Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 5 PAMEKASAN
Jalan Raya Kowel No. 01 Telp. (0324) 3510373
Email: sman5pmkn@yahoo.co.id
PAMEKASAN

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Meningkatkan Motivasi Belajar
Kelas / Semester : XII / Ganjil
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian motivasi belajar

2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam meningkatkan
motivasi belajar
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Diskusi, Curah pendapat dan tanya jawab secara luring dan daring
2. Alat / Media : HP, laptop, materi meningkatkan motivasi belajar
C. Sumber
Riyadi. Slamet. (2016). Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling Untuk SMA-MA.
Yogyakarta: Paramitra
D. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi lebih
semangat/bergairah
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan slide power point yang berhubungan dengan materi layanan.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak peserta
didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan
”Belajar dari semut”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.5. Peserta didik diminta untuk memperhatikan tayangan disampaikan guru BK tentang kisah
inspiratif “Kisah Ibnu Hajar” (belajar butuh proses).
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik agar selalu semangat dalam motivasi untuk belajar
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam
E. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Pamekasan, 18 Juli 2023
Mengetahui,
Kepala SMAN 5 Pamekasan Guru Bimbingan Konseling

Drs. R.P. MOH. NUR KOMARI, M.Pd Dra. SRI SHIFWATI, MM


NIP. 19640910 199103 1 005 NIP. 19670319 199502 2 003

1. URAIAN MATERI
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

A. Pengertian Motivasi Belajar


Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang akan
menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar. Motivasi adalah
penggerak, yakni penggerak yang menimbulkan keinginan keinginan seperti, keinginan untuk tahu,
keinginan untuk kreatif, keinginan untuk memperbaiki kegagalan, keinginan untuk sukses dan
sebagainya. Kemudian motivasi belajar itu merupakan penggerak yang akan menimbulkan kegiatan
belajar, kegiatan belajar di sini meliputi mendengarkan, menyimak, mengerjakan tugas,
mengobservasi, meneliti, menelaah, materi pelajaran. Selanjutnya motivasi belajar akan
memberikan arah pada kegiatan belajar maksudnya mengarahkan pada pencapaian tujuan belajar
yaitu mengerti,memahami dan terampil terhadap apa yang dipelajari.
Pada prinsipnya sepanjang hidupnya manusia akan menghadapi perjuangan, dan untuk dapat
melampaui setiap perjuangan perlu adanya semangat atau motivasi. Perhatikan ilustrasi berikut ini:
1. Ani ingin menjadi seorang dokter, maka setiap hari Ani selalu berusaha menyiapkan diri dengan
sebaik-baiknya mulai dari belajar, mengerjakan tugas-tugas, latihan soal, membuat catatan,
diskusi/belajar kelompok, sampai berusaha memahami bagaimana seharusnya berkepribadian
sebagai seorang dokter, disamping selalu berdoa dan rajin beribadah. Karena kerja kerasnya itu
maka Ani selalu mendapat peringkat terbaik di sekolahnya. Apabila kita perhatikan contoh diatas
maka dapat diambil kesimpulan bahwa karena keinginan yang kuat ANI dapat memotivasi
dirinya dalam belajar.
2. Roni mempunyai kegemaran main gitar. Ia ingin sekali memiliki gitar, tetapi uang tabungannya
belum cukup. Mengetahui hal tersebut orang tua Roni mengatakan bahwa kalau ingin dibelikan
gitar, nanti kalau naik kelas dan nilainya dapat mencapai peringkat 5 besar. Mendengar kata-kata
ayahnya, Roni menjadi bertambah semangat belajarnya. Ia betul-betul belajar keras dan berdoa
agar dapat memenuhi harapan orang tuanya. Contoh diatas memberikan gambaran bahwa
semangat belajar Roni timbul karena faktor dari luar, yaitu ingin mendapat gitar dan ingin
memenuhi harapan orang tuanya.
3. Rudi adalah anak pertama dari tiga bersaudara, adiknya masih kecil-kecil. Rudi adalah harapan
satu-satunya orang tuanya yang akan dapat membantu ekonomi keluarga. Tapi sayangnya Rudi
mempunyai pandangan yang berbeda dengan orang tuanya. Sebagai anak yang mulai berangkat
remaja, ia ingin ‘gaul’ seperti teman-temannya. Dengan dalih kebebasan, ia tidak segan-segan
membantah nasehat orang tuanya. Hampir setiap hari ia ‘nongkrong’ bersama teman-temannya,
kadang-kadang sampai larut malam, sehingga paginya malas untuk masuk sekolah. Kalau sudah
demikian itu ia terus bolos sekolah, juga tidak pulang ke rumah, melainkan jalan-jalan
kebeberapa tempat hiburan. Suatu hari ditanya oleh guru pembimbing kenapa tidak masuk
sekolah, jawabnya sederhana yaitu “malas”.
Memperhatikan cerita tentang Rudi, timbul pertanyaan “kenapa Rudi malas ?” Rudi malas
karena pada dirinya tidak ada motivasi. Mengapa tidak ada motivasi? Jawabnya adalah karena Rudi:
a. Tidak mempunyai tujuan/cita-cita yang jelas dan kuat.
b. Tidak memahami keinginan orang tuanya.
c. Tidak memahami bahwa hidup ini penuh kesulitan.
d. Tidak memahami aturan dan tata tertib sekolah.
e. Tidak memahami diri (tugas dan kewajiban sendiri)
Dari beberapa illustrasi diatas dapat diketahui bahwa motivasi sangat diperlukan dalam
mencapai suatu tujuan. Juga dapat diketahui bahwa motivasi ada yang berasal dari dalam diri dan
ada yang berasal dari luar diri. Motivasi yang berasal dari dalam diri antara lain : adanya kemauan
yang kuat, usaha yang gigih, niat dan keyakinan yang kuat untuk mencapai apa yang yang dicita-
citakan, disertai doa dan ibadah yang rajin. Sedangkan motivasi yang berasal dari luar diri,
misalnya: untuk memenuhi harapan orang tua, ingin mendapat hadiah.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun luar diri
siswa yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
belajar tercapai.
Ciri-ciri siswa yang mempunyai Motivasi Belajar :
● Tekun
● Ulet
● Minat yang tinggi
● Mandiri
● Bertanggung Jawab
● Senang memecahkan soal-soal latihan.

B. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam meningkatkan motivasi belajar adalah :


1. Setiap usaha belajar perlu ditetapkan niat dan tujuan yang jelas.
2. Merencanakan kegiatan belajar sebaik-baiknya.
3. Memahami setiap hambatan yang dihadapi dalam belajar.
4. Berdoa untuk keberhasilan.
5. Selalu mawas diri dan mengembangkan kesadaran untuk lebih memahami diri. Semakin
dalam pemahaman diri seseorang semakin besar semangat yang akan muncul.
6. Mau menerima masukan dari orang lain.
7. Memahami norma-norma tentang belajar yang baik.
8. Mempunyai rencana masa depan
Motivasi harus selalu ada dan dipelihara, agar senantiasa hidup menggelora didalam jiwa kita
selamanya. Kalau kita kelihangan semangat, badan rasanya lemah, malas, tidak bergairah, tidak
berdaya, bahkan merasa tidak berharga. Sungguh ini sangat merugikan. Jadi motivasi sangat
diperlukan untuk keberhasilan seseorang dalam belajar
Salah satu tujuan belajar di kelas agar kita dapat naik ke kelas berikutnya sampai lulus. Untuk
mencapai tujuan tersebut kita perlu usaha. Berharap memperoleh hasil yang memuaskan adalah
idaman setiap orang berusaha. Agar kita memahami usaha-usaha apakah yang perlu dilakukan,
perhatikan hal-hal berikut ini:

Persyaratan akademis, meliputi:


Hasil ulangan yang diperoleh sudah tuntas/lulus
Kehadiran disekolah hendaknya sesuai dengan ketentuan.
Konsentrasi belajar baik di rumah maupun disekolah
Kesehatan fisik maupun mental yang menunjang kegiatan belajar.
Kelengkapan catatan pelajaran.
Mengerjakan tugas (PR) dengan baik

Persyaratan Budi Pekerti, meliputi:


Kelakuan :
Ketaatan terhadap tata tertib sekolah
Bersikap santun dan ramah kepada guru/karyawan sekolah
Menjalin hubungan baik dengan teman sebaya
Memperhatikan pelajaran
Kerajinan
Kehadiran dalam kegiatan belajar mengajar
Kehadiran dalam kegiatan ekstra kurikuler
Aktif mengikuti kegiatan peringatan hari-hari besar
Kehadiran dalam kegiatan upacara bendera
Mengerjakan PR atau tugas-tugas lain dari guru
Kelengkapan dan kerajinan buku catatan
Kerapian/kebesihan:
▪ Memakai seragam lengkap sesuai ketentuan
▪ Memakai pakaian bersih dan rapi
▪ Rambut disisir rapi, tidak mengenakan pewarna rambut (rambut anak laki-laki pendek)
▪ Menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
▪ Buku-buku pelajaran disampul rapi dan bersih
▪ Membuang sampah ditempatnya
3. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK
KISAH IBNU HAJAR

Alkisah, ada seorang anak yang malas bangett.. kalau disuruh belajar di kelas. Dia sering tidak paham
sama pelajaran. Hasilnya dia menjadi murid yang terbodoh di kelasnya. Dia STRESS dengan keadaan
dirinya. Dia sudah tidak tahan lagi. Sehingga dia pun akhirnya bergegas meninggalkan sekolah.
Setelah lama berjalan, dia beristirahat di tepi sungai. Dia melihat pemandangan yang begitu
menakjubkan. Dia melihat batu besar yang berlubang gara-gara tetesan air. Iya, hanya tetes-tetes air yang
tak kenal lelah jatuh menimpa batu besar, jadi berlubang permukaan batu yang keras. Dia pun mendapat
pencerahan dari situ.
Aku memang bodoh, bego, dungu, tolol atau apalah namanya, tapi aku kan manusia yang masih dikasih
hidup oleh Allah. Kalau air yang terus menerus menetes ini saja dapat membuat batu yang keras jadi
berlubang, masa aku tidak dapat membuat diriku sendiri PINTER. Sedungu atau sebodoh apapun aku
sekarang, aku yakin kalau terus-menerus berusaha persis seperti tetesan air ini aku pasti bisa jadi pinter
bin mahir. Aku pasti BISA, asal aku nggak nyerah dan terus berusaha.. YA, AKU pASTI BISA !
Setelah kejadian itu, anak tersebut berubah drastiss. Dulunya paling males, sekarang paling rajin. Setiap
saat yang memungkinkan dia gunakan untuk belajar. Dia mulai bisa menyamai teman-temannya. Begitulah,
tingkat demi tingkat ia lampaui. Hingga kemampuannya mendekati gurunya, menyamainya…
Dan akhirnya menjadi luar biasa kemampuannya.

HIKMAH :
Belajar bukan berarti hanya sekolah,
belajar bukan berarti hanya membaca buku
tetapi juga Belajar dari setiap kejadian.
Batu sekeras apapun akan berlubang
jika ditetesi air terus menerus.
Oleh karenanya, mari kita sungguh-sungguh
dalam belajar.
Belajar dari apa yang bisa dilakukan,
agar hidup ke depan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai