Fase Cp :F
Kata Kunci :
Pertanyaan Inti :
1. Bagimana Konsep gempa Bumi?
2. Bagaimna penyebab terjadinya gempa bumi?
3. Berapa kedalaman Dampak Akibat Gempa Bumi ?
4. Bagaimna cara menghitung episentrum ?
5. Pengaruh gempa bumi bagi kehidupan ?
6. Jelaskan bagaimna tenaga eksogen itu seperti apa ?
7. Bagaimna Pengarhnya tenaga Eksogen terhadap kehidupan ?
Pengetahuan dan atau keterampilan yang harus dimiliki siswa
1. Menganalisis artikel terkait Seisme
2. Menganalisis pengaruh seisme (gempa bumi) bagi kehidupan
3. Mempresentasikan proses seisme (gempa bumi) dan pengaruhnya terhadap kehidupan
4. Mempresentasikan apa saja jenis tenaga eksogen
5. Dapat menjelaskan apa itu tenaga eksogen
6. Menganalis sebuah artikel terkait akibat dampak tenaga eksogen
Target Siswa
Siswa regular
Siswa dengan hambatan belajar
Siswa cerdas istimewa berbakat
Siswa dengan ketentuan ( tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras,
tunaganda)
Jumlah Siswa
30 Peserta Disik ( dapat dimodifikasi dalam pembagian jumlah anggota kelompok ketika
jumlah siswa lebih sedikit atau lebih banyak dari 30)
Ketersedian Materi
1. Pengayaan untuk siswa CIBI
2. Alternatif penjelasan/metode
Moda Pembelajaran :
Tatap muka
Via Online
Blended Learning
Skenario 1:
a. Laptop/ komputer yang akan digunakan menyusun makalah dan sarana presentasi.
b. Projector yang digunakan untuk melakukan presentasi/kolaborasi di ruang kelas dengan
media google slides google docs/ jamboard serta LMS yang sesuai contoh Google
classroom, padlet, canva, dll
c. Screen projector atau layar projector yang digunakan sebagai sarana presentasi, tetapi
jika sekolah tidak memiliki screen projector dapat digantikan dengan tembok berwarna
putih atau krem.
d. Printer jika kelas tidak memiliki projector sebagai sarana presentasi sehingga makalah
didistribusikan dalam bentuk handout.
e. Fasilitas internet jika kegiatan pembelajaran dilakukan dengan Pembelajaran Jarak Jauh
secara daring.
Skenario 2:
a. Kertas folio
b. Ballpoint
c. Fasilitas internet jika kegiatan pembelajaran dilakukan dengan Pembelajaran Jarak Jauh
secara daring.
Sumber Pembelajaran
Wardiyatmoko, K. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Raharjo, A.B. 2016. Geografi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA Kelas X.
Surakarta: Mediatama.
Tarbuck, E.J. dan Lutgents, F.K. 2018 Ilmu Bumi, Edisi Keempat Belas, Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Modul Geografi Kelas X
Kegiatan Pembelajaran Utama :
Pengaturan siswa:
• Individu
• Berpasangan
• Berkelompok
Metode:
• Diskusi
• Presentasi
• Demonstrasi
• Ceramah
• Project
• Eksplorasi
• Permainan/game
• Kunjungan lapangan
• Simulasi
Assesment :
• Assesmen Individu
• Assesmen Kelompok
• Keduanya
Jenis asesmen:
a. Guru membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Guru membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan potensi sumber
daya fisik di Indonesia
Guru menyiapkan soal kuis singkat baik lisan/tertulis maupun dengan aplikasi
quizizz, mentimeter, dll
Guru menyiapakan berbagai bahan bacaan dan media pendukung seperti search
link websitedan mencari artikel pengayaan
5. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk menjelaskan gambar
yang ditampilkan. Pada proses ini guru tidak boleh langsung menunjuk siswa, tetapi
harus dengan undian, sehingga siswa merasa memang harus menjalankan tugas yang
harus diberikan.
6. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran dari pertanyaan tersebut. Pada proses ini
banyak melakukan diskusi sehingga terjadi diskusi yang menarik dalam pembelajaran
7. Dari pertanyaan tersebut guru menanamkan konsep atau materi sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai yaitu siswa mampu memahami definisi seisme dan
dampaknya bagi kehidupan
9. Peserta didik dibagi menjadi kelompok atau berpasangan dengan teman sebangku.
10. Secara kelompok peserta didik menyelesaikan materi ajar yang telah disiapkan guru
untuk diselesaikan secara kolaboratif.
11. Siswa bekerja sama dalam kelompok dan berbagi tugas untuk mencari informasi / data
pendukung guna memerkuat rumusan masalah penyelesaian masalah yang telah
dikembangkan dari berbagai sumber, untuk menumbuhkan profil pelajar Pancasila
sebagai siswa yang bernalar kritis, kretif dan gotong royong.
12. Siswa berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan rumusan masalah/ mengolah data
yang di dapat dalam kelompok masing masing dikaitkan dengan kehidupan sehari hari
13. Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk memverifikasi data , menaksir dan
mengevaluasi
Penutup Pembelajaran (10 menit)
1. Siswa bersama guru bersama-sama mengambil kesimpulan sebagai penguatan
materi pembelajaran hari ini.
2. Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran.
Refleksi Guru
a. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
b. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran
c. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang perlu
dilakukan dalam pembelajaran
Proses Asesment:
Guru melakukan pengamatan selama kerja mandiri maupun kuis berlangsung. Hasil
pengamatan berupa kelengkapan dan partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi.
Guru mengajukan pertanyaan lisan atau tertulis untuk mengetahui ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran
Pertanyaan Refleksi Siswa:
1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?
Uraian
Hari/Tanggal :
Topik diskusi/debat :
Nama Siswa :
Komentar
Kriteria Penilaian:
Keterangan Nilai
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 – 79
Cukup 2 56 – 67
Kurang 1 < 55
LEMBAR OBSERVASI SIKAP
Hari/Tanggal :
Topik diskusi/debat :
Nama Siswa :
Jumlah Skor
Komentar
Kriteria Penilaian:
Keterangan Nilai
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 – 79
Cukup 2 56 – 67
Kurang 1 < 55
Pedoman Penskoran
Bahan Ajar
Gerakan keras dan terjadi secara tiba – tiba dibawah permukaan bumi disebut gempa
bumi. Kadangkala bumi bergoncang hebat, sehingga bangunan rumah dan gedung – gedung
runtuh, jalan dan jembatan rusak serta saluran air dan kawat listrik putus. Gempa merupakan
peristiwa alam yang sangat menghancurkan. Gempa terjadi tidak dengan peringatan atau tanda –
tanda awal, tetapi berlangsung begitu saja. Getaran dahsyat dapat mengguncang dan membelah
bumi. Akibatnya, bangunan – bangunan dipermukaan bumi rusak dan hancur
Gempa bumi terjadi oleh beberapa penyebab. Secara umum, penyebab gempa bumi dapat
dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu tektonik, vulkanik, dan runtuhan.
a. Gempa Tektonik
Kebanyakan gempa bumi terjadi disebabkan oleh gejala tektonik, yaitu gerakan – gerakan
sepanjang sesar atau retakan kerak bumi. Gejala tektonik ini merupakan bagian yang dipelajari
dalam teori lempeng tektonik. Menurut teori lempeng tektonik pembentukan batuan baru terus –
menerus berlangsung pada lapisan kerak bumi. Materi batuan dari bagian bumi yang sangat
dalam muncul di sepanjang punggung bukit di dasar laut. Akibatnya, materi batuan yang lama
terdesak oleh materi batuan baru. Pelebaran dasar laut terjadi akibat peristiwa ini. Munculnya
materi batuan baru menyebabkan gerakan lempeng – lempeng benua. Lempeng – lempeng benua
ini ada yang bergerak saling mendekat ( tabrakan ), saling menjauh ( pelebaran ) dan saling
bersinggungan(sesar ).
b. Gempa Vulkanik
Gempa yang menggoncang bumi dapat ditimbulkan oleh gejala vulkanik atau gunung api.
Letusan gunung api terjadi disebabkan oleh aliran magma dari dalam bumi menerobos keatas
pada lapisan kerak bumi. Gempa vulkanik mungkin terasa sangat keras didaerah sekeliling
gunung api. Pengaruh gempa vulkanik tidak sampai dalam radius jarak yang jauh. Intensitas
gempa biasanya lemah sampai sedang.
c.Gempa runtuhan
Selain gempa tektonik dan gempa vulkanik, gempa bumi dapat terjadi karena runtuhan lapisan
batuan bagian atas. Kegiatan penambangan bawah tanah menyisakan rongga-rongga dibawah
tanah. Rongga-rongga bawah tanah yang berupa gua-gua juga dapat terbentuk oleh pelarutan
batuan kapur. Apabila rongga-rongga bawah tanah itu runtuh,bumi akan bergetar. Gempa jenis
ini bersifat lokal dan kekuatannya paling lemah bila dibandingkan kedua gempa di atas.
Gelombang Seismik
Gempa yang mengguncang bumi getarannya dapat dirasakan dalam radius jarak yang
jauh. Mengapa demikian? Karena,gempa menciptakan sebuah gelombang yang disebut
gelombang seismik(gelombang gempa). Gelombang seismik ini merambat ke segala arah dari
sumber atau titik asal gempa di bawah tanah. Gelombang seismik dapat diibaratkan gelombang
yang terjadi bila kerikil yang dijatuhkan ke genangan air. Gelombang sesmik ada yang merambat
lewat bagian dalam bumi dan ada yang merambat sepanjang permukaannya. Dengan alat
pengukur gempa, ahli geologi telah mengidentifikasi tiga jenis gelombang seismik yaitu :
a. Gelombang pertama yang mencapai seismograf adalah gelombang primer (P).
Gelombang primer mempunyai sifat yang sama seperti gelombang bunyi yang merambat
melalui udara. Gelombang primer (P) merupakan bentuk gelombang kompresi yang
merambat melalui batuan dengan memanfaatkan dan memuaikan batuannya sendiri.
b. Gelombang kedua adalah gelombang sekunder (S) yang merambat menembus batuan
dengan gerakan naik turun.
c. Bila gelombang P dan S mencapai permukaan, sebagian berubah menjadi gelombang
seismik jenis ketiga yang merupakan gelombang permukaan.
d. Gelombang P merambat paling cepat dan mudah merambat pada zat padat dan cair,
sedangkan gelombang S hanya merambat pada zat padat dengan kecepatan di bawah
gelombang P.
Perambatan gelombang makin cepat apabila batuan makin rapat dan keras. Gelombang
permukaan mempunyai kecepatan paling lambat, tetapi mempunyai tenaga paling merusak.
Gelombang ini dapat mengelilingi bumi beberapa kali sebelum mereda.
Gelombang seismik memancar dalam tiga dimensi dari sumber gempa. Gelombang yang
mencapai episentrum, yaitu pusat gempa di permukaan bumi yang berada tepat di atas sumber
gempa di dalam bumi, kemudian menyebar dalam lingkaran konsentris.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan
yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan
akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itulah gempa bumi itu terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan
lempengan-lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan
lempengan kompresional dan translasional. Besar kemungkinan terjadi karena materi lapisan
litosfer yang terjepit ke dalam mengalami transisi fase pada pedalaman lebih dari 600 KM.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena bergeraknya magma di dalam gunung
berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Beberapa gempa bumi (namun jarang) juga terjadi karena menumpuknya masa air yang sangat
besar di balik Dam, seperti Dam Karabia, Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat
terjadi karena injeksi ( atraksi) cairan dari atau ke dalam bumi. Contoh pada beberapa
pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Orsenal. Terakhir gempa juga
dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia
sepertiini dinamakan juga Seismisitas Terinduksi.
Gempa bumi dapat menimbulkan bencana lingkungan berupa banjir besar yang menimbulkan
celah permukaan bumi, tanah longsor, penurunan/ pengangkatan lapisan tanah, pencairan, atau
pelumeran tanah, serta gempa susulan. Salah satu dampak yang paling merusak dari gempa bumi
di daerah pantai adalah terjadinya tsunami (bahasa Jepang: gelombang pelabuhan )
Para ilmuwan mengukur kekuatan gempa dengan dua cara. Pertama, menggunaka alat pengukur
yang disebut Skala Richter. Mereka mengukur jumlah energy gempa yang dilepaskan dengan
member sekala 0 sampai dengan 9. Gempa berkekuatan Skala Richter berarti 100 juta kali
kuatnya dari gempa berskala 1.
Kedua, Skala Mercalli mengukur jumlah kerusakan gempa dan memberi skor dari 1 sampai
dengan 12. Skor 1 berarti gempa tidak berbahaya, tetapi skor 12 berarti gempa merusak seluruh
bangunan.
Lapisan kerak bumi terdiri atas beberapa lempeng. Lempeng-lempeng yang membentuk lapisan
luar bumi tidak bersifat diam, tetapi bergerak perlahan dengan kecepatan 10 cm pertahun.
Geraka lempeng-lempeng tektonok ini ada yang saling bertabrakan, saling menjauh dan saling
bergesekan. Di sepanjang perbatasan dua lempeng merupakan lokasi atau sumber gempa bumi
yang paling sering terjadi. Selain gempa bumi, disepanjang perbatasan itu juga merupakan jalur
gunung api. Dengan demikian, sumber gempa bumi dapat dikatakan identik dengan jalur gunung
api.
F. GUNUNG API
Vulkanologi (vulkano”gunung api” dan logos ”ilmu pengetahuan”. Jadi vulkanologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang gunung api. Vulkan ’magma’ yaitu suatu masa yang cair dan
pijar yang keluar mencapai permukaan bumi.terusan kepundan (diatrema) yaitu sebuah pipa
sentral dimana magma keluar. Magma yang keluar disebut lava. Gradien geotrem dimana
semakin turun kedalaman bumi, suhu semakin naik (1º). 25 – 50 mil temperatur berkisar antara
1000º – 1200ºC. Perubahan susunan magma/ diferensiasi magma/ perubahan komposisi susunan
kimia yang disebabkan oleh kecepatan pembekuan magma di permukaan tanah. 99% gunung api
di indonesia adalah gunung api strato (berlapis) kerucut.
c. lava yang sangat cair (pembekuan lama sekali) disebut slags scoriae
Macam-macam erupsi :
1. Erupsi eksplosif (letusan), terjadi apabila letak dapur magma dalam, volume gas
besar, sifat magma asam. Material yang dikeluarkan adalah piroklastik dengan kandungan S1O2
tinggi, misalnya bongkah, bom, lapili, pasir, debu dan abu. Bentuk volkan adalah sharp cone
2. Erupsi Effusif (lelehan), terjadi karena letak dapur magma dangkal, volume gas kecil,
sifat magma basa. Material yang dikeluarkan berupa lava dengan kandungan S1O2 kecil. bentuk
volkan yang dihasilkan adalah rounded cone.
3. Erupsi campuran, terjadi karena adanya variasi letak dapur magma, volume gas dan
sifat magma yang tidak asam dan tidak basa (intermidier). Sebagian besar erupsi volkan di
Indonesia bertipe campuran dengan material intermidier yang cenderung basa. Bentuk volkan
yang dihasilkan adalah strato (kerucut)
Berdasarkan bentuk dan lokasi kepundan tempat keluamya magma, erupsi dibedakan:
2. Erupsi areal (Areal Eruption), terjadi karena dinding atas/atap batholith runtuh
sehingga magma keluar ke permukaan meliputi daerah yang luas. Proses ini sering disebut de
roofing karena prosesnya menimpa bagian atap batholith. Contoh: Gunung api lumpur di
Sumatra Selatan.
1. Erupsi magma (Magmatic eruption) yaitu erupsi yang dihasilkan langsung dari magma.
2. Hidro erupsi (Hydro eruption) adalah erupsi yang disebabkan oleh uap yang berasal dari
pemansan air di luar magma.
3. Erupsi phreatik (Phreatic eruption) yaitu erupsi yang disebabkan oleh tekanan uap yang
berasal dari air tanah yang mengalami pemanasan.
1. Endapan volkanik muda, dengan ciri: belum memadat, berupa endapan fluviovolkanik.
Bentuknya:
.
2. Batuan volkanik muda, memadat.
Bentuknya:
a. Aliran lava dan medan lava, meliputi daerah luas hanya berupa aliran lava saja.
b. Kubah lava, berupa lava mengental pada crater/pipa kepundan. apabila volkan mati
akan terbentuk sumbat lava (volcanic plug/neck).
c. Lava pada kerucut gunung api strato, setelah erupsi akan membentuk puncak baru.
Bentuknya:
a. Abu, tuff, lapilli, cinder, lahar yang tertumpuk kuat.