Anda di halaman 1dari 17

Soal UTS TBPP

Disusun oleh : Gita Annissa Desiana (IPA 01)

1. Bagaimana peran teknologi pembelajaran dalam meningkatkan 4C pada peserta didik.


(15%)

Jawab :

Pada abad 21 ini, sekolah dituntut untuk memiliki keterampilan berpikir kreatif (creative
thinking), berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving),
berkomunikasi (communication), dan berkolaborasi (collaboration) atau yang biasa disebut
dengan 4C. peran teknologi pembelajaran dalam meningkatkan 4C pada peserta didik

• Mengubah paradigma dari Teacher-as-Director menjadi Teacher-as-Facilitator, Guide,


dan Consultant, karena sumber belajar dan bahan ajar tidak hanya mengadalkan dari
satu sumber saja. Perkembangan teknologi informasi, telah mengalami perkembangan
yang sangat pesat,dimana prinsip kolaborasi, antar komponen; manusia, proses dan
teknologi menjadi lebih fleksibel, dengan teknologi ini batasan untuk mendapatkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan hampir tidak ada batasan.
• Berkembangannya teknologi maka membuat informasi mudah diakses maka
diperlukan kemampuan berfikir kritis untuk memilih informasi yang valid.
• Dengan adanya software dan beberapa program dari yang dapat diakses melnggunakan
internet seperti program desaian gambar, editing video, menggambar ilustrasi,
augmented reality, menjadikan siswa lebih kreatif dalam proses pembelajaran dan
menciptakan produk.
• Teknologi berperan sebagai alat yang digunakan oleh peserta didik untuk membangun
dan memelihara hubungan dengan orang lain. Sedangkan komunikasi dalam fungsi
pengambilan, merupakan fungsi yang digunakan peserta didik untuk mengambil
keputusan yang dilakukan dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Adapun
komunikasi dalam konteks pendidikan diartikan sebagai keterampilan yang harus
dimiliki dan dikuasai oleh seorang peserta didik karena keterampilan ini sangat
berguna untuk menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya serta untuk menyampaikan
informasi kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan

3. Jelaskan bagaimana pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran agar dapat


meningkatkan keterlibatan peserta didik (25)

Jawaban
pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran agar dapat meningkatkan keterlibatan
peserta didik dimulai dengan perubahan yang terjadi sejak komputer desktop pertama
diperkenalkan ke dunia pendidikan. Komputer desktop dianggap sebagai inovasi yang
mengubah pandangan tentang bagaimana pengajaran diubah dari guru yang berdiri di depan
kelas menjadi guru yang bergerak di antara peserta didik saat mereka mengerjakan projek
pembelajaran individu atau kelompok kecil. Selanjutnya, pergeseran gerakan menuju
penggunaan perangkat yang lebih kecil dan lebih efisien mencakup cara-cara di mana
pengguna dapat berinteraksi dengan perangkat tersebut. Dengan komputer desktop,
menggunakan perangkat memerlukan keyboard dan mouse atau tablet grafis untuk berinteraksi
dengan perangkat. Dengan munculnya tablet dan ponsel pintar, antarmuka menjadi lebih
intuitif, mengandalkan sentuhan dan gerakan individu, dan menjadi lebih mudah untuk
mengakses sumber belajar yang tersimpan di dalam atau untuk mengakses informasi melalui
teknologi nirkabel.

Teknologi digital membantu peserta didik menemukan sumber belajar yang lebih mudah dan
lebih menyenangkan. Selain memberikan informasi, perangkat digital juga menjadi sarana
kreativitas dan komunikasi. Karena teknologi memungkinkan berbagi dan berkolaborasi
dengan orang lain di seluruh dunia, peserta didik sering berusaha untuk mencapai pembelajaran
"terbaik" karena pekerjaan mereka dapat dilihat oleh audiens di luar kelas. Komputer dan
perangkat seluler dapat digunakan untuk pengolahan kata dan mempublikasikan hasil karya.
Sebagian besar peserta didik memiliki akses ke program pengolah kata untuk menghasilkan
makalah dan tugas. Peserta didik dapat membuat proyek multimedia, mengintegrasikan grafik,
suara, dan video untuk presentasi kepada teman sekelas atau kelompok lain. Perangkat lunak
presentasi yang dapat dihubungkan ke proyektor memungkinkanpeserta didik untuk berbagi
dan mendiskusikan tugas-tugas mereka

beberapa teknologi digital yang dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik yaitu :

a. Pengolahan kata dan publikasi karya.

