Anda di halaman 1dari 14

DEMONSTRASI

KONTEKSTUAL
Pembelajaran Berdiferensiasi

Kelas Campuran Bahasa


MEET THE GROUP

Dhiya Faras Feba


P. S. Ayuningtiyas

Rina Ismi
Ulfaningtiyas Citra Dwi Baqiatus S.
Sasongko
STRATEGI PEMBELAJARAN
INKUIRI LEARNING
Inquiry learning adalah metode
belajar yang pada prinsipnya
mengajak peserta didik untuk aktif
bertanya dan bereksperimen secara
mandiri selama proses belajar. Dalam
model pembelajaran inquiry, peserta
didik diberikan ruang untuk
mencari/menemukan materi
pembelajaran secara mandiri.
Adapun tujuan dari strategi pembelajaran ini adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis,
logis, dan kritis atau mengembangkan kemampuan
intelektual sebagai bagian dari proses mental. Oleh
karena itu, dalam strategi pembelajaran inkuiri ini siswa
tidak hanya dituntut agar dapat menguasai materi
pelajaran saja, tapi juga dapat menggunakan
potensi yang dimilikinya secara maksimal.
JENIS-JENIS INQUIRY LEARNING
OPEN INQUIRY (INKUIRI TERBUKA) GUIDED INQUIRY (INKUIRI TERBIMBING)

Pengajar menempatkan diri


sebagai fasilitator serta bisa Peran pengajar dimulai dari
memberikan masukan dan ikut menentukan tema dan topik
terlibat membantu peserta didik penyelidikan yang akan
jika diminta. Dalam proses dibahas dan mengembangkan
pembelajaran, peserta didik pertanyaan-pertanyaan yang
mendapat kebebasan mengeksplor akan diselidiki peserta didik.
penyelidikannya, menyelesaikan Dalam hal ini pengajar ikut
sebuah permasalahan yang terlibat dalam membimbing
dihadapi, dan menemukan dari awal proses hingga akhir.
jawabannya sendiri.
CONTOH LANGKAH KEGIATAN
PEMBELAJARAN STRATEGI
PEMBELAJARAN INKUIRI
LEARNING
Langkah Pertama Orientasi

Guru menjelaskan topik, tujuan, dan hasil


belajar yang diharapkan.
Guru menyampaikan gambaran kegiatan
pembelajaran yang menggunakan strategi
pembelajaran inkuiri.
Guru melakukan motivasi/apersepsi yaitu
mengaitkan materi yang hendak dipelajari
dengan contoh yang ada dalam kehidupan
sehari-hari.
Langkah kedua Merumuskan masalah

Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh


siswa. Siswa akan memiliki motivasi belajar yang
tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan
masalah yang hendak di kaji. Dengan demikian,
guru sebaiknya tidak merumuskan sendiri
masalah pembelajaran, guru hanya memberikan
topik yang akan dipelajari, sedangkan
bagaimana rumusan masalah yang sesuai
dengan topik yang telah ditentukan sebaiknya
diserahkan kepada siswa.
Langkah kedua Merumuskan masalah

Masalah yang dikaji adalah masalah yang


mengandung teka-teki yang jawabannya
pasti. Artinya, guru perlu mendorong siswa
agar dapat merumuskan masalah yang
menurut guru jawabannya sebenarnya
sudah ada, tinggal siswa mencari dan
mendapatkan jawaban tersebur secara
pasti.
Langkah ketiga Merumuskan hipotesis

Guru mengajukan berbagai


pertanyaan yang mendorong siswa
untuk dapat merumuskan jawaban
sementara atau dapat merumuskan
berbagai perkiraan kemungkinan
jawaban dari suatu permasalahan
yang dikaji.
Langkah keempat Mengumpulkan data

Guru mengajukan pertanyaan-


pertanyaan yang dapat mendorong
siswa untuk berpikir mencari informasi
yang dibutuhkan.
Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk melakukan diskusi bertukar
pendapat.
Langkah kelima Menguji hipotesis

Guru memberi kesempatan kepada


siswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikir rasionalnya yaitu
membuktikan kebenaran jawaban yang
diberikan bukan hanya berdasarkan
argumentasi, akan tetapi harus
didukung oleh data yang ditemukan dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Langkah keenam Merumuskan kesimpulan

Akhir dari pembelajaran, guru


bersama siswa menyimpulkan
temuan yang diperoleh berdasarkan
hasil pengujian hipotesis.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai