat
suatu unsur ditentukan oleh keadaan dari atom-atom penyusun unsur tersebut. Atom tersusun
dari inti atom (proton dan neutron) yang dikelilingi oleh elektron.

Unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai elektron valensi yang sama, sedangkan
unsur-unsur dalam satu periode mempunyai elektron valensi yang menghuni kulit yang sama.

Maka sifat-sifat unsur mempunyai hubungan dengan konfigurasi elektron, dimana unsur-
unsur dengan konfigurasi elektron yang mirip akan mempunyai sifat yang mirip. Sifat-sifat yang
terlihat dalam tabel periodik unsur yaitu:
1. Jari-jari Atom

Jari-jari atom merupakan jarak dari pusat atom (inti atom) sampai kulit elektron
terluar yang ditempati elektron dan menunjukkan ukuran suatu atom.
Panjang pendeknya jari-jari atom ditentukan oleh 2 faktor, yaitu:
 Jumlah kulit elektron
Semakin banyak jumlah kulit yang dimiliki oleh suatu atom, maka jari-jari atomnya
makin panjang.
 Muatan inti atom
Bila jumlah kulit dari dua atom sama banyak, maka yang berpengaruh terhadap
panjangnya jari-jari atom adalah muatan inti atom. Semakin besar muatan intinya,
gaya tarik inti atom terhadap elektron lebih kuat sehingga semakin pendek jari-jari
atomnya.
Berikut gambar dan tabel ukuran atom dalam Tabel Periodik Unsur:
Dari gambar dan tabel tersebut, terlihat bahwa:
 Dalam satu golongan semakin ke bawah, periode( jumlah kulit) bertambah, meskipun
dalam hal ini jumlah muatan inti semakin banyak tetapi pengaruh bertambahnya
jumlah kulit lebih besar daripada pengaruh muatan inti. Akibatnya jarak elektron kulit
terluar terhadap inti makin jauh (panjang).
 Dalam satu periode semakin ke kanan, jumlah kulit elektronnya tetap tetapi muatan
inti (nomor atom) dan jumlah elektron pada kulit semakin bertambah. Akibatnya, gaya
tarik inti terhadap elektron terluar semakin kuat sehingga menyebabkan jarak
elektron kulit terluar dengan inti semakin dekat (pendek).

Dalam satu Golongan, dari atas ke bawah, jari jari atom semakin bertambah
Dalam satu periode dari kiri ke kanan jari jari atom semakin berkurang

2. Energi Ionisasi

Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud
gas untuk melepas suatu elektron paling luar (yang terikat paling lemah) membentuk ion
positif.
Semakin mudah melepas elektron, maka energi ionisasi semakin kecil. Sebaliknya
semakin sukar elektron terlepas dari atom, maka semakin besar energi ionisasinya,
Energi ionisasi pertama atom unsur-unsur golongan utama dapat dilihat pada tabel:
Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom unsur-unsur digambarkan pada grafik:

Dari tabel dan grafik tersebut terlihat bahwa:

 Dalam satu golongan semakin kebawah, jari-jari atom semakin besar (elektron
valensinya semakin jauh dari inti), akibatnya elektron valensinya semakin mudah
dilepas.
 Dalam satu periode dari kiri ke kanan cenderung mencapai kestabilan (mempunyai 8
elektron valensi). Golongan I,II, dan III cenderung melepaskan elektron sedangkan
golongan V,VI, dan VII cenderung menerima elektron.

Dalam satu Golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin kecil
Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi semakin besar

3. Afinitas Elektron

Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan apabila
suatu atom menarik sebuah elektron.
Afinitas elektron dapat digunakan sebagai ukuran mudah tidaknya suatu atom
menangkap elektron.
Semakin besar energi yang dilepas (afinitas elektron) menunjukkan bahwa atom
tersebut cenderung menarik elektron dan menjadi ion negatif.
Berikut merupakan gambar dan grafik afinitas elektron beberapa unsur:

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, terlihat bahwa:


 Dalam satu golongan, muatan inti bertambah positif, jari-jari atom makin besar, dan
gaya tarik inti terhadap elektron yang ditangkap makin lemah, akibatnya afinitas
elektron berkurang.
 Dalam satu periode, muatan inti bertambah positif sedangkan jumlah kulit tetap
menyebabkan gaya tarik inti terhadap elektron yang ditangkap makin kuat, akibatnya
afinitas elektron cenderung bertambah.

Dalam satu Golongan, dari atas ke bawah afinitas elektron semakin kecil
Dalam satu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar
4. Keelektronegatifan

Keelektronegatifan atau elektronegatifitas adalah kecenderungan suatu atom dalam


menarik pasangan elektron yang digunakan bersama dalam membentuk ikatan.
Harga keelektronegatifan bersifat relatif (berupa harga perbandingan suatu atom
terhadap atom yang lain).
Berikut merupakan gambar data skala kuantitatif menurut Pauling :

Semakin besar harga keelektronegatifan suatu atom, semakin mudah bagi atom
tersebut untuk menarik pasangan elektron ikatan, atau gaya tarik elektron dari atom
tersebut semakin kuat.
Dengan demikian, pola kecenderungannya akan sama dengan afinitas elektron.
Keelektronegatifan mempunyai makna yang berlawanan degan energi ionisasi,
sebab semakin mudah suatu atom melepaskan elektron berarti semakin sukar dalam
menarik electron.
Sebaliknya, Skala keelektronegatifan tidak mempunyai satuan sebab harga ini
didasarkan kepada gaya tarik suatu atom pada elektron, relatif terhadap gaya tarik atom
lainnya pada elektron.

