Anda di halaman 1dari 5

LKI 2

Nama VIP BRILLIANT STOIC

Instansi UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Jenis Peserta Didik


No. Penyesuaian
Berkebutuhan Khusus
1 Disabilitas Penglihatan 1. Materi Pembelajaran yang Diubah:
Menyediakan materi pembelajaran dalam
format braille, audio, teks besar, atau
elektronik yang dapat diakses melalui
perangkat pembaca layar.
2. Penggunaan Perangkat Pembaca Layar:
Memfasilitasi penggunaan perangkat
pembaca layar atau perangkat bantuan
lainnya untuk membantu anak membaca
dan mengakses teks.
3. Pendampingan Guru Penglihatan:
Melibatkan guru penglihatan yang terlatih
dalam mendukung anak dengan
disabilitas penglihatan untuk memberikan
dukungan tambahan.
4. Aksesibilitas Lingkungan Fisik:
Memastikan lingkungan fisik di sekolah,
seperti ruang kelas dan koridor, aman dan
dapat diakses dengan baik oleh siswa
dengan disabilitas penglihatan.
5. Dukungan Psikososial: Menyediakan
dukungan sosial dan emosional kepada
siswa dengan disabilitas penglihatan
untuk membantu mereka mengatasi
tantangan dan membangun rasa percaya
diri.
2 Disabilitas Pendengaran 1. Bahasa Isyarat dan Terjemahan:
Memfasilitasi penggunaan bahasa isyarat
dan menyediakan interpreter bahasa
isyarat jika diperlukan.
2. Teknologi Bantuan Pendengaran:
Memberikan akses ke teknologi bantuan
seperti alat bantu dengar atau cochlear
implant.
3. Transkrip dan Materi Alternatif:
Menyediakan transkrip kuliah, teks
alternatif, atau materi yang mudah dibaca.
4. Komunikasi Visual: Menggunakan bahan
visual, gambar, dan tulisan untuk
membantu pemahaman dan komunikasi.
5. Dukungan Konseling: Menyediakan
konseling untuk membantu anak
mengatasi tantangan komunikasi dan
LKI 2

membangun rasa percaya diri.


3 Disabilitas Intelektual 1. Kurikulum yang Disesuaikan:
Mengadaptasi kurikulum agar sesuai
dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan anak.
2. Instruksi yang Terstruktur: Memberikan
instruksi yang jelas dan terstruktur dengan
pengulangan dan bantuan yang
dibutuhkan.
3. Evaluasi yang Disesuaikan:
Menggunakan penilaian yang sesuai
dengan tingkat kognitif anak, seperti ujian
berbasis keterampilan daripada
pengetahuan.
4. Dukungan Individual: Memberikan
dukungan individual atau bantuan dari
guru atau staf pendidikan khusus.
5. Keterlibatan Orang Tua: Melibatkan orang
tua dalam proses pembelajaran anak dan
memberikan saran tentang cara mereka
dapat mendukung pendidikan anak di
rumah.
4 Lamban Belajar 1. Instruksi yang Terstruktur: Memberikan
instruksi yang jelas, terstruktur, dan
perlahan agar anak dapat memahami
dengan lebih baik.
2. Penilaian Formatif: Melakukan penilaian
secara berkala untuk memahami
perkembangan anak dan menyesuaikan
instruksi sesuai kebutuhan.
3. Dukungan Tambahan: Menyediakan
dukungan tambahan, seperti guru
pengajar atau bantuan tutor, jika
diperlukan.
4. Materi Visual: Menggunakan bahan visual
seperti gambar, diagram, atau grafik untuk
memahamkan konsep.
5. Keterlibatan Orang Tua: Melibatkan orang
tua dalam proses pendidikan dan
berkomunikasi secara teratur tentang
kemajuan anak serta strategi yang efektif.
5 Kesulitan Belajar Spesifik 1. Evaluasi Diri: Mendorong anak untuk
melakukan evaluasi diri dan memahami
kelebihan dan tantangan mereka terkait
KBS. Ini membantu mereka
mengembangkan kemandirian dan
pemahaman diri.
2. Pencapaian Target yang Realistis:
Bersama dengan anak, tetapkan target
pembelajaran yang realistis berdasarkan
kemampuan mereka, dan fokus pada
pencapaian langkah-langkah kecil menuju
LKI 2

tujuan tersebut.
3. Dukungan Emosional: Sediakan
lingkungan yang aman dan mendukung di
mana anak merasa nyaman berbicara
tentang kesulitan belajar mereka.
Dukungan emosional sangat penting
dalam proses pembelajaran.
4. Strategi Pembelajaran Khusus: Bantu
anak mengidentifikasi dan menggunakan
strategi belajar yang sesuai dengan jenis
KBS mereka, seperti teknik membaca
khusus untuk disleksia.
5. Konseling Individu: Tawarkan konseling
individu oleh seorang konselor yang
berpengalaman dalam membantu anak
mengatasi kesulitan belajar. Konseling ini
dapat membantu mengelola stres dan
meningkatkan motivasi belajar.
6 Disabilitas Fisik dan 1. Rencana Individual: Membuat rencana
Motorik pembelajaran individual yang
mempertimbangkan tingkat keterbatasan
fisik dan motorik anak serta
mengidentifikasi kebutuhan khusus
mereka.
2. Dukungan Emosional: Memberikan
dukungan emosional dan bimbingan
dalam mengatasi tantangan fisik dan
motorik, serta membantu anak
mengembangkan rasa percaya diri.
3. Teknologi Bantuan: Menyediakan akses
dan pelatihan dalam penggunaan
teknologi bantuan seperti kursi roda atau
perangkat komunikasi alternatif.
4. Aksesibilitas Lingkungan: Memastikan
bahwa lingkungan fisik dan fasilitas
sekolah dapat diakses dengan baik,
termasuk ramah bagi kursi roda dan
fasilitas penunjang lainnya.
5. Konseling Kelompok: Mengadakan sesi
konseling kelompok di mana anak dengan
disabilitas fisik dan motorik dapat berbagi
pengalaman, mendukung satu sama lain,
dan belajar strategi adaptasi yang efektif.
7 Disabiltas Emosi Sosial 1. Dukungan Konseling Individual:
Memberikan konseling individu yang
berfokus pada pemahaman dan
pengelolaan emosi serta keterampilan
sosial anak.
2. Rencana Perilaku: Mengembangkan
rencana perilaku yang jelas untuk
membantu anak mengatasi tantangan
emosional dan sosial mereka serta
memberikan insentif positif untuk perilaku
LKI 2

yang diinginkan.
3. Pengelolaan Stres: Mengajarkan teknik
pengelolaan stres dan kecemasan kepada
anak, seperti meditasi atau relaksasi,
untuk membantu mereka mengatasi
situasi yang menantang.
4. Keterlibatan Orang Tua: Melibatkan orang
tua dalam proses bimbingan dan
konseling untuk memastikan konsistensi
dalam pendekatan penanganan anak.
5. Keterlibatan Kelompok: Mengorganisir
sesi konseling kelompok di mana anak
dapat berinteraksi dengan rekan sebaya
dan mempraktekkan keterampilan sosial
dalam lingkungan yang terstruktur.
8 Spektrum Autis 1. Komunikasi yang Dukung: Fokus pada
pengembangan keterampilan komunikasi
anak, termasuk bahasa verbal dan non-
verbal, dan gunakan metode komunikasi
yang sesuai seperti PECS (Picture
Exchange Communication System).
2. Struktur dan Rutinitas: Berikan lingkungan
yang terstruktur dan rutinitas yang jelas,
karena anak dengan autisme seringkali
merasa nyaman dengan rutinitas yang
konsisten.
3. Visualisasi: Menggunakan bantuan visual
seperti jadwal harian dengan gambar atau
diagram alur untuk membantu anak
memahami dan mengikuti instruksi.
4. Dukungan Sensorik: Memperhatikan
sensitivitas sensorik anak dan
menyediakan lingkungan yang nyaman
dengan mempertimbangkan stimulasi
visual, auditori, atau taktil.
5. Terapi Perilaku: Kolaborasi dengan
terapis perilaku untuk merancang program
yang mendukung pengembangan
keterampilan sosial dan pengendalian
perilaku yang lebih baik.
9 ADHD 1. Pengaturan Lingkungan: Sediakan
lingkungan pembelajaran yang minim
gangguan, dengan sedikit distraksi visual
dan auditori.
2. Struktur Waktu yang Jelas: Gunakan
jadwal dan rutinitas yang terstruktur agar
anak dapat memahami apa yang
diharapkan dan kapan.
3. Dukungan Organisasi: Ajarkan
keterampilan organisasi, seperti
penggunaan agenda atau checklist, untuk
membantu anak mengelola tugas dan
pekerjaan rumah.
LKI 2

4. Istirahat Teratur: Berikan waktu istirahat


singkat untuk anak agar dapat
melepaskan energi dan meningkatkan
konsentrasi saat belajar.
5. Konseling Keterampilan Manajemen Diri:
Berikan konseling untuk membantu anak
mengembangkan keterampilan
manajemen diri, seperti pengendalian
impuls dan pemahaman emosi.
10 Cerdas Istimewa Berbakat 1. Pengayaan Akademik: Menyediakan
Istimewa materi dan proyek yang lebih mendalam
dan menantang sesuai dengan minat dan
kecerdasan khusus anak.
2. Fleksibilitas dalam Pembelajaran:
Memungkinkan fleksibilitas dalam metode
dan ritme pembelajaran agar anak dapat
mengejar minat khusus mereka.
3. Mendukung Kreativitas: Mendorong
ekspresi kreatif dan pengembangan bakat
seni atau kecerdasan khusus lainnya
melalui kursus ekstrakurikuler atau proyek
seni.
4. Rencana Karir dan Pendidikan Khusus:
Berdiskusi dengan anak tentang minat
dan tujuan mereka dalam jangka panjang
dan mengembangkan rencana pendidikan
yang sesuai.
5. Dukungan Psikologis: Memberikan
dukungan psikologis untuk membantu
anak mengatasi tantangan sosial atau
emosional yang mungkin timbul sebagai
hasil dari kecerdasan istimewa dan bakat
mereka.

Anda mungkin juga menyukai