Anda di halaman 1dari 14

Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4 Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid

Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid

Ikhtishar

A. Pengertian
1. Bahasa
2. Istilah
B. Masyru’iyah
1. Hadits Pertama
2. Hadits Kedua
C. Hukum
1. Sunnah
2. Tidak Disunnahkan buat Khatib
3. Haram Bagi Yang Janabah
4. Boleh Diganti dengan Dzikir
D. Kapan Disunnahkan?
1. Sebelum Duduk
2. Tidak Disunnahkan Meski Terlanjur Duduk
E. Keluar Masuk Masjid Berulang-Ulang
1. Cukup Sekali Sehari
2. Berulang-ulang
F. Saat Imam Berkhutbah
1. Tidak Perlu Tahiyatul Masjid
2. Shalat Tahiyatul Masjid Terlebih Dahulu
G. Apakah Disunnahkan Untuk Selain Masjid?
1. Disunnahkan
2. Tidak Disunnahkan
H. Tahiyat Dua Masjid Al-Haram
1. Masjid Al-Haram Mekkah

543
Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4

2. Masjid Nabawi Madinah

A. Pengertian

1. Bahasa
Makna tahiyah (‫ﺗﺤﯿﱠﺔ‬
ِ ) adalah penghormatan. Sebagaimana
disebutkan di dalam firman Allah SWT :

ِ ِ َ ‫ﺑﺘﺤﻴﺔ‬ٍِِ َ َِ
‫ردوﻫﺎ‬ َ َ ْ َ ْ‫ﻓﺤﻴﱡﻮا‬
َ ‫ﺑﺄﺣﺴﻦ ﻣْﻨ َـﻬﺎ أ َْو ُ ﱡ‬ َ ‫وإذا ُﺣﻴﱢ ُْـﻴﺘﻢ َ ﱠ‬
Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu
penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang
lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu. (QS.
An-Nisa’ : 86)
Dan firman Allah SWT yang lainnya :
ِ ِ ‫ﲢﻴﺔً ﱢﻣﻦ‬
ِ ‫ﻋﻨﺪ ﱠ‬ َِ ‫َﻧﻔﺴﻜﻢ‬
ِ ُ ‫ﻋﻠﻰ أ‬ َ َِ
‫ﻃﻴﺒﺔ‬
ً َ‫ﻣﺒﺎرَﻛﺔً َﱢ‬
َ َُ ‫اﻟﻠﻪ‬ ْ ‫ﱠ‬ ْ ُ ُ ‫ـﻴﻮﺗﺎ َ َ ﱢ‬
ََ ‫ﻓﺴﻠﻤﻮا‬ ً ُُ‫دﺧﻠﺘﻢ ﺑ‬
ُْ َ َ ‫ﻓﺈذا‬
Maka apabila kamu memasuki rumah-rumah hendaklah kamu
memberi salam kepada kepada dirimu sendiri, salam yang
ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. (QS. An-
Nuur : 61)
2. Istilah
Sedangkan secara istilah dalam ilmu fiqih, shalat tahiyatul
masjid adalah shalat yang bertujuan sebagai penghormatan atas
keberadaan sebuah masjid.
Lebih lengkapnya tentang pengertian shalat tahiyatul masjid
adalah :

‫اﳊََﺮِام‬ ِ ِ ْ ‫ﻣﺴﺠﺪا َﻏﻴـﺮ‬


ْ ‫اﻟﻤﺴﺠﺪ‬ ِ ‫ﻟﻜﻞ ﻣﻦ ْﻳﺪﺧﻞ‬ ِ ‫ﺳﻦ‬
‫ت◌ َ ﱡ‬ ِ‫اﻟﺼﻼة ﱠ‬
َْ َ ْ ً ْ َ ُ َ ْ َ ُ ُ ُ ‫اﻟﱵ‬ َُ ‫ﱠ‬
‫ـﻮﺿﺌﺎ‬ ِ ِ ‫اﳉﻠﻮس ِِﺑﻪ ﻻَ ْاﻟﻤﺮور‬ ُ ‫ﻳُِﺮ‬
ً‫ﻛﺎن ُﻣﺘَ َ ﱢ‬
َ َ‫ﻓﻴﻪ َو‬ َ ُُ َ ُُْ ‫ﻳﺪ‬
Shalat sunnah yang disyariatkan khusus ketika seseorang
memasuki masjid, selain masjid Al-Haram, dengan niat berdiam
di dalam masjid bukan sekedar lewat, dalam keadaan berwudhu’.

