Ikhtishar
A. Pengertian
1. Bahasa
2. Istilah
B. Masyru’iyah
1. Hadits Pertama
2. Hadits Kedua
C. Hukum
1. Sunnah
2. Tidak Disunnahkan buat Khatib
3. Haram Bagi Yang Janabah
4. Boleh Diganti dengan Dzikir
D. Kapan Disunnahkan?
1. Sebelum Duduk
2. Tidak Disunnahkan Meski Terlanjur Duduk
E. Keluar Masuk Masjid Berulang-Ulang
1. Cukup Sekali Sehari
2. Berulang-ulang
F. Saat Imam Berkhutbah
1. Tidak Perlu Tahiyatul Masjid
2. Shalat Tahiyatul Masjid Terlebih Dahulu
G. Apakah Disunnahkan Untuk Selain Masjid?
1. Disunnahkan
2. Tidak Disunnahkan
H. Tahiyat Dua Masjid Al-Haram
1. Masjid Al-Haram Mekkah
543
Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4
A. Pengertian
1. Bahasa
Makna tahiyah (ﺗﺤﯿﱠﺔ
ِ ) adalah penghormatan. Sebagaimana
disebutkan di dalam firman Allah SWT :
ِ ِ َ ﺑﺘﺤﻴﺔٍِِ َ َِ
ردوﻫﺎ َ َ ْ َ ْﻓﺤﻴﱡﻮا
َ ﺑﺄﺣﺴﻦ ﻣْﻨ َـﻬﺎ أ َْو ُ ﱡ َ وإذا ُﺣﻴﱢ ُْـﻴﺘﻢ َ ﱠ
Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu
penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang
lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu. (QS.
An-Nisa’ : 86)
Dan firman Allah SWT yang lainnya :
ِ ِ ﲢﻴﺔً ﱢﻣﻦ
ِ ﻋﻨﺪ ﱠ َِ َﻧﻔﺴﻜﻢ
ِ ُ ﻋﻠﻰ أ َ َِ
ﻃﻴﺒﺔ
ً َﻣﺒﺎرَﻛﺔً َﱢ
َ َُ اﻟﻠﻪ ْ ﱠ ْ ُ ُ ـﻴﻮﺗﺎ َ َ ﱢ
ََ ﻓﺴﻠﻤﻮا ً ُُدﺧﻠﺘﻢ ﺑ
ُْ َ َ ﻓﺈذا
Maka apabila kamu memasuki rumah-rumah hendaklah kamu
memberi salam kepada kepada dirimu sendiri, salam yang
ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. (QS. An-
Nuur : 61)
2. Istilah
Sedangkan secara istilah dalam ilmu fiqih, shalat tahiyatul
masjid adalah shalat yang bertujuan sebagai penghormatan atas
keberadaan sebuah masjid.
Lebih lengkapnya tentang pengertian shalat tahiyatul masjid
adalah :
544
Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4 Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid
B. Masyru’iyah
ِ ِ ْ ـﲔ ََ ﱠ
ﻓﻴﻬﻤﺎ ِ َ ْﻛﻊ ر
َ وﲡﻮز َ ْ َﻛﻌﺘَ ْ َﻓﺎر
ْ َ ﻗﻢ
ْ ُ ﺳﻠﻴﻚ
ُ َْ ُ َﻳﺎ
545
Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4
C. Hukum
546
Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4 Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid
ـﻮة
َ ﺣﻮل َوﻻَ ﻗُﱠ وﻻ ـﺮﺒَﻛ أ ﱠ
اﻟﻠﻪو ﱠ
اﻟﻠﻪ ﱠ
إﻻِ إﻟﻪ ِ اﳊﻤﺪ ِﱠ
ِ َﻟﻠﻪ وﻻ ِ ﺳﺒﺤﺎن ﱠ
َ
ْ َ َ َُ ْ ُ َ ُ َ َ َ ُ ْ َْ اﻟﻠﻪ َو َ َ ُْ
ِ ِ ِإﻻﱠ ِ ﱠ
ِ ِ َ ْ اﻟﻌﻠﻲ
اﻟﻌﻈﻴﻢ ﺑﺎﻟﻠﻪ ْ َ ﱢ
Maha suci Allah, segala puji untuk Allah. Tidak ada tuhan selain
547
Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4
Allah. Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan upaya kecuali
dengan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.
Namun syariat shalat tahiyat al-masjid ini hanya berlaku di
selain masjid Al-Haram Mekkah. Adapun masjid Al-Haram di
Mekkah, yang disyariatkan bila kita memasukinya bukan shalat
sunnah, melainkan disyariatkan untuk melakukan tawaf
sunnah di sekeliling Ka’bah sebanyak tujuh putaran.
1. Sebelum Duduk
Shalat tahiyatul masjid sesungguhnya disyariatkan untuk
dikerjakan ketika seseorang masuk ke dalam masjid, sebelum
duduk, sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.
Utamanya shalat sunnah dua rakaat tahiyat masjid ini
dilakukan ketika masuk ke dalam masjid, sebelum duduk atau
mengerjakan berbagai aktifitas di dalam masjid, seperti shalat
fardhu, beriktikaf, membaca Al-Quran atau pun hal-hal lain
yang dibolehkan.
2. Tetap Disunnahkan Meski Terlanjur Duduk
Namun apabila karena suatu hal, lupa atau sengaja, sudah
terlanjur duduk dan belum sempat melakukan shalat tahiyatul
masjid, apakah masih disyariatkan juga untuk melakukannya?
Para ulama mengatakan bahwa seseorang yang sudah
terlanjur duduk di dalam masjid sebelum sempat melakukan
shalat tahiyatul masjid, masih tetap disyariatkan untuk
melakukannya.
Dasarnya adalah hadits Sulaik yang terkenal itu :
548
Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4 Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid
549
Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4
550
Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4 Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid
ـﻮم
َ ْ ََﺣﺪﻛﻢ ﻳ ِ َ َ ﻓﻴﻬﻤﺎ ُﰒﱠِ ِ ْ ـﲔ ََ ﱠِ َ ْﻛﻊ ر
ْ ُ ُ َ َإذا َﺟﺎءَ أ:ﻗﺎل َ وﲡﻮز َ ْ َﻛﻌﺘ َ ْ َﻓﺎر
ْ َ ﻗﻢ
ْ ُ ﺳﻠﻴﻚ
ُ َْ ُ َﻳﺎ
ﻓﻴﻬﻤﺎِ ِ ْ ـﲔ وََْ َ ﱠ
ِ َ ْﻛﻊ ر ِ ْ
ِْ اﳉﻤﻌﺔ َو
َ ﻟﻴﺘﺠﻮز َ ْ َﻛﻌﺘَ ْْ ـﺮ
َ َﻴـﻠ
ْ ﻓ
َ ﳜﻄﺐ
ُ ُ ْ َ اﻹﻣﺎم
ُ َ َ ُُ
Berdirilah kamu wahai Sulaik, lakukan shalat dua rakaat dan
tunaikanlah keduanya dengan ringan. Kemudian beliau
bersabda, “Jika salah seorang dari kalian datang pada hari
Jum’at, sedangkan imam sedang berkhutbah, maka hendaklah
dia shalat dua raka’at, dan hendaknya dia mengerjakannya
dengan ringan.” (HR. Muslim)
Bahkan sebenarnya kalau melihat kasusnya, saat itu Sulaik
sebenarnya sudah duduk mendengarkan khutbah Rasulullah
SAW, tetapi justru Rasulullah SAW sendiri yang meminta Sulaik
untuk berdiri dan mengerjakan shalat sunnah tahiyatul masjid
terlebih dahulu.
Pendapat ini juga didukung oleh para ulama besar seperti
Ibnul Mundzir, Al-Hasan, Ibnu Uyainah, Makhul, Ishaq, Abu
Tsaur dan lainnya.3
551
Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4
untuk shalat.
Intinya apakah ada masyru'iyah untuk mengerjakan
tahiyatul masjid, ataukah tidak berlaku karena hukumnya bukan
masjid?
Dalam hal ini kita menemukan dua pendapat yang berbeda.
Pertama menyatakan boleh dan berlaku hukum mengerjakan
shalat tahiyatul masjid di mushalla. Kedua, pendapat yang
mengatakan tidak disyariatkan.
1. Disunnahkan
Mereka yang berpendapat disunnahkan mendasarkan
pendapatnya pada keumuman makna masjid itu sendiri. Bahwa
dalam terminologi fiqih, yang disebut masjid adalah tempat
shalat secara umum, sebagimana sabda Rasulullah SAW :
552
Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4 Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid
553
Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4
َ ﻷ◌ﻫﻞ َ ﱠ
ﻣﻜﺔ َ ﻷ◌ﻫﻞ ْاﻟﻌَِﺮ ِاق َو ﱠ
ْ َ ِ َاﻟﺼﻼة ْ َ ِ اف
َ اﻟﻄﱠَﻮ
Tawaf itu disyariatkan untuk penduduk Iraq, sedangkan
penduduk Mekkah disyariatkan shalat.
Beberapa ulama lainnya sepertiAtha’ juga sependapat
dengan hal tersebut di atas. 4
Sehingga dalam hal ini ada yang berpendapat bahwa meski
kita bukan penduduk Mekkah asli, namun kalau kita sudah
beberapa hari tinggal dan menetap disana, maka sudah tidak
554
Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4 Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid
ِ ﻋﻠﻴﻚ ﻳﺎ رﺳﻮل ﱠ
اﻟﻠﻪ ُ َ َ َ ََْ اﻟﺴﻼم
َُ ﱠ
Salam sejahtera untukmu wahai Rasulullah
Kemudian mengucapkan salam juga kepada Abu Bakar dan
Umar radhiyallahuanhuma. Karena keduanya juga dikuburkan
bersebelahan dengan jasad Rasulullah SAW.
Tentu kesunnahan ini hanya berlaku bila dimungkinkan
untuk melakukannya, mengingat biasanya Raudhah selalu
dipenuhi orang-orang dan amat berdesakan.
555