Anda di halaman 1dari 3

Lembar Kerja Sesi Ruang Kolaborasi

Anggota
Pengawas : Wawan Yogaswara, S.Pd., M.Pd
Kepala Sekolah : Drs. Pudji Santoso
Wakasek kurikulum : Taofiq Kusnadi, S.Pd., M.Pd
Guru Umum : Agus Mulyana, S.T., M.Kom
Guru BK : Nur Latifah Al Muarifah, S.Psi
Guru Kejuruan : Yopi Hermawan, S.Pd., M.Pd
Guru kejuruan : Rina Aninur Yunarti, S.TP

1. Buatlah analisis karakteristik satuan pendidikan dalam dua paragraf dengan


mengobservasi: 
a) Potensi bentang alam yang dominan di sekitar sekolah
SMKN 4 Garut Berlokasi Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut Provinsi
Jawa Barat dengan letak Geografis/Topografi dan Jenis Tanah tepatnya di Desa
Karangpawitan terletak di antara 109°27’30’’-109°28’13’’ garis Bujur Timur dan 7°50’-
7°50’84’’ garis Lintang Selatan memiliki topografi dataran rendah dengan kemiringan
rata-rata 4% dan berada pada ketinggian rata-rata 25-100 dpl dengan bentuk topografi
agak bergelombang sampai berbukit Yang memiliki luas lahan sekitar 191382 m 2.
Kondisi Tanah SMKN 4 Garut yang bergelombang dan berbukit dengan
ketinggian rata-rata 25-100 dpl cocok untuk jenis-jenis tanaman perkebunan
diantaranya tanamanan holtikultura dan perkembunan misalnya pohon jeruk dan
pepaya yang merupakan komoditas andalan hasil agribisnis kabupaten Garut.

b) Karakteristik masyarakat di sekitar sekolah


karakteristik biografi masyarakat karangpawitan sangat beraneka ragam
diantaranya bermata pencaharian Bertani, berwirausaha, pekerja buruh lepas, dan
pekerja pabrik. karakteristik membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten
dalam berbagai bidang diantaranya bidang pertanian dan teknologi.

c) Kekhasan/tradisi yang cukup kuat di sekolah/daerah


Tradisi masyarakat karangpawitan yang religious dan kreatif ditunjukan
dengan banyaknya pesantren dan kelompok seni di sekitar sekolah misalnya
lingkung seni sunda dan pencak silat.

d) Peta profil guru, siswa, dan orangtua di sekolah


Kampus SMKN 4 Garut terbagi 2 menjadi 2 kampus yaitu pertama kampus
pertanian dan kedua Kampus Teknologi dan Rekayasa, yang notebane nya terdiri dari
tanah perkebunan.
SMKN 4 Garut memiliki 12 Program Keahlian terdiri dari Program Keahlian
Agribisnis Tanaman Perkebunan, Agribisnis Tanaman Holtikultura, Pembitian &
Pemulian Tanaman, Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, Agribisnis Ternak Unggas
dan Ruminansia, Teknik reklamasi dan rehabilitasi hutan, Teknik Konservasi Sumber
Daya Alam, Kimia Analis, Teknik Otomotif Kendaraan ringan, Animasi dan Desain
Komunikasi Visual dan memiliki jumlah siswa 2132 orang dan terdiri 66 Rombel.
Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan terdiri dari 182 orang.

e) Kemitraan/kerjasama sekolah dengan pihak lain


Hubungan antara sekolah dengan Dunia usaha, Dunia Industri, dan
kewirausahaan sangat berpengaruh signifikan pada penelusuran tamatan SMKN 4
Garut, dengan adanya program link and supermatch yang digulirkan oleh Pemerintah
maka SMKN 4 Garut sebagai Lembaga Pendidikan berkeharusan untuk memiliki
rekanan mitra Dudika yang diantaranya berjumlah 120 Dudika yang tersebar di
provinsi jawa barat serta nasional.
Adapun kemitraan SMKN 4 Garut dengan Dudika adalah :
1. Penyelerasan Kurikulum
2. Branch Marking kebutuhan penunjang kelas industri
3. Penelusuran Tamatan/ Rekrutmen Tenaga Kerja
4. Praktek Kerja Lapangan dan Magang Siswa
5. Magang Guru
6. Guru Tamu
7. Sertifikasi Kompetensi untuk Guru dan Siswa
8. Kerjasama BLUD

2.  a) Silakan menurunkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan yang telah
dibuat menjadi visi, misi sekolah dan tujuan program keahlian jangka pendek

Visi Sekolah
Terselenggaranya sekolah unggul dan mandiri untuk menghasilkan lulusan yang
berjiwa wirausaha, cerdas dan siap kerja, kompettitif dan memiliki jati diri bangsa
serta berwawasan lingkungan
Misi Sekolah
 Meningkatkan mutu tamatan cerdas, siap kerja, produktif, kompetitif yang
berjiwa wirausaha.
 Memperkuat sistem pengelolaan SMK melalui penerapan Sistem Manajamen
Mutu ISO 9001 : 2008.
 Meningkatkan mutu tamatan melalui penerapan sikap disiplin, budi pekerti
luhur, berwawasan lingkungan dan pembelajaran berpusat pada peserta didik
berbasis TIK
 Meningkatkan pelayanan pada masyarakat untuk berbagai jenis pelatihan
Agribisnis serta rela berbagi sumber daya lainnya.
 Menjadi SMK rujukan untuk masyarakat dan SMK-SMK di Kabupaten Garut
 

Tujuan
 Mengembangkan sistem seleksi penerimaan peserta didik baru dan
melakukan pembinaan pada calon peserta didik.
 Meningkatkan kualitas dan jumlah tenaga kependidikan sesuai dengan
tuntutan pembelajaran yang berkualitas.
 Mengupayakan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan
untuk mendukung kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar peserta didik.
 Menjalin kerja sama dengan institusi terkait, masyarakat dan dunia usaha
dalam rangka pengembangan program pendidikan yang berakar pada budaya
bangsa dan mengikuti perkembangan Iptek.
 Mempertajam pembelajaran yang berbasis kompetensi (CBT), dan kecakapan
hidup.
 Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler unggulan sesuai dengan potensi dan
minat peserta didik.
 Meningkatkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
 Meningkatkan kesejahteraan warga sekolah.

b) Siapa sajakah yang perlu dilibatkan dalam penyusunan visi, misi sekolah dan tujuan
program keahlian? 
Pemerintah Daerah, Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, Komite Pembelajaran,
Komunitas Praktisi, Dudika, Dinas Terkait, OSIS, Praktisi Pendidikan, Organisasi
masyarakat yang peduli pendidikan

c) Apa saja strategi untuk melibatkan para pihak tersebut dalam menyusun visi, misi
sekolah dan tujuan program keahlian? 
Rencana strategis berbasis data Penyusunan visi misi disusun melalui workshop
penyusunan visi misi dengan analisis SWOT, serta sekolah dapat melakukan Langkah-
langkah sebagai berikut:
 Menerapkan prinsip Gerakan sekolah menyenangkan untuk memperkuat
pengembangan karakter siswa termasuk didalamnya pengembangan budaya
kerja.
 Pada awal tahun pelajaran mengadakan workshop penyusunan dokumen
kurikulum yang diikuti seluruh guru serta melibatkan industri mitra
 Menetapkan program penguatan bahasa untuk guru dan siswa. Selain bahasa
Inggris, juga diperkenalkan bahasa asing lainnya yaitu bahasa Jepang, Bahasa
Korea dan Bahasa Prancis.
 Optimalisasi peran Komunitas Praktisi satuan pendidikan sebagai wahana
pengembangan diri guru
 Melakukan pemetaan kompetensi teknis guru dan tenaga kependidikan
sebagai dasar penyelenggaraan wokshop atau pelatihan bagi guru dan tenaga
kependidikan.
 Menjadikan sekolah sebagai pusat bisnis melalui pengembangan teaching
factory.

Anda mungkin juga menyukai