Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan Kehadirat


Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Karunia
dan Rahmat-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan
penulisan Buku Elektronik Tokoh Vokasi Nusantara ini
tepat pada waktunya. E-book ini berhasi kami susun
berkat kerjasama dalam kelompok yang sangat baik,
serta bantuan dari pihak-pihak lain yang membantu
kami. E-book ini kami buat untuk memberikan wawasan
tambahan kepada para pembaca tentang seorang tokoh
yang telah menginspirasi dan memperkenalkan kerawang
gayo yang merupakan motif jahitan asli dari gayo
khususnya Aceh Tengah, serta bagaimana kisah
perjalanan hidup beliau hingga beliau sukses.
Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada
ibu Idawati yang merupakan tokoh vokasi dalam e-book
ini. Melalui penulisan e-book ini sedikit banyaknya
kami dapat mengetahui dan belajar bagaimana berjuang
dalam kehidupan ini. Kami juga mengucapkan terima
kasih sebanyak-banyaknya kepada teman-teman yang
sudah ikut meluangkan waktunya untuk sekedar
membantu kami. Dan ucapan terima kasih kami untuk
semua yang tak bisa kami sebutkan satu per satu.
Penyusun menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan maupun mungkin kesalahan dalam
penyusunan e-book tokoh vokasi nusantara ini sehingga
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang
dari seluruh pembaca.
Akhir kata, penyusun berharap dengan adanya E-
book Tokoh Vokasi Nusantara ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca. Penyusun mengucapkan terima
kasih dan mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam
penyusunan E-book Tokoh Vokasi Nusantara ini.

Takengon, 27 Juli 2019

Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..............................................................i
Biografi Seorang Pengusaha Kerajinan Kerawang Sukses......1
A.Profil Idawati...................................................................1
B.Riwayat Pendidikan Idawati............................................3
C.Masa Karir Idawati..........................................................4
1.Masa Idawati Mengenal Kerajinan Kerawang ............4
2.Kisah Idawati Membangun Idakerawang.....................5
3.Kerugian Idawati Ketika Berkarir................................. 8
4.Mengajar di Dinas Sosial dan Dinas Perindustrian....10
D.Penghargaan Yang Di Dapatkan Idawati........................12
1.Penghargaan Produktifitas Shidakarya.......................12
2.Penghargaan Dari Bupati Aceh Tengah......................13
3.Penghargaan...............................................................14
4.Penghargaan ..............................................................15
E.Beberapa Media Gambar Tentang Ida Kerawang...............16
PENUTUP............................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................20
Biografi Penulis....................................................................21
Biografi Muhammad Kharisma Arasy..............................21
Biografi Yulia Nosari........................................................23
Daftar Gambar
Gambar 1 Profil Ibu Idawati ./Foto Idawati sekeluarga...........1
Gambar 2 Ibu Idawati Ketika Masa Pendidikan......................3
Gambar 3 Foto Ibu Idawati sedang menjahit kerawang..........8
Gambar 4 Foto Idawati Bersama Peserta Pelatihan ............10
Gambar 5 foto Idawati bersama salah seorang pendatang
yang ingin mengenal kerawang Gayo....................................11
Gambar 6 Penghargan Shidakarya .......................................10
Gambar 7 Penghargaan dari Bupati Aceh Tengah.................11
Gambar 9 Penghargaan ........................................................14
Gambar 11............................................................................16
Gambar 12............................................................................16
Gambar 13............................................................................17
Gambar 14 ...........................................................................17
Gambar 15............................................................................18
Gambar 16 Profile Muhammad Kharisma Arasy..................21
Gambar 17 Profile Yulia Nosari............................................23
A. Profil Idawati

Gambar 1 foto Idawati sekeluarga

Idawati adalah seorang pengrajin sekaligus


pemilik usaha kerajinan kerawang Gayo yang sukses.
Beliau lahir pada tanggal 8 Desember 1971 di
Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Ayahnya
bernama Muhammad Ali dan Ibunya bernama
Maimunah. Ayahnya dulu merupakan seorang guru di
SMA Negeri 1 Takengon. Namun, dikarenakan sakit
sang ayah terpaksa berhenti bekerja dan menjadi seorang
petani.

Beliau merupakan anak ketiga dari lima


bersaudara. Anak yang pertama bernama Nasiruddin
yang sudah berkeluarga dan bertempat tinggal di
Simpang 4, Bebesen, Aceh Tengah. Anak kedua bernama
Zuhta sekarang berdomisili di Banda Aceh. Anak ketiga
adalah Ibu Idawati sendiri. Anak keempat bernama
Zakiah Munthe yang juga tinggal di Banda Aceh dan
berprofesi sebagai guru.. Sedangkan anak yang kelima
bernama Almarhum saifullah sudah meninggal dunia
pada umur 3 tahun.

Idawati menikah pada tahun 26 Maret 1994


dengan suaminya yang bernama Fitran dan hingga
sekarang sudah dikaruniai 3 orang anak laki-laki. Fitran
lahir pada tanggal 21 Juni 1969 ia dulunya merupakan
seorang guru sebelum akhirnya di diagnosa penyakit
diabetes, sehingga mengharuskannya berhenti bekerja.

Anak pertama mereka bernama Putranda


Maulana yang lahir pada tanggal 14 April 1996, yang
baru saja menamatkan kuliahnya di universitas Syah
Kuala Banda Aceh. Anak keduanya bernama Fadlan
Temas Miko lahir pada tanggal 21 Mei 2000 yang juga
baru tamat dari SMK 1 Takengon, jurusan Adm
Perkantoran, dan sekarang mulai menekuni usaha sang
ibu. Sedangkan anak terakhir bernama Husaini lahir pada
tanggal 26 Desember 2005, yang sekarang masih duduk
dibangku kelas 1 SMP Negeri 1 Takengon.
B. Riwayat Pendidikan Idawati

Gambar2 foto masa sekolah Idawati

Masa kecil, Idawati tinggal bersama orang


tuanya di kampung Bebesen, Takengon, Aceh Tengah.
Ia lulus dari MIN 1 Bebesen, lalu melanjutkannya ke
SMP 6 Takengon. Sebelum akhirnya ia lulus dari SMA 2
Takengon.

Setelah menamatkan pendidikan sampai jenjang


SMA, beliau tidak lagi melanjutkan pendidikannya.
Dikarenakan sang ayah pada saat itu sudah sakit-sakitan,
sehingga ia terkendala biaya. Mulailah Idawati
membantu ibunya menjahit kerawang dirumahnya.
C. Perjalanan Karier Idawati

1. Awal Mula Mengenal Kerawang


Orang tua Idawati adalah pengrajin Kerawang
Gayo pertama di daerahnya tak heran sejak kecil Idawati
sudah akrab dengan yang namanya kerawang Gayo,
karena pada saat itu ibunya berprofesi sebagai penjahit
kerawang Gayo. Dengan satu buah mesin jahit Ibunya
membuka usaha kecil didepan rumah dan menerima
pesanan jahitan kerawang Gayo dari tetangga dekat
rumahya. Pada saat Idawati duduk di kelas 1 SMP
minatnya dalam menjahit kerawang mulai terlihat. Saat
itu, ia diam-diam tanpa sepengetahuan sang ibu, ia mulai
mempelajari sendiri cara menjahit motif-motif kerawang.
Ia juga sering memperhatikan ibunya ketika menjahit.

Lama kelamaan akhirnya ia mulai bisa menjahit


motif kerawang Gayo sederhana. Hal ini tentu saja
membuat sang ibu kaget karena setahunya ia belum
pernah mengajari anaknya menjahit. Dan mulailah sang
ibu semakin mengajari anak nya bagaimana menjahit
kerawang Gayo dengan baik dan Idawati pun mulai
membantu sang ibu untuk menjalankan bisnis sederhana
kerawang Gayo nya .
2. Kisah Idawati Membangun Idakerawang
Setelah menikah pada tahun 26 Maret 1994,
Idawati tidak lagi tinggal dengan orang tua nya Idawati
hidup mandiri bersama sang suami tercinta, pada saat itu
Idawati membuka usaha kecil kerawang Gayonya
sendiri dengan menyewa sebuah rumah toko di Simpang
4 Takengon pada tahun 1994 hingga 1996. Suaminya
berkerja sebagai guru tetapi Idawati juga bekerja
menjalankan bisnis kerawang Gayonya di rumah.

Kemudian tahun 1996 Idawati dengan suami


menyewa toko di Jl.Putri Ijo pasar bawah Takengon
Barat dan pada saat itulah anak pertama mereka lahir.
Pada tahun 1998 Idawati menyewa rumah toko di dekat
Terminal Takengon hingga anak kedua Idawati pun lahir
pada tahun 2000 Namun masalah besar muncul pada
tahun 2000 tersebut karena terjadi konflik di Aceh
dimana konflik ini juga terjadi Takengon dan membuat
Idawati bangkrut hingga harus gulung tikar alias
menutup usaha kerawang Gayonya .

