Anda di halaman 1dari 18

STRATEGI PEMBELAJARAN

Menganalisis Beberapa Vidio Pembelajaran Inquiry Learning

OLEH
Kelompok 1 :
Amelia difa ( 17035084 )
Bundani Sakinah Alora ( 17035086 )
Dona Sofia Rahayu ( 17035088 )
Imelda Rosalinda ( 17035096 )
Jihaan Bilqiis Usri ( 17035098 )

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Andromeda, M.Si
Yerimadesi, S.Pd, M.Si

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
19
Inquiry Based Learning

A. Pengertian Model Inquiry Based Learning

Kata “Inquiry” berasal dari bahasa inggris yang berarti mengadakan penyelidikan,
menanyakan keterangan, melakukan pemeriksaan (Echols dan Hassan Shadily, 2003:
323). Sedangkan menurut Gulo (2005:84) inkuiri berarti pertanyaan atau pemeriksaan,
penyelidikan. Sumantri (1999:164), menyatakan bahwa metode inquiry adalah cara
penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan
informasi dengan atau tanpa bantuan guru.

Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami, karena
inquiry menuntut peserta didik untuk berpikir. Metode ini menempatkan peserta didik
pada situasi yang melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual. Meskipun metode ini
berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peran penting sebagai
pembuat desain pengalaman belajar. Guru berkewajiban menggiring peserta didik untuk
melakukan kegiatan. Kadangkala guru perlu menjelaskan, membimbing diskusi,
memberikan intruksi-intruksi, melontarkan pertanyaan, memberikan komentar dan saran
kepada peserta didik.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa inkuiri


merupakan suatu proses yang ditempuh siswa untuk memecahkan masalah,
merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, megumpulkan dan menganalisis data,
dan menarik kesimpulan. Jadi, dalam pembelajaran inkuiri ini siswa terlibat secara mental
maupun fisik untuk memecahkan masalah yang diberikan guru.

B. Karakteristik Model Inquiry Based Learning

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama model pembelajaran inkuiri
ini, yaitu :
a. Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk menari
dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek
belajar.
19
b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan. Dengan demikian strategi
pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi
sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
c. Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis.

C. Prinsip-Prinsip Inquiry Based Learning

Pembelajaran inkuiri mengacu pada prinsip-prinsip berikut ini:


a. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual. Tujuan utama dari pembelajaran
inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian,
pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada
proses belajar.
b. Prinsip Interaksi. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi,
baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi
antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti
menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur
lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
c. Prinsip Bertanya. Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan
pembelajaran ini adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk
menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses
berpikir. Dalam hal ini, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah
inkuiri sangat diperlukan. Di samping itu, pada pembelajaran ini juga perlu
dikembangkan sikap kritis siswa dengan selalu bertanya dan mempertanyakan
berbagai fenomena yang sedang dipelajarinya.
d. Prinsip Belajar untuk Berpikir. Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta,
akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses
mengembangkan potensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan
dan penggunaan otak secara maksimal.
e. Prinsip Keterbukaan. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang
menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan
kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan
19
kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka
membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.
D. Langkah-Langkah Model Inquiry Based Learning
Secara umum, langkah-langkah model inkuiri based learning sebagai berikut:

a) Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa
siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan mengajak siswa
untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang
sangat penting. Keberhasilan startegi ini sangat tergantung pada kemauan siswa
untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah,
tanpa kemauan dan kemampuan maka proses pembelajaran tidak akan berjalan
dengan lancar.

b) Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan
yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-
teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada
jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses
mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu
melalui proses tersebut siswa akanmemperoleh pengalaman yang sangat berharga
sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.

c) Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang
dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan
sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan
berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional
dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh
kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian,
setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan
hipotesis yang rasional dan logis.
19
d) Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang dibutuhkan
untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran inkuiri,
mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam
pengembangan intelektual. Proses pemgumpulan data bukan hanya memerlukan
motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan
kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.

e) Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima
sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional.
Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan
argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat
dipertanggungjawabkan.

f) Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang
akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.

E. Kelebihan dan Kelemahan Model Inquiry Based Learning (IBL)


Adapun kelebihan model pembelajaran dengan pendekatan IBL ini menurut
Roestiyah (2001: 76-77) yakni sebagai berikut:
a. Dapat membentuk dan mengembangkan “self-concept” pada diri siswa, sehingga
siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar
yang baru.
c. Mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif,
jujur dan terbuka.
d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.
e. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.
f. Situasi proses belajar menjadi merangsang. 19

g. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.


h. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri
i. Siswa dapat menghindari dari cara-cara belajar yang tradisional.
j. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

Disamping kelebihan yang telah disebutkan diatas, pendekatan IBL juga


mempunyai kekurangan antara lain:
1. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa
2. Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan
siswa dalam belajar.
3. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu yang
panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah
ditentukan
4. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai
materi pelajaran, maka startegi ini tampaknya akan sulit di implementasikan.

F. Analisis Video
Tabel perbandingan kegiatan guru dan peserta didik
No Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik
Video 1 pendahuluan 1.Orientasi 1.Orientasi
a. Guru mengucapkan salam. a. Peserta didik
b. Guru memberi instruksi memulai pelajaran
memulai pelajaran diawali dengan berdoa
dengan berdoa b. Peserta didik
menyanyikan salah
satu lagu wajib
c. Peserta didik
membacakan visi
sekolah
d. Psesrta didik
mempratikkan
sebuah jargon
19
sebagai penyemangat
belajar
2. Apersepsi 2. Apersepsi
a. Guru mereview pelajaran a. Peserta didik
sebelumnya yang berkaitan menanggapi
dengan pelajaran yang akan pertanyaan guru
dipelajari mengenai pelajaran
sebelumnya

Kegiatan inti 1.Orientasi terhadap masalah 1.Orientasi terhadap


a. Guru menyajikan sebuah masalah
fenomena alam yaitu a. Peserta didik
campuran minyak dan air memperhatikan
b. Guru memberikan beberapa fenomena alam yang
pertanyaan (permasalahan) disajikan oleh guru
yang memerlukan b. Peserta didik
pemecahan. menjawab
pertanyaan
permasalahan dari
guru berdasarkan
pengetahuan mereka

2. Merumuskan masalah 2. Merumuskan masalah


a. Guru menampilkan sebuah a. Peserta didik
percobaan pratikum memperhatikan
pemisahan minyak dan air, video yang
b. Guru member pertanyaan ditampilkan oleh
terkait video yang guru
ditampilkan b. Peserta didik
merumuskan
masalah dari
pertanyaan-pertanyaa
yang diberikan oleh
guru pada 19
lembar
kerja siswa

3 mengajukan hipotesis 3 mengajukan hipotesis


a. Guru mengawasi jalannya a. Peserta didik
diskusi mengajukan
hipotesis berdasarkan
pertanyaan-
pertanyaan dari guru

4 mengumpulkan data informasi 4 mengumpulkan data


a. Guru meminta peserta didik informasi
mengumpulkan data melalui
a. Peserta didik
internet, sumber belajar,
mengumpulkan data
atau literatur lain untuk
melalui internet,
dapat mengolah data dari
sumber belajar, dan
identifikasi masalah yang
literatur lain dan
sudah dituliskan
mengolah data dari
b. Guru meminta peserta didik
identifikasi masalah
untuk menjawab identifikasi
yg sudah dituliskan
masalah berdasarkan data
b. Pesrta didik
yg sudah diperoleh oleh
menjawab
peserta didik
identifikasi masalah
berdasarkan data
yang sudah
diperoleh oleh
peserta didik

5 menguji hipotesis
5 menguji hipotesis
a. Peserta didik
a. Guru mengajak siswa ke
melakukan beberapa
laboratorium guna menguji
percobaan
hipotesis untuk lebih
berdasarkan materi
memahami materi yang
yang dipelajari
diajarkan

6 menyimpulkan
6 menyimpulkan
a. Peserta didik
a. Guru membimbing pesrta didik
19
mempresenta
mengambil kesimpulan berdasarkan
hasil pengujian yang diperolehnya. sikan hasil
diskusinya
secara
perkelompok
b. Peserta didik
menyimpulka
n materi
kepolaran
senyawa
dengan
bimbingan
guru
Penutup a. Guru menjelaskan manfaat a. Peserta didik
dari materi yang dipelajari menyebutkan
b. Guru memberikan informasi manfaat dari materi
terkait pelajaran selanjutnya yang sedang
c. Guru mengakhiri pelajaran dipelajari
dengan mengucapkan salam
Video 2 Orientasi Guru memeriksa kehadiran siswa, Peserta didik mengikuti
membagi membagi kelompok untuk perintah guru saat dibentuk
peserta didik, membagikan lembar kelompok.
kerja.

Guru menyampaikan kompetensi Peserta didik


dasar dan indikator pencapaian memperhatikan penjelasan
kompetensi yang harus dikuasai guru yang sedang
mengenai materi perkembangan menyampaiakan kompetensi
model atom. dasar dan indikator
pencapaian
kompetensimengenai materi
perkembangan model atom

Kegia 1. Perumusan masalah 1. Perumusan masalah 19


tan Guru menampilkan video Peserta didik mengamati
Inti perkembangan atom menggunakan video yang ditampilkan
alat bantu infocus projector, Guru guru.
juga menampilkan beberapa 2. Perumusan hipotesis
pertanyaan (permasalahan) yang Peserta didik merumuskan
memerlukan pemecahan. hipotesis dengan cara
2. Perumusan hipotesis menjawab pertanyaan-
- pertanyaan dan lembar kerja
3. Pengumpulan data yang diberikan oleh guru.
Guru mengawasi jalannya diskusi 3. Pengumpulan data
guru menginstruksi siswa mencari Guru melakukandiskusi
informasi dari bahan bacaan. dengan kelompok masing-
masing,peserta didik juga
mengumpulkan data
menggunakan internet.
Peserta didik mengerjakan
4. Pengujian hipotesis lembar kerja secara diskusi
Guru membimbing jalannya selama 10 menit.
diskusiguru dapat menilai keaktifan 4. Pengujian hipotesis
peserta didik. Peserta didik
5. Perumusan kesimpulan mempresentasikan hasil
Guru meminta siswa diskusinya secara
menyimpulkan materi sesuai perkelompok
dengan pertanyaan-pertanyaan yang 5. Perumusan kesimpulan
ada di lembar kerja. Guru Peserta didik menyimpulkan
menayangkankan dan menjelaskan materi perkmbangan model
sebuah video pengamatan terkait atom dengan menjawab
kompetensi dasar terkait pertanyaan yang diberikan
pencapaian kemampuan psikomotor oleh guru.
peserta didik.
Guru membimbing pesrta didik
mengambil kesimpulan berdasarkan
hasil pengujian yang diperolehnya. 19
Penut Tidak ditampilkan kegiatan penutup Tidak ditmapilkan kegiatan
up pada video. penutup pada video.

Video 3

Video 1
URL : https://www.youtube.com/watch?v=9nVMYb7J3aA
Materi pokok : kepolaran senyawa
Kelas/ semester : X/1
Nama sekolah : SMA N 1 Giri Banyuwangi, Jawa Timur
Nama guru : tidak diketahui
Hasil analisis kesesuian video dengan sintak (langkah-langkah) model pembelajaran inquiry
learning 19
1. Orientasi
Pada bagian orientasi sudah sesuai dengan teori, dimana guru memasuki ruang
kelas dengan mengucapkan salam, dilanjutkan dengan berdoa sebelum belajar,
menyanyikan salah satu lagu wajib, membacakan visi dari asal sekolah tersebut, serta
diawali dengan jargon sebelum memulai pelajaran. Hal ini dapat memacu semangat
siswa-siswi dalam memulai pelajaran. Hanya saja pada orientasi, guru tidak
menyampaikan kompetensi dasar, Indikator pencapaian kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang harus dikuasai oleh siswa mengenai materi kepolaran senyawa.
Dalam video ini, tujuan pembelajaran hanya di tampilkan dalam bentuk slide dan
tidak dijelaskan langsung oleh guru. Guru juga belum menjelaskan mengenai
langkah-langkah apa saja yang dilakukan pada model pembelajaran inquiry ini.
Namun, disini guru mampu memcipatakan susana yang kondusif dan menyenangkan
bagi siswa. Selain itu, sebelum memasuki materi kepolaran senyawa, guru juga
mereview materi sebelumnya kemudian dikaitkan dengan materi yang akan diajarkan.
Hal ini sangat berguna untuk merangsang daya ingat siswa
2. Kegiatan inti
Pertama orientasi terhadap masalah. Dalam video ini guru menyajikan
fenomena alam yaitu mencampurkan minyak dan air. Kemudian siswa diminta
menganalisis fenomena yang terjadi. Hal ini sangat bagus untuk memulai pelajaran
yang akan disampaikan dikarenakan dapat merangsang siswa untuk berpikir,
menimbulkan sikap ingin tahu serta menarik minat siswa dalam belajar.
Kedua merumuskan masalah, Ketika rangsangan atau stimulus yang diberikan
oleh guru bekerja dengan baik, maka dalam pemikiran siswa akan muncul pertanyaan-
pertanyaan dan permasalahan-permasalahan yang akan menjadi basis dan tujuan
pembelajaran tersebut. Dalam video ini, guru menanyakan kenapa air dan minyak
tidak bercampur? Siswapun akan mulai berpikir alasan dari fenomena ini. Mereka
akan mulai berpikir, kenapa bisa terjadi, bagaimana bisa terjadi, dan gejala yang
ditimbulkan dan berbagai pertanyaan lainnya.
Ketiga, mengajukan hipotesis. Setelah siswa merumuskan masalah yang ingin
dipelajari, mereka kemudian diajak untuk bersama-sama merumuskan hipotesis.
Perumusan hipotesis didasarkan pada informasi-informasi yang selama ini telah
mereka miliki. Siswa akan menyampaikan dugaan sementara yang mereka ketahui
tentang fenomena alam minyak dan air yang dicampurkan. . Dalam video ini,19guru
menampilkan video menggunakan alat bantu infocus projector. Guru mengekplorasi
fenomena dari berbagai sumber. Disini, guru memperlihatkan suatu percobaan tantang
minyak dan air dari salah satu sumber. Siswa diminta untuk mengamati hal yang
terjadi. Setelah menampilkan video, siswa diminta untuk menyimpulkan isi dari video
tersebut. Setelah mendengarkan beberapa pendapat dari siswa, guru pun memberi
penjelesan terkait fenomena yang terjadi.
Keempat, mengumpulkan data informasi Selain mendapatkan informasi dari
guru, murid juga dapat mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, bisa dari buku
panduan belajar, dan internet. Dalam video ini, guru membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok dan mendiskusi fenomena dan materi yang di bahas. Setelah itu,
guru meminta setiap perwakilan kelompok untuk tampil dan meyimpulkan hasil
diskusi. Untuk menyempurnakan informasi yang siswa dapat, gurupun mengajak
siswa untuk langsung terjun ke lab guna melakukan percobaan. Agar siswanya lebih
paham akan materi yang dibahas. Siswa dapat melakukan percobaan yang berkaitan
dengan kepolaran senyawa. Siswa dapat menyaksikan dan merasakan langsung
fenomena yang terjadi. Sehingga mulai terjawabnlah pertanyaan-pertanyaan yang
timbul di pikiran mereka
Kelima, menguji hipotesis. Setelah berkutat dengan beragam sumber belajar
(sumber informasi) yang tersedia dan sumber data yang ada, siswa kemudian akan
diajak untuk memproses data dan informasi yang diperoleh. Mereka dapat belajar
mengorganisasikan data ke dalam tabel-tabel, daftar-daftar, atau ringkasan yang akan
mempermudah mereka dalam menguji kebenaran hipotesis yang telah mereka susun
dilangkah sebelumnya. Di sini mungkin saja terjadi semacam perbedaan antara
informasi yang baru mereka peroleh dengan informasi yang telah mereka miliki
sebelumnya. Proses berpikir kreatif, kritis, dan analitis akan dibutuhkan di tahap ini,
sehingga mereka dapat menguji hipotesis. Dalam video ini perwakilan setiap
kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil dari percobaan mereka sedangakan
guru membimbing jalannya diskusi. Disini siswa dapat membuktikan apakah dugaan
sementara yang telah mereka ajukan sesuai dengan teori atau tidak. Namun, dalam
video ini tidak terjadi interaksi antar penyaji dan audiens yang berupa tanya jawab.
Keenam, menyimpulkan. Dalam video ini siswa menyimpulkan informasi
yang mereka dapatkan dari percobaan yang mereka lakukan. Siswa dapat mengetahui
dan memahami dengan baik jika sudah mampu menyimpulkannya dengan benar.
Kekurangan dari video ini tidak terdapat kesimpulan yang diberikan oleh guru, 19
disini
guru hanya membenarkan hasil pengujian hipotesis. Adabaiknya pada bagian
menyimpulkan guru ikut serta menjelaskan kembali, sehingga jika ada informasi yang
keliru bisa dibenarkan, dan atau dapat pula sebaliknya, di mana informasi baru yang
mereka peroleh semakin memperkuat informasi yang telah mereka miliki itu. Atau
dengan kata lain, mereka dapat lebih dalam memahami hal tersebut dibanding
sebelumnya.
3. Penutupan
Pada bagian penutupan pada video ini, guru menyampaikan hikmah atau
manfaat yang didapat pada pelajaran tersebut. Dan juga guru memberi apresiasi atas
kerja keras dan kekompakan siswa dalam menjalankan pelajaran dan diskusi. Pada
akhir video guru member instruksi untuk membaca dan mempelajari materi
selanjutnya. Dan guru mengakhiri pelajaran dengan megucapkan salam.

Video 2
URL : https://youtu.be/AvgPJWQ26as
Materi pokok : Perkembangan model atom
Kelas : X
Sekolah : SMA N 9 SEMARANG
Nama Guru : Wiwik Indah, K, S.Pd, M.Pd
Hasil analisis kesesuian video 2 dengan sintak (langkah-langkah) model pembelajaran
inquiry learning

1. Orientasi
Pada bagian orientasi sudah sesuai dengan teori, di mana guru memeriksa kehadiran
peserta didik, membagi kelompok untuk peserta didik, membagikan lembar kerja,
menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang harus
dikuasai mengenai materi perkembangan model atom. Kekurangan yang ada dalam
video ini adalah tidak adanya kegiatan yang membentuk karakter religius peserta
didik seperti berdoa ataupun tadarus pada tahap orientasi. Guru juga belum
menjelaskan mengenai langkah-langkah apa saja yang dilakukan pada model
19
pembelajaran inquiry ini. Kekurangan yang lain ada guru kurang mampu menciptakan
suasana kondusif dan menyenangkan untuk belajar.
2. Kegiatan Inti
Pertama, perumusan masalah diperlihatkan pada saat guru menampilkan video
menggunakan alat bantu infocus projector, sedangkan siswa mengamatinya. Video
tersebut terkait dengan lembar kerja yang telah dibagikan oleh guru. Guru juga
menampilkan beberapa pertanyaan (permasalahan) yang memerlukan pemecahan.
Namun penyajian masalah ini kurang menarik, sebaiknya penyajian masalah berupa
demonstrasi dan teka-teki sehingga siswa tertantang untuk mencari tahu alasan
permasalahan tersebut dan semangat untuk mencari tahu jawaban dari pertanyaan
(permasalahan) tersebut secara mandiri.

Kedua tahap perumusan hipotesis sudah sesuai dengan teori. Berdasarkan video yang
diamati, peserta didik merumuskan hipotesis dengan cara menjawab pertanyaan-
pertanyaan dan lembar kerja yang diberikan oleh guru. Perumusan ini dilakukan
secara diskusi dengan kelompok masing-masing. Sedangkan peran guru di sini adalah
mengawasi jalannya diskusi. Sebaiknya saat peserta didik merumuskan hipotesi guru
memberi beberapa clue(pertanyaan)yang mengarah pada jawaban dari permasalahan
yang disajikan.

