Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER 1

PEMBELAJARAN BERDIFERENSASI

Nama : Vinsensius Maunia Singgih Husada

NIM : X9022082741

Kelas : 001 PPG Kimia UNS

Catatan : Soal UTS ini berasal dari dosen sendiri, tidak mengikut perintah pada LMS

1. Pembelajaran berdiferensiasi didasarkan pada beberapa teori belajar. Jelaskan


bagaimana teori belajar berikut memberikan acuan dasar konseptual pelaksanaan
pembelajaran berdiferensiasi: a) Teori Multiple Intelligences, b) Teori Zone of
Proximal Development (ZPD)
Jawaban:
a) Teori Multiple Intelligences
Teori ini menyatakan bahwa setiap orang mempunyai 8 kecerdasan untuk
memecahkan permasalahan yang nyata dan dalam segala situasi (keadaan).
Delapam kecerdasan tersebut yaitu kecerdasan verbal – linguistik yaitu berkaitan
kemampuan berbahasa, kecerdasan logis – matematis yang berkaitan dengan
kemampuan matematis (menentukan pola, mengolah angka, dll), kecerdasan spasial
– visual yang berkaitan dengan kemampuan bidans ruang dan gambar, kecerdasan
kinestetik – jasmani yaitu kemampuan dalam koordiansi anggota tubuh dan
keseimbangan, kecerdasaan musical berkaitan dengan musik, kecerdasan
intrapersonal yang berkaitan dengan kemampuan mengelola diri – sendiri,
kecerdasan interpersonal yaitu kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain,
dan kecerdasan naturalis yang berkaitan dengan mengenali objek – objek alam
b) Teori Zone Proximal Development (ZPD)
Teori ZPD menyatakan bahwa peserta didik dalam suatu kelas atau kelompok
terdiri dari 2 jenis perkembangan yaitu aktual dan potensial. Peserta didik dengan
perkembangan aktual sudah dapat melaksanakan pembelajaran dengan minim
bimbingan dari guru. Sedangkan peserta didik dengan perkembangan potensial
memerlukan pengawasan serta bimbingan dari guru untuk menuju tercapainya
tujuan pembelajaran. Oleh sebab adanya 2 jenis perkembangan tersebut, maka guru
harus memberikan intensitas bimbingan yang berbeda kepada peserta didik sesuai
tahap perkembangannya. Peserta didik yang sudah mahir diberikan bimbingan yang
minim, peserta didik cukup mahir diberikan bimbingan dengan intensitas cukup,
dan peserta didik perlu bimbingan diberikan bimbingan dengan intensitas tinggi.
2. Salah satu strategi pembelajaran berdiferensiasi adalah melalui pengelompokan peserta
didik, meskipun begitu pembentukan kelompok ini dapat dilakukan secara fleksibel.
Jelaskan bagaimana strategi pembentukan kelompok dalam pembelajaran
berdiferensiasi ini dan berikan contohnya dalam pembelajaran di kelas.
Jawaban:
Pembentukan kelompok dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Pembentukan kelompok berdasarkan tingkat pemahaman peserta didik
Kelompok dibagi menjadi 3 yaitu kelompok mahir, cukup mahir, dan kelompok
perlu bimbingan. Pengelompokan tersebut dilakukan berdasarkan asesmen
diagnostik kognitif yaitu sebelum pembelajaran dimulai peserta didik diberikan test
yang berisi tentang materi lampau, esensial, dan materi yang dipelajari. Kemudian
pengolahan hasil test didasarkan pada KKTP yang ditentukan.
b) Pembentukan kelompok berdasarkan gaya belajar.
Kelompok dibagi menjadi 3 yaitu kelompok visual, auditorial, dan kinestetik.
Contohnya pada pembelajaran Perkembangan Teori atom menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning, asesmen diagnostik non-kognitif dapat
dilakukan dengan menggunakan angket Skala Likert yang itemnya berisi tentang
gaya belajar peserta didik. Contoh itemnya adalah “saya belajar dengan dibantu
suara masik dari handphone” atau bisa juga “saya memperoleh pemahaman dengan
melakukan praktik secara langsung”, dan lain sebagainya.
3. Implementasi pembelajaran berdiferensiasi di kelas juga memiliki hambatan/kendala
dan kelemahan. Sebutkan minimal 3 kelemahan tersebut dan berikan alternatif solusi
bagaimana cara mengatasinya.
a) Waktu yang diperlukan terbatas
Melakukan bimbingan kepada peserta didik tidak hanya dapat dilakukan dalam 1 atau
2 JP saja melainkan harus secara berulang dan rutin. Peserta didik dalam kelompok
perlu bimbingan mungkin pada pertemuan 1 sudah mencapai KKTP, akan tetapi pada
pertemuan selanjutnya mungkin saja jumlah KKTP yang tercapai berkurang. Hal yang
dapatt dilakukan untuk permasalahan tersebut adalah merancang pembelajaran yang
disesuaikan dengan karakteristik materi atau waktu yang diperlukan. Tidak perlu semua
KKTP harus tercapai dalam 1 pertenuan, jika tidak memungkinkan bisa diberikan pada
pertemuan selanjutnya
b) Keterbatasan tenaga dan waktu dalam memberikan bimbingan
Memberikan bimbingan kepada kelompok yang disesuaikan dengan tingkat
pemahaman atau gaya belajarnya, juga membutuhkan kemampuan guru yang baik
dalam mengelola kelas. Akan tetapi guru pasti mempunyai keterbatasan dalam hal
tenaga dan waktu. Hal yang dapat dilakukan oleh guru adalah melakukan pelatihan
tentang pembelajaran berdiferensiasi, menentukan skala prioritas bimbingan yang
dilakukan kepada peserta didik, menggunakan metode atau model pembelajaran yang
sesuai dengan kemampuan guru, dan mengadakan lesson study (meminta bantuan
kepada guru lain yang berkompeten dibidangnya untuk mengadakan pembelajaran
berdiferensiasi)
c) Minimnya bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran berdiferensiasi
Kurikulum merdeka yang baru saja diimlementasikan di Indonesia membuat bahan ajar
yang tersedia sangatlah minim. Berdasarkan pengalaman saya ketika mengajar di SMK,
banyak guru yang masih menggunakan bahan ajar pada kurikulum sebelumnya dimana
ada yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan dari Kurikulum Merdeka Belajar.
Solusinya adalah dengan guru mencari bahan ajar pada Kemendikbud yang berkaitan
dengan pembelajaran berdiferensiasi.
4. Berikan contoh implementasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis pada konten untuk
materi kimia kelas XI. Jelaskan bagaimana strategi nya dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas.
Jawaban:
Contohnya adalah pada materi Ikatan Kimia kelas XI (Fase). Diferensiasi konten dapat
dilakukan dengan strategi setiap kelompok peserta didik (kelompok mahir, cukup
mahir, dan perlu bimbingan) masing-masing mengerjakan soal test formatif yang
berbeda dalam hal jenis soal maupun tingkat kesulitan peserta didik. Strategi yang saya
lakukan adalah sebagai berikut:
a) Peserta didik yang memerlukan bimbingan khusus diarahkan untuk mengerjakan 2
soal formatif (pilihan ganda biasa dan uraian tipe C3). Soal berisi tentang penentuan
proses pembentukan ikatan kimia dari unsur-unsur yang diketahui
b) Peserta didik yang cukup mahir diarahkan untuk mengerjakan 2 soal formatif
(pilihan ganda kompleks dan uraian tipe C4). Soal tentang analisis kasus dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan proses ikatan kimia
c) Peserta didik yang mahir diarahkan untuk mengerjakan 2 soal formatif (two tier
multiple choice dan uraian tipe C5). Soal berisi tentang penentuan keefektifan proses
pembentukan ikatan kimia dari unsur-unsur dalam kehidupan sehari-hari
5. Berikan contoh implementasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis pada proses untuk
materi kimia kelas XII. Jelaskan bagaimana strategi nya dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas
Jawaban:
Contohnya adalah pada materi Senyawa Organik. Diferensiasi proses dapat dilakukan
memberikan bimbingan yang sesuai. Semisal dalam satu pertemuan, guru membahas
aturan penamaan senyawa organik. Strategi yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:
a) Peserta didik yang memerlukan bimbingan diberikan bimbingan yang intens dalam
menentukan nama senyawa organik yaitu dengan dibahas tentang aturan penamaan
serta diberikan contohnya
b) Peserta didik yang cukup mahir hanya diberikan bimbingan berupa penggunaan
sebagian kecil aturan penamaan yang ada. Peserta didik mencari contoh penamaan
senyawa secara mandiri pada referensi yang revelan
c) Peserta didik yang mahir hanya diberikan clue tentang aturan penamaan senyawa
organik kemudian diarahkan untuk mencari referensi yang relevan

Anda mungkin juga menyukai