oleh:
Imam arifaillah syaiful huda
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cinta adalah fitrah manusia. Cinta juga salah satu bentuk kesempurnaan penciptaan yang Allah
berikan kepada manusia. Allah menghiasi hati manusia dengan perasaan cinta pada banyak hal.
Salah satunya cinta seorang lelaki kepada seorang wanita, demikian juga sebaliknya. Rasa cinta
bisa menjadi anugerah jika luapkan sesuai dengan bingkai nilai-nilai ilahiyah. Namun, perasaan
cinta dapat membawa manusia ke jurang kenistaan bila diumbar demi kesenangan semata dan
dikendalikan nafsu liar.
Islam sebagai syariat yang sempurna, memberi koridor bagi penyaluran fitrah ini. Apalagi cinta
yang kuat adalah salah satu energi yang bisa melanggengkan hubungan seorang pria dan wanita
dalam mengarungi kehidupan rumah tangga. Karena itu, seorang baik pria dan wanita tidak asal
dapat dalam memilih pasangan untuk dijadikan pendamping hidupnya.
Masalah jodoh atau pasangan hidup. Sebenarnya siapa yang punya hak untuk menentukan jodoh
kita sebagai anak? semua tahu, kalo Allah sudah menentukan jodoh kita tapi Allah memberikan
kesempatan kepada kita untuk memilih, siapa yang akan kita pilih untuk menjadi pasangan hidup
kita walaupun pada akhirnya Allah juga yang akan menentukan hasil akhirnya. Jodoh itu misteri
Allah, tidak seorangpun yang akan tahu.
Kita hanya bisa berusaha mencari yang terbaik, dalam hal ini tentunya yang terbaik menurut
agama, bukan menurut nafsu ataupun keegoisan kita sebagai manusia biasa. Kadang terpikir,
kalau memang di berikan kesempatan untuk memilih dan menentukan pasangan hidup, kenapa
selalu ada saja pihak-pihak yang berusaha ikut campur dalam masalah ini. Setiap anak yang
menghormati dan berbakti kepada orang tua, tentunya sangat berharap kalau orang tua bisa
mengerti dan memberikan kepercayaan kepada mereka sebagai anak untuk memilih pasangan
hidup. Saya yakin semua orang tua ingin melihat anaknya bahagia dan tidak ingin melihat
mereka hidup sengsara. Banyak orang tua yang tidak menyetujui pilihan sang anak, hanya karena
calon pasangan hidupnya menurut mereka tidak akan bisa membahagiakan anak mereka. Entah
karena kurang materi, status sosial ataupun pendidikan yang lebih rendah dari sang anak.
Mungkin itu yang terbaik menurut versi pihak orang tua.
Dengan demikian perlunya pembahasan yang mendalam mengenai permasalahan pemilihan
pasangan hidup antara anak dan oarang tua. Dalam makalah ini akan mebahas solusi yang di
anggap baik dan benar dalam menghadapi permasalahan di atas.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana seruan Agama Islam dalam memilih pasangan hidup?
1.2.2 Apa kreteria pemilihan pasangan hidup menurut islam?
1.2.3 Seberapa pentingkah restu orang tua bagi kita ?
1.2.4 Apa dampak dari tidak didapatkannya restu orang tua ketika menikah?
1.2.5 Bagaimana solusi supaya tidak terjadi kontraversi antara orang tua dan anak dalam memilih
pasangan hidup?
1.2.6 upaya apa yang perlu dilakukan agar kita segera mendapatkan jodoh?
BAB II
PEMBAHASAN
2.6 Upaya yang Perlu Dilakukan Agar Kita Segera Mendapatkan Jodoh
Allah SWT mempunyai tiga pilihan dalam menjodohkan manusia satu sama lain. Pilihan pertama
adalah cepat mendapatkan jodoh. Pilihan kedua, lambat mendapatkan jodoh, tapi suatu ketika
pasti mendapatkannya di dunia. Pilihan ketiga adalah menunda mendapatkan jodoh sampai di
akhirat kelak (di dunia kita tidak mendapatkan jodoh). Apapun pilihan jodoh yang ditentukan
Allah, maka hal itu adalah hal yang terbaik untuk kita. Allah SWT berfirman : Diwajibkan atas
kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu
membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (QS. 2 : 216).
Lalu upaya apa yang perlu dilakukan agar kita segera mendapatkan jodoh? Beberapa upaya yang
dapat dilakukan yaitu :
1. Memperbaiki diri.
Jika kita ingin mendapatkan jodoh yang sholih, maka kita harus menjadi orang yang sholihah
juga. Itulah maksud Allah dalam firman-Nya : Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki
yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita
yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita
yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang
menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga) (QS. 24 : 26).
Memperbaiki diri disini pengertiannya ada dua, lahiriah dan batiniah. Secara lahiriah kita perlu
menjadi orang yang bersih, rapi dan menjaga bau badan. Tidak perlu berdandan yang berlebihan
(tidak Islami), tapi perlu kelihatan sebagai orang yang menarik. Sebagian orang yang ingin
menikah sangat berharap mendapatkan jodoh yang sholih, tapi ia sendiri orang yang salah (tidak
sholih). Ini ibarat pungguk merindukan bulan.
5. Memperluas pergaulan.
Cara yang lain agar cepat mendapatkan jodoh adalah memperluas pergaulan. Dengan pergaulan
yang luas kita juga lebih banyak mendapatkan pilihan. Seringkali jodoh itu datang bukan dari
perkenalan langsung, tapi dari kenalan teman kita. Bahkan dari kenalan dari kenalan teman kita.
Itulah gunanya pergaulan yang luas. Ibarat seorang nelayan yang menebarkan jaringan yang luas
untuk mendapatkan ikan yang lebih banyak.
BAB III
KESIMPULAN
1. Manusia diberi kesempatan memilih pasangan hidup namun pada akhirnya Allah lah yang
menentukan, karena Allah yang lebih tahu yang terbaik untuk makhluknya
2. Dalam islam ada kriteria memilih pasangan hidup yaitu harta, nasab, kecantikan dan agama.
Namun dalam kriteria ini yang paling diutamakan adalah agamanya
3. Restu dari kedua orang tua sangat penting dalam pernikahan karena ridho orang tua juga ridho
Allah. Jika orang tua meridhoi pernikahan kita insyaallah rumah tangga kita senantiasa diberi
kebahagiaan.
4. Karena ridho orang tua adalah ridho Allah juga. jika sebuah pernikahan tidak direstui kedua
orang tua maka rumah tangga pengantin tersebut akan sulit mendapat kebahagiaan dan mungkin
akan mendapatkan malapetaka.
5. Untuk mendapatkan restu dari orang tua seharusnya seorang calon pengantin lebih sering
berkomunikasi dengan orang tuanya dan menjelaskan tetang pilihannya tersebut.
6. Agar cepat mendapatkan jodoh ada beberapa upaya yaitu rajin berdoa, menjadi lebih baik,
rajin ibadah sunnah, kriteriany tidak muluk, memperluas pergaulan, meminta bantuan orang lain
atau memintanya secara langsung kepada yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA