Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizki Yadil Majid

NIM :X902308786

1. Rancangan pembelajaran dapat disusun menggunakan prinsip Understanding by


Design (UbD) atau biasa disebut dengan backward design. Jelaskan bagaimana cara
merancang pembelajaran dengan prinsip ini!

Jawab :
Dalam bukunya yang berjudul “Understanding by Design”, biasa disingkat
dengan UbD, Jay McTighe dan Grant Wiggins mengemukakan 3 tahapan dalam
merancang pembelajaran:

Menentukan Tujuan Pembelajaran → Menentukan Asesmen Pembelajaran →


Menentukan Materi Pembelajaran / Kegiatan Pembelajaran

2. Dalam merancang pembelajaran menggunakan prinsip UbD guru harus


merencanakan tujuan pembelajaran, asesmen, dan kegiatan pembelajaran.
Jelaskan hubungan ketiga komponen tersebut, lalu kemukakan pendapatmu jika
salah satu komponen tidak termuat dalam perencanaan pembelajaran.

Jawab :
Semua elemen (asesmen, materi ajar, dan strategi) harus bermuara pada tujuan
yang telah ditetapkan di awal perancangan. Setiap pendidik diajak untuk mulai
merancang pembelajaran dari apa yang diinginkan pada akhir pembelajaran nanti.
Tujuan akhir pembelajaran haruslah menjadi hal yang ditentukan di awal perencanaan
pembelajaran.
3. Mengapa merancang pembelajaran dianjurkan menggunakan prinsip UbD?
Jelaskan kelebihan prinsip ini dibandingkan dengan cara merancang pembelajaran
seperti biasanya!

Jawab :

Karena dalam pembelajarannya prinsip Understanding by Design (UbD) lebih


menekankan keterlibatan siswa sebagai partisipan dan sebagai pusat pembelajaran
(Student center), penerapkan UbD mampu merancang instruksi yang berfokus pada
pemahaman siswa dan mampu menggunakan penilaian dan umpan balik untuk
meningkatkan pembelajaran siswa. sebab pemahaman menjadi hal yang sangat penting
dan menjadi kunci utama keberhasilan.

Perbedaan dan kelebihan paling mencolok antara UbD dengan model lainnya
adalah penempatan siswa sebagai fokus pembelajaran. Dengan demikian, guru akan lebih
memperhatikan kebutuhan siswa. Tak hanya itu, siswa juga bisa lebih memperoleh
penilaian yang otentik daripada dengan model lainnya. Hal ini dilakukan agar tenaga
pendidik tahu apakah tujuan dari pembelajaran sudah tercapai apa belum.

4. Jelaskan perbedaan asesmen awal, asesmen formatif, dan asesmen sumatif serta
berikan masing-masing 1 contoh!

Jawab :

Perbedaan asesmen awal, asesmen formatif dan asesmen sumatif adalah

1. Waktu Pelaksanaan
Pada penilaian formatif, umumnya dilakukan saat proses pembelajaran suatu
unit/bab/kompetensi berlangsung. Dapat dilakukan di awal maupun sepanjang proses
pembelajaran berlangsung. Sedangkan untuk penilaian sumatif, dapat dilakukan pada
akhir pembelajaran.
2. Tujuan Penilaian
Tujuan dari penilaian formatif adalah mengetahui perkembangan penguasaan
siswa terhadap suatu unit/bab/kompetensi yang sedang dipelajari. Berbeda dengan
penilaian formatif, penilaian sumatif bertujuan untuk mengetahui pencapaian
pembelajaran siswa pada pembelajaran suatu unit/bab/kompetensi yang telah
berakhir.
3. Otput
Output akhir dari penilaian formatif adalah sebagai dasar untuk memperbaiki
proses pembelajaran suatu unit/bab/kompetensi yang sedang dipelajari agar peserta
didik mencapai penguasaan yang optimal. Sedangkan output akhir penilaian sumatif
adalah sebagai bukti mengenai apa yang dikuasai oleh siswa.
4. Hasil Penilaian
Hasil penilaian formatif tidak digunakan untuk menentukan nilai rapor keputusan
kenaikan kelas, kelulusan, atau keputusan-keputusan penting lainnya. Untuk penilaian
sumatif, justru untuk menentukan hal-hal tersebut.

5. Asesmen bertujuan untuk memonitor perkembangan peserta didik. Jelaskan


maksud dari pernyataan tersebut!

Jawab :

Tujuan dilakukannya asesmen untuk memonitoring perkembangan peserta didik


adalah: Untuk memantau perkembangan proses pembelajaran peserta didik. Mengecek
pemenuhan terhadap capaian pembelajaran dan memberikan nilai atas proses dan hasil
pembelajaran peserta didik. Serta untuk mengetahui kemajuan belajar anak dalam
bentuk laporan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai