Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN

Model Pembelajaran inquiry

Asmayani (202123021)

Alya Rahmania Razi (202123020)

Pengertian Inquiry

Secara umum inquiry merupakan proses yang bervariasi dan meliputi kegiatan-kegiatan
mengopservasi merumuskan pertanyaan yang relevan mengevaluasi buku informasi lain secara kritis
meencanakan penyelidikan atau investigasi me-review apa yang telah diketahui, melaksanakan
percobaan, atau eksperimen dengan menggunakan alat untuk memperoleh data menganalisis dan
menginterprestasi data serta membuat prediksi dan mengomunisasikan hasilnya.

Pengertian Pembelajaran Inquiry

Pembelajaran inquiry adalah metode belajar yang pada prinsipnya mengajak peserta didik
untuk aktif bertanya dan bereksperimen secara mandiri selama proses belajar. Dalam model
pembelajaran inquiry, peserta didik mencari tahu materi dengan mengajukan pertanyaan dan
melakukan riset atau penelitian secara mandiri.

Inquiry learning melingkupi dua kata, inquiry dan learning. Inquiry artinya meminta
keterangan atau penyelidikan. Sementara learning artinya pembelajaran. Dengan begitu inquiry
learning adalah kegiatan pembelajaran yang menekankan pada rasa ingin tahu siswa untuk mencari
atau menyelidiki secara sistematis apa yang akan ia pelajari.

Model pembelajaran inquiry adalah kegiatan belajar yang menekankan pada pengembangan
keterampilan penyelidikan dan kebiasaan berpikir yang memungkinkan peserta didik untuk
melanjutkan pencarian pengetahuan.

Metode ini memberikan kesempatan kepada peserta didikdalam penyelidikan sebuah masalah.
Sementara bagi pengajar, inquiry based-learning adalah serangkaian proses yang menggerakkan siswa
dalam menemukan jawaban atas rasa keingintahuannya melalui pemikiran kritis.

Dalam kata lain, siswa dituntut untuk memilki pemikiran yang kritis, logis, melakukan
identifikasi masalah dan menemukan sendiri jawabannya dengan melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan.hal ini dapat meningkatkan atau mengembangkan kemampuan yang mereka miliki
sebelumnya.
Penting untuk diingat bahwa pembelajran berbasis inkuiri (inquiry based-learning) bukanlah
teknik atau praktik saja, tapi sebuah proses yang memiliki potensi untuk meningkatkan keterlibatan
intelektual dan pemahaman mendalam para peserta didik.

tujuan Pembelajaran Inquiry

adapun tujuan utama pembelajaran inquiry menurut National Research Council (NRC,2000),
sebagai berikut:

1. Mengembangkan keinginan dan motivasi siswa untuk mempelajari prinsip dan konsep
sains.
2. Mengembangkan keterampilan ilmiah siswa sehingga mampu bekerja seperti layaknya
ilmuan.
3. Membiasakan siswa bekerja keras untuk memperoleh pengetahuan.

Tujuan di atas dapat dicapai dengan mengikuti sintaks yang ada dalam pembelajaran inquiry.
Joyce & Well (1996) mengemukakan bahwa sintaks inquiry sains terdiri atas empat fase,yaitu:a) fase
investigasi dan pengenalan kepada siswa; b) pengelompokan masalah oleh siswa; c) identifikasi
masalah dalam penyelidikan; d) memberikan kemungkinan mengatasi kesulitan/masalah. Namun
demikian, pembelajaran inquiry dapat dimulai dengan memberikan pertanyaan dan cara bagaimana
menjawab pertanyaan tersebut. Melalui pertanyaan tersebut siswa dilatih melakukan observasi
terbuka, berhipotesis, bereksperimen dan akhirnya dapat merik suatu kesimpulan.

Jenis-jenis pembelajaran inquiry

Model pembelajaran inquiry memiliki beberapa jenis yang disesuaikan dengan peran pengajar
atau tutor. Dalam pembelajaran ini pengajar mengambil peran dalam proses penyelidikan. Mulai dari
menentukan tema hingga evaluasi. Adapun jenis-jenis pembelajaran inquiry adalah sebagai berikut:

1. Open inquiry(inquiry terbuka)


Jenis pembelajaran ini pengajar menempatkan diri sebagai fasilitator selama proses
pembelajaran. Pengajar bisa memberikan masukan dan ikut terlibat membantu peserta didik
jika diminta. Dalam proses pembelajaran, peserta didik mendapat kebebasan mengeksplor
penyelidikannya. Terdapat inisiatifnya sendiri dari peserta didik dalam menyelesaikan sebuah
permaslahan yang dihadapi dan menemukan jawabannya sendiri.
2. Guided inquiry(inquiry terbimbing)
Berbeda dengan open inquiry, peran pengajar pada guided inquiry dimulai dari
menentukan tema dan topik penyelidikan yang akan dibahas. Selain itu pengajar juga turut
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diselidiki peserta didik. Dalam hal ini
pengajar ikut terlibat dalam membimbing dari awal proses hingga akhir.
Manfaat model pembelajaran inquiry

Pembelajaran inquiry adalah pembelajaran yang mampu mendatangkan kemanfaatan bagi


peserta didiknya. Adapun beberapa manfaat penerapan model pembelajaran inquiry learning yaitu
sebagai berikut:

1. Mampu mengembangkan keterampilan bertanya, penelitian, dan komunikasi


2. Meningkatkan kolaborasi dan kerjasama antarpeserta didik atau kelompok untuk
mendapatkan hasil belajar yang maksimal
3. Mampu memecahkan masalah, membuat solusi, dan mengatasi pertanyaan dan masalah
kehidupan nyata. Dapat mengembangkan bakat, mengembangkan keterampilan berpikir kritis
atau critical thinking skills dan meningkatkan keberhasilan belajar.
4. Meningkatkan partisipasi dalam penciptaan dan perbaikan ilmu pengetahuan dalam belajar

5 langkah pembelajaran inquiry

Dalam implementasi, manfaat dari pembelajaran model inquiry learning bisa terwujud jika
menerapkan langkah-langkah atau proses belajar mengajar yang tepat, dengan metode inquiry
learning. Berikut adalah langkah inquiry learning:

1. Peserta didik atau siswa yang mengajukan atau merumuskan sendiri pertanyaan
2. Menyelidiki suatu hal dalam berbagai situasi
3. Siswa melakukan analisis dan memberikan deskripsi dalam menemukan hal-hal yang
sudah diselediki
4. Mempresentasikan hasil temuan baik secara lisan atau tertulis
5. Proses evaluasi. Siswa merefleksikan tentang informasi dan pengetahuan yang diperoleh

Karakteristik Inquiry

Berikut adalah karakteristik pembelajaran inquiry menurut Anam, Khoirul (2017, hlm. 13).

1. Menekankan pada aktivitas peserta didik secara maksimal untuk mencari dan menemukan
yang artinya menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar.
2. Seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didik diarahkan untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dari sesuatu hal yang dipertanyakan, sehingga hal tersebut diharapkan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri dan menempatkan guru sebagai fasilitator dan motivator
belajar peserta didik.
3. Mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis, atau
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses perkembangan mental.
Dengan demikian, peserta didik tak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan
tetapi lebih pada bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya untuk lebih
mengembangkan pemahamannya terhadap materi pelajaran tertentu.

Kelebihan dan Kekurangan Inquiry Learning

Tentunya, sebagai salah satu model pembelajaran yang merupakan alternatif dari model lain,
inquiry learning memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri pula. Keunggulan strategi
pembelajaran inquiry menurut Roestiyah (2012, hlm. 76) dikemukakan sebagai berikut.

1. Dapat membentuk dan mengembangkan (self-concept) pada diri siswa, sehingga siswa dapat
mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide pokok dengan lebih baik.
2. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
3. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap objektif, jujur
dan terbuka.
4. Mendorong siswa untuk berpikir inisiatif dan merumuskan hipotesanya sendiri.
5. Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik.
6. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.
7. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
8. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. ‘
9. Dapat menghindari siswa dari cara-cara belajar yang tradisional.
10. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan
mengakomodasi informasi.

Selain memiliki keunggulan model pembelajaran inquiry juga memiliki beberapa kelemahan.
Menurut Suherti dan Rohimah (2016, hlm. 53) kelemahan model pembelajaran inquiry adalah sebagai
berikut.

1. Kesulitan pengontrolan kegiatan dan keberhasilan peserta didik


2. Model pembelajaran inkuiri sulit dilaksanakan karena terbentur dengan kebiasaan peserta
didik dalam belajar
3. Terkadang dalam implementasinya memerlukan waktu yang panjang sehingga sering
pendidik sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan
4. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan peserta menguasai materi
pelajaran, maka model pembelajaran ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap pendidik

Anda mungkin juga menyukai