tahapan ini, proses belajar dimulai dari pengalaman konkret yang dialami seseorang.
Pengalaman tersebut kemudian direfleksikan secara individu. Dalam proses refleksi seseorang
akan berusaha memahami apa yang terjadi atau apa yang dialaminya. Refleksi ini menjadi
dasar konseptualisasi atau proses pemahaman prinsip prinsip yang mendasari pengalaman yang
dialami serta prakiraan kemungkinan aplikasinya dalam situasi atau konteks yang lain (baru).
Proses implementasi merupakan situasi atau konteks yang memungkinkan penerapan
konsep yang sudah dikuasai. Kemungkinan belajar melalui pengalaman- pengalaman nyata
kemudian direfleksikan dengan mengkaji ulang apa yang telah dilakukannya tersebut.
Pengalaman yang telah direfleksikan kemudian diatur kembali sehingga membentuk
pengertian-pengertian baru atau konsep-konsep abstrak yang akan menjadi petunjuk bagi
terciptanya pengalaman atau perilaku-perilaku baru. Proses pengalaman dan refleksi
dikategorikan sebagai proses penemuan (finding out), sedangkan proses konseptualisasi dan
implementasi dikategorikan dalam proses penerapan (taking action). Menurut experiential
learning theory, agar proses belajar mengajar efektif, seorang siswa harus memiliki 4
kemampuan (Nasution, 2005)
Menurut Hamalik (2001: 213) mengungkapkan beberapa langkah-langkah
pembelajaran Experiential Learning, yaitu:
1. Tahap Persiapan (kegiatan pendahuluan)
a. Guru merumuskan secara seksama suatu rencana pengalaman belajar yang
bersifat terbuka (open minded) yang memiliki hasil-hasil tertentu.
b. Guru memberikan rangsangan dan motivasi kepada siswa.
2. Tahap Inti
a. Siswa dapat bekerja secara individual atau kelompok, dalam kelompok-
kelompok kecil/keseluruhan kelompok di dalam belajar berdasarkan
pengalaman.
b. Para siswa di tempatkan pada situasi-situasi nyata, maksudnya siswa
mampu memecahkan masalah dan bukan dalam situasi pengganti. Siswa
aktif berpartisipasi di dalam pengalaman yang tersedia, membuat keputusan
sendiri, menerima konsekuen berdasarkan keputusan tersebut.
3. Tahap Akhir (Kegiatan penutup)
Pada kegiatan penutup, keseluruhan siswa menceritakan kembali tentang apa
yang dialami sehubung dengan mata pelajaran tersebut untuk memperluas
pengalaman belajar dan pemahaman siswa dalam melaksanakan pertemuan
yang nantinya akan membahas bermacam-macam pengalaman tersebut.
Selain itu ada juga teori yang mengidentifikasi gaya belajar. Model yang paling populer adalah
model VARK (Visual, Auditory, Reading/Writing, dan Kinesthetic). Model VARK
mengidentifikasi empat tipe gaya belajar utama yang meliputi:
1. Teori Perilaku
Perilaku dapat diartikan sebagai semua tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam
interaksinya dengan lingkungan sekitarnya. Menurut John R. Anderson, seorang ahli psikologi
kognitif, perilaku adalah hasil dari interaksi antara stimulus dan respons, yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor internal seperti kemampuan kognitif, motivasi, dan emosi. Sedangkan menurut B.F.
Skinner, seorang psikolog dan ahli teori perilaku, perilaku adalah segala bentuk tanggapan atau
respons yang muncul sebagai akibat dari rangsangan dari lingkungan eksternal, baik itu
pengalaman positif maupun negatif. Skinner juga mengemukakan bahwa perilaku dapat dipelajari
melalui penguatan atau hukuman, dan bahwa lingkungan dapat membentuk perilaku manusia.
Perilaku dalam pendidikan merujuk pada tindakan atau respons yang dilakukan oleh
peserta didik dalam konteks belajar-mengajar. Hal ini meliputi partisipasi aktif dalam
pembelajaran, keterlibatan dalam diskusi kelas, kemauan untuk belajar, penggunaan strategi
pembelajaran yang efektif, serta keterampilan sosial dan kerjasama dengan rekan satu tim. Perilaku
positif dalam pembelajaran dapat membantu peserta didik mencapai tujuan belajar, meningkatkan
kemampuan kognitif, serta membangun hubungan yang baik antara peserta didik dan guru.
Sementara perilaku negatif, seperti ketidakpatuhan, mengganggu kelas, atau keengganan untuk
belajar, dapat menghambat pembelajaran dan merusak kesejahteraan kelas secara keseluruhan.
Perilaku peserta didik dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti gaya belajar,
lingkungan belajar, dan motivasi. Menurut buku "Classroom Management Strategies: Gaining and
Maintaining Students' Cooperation" karya James S. Cangelosi, perilaku peserta didik dalam
pembelajaran dapat dibedakan menjadi tiga kategori: perilaku yang mendukung pembelajaran
(misalnya, partisipasi aktif dalam diskusi kelas), perilaku yang menghalangi pembelajaran (misalnya,
ketidakhadiran atau gangguan kelas), dan perilaku yang netral (misalnya, tidak terlibat dalam
kegiatan kelas).
Pendidik harus mampu mengelola perilaku peserta didik agar sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi manajemen kelas yang
efektif, seperti memberikan umpan balik yang jelas, memberikan aturan yang konsisten dan adil, serta
memfasilitasi interaksi positif antara peserta didik.
Setelah Anda mengetahui bagaimana pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) dan
bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagaimana Anda sebagai guru
membuat rancangan yang diminta pada bagian sebelumnya menjadi projek nyata?
Tuliskan rancangan/rencana aksi nyata terkait dengan program perubahan perilaku yang akan Anda
lakukan di sekolah:
2. Menentukan siapa
- guru Bahasa Inggris Guru yang mendapatkan
yang melakukan
tugas di luar sekolah
observasi
Keakuratan atau
4. Menentukan alat
penjelasan yang kurang
bantu pencatatan
- Tabel pengamatan detail dari guru sehingga
melamun/tidak kurang menggambarkan
memperhatikan di jam guru apa yang terjadi dengan
bahasa inggris jelas.
Pencatatan dilakukan di Berdasarkan observasi Selama 2 jam ada 5 Paling lama ada 10
guru Bahasa Inggris bahwa kali perilaku ini
tiap kelas dan menit dimana
perilaku di tiap kelas: muncul, durasi
kemudian apakah 1. Konsisten berkisar 5-10 menit. peserta didik hanya
Paling lama ada 10
perilaku tersebut - Perilaku negatif siswa menundukkan kepala,
menit dimana peserta
konsisten ? di tiap kelas didik hanya kelihatan mengantuk
Siswa melamun dan menundukkan kepala,
terdikstrasi hal lain. atau terdistraksi hal
kelihatan mengantuk
- Perilaku positif lain atau terdistraksi hal lain. Bila ditegur
yang baik/yang lain. Bila ditegur
memperhatikan
muncul memperhatikan
sebentar dankemudian sebentar dan
ketika diajak guru
melakukan hal yang
bercerita tentang kemudian melakukan
samakembali.
pengalaman yang telah
hal yang sama
dialami guru, peserta
didik tersebut lebih kembali.
antusias (termotivasi).
- Potensi yang bisa
dikembangkan
Kemampuan untuk
memecahkan masalah,
ketika mereka
mendengarkan cerita
pengalaman guru,
mereka mungkin dapat
melihat bagaimana guru
mengatasi masalah yang
serupa dan
menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Apakah peserta didik Berdasarkan observasi Selama 2 jam ada 3 Paling lama ada 10
guru Bahasa Inggris bahwa kali perilaku ini
lain melakukan menit dimana
perilaku di tiap kelas: muncul, durasi
hal yang sama? 2. Berperilaku Sama berkisar 5-10 menit. peserta didik hanya
Paling lama ada 10
- Perilaku negatif siswa menundukkan kepala,
menit dimana peserta
di tiap kelas didik hanya kelihatan mengantuk
Siswa melamun dan menundukkan kepala,
terdikstrasi hal lain. atau terdistraksi hal
kelihatan mengantuk
- Perilaku positif lain atau terdistraksi hal lain. Bila ditegur
yang baik/yang lain. Bila ditegur
memperhatikan
muncul memperhatikan
sebentar dankemudian sebentar dan
ketika diajak guru
melakukan hal yang
bercerita tentang kemudian melakukan
samakembali.
pengalaman yang telah
hal yang sama
dialami guru, peserta
didik tersebut lebih kembali.
antusias (termotivasi).
- Potensi yang bisa
dikembangkan
Kemampuan untuk
memecahkan masalah,
ketika mereka
mendengarkan cerita
pengalaman guru,
mereka mungkin dapat
melihat bagaimana guru
mengatasi masalah yang
serupa dan
menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Bagaimana cara Guru menggunakan model pembelajaran problem-based learning dengan
mengajar guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran. Guru mendemonstrasikan konsep
selama ini? dengan menghubungkan dalam kehidupan sehari-hari. Guru mendorong siswa untuk
lebih aktif berpartisipasi dalam pembelajaran melalui diskusi dan tanya jawab melalui
quiz. Ketika ditengah pembelajaran terdapat siswa yang tidak fokus atau mengantuk,
guru akan mengajak siswa untuk melakukan relaksasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, J. R. (2010). Cognitive psychology and its implications. Macmillan International
Higher Education.
Pearson.
Nasution. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bandung : Bumi
Aksara