Anda di halaman 1dari 5

KONEKSI ANTAR MATERI

Nama : DWI JONI SUHENDRA


Mahasiswa : PPG PRA JABATAN 2022
LPTK : UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Koneksi antar materi.
1. Pengetahuan baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari topik
ini?
Jawaban: Pembelajaran yang memberikan keleluasaan dan mampu
mengakomodir kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan potensi
dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar
peserta didik yang berbeda-beda.

Ciri-ciri:
1. Berfokus pada kompetensi pembelajaran.
2. Evaluasi kesiapan dan perkembangan belajar peserta didik
diakomodir ke dalam kurikulum.
3. Pengelompokan peserta didik dilakukan secara fleksibel.
4. Peserta didik menjadi pembelajar yang aktif

Contoh:
Mengklasifikasi materi, Mendiagnosa kesiapan peserta Didik,
Mendesain pembelajaran yang bervariasi berdasarkan minat, tingkat
kesiapan, dan profil belajar peserta didik.

Cara untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran;


1. Kesiapan belajar peserta didik (readiness);
2. Minat peserta didik; dan
3. Profil belajar peserta didik.

Kelebihan Pembelajaran Berdiferensiasi


1. Memenuhi kebutuhan peserta didik
2. Memaksimalkan kualitas pembelajaran peserta didik
3. Apabila pembelajaran yang peserta didik terima sesuaidengan
kebutuhannya, maka peserta didik pasti akan dapat memperoleh
pengetahuan secara maksimal. Peserta didik akan mendapatkan
kualitas belajar yang baik bilapengajarnya memiliki pengertian
mengenai kebutuhan belajarnya dan dapat mengarahkannya dalam
membuatpilihan-pilihan terkait pembelajaran.
4. Meningkatkan motivasi peserta didik.
5. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaranberdiferensiasi
adalah student-centered. Student-centered adalah pendekatan
dimana pengajar tidak langsung mengajar kepada peserta didik,
melainkan peserta didik harus mengkonstruksikan pengetahuannya
sendiri.
6. Peserta didik menjadi lebih terlibat dan fokus di kelas.
7. Jika strategi pengajaran tidak sesuai dengan kebutuhan peserta
didik, maka peserta didik dapat kehilangan fokus. Sebaliknya, peserta
didik akan terpicu dan terlibat di kelas apabila tugas dan aktivitas
yang dilakukan merupakan pilihannya sendiri.
8. Peserta didik dapat merelasikan pelajaran dengankehidupan.
9. Peserta didik dapat menghubungkan pelajaran dengan nilai-nilai
yang mereka miliki apabila pembelajaran dilakukan berdasarkan
minat peserta didik
10. Peserta didik dapat mengasah self-management skill-nya.
11. Self-management skill adalah kemampuan seseorang mengatur
diri sendiri dan mengidentifikasi langkah-langkah serta strategi yang
perlu diambil untuk mencapai suatu target tertentu
12. Meningkatkan prestasi peserta didik.belajar peserta didik

Adapun tantangannya adalah sebagai berikut:


1. Persiapan yang memakan waktu
Guru harus dihadapkan dengan berbagai macam perangkat
pembelajaran dan juga perangkat evaluasi yangbanyak. Sehingga tak
jarang guru kurang memiliki waktu persiapan yang cukup untuk
menerapkannya.

2. Terbatasnya waktu di kelas,


Ada berbagai aktivitas yang dikerjakan, dan pengajar harus dapat
mendampingi serta menangani semua peserta didik dalam kelasnya

3. Guru harus memiliki management skills yang baik.


Bukan hanya peserta didik yang dituntut untuk memiliki
management skillyang baik, seperti yang tertuang pada kelebihan
pembelajaran berdiferensiasi di atas. Guru juga dituntut untuk
mengatur diri sendiri dan mengidentifikasi langkah-langkah serta
strategi yang perlu diambil untuk mencapai suatu target tertentu
dalam pembelajaran.
4. Kurangnya bahan pembelajaran.
Peserta didik diberikan beragam pilihan bahan pembelajaran yang
didasarkan pada tingkat kesiapan dan gaya belajar mereka. Artinya,
pengajar harus dapat mengumpulkan beragam bahan pembelajaran
untuk mengakomodasi kebutuhan setiap peserta didik terpenuhi.

5. Kurangnya pelatihan bagi pengajar mengenai penggunaan


pembelajaran berdiferensiasi. Meskipun diferensiasi didasari pada
banyak teori, ternyata pengimplementasiannya masih kurang
dimengerti. Implementasi pembelajaranberdiferensiasi dapat
mengalami hambatan apabila
pengajar tidak memiliki pemahaman yang tepat mengenai
pembelajaran diferensiasi. Anda bisa mengambil contoh kasus di
awal, yaitu contoh kasus Pak Darso.

6. Bagaimana pengetahuan baru tersebut berkontribusi terhadap


pemahaman tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi?

Sebagai seorang guru, dalam menerapkan merdeka belajar harus bisa


menjadi fasilitator murid dalam belajar, menghamba padanya
sehingga potensinya dapat berkembang dengan optimal. Oleh karena
itu, guru harus bisa memastikan bahwa setiap murid mendapatkan
kesempatan yang sama untuk belajar dengan cara terbaik yang
sesuai untuk mereka. Melalui penerapan pembelajaran
berdiferensiasi, murid tidak hanya akan dapat memaksimalkan
potensi mereka, tapi mereka juga akan dapat belajar tentang berbagai
nilai-nilai kehidupan yang penting. yang akan berkontribusi terhadap
perkembangan diri mereka secara lebih holistik atau utuh. Guru
perlu mengetahui bagaimana proses pembelajaran berdiferensiasi ini
dapat dilakukan, dengan cara-cara yang memungkinkan guru untuk
dapat mengelolanya secara efektif.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang berakar


pada pemenuhan kebutuhan murid baik dari segi kesiapan belajar,
minat, atau profil belajarnya dan bagaimana guru merespon
kebutuhan belajar tersebut. Menurut Tomlinson (2000) juga
dikatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha
menyesuaikan pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan
belajar individu setiap murid. Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa diferensiasi tidak berarti bahwa guru harus dapat
memenuhi kebutuhan semua individu setiap saat dan setiap waktu.
Guru diharapkan dapat menggunakan berbagai pendekatan belajar
sehinggasebagian besar murid menemukan pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan mereka.

Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan di kelas?


Tentu saja memerlukan strategi khusus dalam penerapannya dengan
menggunakan tiga strategi yaitu diferensiasi konten, proses, dan
produk. Penjabarannya adalah sebagai berikut:
1. Diferensiasi konten, yaitu apa yang kita ajarkan kepada murid
sebagai tanggapan dari kesiapan belajar murid, minat, atau profil
belajarnya (visual, auditori, kinestetik) atau bahkan bisa
kombinasi dari ketiganya
2. Diferensiasi proses, yaitu bagaimana murid akan memaknai materi
yang akan dipelajari baik secara mandiri atau kelompok dengan
menyediakan kegiatan berjenjang, adanya pertanyaan pemandu
atau tantangan, membuat agenda individual murid,
memvariasikan waktu, mengembangkan kegiatan bervariasi, dan
menggunakan pengelompokan yang fleksibel.
3. Diferensiasi produk, yaitu berupa tagihan yang kita harapkan dari
murid dengan memberikan tantangan atau keragaman variasi dan
memilih produk apa yang diminatinya.

Selain strategi di atas juga membutuhkan lingkungan yang kondusif


yang dapat mendukung pembelajaran berdiferensiasi ini seperti: 1)
komunitas belajar, 2) setiap anggota kelas saling menghargai, 3)
murid merasa aman secara fisik dan psikis, 4) adanya harapan bagi
pertumbuhan, 5) guru mengajar untuk mencapai kesuksesan, dan 6)
adanya keadilan dalam bentuk karya nyata. Ketiga strategi di atas ini
bisa kita tuangkan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang dibuat guru. Adapun langkah-langkah dalam
pembelajaran berdiferensiasi adalah sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan pembelajaran
2. Memetakan kebutuhan belajar murid (kesiapan belajar, minat,
profil belajar)
3. Menentukan strategi dan alat penilaian yang akan digunakan
(tentukan bentuk penilaian akhir yang merupakan kombinasi
portofolio, proyek, dan tertulis kemudian buat rubrik penilaiannya
sehingga guru tahu posisi murid ada di mana dan kendala apa
yang dihadapinya)
4. Menentukan kegiatan pembelajaran
Oleh karena seorang guru harus menunjukkan sikap kreatif, percaya
diri, mau mencoba, dan berani mengambil risiko dalam menerapkan
berbagai ide strategi pembelajaran berdiferensiasi. Semua hal ini bisa
dilakukan dimulai dengan mengubah mind set atau pola pikir sebagai
seorang guru bahwa harus bisa menghargai murid yang beragam,
menggali berbagai minat murid, dan mencoba menyediakan sumber
informasi yang dimiliki oleh sekolah untuk mengelola pembelajaran.
Manajemen kelas yang efektif dan lingkungan belajar yang
mendukung juga sangat dibutuhkan dalam menciptakan
pembelajaran berdiferensiasi sehingga semua kebutuhan belajar
murid dapat terlayani secara optimal.
Mulai mencoba mendesain rancangan pembelajaran sedikit demi
sedikit secara bertahap, perlahan tapi pasti bisa dimulai dengan
merutinkan dalam satu pembelajaran tertentu dalam setiap
minggunya sehingga jika kita alokasikan dalam waktu satu semester
paling tidak sudah mendapatkan 48 macam alternatif strategi
pembelajaran berdiferensiasi yang unik, berbeda yang bisa menjadi
rujukan dan praktik baik yang bisa diterapkan. Di samping itu,
seorang guru juga harus terus berkolaborasi dengan berbagai pihak
baik dengan rekan guru lain maupun pihak sekolah untuk terus
mengembangkan pembelajaran berdiferensiasi ini.

Anda mungkin juga menyukai