544
Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4 Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid

Dari definisi di atas, setidaknya ada beberapa unsur utama


dalam shalat tahiyatul masjid, yaitu ;
 Shalat sunnah 2 rakaat
 Dikerjakan di dalam masjid, ketika seseorang masuk ke
dalamnya
 Bukan Majid Al-Haram, karena penghormatan untuk
masjid Al-Haram bukan dengan shalat melainkan
dengan bertawaf tujuh putaran
 Dengan niat untuk berdiam di dalam masjid, bukan
sekedar lewat
 Masuk masjid dalam keadaan berwudhu’

B. Masyru’iyah

Para ulama sepakat bahwa shalat sunnah khusus untuk


menghormati masjid (tahiyatul masjid) adalah ibadah shalat
sunnah yang disyariatkan dalam agama Islam.
Ada banyak dalil yang mendasari adanya shalat tahiyatul
masjid ini.
1. Hadits Pertama
Sabda Rasulullah SAW
ِ ِ
ِ ْ َ‫ﻛﻌﺘ‬
‫ـﲔ‬ َ ْ‫ﻛﻊ َر‬
َ َ‫ﺣﱴ ﻳَْـﺮ‬
‫ﳚﻠﺲ َ ﱠ‬
ْ َْ َ‫اﻟﻤﺴﺠﺪ َﻓﻼ‬
َ ْ َ ْ ‫َﺣﺪﻛﻢ‬ َ َ ‫َِإذا‬
ُ ُ ُ َ ‫دﺧﻞ أ‬
Bila salah seorang dari kalian masuk ke dalam masjid, janganlah
duduk sebelum shalat dua rakaat. (HR. Bukhari Muslim)
2. Hadits Kedua
Rasulullah SAW pernah memerintahkan salah seorang
jamaah shalat Jumat, yaitu Sulaik Al-Ghathafani radhiyallahuanhu
yang masuk ke masjid langsung duduk mendengarkan khutbah
untuk terlebih dahulu mengerjakan dua rakaat shalat tahiyatul
masjid.

ِ ِ ْ ‫ـﲔ ََ ﱠ‬
‫ﻓﻴﻬﻤﺎ‬ ِ َ ْ‫ﻛﻊ ر‬
َ ‫وﲡﻮز‬ َ ْ َ‫ﻛﻌﺘ‬َ ْ َ‫ﻓﺎر‬
ْ َ ‫ﻗﻢ‬
ْ ُ ‫ﺳﻠﻴﻚ‬
ُ َْ ُ ‫َﻳﺎ‬

545
Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4

Berdirilah kamu wahai Sulaik, lakukan shalat dua rakaat dan


tunaikanlah keduanya dengan ringan. (HR. Muslim)

C. Hukum

Meski secara umum shalat tahiyatul masjid hukumnya


sunnah, tetapi kalau kita telusuri literatur secara lebih jauh, kita
juga menemukan beberapa pendapat yang berbeda. Selain
pendapat utama yang mengatakan sunnah, juga ada yang
berpendapat tidak disunnahkan untuk khatib Jumat, dan haram
bagi yang berjanabah, serta pendapat yang mengatakan boleh
diganti dengan dzikir.
1. Sunnah
Atas dasar hadits shahih di atas ini maka jumhur ulama
menyebutkan bahwa siapa saja dari kalangan muslimin yang
memasuki masjid dalam keadaan suci dari hadats, untuk
mengerjakan shalat sunnah dua rakaat penghormatan atas
masjid yang agung dan mulia kedudukannya dalam syariat
Islam.
Dan para ulama juga sepakat bahwa shalat tahiyatul masjid
ini tetap berlaku kesunnahannya, meski pun dilakukan para
waktu-waktu yang dimakruhkan atau diharamkan untuk shalat,
seperti ketika selesai shalat shubuh, matahari terbit, matahari
tepat berada di atas kepala, selesai mengerjakan shalat Ashar,
dan pada saat matahari sedang dalam proses terbenam.
Sebab jumhur ulama mengatakan bahwa terlarangnya
mengerjakan shalat pada lima waktu itu hanya sebatas untuk
mengerjakan shalat sunnah mutlak, yang tidak ada sebabnya
secara khsus.
Sedangkan bila ada penyebab atau 'illat untuk mengerjakan
jenis shalat sunnah tertentu, maka hukumnya tidak terlarang.
Dan masuk ke dalam masjid adalah salah satu dari sebab
disyariatkannya shalat tahiyatul masjid. Oleh karena itu meski
dikerjakan di kelima waktu yang terlarang itu, hukumnya tetap
sunnah dan dibenarkan.
2. Tidak Disunnahkan Buat Khatib Jumat

546
Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4 Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid

Sebagian ulama menyebutkan bahwa di antara kesunnahan


bagi khatib Jumat adalah langsung naik mimbar begitu masuk
ke dalam masjid tanpa harus mengerjakan shalat tahiyatul
masjid lagi.
Hal itu mengingat bahwa dahulu Rasulullah SAW
mengerjakan yang demikian itu, yaitu keluar dari rumah beliau
dan masuk masjid langsung naik ke atas mimbar untuk
menyampaikan khutbah.
Beliau SAW diriwayatkan tidak melakukan shalat tahiyatul
masjid sebelum naik mimbar.
3. Haram Bagi Yang Janabah
Sedangkan mereka yang tidak dalam keadaan suci dari
hadats, dibolehkan lewat saja di dalam masjid tanpa
disyariatkan untuk sekedar shalat. Sebagaimana firman Allah
SWT :
ِ َْ َ‫ﺳﺒﻴﻞ ﺣﱴ ﺗ‬ َِِ ‫ِإﻻﱠ‬
‫ـﻐﺘﺴﻠُﻮا‬ ‫ﻋﺎﺑﺮي َ ِ ٍ َ ﱠ‬
kecuali hanya lewat saja sampai mandi janabah (QS. An-Nisa’ :
43)
Larangan yang berlaku bagi orang yang sedang dalam
keadaan berjanabah atau berhadats besar adalah berdiam di
dalam di dalam masjid untuk waktu yang lama. Sedangka bila
masuk hanya untuk sekedar melewati saja, maka tidak terlarang.
3. Boleh Diganti Dengan Zikir
Sedangkan bagi mereka yang tidak mampu atau tidak
memungkinkan atasnya untuk shalat tahiyatul masjid saat
memasukinya, boleh diganti dengan membaca ddzikir sebagai
berikut :

‫ـﻮة‬
َ ‫ﺣﻮل َوﻻَ ﻗُﱠ‬ ‫وﻻ‬ ‫ـﺮ‬‫ﺒ‬‫َﻛ‬ ‫أ‬ ‫ﱠ‬
‫اﻟﻠﻪ‬‫و‬ ‫ﱠ‬
‫اﻟﻠﻪ‬ ‫ﱠ‬
‫إﻻ‬ِ ‫إﻟﻪ‬ ِ ‫اﳊﻤﺪ ِﱠ‬
ِ َ‫ﻟﻠﻪ وﻻ‬ ِ ‫ﺳﺒﺤﺎن ﱠ‬
َ
ْ َ َ َُ ْ ُ َ ُ َ َ َ ُ ْ َْ ‫اﻟﻠﻪ َو‬ َ َ ُْ
ِ ِ ‫ِإﻻﱠ ِ ﱠ‬
ِ ِ َ ْ ‫اﻟﻌﻠﻲ‬
‫اﻟﻌﻈﻴﻢ‬ ‫ﺑﺎﻟﻠﻪ ْ َ ﱢ‬
Maha suci Allah, segala puji untuk Allah. Tidak ada tuhan selain

547
Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4

Allah. Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan upaya kecuali
dengan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.
Namun syariat shalat tahiyat al-masjid ini hanya berlaku di
selain masjid Al-Haram Mekkah. Adapun masjid Al-Haram di
Mekkah, yang disyariatkan bila kita memasukinya bukan shalat
sunnah, melainkan disyariatkan untuk melakukan tawaf
sunnah di sekeliling Ka’bah sebanyak tujuh putaran.

D. Waktu Pelaksanaan Shalat

1. Sebelum Duduk
Shalat tahiyatul masjid sesungguhnya disyariatkan untuk
dikerjakan ketika seseorang masuk ke dalam masjid, sebelum
duduk, sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.
Utamanya shalat sunnah dua rakaat tahiyat masjid ini
dilakukan ketika masuk ke dalam masjid, sebelum duduk atau
mengerjakan berbagai aktifitas di dalam masjid, seperti shalat
fardhu, beriktikaf, membaca Al-Quran atau pun hal-hal lain
yang dibolehkan.
2. Tetap Disunnahkan Meski Terlanjur Duduk
Namun apabila karena suatu hal, lupa atau sengaja, sudah
terlanjur duduk dan belum sempat melakukan shalat tahiyatul
masjid, apakah masih disyariatkan juga untuk melakukannya?
Para ulama mengatakan bahwa seseorang yang sudah
terlanjur duduk di dalam masjid sebelum sempat melakukan
shalat tahiyatul masjid, masih tetap disyariatkan untuk
melakukannya.
Dasarnya adalah hadits Sulaik yang terkenal itu :

‫ﻗﻢ‬ ِ ‫اﻟﻐﻄﻔ ِﺎﱐﱡ ورﺳﻮل ﱠ‬


ْ ُ ‫ﺳﻠﻴﻚ‬
ُ َْ ُ ‫ َﻳﺎ‬: ‫ﳜﻄﺐ ﻓََـﻘﺎل‬
ُ ُ ْ َ  ‫اﻟﻠﻪ‬ ُ ََ ََ َ ْ ‫ﺳﻠﻴﻚ‬ ٌ َْ ُ َ‫َﺟﺎء‬
ِ ِ ْ ‫ـﲔ ََ ﱠ‬
‫ﻓﻴﻬﻤﺎ‬ ِ َ ْ‫ﻛﻊ ر‬
َ ‫وﲡﻮز‬ َ ْ َ‫ﻛﻌﺘ‬َ ْ َ‫ﻓﺎر‬
َْ
Sulaik Al-Ghthafani radhiyallahuanhu masuk ke dalam masjid
ketika Rasulullah SAW sedang berkhutbah. Beliau SAW
bersabda,”Berdirilah kamu wahai Sulaik, lakukan shalat dua

548
Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4 Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid

rakaat dan tunaikanlah keduanya dengan ringan. (HR. Muslim)

E. Keluar Masuk Masjid Berulang-Ulang

Semua ulama telah sepakat tentang disyariatkannya shalat


sunnah tahiyatul masjid ini. Namun mereka berbeda pendapat
jika seseorang memang keluar masuk masjid berulang-ulang,
apakah tiap masuk masjid disunnahkan untuk melakukan shalat
tahiyat ini, ataukah cukup sekali saja dilakukan.
1. Cukup Sekali Sehari
Menurut pendapat mazhab Al-Hanafiyah dan Al-Malikiyah,
serta sebuah pendapat yang agak berbeda dari ulama Asy-
Syafi’iyah, seseorang yang bolak balik masuk ke dalam masjid,
tidak lagi disunnahkan untuk terus menerus melakukan shalat
tahiyatul masjid.
Misalnya seorang yang bekerja di dalam masjid, misalnya
seorang arsitek, petugas kebersihan, atau pegawai masjid yang
memang ruang kantornya berada di dalam masjid.
Bagi mereka ini, shalat tahiyat masjid hanya berlaku sekali
saja dalam sehari, yaitu ketika awal pertama kali di hari itu
memasuki masjid.
2. Berulang-ulang
Sebaliknya, dalam pendapat yang resmi dari mazhab Asy-
Syafi’iyah, meski seseorang bolak-balik masuk masjid, tetap saja
disunnahkan untuk melakukan shalat tahiyatul masjid, meski
dia berulang-ulang melakukannya. 1
Dalam hal ini tentu hukumnya bukan wajib, melainkan
hanya sunnah saja, karena pada dasarnya shalat tahiyatul masjid
sendiri hukumnya memang sunnah.
Artinya, kalau seseorang mau melakukannya, tidak ada
larangan, karena judul besar shalat tahiyatul masjid adalah
menghormati saat memasuki masjid, maka meski bolak-balik
keluar masuk masjid, tetap disyariatkan untuk melakukannya.

1 Raudhah Ath-Thalibin, jilid 1 hal. 332

549
Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4

Bahkan seandainya ada dua atau lebih masjid yang


berdekatan, tiap masuk ke dalam satu masjid disunnahkan
untuk melakukan shalat sunnah tahiyatul masjid.
Katakanlah di Palestina tempat keberadaan Masjid Al-
Aqsha, hanya beberapa meter dari bangunan Masjid Al-Aqsha
itu terdapat masjid Umar bin Al-Khatttab. Padahal keduanya
berdiri dalam satu halaman. Namun karena hitungannya ada
dua masjid, tiap masuk ke salah satu masjid, tetap disyariatkan
untuk mengerjakan shalat sunnah tahiyatul masjid untuk
masing-masing masjid.2

F. Saat Imam Berkhutbah

Yang sering menjadi bahan perdebatan di kalangan ulama


dan juga orang-orang awam adalah bila seseorang masuk ke
dalam masjid ketika imam sedang berkhutbah.
Pertanyaannya, apakah dia sebaiknya shalat dua rakaat
tahiyatul masjid, ataukah dia langsung duduk mendengarkan
khutbah imam?
1. Tidak Perlu Tahiyatul Masjid
Dalam pandangan mazhab Al-Hanafiyah dan Al-Malikiyah,
dalam kasus itu sudah tidak lagi disyariatkan untuk shalat
sunnah tahiyatul masjid, tetapi sebaiknya langsung duduk
mendengarkan khutbah imam.
Sebab dalam pandangan mereka, mendengarkan khutbah
imam hukumnya wajib, sedangkan shalat tahiyatul masjid
hukumnya sunnah. Maka dalam hal ini, ibadah yang sunnah
dikalahkan dengan ibadah yang wajib.

ِ ْ ‫ﻓﺎﺳﺘﻤﻌﻮا َﻟﻪ وأ‬


‫َﻧﺼﺘُﻮا‬ ِ
َ ُ ُ َْ َ
Dengarkanlah dan perhatikanlah (QS. Al-A’raf : 204)
Para ulama yang sepakat dengan pendapat ini antara lain
Asy-Syuraih, An-Nakha’i, Al-Laits, Qatadah, Ats-Tsauri, Ibnu

2 Al-Qalyubi jilid 2 hal. 215

550
Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4 Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid

Sirin dan lain-lainnya.


2. Shalat Tahiyatul Masjid Terlebih Dahulu
Sedangkan pendapat mazhab Asy-Syafi’iyah dan Al-
Hanafiyah justru terbalik. Dalam pandangan mereka, bila
seseorang masuk masjid saat imam sedang berkhutbah, tetap
saja yang harus didahulukan adalah shalat tahiyatul masjid.
Bukan berarti tidak mendengarkan khutbah, namun
memang begitulah dahulu Rasulullah SAW memberi petunjuk,
sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.

‫ـﻮم‬
َ ْ َ‫َﺣﺪﻛﻢ ﻳ‬ ِ َ َ ‫ﻓﻴﻬﻤﺎ ُﰒﱠ‬ِ ِ ْ ‫ـﲔ ََ ﱠ‬ِ َ ْ‫ﻛﻊ ر‬
ْ ُ ُ َ ‫ َإذا َﺟﺎءَ أ‬:‫ﻗﺎل‬ َ ‫وﲡﻮز‬ َ ْ َ‫ﻛﻌﺘ‬ َ ْ َ‫ﻓﺎر‬
ْ َ ‫ﻗﻢ‬
ْ ُ ‫ﺳﻠﻴﻚ‬
ُ َْ ُ ‫َﻳﺎ‬
‫ﻓﻴﻬﻤﺎ‬ِ ِ ْ ‫ـﲔ وََْ َ ﱠ‬
ِ َ ْ‫ﻛﻊ ر‬ ِ ْ
ِْ ‫اﳉﻤﻌﺔ َو‬
َ ‫ﻟﻴﺘﺠﻮز‬ َ ْ َ‫ﻛﻌﺘ‬َ ْْ ‫ـﺮ‬
َ َ‫ﻴ‬‫ـﻠ‬
ْ ‫ﻓ‬
َ ‫ﳜﻄﺐ‬
ُ ُ ْ َ ‫اﻹﻣﺎم‬
ُ َ َ ُُ
Berdirilah kamu wahai Sulaik, lakukan shalat dua rakaat dan
tunaikanlah keduanya dengan ringan. Kemudian beliau
bersabda, “Jika salah seorang dari kalian datang pada hari
Jum’at, sedangkan imam sedang berkhutbah, maka hendaklah
dia shalat dua raka’at, dan hendaknya dia mengerjakannya
dengan ringan.” (HR. Muslim)
Bahkan sebenarnya kalau melihat kasusnya, saat itu Sulaik
sebenarnya sudah duduk mendengarkan khutbah Rasulullah
SAW, tetapi justru Rasulullah SAW sendiri yang meminta Sulaik
untuk berdiri dan mengerjakan shalat sunnah tahiyatul masjid
terlebih dahulu.
Pendapat ini juga didukung oleh para ulama besar seperti
Ibnul Mundzir, Al-Hasan, Ibnu Uyainah, Makhul, Ishaq, Abu
Tsaur dan lainnya.3

G. Apakah Disunnahkan Untuk Selain Masjid

Beredar pertanyaan dan berdebatan panjang di tengah umat


Islam tentang hukum mengerjakan shalat tahiyat ini, namun
bukan ketika masuk ke dalam masjid, melainkan ke dalam
mushalla, atau ruangan yang secara khusus memang disediakan

3 Badai’ Ash-Shana’i’, jilid 1 hal. 264

551
Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4

untuk shalat.
Intinya apakah ada masyru'iyah untuk mengerjakan
tahiyatul masjid, ataukah tidak berlaku karena hukumnya bukan
masjid?
Dalam hal ini kita menemukan dua pendapat yang berbeda.
Pertama menyatakan boleh dan berlaku hukum mengerjakan
shalat tahiyatul masjid di mushalla. Kedua, pendapat yang
mengatakan tidak disyariatkan.
1. Disunnahkan
Mereka yang berpendapat disunnahkan mendasarkan
pendapatnya pada keumuman makna masjid itu sendiri. Bahwa
dalam terminologi fiqih, yang disebut masjid adalah tempat
shalat secara umum, sebagimana sabda Rasulullah SAW :

‫ض ُﻛﻠﱡَﻬﺎ ِﱄ َوِﻷﱠﻣِﱵ‬ ِ َ َ‫ ﻗ‬s ‫ﻮل اﷲ‬ ‫َﻋْﻦ أَِﰊ أَُﻣَﺎﻣﺔَ أَﱠن‬


ُ ‫ﺖ اﻷَْر‬
ْ َ‫ ُﺟﻌﻠ‬: ‫ﺎل‬ َ ‫َرُﺳ‬
‫اﻟﺼﻼَةُ ﻓَﻌِْﻨَﺪﻩُ َﻣْﺴِﺠُﺪُﻩ‬
‫ﺖ َرُﺟﻼً ِﻣْﻦ أُﱠﻣِﱵ ﱠ‬ ‫َﻣْﺴِﺠًﺪا َوﻃَُﻬًﻮرا‬
ْ ‫ﻓَﺄَﻳْـﻨََﻤﺎ أَْدَرَﻛ‬
‫ رواﳘﺎ أﲪﺪ‬- ‫َوِﻋَﻨﺪُﻩ ﻃَُﻬْﻮُرُﻩ‬
Dari Abi Umamah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda"Telah
dijadikan tanah seluruhnya untukkku dan ummatku sebagai
masjid dan pensuci. Dimanapun shalat menemukan seseorang
dari umatku maka dia punya masjid dan media untuk bersuci.
(HR. Ahmad)
Selain itu juga mereka mengatakan meski di tengah
masyarakat tempat shalat yang dikhususkan itu sering disebut
mushalla, namun secara kenyataan tempat itu sudah memiliki
hukum sebagai masjid. Setidaknya-tidaknya mushalla itu punya
beberapa kesamaan dengan masjid, misalnya :
 Mushalla itu sudah berstatus waqaf

Muhsalla itu digunakan oleh umat Islam (masyarakat)
untuk shalat lima waktu berjamaah.
Meski pun mushalla itu tidak menyelenggarakan shalat
Jumat, namun sesungguhnya hukumnya sudah sama dengan

552
Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4 Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid

masjid. Oleh karena itu ketika masuk ke mushalla yang seperti


itu, tetap disunnahkan tahiyatul masjid.
2. Tidak Disunnahkan
Pendapat yang mengatakan tidak disunnahkan shalat
tahiyatul masjid di dalam mushalla, melandaskan pendapatnya
pada ketentuan bahwa shalat itu semata-mata dikerjakan hanya
untuk menghormati masjid dalam arti yang sesungguhnya.
Dan batas antara masjid dan bukan haruslah batas yang
mudah dipahami oleh orang awam, tidak perlu masuk terlalu
jauh ke dalam pembahasan yang masih menyisakan berbedaaan
pendapat.
Menurut pendapat ini, kalau masyarakat di sekitar masjid
itu, atau jamaah di tempat itu ditanya, bangunan ini masjid atau
bukan, lalu mereka menjawab bahwa bangunan itu bukan
masjid, maka jelas sekali bahwa bangunan itu bukan masjid.
Dan kalau bukan masjid, otomatis kita tidak disunnahkan
untuk mengerjakan shalat tahiyatul masjid. Alasannya, karena
syariat Islam tidak pernah memerintahkan shalat tahiyatul
mushalla.
Sebaliknya, apabila masyarakat setempat, atau jamaah di
tempati itu menyebut bahwa tempat shalat mereka adalah
masjid, atau setidak-tidaknya ada papan nama yang
menyebutkan bahwa bangunan ini masjid, maka kita ikuti saja
bahwa bangunan itu memang masjid.
Dan oleh karena itu, disunnahkan hukumnya untuk
mengerjakan shalat sunnah tahiyatul masjid di dalamnya.

H. Tahiyat Dua Masjid Haram

Kita mengernal ada dua masjid Al-Haram di tanah suci


tempat tinggal Nabi SAW, yaitu Masjid Al-Haram Mekkah dan
Masjid Al-Haram Madinah. Masing-masing punya hukum yang
berbeda dengan masjid-masjid lain pada umumnya.
1. Masjid Al-Haram Mekkah

553
Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4

Jumhur fuqaha sepakat bahwa orang yang tiba di Kota


Mekkah ketika masuk ke dalam masjid Al-Haram Mekkah, tidak
disunnahkan untuk mengerjakan shalat sunnah tahiyatul masjid.
Dan sebagai gantinya, yang disunnahkan adalah melakukan
tawaf tujuh putaran.
Dasarnya adalah hadits berikut ini :

ِ ‫ﻃﺎف ِﺑﺎﻟْﺒ‬ ِ ِ  ‫إن اﻟﻨِﱠﱯ‬


ْ َ َ َ ‫ـﻮﺿﺄَ ُﰒﱠ‬
‫ـﻴﺖ‬ ‫ﻗﺪم َ ﱠ‬
‫ﻣﻜﺔَ ﺗَ َ ﱠ‬ َ َ ‫ﺣﲔ‬
َ ‫ِﱠ ﱠ‬
Rasulullah SAW ketika tiba di kota Mekkah, beliau berwudhu
kemudian melakukan thawaf di Ka’bah. (HR. Bukhari dan
Muslim)
Namun para ulama menegaskan bahwa ketentuan
kesunnahan tawaf pada setiap masuk Masjid Al-Haram ini tidak
berlaku mutlak. Ada beberapa pengecualian, yaitu :
1. Penduduk Mekkah
Disunnahkannya tawaf sebagai ganti shalat tahiyatul masjid
ini berlaku khusus hanya buat orang-orang yang tidak tinggal di
Mekkah.
Sedangkan buat mereka yang mukim di Mekkah, bila
masuk masjid Al-Haram, disunnahkan cukup mengerjakan
shalat tahiyatul Masjid dua rakaat.
Dalam hal ini Ibnu Al-Abbas radhiyallahuanhu berfatwa :

َ ‫ﻷ◌ﻫﻞ َ ﱠ‬
‫ﻣﻜﺔ‬ َ ‫ﻷ◌ﻫﻞ ْاﻟﻌَِﺮ ِاق َو ﱠ‬
ْ َ ِ َ‫اﻟﺼﻼة‬ ْ َ ِ ‫اف‬
َ ‫اﻟﻄﱠَﻮ‬
Tawaf itu disyariatkan untuk penduduk Iraq, sedangkan
penduduk Mekkah disyariatkan shalat.
Beberapa ulama lainnya sepertiAtha’ juga sependapat
dengan hal tersebut di atas. 4
Sehingga dalam hal ini ada yang berpendapat bahwa meski
kita bukan penduduk Mekkah asli, namun kalau kita sudah
beberapa hari tinggal dan menetap disana, maka sudah tidak

4 Raudhatut Thalibin, jilid 3 hal. 76-78

554
Seri Fiqih Kehidupan (3) : Shalat - 4 Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid

lagi disunnahkan untuk melakukan tawaf setiap kali masuk ke


Masjid.
2. Tidak Ada Udzur
Kesunnahan tawaf tujuh ali putaran setiap masuk masjid Al-
Haram hanya berlaku bila tidak ada udzur yang menghalangi.
Sedangkan bila seseorang mendapatkan udzur dalam
dirinya, seperti sakit, tidak mampu karena faktor usia, tidak
kuat karena terlalu lelah, maka sebagai gantinya boleh
dilakukan shalat tahiyatul masjid dua rakaat.
Terlalu berdesakan di tempat tawaf juga bisa dijadikan
sebab untuk tidak perlu melakukan tawaf ketika masuk Masjid.
2. Masjid Al-Haram Madinah
Khusus untuk orang yang masuk ke dalam masjid Al-
Haram An-Nabawi di Madinah Al-Munawwarah, disunnahkan
untuk menuju ke Raudhah yang terletak antara maqam Nabi
Saw dan mimbar, lalu mengerjakan shalat tahiyatul masjid dua
rakaat.
Kemudian setelah itu disunnahkan untuk ziarah atau
mendatangi kubur Nabi SAW dan mengucapkan salam dengan
lafadz :

ِ ‫ﻋﻠﻴﻚ ﻳﺎ رﺳﻮل ﱠ‬
‫اﻟﻠﻪ‬ ُ َ َ َ ََْ ‫اﻟﺴﻼم‬
َُ ‫ﱠ‬
Salam sejahtera untukmu wahai Rasulullah
Kemudian mengucapkan salam juga kepada Abu Bakar dan
Umar radhiyallahuanhuma. Karena keduanya juga dikuburkan
bersebelahan dengan jasad Rasulullah SAW.
Tentu kesunnahan ini hanya berlaku bila dimungkinkan
untuk melakukannya, mengingat biasanya Raudhah selalu
dipenuhi orang-orang dan amat berdesakan.

555

Anda mungkin juga menyukai