Dalam satu Golongan, dari atas ke bawah, keelektronegatifan atom semakin kecil
Dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifan atom semakin besar
Secara keseluruhan, sifat periodik unsur dapat disimpulkan :
Lembar Kerja Peserta Didik

LKPD 1
PERKEMBANGAN MODEL ATOM

TUJUAN : Menganalisis perkembangan model atom


LANGKAH KEGIATAN:

1. Amati percobaan/fenomena pendukung untuk model atom di bawah ini :


Gambar 1 (Model Atom Thomson)

a b
Gambar 2 (Model Atom Rutherford)

a b
Gambar 3 (Model atom Niels Bohr)

a b
Gambar 4 (Model atom modern)

a b

2. Kumpulkan informasi dan tuliskan latar belakang munculnya model atom yang berupa
fakta/fenomena/hasil percobaan yang mendukung model atom tersebut.
3. Tuliskan kelemahan/kekurangan model atom tersebut.
4. Lakukan analisis singkat tentang kelebihan model atom yang ada.
5. Tuliskan informasi yang diperoleh dan lengkapi tabel dibawah ini.

Data pengumpulan informasi perkembangan model atom


Tabel : Perkembangan model atom

Kegiatan Model atom JJ Model atom Model atom Bohr Model atom modern
Thomson Rutherford
Latar  Model atom Percobaan Penemuan  Model atom Bohr
belakang Thomson : hamburan spektrum tidak dapat
munculnya …………………………… partikel .. …………………………… menjelaskan
model/teor … …………………………… … spectrum untuk
i …………………………… … Yang menunjukkan ……………………………
… …………………………… adanya ………………… …
… …………………………… ……………………………
 Penemuan sinar … …
…… ……………………………  Teori kuantum
…………………………… … Planck :
… …………………………… ……………………………
…………………………… … …
… ……………………………

Rumusan Atom tersusun dari  Muatan positif dan  Atom terdiri dari  De Broglie:materi
teori/mode ………………….. yang sebagian besar inti bermuatan … memiliki
l atom tersebar massa atom …………………………… sifat dualisme,
…………………. terkumpul ……………. … yaitu Werner
Dalam bola Yang disebut ……. Dan elektron Heisenberg:
bermuatan Atom bermuatan………….. Mengemukakan
……………..  Elektron  Elektron prinsip ………………..
Model ini disebut ……………….. mengeliling inti ……………………………
juga model ……….. Inti atom seperti ….. pada ……………………………
…………………………… …………………….  Erwin Schrodinger :
…………………………… … Atau Elektron yang
… ……………………. mengelilingi inti
tertentu terdapat di dalam
 Energi elektron …………………………….
selama mengorbit
selalu …………………
 Elektron dapat
berpindah lintasan
jika …………………….

Kelemahan …………………………… …………………………… …………………………… ……………………………


/ … … … …
kekurangan
…………………………… …………………………… …………………………… ……………………………
… … … …

Analisis …………………………… …………………………… …………………………… ……………………………


kelebihan … … … …
LKPD 2

MASSA ATOM DAN NOMOR ATOM

Tujuan : Menganalisis nomor atom, nomor massa, isotop, isoton, isobar

A. Langkah kegiatan :
1. Siapkan tabel sistem periodik
2. Amati unsur pada sistem periodik dan tuliskan dengan notasi AZ X
3. Tentukan nomor atom unsur yaitu sebesar Z
4. Tentukan nomor massa unsur yaitu sebesar A
5. Tentukan jumlah proton dalam inti atom, yaitu sama dengan Z
6. Tentukan jumlah proton dalam atom, di mana untuk atom netral jumlah elektron sama
dengan jumlah proton
7. Tentukan jumlah neutron dalam inti atom, yaitu sama dengan A-Z
8. Lakukan hal yang sama dengan nomor yang lainnya dan lengkapi tabel dibawah ini.
No Nama Unsur Nomor Nomor Jumlah Lambang
atom massa proton elektron neutron atom
1 Karbon 6 12 …… ……. ….. ……

2 Belerang 16 …… …… …… 16 ……

3 …… …… …… …… …… …… 56
26 Fe

4 Kripton …… 84 …… 36 …… ……

5 …… 47 …… …… …… …… 108
… Ag

B. Perhatikan data tabel berikut


Unsur A B C D
Proton 28 30 29 28
Neutron 37 36 37 36

Kelompokkan unsur-unsur tersebut ke dalam isotop, isobar dan isoton.


LKPD-3
Tujuan Pembelajaran : Menganalisis hubungan antara konfigurasi elektron dengan letak
unsur dalam tabel periodik.
Lengkapi tabel di bawah ini dengan konfigurasi kulit
A. Tabel Konfigurasi Elektron Unsur Golongan IA
Periode Unsur Z (No atom) K L M N O P
1 H 1 1
2 Li 3 2 1
3 Na 11
4 K 19
5 Rb 37
6 Cs 55
7 Fr 87

B. Tabel Konfigurasi Elektron Unsur Periode 2


Periode Unsur Z (No K L M N O
atom)
1 Litium 3
2 Berilium 4
3 Boron 5
4 Karbon 6
5 Nitrogen 7
6 Oksigen 8
7 Flour 9
8 Neon 10
Dari data dari tabel konfigurasi elektron unsur-unsur tersebut dapat ditarik hubungan antara
konfigurasi elektron dengan letak unsur (nomor golongan dan periode) dalam tabel periodik
sebagai berikut:
1. Jumlah elektron valensi : …………………….
2. Jumlah kulit elektron : …………………….
1. Tentukan letak unsur dengan susunan elektron sebagai berikut dalam sistem periodik
a. X : 1s2 2s2 2p4
b. Y : [Ar] 4s23d4
c. Z : [Kr] 5s2 4d7
d. R : [Ar] 4s1 3d10
2. Jika diketahui letak unsur dalam sistem periodik, tentukan kulit valensi serta elektron
valensinya
a. Unsur X pada periode ketiga dan golongan VIA
b. Unsur Y pada periode keempat dan golongan VIB
c. Unsur T pada periode keempat dan golongan VIIIB
d. Unsur Q pada periode kelima dan golongan VIIIIA
LKPD 4

LKPD KONFIGURASI ELEKTRON

TUJUAN : Memahami konfigurasi elektron


Jawablah soal dibawah ini :
1. Tuliskan konfigurasi elektron atom unsur-unsur dibawah ini :
Jumlah Konfigurasi elektron
Atom
elektron Kulit K Kulit L Kulit M Kulit N
Li 3
B 5
Al 13
Ca 20
Br 35

2. Tentukan kulit valensi dan jumlah elektron valensi unsur-unsur berikut


a. 17Cl
b. 26Fe
3. Gambarkan diagram orbital untuk unsur dengan nomor atom 13 hingga 18!
4. Dengan menggunakan konfigurasi gas mulia, tuliskan konfigurasi elektron singkat dari
unsur-unsur dengan nomor atom 12, 17, 19 dan 25
5. Dengan memperhatikan kestabilan konfigurasi penih dan setengah penuh, tuliskan
konfigurasi elektron dari unsur 42Mo dan 47Ag !
LKPD SIFAT KEPERIODIKAN-5

Pada pertemuan materi SIFAT KEPERIODIKAN, kita akan mempelajari tentang apa
yang dimaksud sifat keperiodikan. Setelah mempelajari hal ini, diharapkan kalian
akan mampu menganalisis sifat keperiodikan unsur.

Untuk itu, silahkan kalian saksikan video berikut terlebih


dahulu, kemudian diskusikan apa yang kalian saksikan dengan
kelompokmu, dan jawablah pertanyaan di LKPD ini. Ibu guru
siap membantu bila kalian menemukan kendala.

Video
Kelompok
 https://www.youtube.com/
watch?v=kMJwSSL0cKc 1. 3. 5.
 https://www.youtube.com/ 2. 4.
watch?v=hePb00CqvP0

Diskusikanlah !!!

Apa yang dimaksud dengan sifat keperiodikan? Apa sajakah sifat-sifat keperiodikan? Bagai
mana cara menentukannya
Buatlah hasil diskusimu dalam rangkuman perkelompok dan presentasikan
Tuangkan rangkuman hasil presentasi dan diskusi kelas dalam bentuk laporan
LKPD 6 Sifat Keperiodikan

 Pada pertemuan sebelumnya, kalian sudah mengeal tentang sifat keperiodikkan.


 Pada pertemuan ke-2 materi Sifat Keperiodikan, kalian diminta untuk membahas satu sifat
keperiodikan perkelompok. Setiap kelompok membahas sifat yang berbeda
 Setelah mempelajari hal ini, diharapkan kalian dapat menerangkan sifat keperiodikan
dengan membuat media kreatif
 Untuk itu, silahkan kalian pilih sifat keperiodikkan yang akan kalian diskusikan
perkelompok, kemudian buatlah dalam bentuk media presentasi kreatif, dan terangkan
melalui sesi presentasi.
1. Apakah yang dimaksud dengan sifat keperiodikan?
2. Bagaimanakah sifat Jari-jari atom dalam sistem periodik?
3. Bagaimanakah sifat energi ionisasi dalam sistem periodik?
4. Bagaimanakah sifat afinitas elektron dalam sistem periodik?
5. Bagaimanakah sifat elektronegativitas atom dalam sistem periodik?

Media presentasi dapat berbentuk gambar/ ilustrasi/mind


map/deskripsi/video/PPT atau media lain yang kalian anggap lebih
menarik

Kelompok

1. 3. 5.

2. 4.

Anda mungkin juga menyukai