Menggunakan software konsep-mapping dan aplikasi seluler seperti Mind map,


Inspiration dan SimpleMind+, peserta didik dapat mengumpulkan ide-ide mereka ke
dalam peta konsep, kemudian dapat mulai mengembangkan ide-ide tersebut menjadi
teks yang terhubung dari garis besar yang dihasilkan oleh program konsep-mapping

b. Kalkulator dan Spreadsheet

Peserta didik dapat menggunakan kalkulator ini untuk memecahkan masalah


matematika yang kompleks. Peserta didik juga dapat belajar menggunakan program
Spreadsheet untuk menyiapkan kumpulan data yang dikumpulkan sebagai bagian dari
projek. Teknologi tersebut juga dapat memudahkan pengumpulan data saat terhubung
dengan peralatan laboratorium. Data yang dikumpulkan diunduh ke program
Spreadsheet untuk dianalisis dan untuk menyisipkan tabel atau tampilan grafik dari
hasilnya.

c. Komunikasi Berbasis Teks

Peserta didik zaman sekarang sering berkomunikasi melalui email, pesan teks, atau
online chatting. Ini dapat dilakukan dari komputer, ponsel, tablet, atau melalui platform
online seperti Google+, Edmodo, dan Facebook. Jenis format pesan ini cepat dan
mudah digunakan.

d. Komunikasi Berbasis Audio dan Video.

peserta didik dapat menambahkan narasi, musik, dan efek suara untuk presentasi,
membuat podcast audio di mana mereka merefleksikan isu-isu yang terkait dengan
topik perubahan iklim, atau melatih diksi dan artikulasi mereka saat mereka belajar
bahasa asing. Peserta didik yang menikmati musik atau memiliki bakat musik dapat
membuat musik vokal dan instrumental yang menarik dengan program seperti
GarageBand dan menggabungkan musik mereka ke dalam tayangan slide dan
presentasi multimedia. Peserta didik sangat kreatif dan dapat menggunakan gambar
yang diambil pada perangkat seluler atau kamera digital mereka untuk meningkatkan
pesan mereka atau sebagai pengganti kata-kata. Selain itu, dapat berinteraksi satu sama
lain dengan menggunakan alat telekonferensi seperti Skype dan Google+ Hangouts.

e. Grafis

Peserta didik sekolah menengah dapat menggunakan desain berbantuan komputer


(CAD) dan program grafis untuk mempersiapkan visual yang kompleks. Banyak
keterampilan yang terkait dengan jenis perangkat lunak ini mudah dipelajari peserta
didik. Sebagai contoh, program seni seperti Photo Deluxe memungkinkanpeserta didik
mengembangkan projek yang kompleks dengan berbagai alat mulai dari Peserta didik
sekolah menengah dapat menggunakan desain berbantuan komputer (CAD) dan
program grafis untuk mempersiapkan visual yang kompleks. Banyak keterampilan
yang terkait dengan jenis perangkat lunak ini mudah dipelajari peserta didik. Sebagai
contoh, program seni seperti Photo Deluxe memungkinkanpeserta didik
mengembangkan projek yang kompleks dengan berbagai alat mulai dari

f. Presentasi

Banyak peserta didik senang mempersiapkan presentasi untuk teman sekelas mereka
menggunakan program dan layanan online seperti PowerPoint, Keynote, dan Prezi.
Program-program ini juga dapat digunakan untuk membuat bentuk media lain, seperti
eportofolio, buku cerita digital, dan permainan interaktif yang memungkinkan peserta
didik mendemonstrasikan pemahaman mereka atau menantang peserta didik lainnya.

g. Game dan Simulasi

permainan dan simulasi memberi peserta didik banyak kesempatan untuk berlatih
memecahkan masalah terstruktur atau tidak terstruktur, melibatkan peserta didik dalam
pemikiran tingkat tinggi yang kompleks. Peserta didik diminta untuk menganalisis
tugas, menentukan kondisi yang diperlukan untuk menangani tugas itu,
mengidentifikasi isyarat, dan terlibat dalam pemantauan dan evaluasi diri.
h. Pembelajaran Berbantuan Komputer

Peserta didik mendapat manfaat dari latihan keterampilan atau pengetahuan dasar.
Pembelajaran berbantuan komputer membantu peserta didik belajar pengetahuan dan
kemampuan spesifik. Teknologi dapat digunakan untuk memperkuat pengajaran kelas.
Untuk peserta didik yang membutuhkan program latihan dan praktik dapat membantu
mereka memperoleh langkah-langkah spesifik yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas.

i. Pembelajaran yang Dikelola Komputer

Pembelajaran yang dikelola komputer adalah label untuk kategori aplikasi yang luas
yang dirancang untuk membantu dalam pengelolaan proses pembelajaran. Hal ini
membantu guru dalam pengelolaan pembelajaran tanpa benar-benar melakukan
pengajaran. Pembelajaran yang dikelola komputer dapat memberi tujuan pembelajaran,
sumber belajar dan penilaian kinerja pelajar.

4. Berikan 4 contoh perangkat digital dalam pembalajaran selanjutnya jelaskan keunggulan


dan kelemahan dari perangkat digital tersebut (20%)

Jawaban
4 contoh perangkat digital dalam pembalajaran yaitu
a. Elearning
1. Kelebihan E-learning.
• Meningkatkan interaksi pembelajaran (enchance interactivity).

• Mempermudah interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place
fexibility).
• Memiliki jangkauan yang lebih luas (potential to reach a global audience).
• Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy
updating of content as well as archivable capabilities).

2. Kekuranag E-learning.
• Kurangnya interaksi fisik guru dengan murid, sehingga interaksi guru dengan
murid tidak terjadi sama sekali. Kurangnya interaksi berakibat kuarangnya
pembentukan, sifat, sikap, sosial dan skill pembelajaran.
• Lebih fokus dalam aspek komersial dan megabaikan aspek pendidikan.
• Proses pembelajaran cenderung ke pelatihan dari pada pendidikan.
• Guru dituntut mengetahui strategi, metode, dan teknik yang digunakan pada saat
pembelajaran.
• Proses pembelajaran malalui internet akan berakaibat pada kurang nya motivasi
dalam belajar, karena terlalu tergantung dengan internet.
• Tidak semua orang dapat menggunakan fasilatas untuk e-learning.
• Biaya yang membengkak karena diperlukakannya internet, software dan hardware
yang mendukung.
• Kurangnya pengetahuan dan kemampuan dalam menggunakan teknologi.

b. Laboratorium virtual
1. Kelebihan menggunakan Aplikasi virtual lab adalah
• dapat mengasah kemampuan peserta didik dalam memanipulasi variabel
uji dengan benar
• meningkatkan pemahaman konsep suatu materi, meningkatkan
keterampilan menganalisis data serta mempermudah eksperimen karena
dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja

2. Kekurangan menggunakan Aplikasi virtual lab adalah


• Memerlukan akses internet jadi untuk daerah yang tidak memiliki akses
sulit
• Membutuhkan keterampilan khusus untuk mengoprasikannya
• Kurangnya pengalaman secara nyata sehingga untuk mengukur hal yang
nyata seperti kerapian ketelitian susah dilakukan guru

c. Avogadro
Avogadro adalah software kimia gratis, open source, tersedia dalam berbagai paltform sistem
operasi merupakan editor molekul yang dirancang untuk digunakan secara fleksibel dalam
kimia komputasi, pemodelan molekul, bioinformatika, ilmu material, dan bidang terkait
lainnya. Avogadro yang tersedia dapat dijalankan pada sistem Windows, Linux, dan Mac OS
X. Kode sumber sumber tersedia di bawah GPL GNU. Menurut saya aplikasi ini sangat bagus
dengan kelebihan ukuran filenya sangat kecil (tidak lebih dari 10 MB). Tampilan yang bagus
dan sudah bisa dihandle oleh perangkat keras kebanyakan sekarang.
1. Kelebihan :
• Dapat melakukan pengunduhan secara langsung dari PDB (protein data bank) atau
PubChem (database dari molekul kimia dan aktivitasnya terhadap uji biologis)
• Inovatif “auto-optimation”, alat yang memungkinkan Anda untuk terus membangun
dan memodifikasi, selama optimasi mekanika molecular
• Terjemahan tersedia dalam 19 bahasa lebih, termasuk antar muka juga sudah bisa
berbahasa Indonesia, tersisa hanya beberapa bagian saja yang belum dialihbahasakan.
• Cross-Platform: Molekul pembangun / editor untuk Windows, Linux, dan Mac OS X.
• Intuitif: Dibangun untuk dapat digunakan dengan mudah bagi mahasiswa dan peneliti
lebioh lanjut.
• Cepat: Mendukung multi-threaded rendering dan komputasi.
• Extensible: Plugin arsitektur bagi pengembang, termasuk rendering, tool interaktif,
perintah, dan skrip Python
• Fleksibel: Fitur OpenBable yang dapat digunakan untuk impor file-file kimia lain,
input untuk beberapa paket kimia komputasi, kristalografi, dan biomolekul.
2. Kekurangan
• Memerlukan akses internet jadi untuk daerah yang tidak memiliki akses sulit
• Membutuhkan keterampilan khusus untuk mengoprasikannya

d. Chemdraw

1. Kelebihan :
• Dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik mengenai struktur
senyawa.
• Proses pembelajaran akan berjalan lebih efektif, disebabkan peserta didik dapat
melihat bentuk struktur senyawa.
• Dapat mengurangi imajinasi peserta didik pada suatu struktur dengan
menggunakan visual.
• Dapat digunakan secara offline
2. Kekurangan
• Hanya dapat digunakan dilaptop
• Penamaan dalam bahasa inggris sehingga dapat membingungkan peserta didik
• Hanya dapat digunakan untuk mengetahui senyawa organik sedangkan senyawa
anorganik masih belum bisa.
2. Pilihlah salah satu KD dalam kurikulum sekolah sesuai dengan bidang studi Anda, buatlah
rencana pembelaajaran dengan mengikuti model ASSURE dan menggunakan teknologi yang
sesuai, (40%)

Jawab

Berikut saya lampirkan tahapan model ASSURE materi bentuk molekul pada

KD. 3.6 Menerapkan Teori Pasangan Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dan Teori Domain
elektron dalam menentukan bentuk molekul

KD 4.6. Membuat model bentuk molekul dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di
lingkungan sekitar atau perangkat lunak computer (P6)

Jadi untuk penggunaan teknologi dapat dilakukan sesuai dengan tuntutan KD 4.6 yaitu
membuat model bentuk molekul dengan menggunakan perangkat lunak komputer
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEKOLAH : SMA NEGERI 5 BANDA ACEH


MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS/SEMESTER : X/ 1 (SATU)
MATERI POKOK : BENTUK MOLEKUL
ALOKASI WAKTU : 6 JP (2 × PERTEMUAN)

A. Kompetensi Inti

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial: “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4


3.6 Menerapkan Teori Pasangan 4.6. Membuat model bentuk molekul
Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dan dengan menggunakan bahan-bahan
Teori Domain elektron dalam yang ada di lingkungan sekitar atau
menentukan bentuk molekul (C3) perangkat lunak computer (P6)
IPK dari KD3 IPK dari KD 4
3.6.1 Menganalisis bentuk molekul 4.6.1 Merancang model bentuk molekul
berdasarkan PEB dan PEI dengan perangkat lunak (Phet
Simulation)
KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
3.6.2 Menerapkan Teori Pasangan
Elektron Kulit Valensi
(VSEPR) dan Teori Domain
elektron dalam menentukan
bentuk molekul (C3)
3.6.3 Menerapkan Teori Hibridisasi
dalam menentukan bentuk
molekul (C3)

