Pertanyaan:
Jika Siswa dikatakan telah memahami suatu masalah belajar, apa bila siswa dapat
menjelaskan melalui generalisasi atau prinsip, memberikan contoh fenomena, fakta, dan data
secara sistematis; dapat membuat atau memberikan contoh atau ilustrasi.
1. Contoh konkrit siswa dapat menjelaskan (sesuai tema atau matapelajaran anda)
sebagai bukti siswa telah memahami. Pada pembelajaran bahasa inggris dengan
materi procedure text. Siswa dapat menjelaskan fungsi sosial dan struktur teks
prosedur. Pada saat siswa dapat menjelaskan fungsi sosial dan struktur teks prosedur
berarti siswa tersebut telah memahami teks prosedur sesuai dengan tema dan materi
yang dibahas pada pembelajaran bahasa inggris.
2. Contoh kongkrit bagaimana siswa menafsirkan (sesuai tema atau matapelajaran anda)
sebagai bukti siswa telah memahami. Pada pembelajaran bahasa inggris dengan
materi procedure text. Siswa dapat menafsirkan langkah-langkah membuat nasi
goreng dalam bahasa inggris. Pada saat siswa dapat menafsirkan bahan-bahan dan
langkah-langkah membuat nasi goreng berarti siswa tersebut telah memahami teks
prosedur sesuai dengan tema dan materi yang dibahas pada pembelajaran bahasa
inggris.
3. Contoh kongkrit bagaimana siswa menerapkan (sesuai tema atau matapelajaran anda)
sebagai bukti siswa telah memahami. Pada pembelajaran bahasa inggris dengan
materi procedure text. Siswa dapat menerapkan materi procedure text dalam
kehidupan sehari-hari. Guru meminta siswa untuk membuat video procedure text.
Siswa membuat video procedure text dengan tema “How to make fruits salad”, pada
saat membuat video tersebut siswa mempraktikan cara membuat salad buah dengan
menjelaskan setiap langkahnya. Dengan adanya proyek tersebut siswa telah
menerapkan dan memahami materi procedure text.
4. Contoh kongkrit bagaimana siswa melakukan perspektif (sesuai tema atau
matapelajaran anda) sebagai bukti siswa telah memahami. Contoh dalam kegiatan
belajar mengajar guru menjelaskan tentang grammar yaitu simple present tense. Guru
dapat mengamati bagaimana siswa mengemukakan suatu gagasan bahasa inggris
tentang simple present tense. Siswa bisa mengemukakan gagasan mereka terhadap
konsep simple present tense dengan memberikan contoh kalimat simple present tense
yang digunakan sehari-hari. Siswa dapat menjelaskan rumus dari simple present tense.
Contohnya Siswa dapat menjelaskan tentang fungsi penggunaan simple present tense
dan rumus simple present tense. Siswa diharapkan dapat melakukan perspektif dengan
kemampuan sudut pandang siswa secara kritis dan mampu menggunakan simple
present tense dalam kehidupan sehari-hari.
5. Contoh kongkrit bagaimana siswa berempati (sesuai tema atau matapelajaran anda)
sebagai bukti siswa telah memahami. Ketika adanya kelompok lain yang presentasi
hasil diskusi dan ternyata penyelesaiannya berbeda dengan kelompoknya pasti akan
timbul perasaan mengapa bisa begitu dan mencoba menghormati pendapat kelompok
lain tersebut sehingga dia dapat melihat cara pandang kelompok lain mengapa
penyelesainnya berbeda.
6. Contoh kongkrit bagaimana siswa memiliki pengetahuan diri (sesuai tema atau
matapelajaran anda) sebagai bukti siswa telah memahami. Pengalaman metakognitif
melibatkan penggunaan strategi metakognitif. Strategi metakognitif adalah proses
sekuensial untuk mengontrol aktivitas kognitif dan memastikan bahwa tujuan kognitif
telah dipenuhi. Proses yang membantu untuk mengatur dan mengawasi belajar:
Perencanaan, kemampuan merencanakan aktivitas belajarnya. Strategi, mengelola
informasi: kemampuan menyusun strategi mengelola informasi berkenaan dengan
proses belajar yang dilakukan. Memonitor, secara komprehensif: kemampuan dalam
memonitor proses belajarnya dan hal-hal yang berhubungan dengan proses. Strategi
debugging, strategi yang digunakan untuk membetulkan tindakan-tindakan yang salah
dalam belajar. Evaluasi, mengevaluasi efektivitas strategi belajarnya, apakah ia akan
mengubah strateginya, menyerah pada keadaan, atau mengakhiri kegiatan tersebut.
Contohnya ketika siswa menerapkan simple present tense di kelas, namun masih ada
kekeliruan dalam penyampaiannya. Guru memberikan feedback terkait kalimat yang
diucapkan siswa. Kemudian siswa mengevaluasinya dengan mengulaangi kalimat
yang benar.