Ketiga tahap pengumpulan data juga sudah sesuai dengan teori. Di videoguru
menginstruksi siswa mencari informasi dari bahan bacaan, bahkan di sana guru sudah
memberitahukan halaman yang harus dipahami untuk memperoleh data yang
diperlukan untuk pemecahan masalah (menjawab pertanyaan).Selain dari bahan
bacaan, peserta didik juga bisa mengumpulkan data menggunakan internet.
Selanjutnya peserta didik mengerjakan lembar kerja secara diskusi selama 10 menit.

Keempat pengujian hipotesis. Dalam video 2 ini pengujian hipotesis dilakukan


dengan cara peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya secara perkelompok,
sedangkan guru membimbing jalannya diskusi. Setelah kelompok penyaji
menyampaikan hasil diskusinya, guru meminta tanggapan dari anggota kelompok lain
jika terdapat perbedaan jawaban ataupun perbedaan pendapat. Melalui diskusi seperti
inilah guru dapat menilai keaktifan peserta didik.Kekurangan pada video ini adalah
belum adanya kegiatan membandingkan data atau hasil yang didapat dengan data dan
fakta yang sesuai. 19
Kelima merumuskan kesimpulan. Di video ini, setelah tahap-tahap sebelumnya
selesai,guru meminta siswa menyimpulkan materi sesuai dengan pertanyaan-
pertanyaan yang ada di lembar kerja. Selanjutnya guru menayangkankan dan
menjelaskan sebuah video pengamatan terkait kompetensi dasar terkait pencapaian
kemampuan psikomotor peserta didik. Pada video ini, perumusan kesimpulan
dilakukan dengan baik, karena guru membimbing pesrta didik mengambil kesimpulan
berdasarkan hasil pengujian yang diperolehnya.
3. Penutup
Pada video tidak ada ditampilkan penutup. Karena di sana tidak terdapat pemberian
tugas ataupun pengucapan salam.

Video 3
URL : https://youtu.be/resLWFLnZck
Kelas : X
Materi pokok : Perkembangan model atom
Hasil analisis kesesuaian video 3 sintak (langkah-langkah) model pembelajaran
inkuiri learning
1.Orientasi
Pada video tersebut untuk orientasi sudah ada dengan guru mengucapkan salam
masuk kelas,dan kemudia mengambil absen siswa siswanya,serta menjelaskan
kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai,dengan
materi yang dijelaskan oleh guru tersebut adalah model perkembangan atom.untuk
kelemahan yang terletak pada video ini itu tidak adanya pembentukan karakter
religious dari siswa siswa nya dikarenakan tidak adanya pembacaan do’a sebelum
belajar.
2.Kegiatan Inti
Pertama ,yaitu rumusan masalah yang ditampilkan dari video tersebut mungkintidak
terlalu jelas dikatenakan dari guru sendiri terfokus untuk menjelaskan materi yang ada
,sehingga kurang adanya interaksi atau peran dari siswa dalam pembelajaran.disini
ada terlihat bahwa siswa bertanya kepada guru ,namun itu tidaklah banyak.hal ini
mungkin belum sesuai dengan kriteria dari model pembelajaran inkuiri learning. 19
Kedua,tahap perumusan hipotesis,dimana siswa menduga jawaban sementara yang
sesuai dengan teori atau materi yang disampaikan.disini sebelumnya juga terlihat
bahwa guru membuat siswa siswa kemudia berdiskusi mengenai materi yang
dipelajari,namun mungkin disini guru masih memberikan masukan seperti pertanyaan
yang mengarah pada jawaban yang sebenarnya.disini juga kelemahannya terlihat dari
guru yang masih belum kondusif dalam memberikan pembelajaran yang sesuai
dengan model inkuiri learning.
Ketiga,tahap pengumpulan data yang berpedoman pada teori.di dalam video guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari sumber bacaan melalui
internet,untuk menemukan hipotesis-hipotesis,dan kemudian di diskusikan antar
sesame siswa.
Keempat,pengujian hipotesis.yang terlihat dalam video siswa diminta untuk
menyampaikan hasil diskusinya masing masing,dan nanti guru yang membimbing
jalannya diskusi.siswa yang belum menampilkan hasil diskusinya mungkin di
persilahkan untuk menanggapi yang disampaikan teman sekelas nya .disini juga bisa
dinilai keaktifan siswa dalam belajar dan memberikan pendapat atau
gagasannya.selanjutnya dari guru itu menyampaikan jawaban yang sebenarnya dan
mengklarifikasi jawaban yang salah konsep.namun di video belum terlihat akan
aktivitas tersebut,dan ini belum sesuai dengan model pembelajaran inkuiri learning
Kelima,merumuskan kesimpulan.dalam video yang ditampilkan belum terlihat guru
menyampaikan kesimpulan dalam pembelajaran .dan ini belum sesuai dengan model
pembelajaran inkuiri learning
3.penutup
Pada video yang ditampilkan belum ada penutupnya,mungkin dari video tersebut
belum selesai dalam perekamannya.dan untuk penutup sendiri biasanya itu berupa
pemberian tuga dan diakhiri dengan mengucapkan salam

Hasil Analisis Vidio Yang Sesuai

Hasil analisis vidio yang sesuai dengan pembelejaran inquiry learning


Berdasarkan 3 vidio yang telah di putar,dan setelah melalukan analisis terhadap 3 vidio maka
menurut kelompok kami vidio yang cocok dengan pembelajaran inquiry learning adalah19
vidio
1 https://www.youtube.com/watch?v=9nVMYb7J3aA.Dimana pada vidio 1 ini sudah hampir
memenuhi langkah-langkah dari pembelajaran inquiry learning,yang mana pada
pembelajaran inquiry learning terdapat langkah-langkah sebagai berikut :
1.Orientasi (Pendahuluan)
Pada tahap ini guru dituntut untuk menciptalan suasana kondusif dan menyenangkan
dalam belajar.pada tahap ini guru dapat memberitahukan siswa mengenai materi apa
yang akan dipelajari,apa tujuan yang akan dicapai serta mempersiapkam siswa untuk
menggunakan model pembeljaran inquiry.
2Merumuskan Masalah (Kegiatan Inti)
Pada tahap ini siswa diarahkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan
masalah.Masalah dapat disajikan dengan cara yang menarik seperti demonstrasi unik
ataupun dalam bentuk teka-teki sehingga siswa tertantang untuk mencari tahu apa
yang terjadi dan merumuskan dalam suatu pertanyaan ataupun pernyataan yang kelak
harus dijawabnya sendiri.
3.Mermuskan Hipotesis (Kegiatan Inti)
Pada tahapan ini siswa dilatih untuk membuat suatu hipotesi atau jawaban sementara
dari masalah yang telah disaksikannya.Hipotesis belum tentu benar sehinga doronglah
anak-anak untuk tidak takut dalam mengemukan hipotesisnya.Guru dapat juga
membantu siswa membuat hipotesis dengan memberikan pertanyaan yang
jawabannya mengarah pada hipotesis siswa.
4.Mengumpulkan Data (Kegiatan Inti)
Pada tahap ini siswa melakukan aktifitas mengumpulkan informasi yang dibutuhkan
untuk menguji hipotesis yang dibuatnya.
5.Menguji Hipotesis (Kegiatan Inti)
Pada tahap ini adalah tahap yang melatih kemampuan rasional siswa dimana hipotesis
yang telah dibuat kemudian diuji dengan cara dibandingkan dengan data yang ada lalu
kemudian dicocokkan.Pada tahap ini juga dilatih sikap jujur dan percaya diri pada
siswa,sehingga siswa dapat menguji hipotesisnya berdasarkan data dan fakta.
6.Merumuskan Kesimpulan (penutup)
Pada tahap ini siswa dituntut untuk mendeskripsikan temuan yang telah diperolehnya
berdasarkan hasil pengujian hipotesis sehingga dapat mencapai kesimpulan yang
akurat.

19

Anda mungkin juga menyukai