Anda di halaman 1dari 26

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Penyusun : Shanial Khairah Aga Ashari


Intitusi : SMA Adabiah Padang
Tahun : 2023
Jenjang : SMA/MA/PAKET C
Kelas :X
Alokasi Waktu : 2*45 Menit

Fase Cp :F

Domain Cp : 1. Seisme dan pengaruhnya bagi kehidupan ,


2. Tenaga Eksogen dan Pengaruh terhadap kehidupan
Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model discovery learning peserta didik mampu
menjelaskan dan menganalisis proses seisme dan pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari
dengan teliti dan tanggung jawab sehingga dapat menyajikan contoh penerapan pengetahuan
dasar geografi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk video/slide ppt dengan jujur dan
tanggung jawab.

Kata Kunci :

Pertanyaan Inti :
1. Bagimana Konsep gempa Bumi?
2. Bagaimna penyebab terjadinya gempa bumi?
3. Berapa kedalaman Dampak Akibat Gempa Bumi ?
4. Bagaimna cara menghitung episentrum ?
5. Pengaruh gempa bumi bagi kehidupan ?
6. Jelaskan bagaimna tenaga eksogen itu seperti apa ?
7. Bagaimna Pengarhnya tenaga Eksogen terhadap kehidupan ?
Pengetahuan dan atau keterampilan yang harus dimiliki siswa
1. Menganalisis artikel terkait Seisme
2. Menganalisis pengaruh seisme (gempa bumi) bagi kehidupan
3. Mempresentasikan proses seisme (gempa bumi) dan pengaruhnya terhadap kehidupan
4. Mempresentasikan apa saja jenis tenaga eksogen
5. Dapat menjelaskan apa itu tenaga eksogen
6. Menganalis sebuah artikel terkait akibat dampak tenaga eksogen

Profil Pelajar Pancasila


1. Pelajar menjadi pribadi yang beriman, bertaqwa epada tuhan yang maha esa (berempati
pada orang lain)
2. Mandiri (memiliki insiatif dan bekerja secara mandiri dalam melaksanakan
keterampilan proses, percaya diri, mengembangkan kendali dan disiplin diri)Gotong
Royong
3. Bernalar kritis ( mampu memproses informasi dan gagasan, melakukan evaluasi
terhadap prosedur yang dilakukan, mengevaluasi dan merefleksi pemikiran) Kreatif
4. Kreatif ( menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil )
5. Bergotong-royong (berkolaborasi dalam menyelesaikan projek sederhana, melakukan
komunikasi untuk mencapai tujuan bersama)

Sarana dan Prasarana


- Komputer
- Lcd projector
- Jaringan internet
- Gambar contoh Seisme dan Tenaga Eksogen
- Kutipan berita koran/majalah/media digital tentang gejala atau fenomena Seisme yang sesuai
- LMS Google Classroom, google slides, google docs, google jamboard
- LMS Padlet, canva dll
- Kertas kerja/karton

Target Siswa
 Siswa regular
 Siswa dengan hambatan belajar
 Siswa cerdas istimewa berbakat
 Siswa dengan ketentuan ( tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras,
tunaganda)

Jumlah Siswa
30 Peserta Disik ( dapat dimodifikasi dalam pembagian jumlah anggota kelompok ketika
jumlah siswa lebih sedikit atau lebih banyak dari 30)

Ketersedian Materi
1. Pengayaan untuk siswa CIBI
2. Alternatif penjelasan/metode

Moda Pembelajaran :
 Tatap muka
 Via Online
 Blended Learning

Materi, Alat, dan Bahan


Materi :
1. Kejadian gempa bumi
2. Pengaruh seisme (gempa bumi) terhadap kehidupan
3. Menganalisis sebuah artikel terkait seisme (gempa bumi) terhadap kehidupan
4. Maksud proses terjadinya tenaga eksogen
5. Menguraikan jenis jenis tenaga eksogen
6. Dampak tenaga Eksogen
Alat dan Bahan

Skenario 1:

a. Laptop/ komputer yang akan digunakan menyusun makalah dan sarana presentasi.
b. Projector yang digunakan untuk melakukan presentasi/kolaborasi di ruang kelas dengan
media google slides google docs/ jamboard serta LMS yang sesuai contoh Google
classroom, padlet, canva, dll

c. Screen projector atau layar projector yang digunakan sebagai sarana presentasi, tetapi
jika sekolah tidak memiliki screen projector dapat digantikan dengan tembok berwarna
putih atau krem.

d. Printer jika kelas tidak memiliki projector sebagai sarana presentasi sehingga makalah
didistribusikan dalam bentuk handout.

e. Fasilitas internet jika kegiatan pembelajaran dilakukan dengan Pembelajaran Jarak Jauh
secara daring.

Skenario 2:

a. Kertas folio

b. Ballpoint

c. Fasilitas internet jika kegiatan pembelajaran dilakukan dengan Pembelajaran Jarak Jauh
secara daring.

d. Kliping koran/majalah/media digital tentang Seisme

Sumber Pembelajaran
 Wardiyatmoko, K. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
 Raharjo, A.B. 2016. Geografi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA Kelas X.
Surakarta: Mediatama.
 Tarbuck, E.J. dan Lutgents, F.K. 2018 Ilmu Bumi, Edisi Keempat Belas, Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
 Modul Geografi Kelas X
Kegiatan Pembelajaran Utama :

Pengaturan siswa:

• Individu

• Berpasangan

• Berkelompok

Metode:

• Diskusi

• Presentasi

• Demonstrasi

• Ceramah

• Project

• Eksplorasi

• Permainan/game

• Kunjungan lapangan

• Simulasi
Assesment :

Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran:

• Assesmen Individu

• Assesmen Kelompok

• Keduanya

Jenis asesmen:

• Performa (presentasi, publikasi hasil karya)

• Tertulis (tes objektif, esai)


• Diagnostik
Persiapan Pembelajaran

Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran


antara lainsebagai berikut:

a. Guru membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.

b. Guru membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan potensi sumber
daya fisik di Indonesia

c. Guru mempersiapkan media pembelajaran, diantaranya:

 Guru menyiapkan soal kuis singkat baik lisan/tertulis maupun dengan aplikasi
quizizz, mentimeter, dll

 Guru menyiapakan berbagai bahan bacaan dan media pendukung seperti search
link websitedan mencari artikel pengayaan

 Guru mencetak form pengamatan dan worksheet

 Membuat peraturan teknis kegiatan kerja kelompok


Langkah Pembelajaran :

Skenario 1: Tatap Muka

1. Menganalisis definisi Seisme

2. Menganalisis Dampak Dari Gempa bumi bagi kehidupan

Kegiatan Awal (10 Menit)


1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran serta guru memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Guru memberikan motivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan
masalah yang nyata untuk mengkondisikan suasana belajar yang kondusif dengan
memberi pertanyaan, seperti;
Mengapa gempa bumi itu bisa terjadi ?, dari mana asal gempa bumi itu ?
Dari pertanyaan tersebut, siswa mencoba untuk mendeskripsikan nya?
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan.
4. Guru menyampaikan lingkup dan Teknik penilaian yang akan dilakukan dalam
pembelajaran
Inti Pembelajaran (35 menit)

5. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk menjelaskan gambar
yang ditampilkan. Pada proses ini guru tidak boleh langsung menunjuk siswa, tetapi
harus dengan undian, sehingga siswa merasa memang harus menjalankan tugas yang
harus diberikan.

6. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran dari pertanyaan tersebut. Pada proses ini
banyak melakukan diskusi sehingga terjadi diskusi yang menarik dalam pembelajaran

7. Dari pertanyaan tersebut guru menanamkan konsep atau materi sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai yaitu siswa mampu memahami definisi seisme dan
dampaknya bagi kehidupan

8. Guru memberikan deskripsi singkat tentang materi pembelajaran, siswa menyimak,


memahami dan menanggapi secara kritis.

9. Peserta didik dibagi menjadi kelompok atau berpasangan dengan teman sebangku.

10. Secara kelompok peserta didik menyelesaikan materi ajar yang telah disiapkan guru
untuk diselesaikan secara kolaboratif.

11. Siswa bekerja sama dalam kelompok dan berbagi tugas untuk mencari informasi / data
pendukung guna memerkuat rumusan masalah penyelesaian masalah yang telah
dikembangkan dari berbagai sumber, untuk menumbuhkan profil pelajar Pancasila
sebagai siswa yang bernalar kritis, kretif dan gotong royong.

12. Siswa berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan rumusan masalah/ mengolah data
yang di dapat dalam kelompok masing masing dikaitkan dengan kehidupan sehari hari

13. Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk memverifikasi data , menaksir dan
mengevaluasi
Penutup Pembelajaran (10 menit)
1. Siswa bersama guru bersama-sama mengambil kesimpulan sebagai penguatan
materi pembelajaran hari ini.

2. Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran.
Refleksi Guru
a. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
b. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran
c. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang perlu
dilakukan dalam pembelajaran
Proses Asesment:
 Guru melakukan pengamatan selama kerja mandiri maupun kuis berlangsung. Hasil
pengamatan berupa kelengkapan dan partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi.
 Guru mengajukan pertanyaan lisan atau tertulis untuk mengetahui ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran
Pertanyaan Refleksi Siswa:
1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?

Mengetahui Padang, 14 Februari 2023

Kepala Sekolah Adabiah Padang Guru

Shanial Khairah Aga Ashari


LEMBAR ASESMEN KOGNITIF

Uraian

1. Bagaimna proses terjadinya seisme?


2. Bagaimana dampak terjadinya gempa bumi bagi kehidupan ?
3. Analisis lah sebuah jurnal artikel terkait seisme dan dampaknya!
4. Apa yang dimaksud dengan tenaga Eksogen
5. Apa saja jenis tenaga eksogen
6. Apa dampak terjadinya tenaga eksogen
.

Hari/Tanggal :

Topik diskusi/debat :

Nama Siswa :

Aspek yang dinilai Skor


Kemampuan mengidentifikasi masalah
Kemampuan merumuskan masalah
Kemampuan menganalisis masalah
Kemampuan memecahkan masalah
Kerja sama dalam kelompok
Partisipasi dalam diskusi
Kemampuan mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat
orang lain
Kemampuan penggunaan bahasa yang baik dalam diskusi
Jumlah Skor

Komentar
Kriteria Penilaian:

Keterangan Nilai

Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 – 79
Cukup 2 56 – 67
Kurang 1 < 55
LEMBAR OBSERVASI SIKAP

Nama Satuan Pendidikan : SMA Adabiah Padang


Tahun pembelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : Geografi

KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
TUGAS TERSTRUKTUR

Nama Satuan Pendidikan : SMA Adabiah Padang


Tahun pembelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : Geografi

7. Bagaimna proses terjadinya seisme?


8. Bagaimana dampak terjadinya gempa bumi bagi kehidupan ?
9. Analisis lah sebuah jurnal artikel terkait seisme dan dampaknya!
10. Apa yang dimaksud dengan tenaga Eksogen
11. Apa saja jenis tenaga eksogen
12. Apa dampak terjadinya tenaga eksogen
Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok

Nama Satuan Pendidikan : SMA Adabiah Padang


Tahun pembelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : Geografi

Hari/Tanggal :
Topik diskusi/debat :
Nama Siswa :

Aspek yang dinilai


Skor

Kemampuan mengidentifikasi masalah

Kemampuan merumuskan masalah

Kemampuan menganalisis masalah

Kemampuan memecahkan masalah

Kerja sama dalam kelompok

Partisipasi dalam diskusi

Kemampuan mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat


orang lain

Kemampuan penggunaan bahasa yang baik dalam diskusi

Jumlah Skor
Komentar

Kriteria Penilaian:

Keterangan Nilai

Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 – 79
Cukup 2 56 – 67
Kurang 1 < 55
Pedoman Penskoran
Bahan Ajar

GEMPA BUMI (SEISME)

A. Pengertian Gempa Bumi

Gerakan keras dan terjadi secara tiba – tiba dibawah permukaan bumi disebut gempa
bumi. Kadangkala bumi bergoncang hebat, sehingga bangunan rumah dan gedung – gedung
runtuh, jalan dan jembatan rusak serta saluran air dan kawat listrik putus. Gempa merupakan
peristiwa alam yang sangat menghancurkan. Gempa terjadi tidak dengan peringatan atau tanda –
tanda awal, tetapi berlangsung begitu saja. Getaran dahsyat dapat mengguncang dan membelah
bumi. Akibatnya, bangunan – bangunan dipermukaan bumi rusak dan hancur

B. Jenis – jenis Gempa Bumi

Gempa bumi terjadi oleh beberapa penyebab. Secara umum, penyebab gempa bumi dapat
dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu tektonik, vulkanik, dan runtuhan.

a. Gempa Tektonik

Kebanyakan gempa bumi terjadi disebabkan oleh gejala tektonik, yaitu gerakan – gerakan
sepanjang sesar atau retakan kerak bumi. Gejala tektonik ini merupakan bagian yang dipelajari
dalam teori lempeng tektonik. Menurut teori lempeng tektonik pembentukan batuan baru terus –
menerus berlangsung pada lapisan kerak bumi. Materi batuan dari bagian bumi yang sangat
dalam muncul di sepanjang punggung bukit di dasar laut. Akibatnya, materi batuan yang lama
terdesak oleh materi batuan baru. Pelebaran dasar laut terjadi akibat peristiwa ini. Munculnya
materi batuan baru menyebabkan gerakan lempeng – lempeng benua. Lempeng – lempeng benua
ini ada yang bergerak saling mendekat ( tabrakan ), saling menjauh ( pelebaran ) dan saling
bersinggungan(sesar ).

b. Gempa Vulkanik

Gempa yang menggoncang bumi dapat ditimbulkan oleh gejala vulkanik atau gunung api.
Letusan gunung api terjadi disebabkan oleh aliran magma dari dalam bumi menerobos keatas
pada lapisan kerak bumi. Gempa vulkanik mungkin terasa sangat keras didaerah sekeliling
gunung api. Pengaruh gempa vulkanik tidak sampai dalam radius jarak yang jauh. Intensitas
gempa biasanya lemah sampai sedang.
c.Gempa runtuhan

Selain gempa tektonik dan gempa vulkanik, gempa bumi dapat terjadi karena runtuhan lapisan
batuan bagian atas. Kegiatan penambangan bawah tanah menyisakan rongga-rongga dibawah
tanah. Rongga-rongga bawah tanah yang berupa gua-gua juga dapat terbentuk oleh pelarutan
batuan kapur. Apabila rongga-rongga bawah tanah itu runtuh,bumi akan bergetar. Gempa jenis
ini bersifat lokal dan kekuatannya paling lemah bila dibandingkan kedua gempa di atas.

Gelombang Seismik
Gempa yang mengguncang bumi getarannya dapat dirasakan dalam radius jarak yang
jauh. Mengapa demikian? Karena,gempa menciptakan sebuah gelombang yang disebut
gelombang seismik(gelombang gempa). Gelombang seismik ini merambat ke segala arah dari
sumber atau titik asal gempa di bawah tanah. Gelombang seismik dapat diibaratkan gelombang
yang terjadi bila kerikil yang dijatuhkan ke genangan air. Gelombang sesmik ada yang merambat
lewat bagian dalam bumi dan ada yang merambat sepanjang permukaannya. Dengan alat
pengukur gempa, ahli geologi telah mengidentifikasi tiga jenis gelombang seismik yaitu :
a. Gelombang pertama yang mencapai seismograf adalah gelombang primer (P).
Gelombang primer mempunyai sifat yang sama seperti gelombang bunyi yang merambat
melalui udara. Gelombang primer (P) merupakan bentuk gelombang kompresi yang
merambat melalui batuan dengan memanfaatkan dan memuaikan batuannya sendiri.
b. Gelombang kedua adalah gelombang sekunder (S) yang merambat menembus batuan
dengan gerakan naik turun.
c. Bila gelombang P dan S mencapai permukaan, sebagian berubah menjadi gelombang
seismik jenis ketiga yang merupakan gelombang permukaan.
d. Gelombang P merambat paling cepat dan mudah merambat pada zat padat dan cair,
sedangkan gelombang S hanya merambat pada zat padat dengan kecepatan di bawah
gelombang P.