Idawati sekeluarga pindah ke Bebesen tempat


orang tua nya tinggal dan menetap beberapa waktu
disana, lalu Idawati pindah ke Paya Serengi desa
Timangan Gading kecamatan Kebayakan. Untuk
menjalani kehidupannya tanpa membuka usaha
kerawang Gayonya Idawati sekeluarga
bersawah,berkebun, dan berternak. Tetapi, Idawati
sebagai perngrajin tidak lah meninggalkan hobinya
yaitu menjahit kerawang, ia menjahit kerawang hanya
untuk pribadi dan orang orang terdekatnya saja. hingga
mereka dapat membuka usaha kerawang Gayonya
kembali saat konflik di daerahnya telah aman yaitu pada
tahun 2004. Sungguh sulit membuka usaha kerawang
Gayonya yang telah bangkrut, sang suami juga jatuh
sakit dan tidak bisa berkerja, penyakit yang di derita
suami Idawati ialah diabetes, sungguh cobaan yang
berat bagi Idawati. Namun, Idawati tidak mudah
menyerah demi menjalani kehidupan suami dan anak
anak nya Idawati juga semakin giat menjalankan bisnis
kerawang Gayonya di rumah dan juga pekerjaan
sampingannya yaitu berkebun.

Penyakit diabetes sang suami pun lama-


kelamaan sudah semakin parah di tahun 2011. Untuk
bertani sendirian pun Idawati merasa tidak sanggup.
Akhirnya ia memutuskan untuk fokus pada usaha
kerawang Gayonya dan menyewa toko di Kampung
Pinangan, ia pergi pagi pagi dari rumahnya di Paya
Serngi untuk menjalankan bisnis kerawang Gayonya di
Pinangan dan pulangnya sore hal ini pun di lakukanya
beberapa bulan.
Tepatnya pada tahun 2012 Idawati pun ditawari
oleh saudaranya untuk membeli rumah warisan dari
orang tuanya yang telah lama meninggal di Bebesen dan
Idawati menerima tawaran tersebut, lalu Idawati
sekeluarga pun pindah ke Bebesen dan membuka usaha
kerawang Gayo di rumahnya, Kemudian ia menamai
tempat produktifitas kerawang Gayonya tersebut dengan
nama IdaKerawang.

IdaKerawang pun lama kelamaan semakin maju


dan juga banyak di kenal banyak orang. hingga sekarang
Idakerawang semakin sukses, sekarang Idakerawang
mempunyai banyak pekerja dan memiliki beberapa
cabang usaha kerawang Gayo di kota Takengon.
3. Kerugian Selama Menjalankan Usaha
Tidak semua usaha yang dilakukan berjalan
lancar, ada kalanya mengalami kegagalan. Termasuk
yang dialami oleh Idawati. Kegagalan yang dialami
beliau kali ini merupakan kegagalan yang sangat fatal.
Karena beliau melakukan kesalahan saat pada
penjahitan motif kerawang yang tidak sesuai dengan
pesanan pelanggan apa yang Idawati dan tim kerjanya
buat sedikit tidak sesuai dengan apa yang di pesan oleh
pelanggan walau hanya sedikit kesalahan motif
kerawang tetap saja keinginan pelanggan tidak sesuai
seperti yang di harapkan dan pada saat itu pelanggann
pun hanya membayar setengah dari harga sesungguhnya
.

Gambar 3 Foto Ibu Idawati sedang menjahit kerawang


Idawati juga pernah mendapatkan pesanan
kerawang Gayo yang begitu banyak dari beberapa
sekolah di daerahnya, Idawati bersama tim kerjanya pun
telah menyelesaikan pesanan dan pelanggan pun telah
mengambil pesanan tetapi belum membayar dengan
menunggu anggarannya yang tak lama lagi akan ada,
pada saat itu terjadi bencana gempa bumi pada tahun
2013 dan pihak sekolah yang memesan pun susah untuk
di kontak dan tidak bertanggung jawab, pihak pemesan
tidak bisa membayar dengan banyak alasan seperti
karena anggaran untuk pesanan kerawang sudah untuk
mengatasi bencana, sekolah telah roboh karena gempa
dan sebagainya. Idawati pun tidak mendapat bayaran
sama sekali dan Idawatipun mendapatkan kerugian
hingga puluhan juta rupiah.
4.Mengajar di Dinas Sosial dan Dinas Perindustrian

Gambar 4 foto Idawati bersama peserta pelatihan

Saat ini selain menjalankan Idakerawang ,


Idawati juga aktif mengajar di Dinas Sosial dan Dinas
Perindustrian. Ia mengajar selama 3 sampai 4 hari dalam
seminggu. Dalam kelasnya ia mengajar puluhan orang.
Adapun nominal gaji yang ia terima mencapai 50 jutaan
perbulan dari hasil mengajar .

Ia juga membuka les menjahit dirumahnya. Ia


mengatakan mau mengajar sukarela jikalau orang itu
kurang mampu hidupnya dan memang berniat sungguh-
sungguh mau belajar.
Gambar 5 foto Idawati bersama salah seorang pendatang yang ingin
mengenal kerawang Gayo

Beliau tidak hanya mengajari orang orang di


daerahnya beliau juga mengajari pendatang pendatang
dari luar negeri yang ingin mengenal budaya Gayo dan
juga ingin mempelajari kerawang Gayo, mereka juga
turut bergabung di pelatihan nya di Aceh Tengah.
Program pemerintah yang ia jalani ini pun semakin terus
maju hingga beliau sering mendapatkan piagam
penghargaan dan sertifikat.
D.Penghargaan Yang Di Dapatkan Idawati
Selama Berkarir

1. Penghargaan Produktifitas Shidakarya

Gambar 6 Penghargaan Shidakarya

Penghargaan ini diberikan langsung oleh


Gubernur Aceh kepada beliau di kota Banda Aceh Dalam
hal ini Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia
telah melakukan audit kinerja perusahaan dalam rangka
penghargaan produktifitas di tingkat nasional. Bagi
perusahaan yang menunjukan kinerja produktifitas dan
kualitasnya yang unggul maka akan diberi penghargaan
Paramakarya dan Sidakarya
2 Penghargaan Sebagai Narasumber Pelatihan
Kerajinan Aceh Tengah

Gambar 7 Penghargaan dari Bupati Aceh Tengah

Penghargaan ini di berikan kepada beliau oleh


Bupati Aceh Tengah atas kontribusinya dengan
masyarakat dan juga sebagai narasumber di pelatihan
kerajinan kerawang gayo, Idawati sangatlah berjasa di
daerahnya beliau dapat membuat banyak orang tidak
lupa akan budayanya selain itu juga dapat menambah
peluang kerja dalam hal produktifitas kerawang Gayo .
Beberapa Media Gambar IdaKerawang
Gambar 1
Gambar 2
PENUTUP
Dengan adanya penulisan buku ini Penulis banyak
berharap kepada para pembaca yang budiman dapat
memberikan semangat dan motivasi bagi pembaca untuk
terus berjuang memajukan dunia bisnis, terutama bagi
lulusan SMK.

Semoga dengan biografi tokoh vokasi nusantara Ibu


Idawati ini dapat dijadikan acuan bagi para pembaca
khusus nya untuk pantang menyerah , meraih cita cita
untuk menjadi orang sukses dan berguna bagi
masyarakat dan bangsa. Selain dari itu semoga pembaca
dapat mengembangkan segala bakat dan minat dalam diri
serta menjadi sosok yang penuh manfaat bagi orang
banyak.

Demikian pokok bahasan buku ini yang dapat


kami paparkan , besar harapan kami buku ini dapat
bermanfaat bagi banyak pembaca.

Penulis menyadari buku ini masih jauh dari


sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan agar buku biografi ini
dapat menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Biografi Penulis
Biografi Muhammad Kharisma Arasy

Saya bernama Muhammad Kharisma Arasy


penulis dari biografi Idawati pengrajin kerawang Gayo
yang sukses di Takengon Aceh Tengah. Saya lahir di
kampung Blang Kolak 1 Kecamatan Bebesen pada
tanggal 28 Juni 2002. Saya adalah anak pertama dari 3
bersaudara dari ayah yang bernama Zainal Bahri dan ibu
yang bernama Ainul Sufiati, saya mempunya 2 saudara
laki-laki (Adik), yang pertama bernama Hafiz Samudera
Fatihah dan yang kedua bernama Raihan Islami Akbar.

Sejak kecil saya tinggal di Kampung Kute Lot


dusun Non Prumnas Kecamatan Kebayakan Kabupaten
Aceh Tengah, pada tahun 2007 saya sekolah di Taman
Kanak-Kanak (TK) Buntul Siri di Kampung Gunung
Bukit Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah,
setelah selesai tamat TK tahun 2007 saya melanjutkan
pendididkan saya di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Lut
Tawar Kabupaten Aceh Tengah, setelah lulus dari SD
kemudian tahun 2014 saya melanjutkan pendidikan saya
di Sekolah Menengah pertama (SMP) Negeri 1
Takengon Kabupaten Aceh Tengah dan saya lulus SMP
pada tahun 2017, lalu saya melanjutkan pendidikan saya
lagi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1
Takengon dengan paket keahlian Tehnik Komputer
Jaringan (TKJ) hingga sekarang ini saya masih duduk di
kelas XII Tehnik Komputer Jaringan (TKJ).

Saya pernah meraih prestasi ketika masih duduk


di kelas X yaitu juara 1 Gitar Solo Klasik di ajang lomba
Festifal Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat
Provinsi Aceh dan mengikuti lomba tahap lanjut FLS2N
Gitar Solo Klasik tingkat Nasional di kota Kupang
Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sekian Biografi singkat saya Muhammad


Kharisma Arasy seorang pelajar yang masih semangat
dalam menuntut ilmu.

Anda mungkin juga menyukai