Catatan : Soal UTS ini berasal dari dosen sendiri, tidak mengikut perintah pada LMS
1. Pembelajaran berdiferensiasi didasarkan pada beberapa teori belajar. Jelaskan
bagaimana teori belajar berikut memberikan acuan dasar konseptual pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi: a) Teori Multiple Intelligences, b) Teori Zone of Proximal Development (ZPD) Jawaban: a) Teori Multiple Intelligences Teori ini menyatakan bahwa setiap orang mempunyai 8 kecerdasan untuk memecahkan permasalahan yang nyata dan dalam segala situasi (keadaan). Delapam kecerdasan tersebut yaitu kecerdasan verbal – linguistik yaitu berkaitan kemampuan berbahasa, kecerdasan logis – matematis yang berkaitan dengan kemampuan matematis (menentukan pola, mengolah angka, dll), kecerdasan spasial – visual yang berkaitan dengan kemampuan bidans ruang dan gambar, kecerdasan kinestetik – jasmani yaitu kemampuan dalam koordiansi anggota tubuh dan keseimbangan, kecerdasaan musical berkaitan dengan musik, kecerdasan intrapersonal yang berkaitan dengan kemampuan mengelola diri – sendiri, kecerdasan interpersonal yaitu kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, dan kecerdasan naturalis yang berkaitan dengan mengenali objek – objek alam b) Teori Zone Proximal Development (ZPD) Teori ZPD menyatakan bahwa peserta didik dalam suatu kelas atau kelompok terdiri dari 2 jenis perkembangan yaitu aktual dan potensial. Peserta didik dengan perkembangan aktual sudah dapat melaksanakan pembelajaran dengan minim bimbingan dari guru. Sedangkan peserta didik dengan perkembangan potensial memerlukan pengawasan serta bimbingan dari guru untuk menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh sebab adanya 2 jenis perkembangan tersebut, maka guru harus memberikan intensitas bimbingan yang berbeda kepada peserta didik sesuai tahap perkembangannya. Peserta didik yang sudah mahir diberikan bimbingan yang minim, peserta didik cukup mahir diberikan bimbingan dengan intensitas cukup, dan peserta didik perlu bimbingan diberikan bimbingan dengan intensitas tinggi. 2. Salah satu strategi pembelajaran berdiferensiasi adalah melalui pengelompokan peserta didik, meskipun begitu pembentukan kelompok ini dapat dilakukan secara fleksibel. Jelaskan bagaimana strategi pembentukan kelompok dalam pembelajaran berdiferensiasi ini dan berikan contohnya dalam pembelajaran di kelas. Jawaban: Pembentukan kelompok dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a) Pembentukan kelompok berdasarkan tingkat pemahaman peserta didik Kelompok dibagi menjadi 3 yaitu kelompok mahir, cukup mahir, dan kelompok perlu bimbingan. Pengelompokan tersebut dilakukan berdasarkan asesmen diagnostik kognitif yaitu sebelum pembelajaran dimulai peserta didik diberikan test yang berisi tentang materi lampau, esensial, dan materi yang dipelajari. Kemudian pengolahan hasil test didasarkan pada KKTP yang ditentukan. b) Pembentukan kelompok berdasarkan gaya belajar. Kelompok dibagi menjadi 3 yaitu kelompok visual, auditorial, dan kinestetik. Contohnya pada pembelajaran Perkembangan Teori atom menggunakan model pembelajaran Project Based Learning, asesmen diagnostik non-kognitif dapat dilakukan dengan menggunakan angket Skala Likert yang itemnya berisi tentang gaya belajar peserta didik. Contoh itemnya adalah “saya belajar dengan dibantu suara masik dari handphone” atau bisa juga “saya memperoleh pemahaman dengan melakukan praktik secara langsung”, dan lain sebagainya. 3. Implementasi pembelajaran berdiferensiasi di kelas juga memiliki hambatan/kendala dan kelemahan. Sebutkan minimal 3 kelemahan tersebut dan berikan alternatif solusi bagaimana cara mengatasinya. a) Waktu yang diperlukan terbatas Melakukan bimbingan kepada peserta didik tidak hanya dapat dilakukan dalam 1 atau 2 JP saja melainkan harus secara berulang dan rutin. Peserta didik dalam kelompok perlu bimbingan mungkin pada pertemuan 1 sudah mencapai KKTP, akan tetapi pada pertemuan selanjutnya mungkin saja jumlah KKTP yang tercapai berkurang. Hal yang dapatt dilakukan untuk permasalahan tersebut adalah merancang pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik materi atau waktu yang diperlukan. Tidak perlu semua KKTP harus tercapai dalam 1 pertenuan, jika tidak memungkinkan bisa diberikan pada pertemuan selanjutnya b) Keterbatasan tenaga dan waktu dalam memberikan bimbingan Memberikan bimbingan kepada kelompok yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman atau gaya belajarnya, juga membutuhkan kemampuan guru yang baik dalam mengelola kelas. Akan tetapi guru pasti mempunyai keterbatasan dalam hal tenaga dan waktu. Hal yang dapat dilakukan oleh guru adalah melakukan pelatihan tentang pembelajaran berdiferensiasi, menentukan skala prioritas bimbingan yang dilakukan kepada peserta didik, menggunakan metode atau model pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan guru, dan mengadakan lesson study (meminta bantuan kepada guru lain yang berkompeten dibidangnya untuk mengadakan pembelajaran berdiferensiasi) c) Minimnya bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran berdiferensiasi Kurikulum merdeka yang baru saja diimlementasikan di Indonesia membuat bahan ajar yang tersedia sangatlah minim. Berdasarkan pengalaman saya ketika mengajar di SMK, banyak guru yang masih menggunakan bahan ajar pada kurikulum sebelumnya dimana ada yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan dari Kurikulum Merdeka Belajar. Solusinya adalah dengan guru mencari bahan ajar pada Kemendikbud yang berkaitan dengan pembelajaran berdiferensiasi. 4. Berikan contoh implementasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis pada konten untuk materi kimia kelas XI. Jelaskan bagaimana strategi nya dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Jawaban: Contohnya adalah pada materi Ikatan Kimia kelas XI (Fase). Diferensiasi konten dapat dilakukan dengan strategi setiap kelompok peserta didik (kelompok mahir, cukup mahir, dan perlu bimbingan) masing-masing mengerjakan soal test formatif yang berbeda dalam hal jenis soal maupun tingkat kesulitan peserta didik. Strategi yang saya lakukan adalah sebagai berikut: a) Peserta didik yang memerlukan bimbingan khusus diarahkan untuk mengerjakan 2 soal formatif (pilihan ganda biasa dan uraian tipe C3). Soal berisi tentang penentuan proses pembentukan ikatan kimia dari unsur-unsur yang diketahui b) Peserta didik yang cukup mahir diarahkan untuk mengerjakan 2 soal formatif (pilihan ganda kompleks dan uraian tipe C4). Soal tentang analisis kasus dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan proses ikatan kimia c) Peserta didik yang mahir diarahkan untuk mengerjakan 2 soal formatif (two tier multiple choice dan uraian tipe C5). Soal berisi tentang penentuan keefektifan proses pembentukan ikatan kimia dari unsur-unsur dalam kehidupan sehari-hari 5. Berikan contoh implementasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis pada proses untuk materi kimia kelas XII. Jelaskan bagaimana strategi nya dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas Jawaban: Contohnya adalah pada materi Senyawa Organik. Diferensiasi proses dapat dilakukan memberikan bimbingan yang sesuai. Semisal dalam satu pertemuan, guru membahas aturan penamaan senyawa organik. Strategi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: a) Peserta didik yang memerlukan bimbingan diberikan bimbingan yang intens dalam menentukan nama senyawa organik yaitu dengan dibahas tentang aturan penamaan serta diberikan contohnya b) Peserta didik yang cukup mahir hanya diberikan bimbingan berupa penggunaan sebagian kecil aturan penamaan yang ada. Peserta didik mencari contoh penamaan senyawa secara mandiri pada referensi yang revelan c) Peserta didik yang mahir hanya diberikan clue tentang aturan penamaan senyawa organik kemudian diarahkan untuk mencari referensi yang relevan