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran dengan Discovery Learning menggali informasi dari
berbagai sumber belajar, melakukan penyelidikan sederhana, diharapkan :
1. Peserta didik dapat menganalisis PEI dan PEB dari suatu molekul setelah
membaca teks powerpoint dengan teliti.
2. Peserta didik dapat merancang bentuk molekul berdasarkan konsep teori
VSEPR dan teori domain melalui perangkat lunak (Phet Simulation) dengan
tepat.
3. Peserta didik dapat membuktikan teori VSEPR atau teori domain elektron
berdasarkan hasil rancangan Phet Simulation dengan benar.
4. Peserta didik dapat menyimpulkan konsep VSEPR atau domain electron
setelah melakukan diskusi dengan tepat.
5. Peserta didik dapat merancang bentuk molekul berdasarkan konsep teori
hibridisasi melalui video animasi.
6. Peserta didik dapat menyimpulkan konsep teori hibridisasi setelah melakukan
diskusi dengan tepat.

D. Materi Pembelajaran

Konsep :
• Electron valensi
• Bentuk molekul ditentukan oleh banyaknya elektron ikatan dan elektron bebas.
• Contoh bentuk molekul.
Fakta:
• Pasangan elektron bebas dan pasangan elektron ikatan
• Teori VSEPR.
• Teori Domain Elektron
• Teori Hibridisasi
Prinsip:
• Gaya tolak menolak pasangan elektron bebas
• Gaya tolakan antar pasangan elektron
Prosedur:
• Langkah-langkah dalam menentukan Bentuk Molekul

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Model : Discovery Learning
Pendekatan : TPACK, Saintifik dan kontekstual.
Metode : Demonstrasi, diskusi dan tanya jawab

F. Media Pembelajaran
Media : Video, PPT dan gambar.
Alat/bahan : Proyektor, laptop dan LKPD.

G. Sumber Belajar
1. Sudarmo, U. 2013. Kimia Untuk SM / MA kelas X. Jakarta: Erlangga.
2. Tim Mas Media Buana Pustaka. 2013. Kimia Untuk SM / MA kelas X. Jakarta :
Tim Mas Media Buana Pustaka.
3. Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I, 3 JP (3 × 45 menit), indikator 3.6.1, 3.6.2 dan 4.6.1
No. Kegiatan Langkah Deskripsi kegiatan A Nilai-nilai
Discovery W Karakter
Learning
1. Pendahuluan a. Peserta didik menjawab salam 10 Kolaborasi
serta menyampaikan kabar menit peserta didik
masing-masing kepada guru (PD) dengan
guru
b. Peserta didik dan guru berdo’a
PKK (religius)
untuk mengawali kegiatan
pembelajaran. PPK (disiplin)
c. Peserta didik dicek kehadiran
dengan melakukan presensi
oleh guru PPK (religius)
d. Peserta didik menyiapkan diri
agar siap untuk belajar serta
memeriksa kerapian diri dan PPK (disiplin)
bersikap disiplin di setiap
kegiatan pembelajaran.
e. Peserta didik menanggapi
apersepsi tentang materi
sebelumnya yaitu struktur Literasi
Lewis dan mengaitkannya
dengan materi yang akan
dipelajari.
f. Peserta didik menanggapi
motivasi yang disampaikan HOTS
oleh guru dengan cara : “ Critical Thinking
Creativity
menurut kalian apakah semua
benda di alam memiliki bentuk
? jika benda yang tidak terlihat
oleh mata seperti udara hasil
pernafasan (CO2), apakah
memiliki bentuk juga? Literasi
Bagaimana bentuk molekul
CO2 ?”
g. Peserta didik menyimak
penjelasan mengenai rangkaian
kegiatan yang akan dilakukan
dan tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru.
2. Kegiatan Mengamati 60
inti menit
a. Peserta didik menyimak Literasi
TPACK-ICT
penjelasan guru yang disajikan
melalui media tayang
powerpoint terkait Teori
Pasangan Elektron Kulit
Valensi (VSEPR) dan Teori HOTS
Domain Elektron di sekitar inti Critical thingking
atom. Kemudian peserta didik Creativity
Stimulation menanggapi pertanyaan tentang
“mengapa ya bentuk molekul
dari CO2 seperti ini?”
Collaboration
b. Peserta didik duduk dalam PPK (Kerja
kelompok, setiap kelompok sama)
terdiri dari 6 orang (heterogen). Literasi
c. Peserta didik mendapatkan
LKPD dari guru

Problem Menanya 5
Statement menit
Peserta didik bertanya “bagaimana HOTS
Critical thinking
cara menentukan bentuk molekul
berdasarkan teori pasangan
elektron kulit valensi (VSEPR) dan
teori Domain Elektron?"
Mengumpulkan Data 10
menit
a. Peserta didik secara
Data berkelompok mencari
Collaboration
Collection informasi dari berbagai Literasi
sumber tentang cara PPK (mandiri)
menentukan bentuk molekul
berdasarkan teori pasangan
elektron kulit valensi
(VSEPR) dan teori Domain
Elektron.
b. Peserta didik secara Communication
berkelompok membuat bentuk Collaboration
molekul menggunakan
perangkat lunak Phet
Simulation
c. Peserta didik mendiskusikan
informasi yang telah
dikumpulkan
Mengasosiasikan 25
menit
a. Peserta didik dalam kelompok
Communication
mengelola informasi yang telah
Collaboration
Data diperoleh dari diskusi.
Processing HOTS
b. Peserta didik dalam kelompok
menjawab pertanyaan yang Critical thinking
Creativity
terdapat pada LKPD dengan
Kolaborasi PD
bimbingan guru. dengan guru

c. Peserta didik dalam kelompok


literasi
menuliskan hasil diskusi pada
LKPD.
Peserta didik menyimpulkan cara 5
Verification menentukan bentuk molekul menit
berdasarkan teori pasangan
HOTS
elektron kulit valensi (VSEPR) dan
Critical thinking
teori Domain Elektron.
Mengkomunikasikan 10
menit

a. Peserta didik menyimak


Generalization penguatan materi berdasarkan
hasil diskusi yang Literasi
disampaikkan guru.

3. Penutup a. Peserta didik membuat 10 Literasi


kesimpulan dengan bimbingan menit HOTS
guru dari kegiatan Critical thinking
pembelajaran yang telah Kolaborasi PD
dilaksanakan. dengan guru
b. Peserta didik bersama guru
melakukan refleksi terhadap Kolaborasi PD
pembelajaran yang telah dengan guru
dilakukan. Communication
c. Peserta didik mendengarkan
informasi yang disampaikan
guru terkait quiz dan diingatkan Literasi
untuk mempelajari bentuk
molekul berdasarkan teori
hibridisasi yang akan dibahas
pada pertemuan selanjutnya. PPK (religius)
d. Peserta didik berdo’a setelah
selesai belajar. PPK (religius)
e. Peserta didik menjawab salam
penutup dari guru.

Pertemuan ke 2 (3 × 45 menit) indikator 3.6.3


No. Kegiatan Langkah- Deskripsi kegiatan A PPK dan HOTS
Langkah W
Discovery
Learning
1. Pendahuluan a. Peserta didik menjawab salam 10 Kolaborasi PD
serta menyampaikan kabar dengan guru
masing-masing PPK (religius)
b. Peserta didik dan guru berdo’a
untuk mengawali kegiatan PPK (disiplin)
pembelajaran.
c. Peserta didik dicek kehadiran PPK (religius)
dengan melakukan presensi oleh
guru
d. Peserta didik menyiapkan diri
agar siap untuk belajar serta PPK (disiplin)
memeriksa kerapihan diri dan
bersikap disiplin disetiap kegiatan
pembelajaran
e. Peserta didik menanggapi Literasi
apersepsi tentang materi
sebelumnya yaitu teori pasangan
elektron kulit valensi (VSEPR)
dan teori Domain elektron serta
hubungan bentuk molekul dengan
kepolaran senyawa.
a. Peserta didik menanggapi HOTS
motivasi yang disampaikan oleh Critical Thinking
guru dengan cara menganalisis Creativity
Literasi
video bentuk-bentuk molekul 3D
dari beberapa senyawa, kemudian
peserta didik menanggapi
pertanyaan yang diberikan guru
seperti “Bagaimana pengaruh
representasi warna atom dan Literasi
sudut yang dibentuk pada bentuk
molekul suatu senyawa?”
f. Peserta didik mendengar tujuan
pembelajaran yang disampaikan
guru.
2. Kegiatan Stimulation Mengamati 20
inti
a. Peserta didik menyimak Literasi
pembagian kelompok oleh guru.
b. Peserta didik duduk dalam Collaboration
kelompok, setiap kelompok terdiri PPK (Kerja
dari 5 orang (heterogen). sama)
c. Peserta didik menyimak
pembagian senyawa yang akan
Literasi
dibuat struktur molekulnya oleh
guru.
d. Peserta didik mendapatkan nama
senyawa yang akan dibuat bentuk
molekulnya. Literasi
e. Peserta didik menyimak video TPACK-ICT
penjelasan yang ditayangkan oleh
guru tentang langkah-langkah
membuat model bentuk molekul
menggunakan molimot.
Problem Menanya 5
Statement Peserta didik bertanya tentang
prosedur kerja yang belum di pahami. HOTS
Critical thinking
Data Mengumpulkan Data 30
Collection
a. Peserta didik mengambil alat dan Collaboration
bahan yang telah disiapkan untuk Literasi
membuat model bentuk molekul. PPK (mandiri)
b. Peserta didik dalam kelompok
merancang model bentuk molekul Creativity
dari senyawa yang telah
ditentukan oleh guru
c. Peserta didik secara berkelompok
membuat model bentuk molekul Creativity
dari senyawa yang telah Collaboration
ditentukan oleh guru
menggunakan molimot
d. Peserta didik secara berkelompok
Communication
mendiskusikan informasi terkait
Collaboration
senyawa tersebut (Kepolaran
senyawa berdasarkan bentuk
molekul, sudut yang terbentuk,
representasi warna atom
penyusun molekul, jumlah PEB
dan PEI, rumus bentuk molekul
dan nama bentuk molekul)
Data Mengasosiasikan 25
Processing HOTS
a. Peserta didik mengolah hasil Critical thinking
diskusi yang telah dilakukan. Collaboration
b. Peserta didik menjawab pertanyaan HOTS
yang terdapat pada LKPD dengan Critical thinking
bimbingan guru. Creativity
Kolaborasi PD
dengan guru
c. Peserta didik menuliskan hasil
diskusi pada LKPD. literasi
Verification Peserta didik dalam 5
kelompok menyimpulkan hasil HOTS
diskusi. Critical thinking
Generalization Mengkomunikasikan 30

a. Peserta didik yang ditunjuk Communication


sebagai perwakilan kelompok Creativity
mempresentasikan model
bentuk molekul yang telah
dibuat kelompoknya.
b. Peserta didik dari kelompok lain HOTS
memberikan tanggapan atau Critical thinking
mengajukan pertanyaan.
c. Peserta didik dalam kelompok Creativity
presenter memberikan jawaban Communication
atas tanggapan atau pertanyaan Critical thinking
yang diajukan.
d. Peserta didik dalam kelompok
persenter mengkomunikasikan Communication
kesimpulan dari hasil diskusi Colaboration
kelompoknya.
e. Kelompok preseter terbaik
mendapatkan penghargaan dari
guru.
f. Peserta didik menyimak Literasi
penguatan yang disampaikan guru
berdasarkan hasil diskusi.

Penutup a. Peserta didik membuat 10 Literasi


3. kesimpulan dengan bimbingan HOTS
guru dari kegiatan pembelajaran Critical thinking
yang telah dilaksanakan. Kolaborasi PD
b. Peserta didik bersama guru dengan guru
melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah Communication
dilakukan.
c. Peserta didik mendengarkan HOTS
informasi yang disampaikan guru Critical thinking
terkait penugasan dan diingatkan
untuk mempelajari materi yang Literasi
akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya.
d. Peserta didik berdo’a setelah
selesai belajar.
PPK (religius)
e. Peserta didik menjawab salam
penutup dari guru.
1. Remedial
Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas.Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2
kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial
dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.

2. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
▪ Peserta didik yang mencapai nilai n (ketuntasan) < n < n (maksium) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
▪ Peserta didik yang mencapai nilai n > n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Mengetahui Darussalam, 09 November 2022


Guru Pamong Guru Mata Pelajaran

Dewi Yulinda, S.Pd Gita Annissa Desiana


NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai