Anda di halaman 1dari 3

Strategi Pembelajaran Kimia

1. Inkuiri
Apa itu Inkuiri ?
Inkuiri berasal dari bahasa inggris yaitu inquiry yang artinya proses bertanya dan mencari
tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yg ditanyakan. Pembelajaran berbasis inkuiri
merupakan pembelajaran yg berpusat pada siswa dengan tujuan untuk mendorong siswa
mengembangkan kemampuan berpikir dengan memberikan pertanyaan yg dilakukan melalui
tanya jawab guru dan siswa. Dengan kata lain, inkuiri adalah proses untuk mendapatkan
informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk mendapatkan jawaban dari
pertanyaan atau rumusan masalah yg dihadapi.
Bagaimana langkah dari inkuiri itu?
Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri dapat
mengikuti langkah – langkah sebagai berikut:

1. Orientasi Langkah orientasi merupakan langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif. Guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan
masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi adalah (1) menjelaskan
topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa, (2) menjelaskan pokok –
pokok kegiatan untuk mencapai tujuan, (3) menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar
sebagai motivasi bagi siswa.
2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang
mengandung teka – teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang untuk
berpikir. Teka – teki yang menjadi persoalan dalam inkuiri harus mengandung konsep yang jelas
dan pasti. Konsep – konsep dalam masalah adalah konsep – konsep yang sudah diketahui
terlebih dahulu oleh siswa.

3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai
jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan
guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis pada siswa adalah dengan mengajukan
pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan berbagai perkiraan
kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan.

4. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Proses pengumpulan data membutuhkan motivasi yang kuat dalam
belajar, ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Tugas guru dalam
tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari
informasi yang dibutuhkan.

5. Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan
data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data sehingga guru dapat
mengembangkan kemampuan berpikir rasional siswa. Artinya, kebenaran jawaban bukan hanya
berdasarkan argumentasi tetapi didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggung
jawabkan.

6. Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan
hasil pengujian hipotesis. Untuk memperoleh kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu
menunjukkan pada siswa mana data yang relevan.
Menurut Sanjaya (2009), penggunaan inkuiri harus memperhatikan beberapa prinsip,
yaitu berorientasi pada pengembangan intelektual (pengembangan kemampuan berfikir), prinsip
interaksi (interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru bahkan antara siswa dengan
lingkungan), prinsip bertanya (guru sebagai penanya), prinsip belajar untuk berfikir (learning
how to think), prinsip keterbukaan (menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada
siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang
diajukan).
Ciri utama strategi pembelajaran inkuiri adalah:
1. Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk mencari dan
menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses
pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru
secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu
sendiri.
2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban
sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya
diri (self belief). Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan
sebagai sumber balajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
3. Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan artinya siswa ditempatkan sebagai subjek belajar sehingga mampu menemukan
sndiri inti dari materi pelajaran.

Kenapa harus menggunakan inkuiri ?


Klasifikasi inkuiri menurut Bonnstetter (2000) didasarkan pada tingkat kesederhanaan
kegiatan siswa dan dinyatakan sebaiknya penerapan inkuiri merupakan suatu kontinum yaitu
dimulai dari yang paling sederhana terlebih dahulu.
1) Traditional hands-on Praktikum ( tradisional hands-on ) adalah tipe inkuiri yang paling
sederhana. Dalam praktikum guru menyediakan seluruh keperluan mulai dari topik sampai
kesimpulan yang harus ditemukan siswa dalam bentuk buku petunjuk yang lengkap.
2) Pengalaman sains yang terstruktur. Tipe inkuiri berikutnya ialah pengalaman sains terstruktur
( structured science experiences ), yaitu kegiatan inkuiri di mana guru menentukan topik,
pertanyaan, bahan dan prosedur sedangkan analisis hasil dan kesimpulan dilakukan oleh siswa.
Jenis yang ketiga ialah inkuiri terbimbing ( guided inquiry ), di mana siswa diberikan
kesempatan untuk bekerja merumuskan prosedur, menganalisis hasil dan mengambil kesimpulan
secara mandiri, sedangkan dalam hal menentukan topik, pertanyaan dan bahan penunjang, guru
hanya berperan sebagai fasilitator.
3) Inkuiri Siswa Mandiri. Inkuiri siswa mandiri ( student directed inquiry ), dapat dikatakan
sebagai inkuiri penuh karena pada tingkatan ini siswa bertanggungjawab secara penuh terhadap
proses belajarnya, dan guru hanya memberikan bimbingan terbatas pada pemilihan topik dan
pengembangan pertanyaan. Tipe inkuiri yang paling kompleks ialah penelitian siswa ( student
research ). Dalam inkuiri tipe ini, guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing
sedangkan penentuan atau pemilihan dan pelaksanaan proses dari seluruh komponen inkuiri
menjadi tangungjawab siswa.

Ahli lain yaitu Callahan, et al (1992) menyusun klasifikasi inkuiri lain yang didasarkan pada
intensitas keterlibatan siswa. Ada tiga bentuk keterlibatan siswa di dalam inkuiri, yaitu: (a)
identifikasi masalah, (b) pengambilan keputusan tentang teknik pemecahan masalah, dan (c)
identifikasi solusi tentatif terhadap masalah.
Dari penjelasn diatas, alasan mengguakan strategi pembelajaran inkuiri :
a. SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap
lebih bermakna.
b. SPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c. SPI merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern
yang mengaggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman
d. Strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas
rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh
siswa yang lemah dalam belajar.

Anda mungkin juga menyukai