Perambatan gelombang makin cepat apabila batuan makin rapat dan keras. Gelombang
permukaan mempunyai kecepatan paling lambat, tetapi mempunyai tenaga paling merusak.
Gelombang ini dapat mengelilingi bumi beberapa kali sebelum mereda.
Gelombang seismik memancar dalam tiga dimensi dari sumber gempa. Gelombang yang
mencapai episentrum, yaitu pusat gempa di permukaan bumi yang berada tepat di atas sumber
gempa di dalam bumi, kemudian menyebar dalam lingkaran konsentris.

C. Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan
yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan
akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itulah gempa bumi itu terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan
lempengan-lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan
lempengan kompresional dan translasional. Besar kemungkinan terjadi karena materi lapisan
litosfer yang terjepit ke dalam mengalami transisi fase pada pedalaman lebih dari 600 KM.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena bergeraknya magma di dalam gunung
berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Beberapa gempa bumi (namun jarang) juga terjadi karena menumpuknya masa air yang sangat
besar di balik Dam, seperti Dam Karabia, Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat
terjadi karena injeksi ( atraksi) cairan dari atau ke dalam bumi. Contoh pada beberapa
pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Orsenal. Terakhir gempa juga
dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia
sepertiini dinamakan juga Seismisitas Terinduksi.

D. Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi dapat menimbulkan bencana lingkungan berupa banjir besar yang menimbulkan
celah permukaan bumi, tanah longsor, penurunan/ pengangkatan lapisan tanah, pencairan, atau
pelumeran tanah, serta gempa susulan. Salah satu dampak yang paling merusak dari gempa bumi
di daerah pantai adalah terjadinya tsunami (bahasa Jepang: gelombang pelabuhan )

Cara Mengukur Gempa

Para ilmuwan mengukur kekuatan gempa dengan dua cara. Pertama, menggunaka alat pengukur
yang disebut Skala Richter. Mereka mengukur jumlah energy gempa yang dilepaskan dengan
member sekala 0 sampai dengan 9. Gempa berkekuatan Skala Richter berarti 100 juta kali
kuatnya dari gempa berskala 1.
Kedua, Skala Mercalli mengukur jumlah kerusakan gempa dan memberi skor dari 1 sampai
dengan 12. Skor 1 berarti gempa tidak berbahaya, tetapi skor 12 berarti gempa merusak seluruh
bangunan.

E. Lokasi Gempa Bumi Dunia

Lapisan kerak bumi terdiri atas beberapa lempeng. Lempeng-lempeng yang membentuk lapisan
luar bumi tidak bersifat diam, tetapi bergerak perlahan dengan kecepatan 10 cm pertahun.
Geraka lempeng-lempeng tektonok ini ada yang saling bertabrakan, saling menjauh dan saling
bergesekan. Di sepanjang perbatasan dua lempeng merupakan lokasi atau sumber gempa bumi
yang paling sering terjadi. Selain gempa bumi, disepanjang perbatasan itu juga merupakan jalur
gunung api. Dengan demikian, sumber gempa bumi dapat dikatakan identik dengan jalur gunung
api.

F. GUNUNG API

Vulkanologi (vulkano”gunung api” dan logos ”ilmu pengetahuan”. Jadi vulkanologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang gunung api. Vulkan ’magma’ yaitu suatu masa yang cair dan
pijar yang keluar mencapai permukaan bumi.terusan kepundan (diatrema) yaitu sebuah pipa
sentral dimana magma keluar. Magma yang keluar disebut lava. Gradien geotrem dimana
semakin turun kedalaman bumi, suhu semakin naik (1º). 25 – 50 mil temperatur berkisar antara
1000º – 1200ºC. Perubahan susunan magma/ diferensiasi magma/ perubahan komposisi susunan
kimia yang disebabkan oleh kecepatan pembekuan magma di permukaan tanah. 99% gunung api
di indonesia adalah gunung api strato (berlapis) kerucut.

ekstrusi ----- batolit, lakolit, riolit

intrusi ---- granit, magma basalt, andesit


Sifat Lava :

a. lava cair (pembekuan pada bagian atas diasbut lava bongkah

b. lava kental (mudah terjadi pembekuan) disebut paloeloe lava

c. lava yang sangat cair (pembekuan lama sekali) disebut slags scoriae

Macam-macam erupsi :

Erupsi adalah keluarnya magma ke permukaan tanah (ekstruksi magma) Jenis-jenis


Erupsi Berdasarkan sifatnya erupsi dapat dibedakan:

1. Erupsi eksplosif (letusan), terjadi apabila letak dapur magma dalam, volume gas
besar, sifat magma asam. Material yang dikeluarkan adalah piroklastik dengan kandungan S1O2
tinggi, misalnya bongkah, bom, lapili, pasir, debu dan abu. Bentuk volkan adalah sharp cone

2. Erupsi Effusif (lelehan), terjadi karena letak dapur magma dangkal, volume gas kecil,
sifat magma basa. Material yang dikeluarkan berupa lava dengan kandungan S1O2 kecil. bentuk
volkan yang dihasilkan adalah rounded cone.

3. Erupsi campuran, terjadi karena adanya variasi letak dapur magma, volume gas dan
sifat magma yang tidak asam dan tidak basa (intermidier). Sebagian besar erupsi volkan di
Indonesia bertipe campuran dengan material intermidier yang cenderung basa. Bentuk volkan
yang dihasilkan adalah strato (kerucut)

Berdasarkan bentuk dan lokasi kepundan tempat keluamya magma, erupsi dibedakan:

1. Erupsi celah/linier (Fissure eruption), terjadi melalui retakan/celah batuan kerak


bumi. Contoh: Plato Dekan di India tertutup lava dengan ketebalan rata-rata 667 meter, meliputi
luas 5xl05 km2 sebagai akaibat erupsi celah.

2. Erupsi areal (Areal Eruption), terjadi karena dinding atas/atap batholith runtuh
sehingga magma keluar ke permukaan meliputi daerah yang luas. Proses ini sering disebut de
roofing karena prosesnya menimpa bagian atap batholith. Contoh: Gunung api lumpur di
Sumatra Selatan.

3. Erupsi pusat/Puncak (Central eruption/Pipe eruption/Summit eruption), terjadi


melalui pipa kepundan, pada umumnya berlangsung singkat. Apabila magma agak kental/kental
kadang-kadang pipa kepundann tersumbat oleh magma yang membeku, disebut sumbat lava
(lava plug). sumbat lava tersebut akan menghalangi keluarnya magma. Gas-gas yang menyertai
magma menyusun kekuatan di bawahnya, dan apabila sudah cukup kuat sumbat lava didobrak ke
atas sehingga terjadi erupsi berikutnya. Kadang-kadang sumbat lava itu sangat kuat sehingga
magma mencari jalan lain, menerobos batuan yang lebih lemah dan terbentuk kepundan baru.
Sebagian besar volkan di dunia mempunyai tipe erupsi pusat ini.

Berdasarkan penyebabnya erupsi dapat digolongkan menjadi 4 tipe, yaitu:

1. Erupsi magma (Magmatic eruption) yaitu erupsi yang dihasilkan langsung dari magma.

2. Hidro erupsi (Hydro eruption) adalah erupsi yang disebabkan oleh uap yang berasal dari
pemansan air di luar magma.

3. Erupsi phreatik (Phreatic eruption) yaitu erupsi yang disebabkan oleh tekanan uap yang
berasal dari air tanah yang mengalami pemanasan.

4. Erupsi phreato-magmatic (Phreato magmatic eruption) adalah gabungan erupsi magma


dan phreatik.

Secara geomorfologis material penyusun gunung api dibedakan menjadi:

1. Endapan volkanik muda, dengan ciri: belum memadat, berupa endapan fluviovolkanik.
Bentuknya:

a. Medan abu dan pasir, contoh: Segara wedi - Bromo.


b. Kerucut "cinder", merupakan hasil gunung api fragmental, materi kasar., Contoh :
Galunggung.

c. Lahar, membentuk dataran dan lereng kaki fluviovolkanik

.
2. Batuan volkanik muda, memadat.

Bentuknya:
a. Aliran lava dan medan lava, meliputi daerah luas hanya berupa aliran lava saja.

b. Kubah lava, berupa lava mengental pada crater/pipa kepundan. apabila volkan mati
akan terbentuk sumbat lava (volcanic plug/neck).

c. Lava pada kerucut gunung api strato, setelah erupsi akan membentuk puncak baru.

3. Formasi volkanik tua.

Bentuknya:
a. Abu, tuff, lapilli, cinder, lahar yang tertumpuk kuat.

b. Endapan breksi, piroklastik terlapuk kuat.

c. Endapan volkanik bercampur dengan sedimen terlapuk.


TENAGA EKSOGEN

a. Pengertian tenaga eksogen


Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi sebagai akibat dari
aktivitas atmosfer, hidrosfer, dan biosfer. Tenaga eksogen merupakan bagian dari proses
eksternal yang bersifat merusak atau menghancurkan batuan.
b. Jenis-jenis tenaga eksogen
1. Pelapukan
Pelapukan adalah perusakan batuan akibat pengaruh cuaca, temperatur, air, atau
organisme. Proses pelapukan terdiri dari penghancuran fisik (disintegrasi) dan alterasi
kimia (dekomposisi) dari batuan di dekat permukaan bumi.
 Pelapukan mekanis atau fisik adalah pelapukan yang sifatnya merombak batuan
secara mekanik/fisik tanpa mengubah sifat batuannya. Pelapukan ini disebabkan oleh
perbedaan temperatur yang besar, membekunya air, mengkristalnya air garam, dan
erosi di daerah pegunungan.
 Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang disebabkan oleh peristiwa kimiawi yang
terjadi akibat pengaruh air dan didorong oleh temperature yang tinggi. Peristiwa
pelarutan ini banyak terjadi di Indonesia khususnya pada kawasan karst.
 Pelapukan biologis/organis adalah pelapikan disebabkan oleh organisme bakteri,
jamur, hewan, atau tumbuhan.
2. Erosi
Erosi adalah pengikisan permukaan kulit bumi yang disebabkan oleh air, angin dan
gletser. Proses erosi meliputi pemindahan fisik material oleh faktor mabile seperti air,
angin, atau es.
 Erosi air
a) Erosi sungai disebabkan oleh pergerakan air sungai dengan debit dan volume
airnya yang besar dan mengangkut material padat. Contoh: Ngarai Sianok,
Lembah Anai.
b) Erosi air hujan disebabkan oleh tetesan air hujan pada permukaan tanah yang
gundul.
c) Erosi air laut (abrasi) disebabkan oleh pergerakan air laut berupa gelombang laut.
Umumnya terjadi di kawasan pantai curam. Contoh: Pantai Parangtritis, Pantai
Batu Bengkung.
 Erosi es/gletser disebabkan oleh pergerakan gletser atau lapisan es yang mencair dan
bergerak turun melalui lembah-lembah pegunungan. Contoh: Pantai Fyord di
Skandinavia.
 Erosi angin (korosi) disebabkan oleh angin. Proses ini banyak terjadi di daerah gurun
pasir. Contoh: batu jamur di daerah gurun.
3. Mass wasting
Mass wasting adalah proses pergerakan masa batuan yang terjadi berupa transfer batuan
dan tanah menuruni bukit di bawah pengaruh gravitasi. Peristiwa ini dapat mengubah
bentang alam, utamanya dalam skala besar. Fenomena mass wasting dapat diakibatkan
oleh kombinasi beberapa factor, diantaranya kemiringan lereng, gravitasi, dan pengaruh
air.
 Jenis mass wasting
a) Rayapan tanah (soil creep) adalah proses gerakan tanah yang sangat lambat pada
lereng yang landau. Contoh: jalan retak, tiang listrik miring, dinding bangunan
yang retak.
b) Aliran tanah (earthflow) adalah gerakan tanah yang jenuh oleh air yang biasanya
terjadi di wilayah dengan tanah berlempung atau lanau setelah terjadinya hujan
lebat. Tanah-tanah ini memiliki daya ikat lemah sehingga mudah terbawa oleh
aliran air hujan. Kecepatan aliran tanah bervariasi tergantung pada kadar air
tanah dan kemiringan lereng dari suatu wilayah. Semakin curam topografi suatu
wilayah, maka potensi earthflow semakin tinggi.
c) Aliran lumpur (mudflow) adalah merupakan jenis aliran yang terjadi pada
wilayah dengan jenis tanah lempung retak atau lempung padat yang disertai
lapisan pasir halus. Aliran lumpur terjadi karena adanya erosi pada lapisan pasir.
Mudflow sering terjadi pada kemiringan lereng antara 5° hingga 15° pada daerah
perbukitan atau pegunungan.
d) Tanah longsor (landslide) adalah massa batuan yang meluncur dengan cepat ke
bawah dengan sedikit atau tanpa aliran material. Bentuk longsoran berupa batu
(rosckslide) dan runtuhan tanah (slump).
e) Guguran batu (rockfall) adalah batuan yang menggelinding atau jatuh bebas dari
sebuah tebing curam.
f) Tanah amblas atau ambruk (subsidence).
 Jenis mass wasting berdasarkan kecepatan dan materinya.
a) Slow flowage atau eayapan massa (creep) adalah perpindahan massa tanah
dalam waktu yang sangat lambat.
b) Rapid flowage adalah perpindahan massa batuan atau tanah yang relative cepat
dengan bantuan air.
c) Land slide atau longsoran adalah perpindahan massa batuan atau tanah dalam
bentuk blok-blok besar dalam jangka waktu yang cepat.
4. Sedimentasi (pengendapan)
Sedimentasi (pengendapan) adalah proses pengendapan, penumpukan, atau penempatan
hasil pelapukan erosi, pelapukan, dan mass wasting ke tempat tertentu oleh air, angin,
maupun gletser.
 Berdasarkan tenaga pengangkutnya
a) Sedimen akuatis: sedimen yang terbawa air.
b) Sedimen aeolis (aeris): sedimen yang terbawa angin.
c) Sedimen marine: sedimen yang terbawa air laut.
d) Sedimen glasial: sedimen yang terbawa gletser (es).
 Berdasarkan tenaga pengendapannya
a) Sedimen fluvial: sedimen yang mengendap di sungai.
b) Sedimen terestris: sedimen yang mengendap di darat.
c) Sedimen limnis: sedimen yang mengendap di danau atau rawa.
d) Sedimen marine: sedimen yang mengendap di laut.
e) Sedimen fluvial: sedimen yang mengendap di daerah es.
5. Ekstra terestrial
Ekstra terestrial disebabkan oleh jatuhnya benda-benda langit ke permukaan bumi dan
menimbulkan perubahan pada permukaan bumi. Contoh: kawah meteorit di Arizona,
Amerika Serikat.
c. Dampak proses eksogen
1. Dampak positif
 Angin membawa pasir da utiran tanah subur ke tempat lain hingga tempat tersebut
menjadi subur.
 Air sungai membawa endapan tanah yang subur menuju hilir sehingga daerah hilir
sungai menjadi subur.
 Air sungai yang mengalir di daerah yang mengandung bijih emas, menyebabkan
pasir sungai yang mengendap di daerah hilir mengandung emas.
 Tenaga air yang deras dapat merusak tepi sungai yang mengandung barang tambang,
sehingga barang tambang tersebut menjadi lebih mudah untuk diambil.
2. Dampak negatif
 Menyebabkan pelapukan di muka bumi.
 Rusaknya lapisan kulit bumi akibat erosi (pengikisan) baik oleh air hujan atau air
yang mengalir deras.
 Rusaknya lapisan kulit bumi karena erosi angin yang membawa material tanah di
daerah permukaan yang gundul.
 Terjadinya erosi di pantai yang tidak terlindung hutan bakau akibat ombak yang besar
(abrasi).
 Gunung es mencair karena panas matahari yang terik dan terjadi erosi (gasiasi). Hal
ini menyebabkan es mencair dan air masuk ke sungai hingga menumbulkan banjir.

Anda mungkin juga menyukai