Anda di halaman 1dari 35

DEMOKRASI

SISTEM RUSAK
Apa Demokrasi?
Demokrasi bukanlah
sekedar prosedural
melainkan sebuah sistem.

Demokrasi: sebuah ideologi yang ditata


dengan memadukan nilai-nilai liberal
kebebasan individu, persamaan,
martabat, dan persaudaraan, rule of
law serta proses politik yang
demokratis.
(The International Relation Dictionary,
Jack C. Plano)
Hakikat Demokrasi
No. Pilar Realitas
Demokrasi
1. Asas Pemisahan agama dengan
Sekulerisme kehidupan
2. Kedaulatan Kedaulatan di tangan pemilik
di tangan modal
rakyat
3. Suara Hanya segelintir orang wakil
Mayoritas rakyat (560 orang anggota DPR
dari 230 juta penduduk)
No. Pilar Demokrasi Realitas
4. Jaminan terhadap Negara hanya pengawas.
liberalisme: Tanggung jawab pengayoman
pemeliharaan dilimpahkan
kepada swasta.
a. Kebebasan Pemurtadan, aliran sesat
beragama Ahmadiyah, Lia Eden, dll.
b. Kebebasan Penghinaan pada Rasul, al-
berpendapat Quran, pelecehan Islam, dll
c. Kebebasan Privatisasi, penjajahan asing
pemilikan atas SDA, UU Migas, UU
Minerba, UU BHP, dll
d. Kebebasan Seks bebas, aborsi, pembagian
perilaku kondom gratis, ATM kondom,
pornografi pornoaksi, dll
No. Pilar Demokrasi Realitas
5. Trias Politika Eksekutif, legislatif dan
yudikatif berasal dari
’orang’ partai sehingga
meniscayakan
kongkalingkong
6 Kontrak Sosial Rakyat memilih wakil
rakyat/penguasa dalam
pemilu dengan cek
kosong untuk
melaksanakan
sekulerisme.
Inti demokrasi adalah
menjadikan manusia sebagai
TUHAN dalam membuat
hukum!
Demokrasi lahir dari akidah
sekulerisme, memisahkan agama dari
kehidupan. Akal manusia merupakan
alat sekaligus sumber hukum.
Siapa Demokrasi?

• Presiden Abraham Lincoln (1860-1865)


mengatakan bahwa demokrasi adalah “from the
people, by the people, and for the people”.
• Namun, Presiden Rutherford B. Hayes, pada
tahun 1876 (hanya sebelas tahun setelah
Lincoln meninggal), mengatakan bahwa kondisi
di Amerika Serikat pada tahun itu adalah “from
company, by company, and for company”.
Untuk Apa Demokrasi?

George W. Bush: “Jika


kita mau melindungi
negara kita dalam
jangka panjang, hal
terbaik yang dilakukan
adalah menyebarkan
kebebasan dan
demokrasi” (Kompas,
6/11/2004).
Michael Stewart (Sistem-Sistem Pemerintahan
Modern, hal 459):

”Kaum komunis bersikeras bahwa hukum


demokrasi yang tegak di atas dasar kebebasan
berkreasi, berpendapat, bertingkah laku dan
berkepribadian, hanyalah sebuah prinsip yang
kotor dan rusak. Mereka berargumentasi bahwa
demokrasi kapitalisme telah mentolelir
pengrusakan masyarakat –khususnya para
pemudanya– melalui film-film dan bioskop-bioskop
serta penyebaran kemungkaran serta kekejian.”
Benjamin Constan berkata:
”Demokrasi membawa kita
menuju jalan yang
menakutkan, yaitu
kediktatoran parlemen.”
Pengambil Kebijakan dalam Sistem
Demokrasi:
1. Pembuat jajak
pendapat
2. Biro iklan (advertising)
3. LSM
4. Partai Politik
5. Pemilik Modal
Tugas rakyat hanyalah memilih pemimpin/wakil pada
saat Pemilu. Titik.
Jadi, kalau digembar-
gemborkan bahwa demokrasi
adalah pemerintahan untuk
rakyat, ini merupakan
kebohongan. Rakyat
yang dimaksud hanyalah
segelintir orang!
Demokrasi Tidak Berhubungan
dengan Kesejahteraan
• Hongkong sangat pesat ekonominya sekalipun
tanpa demokrasi
• Korea Selatan dan Taiwan (semiotoriter) maju
• Pada dekade 1970-an dan 1990-an, sebagian
besar negara-negara industri baru (newly
industrialised countries) yang memiliki tingkat
pertumbuhan ekonomi tinggi tergolong otoriter.
• Sebagian besar negara-negara di Timur Tengah
yang makmur juga tidak demokratis.
• India, Filipina, Fiji yang ketika itu sudah
demokratis memiliki tingkat pertumbuhan
ekonomi dan kemakmuran rendah
• Vietnam yang de facto menganut sistem
pemerintahan otoriter juga mendemonstrasikan
kinerja ekonomi yang menawan sejak
pertengahan 1990-an.
• Singapura (semiotoriter) menjadi salah satu
negara paling makmur di dunia tanpa perlu
mengalami demokratisasi.
• Indonesia mulai dari demokrasi terpimpin hingga
demokrasi liberal saat ini tetap terjadi
kesenjangan. Menurut Jeppry Geovannie, 40%
penduduk Indonesia berpenghasilan Rp400.000
per bulan (MetroTV, 25/3/2009); Warga miskin
mencapai 32 juta (menurut syarat nasional) atau
109 juta (menurut syarat WHO).
• Kesenjangan antara negara besar
demokratis dengan negara berkembang
• AS, Inggris, Perancis, Jerman, dan
Jepang (26% penduduk dunia)
menguasai:
– 70% pupuk
– 78% barang dan jasa
– 81% energi
– 87% senjata
(Rudolf, Kemiskinan Dunia Ke-3, hal. 8-9)
Kemakmuran di negara besar
demokratis bukan karena
demokrasi melainkan karena
eksploitasi dan imperialisme
terhadap negara lain.
Misal, kasus Freeport Papua
• Penghasilan Freeport per tahun rata-rata
Rp40 Triliun.
• 90%-nya milik asing.
• Pendapatan CEO-nya Rp432 milyar/tahun
(Rp36 milyar per bulan) atau Rp1,4 milyar
per hari.
• Pendapatan rakyat Papua rata-rata Rp2
juta/tahun (Rp167 ribu/bulan) atau
Rp5.567 per hari.
Kesenjangan di Dalam Negeri
• Menurut BPS, pendapatan per kapita
Indonesia tahun 2011 adalah USD3.542
atau setara dengan Rp31,8 juta per tahun.
• Artinya, semestinya pendapatan satu
keluarga yang punya 2 anak (4 anggota
keluarga; dengan kurs 1$=Rp9.800)
adalah (3.542 x 9.800 x 4)/12 = Rp
11.570.533 per bulan
• Padahal, pada 2012, UMR di Jakarta saja
hanya Rp1.529.150
PARADOKS DEMOKRASI
Atas nama demokrasi, Amerika
menggaungkan ideologi globalnya untuk
mengokohkan penjajahannya, Global
State.

Atas nama demokrasi negara-negara lain


harus membuka pasar dalam negerinya.

Atas nama demokrasi Amerika


merampas kekayaan alam suatu negeri.
PARADOKS DEMOKRASI

Atas nama demokrasi pula Khilafah


Ustmaniyah dipecah-pecah menjadi
banyak negara.

Atas nama demokrasi, mencuat otonomi


daerah.

Atas nama demokrasi kelak akan terjadi


disintegrasi bangsa.
TIPU DAYA
DEMOKRASI
DUNIA ISLAM
• Aljazair, Wajah Buruk Demokrasi
• Afghanistan, Rekayasa Demokrasi
• Irak, Kejahatan Demokrasi
• Palestina, Pengkhianatan Demokrasi
• Kasus Darfur, Sudan, penjajahan
atas nama demokrasi
Demokrasi Tak
Melahirkan
Kepemimpinan
Berkualitas. Yang
penting: POPULER
Kepemimpinan Hasil Pilkada

Afiliasi politik Indikator


Pilkada
Pertumbuhan Kemiskinan Masalah
dan laju Lingkungan
ekonomi
Dominan Golkar Kuat Tidak jelas Tidak jelas
PDIP/PKB Tidak jelas Menurun Menurun
PKS/PPP/PAN/PB Tidak jelas Makin Makin
B/PBR, dll meluas meluas

(Prof. Sunsun Saefulhakim, Community and


Regional Development Institute, 2008)
DEMOKRASI VS ISLAM
Input Proses Output

Eksploitasi Pengambilan kebijakan • UU & perangkat aturan yg pro


DEMOKRASI

penggunaan segala berbasis kepentingan kepentingan partai, pemilik


sumberdaya (SDM, pemilik modal berdasarkan modal, dan asing (UU Migas,
SDO, SDF) masukan pembuat jajak UU SDA, UU Minerba, UU
pendapat, advertising, BHP, Privatisasi, dll)
LSM, partai politik & asing.
• Kesenjangan dan penjajahan.
Penguasa hanya sebagai
fasilitator dan dinamisator.

Optimasi penggunaan Pengambilan kebijakan • UU & perangkat aturan yg


segala sumberdaya berbasis pada pro kepentingan rakyat
(SDM, SDO, SDF) implementasi syariah bagi
ISLAM

sesuai syariah.
kemaslahatan warga
negara. Penguasa • Kesejahteraan dunia dan
pelaksana implementasi akhirat
syariah.
Demokrasi Khilafah

Rakyat Rakyat
Memilih Memilih
dengan cek dengan cek
kosong isi (syariah)

Penguasa Penguasa

Membuat dan Menerapkan


menerapkan syariah
hukum
DEMOKRASI
• Secara akidah bertentangan dengan akidah
Islam
• Secara hukum bertentangan dengan hukum
Islam
• Secara politik hanya melahirkan homo
homini lupus (manusia menjadi serigala
bagi manusia yang lain)
• Secara ekonomi tidak menjamin
kesejahteraan
• Secara praktik penuh tipu daya
MANAKAH YANG KITA PILIH?

SOSIALISME/ SUDAH
BANGKRUT/HANYA
KOMUNISME MENCIPTAKAN
KEMISKINAN

DEMOKRASI - GONTAI, SECARA


IDEOLOGI KAPITALISME
ALAMI TERUS
MENCIPTAKAN
KESENJANGAN
DAN PENJAJAHAN

ISLAM PILIHAN SATU-


SATUNYA
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai